LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1 DI SMK MUHAMMADIYAH 2 BOJA
Disusun oleh:
Nugroho Kusumo Bayu Aji, dkk
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Pengalaman Lapangan 1 tanpa
hambatan apapun. Penulis menyusun laporan ini berdasarkan hasil observasi meliputi
pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan pengalaman langsung selama mengikuti observasi
dan orientasi, praktik pengalaman lapangan (PPL 1) pada tanggal 28 Juli sampai dengan 20
Oktober 2016 di SMK Muhammadiyah 2 Boja Kabupaten Kendal.
Laporan ini merupakan salah satu syarat bagi setiap mahasiswa Universitas Negeri
Semarang (Unnes) khususnya program studi kependidikan untuk menyelesaikan studinya
sehingga kelak dari pengalaman ini mahasiswa dapat menerapkan wawasan dan ilmunya
dikehidupan sehari-hari. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari peran dan bantuan serta arahan
dari berbagai pihak baik secara individu maupun pihak sekolah, untuk itu penulisa
menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Winarno Dwi Rahardjo, M.Pd., selaku koordinator dosen pembimbing
2. Bapak Wiji Ahmanto, S.Pd., selaku kepala sekolah SMK Muhammadiyah 2 Boja
3. Bapak Drs. Imam Sukar, selaku koordinator guru pamong
4. Bapak/Ibu guru pamong masing-masing jurusan
5. Dewan guru serta staf karyawan SMK Muhammadiyah 2 Boja
6. Rekan-rekan seperjuangan yang telah mendukung dan memberi arahan serta kritikan demi
terselesainya laporan ini
7. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya PPL 1 di SMK Muhammadiyah 2 Boja.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini
jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik terbuka
demi kesempurnaan laporan ini, penulis terima dengan senang hati. Semoga Laporan Praktik
Pengalaman Lapangan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Amin ya robbal alamin
Boja, 14 Agustus 2016
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan ... 1
B. Tujuan, Fungsi dan Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan ... 2
1. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan ... 2
2. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan ... 2
3. Manfaat Praktik Lapangan Lapangan ... 2
C. Waktu dan Tempat Praktik Pengalaman Lapangan ... 2
BAB II Hasil Pengamatan ... 3
A. Keadaan Fisik Sekolah ... 3
B. Keadaan Lingkungan Sekolah ... 3
1. Jenis Bangunan yang Mengelilingi Sekolah ... 3
2. Kondisi Lingkungan Sekolah ... 3
a. Tingkat Kebersihan ... 3
b. Tingkat Kebisingan ... 3
c. Sanitasi ... 4
d. Jalan Penghubung dengan Sekolah ... 4
e. Masyarakat Sekitar ... 4
C. Fasilitas Sekolah ... 4
1. Ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang BK, ruang TU, ruang OSIS. 4 2. Ruang serbaguna/aula, Perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas penunjang lain ... 4
D. Penggunaan Sekolah... 6
E. Keadaan Guru dan Siswa ... 6
F. Interaksi Sosial ... 6
G. Tata Tertib dan Pelaksanaannya ... 7
H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi ... 8
2. Struktur Administrasi Sekolah, Administrasi Kelas dan Administrasi guru,
serta Komite Sekolah dan Peranannya ... 8
3. Kalender Akademik dan Jadwal Kegiatan Pelajaran, dan Kegiatan Intra dan Ekstrakurikuler ... 9
4. Alat Bantu PBM ... 9
BAB III PENUTUP ... 10
A. Simpulan ... 10
B. Saran ... 10
REFLEKSI DIRI ... vi
LAMPIRAN ... xlv
DOKUMENTASI ... lxx
Daftar Lampiran
1.1. Keadaan Fisik Sekolah
1.2. Denah Lokasi/Ruang SMK Muhammadiyah 2 Boja Tahun 2016/2017
1.3. Sarana di Ruang Kepala Sekolah
1.4. Sarana di Ruang Wakil Kepala Sekolah
1.5. Sarana di Ruang Guru
1.6. Sarana di Ruang TU
1.7. Sarana di Ruang Perpustakaan
1.8. Jumlah Guru Serta Jenjang Pendidikan Terakhir
1.9. Jumlah Siswa dan Selebarannya Tiap Kelas
1.10. Tata Tertib Guru dan Karyawan
1.11. Tata Tertib Siswa
1.12. Struktur Organisasi SMK Muhammadiyah 2 Boja
1.13. Struktur Organisasi Kesiswaan
1.14. Struktur Komite Sekolah
1.15. Kalender Pendidikan
1.16. Jadwal Kegiatan Pelajaran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan
Dunia pendidikan yang kini semakin berkembang serta berkembangnya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan alur kehidupan yang selalu berubah dinamis,
menuntut perubahan dalam dunia pendidikan. Sudah banyak dijumpai beranekaragam
aktivitas belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang dapat dicapai
dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat akademik. Untuk mencapai tujuan akademik,
maka di dalam kegiatan pendidikan dibutuhkan adanya tenaga kependidikan yang
mampu mencetak manusia-manusia yang berakhlak, cerdas, berkualitas dan memiliki
keterampilan yang cakap.
Berbagai cara ditempuh oleh pihak perguruan tinggi untuk memacu motivasi
mahasiswa agar dapat memahami dan mengambil bagian dalam perubahan sistem
pendidikan. Perkuliahan yang berjalan satu arah diyakini tidak akan memberikan efek
yang maksimal, oleh karena itu sangat diperlukan praktik lapangan untuk memantapkan
pemahaman mahasiswa akan sekaligus sebagai sarana mempraktikan berbagai teori
yang telah diperoleh pada saat perkuliahan.
Seperti halnya Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagaimana perguruan
tinggi yang mencetak tenaga kependidikan ikut berperan dalam mencetak tenaga
kependidikan yang professional dan berkompeten. Dalam mencetak tenaga
kependidikan yang berkualitas, UNNES menyelenggarakan suatu kegiatan intra
kurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa kependidikan, yaitu Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL). Terdapat 2 kegiatan PPL, PPL 1 mahasiswa melakukan
kegiatan observasi dan orientasi sekolah dan pada kegiatan PPL 2 mahasiswa
melakukan kegiatan praktik mengajar mandiri di sekolah.
PPL ini diselenggarakan sebagai langkah awal mahasiswa program studi
kependidikan sebelum terjun langsung dalam dunia pendidikan sebenarnya. Dalam
kegiatan PPL ini, mahasiswa juga diharapkan dapat memiliki pengalaman praktik
mengajar di sekolah sehingga dapat memiliki bekal dan kesiapan untuk menjadi tenaga
2
B. Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan 1. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membentuk mahasiswa
praktikan agar dapat menjadi tenaga pendidik yang professional, berkompeten yang
sesuai dengan prinsip-prinsip kependidikan, yang meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.
2. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan memberi bekal kepada
mahasiswa praktikan agar dapat menjadi tenaga pendidik yang professional,
berkompeten yang sesuai dengan prinsip-prinsip kependidikan, yang meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan
kompetensi sosial.
3. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan ini mempunyai manfaat bagi mahasiswa dan
juga sekolah. Bagi mahasiswa, diharapkan dapat menerapkan teori yang diperoleh
dari bangku perkuliahan ke dalam dunia pendidikan secara nyata serta
mempersiapkan mahasiswa kependidikan agar mampu bersaing dalam memasuki
dunia kerja yang professional. Bagi sekolah, melalui PPL sekolah mampu
mentransfer ilmu yang dibutuhkan dalam dunia kependidikan agar mahasiswa siap
memasuki dunia kerja secara profesional.
C. Waktu dan Tempat Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik pengalaman lapangan 1 (PPL 1) dilaksanakan selama satu minggu mulai
tanggal 28 Juli 2016 sampai dengan 3 Agustus 2016 di SMK Muhammadiyah 2 Boja,
BAB II
HASIL PENGAMATAN
A. Keadaan Fisik Sekolah
SMK Muhammadiyah 2 Boja terletak di Jalan Raya Tampingan Boja Kendal
Telepon/Fax (0294) 572 863 Kode Pos 51381. Sekolah ini memeliki luas tanah
seluruhnya 4.820 m2 dengan luas bangunan 2.552 m2. Beberapa ruangan yang dimiliki
SMK Muhammadiyah 2 Boja dan denah sekolah dapat dilihat pada lampiran (1.1 dan
1.2).
B. Keadaan Lingkungan Sekolah
1. Jenis Bangunan dan Lembaga yang Mengelilingi Sekolah
SMK Muhammadiyah 2 Boja dikelilingi oleh persawahan di sebelah utara,
selatan, dan barat, sedangkan sebelah timur atau di depan sekolah merupakan jalan
raya. Di sekitar SMK Muhammadiyah 2 Boja terdapat klinik yang langsung bekerja
sama dengan sekolah.
2. Kondisi Lingkungan Lekolah a. Tingkat Kebersihan
Tingkat kebersihan di SMK Muhammadiyah 2 Boja sudah tergolong baik.
Petugas kebersihan sudah terbagi dengan baik sesuai dengan tugasnya
masing-masing. Regu piket kelas yang di laksanakan oleh siswa berjalan dengan baik
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Untuk tempat sampah jumlahnya
juga sudah memadai terdapat di setiap sudut sekolah dan sudah digolongkan
sesuai sampah organik maupun anorganik.
b. Tingkat Kebisingan
SMK Muhammadiyah 2 Boja merupakan sekolah yang terletak di
lingkungan pedesaan. Sebelah kanan dan kiri diapit oleh persawahan dan di
depan sekolah terdapat jalan raya utama yang dijadikan sebagai sarana
penghubung masyarakat dalam melakukan aktivitas, sehingga cukup banyak
kendaraan umum maupun kendaraan pribadi yang melintas. Suara laju
kendaraan terdengar sampai ke kelas, namun tingkat kebisingannya masih dalam
xi c. Sanitasi
Sanitasi di SMK Muhammadiyah 2 Boja dikelola dengan baik. Kamar
mandi dan toilet siswa maupun guru terkelola dengan baik, petugas kebersihan
membersihkannya secara berkala setiap hari, sehingga layak untuk digunakan.
d. Jalan Penghubung dengan Sekolah
Di depan SMK Muhammadiyah 2 Boja tepat terdapat sebuah jalan raya.
Jalan yang menuju sekolah ini merupakan jalan beraspal yang masih dalam
kondisi baik dan terawat, yang ramai dilalui kendaraan umum maupun
kendaraaan pribadi.
e. Keadaan Masyarakat
Masyarakat di sekitar SMK Muhammadiyah 2 Boja mayoritas berprofesi
sebagai petani, wiraswasta dan pedagang. Masyarakat sangat mendukung
adanya sekolah ini. Karena sekolah ini merupakan sarana untuk mendukung
pendidikan anak-anak di wilayah sekitar SMK Muhammadiyah 2 Boja.
C. Fasilitas Sekolah
1. Ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang BK, ruang TU, ruang OSIS
Fasilitas di ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang OSIS, dan ruang
TU sudah baik. Fasilitas dibeberapa ruangan dapat dilihat pada lampiran 1.3 s.d. 1.6.
2. Ruang serbaguna/aula, Perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas penunjang lain
- Perpustakaan
SMK Muhammadiyah 2 Boja memiliki 1 buah perpustakaan yang cukup nyaman
dan memiliki berbagai koleksi buku pelajaran dan buku penunjang (mata pelajaran
dan fiksi serta non fiksi). Fasilitas perpustakaan lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran 1.7.
- Olah Raga
Fasilitas penunjang kegiatan keolahragaan diantaranya lapangan Basket 1 buah,
lapangan Volly 1 buah, lapangan futsal 1 buah, serta peralatan olah raga yang
menunjang.
- CCTV
Setiap ruang kelas yang ada dalam SMK Muhammadiyah 2 Boja ini dilengkapi
pembelajaan dan suasana kelas secara keseluruhan saat proses pembelajaran
berlangsung.
- LCD
Setiap ruang kelas di SMK Muhammadiyah 2 Boja selain terdapat cctv juga
dilengkapi LCD dan proyektor yang dapat di maanfaatkan oleh guru dan siswa
untuk menunjang kegiatan pembelaran.
- Laboratorium / Bengkel Kerja
Fasilitas penunjang pembelajaran praktikum diantaranya laboratorium TKR 2
buah, laboratorium BB 1 buah, laboratorium Perbankan 1 buah, laboratorium TKJ
1 buah, laboratorium TAV 1 buah.
- Tempat Ibadah
Tempat ibadah di SMK Muhammadiyah 2 Boja, berupa Musholla. Di musholla
terdapat sajadah, mukena dan Al-Qur’an. Kegiatan rutin yang dilakukan adalah
sholat dzuhur berjamaah dan sholat jum’at bersama antara guru dan siswa.
- Kantin
Kantin sekolah didirikan terpusat dan berada di belakang musholla sekolah.
Terdapat 5 kantin terdiri dari 4 kantin aktif dan 1 kantin yang belum beroperasi, 4
kantin yang aktif. Kantin ini dikelola oleh kerabat dari penjaga sekolah.
- Tempat Parkir
Tempat parkir dibagi dua yaitu parkir khusus untuk guru dan staff sekolah dan
parkir khusus siswa. Dengan adanya tempat parkir, kendaraan dapat tertata rapi dan
mudah dilakukan pengawasan terhadap kendaraan. Terdapat aturan yang
memperbolehkan siswa memakai motor dengan terlebih dahulu meminta surat ijin
dari kesiswaan untuk membawa motor kesekolah.
- Bisnis Center Sekolah
SMK Muhammadiyah 2 Boja ini memiliki 1 unit Bisnin Center yang di kelola
oleh pihak sekolah dan siswa langsung,bisnis center ini terdiri dari berbagai unit
produksi yaitu Unit Produksi Busana Butik,Perbankan syariah dan Teknik
Kendaraan Ringan.Bisnis center ini didirikan guna memperkenalkan produk dan
karya siswa serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa.
- UKS
UKS yang terdapat di SMK Muhammadiyah 2 Boja ini sudah dilengkapi
clinik terdekat,sehingga apalabila sewaktu waktu terdapat siwa yang sakit dan
membutuhkan perawatan lanjut dapat segera dilairikan ke klinik tersebut.
- Koperasi
Koperasi di sekolah ini di kelola oleh tenaga karyawan dari pihak sekolah
sendiri,koperasi disini menyediakan kebutuhan siswa seperti alat tulis dan bahan
penunjang pembelajaran lainnya,serta dilengkapi oleh mesin photo copy.
D. Penggunaan Sekolah
1. Ada tidaknya penggunaan bangunan
Gedung bangunan SMK Muhammadiyah 2 Boja tidak digunakan oleh sekolah
lain dalam proses kegiatan yang formal seperti kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung secara internal yaitu hanya khusus bagi siswa SMK Muhammadiyah 2
Boja, tetapi dalam proses kegiatan informal setiap hari jumat maupun sabtu sore
khususnya ekstrakurikuler tapak suci dan hizbul wathan sekolah lain dapat
bergabung dengan SMK Muhammadiyah 2 Boja serta menggunakan fasilitas yang
ada di sekolah tersebut secara bersamaan. Proses belajar mengajar dimulai jam
07.00 WIB sampai dengan jam 14.30 WIB khusus hari senin karena ada upacara
sedangkan untuk hari selasa sampai sabtu itu jam 14.10 WIB, dengan setiap satu
jam pelajaran sebanyak 40 menit. Namun demikian kepulangan siswa selalu
bersama.
2. Ada tidaknya pembagian jam KBM
Untuk pelaksanaan jam KBM di SMK Muhammadiyah 2 Boja dilaksanakan
pada pagi hari, hal ini dikarenakan adanya jam-jam efektif yang harus digunakan
untuk praktikum.
E. Keadaan Guru dan Siswa
1. Jumlah Guru dan Sebarannya Menurut Mata Pelajaran.
Jumlah guru di SMK Muhammadiyah 2 Boja sebanyak 56 orang yang terdiri
atas 17 guru tetap dan 39 guru tidak tetap adapun pembagian tugas mengajar guru
dapat dilihat pada lampiran 1.8.
2. Jumlah Siswa dan Sebarannya Setiap Kelas
Data jumlah siswa dapat dilihat pada lampiran 1.9.
3. Jumlah Staf Tata Usaha dan Tenaga Kependidikan.
4. Jenjang Pendidikan terakhir Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan.
Jenjang Pendidikan terakhir dapat dilihat pada lampiran 1.8.
F. Interaksi sosial
1. Interaksi Kepala Sekolah dengan Guru
Interaksi sosial dalam sekolah antara kepala sekolah dengan guru sudah jelas
terkait dengan tugas dan wewenang masing-masing. Hal ini terlihat dari
terkoordinasinya kegiatan belajar mengajar dan semua kegiatan yang ada di sekolah.
2. Interkasi Antar Guru
Hubungan antar guru di SMK Muhammadiyah 2 Boja berlangsung harmonis.
Antara guru muda atau guru baru dengan guru lama terjalin baik, guru yang lama
membantu guru baru jika ada kesulitan.
3. Interaksi Antar Siswa
Interkasi siswa dapat dilihat dari banyak kegiatan yang menyatukan siswa
misalnya kegiatan OSIS dan ekstrakulikuler.
4. Interaksi Guru dengan Siswa
Interaksi anatara guru dengan siswa di SMK Muhammadiyah 2 Boja terjalin
sangat komunikatif. Saling bertegur sapa dan mencium tangan guru. Tidak hanya
di dalam sekolah, namun di luar sekolah juga siswa masih menjalin silaturrahim
dengan datang ke rumah guru walaupun sudah menjadi alumni.
5. Interaksi Guru dengan Staf TU
Interaksi antara guru dengan staf TU di SMK Muhammadiyah 2 Boja terjalin
sangat baik, sehingga memudahkan tercapainya program visi dan misi sekolah yang
diharapkan oleh kepala sekolah dan semua pihak yang terkait didalamnya.
6. Hubungan Secara Keseluruhan
Hubungan secara keseluruhan antar warga sekolah SMK Muhammadiyah 2
Boja terjalin sangat baik. Yaitu komunikatif, menjalin asas kekeluargaan, solidaritas
dan loyalitas yang tinggi. Sehingga kegiatan belajar mengajar berlangsung secara
kondusif.
G. Tata Tertib dan Pelaksanaannya
Secara umum, tata tertib yang ada di SMK Muhammadiyah 2 Boja
dikoordinatori oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan masuk ke dalam
standar ISO yang telah ditetapkan. Terangkum dalam program harian, program bulanan,
dan program tahunan guru bimbingan konseling. Perbedaan dari pelaksanaan tata tertib
di SMK Muhammadiyah 2 Boja dengan sekolah lain adalah adanya pembina IPM
(Ikatan Pembina Muhammadiyah). Pembina IPM bertugas melaksanakan
program-program yang dibuat oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan para guru
bimbingan konseling.
Meskipun banyak siswa yang sering melakukan pelanggaran namun secara
garis besar pelaksanaan tata tertib baik bagi sudah dilaksanakan dengan baik. Peraturan
bagi tenaga pendidik maupun guru juga sudah dilaksanakan dengan baik. Bahkan
pelanggaran yang dilakukan oleh guru sangat minim ditemui di SMK Muhammadiyah
2 Boja. Apabila ada pelangggaran diselesaikan sesuai dengan prosedur yang ada. Baik
itu pelanggaran yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Orang tua juga diberikan
pengetahuan berkaitan dengan tata tertib yang ada sehingga orang tua juga dapat
mengontrol dan mengarahkan anak-anaknya.
1. Tata tertib siswa dapat dilihat pada lampiran 1.11.
2. Tata tertib guru/ tenaga pendidik dapat dilihat pada lampiran 1.10.
H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi
1. Struktur Organisasi Sekolah, Struktur Organisasi Kesiswaan
Struktur organisasi SMK Muhammadiyah 2 Boja menggambarkan
kepengurusan sekolah sebagai suatu organisasi yang dikelola secara baik dan
sistematis. Adapun bagan struktur organisasi SMK Muhammadiyah 2 Boja periode
2015/2016 dan pembagian tugas masing-masing pada struktur organisasi tersebut
terlampir pada1.12 dan 1.13.
2. Struktur Administrasi Sekolah, Administrasi Kelas, dan Administrasi Guru, serta Komite Sekolah dan peranannya.
Pengelolaan administrasi di SMK Muhammadiyah 2 Boja dikelola oleh bagian
Tata Usaha (TU) yang dikepalai oleh kepala bagian Tata Usaha dan dibantu Staf
tata Usaha lainnya. Pengelolaan administrasi kelas dilaksanakan oleh kelas yang
bersangkutan yang pengelolaannya dilakukan oleh wali kelas dan kepengurusannya
dipimpin oleh seorang ketua kelas. Pengelolaan administrasi guru dilaksanakan
oleh guru yang bersangkutan, antara lain meliputi : membuat RPP, silabus, program
Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2002,
Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat
dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan
di satuan pendidikan. Dalam hal ini Komite Sekolah ikut berperan sebagai pemberi
pertimbangan (advisory), pendukung (supporting), pengontrol (controlling), dan
mediator (links). Keanggotaan komite Sekolah diambil dari unsur masyarakat dan
pihak sekolah (dewan guru). Adapun susunan Komite Sekolah SMK
Muhammadiyah 2 Boja terlampir pada 1.14.
3. Kalender Akademik, Jadwal Kegiatan Pelajaran dan Kegiatan Intra/Ekstra
Kulikuler
Pelaksanaan PBM dan kegiatan sekolah lain dilaksanakan sesuai kalender
pendidikan dan jadwal kegiatan sekolah yang telah terlampir pada 1.15 dan 1.16.
Sedangkan kegiatan intra/ekstra kulikuler dilaksanakan sesuai jadwal yang
disepakati baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. Kegiatan intra/ekstra
menjadi wewenang kesiswaan, ada tiga bagian yaitu d1 kedisiplinan (BK), d2 IPM
(OSIS), dan d3 STP2K. Secara umum program kerja kesiswaan antara lain
pengajian keliling, infak, pentas seni, karnaval, voli, futsal, rebana, dan lain-lain.
Lebih lanjut program kerja kesiswaan dapat dilihat di halaman terlampir pada 1.17.
4. Alat Bantu PBM
Alat bantu dalam PBM di SMK Muhammadiyah Boja menggunakan buku mata
pelajaran, papan tulis, spidol, penghapus, alat peraga atau alat praktikum, media
komputer, LCD, mesin jahit, dan lain-lain. Alat bantu PBM yang digunakan sesuai
dengan jurusan masing-masing baik disediakan pihak sekolah maupun guru
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diberikan berdasarkan hasil pengamatan di SMK
Muhammadiyah 2 Boja Kab. Kendal sebagai rangkaian kegiatan PPL 1 adalah sebagai
berikut:
1. SMK Muhammadiyah 2 Boja memiliki 4 program keahlian yaitu Teknik Kendaraan
Ringan, Teknik Audio Video, Perbankan Syariah, dan Tata Busana.
2. Sarana-prasarana, kondisi, dan lingkungan SMK Muhammadiyah 2 Boja cukup
baik dilihat dari guru, karyawan, dan fasilitas sekolah.
3. Dengan adanya praktik pengalaman lapangan 1 (PPL 1), mahasiswa praktikan
program kependidikan dapat menambah pengalaman dan pandangannya tentang
kondisi lapangan tempat praktik untuk bekal praktikan setelah lulus.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil observasi dan orientasi PPL 1 di SMK
Muhammadiyah 2 Boja, berikut ini saran yang dapat diberikan antara lain :
1. Bagi SMK Muhammadiyah 2 Boja
Untuk meningkatkan kualitas lulusan di SMK Muhammadiyah 2 Boja
hendaknya melakukan penambahan / perbaikan sarana dan prasarana pendukung
PBM, meningkatkan sumber daya pendidik, dan meningkatkan input siswa SMK
Muhammadiyah 2 Boja. Meningkatkan kualitas SMK Muhammadiyah 2 Boja,
misalnya melakukan studi banding, seminar, loka karya,dan mengikuti perlombaan
yang meningkatkan kualitas serta citra sekolah.
2. Untuk UPT PPL
Diharapkan pada pihak UPT PPL sesekali mengadakan monitoring secara
kontinyu sehingga pihak UPT tahu kondisi sesungguhnya di tempat mahasiswa PPL.
Pihak UPT PPL perlu memberikan sosialisasisosialisasi kepada dosen pembimbing
sehingga bisa membimbing praktikan dalam melaksanakan Praktek Pengalaman
Lapangan.
3. Untuk Universitas Negeri Semarang
Diharapkan pihak Universitas mampu mengembangkan kurikulum (khususnya
kependidikan) agar sesuai dengan yang dibutuhkan dilapangan, sehingga bisa
REFLEKSI DIRI
Nama : Tessa Anestiana NIM : 2101413052
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Bahasa dan Seni
Bidang Studi Praktikan : Bahasa Indonesia
Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada praktikan atas diberikannya kesehatan sehingga mampu menempuh PPL 1 di SMK Muhammadiyah 2 Boja tanpa halangan yang berarti. Sebuah nikmat yang sangat praktikan syukuri telah diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan PPL 1 yaitu kegiatan observasi selama satu minggu dengan pendampingan dari para guru yang sangat baik dan ramah.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang. Observasi dalam PPL I dilaksanakan selama kurang lebih 1 minggu yaitu sejak tanggal 28 Juli – 3 Agustus 2016. Pratik Pengalaman Lapangan (PPL) ini juga bertujuan untuk memberikan bekal bagi mahasiswa berupa ilmu agar praktikan tidak mengalami gangguan ketika terjun menjadi guru nanti serta dapat mempersiapkan diri untuk kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II). Dalam proses pelaksanaan PPL 1 banyak pengetahuan dan pengalaman yang praktikan dapatkan menyangkut program studi bahasa Indonesia. Hal-hal yang diperoleh selama menjalani kegiatan PPL 1, antara lain sebagai berikut:
1. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran yang Ditekuni Praktikan
Praktikan mendapat bagian mengajar pada pembelajaran bahasa Indonesia selama kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah 2 Boja. Pada kegiatan PPL 1 ini praktikan melakukan kegiatan observasi terhadap kekuatan dan kelemahan mata pelajaran bahasa Indonesia. Kekuatan pembelajaran bahasa Indonesia pada sekolah ini adalah jumlah guru pengampu mata pelajaran yang cukup dan menguasai dengan baik pembelajaran bahasa Indonesia. Pembawaan guru yang ramah, serta memahami dengan baik karakter siswanya membuat pembelajaran bahasa Indonesia disukai oleh siswa-siswa lelaki. Kelemahan mata pembelajaran bahasa Indonesia di SMK Muhammadiyah 2 Boja adalah model pembelajaran yang kurang bervariatif sehingga pembelajaran terkesan monoton.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran masih terdapat kekurangan. Sumber referensi dan bahan bacaan masih sangat minim. Koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan banyak yang sudah rusak. LCD juga jumlahnya masih kurang, ada beberapa kelas yang tidak memiliki LCD. Laboratorium bahasa juga tidak ada di SMK Muhammadiyah 2 Boja, sehingga pembelajaran bahasa Indonesia seringkali hanya dilakukan di kelas.
3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Pada kegiatan PPL ini praktikan mendapatkan guru pamong yang luar biasa baik dan penyabar. Ibu Wahyu Wiji Sayekti, S.Pd selalu bersikap sabar menghadapi karakter siswa yang sangat aktif. Meskipun karakter siswa sulit dikendalikan, Ibu Wahyu tetap berusaha menyampaikan dan memahamkan siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan.
memberikan bimbingan dengan baik dan memberikan serta sering membagi pengalaman berkaitan dengan PPL.
4. Kualitas Pembelajaran di Kelas Latihan
Karakter siswa yang susah dikendalikan menyebabkan guru kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran. Minat siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia bisa dikatakan kurang. Hal ini dapat terlihat ketika guru memberikan tugas kelompok dan siswa banyak yang merasa tak acuh. Tetapi meskipun demikian, kecakapan guru dalam berkomunikasi dengan siswa mampu membuat siswa mau mengikuti pembelajaran. Kurikulum yang digunakan sudah mengikuti kurikulum 2013, guru sudah mampu menerapkan model pembelajaran scientifik dengan cukup baik.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Melihat potensi yang ada di SMK Muhammadiyah 2 Boja praktikan merasa tidak akan mengalami banyak kesulitan dalam melaksanakan kegiatan PPL. Ilmu yang didapat selama kuliah serta latihan mikroteaching dan peerteaching cukup memberikan banyak bekal dalam mengajar. Pengalaman praktikan dalam mengikuti kegiatan kemahasiswaan juga memberikan pengalaman tersendiri dalam menghadapi berbagai macam karakter siswa. Pengalaman dalam memberikan les privat juga memudahkan praktikan dalam menyampaikan materi kepada siswa.
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Setelah Melaksanakan PPL 1
Banyak nilai tambah yang diperoleh selama praktikan mengikuti kegiatan PPL 1. Observasi pada tahap awal ini memberikan banyak pengetahuan kepada diri praktikan. Praktikan mulai belajar beradaptasi dengan tata tertib, kebiasaan, serta karakter siswa, guru, dan karyawan. Melalui kegiatan PPL 1 ini, praktikan dapat mengetahui iklim belajar yang ada, karakteristik siswa setiap angkatan atau jurusan. Pada kegiatan PPL 1, praktikan juga mengenal guru-guru yang ada di SMK Muhammadiyah dan saling berbagi pengalaman. 7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan Unnes
a. Saran pengembang bagi sekolah antara lain berkaitan dengan pengadaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar. Sumber referensi yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia sangat sedikit di perpustakaan. Kurikulum yang baru ternyata tidak diikuti dengan pengadaan sumber referensi dan bahan bacaan. Lab bahasa juga perlu diadakan untuk menunjang pembelajaran bahasa Indonesia.
b. Saran bagi Universitas Negeri Semarang antara lain berkaitan dengan koordinasi dan monitoring. Pihak UPT PPL harus melakukan koordinasi dengan dosen koordinator, dosen pembimbing, serta pihak sekolah dalam kegiatan PPL agar program PPL dapat terlaksana sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pemberitahuan yang ada pada SIM-PPL seharusnya diunggah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pemberdayaan SIM-PPL sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan PPL juga perlu ditingkatkan mislanya membuat program yang khusus untuk berhubungan dengan dosen pendamping.
Semarang,1 Agustus 2016
Guru Pamong Mahasiswa Praktikan
Wahyu Wiji Sayekti, S.Pd Tessa Anestiana
REFLEKSI DIRI
Nama : ASNANDA Nim : 2101413124
Jurusan : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Fakultas : BAHASA DAN SENI
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang. Di dalam pelaksanaan PPL I praktikan hanya melaksanakan Observasi, observasi tersebut di jadwalkan selama kurang lebih 2 minggu tetapi praktikan melaksanakan hanya 1 minggu saja yaitu dari tanggal 28 juli 2016 hingga tanggal 3 Agustus 2016.
SMK Muhammadiyah 2 Boja merupakan salah satu SMK yang terdapat di wilayah Boja, Kabupaten Kendal. Sekolah ini mempunyai kelengkapan sarana dan prasarana menuju keadaan yang ideal. Kegiatan yang dilakukan oleh praktikan selama observas adalah mengenai kondisi fisik, administrasi sekolah, dan melakukan observasi dalam kelas. Guru pamong belum memberikan bimbingan dan arahan selama praktikan melaksanakan PPL 1, selain itu praktikan berdiskusi mengenai masalah pembelajaran dan mengenai materi. Dengan melakukan kegiatan observasi di SMK Muhammadiyah 2 Boja, banyak manfaat yang diambil oleh praktikan. Data-data yang saya peroleh selama observasi adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Kekuatan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah ini terletak pada kemampuan guru memanajemen kelas, beliau dapat menjadikan kelas menjadi nyaman untuk belajar. Dengan kemampuan guru yang dapat memahami masing-masing karakter siswa beliau menerapakan sistem yang berbeda dalam setiap kelasnya. Kelemahan yang saya temukan dalam pembelajaran adalah kurangnya minat sebagian siswa untuk mengikuti pembelajaran mereka justru mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Siswa seperti menganggap mudah mata pelajaran ini.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Untuk sarana dan prasarana di SMK Muhammadiyah 2 boja menurut saya sudah sangat memadai, sangat disa membantu dalam kegiatan dan proses pembelajaran di sekolah ini, namun juga ada yang belum memadai khusus untuk Lab Bahasa dan sastra Indonesia. 3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Dalam praktik PPL ini praktikan mendapat guru pamong dan dosen pembimbing yang sangat berkualitas dan kebetulan guru pamong dari Bahasa dan sastra Indonesia merupakan alumnus dari Unnes dan masih sangat muda, tapi soal kualitas sudah tidak bisa diragukan lagi, mampu membimbing praktikan dengan cukup baik. begitu juga dengan dosen pembimbing yang telah menjadi dosen yang mengampu praktikan selama beberapa semester terakhir ini, beliau sangat muda tapi sangat berpengalaman dalam mengajar dan membimbing. Guru pamong dan dosen pembimbing senantiasa membantu praktikan apabila mengalami kesulitan.
4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
Kualitas pembelajaran di SMK Muhammadiyah 2 Boja sangat baik. Hal ini ditunjang dengan kualitas pendidik yang sangat berkompeten. Banyak pendidik yang masih muda, sehingga mereka masih aktif dan kreatif dalam merencanakan ataupun melaksanakan proses belajar mengajar. Materi-materi yang diajarkan selama pembelajaran adalah materi-materi yang berkualitas.
5. Kemampuan diri praktikan
beradaptasi dengan mudah saat diterjunkan ke sekolah meskipun siswanya lumayan sulit dikondisikan.
6. Nilai tambah yang diperoleh setelah melaksanakan PPL 1
Banyak nilai tambah yang diperoleh praktikan setelah menempuh PPL 1. Diantaranya adalah cara adaptasi dengan lingkungan yang baru pertama memasukinya. Praktikan juga memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola kelas dan memperoleh gambaran pembelajaran yang berlangsung di kelas. Di sekolah ini praktikan belajar untuk menerima laporan siswa ketika memulai dan mengakhiri pelajaran. Selain itu praktikan juga mulai mengenal karakteristik siswa di masing-masing jenjang.
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes
Saran bagi SMK Muhammadiyah 2 boja adalah menambah sarana dan prasarana agar mendukung pembelajaran siswa. Selain itu pendisiplinan terhadap siswa juga sangat perlu ditingkatkan. Meski aturan sudah tertulis sangat rinci, dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kekurangan. Diantaranya pemakaian seragam dan tingkah siswa saat di kelas.
Saran untuk Unnes adalah masih banyak sekali ditemukan kekurangan. Penggunaan sistem (SIM-PPL) yang sangat luar biasa tersebut juga harus direncanakan lebih matang lagi. Karena terkadang kendala sering muncul dari sistem tersebut. Pemilihan sekolah mitra dalam PPL juga harus benar-benar diperhatikan kualitasnya.
Boja, 1 Agustus 2016
Guru pamong Bahasa Indonesia Mahasiswa praktikan
SMK Muhammadiyah 2 boja Bahasa indonesia
Wahyu Wiji Sayekti, S.Pd ASNANDA
NBM. NIM.2101413124
REFLEKSI DIRI
Arih Apanin (2201413029) 2016. Praktek Pengalaman Lapangan I (PPL I) SMK Muhammadiyah 2 Boja. Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Fakultas Bahasa dan Seni.
Universitas Negeri Semarang.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan akademik yang dilakukan oleh setiap mahasiswa sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan, yang terdiri atas PPL I dan PPL II. Upacara penerimaan mahasiswa PPL di SMK Muhammadiyah 2 Boja, dilaksanakan pada hari Selasa, 02 Agustus 2016. Dalam serangkaian kegiatan PPL, mahasiswa melaksanakan observasi, baik di lingkungan sekolah maupun di dalam kelas.Beberapa hal yang harus dilakukan mahasiswa praktikan dalam kegiatan PPL I adalah melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik sekolah latihan, struktur organisasi sekolah, administrasi sekolah, administrasi kelas, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah latihan, kalender akademik, dan jadwal kegiatan sekolah latihan. Mahasiswa praktikan juga melaksanakan observasi di dalam kelas dengan mengikuti guru pamong mengajar, melakukan pengamatan kondisi di dalam kelas, baik dari segi fisik kelas, fasilitas yang terdapat di dalam kelas, dan karakteristik siswa. Observasi di dalam kelas dilakukan agar mahasiswa praktikan dapat mempersiapkan secara matang pembelajaran yang akan dilakukan.
A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris
Dewasa ini, bahasa Inggris menjadi bahasa Internasional yang mempunyai pengaruh besar dalam komunikasi tingkat dunia. Mengingat hal tersebut, maka pembelajaran bahasa Inggris di sekolah menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.
B. Ketersediaan sarana dan prasarana PBM di sekolah
Dalam menunjang proses belajar mengajar, sekolah memfasilitasi peserta didik dengan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya laboratorium bahasa dan adanya inventaris kelas seperti ketersediaan papan tulis, penghapus, spidol, stop kontak, buku paket, LKS, dan LCD.
C. Kualitas guru pamong
Guru pamong mata pelajaran bahasa Inggris merupakan guru bahasa Inggris yang berpengalaman dan memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidangnya. Penguasaan kelas dalam pembelajaran bahasa Inggris juga sudah baik melalui interaksi aktif antara guru pamong dengan peserta didik.Penerapan pendidikan karakter juga sudah terlihat baik, hal ini terlihat dari motivasi yang selalu diberikan oleh guru pamong dalam mendidik peserta didik menjadi lebih disiplin.
D. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
Kualitas pembelajaran di sekolah sudah baik, guru pamong sudah memahami karakteristik peserta didik dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan keadaan peserta didik. Sehingga proses belajar mengajar berlangsung menyenangkan. E. Kemampuan diri praktikan
Mahasiswa praktikan telah menempuh 130 sks, melebihi standar minimal syarat PPL yaitu 110 sks. Mahasiswa praktikan telah mengikuti dan lulus Mata Kuliah Umum dan Mata Kuliah Dasar Kependidikan serta telah mengikuti mata kuliah pembelajaran mikro yang telah melatih mahasiswa praktikan mengenai cara mengajar dan menjadi guru yang baik. Mahasiswa praktikan juga telah mengikuti pembekalan pembelajaran mikro dan juga pembekalan PPL.
Mahasiswa praktikan mendapatkan pengalaman baru dan pengetahuan setelah melakukan PPL I. Pengalaman tersebut mampu memberikan masukan kepada praktikan untuk menggunakan model, media, metode, dan teknik yang tepat untuk pembelajaran. Tidak hanya itu praktikan juga belajar bagaimana menciptakan pembelajaran yang menyenangkan yang akan diterapkan pada kegiatan PPL II.
G. Saran pengembangan bagi sekolah latihan
Demi kemajuan dan kualitas pendidikan, mahasiswa praktikan menyarankan kepada peserta didik agar lebih memanfaatkan fasilitas yang ada untuk kemajuan belajar. Selain memanfaatkan fasilitas yang ada, sebaiknya guru menggunakan metode, model dan media yang lebih menarik agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Semarang, 01 Agustus 2016 Mengetahui,
Guru Pamong, Mahasiswa Praktikan,
Nur Khirin, S.Pd Arih Apanin
REFLEKSI DIRI
DARA AYU PUSPITASARI (2201413143), 2016. Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) SMK Muhammadiyah 2 Boja. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Semarang.
Puji syukur praktikan panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya sehingga praktikan beserta anggota praktikan yang lain dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) ini dengan baik. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang. Observasi dalam PPL 1 dilaksanakan selama kurang lebih 1 minggu yaitu sejak tanggal 28 Juli sampai dengan 3 Agustus 2016.
Pelaksanaan observasi dan orientasi pada PPL 1 secara umum adalah berkaitan dengan keadaan fisik sekolah/ lembaga tempat latihan, keadaan lingkungan sekolah/lembaga tempat latihan, fasilitas sekolah/lemba tempat latihan, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial antara warga tempat latihan, tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah/lembaga tempat latihan, kalender akademik sekolah/lembaga tempat latihan, dan jadwal kegiatan sekolah/lembaga tempat latihan.
Selama melakukan observasi dan orientasi banyak hal yang praktikan peroleh, antara lain: 1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Inggris
Bahasa Inggris adalah bahasa Internasional yang digunakan sebagai mata pelajaran di hampir seluruh sekolah di Indonesia. Bagi siswa bahasa Inggris sangat berperan penting untuk menunjang karir mereka di dunia kerja.
Ada beberapa kekuatan dalam pembelajaran bahasa Inggris, selain sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris digunakan sebagai patokan berbagai macam bidang pendidikan. Dengan menguasai bahasa Inggris, kita dapat dengan mudah berkomunikasi dan mendapat informasi dari berbagai macam sumber.
Adapun kelemahan pembelajaran bahasa Inggris, bahasa Inggris bukanlah bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat Indonesia dalam keseharian, sehingga membiasakan siswa terhadap bahasa Inggris dirasa sangat sulit. Selain itu, bahasa Inggris adalah bahasa yang setiap saat selalu berkembang, mengikuti perkembangan zaman. Ruang lingkupnya pun sangat luas meliputi seluruh aspek kehidupan, sehingga untuk mempelajarinya diperlukan fleksibilitas dan waktu yang terus-menerus.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh praktikan, sarana dan prasarana yang ada di SMK Muhammadiyah 2 Boja cukup memadai, namun untuk lab bahasa di sekolah tersebut belum cukup untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
SMK Muhammadiyah 2 Boja merupakan sekolah yang cukup berkompeten dalam bidangnya. Begitu juga dalam pembelajaran bahasa Inggrisnya. Siswa-siswi di SMK Muhammadiyah 2 Boja memiliki semangat yang tinggi dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris dan mampu menciptakan suasana kondusif guna mendukung kegiatan pembelajaran di kelas.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Diadakannya kegiatan PPL sangat bermanfaat bagi mahasiswa jurusan perguruan. Kegiatan tersebut memberikan kesempatan kepada praktikan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. Namun masih ada kekurangan praktikan dalam mengikuti kegiatan PPL ini dikarenakan kurangnya pengalaman praktikan. Praktikan masih harus banyak belajar, menambah wawasan dan pengetahuan untuk menjadi tenaga pengajar yang profesional.
6. Nilai Tambah yang Doperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1
Setelah melaksanakan kegiatan PPL 1, praktikan dapat mengetahui secara langsung bagaimana keadaan tempat latihan begitu juga dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh warga sekolah. Sehingga dengan bekal pengalaman tersebut praktikan mampu melaksanakan kegiatan selanjutnya yaitu PPL 2.
7. Saran Pengembangan Bagi Sekolah Latihan dan UNNES
Saran untuk SMK Muhammadiyah 2 Boja adalah untuk meningkatkan sarana dan prasarana guna menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain itu diharapkan para guru dan tenaga pengajar yang lain untuk lebih memperhatikan kedisiplinan siswa dalah hal penggunaan seragam dengan baik dan sopan.
Saran untuk UNNES adalah untuk lebih memperhatikan mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan PPL di tempat latihan dengan cara memberikan bimbingan bagaimana menjadi guru yang berkompeten dan aktif dalam mengajar.
Syukur Alhamdulillah pelaksanaan PPL 1 telah selesai. Dengan adanya tahap pertama ini, praktikan mampu mengenal kondisi yang ada dalam SMK Muhammadiyah 2 Boja. Semoga dapat menjadi bekal dalam pelaksanaan PPL 2 nantinya.
Boja, 1 Agustus 2016
Guru Pamong Bahasa Inggris Mahasiswa Praktikan
SMK Muhammadiyah 2 Boja Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris
Nur Khirin, S.Pd Dara Ayu Puspitasari
REFLEKSI DIRI
Khoerul Mulyana (5202419029), 2013.Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) SMK ( STM ) Muhammadiyah 2 Boja. Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif. Jurusan Teknik
Mesin. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.
Limpahan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat nikmat dan karunianya kami dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 1) dengan baik. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang. Observasi dalam PPL I dilaksanakan selama 3 hari dimulai dari tanggal 30 Juli 2016 – 2 Agustus 2016.
Pelaksanaan observasi dan orientasi pada PPL I secara umum adalah berkaitan dengan kondisi fisik sekolah/ lembaga tempat latihan, stuktur organisasi sekolah, administrasi sekolah, administrasi kelas, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah/lembaga tempat latihan, kalender akademik sekolah/lembaga tempat latihan, dan jadwal kegiatan sekolah/lembaga tempat latihan, serta keikutsertaan mahasiswa terhadap bimbingan konseling.
Dalam penulisan refleksi diri ini akan memaparkan hasil pengamatan pada Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) di SMK ( STM ) Muhammadiyah 2 Boja mengenai hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran yang berada di Kejuruan TKR. Setelah melakukan pengamatan model-model pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam Proses Belajar-Mengajar, memahami kurikulum yang berlaku, berkonsultasi dengan guru pamong tentang Silabus, RPP, dan berdiskusi tentang tata cara penanganan siswa.
Untuk itu praktikan memberikan saran dan tanggapan tentang PPL I sebagai berikut 1. Keunggulan dan Kelemahan Dari Mata Pelajaran Yang ditekuni
a. Keunggulan
Mata Diklat Teknik Kendaraan Ringan SMK Muhammadiyah 2 Boja ini sangat diminati oleh kalangan siswa disini, terbukti dengan banyaknya jumlah siswa yang masuk dalam kelas ini. Hal ini karena pelajaran yang dipelajari erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dan dibutuhkan masyarakat selain itu prodi otomotif mempunyai jangkauan kerja yang luas dan berpeluang juga menjadi seorang wirausaha.
b. Kelemahan
Rata-rata siswa di Prodi Teknik Kendaraan Ringan lebih memprioritaskan praktek sehingga menganggap sepele pelajaran teori, sehingga saat pelajaran di kelas mereka kurang antusias, berbeda dengan saat praktek mereka cenderung lebih aktif. Padahal praktek yang baik haruslah diawali dari kepahaman teori yang baik terlebih dahulu, 2. Ketersediaan Sarana Dan Prasarana di Smk Muhammadiyah 2 Boja
Untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, apalagi jika berkaitan dengan praktek dengan adanya sarana yang memadai maka peserta didik akan lebih tertarik untuk belajar dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lebih baik. Ketersediaan sarana dan prasarana di SMK Muhammadiyah 2 boja sudah memadai, karena dimasing-masing kelas sudah tersedia Proyektor dan di Laboratorium/bengkel alat peraganya juga memadai.
3. Kualitas Guru Pamong Dan Dosen Pembimbing
Selain guru pamong, praktikan juga dibantu oleh seorang Koordinator dosen pembimbing yaitu Winarno Dwi Rahardjo MPd. Beliau sudah sarat pengalaman dalam proses belajar mengajar. Selama membimbing praktikan, beliau memberi masukan-masukan mengenai materi pelajaran, cara penyampaian yang baik, sosok guru yang ideal, guru yang baik, yang bisa dijadikan contoh.
Baik Guru Pamong dan dosen pembimbing, keduanya memberikan pengarahan dan masukan serta dukungan yang sangat berarti bagi praktikan agar selalu bersikap positif dan melaksanakan tugas-tugas PPL I dengan baik.
4. Kualitas pembelajaran
Guru merupakan motivator bagi siswanya agar terstimulus dalam menangkap materi yang disampaikan. Selain itu juga sebagai fasilitator dan moderator bagi siswa-siswanya. Proses pembelajaran berjalan lancar dan cukup baik, termasuk praktikan dalam penerapan didalam kelas. Apalagi kurikulum 2013 menuntut siswa lebih aktif dalam mencari materi dari berbagai sumber. Kualitas pembelajaran di SMK Muhammadiyah 2 Boja sudah cukup baik, termasuk fasilitas pendukung dalam pembelajaran. Sehingga materi yang disampaikan dalam pembelajaran tidak monoton dan lebih variatif.
5. Kemampuan Diri Praktikan
Disekolah tempat praktik, para praktikan memperoleh pengetahuan bagaimana menangani siswa (mengkondisikan kekondusifan siswa), menjadi guru yang disukai oleh siswanya agarbersemangat mengikuti mata pembelajarannya, menjaga sikap di depan siswa, memberikan penilaian pada siswa, dan membuat peragkat pembelajaran. Bekal dan pengalaman inilah hal yang sangat berguna bagi praktikan. Praktikan dapat mengiplementasikan ilmu yang selama ini didapatkan. Dengan bimbingan dan arahan guru pamong, praktikan merasa jauh lebih siap untuk menghadapi siswa pada saat mengajar maupun nantinya saat menjadi guru sebenarnya
6. Nilai Tambah yang diperoleh Mahasiswa dengan Mengikuti PPL I
Banyak nilai positif yang didapatkan oleh praktikan setelah mengikuti PPL 1, diantaranya : guru praktikan dapat mengetahui kondisi sekolah, mengamati dan ikut dalam proses belajar-mengajar langsung dalam kelas, mendapatkan pengetahuan tidak hanya dari guru pamong saja namun juga guru bidang studi, serta buku-buku sebagai sumber materi disekolah latihan
7. Saran Pengembangan bagi sekolah dan Unnes
Demi kemajuan sekolah latihan yaitu SMK Muhammadiyah 2 Boja, ada beberapa saran yang diajukan oleh penulis, antara lain :
1. Peningkatan proses KBM di SMK Muhammadiyah 2 Boja sangat mungkin untuk
ditingkatkan agar pendidikan secara formal dapat sesuai tujuan yang hendak dicapai.
2. Lebih mempergunakan sarana prasara secara optimal agar tidak percuma keberadaaanya, seperti LCD.
3. Untuk Universitas Negeri Semarang diharapkan persiapan dalam PPL lebih bisa
ditingkatkan, serta para dosen lebih bisa meluangkan waktu untuk melihat mahasiswa praktikan di lapangan secara langsung. Ini meanggulangi ketika mahasiswa praktikan membutuhkan bimbingan atau bantuan dalam menjalankan PPL.
Demikian refleksi diri yang dapat saya sampaikan sebagai hasil yang selama ini diserap. Semoga saran yang tertulis tersebut dapat dijadikan acuan agar lebih baik lagi demi peningkatan mutu pendidikan bangsa. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Boja, 1 Agustus 2016
Mengetahui
Guru Pamong Mahasiswa Praktikan
Drs. Imam Sukar Khoerul Mulyana
REFLEKSI DIRI
Rullyta Widya Renggani (5202413070). 2016. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 SMK Muhammadiyah 2 Boja Kabupaten Kendal. Prodi Pendidikan Teknik Otomotif S1. Jurusan
Teknik Mesin. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan refleksi diri ini. Tak terasa sudah satu minggu kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL 1) diantaranya orientasi dan observasi berlalu. SMK Muhammadiyah 2 Boja tepatnya terletak di kabupaten Kendal, pasti Allah telah memilihkan jalan yang terbaik bagi saya untuk menerapkan dan berbagi ilmu yang telah saya dapatkan di bangku perkuliahan terlebih dahulu melalui SMK ini. Oleh karena itu, hari demi hari harus saya lalui dan mengabdi dengan maksimal.
Pelaksanaan observasi dan orientasi PPL 1 meliputi keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, penggunaan sekolah, keadaan guru dan siswa, interaksi sosial, pelaksanaan tatib, dan pengelolaan administrasi sekolah. Berikut ini hal-hal yang dapat saya simpulkan setelah satu minggu menjalani proses observasi adalah sebagai berikut: a. Kekuatan Dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran Teknik Kendaraan
Ringan
Proses pembelajaran TKR atau otomotif di SMK Muhammadiyah 2 Boja memiliki kekuatan di proses pembelajaran 70 % praktek dan 30 % teori. Hal ini sudah cukup baik, karena presentase pembelajaran di sekolah kejuruan sudah ideal. Tetapi siswa cenderung menganggap belajar dengan teori sulit dipahami dan cenderung membosankan. Padahal proses belajar teori juga sangat penting supaya siswa dapat mengetahui dasar-dasar teori sebelum melakukan praktik. Hal tersebut membuat kelas menjadi tidak terkondisi karena banyak siswa yang acuh saat pembelajaran teori dibandingkan praktek.
b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang ada di SMK Muhammadiyah 2 Boja sudah cukup memadai untuk proses belajar mengajar. Alat bantu proses belajar mengajar secara umum yang telah ada diantaranya buku ajar, LCD, proyektor, papan tulis, spidol, dan penggaris. Sedangkan untuk masing-masing jurusan alat bantu praktikum telah disediakan pihak sekolah maupun guru masing-masing. Tetapi akan lebih baik untuk menyediakan bahan ajar elektronik atau media ajar interaktif supaya siswa dapat malakukan proses belajar teori dengan menyenangkan dan menambah motivasi siswa untuk belajar.
c. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Pelaksanaan PPL 1 dan PPL 2, praktikan dibantu oleh bapak Drs. Imam Sukar sebagai guru pamong sekaligus koordinator guru pamong. Praktikan menilai guru pamong sangat disiplin, interaktif, dan kondusif dalam proses belajar mengajar dikelas dan sangat membantu proses PPL praktikan. Beliau memberikan saran dan kritikan yang membangun supaya praktikan dapat mengelola dan menerapkan ilmunya melalui cara yang baik kepada siswa.
Selain guru pamong, praktikan juga dibantu oleh dosen pembimbing yaitu bapak Drs. Winarno Dwi Rahardjo, M. Pd., beliau sekaligus menjadi koordinator dosen pembimbing. Beliau sudah sarat akan pengalaman dalam proses belajar mengajar. Beliau memberikan saran dan kritikan yang membangun bagaimana tata cara menjadi guru yang ideal dan dapat menerapkan ilmunya dengan baik dan bijaksana.
d. Kualitas Pembelajaran di SMK Muhammadiyah 2 Boja
sudah berpengalaman dibidangnya oleh karena itu tidak diragukan lagi. Tetapi menurut praktikan, proses belajar mengajar belum sepenuhnya kondusif karena banyak siswa yang belum termotivasi untuk belajar. Salah satu diantara penyebabnya adalah metode mengajar guru masih konvensional yaitu dengan ceramah saja. Sehingga perlu adanya metode pembelajaran yang interaktif serta dapat menggunakan media pembelajaran yang interkatif pula.
e. Kemampuan diri Praktikum
Praktikan menyadari memiliki banyak kekurangan, tetapi praktikan akan melakukan dan mengabdi dengan maksimal. Saran dan kritik yang membangun dari guru pamong dan dosen pembimbing akan praktikum terima dengan senang hati.
f. Nilai Tambah yang Diperoleh Mahasiswa Setelah Melaksanakan PPL 1
Setelah melakukan PPL 1, praktikan memperoleh nilai tambah dan manfaat yang besar meliputi profil SMK Muhammadiyah 2 Boja, pengalaman pengelolaan kelas yang baik, interaksi secara langsung dengan siswa dan lain-lain. Sehingga dengan bekal PPL 1 tersebut praktikan berusaha melaksanakan PPL 2 dengan baik.
g. Saran Pengembangan bagi SMK Muhammadiyah 2 Boja dan UNNES
Saran pengembangan bagi sekolah adalah memberikan pembelajaran bagi siswa dengan menerapkan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang interaktif supaya siswa dapat termotivasi dan memiliki minat yang tinggi untuk belajar sehingga hasil belajar siswa meningkat. Sedangkan bagi UNNES supaya dapat mengembangkan dan mendidik praktikan menjadi calon guru profesionalitas.
Demikian, refleksi diri yang dapat praktikan sampaikan. Sebelumnya ucapan terimakasih kepada Allah SWT dan semua pihak yang mendukung terlaksananya PPL baik kepada UNNES maupun SMK Muhammadiyah 2 Boja, guru pamong, dan dosen pembimbing.
Boja, 31 Juli 2016
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa Praktikan
Drs. Imam Sukar Rullyta Widya Renggani
REFLEKSI DIRI
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang. Observasi dalam PPL I dilaksanakan selama kurang lebih 1 minggu yaitu sejak tanggal 28 Juli – 3 Agustus 2016. Dalam penulisan Refleksi Diri ini akan memaparkan hasil pengamatan pada Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) di SMK Muhammadiyah 2 Boja Kendal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan mata kejuruan teknik kendaraan ringan. Setelah melakukan pengamatan model-model pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam Proses Belajar-Mengajar, memahami kurikulum yang berlaku, berkonsultasi dengan guru pamong tentang Silabus, RPP, dan berdiskusi tentang tata cara penanganan siswa.
Untuk itu praktikan memberikan saran dan tanggapan sebagai berikut: A.Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Teknik Kendaraan Ringan
Pembelajaran yang menerapkan teori dan praktik tersebut yang membuat siswa tidak hanya menguasai ranah kognitif (pengetahuan) saja tetapi juga menguasai ranah Psikomotorik (Ketrampilan) hal itu yamg membuat siswa terampil dalam bidangnya, sehingga akan lebih siap jika suatu saat diterjunkan ke dunia industri yang banyak praktiknya dari pada teori. Idealnya prosentase pembelajaran produktif teknik kendaraan ringan di SMK adalah 30% teori dan 70% Praktek. Di SMK Muhammadiyah 2 Boja Kendal prosentase pembelajaran tersebut sudah berjalan dengan baik.
B.Ketersediaan Sarana dan Prasarana PBM
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, khususnya mata Diklat Produktif Teknik Kendaraan Ringan, membutuhkan banyak strategi agar dapat disajikan lebih menarik dan efektif untuk siswa. Hal yang mendukung untuk menciptakan strategi pembelajaran tersebut adalah dengan adanya fasilitas atau sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran. Untuk fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada di SMK Muhammadiyah 2 Boja Kendal sudah memadai dengan adanya laboratorium dan bebrapa ruang multimedia.
C.Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Guru pamong yang membimbing praktikan selamab PPL adalah Rendra Alala ST. Bpk Rendra begitu panggilannya. Kualitas mengajar pamong sangat baik, beliau memiliki cara untuk menyampaikan materi secara runtut, selain itu pengetahuan beliau dalam bidang bahasa maupun sastra juga sangat luas. Beliau adalah pamong yang jeli dalam menangkap potensi-potensi siswa di bidang bahasa dan sastra.
Dosen pembimbing yang senantiasa mengarahkan praktikan adalah Drs.Winarno Dwi Rahardjo. M.Pd. Beliau adalah dosen yang telah berpengalaman di dunia pendidikan, maka tidak keliru ketika beliau mendapatkan amanah untuk membimbing praktikan. Beliau selalu mampu memberikan motivasi sehingga praktikan selalu merasa bersemangat menjalankan praktik di sekolah ini.
D.Kualitas Pembelajaran Produktif Teknik Kendaraan Ringan
bersegan-segan untuk bertanya kepada guru pengampu sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.
E.Kemampuan Diri Praktikan
Bermodal pengalaman mengajar saat pembelajaran mikro membuat praktikan cukup dapat menguasai atau mengkondisikan kelas. Selain itu praktikan juga mampu beradaptasi dengan mudah saat diterjunkan ke sekolah. Mungkin itu semua karena pengalaman praktikan saat menjadi aktivis di kampus, sehingga praktikan mampu memahami banyak karekter yang ada. Ada beberapa hal yang menjadi kelemahan praktikan saat mengajar, yaitu kurang mampu memberikan contoh-contoh konkret yang relevan dengan jurusan siswa saat menyampaikan materi.
F. Nilai tambah yang diperoleh setelah melaksanakan PPL 1
Banyak nilai tambah yang diperoleh praktikan setelah menempuh PPL 1 dii antaranya adalah cara adaptasi dengan lingkungan yang baru pertama memasukinya. Praktikan juga memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola kelas dan memperoleh gambaran pembelajaran yang berlangsung di kelas. Di sekolah ini praktikan belajar untuk menerima laporan siswa ketika memulai dan mengakhiri pelajaran. Selain itu praktikan juga mulai mengenal karakteristik siswa di masing-masing jenjang. Semua ini menjadi bekal berharga praktikan ketika menjalani PPL2.
G.Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan Unnes
Saran bagi SMK Mohammadiyah 2 Boja Kendala adalah menambah sarana dan prasarana agar mendukung pembelajaran siswa. Selain itu pendisiplinan terhadap siswa untuk tidak setengah-setengah.Meski aturan sudah tertulis sangat rinci, dalam pelaksanaannya masih ada beberapa kekurangan. Di antaranya pemakaian seragam dan tingkah siswa saat di kelas.Saran untuk Unnes adalah untuk lebih merencanakan lebih matang tentang pelaksanaan PPL. Karena masih banyak sekali ditemukan banyak kekurangan. Penggunaan sistem (SIM-PPL) yang sangat luar biasa tersebut juga harus direncanakan lebih matang lagi. Karena terkadang kendala sering muncul dari sistem tersebut. Pemilihan sekolah mitra dalam PPL juga harus benar-benar diperhatikan kualitasnya.
Syukur alhamdulillah pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan telah selesai. Dengan adanya tahap pertama ini, saya mampu mengenal iklim yang ada dalam SMK ini. Semoga nantinya dapat menjadi bekal dalam pelaksanaan PPL 2 nantinya.
Semarang,3 Agustus 2016 Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa Praktikan
Reyndra Alala, S.T. Faishal Afif Cosina
REFLEKSI DIRI
Nama : Irkham Mabruri NIM : 5202413081
Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif S1
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL I) ini dengan baik dan lancar. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang. Observasi dalam PPL I dilaksanakan selama kurang lebih 1 minggu yaitu sejak tanggal 28 Juli – 3 Agustus 2016.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I yang dilakukan dengan bantuan dari berbagai pihak, dapat dirasakan manfaatnya oleh praktikan secara langsung maupun yang nantinya bisa dijadikan sebagai bekal dan modal praktikan sebagai seorang pendidik. Pelaksanaan observasi dan orientasi pada PPL I secara umum adalah berkaitan dengan kondisi fisik sekolah/lembaga tempat latihan, stuktur organisasi sekolah, administrasi sekolah, administrasi kelas, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intra-ekstra kurikuler, sarana dan prasarana sekolah/lembaga tempat latihan, kalender akademik sekolah/lembaga tempat latihan, dan jadwal kegiatan sekolah/lembaga tempat latihan, serta keikutsertaan mahasiswa terhadap bimbingan konseling. Dalam penulisan refleksi diri ini akan memaparkan hasil pengamatan pada Praktik Pengalaman Lapangan I (PPL I) di SMK Muhammadiyah 2 Boja mengenai hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran yang berada di Kejuruan TKR/otomotif. Setelah melakukan pengamatan model-model pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam proses belajar-mengajar, memahami kurikulum yang berlaku, berkonsultasi dengan guru pamong tentang silabus, RPP, dan berdiskusi tentang tata cara penanganan siswa. Untuk itu praktikan memberikan saran dan tanggapan tentang PPL I sebagai berikut:
A. Kekuatan dan Kelemahan Mata Pelajaran yang Ditekuni
Kegitan PPL di SMK Muhammadiyah 2 Boja praktikan mendapat tugas mengajar Mata Pelajaran Teori Kejuruan di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
a. Kekuatan
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan atau yang sering disebut TKR di SMK Muhammadiyah 2 Boja ini sangat diminati oleh kalangan siswa disini, terbukti dengan banyaknya jumlah siswa yang masuk dalam kelas ini. Mata pelajaran yang berada di dalam kejuruan ini merupakan mata pelajaran yang berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari, yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Seperti halnya memperbaiki kendaraan seperti motor dan mobil. Untuk selanjutnya mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan teknik otomotif dipelajari lebih lanjut bagi siswa agar mendapat pengetahuan dan keterampilan praktik yang cukup untuk menghadapi dunia kerja, sesuai tujuan dari SMK yaitu menyiapkan lulusannya menjadi tenaga yang siap kerja.
b. Kelemahan
B. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Dari segi sarana dan prasarana yang ada di SMK Muhammadiyah 2 Boja sudah cukup memadai untuk proses kegiatan belajar mengajar. Kelas yang digunakan pun bersifat moving atau berpindah. Walaupun sampai saat ini sarana prasarana pendukung KBM belum maksimal memadai. Seperti LCD yang jumlahnya masih terbatas, yang ada didalam kelas hanya white board, spidol dan penggaris. Sedangkan untuk praktikum dilaksanakan di laboratorium TKR yang sudah sangat memadai.
C. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Dalam pelaksanaan PPL I, praktikan dibantu oleh seorang guru pamong yang bernama Rendra Alala S.T. Praktikan menilai guru pamong sudah cukup baik dalam pengelolaan kelas. Selain itu dalam KBM, guru pamong sangat interaktif dan siap serta menguasai materi yang akan diberikan kepada siswanya. Guru pamong sangat membantu praktikan, memberi masukan-masukan yang sangat bermanfaat. Selain guru pamong, praktikan juga dibantu oleh seorang Koordinator dosen pembimbing yaitu Drs. Winarno Dwi Raharjo, M.Pd. Beliau sudah sarat pengalaman dalam proses belajar mengajar. Selama membimbing praktikan, beliau memberi masukan-masukan mengenai materi pelajaran, cara penyampaian yang baik, sosok guru yang ideal, guru yang baik, yang bisa dijadikan contoh.
Baik Guru Pamong dan dosen pembimbing, keduanya memberikan pengarahan dan masukan serta dukungan yang sangat berarti bagi praktikan agar selalu bersikap positif dan melaksanakan tugas-tugas PPL I dengan baik.
D. Kualitas Pembelajaran
Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas sudah sangat kondusif. Siswa memiliki semangat belajar yang tinggi untuk bisa menguasai setiap kompetensi yang diajarkan. E. Kemampuan Diri Praktikan
Praktikan menyadari bahwa selama melakukan observasi banyak kekurangan, seperti kurangnya pengalaman dari praktikan yang bisa dijadikan bekal untuk melakukan praktik belajar mengajar. Dengan adanya itu praktikan tidak berputus asa. Karena setelah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I ini, serta berkat bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing bisa diambil manfaatnya.
F. Nilai Tambah yang di Peroleh Mahasiswa dengan Mengikuti PPL I
Adanya PPL I ini ternyata membawa manfaat yang besar untuk praktikan yaitu ilmu pengetahuan yang baik, pengalaman dan teknik-teknik mengajar yang baik, managemen kelas yang baik, Interaksi secara langsung dengan siswa dan sebagainya. Sehingga dengan bekal pengalaman tersebut praktikan berusaha melaksanakan PPL II dengan baik.
G. Saran Pengembangan bagi sekolah
Boja, 1 Agustus 2016 Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa Praktikan
Reyndra Alala, S.T. Irkham Mabruri