• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEBIASAAN NGOBROL (DISTRAKSI) DENGAN KECELAKAAN KERJA DI INDUSTRI PEMBUATAN KRUPUK KULIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN KEBIASAAN NGOBROL (DISTRAKSI) DENGAN KECELAKAAN KERJA DI INDUSTRI PEMBUATAN KRUPUK KULIT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEBIASAAN NGOBROL

(DISTRAKSI)

DENGAN KECELAKAAN

KERJA DI INDUSTRI PEMBUATAN KRUPUK KULIT

Dewi Nur Fajarwati1, Srisumini1, Siti Musyarofah1 1

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Email: buminkesmas@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan:Kebiasaan Ngobrol(Distraksi)merupakan segala sesuatu yang mengalihkan perhatian pekerja dari tugas utama saat bekerja. untuk kata lain Distraksi adalah segala sesuatu yang mempengaruhi mata atau gangguan visual dan pikiran atau gangguan kognitif. Banyak Penelitian tentangDistraksiyang sudah dilakukan , namun masih banyak para pekerja yang tidak tahu tentang bahaya Kebiasaan Ngobrol (Distraksi) yang dapat mengakibatkan Kecelakaan Kerja di Industri.

Metode: Tujuan Penelitian ini adalah untuk Mengetahui Hubungan Antara Kebiasaan Ngobrol (Distraksi)dengan Kecelakaan Kerja Penelitian ini bersifat Survey analitik dengan Pendekatancross sectional. Sampel sebanyak 30 responden yakni Para Pekerja yang ada di Industri Pembuatan Krupuk. Pengambilan sampel secara simple random sampling. Hasil: Hasil penelitian diperoleh nilai p value adalah 0,009 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara Kebiasaan Ngobrol (Distraksi) dengan Kecelakaan Kerja di Industri Pembuatan Krupuk. Diskusi: Berdasarkan Hasil Penelitian, maka disarankan kepada Pekerja agar tidak membiasakan Ngobrol (Distraksi) saat kerja berlangsung sehingga dapat menekan terjadinya Kecelakaan Kerja di Industri Pembuatan Krupuk.

Kata kunci:Kebiasaan Ngobrol(Distraksi), Kecelakaan Kerja

ABSTRACT

Introduction:Chat Habits (Distractions) are anything that distracts the worker from the main task at work. for other words Distraction is anything that affects the eyes or disturbances of visual and mind or cognitive impairment. Many Research on Distractions has been done, but there are still many workers who do not know about the dangers of Chatting Habits (Distraksi) which can lead to Work Accidents in the Industry. Methods: The purpose of this study was to determine the relationship between chat habit (Distraction) with work accident This research is analytical survey with cross sectional approach. Samples of 30 respondents namely the Workers in the Industrial Making Krupuk. Sampling in simple random sampling.Results:The result of this research is p value 0,009 (p <0,05). It can be concluded that there is significant influence between Chatting Habits (Distraction) with Work Accident in Krupuk Making Industry. Discussion:Based on the result of research, it is advisable to the Worker not to accustom the Chat (Distraction) during work so that it can suppress the occurrence of Work Accident in Krupuk Making Industry.

Keywords:Chat Habits (Distractions), Work Accidents.

PENDAHULUAN

Kendal sebagai salah satu kabupaten di jawa tengah yang berbatasan langsung dengan kota semarang sebagai salah satu pusat perindustrian yang dapat menjadikan Kendal sebagai kabupaten yang strategis dalam perdagangan. Kendal yang berada di pantai utara jawa, selalu ramai di lalui roda transportasi pendistribusian bahan baku industri maupun produk hasil produksi.

(2)

langseng (perebusan), terkena percikan minyak goreng pada bagian penggorengan krupuk dan lain sebagainya.

Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Kebiasaan Ngobrol (Distraksi)dengan Kecelakaan Kerja di Industri Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal”

METODE

Desain Penelitian ini adalah survey analitik merupakan metode yang bertujuan mendeskripsikan/memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian yang di teliti. rancangan penelitian yang digunakan adalah

yang termasuk faktor resiko dan variabel yang termasuk efek di observasi sekaligus pada waktu yang bersamaan

Jumlah populasi ada 40 pekerja dari 6 bagian. diantaranya pada bagian nguleni adonan ada 5 pekerja, bagian ngepres adonan ada 8 pekerja, bagian cetak krupuk ada 10 pekerja, bagian langseng (perebusan) dan penjemuran ada 5 pekerja, bagian penggorengan krupuk ada 5 pekerja dan bagian pengemasan krupuk ada 7 pekerja. Perhitungan besar sampel dengan mengetahui harga populasi menggunakan sampel minimal rumus (Notoatmodjo, 2005). dari rumus tersebut di peroleh sampel sebesar 29 pekerja. dengan menggunakansimple random sampling

HASIL

A. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden a. Usia

Berdasarkan Pengumpulan data tentang karakteristik responden berdasarkan usia di peroleh data seperti pada tabel 1

Tabel 1.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Usia f %

< 30 tahun 1 3,3

30-40 tahun 22 73,3

41-50 tahun 4 13,3

> 50 tahun 3 10,0

Total 30 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 dapat di ketahui bahwa sebanyak 3,3% responden berusia < 30 tahun, usia 30-40 tahun sebanyak 73,3%, usia 41-50

tahun sebanyak 13,3%, dan sebanyak 10,0% responden berusia > 50 tahun.

b Jenis Kelamin

Berdasarkan pengumpulan data tentang karakter istik responden berdasarkan jenis kelamin diperoleh data seperti pada tabel 2.

Tabel 2.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin f %

Laki-laki Perempuan

13 17

43,3 56,7

Total 30 100,0

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa sebanyak 43,3% responden berjenis kelamin

laki-laki dan sebanyak 56,7% responden berjenis kelamin perempuan.

c. Lama Kerja

(3)

Tabel 3.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Lama Kerja

Lama Kerja f %

< 5 tahun >= 5 tahun

6 24

20,0 80,0

Total 30 100,0

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa sebanyak 20,0% responden lama kerja < 5 tahun dan sebanyak 80,0% responden lama kerja >= 5 tahun.

d. Pendidikan

Berdasarkan pengumpulan data tentang karakteristik responden berdasarkan pendidikan diperoleh data seperti pada tabel 4.

Tabel 4.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan f %

SD SMP

17 13

56,7 43,3

Total 30 100,0

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa 56,7% pendidikan SD dan 43,3% pendidikan SMP.

2. Kebiasaan Ngobrol/Distraksidi Industri Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal

Tabel 5.

Distribusi Frekuensi Kebiasaan Ngobrol/Distraksi

Kebiasaan Ngobrol /Distraksi f %

Ngobrol Tidak ngobrol

26 4

86,67 13,33

Total 30 100

Pada tabel 4.5 di bawah ini di ketahui bahwa banyak 86,67% responden ngobrol di tempat

kerja, namun sebanyak 13,33% responden tidak ngobrol di tempat kerja.

3. Kejadian Kecelakaan Kerja di Industri Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal

Tabel 6

Distribusi Frekuensi Kejadian Kecelakaan Kerja

Kejadian Kecelakaan Kerja f %

Tidak Pernah Pernah

5 25

16,7 83,3

Total 30 100

Pada Tabel 6 di bawah ini di ketahui bahwa sebanyak 16,67% responden tidak pernah

mengalami kecelakaan kerja, namun 83,33% responden pernah mengalami kecelakaan kerja.

4. Kejadian Kecelakaan Kerja berdasarkan Jenis Bagian di Industri Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal

Pada tabel 7 di bawah ini di ketahui sebanyak 17% responden pernah mengalami Kecelakaan Kerja di bagian nguleni adonan, sebanyak 13% responden pernah mengalami kecelakaan di bagian ngepres adonan, sebanyak 3% responden pernah mengalami kecelakaan kerja di bagian cetak adonan, sebanyak 13%

(4)

Tabel 7.

Kejadian Kecelakaan Kerja berdasarkan Jenis Bagian

No Jenis Kecelakaan

Pernah Tidak Pernah

f % f % 1. Bagian Nguleni Adonan 5 17 25 83 2. Bagian Ngepres Adonan 4 13 26 87

3. Bagian Cetak Adonan 1 3 29 97 4. BagianLangseng/ Perebusan & Penjemuran 4 13 26 87 5. Bagian Penggorengan 4 13 26 87 6. Bagian Pengemasan 5 17 25 83

Tabel 8.

Distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden berdasarkan kejadian kecelakaan kerja yang di alami responden

No Pernyataan Kejadian Kecelakaan Kerja

Pernah Tidak Pernah f % f %

Bagian Nguleni Adonan

1 Apakah tangan anda pernah terkilir saat menguleni adonan 5 17 25 83 2. Apakah tangan anda pernah mengalami kram saat

menguleni adonan

5 17 25 83

Bagian Pres Adonan

3. Apakah tangan anda pernah tergores alat pres adonan 4 13 26 87

Pada bagian cetak adonan

4. Apakah tangan anda pernah terjepit cetakan saat mencetak adonan

1 3 29 97

Bagian Langseng/Perebusan dan Penjemuran

5. Apakah anda pernah terkena percikan air panas saat merebus krupuk

4 13 26 87

6. Apakah tangan anda pernah tergores alat jemuran krupuk saat menjemur krupuk

3 10 27 90

Bagian Penggorengan

7. Apakah anda pernah terkena percikan minyak goreng saat menggoreng krupuk

4 13 26 87

8. Apakah anda pernah terkena panas api saat menggoreng krupuk

0 0 30 100

Bagian Pengemasan

9. Apakah tangan anda pernah tersengat api saat mengemasi krupuk

5 17 25 83

Dari tabel 8 tentang jawaban kuesioner responden berdasarkan kejadian kecelakaan kerja di ketahui sebanyak 83,3% responden pernah mengalami kecelakaan kerja. Pada bagian nguleni adonan sebanyak 5 responden (100%) pernah mengalami kecelakaan kerja, pada bagian pres adonan sebanyak 4 responden (80%) pernah mengalami kecelakaan kerja. Pada bagian cetak adonan sebanyak 1

(5)

Tabel 9

Distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden berdasarkan kebiasaan ngobrol(Distraksi)

No Pernyataan Kebiasaan Ngobrol(Distraksi)

Jawaban

Ya Tidak

f % f % 1. Apakah anda sering ngobrol dengan pekerja lain

saat proses kerja pembuatan krupuk berlangsung

20 67 10 33

2. Apakah anda pernah di tegur pemilik saat anda mengobrol dengan pekerja lain saat bekerja

0 0 30 100

3. Apakah anda ngobrol sambil melihat lawan bicara anda

21 70 9 30

4. Apakah anda ngobrol hanya mendengarkan lawan bicara tanpa melihat lawan bicara anda

1 3 29 97

5. Apakah anda ngobrol sejak pagi hari selama bekerja

13 43 17 57

6. Apakah anda ngobrol pada saat siang hari saat bekerja

23 77 7 23

7. Apakah yang anda obrolkan dengan pekerja lain tentang acara TV

22 73 8 27

8. Apakah yang anda obrolkan dengan pekerja lain tentang masalah kehidupan pribadi anda

17 57 13 43

9. Apakah yang anda obrolkan dengan pekerja lain tentang masalah orang lain

17 57 13 43

10. Apakah yang anda obrolkan dengan pekerja lain tentang masalah pekerja di tempat kerja anda

19 63 11 37

11. Apakah lawan bicara anda selalu mendengarkan anda dengan baik

24 80 6 20

12. Apakah lawan bicara anda memperhatikan anda ketika sedang mengobrol

22 73 8 27

13. Apakah lawan bicara anda nyambung dalam obrolan yang anda bicarakan

22 73 8 27

14. Apakah lawan bicara anda menanggapi obrolan anda ketika anda berbicara

24 80 6 20

15. Apakah anda tidak merasa terganggu ngobrol di tempat kerja

2 7 28 93

Dari tabel 9 tentang jawaban kuesioner responden berdasarkan ngobrol di ketahui 80% responden ngobrol dan lawan bicaranya menanggapi obrolan ketika berbicara, sebanyak 80% responden ngobrol dan lawan bicaranya selalu mendengarkan dengan baik, sebanyak 77% responden ngobrol pada saat siang hari saat bekerja, sebanyak 73% responden ngobrol dan yang di obrolkan dengan pekerja lain tentang acara TV, sebanyak 73% responden ngobrol dan lawan bicaranya memperhatikannya ketika sedang mengobrol, dan 73% lagi responden ngobrol dan lawan bicaranya nyambung dalam obrolan yang di bicarakan, dan sebanyak 70% responden

(6)

B. Analisa Bivariat

1. Hubungan Antara Kebiasaan Ngobrol/ Distraksi dengan Kecelakaan Kerja di Industri Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal.

Tabel 10.

Hubungan Antara Kebiasaan Ngobrol/Distraksidengan Kecelakaan Kerja

Kebiasaan Ngobrol

Ngobrol 24 92,3 2 7,73 26 100 0,009 36,000

(2,459-527,058) Tidak ngobrol 1 25,0 3 75,0 4 100

Total 25 83,3 5 16,7 30 100

Pada tabel 10 diketahui bahwa sebanyak 75,0% pekerja tidak ngobrol tidak pernah mengalami kecelakaan kerja.Sedangkan sebanyak 7,7% responden yang ngobrol tidak pernah mengalami kecelakaan kerja. Hasil uji statistik terdapat 3 cell (75,0%) yang mempunyai nilai expected count kurang dari 5, artinya uji chi square tidak layak di gunakan. Hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa uji chi square tidak layak di gunakan, maka harus menggunakan uji

alternative Fisher’s Exact Test dan diperoleh nilai p value=0,009, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan ngobrol (Distraksi) dengan kejadian kecelakaan kerja. Hasil analisis diperoleh pula nilai OR=36,000, artinya pekerja yang ngobrol mempunyai peluang 36,000 kali mengalami kecelakaan kerja dibandingkan dengan pekerja yang tidak ngobrol.

PEMBAHASAN

A. Analisis Karakteristik Pekerja

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 73,3% responden berusia 30-40 tahun, sebanyak 56,7% berjenis kelamin perempuan, sebanyak 80,0% responden lama kerja >=5 tahun dan sebanyak 56,7% responden pendidikan SD. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan data penelitian yang di dapat dari responden. sebagian besar Kebiasaan Ngobrol/Distraksidilakukan pekerja yang sudah berusia matang 30-40 tahun.Sesuai dengan data berdasarkan lama kerja pekerja yang sudah lama bekerja selama bertahun-tahun sejak di dirikan industri krupuk tersebut. Jenis Kelamin responden sebagian besar responden Perempuan sebanyak 56,7% dari pada 43,3% responden laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih cenderung ngobrol dengan pekerja lain terbukti bahwa sebanyak 80% responden membiasakan ngobrol dan lawan bicaranya menanggapi obrolan ketika berbicara.

Lama Kerja responden sebagian besar responden bekerja >=5 tahun sebanyak 80,0%. Hal ini terjadi karena menurut data yang didapat dari responden bahwa pekerja sudah

dirikan industri krupuk tersebut. Pendidikan responden sebagian besar pendidikan SD sebanyak 56,7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian pekerja hanya berpendidikan rendah saja.

B. Kejadian Kecelakaan Kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 83,3%, sedangkan responden yang tidak pernah mengalami kecelakaan kerja sebanyak 16,7% responden. Di industri pembuatan krupuk ini terdapat berbagai jenis bagian dalam proses pengolahan produksi menjadi barang jadi. Ada 6 bagian dalam pengolahan krupuk tersebut diantaranya bagian nguleni adonan, bagian pres adonan, bagian cetak krupuk, bagian langseng (perebusan) dan penjemuran, bagian penggorengan, dan bagian pengemasan.

(7)

cetak adonan), terkena percikan air panas saat merebus (pada bagian langseng/perebusan), tangan tergores alat jemuran krupuk saat menjemur (pada bagian penjemuran), terkena percikan minyak goreng dan panas api (pada bagian penggorengan), serta tangan tersengat api saat mengemasi krupuk (pada bagian pengemasan).

Kecelakaan Kerja adalah peristiwa yang tidak di harapkan, diinginkan dan tidak di sadari yang terjadi dan menimpa pekerja yang dapat mengakibatkan kerugian baik materiil maupun hilangnya jiwa seseorang yang terjadi di tempat kerja. Kecelakaan kerja dalam penelitian ini adalah kecelakaan yang terjadi sebagai akibat kerja atau terjadi di tempat kerja saat bekerja di industri pembuatan krupuk. Sesuai dengan teori Domino Heinrich dalam John Ridley (2010) Kecelakaan terdiri atas lima faktor yang saling berhubungan, yaitu : (1) kondisi kerja, (2) kelalaian manusia, (3) tindakan tidak aman, (4) kecelakaan, dan (5) cedera. Kelima faktor ini tersusun seperti kartu domino yang diberdirikan. Jika satu kartu jatuh, maka kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan roboh secara bersama. Ilustrasi ini mirip dengan efek domino, jika satu bangunan roboh, kejadian ini akan memicu peristiwa beruntun yang menyebabkan robohnya bangunan lain.

C. Kebiasaan Ngobrol(Distraksi)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang ngobrol di tempat kerja sebanyak 86,67%, sedangkan responden yang tidak ngobrol di tempat kerja sebanyak 13,33%. Hal ini menunjukkan sebagian besar pekerja ngobrol di tempat kerja pada saat proses kerja berlangsung. Alasan responden ngobrol di tempat kerja pada saat proses kerja berlangsung, pertama adalah sebagian besar pekerja ngobrol karena lawan bicaranya menanggapi obrolannya ketika berbicara. Hal ini di buktikan dari jawaban responden pada kuesioner no.14 dimana 80% responden ngobrol dan lawan bicaranya menanggapi obrolan ketika berbicara. Alasan kedua yaitu sebagian besar pekerja ngobrol pada saat siang hari yang di buktikan dari jawaban responden pada kuesioner no.6 dimana 77% responden ngobrol pada saat siang hari pada saat bekerja, sebanyak 73% responden ngobrol dan yang di

obrolkan dengan pekerja lain tentang acara TV, dan 73% responden lagi ngobrol dan lawan bicaranya memperhatikannya ketika sedang mengobrol. Alasan ketiga yaitu sebagian besar 73% responden ngobrol dan lawan bicaranya nyambung dalam obrolan yang di bicarakan, dan sebanyak 70% responden ngobrol sambil melihat lawan bicaranya. Menurut NHTSA, 2011 Kebiasaan ngobrol (Distraksi) adalah segala sesuatu yang mengalihkan perhatian pekerja dari tugas utama saat bekerja. untuk kata lain Distraksi adalah segala sesuatu yang mempengaruhi mata atau gangguan visual dan pikiran atau gangguan kognitif.

D. Hubungan Antara Kebiasaan Ngobrol

(Distraksi) dengan Kecelakaan Kerja di Industri Pembuatan Krupuk di Desa Sarirejo Kec Kaliwungu Kab Kendal

Ada hubungan antara kebiasaan ngobrol dengan kejadian kecelakaan kerja sebagian besar (92,3%) responden yang ngobrol dan pernah mengalami kecelakaan kerja sedangkan yang tidak ngobrol dan pernah mengalami kecelakaan kerja (25,0%). Penyebab Kebiasaan ngobrol (Distraksi) disebabkan karena para pekerja merasa bosan dan kurang memusatkan konsentrasi pikiran di tempat kerja saat proses kerja berlangsung. Penelitian ini sesuai dengan pernyataan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan ngobrol (Distraksi) diantaranya ada tindakan manusia yang tidak aman (Unsafe Act) dan keadaan lingkungan yang tidak aman (Unsafe Condition). Dari hasil penelitian-penelitian, bahwa 80%-85% kecelakaan di sebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia, bahkan ada suatu pendapat, bahwa akhirnya langsung atau tidak langsung semua kecelakaan adalah dikarenakan faktor manusia.kurang kendali dari sistem manajemen merupakan sebab utama terjadinya kecelakaan kerja (Frank.E.Bird dan Jr.George L Jerman,2007).

(8)

2,95 per 100.000 pekerja. menurut David A Cooling dalam bukunya Industrial Safety Management and Technology (1990) membahas mengenai penelitian Heinrich bersama Travellers Insurance Company yang melakukan analisa terhadap 75.000 kecelakaan industry dan menemukan hasil bahwa 88% dari seluruh kecelakaan disebabkan oleh tindakan tidak aman dari manusia, 10% merupakan kondisi tidak aman, dan 2% peristiwa yang tidak dapat di hindari. Penelitian serupa juga di lakukan oleh Drs Bambang Endroyo, M Pd, S.E, M.T, Dr Ir Bambang E.Yuwono, M.S dan Dr Kartono M.Si (2009) yang menyatakan bahwa ada Hubungan Studi tentang model Penilaian Kematangan Perencanaan Keselamatan Pada Tahap Pra Konstruksi dengan Mitigasi Kecelakaan Konstruksi dalam Teory The Distraction Theory oleh Hinze Tahun 1996 (Suraji,2001). Teori ini menganggap bahwa Kecelakaan mungkin di hasilkan oleh Pengacauan Pekerja yang disebabkan oleh sumber-sumber fisik ataupun mental.dimana terdapat dua faktor sebagai berikut: (1) potensi resiko/bahaya atau distraksi/ pengacauan mental yang sudah dikenali dan (2) tugas kerja/pekerjaan/aktivitas yang telah dirumuskan dengan baik.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyebab terjadinya suatu kecelakaan, banyak para praktisi memperkenalkan teori Loss Causation Model (model penyebab kerugian).Salah satu model teori domino yang diperkenalkan oleh International Loss Control Institut (ILCI). Dalam teori sederhana ini dinyatakan bahwa kecelakaan kerja tidak datang dengan sendirinya, ada serangkaian peristiwa sebelumnya yang mendahului adanya suatu kecelakaan, dalam teori ini rangkaian peristiwa tersebut di gambarkan sebagai rangkaian kartu domino diantaranya sebagai berikut: kurangnya sistem pengendalian (Lack Of Control), penyebab dasar (Basic Cause), dan penyebab langsung (Immediate Cause). Penyebab langsung (Immediate Cause) yaitu Tindakan tidak aman (Unsafe Act) seperti kebiasaan ngobrol,bosan, kurang konsentrasi dan kondisi tidak aman (Unsafe Condition) seperti lampu yang terlalu silau di tempat kerja dan ada telpon dari teman saat sedang bekerja.

F.Implikasi untuk Kesehatan Masyarakat

Implikasinya bagi Kesehatan Masyarakat mampu memberikan pengarahan / penyuluhan kepada pekerja khususnya tentang Pengetahuan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di industri dengan upaya pencegahan preventif yaitu rangkaian kegiatan dalam rangka pencegahan suatu kejadian kecelakaan kerja dengan memelihara perlindungan kesehatan lingkungan maupun perorangan.dan peningkatan promotif yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan merupakan konsep kesatuan upaya kesehatan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Sebanyak 26 responden (86,67%) ngobrol (Distraksi)di tempat kerja

2. Sebanyak 25 responden (83,3%) pernah mengalami kecelakaan kerja.

3. Sebanyak 5 responden (17%) pernah mengalami kecelakaan kerja di bagian nguleni adonan dann pengemasan krupuk 4. Ada hubungan antara kebiasaan ngobrol

(Distraksi) dengan kejadian kecelakaan kerja (pvalue=0,009).

Saran

1. Bagi Pekerja

Perlu untuk lebih disiplin dalam bekerja agar tidak membiasakan ngobrol sambil berhadapan di tempat kerja sehingga dapat menekan terjadinya kecelakaan kerja. 2. Bagi Industri

Perlu waktu istirahat selama bekerja agar pekerja tidak merasa bosan dan tidak membiasakan ngobrol saat bekerja.terutama pada area yang mempunyai potensi bahaya tinggi untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja pada pekerja.

3. Bagi STIKes Kendal

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan, bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan kebiasaan ngobrol (Distraksi), dan bahan penunjang bagi yang berkepentingan untuk melanjutkan penelitian sejenis.

4. Bagi Dinas Kesehatan

(9)

umum dan bahaya kebiasaan ngobrol (Distraksi)secara khusus, serta menjabarkan lebih mendalam terhadap industri rumahan pembuatan krupuk tentang pelaksanaan K3 yang masih belum di terapkan, agar lebih mendapat wawasan serta lebih meningkatkan jaminan mutu produk krupuk di industri pembuatan krupuk ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aldisa Kusumingsara, Hery Sulianto, Wiwik Budiawan, Pengaruh Distraksi dan kelelahan kerja terhadap tingkat kewaspadaan masinis dan asisten masinis kereta api kaligung mas (studi kasus di PT.KAI DAOP IV Semarang), Semarang: Progam Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro

Anggraeni,Nila.2014.Hubungan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung diri (APD) dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Yoshimine Boiler di PT.Industri Gula Nusantara.Kendal

Atkinson, Jacqueline M ,1997,Mengatasi stress di tempat kerja, Jakarta : Binarupa Aksara

DepkesRI,2001.ProfilKesehatanIndonesiaJakar ta.http://staf.ui.ac.id/system/files/users/ku ntarti/material/narasi 2001.pdf.

Fauzan Dzulfiqar Aziz,2011.Penerapan Risk Management dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di Area Coal Crushing Plant (CCP) PT.Marunda Grahamineral Laung Tuhup Site Kalimantan Tengah.Surakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, 19-25

Heinrich H.W.1980.Industrial Accident Prevention,New York:Mc.Graw Hill Book Company

ILO.2003.Encyclopedia of Occupational Health and Safety

Laila Febri Alfarini,Ristiana Mahala Sukmasari, Perbedaan efektivitas penggunaan teknik distraksi (musik klasik) dan relaksasi (nafas dalam)

terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien dengan perawatan luka post operasi fraktur ekstremitas bawah di RSUD kota dan kabupaten pekalongan, Pekalongan: STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Notoatmodjo,Soekidjo2012.Metodologi

Penelitian Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta

Ridley John,2010.Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja.Jakarta:Erlangga

Suma’mur,2009,HigienePerusahaandanKeseha tanKerja(HIPERKES).Jakarta:Sagung Seto

Umiyati, 2010.Faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja penjahit sektor usaha informal di wilayah ketapang cipondoh tangerangtahun 2009: Fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan program studi kesehatan Universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta, 149-152

Gambar

Tabel 3.Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Lama Kerja
Tabel 9Distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden berdasarkan kebiasaan ngobrol

Referensi

Dokumen terkait

arena penelitian studi kasus menempatkan kasus sebagai obyek penelitian yang harus diteliti secara menyeluruh&amp; kasus tidak dapat disamakan dengan contoh atau sampel yang

Motivasi hidup mandiri merupakan salah satu faktor penyebab banyak mahasiswa FKIP Universitas Jember yang menjadi wirausaha dalam memanfaatkan waktu

Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana yang telah diatur dan diancam pidana dalam ketentuan Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 serta

Berdasarkan hasil Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan tim pelaksana kegiatan pengabdian pemberdayaan dengan 6 orang guru TK Labschool IKIP PGRI Jember, diperoleh

Gambar 3.8 Blok Diagram Fuzzy Logic Controller untuk DTC Simulasi yang dilakukan merupakan gabungan dari perancangan model motor induksi ditambah dengan

Berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa proses produksi telah terkendali secara statistik dengan menggunakan diagram kendali demerit pada

The objective was to provide safety and security of children, women and youth in Haiti by de- creasing the incidence of human rights abuses and expanding access to treatment and

Hasil Uji Mann-Whitney Kekuatan Impak Resin Akrilik Polimerisasi Panas dengan Penambahan Serat Kaca 1% Antara Kelompok Kontrol dengan Kelompok Dua Hari setelah