commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara kita adalah Negara yang memiliki beragam kebudayaan daerah
dengan ciri khas masing-masing. Bangsa Indonesia telah memiliki semboyan
Bhineka Tunggal Ika sebagai pengikat kemajemukan tersebut, yang disadari
sebagai salah satu jati diri bangsa dan menjadi salah satu modal pembangunan
bangsa Indonesia. Budaya-budaya daerah yang ada di Indonesia pada dasarnya
dibangun oleh tiga dasar yang dominan yakni nilai religius, nilai solidaritas, dan
nilai estetika.Menurut Setiadi (2006:27) Budaya adalah bentuk jamak dari kata
budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Jika ditinjau dari sudut bahasa
Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk
jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan menurut
Koentjaraningrat (1983:5) Kebudayaan memiliki tiga wujud, diantaranya wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan dan sebagainya, kedua wujud kebudayaan sebagai suatu
kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat, ketiga
wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Kesenian merupakan salah satu dari ketujuh unsur kebudayaan yang
meliputi diantaranya: sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi
kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa,kesenian, sistem mata pencaharian
hidup dan sistem teknologi dan peralatan. Kesenian merupakan sebuah warisan
yang tak ternilai harganya yang diberikan secara turun temurun oleh nenek
moyang kita. Menurut Darmanto Jatman (1993:2) C.P Snow menyatakan bahwa
dunia terbelah dalam dua kebudayaan yakni yang berujung tombak ilmu dan yang
commit to user
2
Seni adalah kecakapan batin (akal) yang luar biasa yang dapat
mengadakan atau menciptakan sesuatu yang luar biasa. Sedangkan kesenian
adalah segala sesuatu yang mengenai seni.
Disini jenis seni yang akan saya bahas adalah seni tari khususnya Seni
Barong di Kabupaten Blora dengan daerah yang akan dijadikan objek penelitian
adalah Desa Pelem. Tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang
mendorongnya untuk mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak yang ritmis.
Sedangkan Corrie Hartong, ahli tari dari Belanda, mengajukan batasan tari
yang berbunyi tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan
didalam ruang..Hal ini karena Seni Barong memiliki keunikan tersendiri karena
merupakan salah satu bentuk seni tari yang disetiap gerakannya mencerminkan
sifat-sifat kerakyatan masyarakat Blora, seperti sifat : spontanitas, kekeluargaan,
kesederhanaan, kasar, keras, kompak, dan keberanian yang dilandasi kebenaran.
Kabupaten Blora adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Memiliki
batas wilayah sebagai berikut : sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten
Rembang dan Kabupaten Pati, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten
Ngawi ( Provinsi Jawa Timur), sebalah timur berbatasan dengan Kabupaten
Bojonegoro (Provinsi Jawa Timur) dan sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Grobogan.
Pada dasarnya Blora memiliki banyak kesenian daerah diantaranya Seni
Tayub. Tayuban merupakan salah satu seni kebudayaan yang ada di Blora.
Berdasarkan keterangan keterangan yang dapat dikumpulkan, perkataan Tayuban
berasal dari kata Tayub, yang menurut keroto boso adalah ringkasan dari kata
ditoto guyubï dan itu adalah bahwa didalam penyajian seni tayuban gerak tari para
penari serta gending iringannya diatur bersama supaya serempak berdasarkan
kesepakatan dari para pemain ( penari dan penabuh ) dengan para penonton.
Sehingga terwujudlah suatu keakraban dan persaudaraan. Seni Tayuban
menggambarkan penyambutan para tamu atau pimpinan yang dihormati oleh
commit to user
3
itu oleh para pemain wanita yang disebut joget dengan cara menyerahkan sampur
( selendang yang dipakai penari wanita ) atas petunjuk pengarih. Tamu yang
menerima sampur atau istilah ketiban sampur mendapatkan kehormatan untuk
menari bersama sama dengan joget. Didalam kelompok seni pertunjukan, tayuban
dapat digolongkan tari rakyat tradisional, sifat kerakyatan sangat menonjol,
tampak sebagai gambaran dari jiwa masyarakat pendukungnya, yaitu masyarakat
pedesaan yang umum dijumpai diwilayah Kabupaten Blora, seperti sifat
spontanitas, kekeluagaan, kesederhanaan, sedikit kasar, namun penuh rasa humor.
Sebagaimana ciri khas tari ini yang sudah memasyarakat, maka Tayuban sudah
menyebar hampir seluruh Kabupaten Blora. Seni Tayuban pada umumnya
dipentaskan pada upacara adat yaitu sedekah desa, sedekah bumi atau upacara
adat lain. Juga pada orang punya kerja, memenuhi nadzar, khitanan,perkawinan
dan sebagainya.
Selain itu juga terdapat kesenian Kethoprak. Kesenian Kethoprak di Blora
sama dengan Kesenian Kethoprak di daerah-daerah lain di Jawa Tengah. Ketoprak
(bahasa Jawa: kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa.
Dalam sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu
Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan.Tema cerita dalam sebuah
pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda
atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita
tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan
Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi
pertunjukan wayang orang.
Namun dalam hal ini peneliti lebih tertarik untuk mengkaji kesenian Seni
Barong yang ada di kota Blora, khususnya pada masyarakat Desa Pelem. Sifat
theosentris yang terkandung dalam Seni Barong sudah melekat sejak Jaman
Prasejarah yaitu ketika manusia masih sangat mempercayai kekuatan supranatural
yang berada di luar dirinya. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai tari-tarian
untuk upacara pemujaan pada sesuatu yang tidak tampak (Dewa, penguasa jagad,
commit to user
4
bahwa untuk menghindarkan gangguan dari roh, maka mereka memuja-muja
dengan jalan mengadakan upacara. Roh yang baik mereka mintai berkah agar
melindungi keluarga. (Koentjaraningrat 1984:103). Keberadaan Seni Barong
tidak terlepas dari pengaruh Hindu dan Islam, akibatnya pengaruh tersebut
menghasilkan kebudayaan kejawen . Maka dari itu setiap pementasan Seni Barong
pasti terdapat sesaji lengkap yang diletakkan disisi panggung. Seni Barong adalah
sebuah pementasan seni tari yang diiringi seperangkat gamelan lengkap beserta
sindennya. Akan tetapi setiap gerakan yang dihasilkan memiliki makna serta
cerita masing-masing. Barongan dalam kesenian barongan adalah suatu
perlengkapan yang dibuat menyerupai Singo Barong atau Singa besar sebagai
penguasa hutan angker dan sangat buas.
Seni Barong sering dipentaskan ketika sedang ada tradisi sedekah bumi,
arak-arakan penganten, juga sebagai hiburan masyarakat. Pemerintah Kota Blora
pun sering mengadakan kontes perlombaan Seni Barong yang diadakan di tingkat
Kabupaten setiap setahun sekali. Hampir dalam setiap acara Kabupaten selalu
dipentaskan Seni Barong. Selain itu keberadaannya dalam masyarakat juga
mampu memunculkan suatu fenomena baru dalam masyarakat. Baik orang tua
sampai anak kecil menyukai kesenian satu ini. Anak-anakpun ikut terpengaruh
dengan keberadaan kesenian ini, diantaranya mereka ikut antusias untuk
berpakaian selayaknya para pemain Seni Barong, akibatnya permintaan pasar
akan baju dengan model tersebut ikut melonjak. Hampir setiap anak kecil laki-laki
pasti memiliki baju yang melambangkan anggota pemain Seni Barong tersebut,
tidak hanya sampai disini para penjual kaset VCD pun juga turut merasakan
dampak maraknya Seni Barong. Permintaan akan pembelian kaset VCD yang
menayangkan pementasan Seni Barong sedang diburu warga, khususnya bagi
mereka yang memiliki anak kecil. Bahkan anak-anak kecil di Desa Pelem setiap
pulang sekolah memiliki agenda khusus yaitu mereka berkumpul di salah satu
teman untuk berlatih bermain Seni Barong bersama. Kesenian Seni Barong
memiliki berbagai pengaruh lain dalam masyarakat, salah satunya yaitu dari segi
commit to user
5
dengan menjadi pemain kesenian Seni Barong. Oleh karena itu peneliti tertarik
untuk meneliti tentang kesenian Seni Barong. Maka untuk syarat meraih gelar
sarjana strata 1, peneliti mengambil judul skripsi “ Peran Kesenian Seni Barong
Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Desa Pelem Kecamatan Blora
Kabupaten Blora”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar Belakang yang telah diuraikan diatas, berikut adalah
rumusan masalah dari penelitian ini :
1. Bagaimana peran kesenian Seni Barong dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat Desa Pelem , Kecamatan Blora, Kabupaten Blora?
2. Apa strategi yang perlu dilakukan untuk melestarikan kesenian Seni Barong di
Desa Pelem , Kecamatan Blora, Kabupaten Blora?
3. Bagaimana dampak kesenian Seni Barong pada partisipasi masyarakat Desa
Pelem , Kecamatan Blora, Kabupaten Blora?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, berikut adalah
tujuan dari penelitian ini:
1. Untuk mengetahui peran kesenian Seni Barong dalam meningkatkan
partisipasi masyarakat Desa Pelem , Kecamatan Blora, Kabupaten Blora
2. Untuk mengetahui strategi yang perlu dilakukan untuk melestarikan kesenian
Seni Barong di Desa Pelem , Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.
3. Untuk mengetahui dampak kesenian Seni Barong pada partisipasi masyarakat
commit to user
6
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penetian ini memberikan kontribusi terhadap berkembangnya ilmu
pengetahuan, terutama ilmu-ilmu sosial.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peran
kesenian seni barong dalam meningkatkan partisipasi masyarakat
c. Dapat dipakai sebagai acuan bagi penelitian-penelitian sejenis untuk tahap
selanjutnya
2. Manfaat Praktis
a. Dapat memberikan masukan bagi pemerintah Kota Blora melalui dinas
terkait dalam upaya pelestarian kebudayaan daerah