• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian Studi Kasus 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Penelitian Studi Kasus 1"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN STUDI KASUS METODE PENELITIAN STUDI KASUS 1. Pengertian Studi Kasus

1. Pengertian Studi Kasus

Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu

terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokupenyimpanan dokumenmen atau satu peristiwa tertentu .

atau satu peristiwa tertentu . urachmad (1982) membatasi pendekatan studi kasusurachmad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensi! dan rinci. ementara"in (198#) memberikan batasan yang lebih bersi!at teknis intensi! dan rinci. ementara"in (198#) memberikan batasan yang lebih bersi!at teknis dengan penekanan pada ciri$cirinya. %ry&

dengan penekanan pada ciri$cirinya. %ry& 'acobs& dan aa*ieh (198+) 'acobs& dan aa*ieh (198+) menjelasanmenjelasan bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau indi*idu bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau indi*idu secara mendalarn. ,ara peneliti berusaha menernukan sernua *ariabel yang penting. secara mendalarn. ,ara peneliti berusaha menernukan sernua *ariabel yang penting. Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi-(1) sasaran penelitiannya dapat

(1) sasaran penelitiannya dapat berupa manusia& peristiwa& latar& dan berupa manusia& peristiwa& latar& dan dokumendokumen (2) sasaran$sasaran tersebut ditelaah secara mendalam

(2) sasaran$sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuaisebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing$masing dengan maksud untuk mernahami

dengan latar atau konteksnya masing$masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di antara *ariabel$*ariabelnya.

berbagai kaitan yang ada di antara *ariabel$*ariabelnya.

2. Jenis-jenis Studi Kasus 2. Jenis-jenis Studi Kasus

a. tudi kasus kesejarahan mengenai organisasi& dipusatkan pada perhatian organisasi a. tudi kasus kesejarahan mengenai organisasi& dipusatkan pada perhatian organisasi tertentu dan dalam kurun waktu tertentu& dengan rnenelusuni perkembangan

tertentu dan dalam kurun waktu tertentu& dengan rnenelusuni perkembangan

organisasinya. tudi mi sening kunang memungkinkan untuk diselenggarakan& karena organisasinya. tudi mi sening kunang memungkinkan untuk diselenggarakan& karena sumbernya kunang mencukupi untuk dikerjakan secara minimal.

sumbernya kunang mencukupi untuk dikerjakan secara minimal. b. tudi

b. tudi kasus obser*asi& mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalulkasus obser*asi& mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalul obser*asi peran$senta atau pelibatan (participant obser*ation)& sedangkan !okus obser*asi peran$senta atau pelibatan (participant obser*ation)& sedangkan !okus

studinya pada suatu organisasi tertentu.. Bagian$bagian organisasi yang menjadi !okus studinya pada suatu organisasi tertentu.. Bagian$bagian organisasi yang menjadi !okus studinya antara lain- (a) suatu

studinya antara lain- (a) suatu tempat tertentu di dalam tempat tertentu di dalam sekosekolah (b) satu lah (b) satu kelompokkelompok siswa (c) kegiatan sekolah.

siswa (c) kegiatan sekolah.

c. tudi kasus sejarah hidup& yang mencoba mewawancarai satu onang dengan c. tudi kasus sejarah hidup& yang mencoba mewawancarai satu onang dengan

maksud mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas. maksud mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas. /awancara sejarah hiclup biasanya mengungkap konsep karier& pengabdian hidup /awancara sejarah hiclup biasanya mengungkap konsep karier& pengabdian hidup seseorang& dan lahir hingga sekarang. masa remaja& sekolah. topik persahabatan dan seseorang& dan lahir hingga sekarang. masa remaja& sekolah. topik persahabatan dan topik tertentu lainnya.

(2)

d. tudi kasus kemasyarakatan& merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan d. tudi kasus kemasyarakatan& merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan

(community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat (community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas)& bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus sekitar (kornunitas)& bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus obser*asi.

organisasi dan studi kasus obser*asi.

e. tudi kasus analisis situasi& jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi e. tudi kasus analisis situasi& jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi

terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada sekolah tertentu& maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang

sekolah tertentu& maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang terkait& mulai dari siswa itu sendiri& teman$temannya& orang tuanya& kepala sekolah& terkait& mulai dari siswa itu sendiri& teman$temannya& orang tuanya& kepala sekolah& guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.

guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.

!. Mikroethnogra0& merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi !. Mikroethnogra0& merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil& seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan yang sangat kecil& seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang sangat spesi0k pada anak$anak yang sedang belajar menggambar. organisasi yang sangat spesi0k pada anak$anak yang sedang belajar menggambar.

3. Langa!-Langa! Pene"itian Studi Kasus 3. Langa!-Langa! Pene"itian Studi Kasus

a. ,emilihan kasus- dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan a. ,emilihan kasus- dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposi*e) dan bukan secara rambang. asus dapat dipilih oleh peneliti dengan (purposi*e) dan bukan secara rambang. asus dapat dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang& lingkungan& program& proses& dan mas*arakat atau unit menjadikan objek orang& lingkungan& program& proses& dan mas*arakat atau unit sosial. kuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal& sehingga sosial. kuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal& sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu

dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumbersumber yang tersediadan sumbersumber yang tersedia

b. ,engumpulan data- terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data& tetapi yang b. ,engumpulan data- terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data& tetapi yang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah obser*asi& wawancara& dan analisis

lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah obser*asi& wawancara& dan analisis dokumentasi. ,eneliti sebagai instrurnen penelitian& dapat menyesuaikan cara dokumentasi. ,eneliti sebagai instrurnen penelitian& dapat menyesuaikan cara pengumpula

pengumpulan data n data dengan masalah dan dengan masalah dan lingkulingkungan penelitian& serta dapatngan penelitian& serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara serentak

mengumpulkan data yang berbeda secara serentak

c. %nalisis data- setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi& c. %nalisis data- setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi& mengorganisasi& dan mengklasi0kasi data menjadi unit$unit yang dapat dikelola. mengorganisasi& dan mengklasi0kasi data menjadi unit$unit yang dapat dikelola.

%gregasi merupakan proses mengabstraksi hal$hal khusus menjadi hal$hal umum guna %gregasi merupakan proses mengabstraksi hal$hal khusus menjadi hal$hal umum guna menemukan pola umum data. 3ata dapat diorganisasi secara kronologis& kategori atau menemukan pola umum data. 3ata dapat diorganisasi secara kronologis& kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. %nalisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan&

dimasukkan ke dalam tipologi. %nalisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan& sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data

sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data terkumputerkumpul atau setelah l atau setelah selesaiselesai dan lapangan

(3)

d. tudi kasus kemasyarakatan& merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan d. tudi kasus kemasyarakatan& merupakan studi tentang kasus kemasyarakatan

(community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat (community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas)& bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus sekitar (kornunitas)& bukannya pada satu organisasi tertentu bagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus obser*asi.

organisasi dan studi kasus obser*asi.

e. tudi kasus analisis situasi& jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi e. tudi kasus analisis situasi& jenis studi kasus ini mencoba menganalisis situasi

terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada terhadap peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya terjadinya pengeluaran siswa pada sekolah tertentu& maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang

sekolah tertentu& maka haruslah dipelajari dari sudut pandang semua pihak yang terkait& mulai dari siswa itu sendiri& teman$temannya& orang tuanya& kepala sekolah& terkait& mulai dari siswa itu sendiri& teman$temannya& orang tuanya& kepala sekolah& guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.

guru dan mungkin tokoh kunci lainnya.

!. Mikroethnogra0& merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi !. Mikroethnogra0& merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil& seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan yang sangat kecil& seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang sangat spesi0k pada anak$anak yang sedang belajar menggambar. organisasi yang sangat spesi0k pada anak$anak yang sedang belajar menggambar.

3. Langa!-Langa! Pene"itian Studi Kasus 3. Langa!-Langa! Pene"itian Studi Kasus

a. ,emilihan kasus- dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan a. ,emilihan kasus- dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposi*e) dan bukan secara rambang. asus dapat dipilih oleh peneliti dengan (purposi*e) dan bukan secara rambang. asus dapat dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang& lingkungan& program& proses& dan mas*arakat atau unit menjadikan objek orang& lingkungan& program& proses& dan mas*arakat atau unit sosial. kuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal& sehingga sosial. kuran dan kompleksitas objek studi kasus haruslah masuk akal& sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu

dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumbersumber yang tersediadan sumbersumber yang tersedia

b. ,engumpulan data- terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data& tetapi yang b. ,engumpulan data- terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data& tetapi yang lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah obser*asi& wawancara& dan analisis

lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah obser*asi& wawancara& dan analisis dokumentasi. ,eneliti sebagai instrurnen penelitian& dapat menyesuaikan cara dokumentasi. ,eneliti sebagai instrurnen penelitian& dapat menyesuaikan cara pengumpula

pengumpulan data n data dengan masalah dan dengan masalah dan lingkulingkungan penelitian& serta dapatngan penelitian& serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara serentak

mengumpulkan data yang berbeda secara serentak

c. %nalisis data- setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi& c. %nalisis data- setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi& mengorganisasi& dan mengklasi0kasi data menjadi unit$unit yang dapat dikelola. mengorganisasi& dan mengklasi0kasi data menjadi unit$unit yang dapat dikelola.

%gregasi merupakan proses mengabstraksi hal$hal khusus menjadi hal$hal umum guna %gregasi merupakan proses mengabstraksi hal$hal khusus menjadi hal$hal umum guna menemukan pola umum data. 3ata dapat diorganisasi secara kronologis& kategori atau menemukan pola umum data. 3ata dapat diorganisasi secara kronologis& kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. %nalisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan&

dimasukkan ke dalam tipologi. %nalisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan& sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data

sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data terkumputerkumpul atau setelah l atau setelah selesaiselesai dan lapangan

(4)

d. ,erbaikan (re0nement)- meskipun semua data telah terkumpul& dalam pendekatan d. ,erbaikan (re0nement)- meskipun semua data telah terkumpul& dalam pendekatan studi kasus hendaknya clilakukan pen*empurnaan atau penguatan (rein!orcement) studi kasus hendaknya clilakukan pen*empurnaan atau penguatan (rein!orcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. ,engumpulan data baru

data baru terhadap kategori yang telah ditemukan. ,engumpulan data baru

mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat mengharuskan peneliti untuk kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru& data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada kategori baru& data baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada e. ,enulisan laporan- laporan hendaknya ditulis secara komunikati!& rnudah dibaca& dan e. ,enulisan laporan- laporan hendaknya ditulis secara komunikati!& rnudah dibaca& dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas& sehingga

mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas& sehingga rnernudahkan pembaca untuk mernahami seluruh in!ormasi penting. 4aporan rnernudahkan pembaca untuk mernahami seluruh in!ormasi penting. 4aporan

diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang atau kelompik.

atau kelompik.

#. $iri-%iri Studi Kasus &ang 'ai  #. $iri-%iri Studi Kasus &ang 'ai 

a. Menyangkut sesuatu yang luar biasa& yang berkaitan dengan kepentingan umum a. Menyangkut sesuatu yang luar biasa& yang berkaitan dengan kepentingan umum atau bahkan dengan kepentingan nasional.

atau bahkan dengan kepentingan nasional.

b. Batas$batasnya dapat ditentukan dengan jelas& kelengkapan ini juga ditunjukkan b. Batas$batasnya dapat ditentukan dengan jelas& kelengkapan ini juga ditunjukkan oleh kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti& dan kasusnya mampu

oleh kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti& dan kasusnya mampu diselesaik

diselesaikan oleh penelitinya dengan balk an oleh penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh berbagaidan tepat meskipun dihadang oleh berbagai keterbatasan.

keterbatasan.

c. Mampu mengantisipasi berbagai alternati! jawaban dan sudut pandang yang c. Mampu mengantisipasi berbagai alternati! jawaban dan sudut pandang yang berbeda$beda.

berbeda$beda.

d. eempat& studi kasus mampu menunjukkan bukti$bukti yang paling penting saja& d. eempat& studi kasus mampu menunjukkan bukti$bukti yang paling penting saja& baik yang mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip baik yang mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip selekti0tas.

selekti0tas.

e. 5asilnya ditulis dengan gaya

e. 5asilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi padayang menarik sehingga mampu terkomunikasi pada pembaca.

pembaca. Per!atian ( Per!atian (

6rientasi teoritik dan pemilihan pokok studi kasus dalam penelitian kualitati! bukanlah 6rientasi teoritik dan pemilihan pokok studi kasus dalam penelitian kualitati! bukanlah perkara yang mudah& tetapi tanpa memperdulikan kedua hal tersebut akan cukup perkara yang mudah& tetapi tanpa memperdulikan kedua hal tersebut akan cukup menyulitkan bagi peneliti yang akan turun ke lapangan. 3engan memahami orientasi menyulitkan bagi peneliti yang akan turun ke lapangan. 3engan memahami orientasi teoritik dan jenis studi yang

teoritik dan jenis studi yang akan dipilih maka setidak$tidaknya seorang peneliti telahakan dipilih maka setidak$tidaknya seorang peneliti telah akan mempersiapkan diri sebelum benan$benar terjun dalam kancah penelitian. 3i akan mempersiapkan diri sebelum benan$benar terjun dalam kancah penelitian. 3i

(5)

dalam penyusunan desain penelitian kedua hal

dalam penyusunan desain penelitian kedua hal tersebut hendaknya sudah dapattersebut hendaknya sudah dapat ditentukan& meskipun masih bersi!at sementana.

ditentukan& meskipun masih bersi!at sementana.

ntuk dapat mengatasi kesulitan dalam menentukan orientasi teoritik pemilihan pokok ntuk dapat mengatasi kesulitan dalam menentukan orientasi teoritik pemilihan pokok studi& terutarna dalam studi kasus& 7uba dan 4incoln (198#) memberikan saran$saran studi& terutarna dalam studi kasus& 7uba dan 4incoln (198#) memberikan saran$saran sebagai berikut- ,er

sebagai berikut- ,ertama& bagi peneliti pemula tama& bagi peneliti pemula hendaknya banyak membaca sebanyakhendaknya banyak membaca sebanyak mungkin laporan$lapora

mungkin laporan$laporan kasus yang n kasus yang ada sehingga mereka dapat ada sehingga mereka dapat mempelajarimempelajari

bagaimana para peneliti menyusunnya. edua& mereka hendaknya bergabung dengan bagaimana para peneliti menyusunnya. edua& mereka hendaknya bergabung dengan para penulis kasus yang baik untuk memahami bagaimana mereka bekerja. etiga& para penulis kasus yang baik untuk memahami bagaimana mereka bekerja. etiga& mereka harus berlatih menulis laporan kasus& dan terakhir& mereka harus meminta mereka harus berlatih menulis laporan kasus& dan terakhir& mereka harus meminta kritik$kritik yang positi! dan para ahli.

kritik$kritik yang positi! dan para ahli.

Pengertian Pene"itian Studi Kasus Pengertian Pene"itian Studi Kasus elama sekitar lima belas

elama sekitar lima belas tahun lebih& tepatnya sejak tahun tahun lebih& tepatnya sejak tahun 199& seiring dengan199& seiring dengan semakin populernya penelitian studi kasus& banyak pengertian penelitian studi kasus semakin populernya penelitian studi kasus& banyak pengertian penelitian studi kasus telah dikemukakan oleh para pakar tentang penelitian studi kasus (reswell& 1998). telah dikemukakan oleh para pakar tentang penelitian studi kasus (reswell& 1998). ecara umum& pengertian$pengertian tersebut mengarah pada pernyataan bahwa& ecara umum& pengertian$pengertian tersebut mengarah pada pernyataan bahwa& sesuai dengan namanya& penelitian studi

sesuai dengan namanya& penelitian studi kasus adalah penelitian yang menempatkankasus adalah penelitian yang menempatkan sesuatu atau obyek yang diteliti sebagai :kasus;. <etapi& pandangan tentang batasan sesuatu atau obyek yang diteliti sebagai :kasus;. <etapi& pandangan tentang batasan obyek yang dapat disebut sebagai :kasus; itu sendiri masih terus diperdebatkan hingga obyek yang dapat disebut sebagai :kasus; itu sendiri masih terus diperdebatkan hingga sekarang. ,erdebatan ini menyebabkan perbedaan pengertian di antara para ahli

sekarang. ,erdebatan ini menyebabkan perbedaan pengertian di antara para ahli tersebut.

tersebut.

,erdebatan tersebut mengarah pada munculnya 2 (dua) kelompok. elompok ,erdebatan tersebut mengarah pada munculnya 2 (dua) kelompok. elompok pertama berpendapat bahwa penelitian studi kasus adalah penelitian terhadap suatu pertama berpendapat bahwa penelitian studi kasus adalah penelitian terhadap suatu obyek penelitian yang disebut sebagai :kasus;. elompok ini menekankan bahwa obyek penelitian yang disebut sebagai :kasus;. elompok ini menekankan bahwa penelitian studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan terhadap obyek atau penelitian studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan terhadap obyek atau sesuatu yang harus diteliti secara menyeluruh& utuh dan

sesuatu yang harus diteliti secara menyeluruh& utuh dan mendalam. 3engan kata lain&mendalam. 3engan kata lain& kasus yang diteliti harus dipandang sebagai obyek yang

kasus yang diteliti harus dipandang sebagai obyek yang berbeda dengan obyekberbeda dengan obyek

penelitian pada umumnya. edangkan yang kedua memandang bahwa penelitian studi penelitian pada umumnya. edangkan yang kedua memandang bahwa penelitian studi kasus adalah sebuah metoda penelitian yang dibutuhkan untuk meneliti atau

kasus adalah sebuah metoda penelitian yang dibutuhkan untuk meneliti atau

mengungkapkan secara utuh dan menyeluruh terhadap :kasus;. Meskipun tampaknya mengungkapkan secara utuh dan menyeluruh terhadap :kasus;. Meskipun tampaknya hampir sama dengan kelompok yang pertama& kelompok ini berangkat dari adanya hampir sama dengan kelompok yang pertama& kelompok ini berangkat dari adanya

(6)

kebutu

kebutuhan metoda untuk han metoda untuk meneliti secara khusus tentang obyek atau meneliti secara khusus tentang obyek atau :kasus; yang:kasus; yang menarik perhatian untuk diteliti.

menarik perhatian untuk diteliti.

,engertian dari kelompok yang pertama ini berasal dari pengertian yang ,engertian dari kelompok yang pertama ini berasal dari pengertian yang dikemukakan oleh 7uba dan 4incoln (198+)& lebih diperjelas oleh take (199= dan dikemukakan oleh 7uba dan 4incoln (198+)& lebih diperjelas oleh take (199= dan 2>>+)& kemudian dikembangkan oleh reswell (1998& 2>>#) dan 3ooley (2>>2)& serta 2>>+)& kemudian dikembangkan oleh reswell (1998& 2>>#) dan 3ooley (2>>2)& serta diikuti oleh 5ancock dan %lgoine (2>>?)& yang menyatakan bahwa penelitian studi diikuti oleh 5ancock dan %lgoine (2>>?)& yang menyatakan bahwa penelitian studi kasus adalah penelitian yang dilakukan terhadap suatu :obyek;& yang disebut sebagai kasus adalah penelitian yang dilakukan terhadap suatu :obyek;& yang disebut sebagai :kasus;& yang dilakukan secara seutuhnya& menyeluruh dan mendalam dengan

:kasus;& yang dilakukan secara seutuhnya& menyeluruh dan mendalam dengan menggunakan berbagai macam sumber data. 4ebih khusus lagi& take (2>>+) menggunakan berbagai macam sumber data. 4ebih khusus lagi& take (2>>+) menyatakan bahwa penelitian studi kasus bukanlah sebuah pilihan

menyatakan bahwa penelitian studi kasus bukanlah sebuah pilihan metodologis& tetapimetodologis& tetapi sebuah pilihan untuk mencari kasus yang perlu diteiiti. 3engan kata lain& keberadaan sebuah pilihan untuk mencari kasus yang perlu diteiiti. 3engan kata lain& keberadaan suatu kasus merupakan penyebab diperlukannya penelitian studi kasus. ,erhatikan suatu kasus merupakan penyebab diperlukannya penelitian studi kasus. ,erhatikan pernyataan$pernyataan berikut

pernyataan$pernyataan berikut

ini-% case study is an e@ploration o! a :bounded system; or a case (or multiple cases) % case study is an e@ploration o! a :bounded system; or a case (or multiple cases) o*er time through detailed& in$depth data collection in*ol*ing multiple sources o!

o*er time through detailed& in$depth data collection in*ol*ing multiple sources o! in!ormation rich in conte@t (reswell& 1988& ?1).

in!ormation rich in conte@t (reswell& 1988& ?1).

ase study research is a Aualitati*e research approach in which the in*estigator ase study research is a Aualitati*e research approach in which the in*estigator e@plor

e@plore a bounded system (a e a bounded system (a case) or multiple bonuded systems (cases) o*er timecase) or multiple bonuded systems (cases) o*er time through detailed& indepth data collection in*ol*ing multiple source in!ormation (e.g.& through detailed& indepth data collection in*ol*ing multiple source in!ormation (e.g.& obser*ations& inter*iews& audio*isual material& and documents and reports)& and obser*ations& inter*iews& audio*isual material& and documents and reports)& and reports a case description and case$based themes (reswell& 2>>#& #).

reports a case description and case$based themes (reswell& 2>>#& #). ase study is not a

ase study is not a methodological choicmethodological choice but a e but a choice o! what to be choice o! what to be studiedstudied (take& 2>>+& ==).

(take& 2>>+& ==).

Menurut kelompok pengertian ini& pada penelitian kualitati!& terdapat obyek penelitian Menurut kelompok pengertian ini& pada penelitian kualitati!& terdapat obyek penelitian yang harus dipandang secara khusus& agar hasil penelitiannya mampu menggali

yang harus dipandang secara khusus& agar hasil penelitiannya mampu menggali substansi terperin

substansi terperinci dan menyeluruh dibalik !akta. ci dan menyeluruh dibalik !akta. 6byek penelitian yang demikian&6byek penelitian yang demikian& yang disebut sebagai :kasus;& harus dipandang sebagai satu kesatuan sistem dibatasi yang disebut sebagai :kasus;& harus dipandang sebagai satu kesatuan sistem dibatasi (bounded system) yang terikat pada tempat

(bounded system) yang terikat pada tempat dan kurun waktu tertentu. ebagai sistemdan kurun waktu tertentu. ebagai sistem tertutup& kasus terbentuk dari banyak bagian& komponen& atau unit yang saling

tertutup& kasus terbentuk dari banyak bagian& komponen& atau unit yang saling berkaitan dan membentuk suatu !ungsi tertentu (take& 2>>+). 6leh karena itu& berkaitan dan membentuk suatu !ungsi tertentu (take& 2>>+). 6leh karena itu& dibutuhkan suatu metoda yang tepat untuk untuk dapat mengungkapkan mengapa dibutuhkan suatu metoda yang tepat untuk untuk dapat mengungkapkan mengapa dan bagaimana bagian& komponen& atau unit tersebut saling berkaitan untuk

(7)

membentuk !ungsi. Metoda tersebut harus mampu menggali !akta dari berbagai

sumber data& menganalisis dan menginterpretasikannya untuk mengangkat substansi mendasar yang terdapat dibalik kasus yang diteliti. Metoda penelitian tersebut adalah metoda penelitian studi kasus.

6leh karena itu& tidak semua obyek dapat diteliti dengan menggunakan penelitian studi kasus (ly*bjerg 2>>? take& 199+ dan 2>>+ reswell& 1998). Menurut reswell (1998)& suatu obyek dapat diangkat sebagai kasus apabila obyek tersebut dapat

dipandang sebagai suatu sistem yang dibatasi yang terikat dengan waktu dan tempat kejadian obyek. Mengacu pada kriteria tersebut& beberapa obyek yang dapat diangkat sebagai kasus dalam penelitian studi kasus adalah kejadian atau peristiwa (e*ent)& situasi& proses& program& dan kegiatan (take& 199+ reswell& 1998 5ancock dan %lgoine& 2>>?)& seperti yang dijelaskan oleh reswell (2>>2) berikut

ini-% case study is a problem to be studied& which will re*eal an in$depth understanding o! a CcaseD or bounded system& which in*ol*es understanding an e*ent& acti*ity& process& or one or more indi*iduals (reswell& 2>>2& ?1).

reswell (1998) menjelaskan bahwa suatu penelitian dapat disebut sebagai penelitian studi kasus apabila proses penelitiannya dilakukan secara mendalam dan menyeluruh terhadap kasus yang diteliti& serta mengikuti struktur studi kasus seperti yang dikemukakan oleh 4incoln dan 7uba (198+)& yaitu- permasalahan& konteks& isu& dan pelajaran yang dapat diambil. Banyak penelitian yang telah mengikuti struktur tersebut tetapi tidak layak disebut sebagai penelitian studi kasus& karena tidak dilakukan secara menyeluruh dan mendalam. ,enelitian$penelitian tersebut pada umumnya hanya menggunakan jenis sumber data yang terbatas& tidak menggunakan berbagai sumber data seperti yang disyaratkan dalam penelitian studi kasus& sehingga hasilnya tidak mampu mengangkat dan menjelaskan substansi dari kasus yang diteliti secara !undamental dan menyeluruh. 6leh karena itu& diperlukan kehati$hatian dan kecermatan untuk mencantumkan kata :studi kasus; pada judul suatu penelitian& khususnya penelitian kualitati!.

ementara itu& kelompok pengertian yang kedua berkembang berdasarkan pendapat "in (198= 2>>a 2>>9)& yang secara khusus memandang dan

(8)

menyebut metoda penelitian studi kasus sebagai salah satu strategi penelitian kualitati! (reswell& 1998). ebutuhan terhadap metoda penelitian studi kasus dikarenakan adanya keinginan dan tujuan peneliti untuk mengungkapkan secara terperinci dan menyeluruh terhadap obyek yang diteliti. ,ada pengertian yang dikemukakanya& "in (198= 2>>a 2>>b 2>>9) tidak secara eksplisit menyebut obyek penelitian studi kasus sebagai kasus& tetapi ia menyebut ciri$ciri dari obyek tersebut& yang menggambarkan ciri$ciri suatu kasus. ntuk lebih jelasnya& perhatikan kutipan berikut

ini- <he case study research method as an empirical inAuiry that in*estigates a contemporary phenomenon within its real$li!e conte@t when the boundaries between phenomenon and conte@t are not clearly e*ident and in which multiple sources o! e*idence are used ("in& 198=& 2 "in& 2>>a& 1).

Menurut pengertian di atas& penelitian studi kasus adalah sebuah metoda penelitian yang secara khusus menyelidiki !enomena kontemporer yang terdapat dalam konteks kehidupan nyata& yang dilaksanakan ketika batasan$batasan antara !enomena dan konteksnya belum jelas& dengan menggunakan berbagai sumber data. 3alam kaitannya dengan waktu dan tempat& secara khusus "in (2>>a 2>>9)

menjelaskan bahwa obyek yang dapat diangkat sebagai kasus bersi!at kontemporer& yaitu yang sedang berlangsung atau telah berlangsung tetapi masih menyisakan dampak dan pengaruh yang luas& kuat atau khusus pada saat penelitian dilakukan. ecara sekilas& metoda penelitian ini sama dengan metoda penelitian kualitati! pada umumnya. <etapi jika penjelasan "in (2>>a) secara teoritis maupun dalam bentuk contoh$contoh praktisnya ("in& 2>>b) dipelajari lebih seksama& maka akan didapatkan beberapa kekhususan yang menyebabkan metoda penelitian ini memiliki perbedaan sigini0kan dengan metoda penelitian kualitati! lainnya. ,ada perkembangan

penggunaanya& dibandingkan dengan kelompok yang pertama& kelompok ini lebih banyak diikuti& karena melalui buku$bukunya& "in dianggap mampu menjelaskan

secara terperinci kekhususan metoda penelitian studi kasus yang harus diikuti berikut dengan contoh$contoh terapannya (Meyer& 2>>1).

alah satu kekhususan penelitian studi kasus sebagai metoda penelitian adalah pada tujuannya. ,enelitian studi kasus sangat tepat digunakan pada penelitian yang bertujuan menjawab pertanyaan :bagaimana; dan :mengapa; ("in& 2>>a& 2>>9)

(9)

terhadap sesuatu yang diteliti. Melalui pertanyaan penelitian yang demikian& substansi mendasar yang terkandung di dalam kasus yang diteliti dapat digali dengan

mendalam. 3engan kata lain& penelitian studi kasus tepat digunakan pada penelitian yang bersi!at eksplanatori& yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menggali

penjelasan kasualitas& atau sebab dan akibat yang terkandung di dalam obyek yang diteliti. ,enelitian studi kasus tidak tepat digunakan pada penelitian eksploratori& yaitu penelitian yang berupaya menjawab pertanyaan :siapa;& :apa;& :dimana;& dan :seberapa banyak;& sebagaimana yang dilakukan pada metoda penelitian eksperimental ("in& 2>>a 2>>9).

ekhususan penelitian studi kasus yang lain adalah pada si!at obyek yang diteliti. Menurut "in (2>>a 2>>9)& kasus di dalam penelitian studi kasus bersi!at

kontemporer& masih terkait dengan masa kini& baik yang sedang terjadi& maupun telah selesai tetapi masih memiliki dampak yang masih terasa pada saat dilakukannya

penelitian. 6leh karena itu& penelitian studi kasus tidak tepat digunakan pada

penelitian sejarah& atau !enomena yang telah berlangsung lama& termasuk kehidupan yang telah menjadi tradisi atau budaya. i!at kasus yang demikian juga didukung oleh reswell (1998) yang menyatakan bahwa penelitian studi kasus berbeda dengan

penelitian grounded theory dan phenomenologi yang cenderung berupaya meneliti teori$teori klasik& atau de0nti!& yang telah mapan (de0niti*e theories) yang terkandung di dalam obyek yang diteliti.

,endapat "in (2>>a 2>>b 2>>9) tersebut diatas didukung oleh 3ooley& (2>>+)& dan Ean/ynsberghe (2>>#) yang menyatakan bahwa kasus sebagai obyek penelitian dalam penelitian studi kasus digunakan untuk memberikan contoh pelajaran dari adanya suatu perlakuan dalam konteks tertentu. asus yang dipilih dalam penelitian studi kasus harus dapat menunjukkan terjadinya perubahan atau perbedaan yang diakibatkan oleh adanya perilaku terhadap konteks yang diteliti. Menurut mereka& penelitian studi kasus pada awalnya bertujuan untuk mengambil lesson learned yang terdapat dibalik perubahan yang ada& tetapi banyak penelitian studi kasus yang

ternyata mampu menunjukkan adanya perbedaan yang dapat mematahkan teori$teori yang telah mapan& atau menghasilkan teori dan kebenaran yang baru. ntuk lebih  jelasnya& perhatikan pernyataan$pernyataan mereka berikut

(10)

ini-1. ase studies aim to gi*e the reader a sense o! Cbeing thereD by pro*iding a highly detailed& conte@tualied analysis o! an Can instance in actionD. <he researcher care!ully delineates the Cinstance&D de0ning it in general terms and teasing out its particularities (Ean/ynsberghe& 2>>#& hal. =).

2. <he case study is ideal !or generaliing using the type o! test that arl ,opper called C!alsi0cation&D which in social science !orms part o! critical reFe@i*ity. alsi0cation is one o! the most rigorous tests to which a scienti0c proposition can be subjected- G!  just one obser*ation does not 0t with the proposition& it is considered not *alid

generally and must there!ore be either re*ised or rejected (ly*bjerg& 2>>?& 22+). . ase study research is one method that e@cels at bringing us to an understanding o! 

a comple@ issue and can add strength to what is already known through pre*ious research (3ooley& 2>>+& +).

=. <he ad*antages o! the case study method are its applicability to realli!e&

contemporary& human situations and its public accessibility through written reports. ase study results relate directly to the common reader;s e*eryday e@perience and !acilitate an understanding o! comple@ real$li!e situations (3ooley& 2>>+& ==).

3ari si!at kasusnya yang kontemporer& dapat disimpulkan bahwa penelitian studi kasus cenderung bersi!at memperbaiki atau memperbaharui teori. 3engan kata lain&

penelitian studi kasus berupaya mengangkat teori$teori kotemporer (contemporary theories). ,enelitian studi kasus berbeda dengan penelitian grounded theory&

phenomenologi dan ethnogra0 yang bertujuan meneliti dan mengangkat teori$teori mapan atau de0niti! yang terkandung pada obyek yang diteliti (Meyer& 2>>1). etiga  jenis penelitian tersebut berupaya mengangkat teori secara langsung dari data temuan

di lapangan (0rsthand data) dan cenderung menghindari pengaruh dari teori yang telah ada. ementara itu& penelitian studi kasus menggunakan teori yang sudah ada sebagai acuan untuk menentukan posisi hasil penelitian terhadap teori yang ada tersebut. ,osisi teori yang dibangun dalam penelitian studi kasus dapat sekedar

bersi!at memperbaiki& melengkapi atau menyempurnakan teori yang ada berdasarkan perkembangan dan perubahan !akta terkini. Meskipun demikian& banyak hasil

penelitian studi kasus yang berhasil mamatahkan teori yang ada dan menggantikannya dengan teori yang baru (3ooley& 2>>+).

Menurut "in (2>>a& 2>>9)& posisi peman!aatan teori yang telah ada di dalam penelitian studi kasus dimaksudkan untuk menentukan arah dan !okus penelitian. "in

(11)

(2>>a& 2>>9) menyebut arahan yang dibangun pada awal proses penelitian tersebut sebagai :proposisi;. Meskipun tampaknya mirip& peran dan !ungsi proposisi memiliki perbedaan yang signi0kan dengan hipotesis pada penelitian kuantitati!. 'ika hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian& proposisi dibangun bukan untuk menetapkan jawaban sementara& tetapi merupakan arahan teoritis yang

digunakan untuk membangun protokol penelitian. ,rotokol penelitian adalah petunjuk praktis pengumpulan data yang harus diikuti oleh peneliti agar penelitian ter!okus pada konteksnya. ,ada proses analisis data& proposisi kembali digunakan sebagai

pijakan untuk mengetahui posisi hasil penelitian terhadap teori$teori yang ada. 3engan mengetahui posisi tersebut& dapat ditetapkan apakah hasil penelitiannya mendukung& memperbaiki& memperbaharui& atau bahkan mematahkan teori yang ada. reswell (1998) menyebut penggunaan kajian teori pada proses awal penelitian yang demikian sebagai kajian be!ore$end theory.

edikit berbeda dengan pendapat "in diatas& take (199= dan 2>>+) dan reswell (1998) menyatakan bahwa teori dapat digunakan sebagai acuan di dalam proses

analisis& setelah !akta terhadap kasus diperoleh. ajian posisi !akta terhadap teori dilakukan pada bagian akhir (a!ter$end theory) tersebut dilakukan untuk menentukan posisi hasil penelitian terhadap teori yang ada. 5al ini dimaksudkan agar pada

pengumpulan data dapat dilakukan lebih leluasa& tidak terlalu terikat pada arahan atau prinsip$prinsip tertentu. Melalui pengumpulan data yang yang demikian& peneliti dapat menggali dan mengkaji nilai$nilai yang berada dibalik obyek yang ditelitinya secara lebih terperinci.

eperti halnya take (199+ 2>>+) dan reswell (1998)& "in (2>>a 2>>9)

berpendapat bahwa penelitian studi kasus menggunakan berbagai sumber data untuk mengungkapkan !akta dibalik kasus yang diteliti. eragaman sumber data

dimaksudkan untuk mencapai *aliditas dan realibilitas data& sehingga hasil penelitian dapat diyakini kebenarannya. akta dicapai melalui pengkajian keterhubungan bukti$ bukti dari beberapa sumber data sekaligus& yaitu dokumen& rekaman& obser*asi&

wawancara terbuka& wawancara ter!okus& wawancara terstruktur dan sur*ey lapangan. 3isamping !akta yang mendukung proposisi& !akta yang bertentangan terhadap

proposisi juga diperhatikan& untuk menghasilkan keseimbangan analisis& sehingga obyekti*itas hasil penelitian dapat terjaga.

(12)

eperti telah dijelaskan di depan& meskipun tampaknya berbeda& kedua kelompok pengertian tersebut pada dasarnya menuju pada satu pemahaman yang sama.

eduanya memberikan penjelasan yang tidak bertentangan& bahkan saling

melengkapi. elompok pengertian yang pertama memulai penjelasan dari adanya obyek penelitian& yang disebut sebagai kasus& yang membutuhkan jenis penelitian kualitati! tertentu& dengan metoda penelitian yang khusus& yaitu metoda penelitian studi kasus. ementara itu& kelompok yang kedua memandang penelitian studi kasus sebagai salah satu jenis metoda penelitian kualitati! yang dibutuhkan untuk digunakan untuk meneliti suatu obyek yang layak disebut sebagai kasus. edua kelompok

pendapat ini memiliki kesamaan pemahaman yaitu menempatkan penelitian studi kasus sebagai jenis penelitian tersendiri& sebagai salah satu jenis penelitian kualitati!.

elamat 3atang ,ada ,enelitian tudi asus %ssalamualaikum wr.wb.

 'ika diperhatikan dengan seksama& banyak jenis strategi penelitian kualitati! menempatkan posisi obyek penelitian sebagai :kasus; seperti halnya di dalam

penelitian studi kasus. Hdwards (1998) mengkategorikan penelitian$penelitian yang demikian& termasuk penelitian studi kasus& sebagai penelitian berbasis kasus (case$ based research). ,enelitian berbasis kasus adalah penelitian kualitati! yang

menggunakan kasus untuk menjelaskan suatu !enomena dan mengkaitkannya dengan teori tertentu. Gstilah penelitian berbasis kasus mengemuka karena berkembangnya !akta bahwa penelitian kualitati! lebih menekankan kualitas dan kedalaman analisis terhadap obyek penelitian. ,ada hampir di seluruh jenis penelitian kualitati!& obyek penelitian dikaji tidak dari sudut permukaan yang dangkal atau bagian per$bagian& tetapi dikaji secara menyeluruh dan terperinci. Menurut penelitian berbasis kasus& obyek penelitian yang dipandang secara demikian disebut sebagai :kasus;. Mengacu pada pemahaman ini& Hdwards (1998) memasukkan hampir seluruh jenis penelitian kualitati!& termasuk penelitian grounded theory& ethnogra0& phenomenologi& dan penelitian studi kasus ke dalam jenis penelitian berbasis kasus.

5ingga saat ini masih terus berlangsung perdebatan tentang posisi :kasus; sebagai obyek penelitian dalam penelitian kualitati! pada umumnya dan khususnya pada

(13)

penelitian studi kasus. Banyak peneliti yang memandang bahwa setiap obyek

penelitian& khususnya obyek pada penelitian kualitati! adalah :kasus;& onsekuensinya& semua penelitian kualitati! adalah penelitian studi kasus. 6leh karena itu& di dalam banyak laporan penelitian& khususnya penelitian kualitati!& kata$kata :studi kasus; banyak dicantumkan sebagai bagian dari judul. Beberapa peneliti yang sekaligus juga penulis& seperti take (199=& 2>>+)& reswell (1998& 2>>#)& dan "in (199=& 2>>a&

2>>b& 2>>9) menolak anggapan demikian. Mereka berupaya menunjukkan perbedaan antara penelitian studi kasus dengan penelitian berbasis kasus. Mereka memandang bahwa penelitian studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian dalam penelitian kualitati! yang memiliki kedudukan yang sama seperti halnya dengan jenis strategi penelitian kualitati! yang lain& seperti penelitian ethnogra0& phenomenologi& grounded theory& dan biogra0 (reswell& 1998& 2>>#).

ecara khusus& pada tahun 1982& "in memperkenalkan penelitian studi kasus sebagai metoda penelitian tersendiri& yang terpisah dan berbeda dari ragam penelitian

kualitati! yang lain. "in lebih memperjelas pendapatnya dengan menulis buku khusus yang secara terperinci menjelaskan argumen& kriteria dan proses penelitian studi kasus& yang telah diterbitkan hingga empat edisi yaitu pada tahun 198?& 199=& 2>>& dan 2>>9. ,endapat "in tersebut mendapatkan banyak tanggapan. ebagian besar tidak menentangnya& tetapi cenderung mendukung dengan menambahkan argumen$ argumen untuk lebih mempertegas kekhususan posisi& kedudukan& dan memperjelas arahan penggunaannya.

Pengertian Pene"itian Kua"itati) 

,enelitian studi kasus yang dibahas pada blog ini adalah penelitian studi kasus kualitati!. ntuk lebih memahami lebih mendalam tentang penelitian studi kasus

kualitati! tersebut& terlebih dahulu lebih baik memahami penelitian kualitati!. Berikut ini adalah bahasan tentang pengertian penelitian kualitati! tersebut.

Banyak buku teks dan jurnal metodologi penelitian telah mengupas secara mendalam pengertian penelitian kualitati!. ,ada sub bagian ini& pembahasan pengertian penelitian kualitati! tidak dimaksudkan untuk merangkum seluruh

pengertian tersebut. ,embahasan lebih di!okuskan pada beberapa konsep dasar yang dapat digunakan sebagai landasan untuk merumuskan karakteristik penelitian

(14)

kualitati!. ntuk lebih memperjelas posisi dan kekhususannya& beberapa bagian

pembahasan dilakukan dengan memperbandingkannya dengan penelitian kuantitati!. ,enelitian kualitati! sering diposisikan berada pada sisi lain atau berkebalikan dengan penelitian kuantitati!.

ecara har0ah& sesuai dengan namanya& penelitian kualitati! adalah jenis penelitian yang temuan$temuannya tidak diperoleh melalui prosedur kuanti0kasi&

perhitungan statistik& atau bentuk cara$cara lainnya yang menggunakan ukuran angka (trauss dan orbin& 199> dalam 5oepF& 199# dan 7ola!shani& 2>>). ualitati! berarti sesuatu yang berkaitan dengan aspek kualitas& nilai atau makna yang terdapat dibalik !akta. ualitas& nilai atau makna hanya dapat diungkapkan dan dijelaskan melalui linguistik& bahasa& atau kata$kata. 6leh karena itu& bentuk data yang digunakan bukan berbentuk bilangan& angka& skor atau nilai peringkat atau !rekuensi yang biasanya dianalisis dengan menggunakan perhitungan matematik atau statistik (reswell& 2>>2).

Menurut reswell (2>>)& pendekatan kualitati! adalah pendekatan untuk

membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan perspekti!$konstrukti! (misalnya& makna$makna yang bersumber dari pengalaman indi*idu& nilai$nilai sosial dan sejarah& dengan tujuan untuk membangun teori atau pola pengetahuan tertentu)& atau

berdasarkan perspekti! partisipatori (misalnya- orientasi terhadap politik& isu& kolaborasi& atau perubahan)& atau keduanya. 4ebih jelasnya& pengertian tersebut adalah sebagai

berikut-% Aualitati*e approach is one in which the inAuirer o!ten makes knowledge claims based primarily on constructi*ist perspecti*es (i.e. the multiple meanings o! indi*idual e@periences& meanings socially and historically constructed& with an intent o!

de*eloping a theory or pattern) or ad*ocacyI participatory perspecti*es (i.e. political& issue$oriented& collaborati*e or change oriented) or both (reswell& 2>>& hal.18). 4ebih jauh& reswell menjelaskan bahwa di dalam penelitian kualitati!& pengetahuan dibangun melalui interprestasi terhadap multi perspekti! yang berbagai dari masukan segenap partisipan yang terlibat di dalam penelitian& tidak hanya dari penelitinya semata. umber datanya bermacam$macam& seperti catatan obser*asi& catatan wawancara pengalaman indi*idu& dan sejarah.

(15)

,enelitian yang menggunakan penelitian kualitati! bertujuan untuk memahami obyek yang diteliti secara mendalam. 4incoln dan 7uba (1982) menjelaskan bahwa penelitian kualitati! bertujuan untuk membangun ideogra0k dari body o! knowledge& sehingga cenderung dilakukan tidak untuk menemukan hukum$hukum dan tidak untuk membuat generalisasi& melainkan untuk membuat penjelasan mendalam atau

ekstrapolasi atas obyek tersebut.

Berbeda dengan penelitian kuantitati! yang bertujuan memperoleh teori$teori atau hukum$hukum hubungan kausalitas yang general yang memungkinkan peneliti melakukan prediksi dan pengendalian seperti yang dilakukan pada penelitian ilmu alam& penelitian kualitati! berupaya membangun pemahaman (*erstehen) dan penjelasan atas perilaku manusia sebagai mahkluk sosial (Muhadjir& 2>>>).

,enelitian kualitati! bermaksud menggali makna perilaku yang berada dibalik tindakan manusia. Gnterpretasi makna terhadap perilaku ini tidak dapat digali melalui *eri0kasi teori sebagai generalisasi empirik& seperti yang dilakukan pada panelitian kuantitati!. 3engan kata lain& penelitian kualitati! bermaksud memahami obyeknya& tetapi tidak untuk membuat generalisasi melainkan membuat ekstrapolasi atas makna di balik obyeknya tersebut. ,ara peneliti kualitati! mengungkapkan dan menjelaskan kenyataan adanya makna yang menyeluruh dibalik obyek yang ditelitinya& yang terbentuk dari keterhubungan berbagai nilai$nilai kehidupan dan kepercayaan& bukan dari ekstrasi atau turunan dari konteks pengertiannya yang menyeluruh& seperti

pernyataan 3a*id dan utton (2>>=) berikut

ini-The qualitative researcher is more interested in the fact that meanings come in

 packages, wholes, ways of life, belief system and so on. Attention to ‘meanings; in this sense is a reference to the ‘holistic’ fabic of interconnected meaning that form a way of life and wich cannot remain meaningful if they are etracted and broken down into separate units outside of their meaningful contet !"avid dan #utton, $%%&, hal. '(). ntuk mengkaji realita kehidupan secara menyeluruh& tidak dapat dilakukan hanya melalui pengalaman seseorang yang bersi!at indi*idual& tetapi harus melalui

mempertimbangkan jalinan antar indi*idu anggota kelompok masyarakat yang diteliti. ehidupan itu sendiri terdiri dari unit$unit& baik indi*idu maupun kelompok yang saling terkait dalam suatu jaringan yang saling mendukung dan melengkapi& sehingga tidak dapat hanya dipandang dari satu sisi saja. ,ada dasarnya& untuk menggambarkan

(16)

kehidupan manusia& kajian penelitian tidak dapat dilakukan dengan memisahkan dan mereduksinya menjadi unit$unit yang saling terpisah& seperti yang dilakukan pada penelitian kuantitati!. ingkatnya& mengkaji kehidupan manusia secara holistik dapat lebih bermakna daripada melihatnya dalam kondisi terpisah$pisah. 5al tersebut seperti dijelaskan dalam pernyataan berikut

ini-*ualitative research claims to describe lifeworlds ‘from the inside out’, from the point of view of the people who participate. +y so doing it seeks to contribute to a better understanding of social realities and to draw attention to processes, meaning patterns and structural features. Those remain closed to nonparticipants, but are also, as a rule, not consciously known by actors caught up in their unquestioned daily routine !-lick, ardor/, dan #teinke, $%%&, hal. ').

,endekatan kualitati! berasumsi bahwa manusia adalah makhluk yang akti! yang

mempunyai kebebasan berkemauan dan berkehendak& yang perilakunya hanya dapat dipahami dalam konteks budayanya& dan perilakunya yang seringkali tidak didasarkan oleh hukum sebab$akibat seperti yang terdapat pada hukum$hukum alam. berbeda dengan benda yang sekedar dapat bergerak seperti yang diamati dalam penelitian ilmu alam& manusia adalah mahkluk sosial yang dapat bertindak dan berkehendak atas dasar berbagai alasan$alasan humanistik& sehingga seringkali tidak dapat dijelaskan melalui pendekatan yang mekanistik. arena pada dasarnya manusia tidak

sepenuhnya merupakan benda atau mahkluk yang mekanistis& cara$cara mekanistik yang menggunakan pendekatan kuanti0kasi tidak tepat digunakan untuk menelitinya.

ntuk mencapai hal tersebut& penelitian kualitati! lebih menekankan pada bahasa atau linguistik sebagai sarana penelitiannya. arana bahasa lebih mampu untuk

mengungkapkan perasaan& nilai$nilai yang berada dibalik perilaku manusia (4awson dan 7arrod dalam 3ai*id dan utton& 2>>=). eunikan manusia sebenarnya bukanlah terletak pada kemampuan berpikirnya& melainkan terletak pada kemampuannya berbahasa (uriasumantri& 2>>#). Bahasa merupakan cerminan ungkapan perasaan dan nilai$nilai manusia.

Manusia hidup adalah manusia yang memiliki kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya ke dalam bentuk perbuatan dan pengunkapan linguistik& baik lisan maupun tertulis. <indakan dan ucapan merupakan satu kesatuan yang

(17)

prinsipnya berkaitan erat dengan !ungsi dirinya sebagai pemakai bahasa. <anpa

kemampuan berbahasa yang baik& manusia tidak mampu berpikir dan mengungkapkan hasilnya secara sistematis dan teratur.

3isamping itu& bahasa mencerminkan tradisi& nilai dan budaya masyarakat yang menggunakannya. Makna dibalik bahasa yang digunakan suatu masyarakat

mencerminkan konteks budaya dan lingkungannya. ,erilaku tindakan dan penggunaan bahasa merupakan satu kesatuan yang membentuk norma$norma yang diciptakan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat. 6leh karena itu& melalui sarana bahasa& penelitian kualitati! mampu mengangkat pluralisasi hubungan$hubungan sosial

kemasyarakatan secara lebih mendalam (lick& 2>>2). arana ukuran atau angka yang dipergunakan dalam penelitian kuantitati! memang bersi!at obyekti!& solid& tidak

terbantahkan dan obyekti!& tetapi tidak dapat menggambarkan detail$detail penjelasan perbedaan dalam cara memandang terhadap makna secara mendalam.

ementara itu& meskipun penggunaan sarana bahasa di dalam penelitian

kualitati! dianggap menyebabkan hasil penelitian bersi!at subyekti!& tetapi biasanya kaya akan detail makna yang berada dibalik tradisi& budaya dan perilaku manusia dan masyarakat yang diteliti. ubyekti0tas itu sendiri secara alamiah muncul karena hasil penelitian sangat terkait dengan konteks lingkungan penelitian& sehingga memiliki perbedaan terhadap hasil penelitian yang terdapat di tempat lain.

%gar mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang makna yang berada dibalik obyek yang diteliti& 3enin dan 4incoln (199=) menyatakan bahwa penelitian kualitati! harus dilaksanakan pada kondisi alami. 7uba dan 4incoln (198+) menyebut pendekatan penelitian yang demikian sebagai pendekatan naturalistik. Menurut pendekatan ini& data penelitian harus diperoleh pada kondisi dan situasi yang

sebenarnya& atau bukan di laboratorium. ,engamatan pada lingkungan alami akan menunjukkan hubungan antara tindakan dan linguistik digunakan dalam kondisi yang sebenarnya secara alamiah& dengan konteks lingkungan yang mempengaruhinya. 'ika pengamatan terhadap tindakan dan bahasa dilakukan dil aboratorium& dapat

diibaratkan seperti pengamatan yang dilakukan pada sebuah panggung sandiwara. 6bser*asi penggunaan lingustik pada konteks alamiah yang sebenarnya dapat mengungkapkan !ungsi lingustik tidak hanya sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan seseorang& tetapi menggambarkan peran pentingnya di dalam

(18)

peman!aatan nilai$nilai budaya dan tradisi di dalam kehidupan masyarakat yang sebenarnya.

ebagian besar penulis dan peneliti mensyaratkan bahwa pengambilan data penelitian kualitati! harus dilakukan sedekat mungkin& bahkan beberapa metoda penelitian kualitati!& seperti metoda penelitian ethnogra0& mensyaratkan penelitinya terlibat langsung di dalam setting yang ditelitinya& seperti yang dijelaskan oleh ,atton (2>>1) berikut

ini-*ualitative research uses a naturalistic approach that seeks to understand phenomena in contetspeci0c settings, such as 1real world setting 2where3 the researcher does not attempt to manipulate the phenomenon of interest1 !4atton, $%%5, hal. '6) 6leh karena itu& data penelitian kualitati! tidak hanya berupa kondisi perilaku

masyarakat yang diteliti& tetapi juga kondisi dan situasi lingkungan disekitarnya. ntuk mencapai hal tersebut jenis data yang digunakan ber*ariasi& diantaranya adalah

pengalaman personal& introspekti!& sejarah kehidupan& hasil wawancara& obser*asi lapangan& perjalanan sejarah dan hasil pengamantan *isual& yang menjelaskan

momen$momen dan nilai$nilai rutinitas dan problematik kehidupan setiap indi*idu yang terlibat di dalam penelitian. 4ebih jelasnya& perhatikan dua pengertian komprehensi! penelitian kualitati!& berikut

ini-*ualitative research is a situated activity that locates the observer in the world. 7t consists of a set interpretive, material practices transform the world. They turn the world into a series of representations, including 0led notes, interviews, conversations,  photographs, recordings, and memos to self. This means that qualitative researches

study things in their natural settings, attempting to make sense of, or interpret,

 phenomena in terms of the meanings people bring to them !"en8in and 9incoln, $%%(, hal. ').

*ualitative research is multimethod in focus, involving an interpretive, naturalistic approach to its sub:ect matter. This means that qualitative researchers study things in their natural settings, attempting to make sense of, or interpret, phenomena in terms of the meanings people bring to them. *ualitative research involves the studied use and collection of a variety of empirical materials  case study, personal eperience, introspective, life story, interview, observational, historical, interactional, and visual tets  that describe routine and problematic moments and meanings in individuals’

(19)

lives. Accordingly, qualitative research deploys wide range of interconnected methods, hoping always to get a better 0 on the sub:ect matter at hand !"en8in 566&, hal. $).

ntuk memenuhi kebutuhan data yang beranekaragam tersebut& penelitian kualitati! menggunakan berbagai metoda pengumpulan data& seperti wawancara indi*idual& wawancara kelompok& penaelitian dokumen dan arsip& serta penelitian

lapangan. %ntara metoda satu dengan yang lainnya tidak saling terpisah& tetapi saling berkaitan dan saling mendukung untuk menghasilkan data yang sesuai dengan

kebutuhan. 3ata yang diperoleh dari suatu metoda disalingsilangkan dengan data yang diperoleh melalui metoda yang lain& sehingga menghasilkan data yang dapat dipercaya (*alid) dan sesuai dengan kenyataan (reliabel).

ntuk menjalankan tuntutan metoda yang demikian& penelitian kualitati!

menempatkan manusia sebagai 0gur terpenting dalam penelitian. Berbeda dengan penelitian kuantiati! yang menempatkan kuisener& rumus matematika dan statistik sebagai instrumen pengumpulan dan pengolahan data& penelitian kualitati!

memposisikan manusia sebagai instrumen utama penelitian. ,eneliti sebagai manusia berhubungan langsung dan tidak dapat dipisahkan dalam proses pengumpulan&

analisis dan interpretasi data. 6leh karena itu& realita yang berhasil digali dan ditemukan melalui penelitian kualitati! sering dianggap bersi!at subyekti!& karena

sangat tergantung dari kapasitas dan kredibilitas pihak$pihak yang terkait& baik peneliti maupun partisipan yang terlibat di dalamnya (7ola!shani& 2>>).

ntuk menghindari temuan yang subyekti!& penelitian kualitati! menggunakan bermacam sumber data. 3enin dan 4incoln (2>>+) menjelaskan bahwa sumber data yang dipergunakan diantaranya adalah catatan lapangan& wawancara& percakapan& !oto& rekaman dan berbagai arte!ak& dokumen atau arsip yang terdapat di lapangan. etiap sumber data tersebut disalingsilangkan agar data yang diperoleh dapat

dipercaya (*alid) dan sesuai dengan kebutuhan (reliabel).

ntuk mencapai hal tersebut& metoda yang dipergunakan adalah metoda

triangulasi& yaitu metoda yang menggunakan beberapa sumber data untuk mencapai kon*ergensi data sehingga mencapai data yang *alid (7ola!shani& 2>>). ecara

khusus& 4incoln dan 7uba (198+)& menyebut reabilitas di dalam penelitian kualitati! dipenuhi melalui kredibilitas (credibility) partisipan& konsistensi (consistent) dan trans!erabilitas (trans!erability) temuan. edangkan *aliditas dapat dicapai melalui

(20)

kualitas (Auality) data& ketepatan (rigor) dan kejujuran (trustworthiness) pengungkapannya.

Berdasarkan pembahasan di depan& maka secara hakikat keilmuan& karakteristik penelitian kualitati! dapat disimpulkan sebagai

berikut-ecara ontologis& penelitian kualitati! memandang realita terbentuk dari hakikat manusia sebagai subyek yang mempunyai kebebasan menentukan pilihan

berdasarkan sistem makna indi*idu. 6leh karena itu& !enomena sosial& budaya dan tingkah laku manusia tidak cukup dengan merekam hal$hal yang tampak secara nyata& melainkan juga harus mencermati secara keseluruhan dalam totalitas dengan

konteksnya. 5al ini perlu dilakukan karena tingkah laku sebagai !akta tidak dapat dilepaskan atau dipisahkan begitu saja dari konteks yang melatarbelakanginya& serta tidak dapat disederhanakan ke dalam hukum$hukum tunggal yang bebas nilai dan bebas konteks. ubyek penelitian kualitati! adalah tingkah laku manusia sebagai indi*idu yang menjadi anggota masyarakat. 3i sini ditekankankan perspekti!

pandangan sosio$psikologis& yang sasaran utamanya adalah pada indi*idu dengan kepribadiannya dan pada interaksi antara pendapat internal dan eksternal tingkah laku seseorang terhadap latar belakang kehidupan sosialnya. ,ara peneliti kualitati!

meyakini bahwa di dalam masyarakat terdapat keteraturan yang terbentuk secara alami seiring dengan perjalanan sejarah& yang dilatarbelakangi oleh nilai$nilai tertentu. 6leh karena itu& tugas peneliti adalah menemukan kebenaran dibalik keteraturan itu pada umumnya dan khususnya nilai$nilai yang melatarbelakanginya& bukan

menciptakan atau membuat sendiri batasan$batasannya berdasarkan teori atau aturan yang ada. 'adi& pada hakikatnya penelitian kualitati! adalah satu kegiatan sistematis untuk melakukan eksplorasi atas teori dari !akta di dunia nyata& bukan untuk menguji teori atau hipotesis. ,enelitian kualitati! tetap mengakui !akta empiris sebagai sumber pengetahuan tetapi tidak menggunakan teori yang ada sebagai landasan untuk

melakukan *eri0kasi.

ecara epistemologis& di dalam penelitian kualitati!& proses penelitian merupakan sesuatu yang lebih penting dibanding dengan hasil yang diperoleh. arena itu peneliti sebagai instrumen utama pengumpul data merupakan salah satu karakteristik utama penelitian kualitati!. 5anya dengan keterlibatan peneliti dalam proses pengumpulan

(21)

datalah hasil penelitian dapat dipertanggungjawakan. husus dalam proses analisis dan pengambilan kesimpulan& paradigma kualitati! menggunakan induksi analitis dan ekstrapolasi. Gnduksi analitis adalah satu pendekatan pengolahan data ke dalam

konsep$konsep dan kateori$kategori& jadi bukan dalam bentuk !rekuensi. ntuk

mencapai hal tersebut& sarana berpikir yang digunakan tidak dalam bentuk numerik& melainkan dalam bentuk deskripsi bahasa& yang ditempuh dengan cara merubah data ke dalam penjelasan$penjelasan yang bersi!at !ormulati!. edangkan ekstrapolasi

adalah suatu cara pengambilan kesimpulan yang dilakukan secara simultan pada saat proses induksi analitis dan dilakukan secara bertahap dari satu makna ke makna

lainnya& kemudian dirumuskan suatu pernyataan teoritis.

ecara aksiologis& konsep atau teori yang diperoleh dari proses penelitian kualitati! dapat diman!aatkan untuk membangun kehidupan suatu kelompok

masyarakat yang berlandaskan kepada nilai$nilai dasar kehidupan mereka sendiri. Jilai$nilai yang digali melalui interaksi antara peneliti dengan partisipannya dapat menghasilkan teori lokal dan spesi0k yang dapat merepresentasikan kehidupan sosial& budaya dan tradisi& yang terkritalisasi melewati sejarah kehidupan indi*idu atau

masyarakat yang diteliti. ,eman!aatan nilai$nilai spesi0k tentu saja akan sangat sesuai dengan kehidupan indi*idu atau masyarakat yang diteliti. %pabila nilai$nilai yang

bersi!at lokal dan spesi0k tersebut hendak digeneralisasikan dan diman!aatkan pada lokasi atau kasus yang lain& harus melalui proses khusus yang disebut sebagai

trans!erabilitas. ,roses tran!erabilitas biasanya dilakukan melalui serangkaian proses dialog teori yang memperbandingkan antara konsep atau teori yang ditemukan

dengan teori yang ada dan telah diakui. Melalui proses tersebut& nilai$nilai yang bersi!at lokal& spesi0k dan kontekstual dapat di dkon0rmasikan terhadap teori$teori general sebagai upaya untuk memberikan ilustrasi kontribusinya terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan dan man!aatnya di dalam pembangunan kehidupan masyarakat secara umum.

Karateristi Pene"itian Studi Kasus

3ari pembahasan tentang pengertian penelitian studi kasus& dapat disimpulkan bahwa penelitian studi kasus adalah penelitian yang meneliti !enomena kontemporer secara utuh dan menyeluruh pada kondisi yang sebenarnya& dengan menggunakan berbagai bentuk data kualitati!. ,enjelasan tersebut menunjukkan bahwa& karakteristiuk

(22)

penelitian studi kasus pada umumnya sama dengan karakteristik penelitian kualitati! pada umumnya. eperti telah dijelaskan di depan& karakteristik penelitian kualitati! dilandasi oleh tujuan utamanya yaitu untuk menggali substansi mendasar di balik !akta yang terjadi di dunia. ecara khusus& penelitian studi kasus memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan jenis penelitian kualitati! yang lain. ekhususan

penelitian studi kasus adalah pada cara pandang penelitinya terhadap obyek yang diteliti. 3ari cara pandang yang berbeda ini& menimbulkan kebutuhan metoda penelitian yang khusus& yang berbeda dengan jenis penelitian kualitati! yang lain.

Berdasarkan pendapat "in (2>>a& 2>>9) Ean/ynsberghe dan han (2>>#) dan reswell (2>>. 2>>#) secara lebih terperinci& karakteristik penelitian studi kasus dapat dijelaskan sebagai

berikut-1. Mene*+atan ,&e +ene"itian seagai asus.

eperti telah dijelaskan di dalam pengertian penelitian studi kasus di depan&

keunikan penelitian studi kasus adalah pada adanya cara pandang terhadap obyek penelitiannya sebagai ;kasus;. Bahkan& secara khusus& take (2>>+) menyatakan bahwa penelitian studi kasus bukanlah suatu pilihan metoda penelitian& tetapi bagaimana memilih kasus sebagai obyek atau target penelitian. ,ernyataan ini

menekankan bahwa peneliti studi kasus harus memahami bagaimana menempatkan obyek atau target penelitiannya sebagai kasus di dalam penelitiannya.

asus itu sendiri adalah sesuatu yang dipandang sebagai suatu sistem kesatuan yang menyeluruh& tetapi terbatasi oleh kerangka konteks tertentu

(reswell& 2>>#). ebuah kasus adalah isu atau masalah yang harus dipelajari& yang akan mengungkapkan pemahaman mendalam tentang kasus tersebut& sebagai suatu kesatuan sistem yang dibatasi& yang melibatkan pemahaman sebuah

peristiwa& akti*itas& proses& atau satu atau lebih indi*idu. Melalui penelitian studi kasus& kasus yang diteliti dapat dijelaskan secara terperinci dan komprehensi!& menyangkut tidak hanya penjelasan tentang karakteristiknya& tetapi juga

bagaimana dan mengapa karakteristik dari kasus tersebut dapat terbentuk. ntuk lebih jelasnya& perhatikan kutipan berikut

ini-/e ha*e indicated that a case is eKecti*ely a bounded system& which implies that the case is potentially subject to the principles o! systems theory (%na! dkk.& 2>>#& 111).

(23)

% case is& essentially& a research study with a sample o! one. <he Cone nD

sample is the particular e*ent& situation& organiation& or selection o! indi*iduals that is presented in written or other !orms. Gt pro*ides readers with a *ehicle to discuss& analye& and de*elop criteria and potential solutions !or the problems presented in the case (Jaumes dan Jaumes& 2>>?& #).

% case study is a problem to be studied& which will re*eal an in$depth

understanding o! a CcaseD or bounded system& which in*ol*es understanding an e*ent& acti*ity& process& or one or more indi*iduals (reswell& 2>>2& ?1).

eperti telah dijelaskan pada bagian kajian pengertian di depan& maksud penelitian studi kasus adalah untuk menjelaskan dan mengungkapkan kasus secara

keseluruhan dan komprehensi!. 3engan demikian& kasus dapat dide0nisikan secara praktis sebagai suatu !enomena yang harus diteliti dan diinterpretasikan sebagai satu kesatuan yang utuh dan komprehensi! pada setiap *ariabel in!ormasi yang terdapat di dalamnya. ntuk lebih jelasnya& perhatikan kutipan berikut

ini-% case can be de0ned technically as a phenomenon !or which we report and interpret only a single measure on any pertinent *ariable (Hckstein& 2>>2& 12=). arena penelitian studi kasus menempatkan kasus sebagai obyek penelitian yang harus diteliti secara menyeluruh& kasus tidak dapat disamakan dengan contoh atau sampel yang mewakili suatu populasi& seperti yang dilakukan pada penelitian

kuantitati!. asus mewakili dirinya sendiri secara keseluruhan pada lingkup yang dibatasi oleh kondisi tertentu sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.

,embatasan dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang& seperti pembatasan lokasi& waktu& pelaku dan !okus substansi. 3alam hal ini& secara khusus& "in (2>>9) menyatakan bahwa substansi yang diteliti dari suatu kasus harus dipandang dan diposisikan sebagai unit analisis. ebagai unit analisis& substansi yang diteliti dari suatu kasus harus dilihat dan dikaji secara keseluruhan untuk mencapai maksud dan tujuan penelitian. 3i dalam banyak penelitian studi kasus& unit analisis penelitiannya adalah kasus itu sendiri. Misalnya& penelitian studi kasus tentang pembangunan  jembatan di kawasan perbatasan& maka unit analisisnya adalah pembangunan  jembatan tersebut. <etapi banyak pula penelitian studi kasus& dengan unit analisis

yang berbeda dengan kasusnya. "in (2>>9) menyebut unit analisis yang demikian sebagai unit yang tertanam (embedded unit). Misalnya& penelitian studi kasus

(24)

manajemen kawasan perbatasan daerah& unit analisisnya dapat bermacam$macam& seperti manajemen pemeliharaan dan operasional in!rastruktur manajemen !asilitas umum dan manajemen kerjasama di kawasan perbatasan daerah.

asus atau unit analisis sebagai obyek penelitian dapat berupa berbagai

ragam. ,ada umumnya& kasus menyangkut kejadian dari kehidupan sehari$hari yang nyata. asus dapat berupa seseorang& sekelompok orang& kejadian& masalah&

konFik& keputusan& program& pelaksanaan suatu proses& dan proses organisasi. ntuk lebih jelasnya& perhatikan kutipan$kutipan berikut

ini-1. ases (sometimes re!erred to as case writing) and case study diKer in manyways and resemble each other in otherways./e will look at them both indi*idually. <he case itsel! is an account o! an acti*ity& e*ent& or problem. <he case usually

describes a series o! e*ents that reFect the acti*ity or problem as it happened (3ooley& 2>>2& #).

2. 6! course& the :case; also can be some e*ent or entity other than a singe indi*idual. ase studies ha*e been done about decisions& programs& the implementation process& and organiational process ("in& 2>>9& 29).

. ases can be programs& e*ents& persons& processes& institutions& social groups& and other contemporary phenomena (5ancock dan %lgoine& 2>>?& 1+).

=. ases are rather special. % case is a noun& a thing& an entity it is seldom a *erb& a participle& a !unctioning (take& 2>>?& 1).

Meskipun tampaknya posisi kasus di dalam penelitian studi kasus telah cukup jelas& tetapi hingga saat ini& masih terjadi perdebatan tentang obyek yang dapat

dikategorikan sebagai kasus (Mcaslin dan cott. 2>>). ,erdebatan terjadi karena belum disepakatinya cara atau teknik untuk membatasi obyek penelitian studi kasus agar dapat disebut sebagai kasus. ,ada umumnya& untuk membatasi obyek

penelitian sebagai kasus adalah dengan menggunakan batasan waktu dan ruang. uang lingkup penelitian suatu obyek dapat dibatasi dengan membatasinya dari awal terjadinya kasus& hingga berakhirnya kasus. asus juga dapat ditentukan dengan membatasi ruang kejadian atau tempat keberadaan yang terkait dengan kasus tersebut. ntuk lebih jelasnya& perhatikan kutipan berikut

ini-%t a minimum& a case is a phenomenon speci0c to time and space ('ohansson& 2>>& =).

Referensi

Dokumen terkait

 Impor barang D.I Yogyakarta pada bulan Desember 2013 melalui pelabuhan udara Adi Sutjipto senilai US$ 124.055, turun sebesar 76,08 persen dibandingkan bulan November 2013

Untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada setiap indikator berpikir kreatif, berikut ini dilakukan analisis terhadap nilai rata-rata pretes dan postes siswa.

Penelitian Wahyuningsih (2012) menyebutkan secara statistik terdapat hubungan yang signifikan anemia dengan siklus menstruasi pada remaja dengan pemeberian suplementasi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan kecil dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan rumah

Keterdapatan mineral radioaktif dalam granit dapat diketahui dengan menggunakan metode analisis butir sampel mineral berat yang diambil dari lokasi-lokasi granit

Didukung oleh penelitian yang dilakukan Correia dan Kozak (2016) menyatakan bahwa pengaruh persepsi nilai terhadap kepuasan tidak signifikan, karena produk imitasi

Setelah nasabah menerima dana pembiayaan dari pihak bank dan telah melakukan pembelian atas suatu barang untuk keperluan modal kerja, maka nasabah mempunyai kewajiban untuk

Kanggo nambah item menyang pesen, pencet mudhun tombol navigasi, gulung kanthi mencet tombol navigasi ngiwa utawa nengen, banjur pilih item.. 3 Yen sampeyan milih nggunakake