PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Oleh :
YOLANDA REFLESYA 122102069
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
NAMA : YOLANDA REFLESYA
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NIM : 122102069
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PERSEDIAAN PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Tanggal ________ 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
NIP. 19581114 198703 2 001 Dra.Nurzaimah,MM,Ak
Tanggal ________ 2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi
NIP. 195111114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA
Tanggal ________ 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
NIP. 19560407 98002 1 001
MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : YOLANDA REFLESYA
NIM : 122102069
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PERSEDIAAN PADA PT.PERKEBUNAN
NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Medan, 2015
(YOLANDA REFLESYA NIM. 122102069
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas akhir dengan
judul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN” ini telah selesai dikerjakan.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tak luput dari
kekurangan-kekurangan baik dari segi susunan, tata bahasa maupun dari segi ilmiah yang
disebabkna karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
penulis miliki.
Secara khusus penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada ayahanda Ir.Sudarmanto dan ibunda tercinta Kesumawatiyang
telah berjuang dengan keras memberikan perhatian dan kasih sayangnya yang
tiada henti dalam menyelesaikan perkuliahan ini.
Selama dalam tahap pertama hingga penyelesaian tugas akhir ini, penulis
telah banyak menerima bantuan moril, spiritual, dorongan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin
mengucapakan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac. Ak, CA selaku Dekan dan Bapak
Fahmi Natigor Nasution, SE,M.Acc, Ak, CA selaku Pembantu dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Departemen Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nurzaimah, MM, Akselaku pembimbing yang telah bersedia
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Pimpinan dan seluruh staf PT Perkebunan Nusantara III Medan, yang telah
banyak membantu penulis untuk memberikan izin dan menyediakan data-data
yang diperlukan dalam menyusun Tugas Akhir ini.
5. Kepada Orang Tua Tercinta, Ir.Sudarmanto dan Kesumawati atas cinta dan
do’anya yang tidak pernah putus. Terima kasih atas motivasi dan dukungan
berupa moril maupun materil sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan
dan tugas akhir dengan baik.
6. Kepada sahabat saya Nilam soraya, Debby akhsa, Monica sinaga, Nurazila,
Sullivan Adena Sasmita, Deffi hadyani, Eini Siregar, Geby k.s siregar, yang
selalu setia menemani dan membantu saya memberikan ide dan saran dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Kepada teman-teman seluruh D3 Akuntansi stambuk 2012 yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, penulis menyampaikan banyak terima kasih.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.Penulis mohon maaf
jika masih ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan tugas akhir
Medan, 2015
Penulis,
NIM :122102069 Yolanda Reflesya
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3
D. Rencana Penulisan ... 3
1. Jadwal Survei/Observasi ... 3
2. Rencana Isi... 4
BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN ... 6
A. Sejarah Ringkas ... 6
B. Struktur Organisasi ... 12
C. Job Description ... 15
D. Jaringan Usaha ... 31
E. Kinerja Usaha Terkini ... 33
F. Rencana Usaha ... 35
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
MEDAN ... 37
A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Persediaan ... 37
B. Jenis-jenis Persediaan ... 42
C. Prosedur Pencatatan Persediaan ... 45
D. Strategi Perencanaan Pengolahan dan Pengendalian Persediaan ... 55
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 59
LAMPIRAN ... 60
No. Judul Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Laporan Tugas Akhir . 4
Tabel 3.1 Jenis-jenis Persediaan Bahan Baku ... 43
Gambar 2.1 Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan ... 11
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan ... 14
No. Judul Halaman
Lampiran 1. Surat Izin Riset ... 60
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan perusahaan pada umumnya mencari laba, kontuinitas usaha,
pertumbuhan serta tanggapan positif dari masyarakat. Dalam usaha
pencapaian tujuan tersebut, tentu saja akan terkait langsung dengan
factor-faktor produksi. Faktor produksi ini dapat berupa modal, bahan (persediaan)
dan teknologi.
Persediaan merupakan satu dari unsure-unsur yang paling aktif dalam
operasi perusahaan, yang secara kontinu diperoleh atau diproduksi dan
dijual. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada resiko
bahwa perusahaan pada satu waktu tidak dapat memenuhi keinginan
konsumen atau langganan yang memerlukan atau meminta barang. Jika itu
terjadi, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh
keuntungan yang seharusnya didapatkannya. Permasalahan akan persediaan
juga harus dapat di lihat dari sisi akuntansi persediaan yang meliputi metode
pencatatan, penilaian dan penyajian dalam laporan keuangan. Metode
pencatatan persediaan merupakan hal yang sangat penting dalam
pengamatan persediaan.
Berkembangnya suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan
keuangannya. Laporan keuangan meyediakan informasi yang sangat banyak
dibutuhkan oleh pihak ketiga atau para investor mengenai
perubahan-perubahan kekayaan bersih perusahaan serta dapat membantu para
pemakainya untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjang.
Pada proses normal persediaan akan mengalami suatu perubahan baik
dari segi harga, kuantitas, jenis, dan kualitas. Perubahan persediaan dapat
diketahui dengan cara pencatatan dan penilaian persediaan artinya, agar
dapat menentukan metode harga pokok persediaan yang sesuai, sehingga
perusahaan tidak akan mengalami kerugian. Kesalahan dalam pencatatan
berakibat fatal bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan.
Sistem persediaan yang baik dan sesuai dengan prinsip akuntansi
bertema umum dapat meningkatkan profitabilitas begitu juga sebaliknya
dapat mengikis laba dan menjadikan bisnis kurang efektif sehingga
diharapkan jelas penggunaan pembelian persediaan tersebut dalam periode
akuntansi. Oleh karena itu, diperlukan manajemen yang baik pula pada
persediaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena
mempengaruhi laporan laba-rugi dan neraca pada perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas tentang
persediaan pada perusahaan. Disini penulis menyusun tugas akhir dengan
judul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah:
“Apakah sistem informasi akuntansi persediaan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan telah efektif?”
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem
informasi akuntansi persediaan pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan telah efektif.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukannya penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, sebagai bahan masukan dan pengetahuan penulis
mengenai analisis system informasi akuntansi persediaan dan
menghubungkannya dengan teori yang didapat dari perkuliahan.
2. Bagi Perusahaan, sebagai bahan masukan kepada pihak manajemen
perusahaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas
dalam pengolahan persediaan.
3. Bagi pihak peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan bagi
penelitian berikutnya yang ingin menggunakan sebagai bahan
pembanding, pelengkap, dan menambah kepustakaan.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survey / Observasi
Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan di Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan 20122, Propinsi
Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No KEGIATAN
Apr-15 Mei 2015 Juni 2015
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Pengesahan Tugas
Akhir
2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin
Riset
4 Penunujukan Dosen
Pembimbing
5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas
Akhir
7 Bimbingan Tugas
Akhir
8 Penyelesaian Tugas
Akhir
2. Rencana Isi
Rencana isi terdiri dari empat bab yaitu pendahuluan, profil
PT. Perkebunan Nusantara III, sistem informasi akuntansi persediaan
pada PT. Perkebunan Nusantara III dan penutup dimana setiap bab
saling berkaitan.
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, rencana penulisan mencakup jadwal survey /
BAB II : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (Persero) MEDAN
Bab ini menguraikan tentang sejarah ringkas PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, struktur
organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja
usaha terkini dan rencana usaha.
BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
Bab ini berisikan teori yang menjelaskan tentang
pengertian sistem informasi akuntansi persediaan,
jenis-jenis persediaan, prosedur pencatatan persediaan,
strategi perencanaan pengolahan dan pengendalian
persediaan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan uraian serta
saran guna meningkatkan pengawasan internal
terhadap aset tetap pada PT. Perkebunan Nusantara III
BAB II
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
A. Sejarah Ringkas
Sejarah perseroan diawali dengan proses pengambil alihan
perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah Republik
Indonesia pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses Nasionalisasi
Perusahaan Perkebunan Asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).
Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan
Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan
hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero).
Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha perusahaan
BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan
melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan
perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan
manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT
Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V
(Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero).
Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.8 Tahun 1996
tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bekedudukan di Medan,
Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan
Akte Notaris Harun Kamil, SH, No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah
disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.C2-8331.HT.01.01.th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat didalam
Berita Negara Republik Indonesia No.81 tahun 1996 Tambahan Berita
Negara No. 8674 Tahun 1996.
Seiring dengan perubahan pola berbisnis paradigma baru PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) telah merancang program transformasi
bisnis sejak bulan Agustus 2013 sebagai kata kunci dari “kinerja” PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) sedang melakukan perubahan terhadap
pola target of strategic of business as usual menjadi pola target of strategic of
business. Untuk mendukung keberhasilan program tersebut di PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) secara sistematis dan berkesinambungan
melakukan upaya untuk mensosialisasikan program strategic initiative
melalui pemahaman dan penyebarluasan buku panduan transormasi bisnis
unit. Usaha melalui instruksi langsung dari Distrik Manajer / General
Manager setempat kepada jajarannya dan menginformasikan melalui majalah
Nusa Tiga milik PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
PTPN III berkedudukan di kota Medan, Sumatera Utara dengan Kantor
Direksi beralamat di Jl. Sei Batang Hari No.2 Sei Sikambing, Medan. Kebun
dan pabrik kelapa sawit dan karet perusahaan tersebar di beberapa lokasi di
Sumatera Utara. PTPN III mengeola kebun karet seluas 37.715,50 hektar dan
kebun sawit seluas 105.202,40 hektar pada bulan Mei 2014 . Perkebunan
Maksud dan tujuan Perusahaan yaitu turut melaksanakan dan
menunjang kebijaksanaan serta program pemerintag dibidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya, khususnya disub sector perkebunan
dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan
prinsip perusahaan yang sehat berlandaskan azas :
a. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan bidang perkebunan bagi
pendapatan nasional melalui upaya meningkatkan produksi dan
pemasaran dari berbagai jenis komditi perkebunan untuk kepentingan
konsumsi dalam negeri maupun eksport sekaligus dalam rangka
meningkatkan eksport nova migas.
b. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup petani dan
karyawan pada khususnya.
c. Memelihara kelestarian SDM dan lingkungan, air dan kesuburan tanah
Berikut ini adalah Susunan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 31
Desember 2013 dan 2012 berikut :
Visi dan Misi Perusahaan
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki visi dan misi
yang jelas dalam menjalankan usahanya. Visi dan misi tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan
2. Misi
a. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara
berkesinambungan.
b. Menghasilkan produk yang berkualitas untuk pelanggan.
c. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan
mengembangkannya. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik
dan mengembangkannya secara optimal.
d. karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara
optimal.
e. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik
bagi para investor.
f. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.
g. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
komunitas.
Tata Nilai Perusahaan
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki komitmen untuk
menjunjung tinggi integritas profesional dan melaksanakan tata nilai yang
berbasis sebagai berikut:
1. Proactivity (Proaktif)
Selalu bersikap proaktif dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi gkin
terjadi.
2. Excellence (Terbaik)
Selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja keras
3. Team Work (Kerjasama)
Selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu menghasilkan sinergi
optimal bagi perusahaan.
4. Innovation (Perubahan)
Selalu menghargai kreatifitas dan menghasilkan inovasi dalam metode dan
produk baru.
5. Responsibility (Bertanggung Jawab)
Selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil dan tindakan
yang dilakukan.
Paradigma Baru
Sadar bahwa bertanggung jawab pembangunan masa depan PTPN III
ada pada seluruh karyawan, untuk itu PTPN III bertekad mewujudkan
paradigma bisnis baru sebagai berikut:
1. Perubahan, perbaikan dan peningkatan metode dan kinerja adalah satu
keharusan.
2. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan
persaingan.
3. Setiap kegiatan bisnis baru menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.
4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan
keterbukaan, kesetaraan dan kebhinekaan.
5. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani
6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan
mengajar dan membagi ilmu, membagi hubungan baik, dan menjadi
panutan.
7. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan
kinerjanya.
8. Efektifitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang
sederhana dan dinamis.
9. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatkan
produktivitas kerja dan keunggulan kompetitif.
10. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data akurat Setiap tugas
dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap, cepat
tindak lanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab.
11. Seluruh aktivitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu.
Logo dan Makna Logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Logo suatu instansi sebagai ciri khas yang membedakannya dengan
instansi lainnya.Pada umumnya logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
mempunyai makna dan arti bagi perusahaan tersebut.
Gambar 2.1
1. Gambar duabelas helai daun kelapa sawit di sebelah kiri bola dunia dan
tujuh urat pada daun karet yang berwarna hijau di sebelah kanan bola
dunia melambangkan bahwa PTPN III memiliki duabelas paradigma baru
dan tujuh strategi bisnis yang saling mendukung agar tercapai tujuan
PTPN III, yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik dengan
team work yang solid dan inovatif, serta ditunjang dengan green
technology, green business dan ramah lingkungan.
2. Gambar lima garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru
melingkari bola dunia melambangkan bahwa PTPN III memiliki lima tata
nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi yang
berkembang agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.
3. Gambar dua meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka
tiga melambangkan bahwa PTPN III bergerak dinamis dengan semangat
yang tinggi untuk menguasai pasar global. Meteor yang berwarna putih
bermakna produksi lateks dan produk turunannya, sedangkan yang
berwarna oranye bermakna produksi CPO beserta turunannya yang
memancar tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.
Secara keseluruhan logo ini adalah lambang dari niat dan motivasi
tinggi seluruh personal PTPN III untuk mewujudkan visi dan misi PTPN III
yang telah dicanangkan bersama dengan ditunjang oleh lima tata nilai,
duabelas paradigma baru dan tujuh strategi bisnis yang dimiliki PTPN III.
B. Struktur Organisasi
Pada umumnya perusahaan mempunyai struktur organisasi yang
berbeda menurut kegiatan usahanya.Struktur organisasi merupakan kerangka
kedudukan, tugas dan tanggung jawab secara hirarki yang terdapat dalam
perusahaan.Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengawasan
adalah struktur organisasi yang menggambarkan secara tegas garis,
wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi.
Tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada
prinsip-prinsip adanya pemisahan tugas dan sekaligus diperlukan untuk mencegah
terjadinya kesalahan-kesalahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu
perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain
organisasi berguna untuk menghindarkan terjadinya
penyelewengan-penyelewengan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Dengan demikian struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran
yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen atau posisi mereka dalam
organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama lainnya disamping
menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal. Sehingga
dapat tercipta suatu tim kerja yang kompak dalam usaha mencapai tujuan
yang ditetapkan oleh perusahaan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara III No.
3.08/SKPTS/15/2014 tanggal 26 Februari 2014 tentang perubahan struktur
organisasi PT Perkebunan Nusantara III dalam rangka pelaksanaan
pencapaian tujuan maka ditetapkanlah perubahaan struktur organisasi yang
menyangkut fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari
masing-masing pengelola. Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan adalah struktur organisasi garis dan staf.Struktur organisasi PT
Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dapat dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2
C. Job Description
Adapun uraian tugas dari struktur organisasi tersebut:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Rapat umum pemegang saham (RUPS) merupakan pimpinan
tertinggi yang membawahi dewan komisaris, direktur, serta setingkat
dibawahnya. Tugas dan wewenang rapat umum pemegang saham (RUPS)
sebagai berikut:
a. Mengangkat dan menghentikan dewan komisaris.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal/aset
perusahaan sesuai dalam mencapai tujuan.
c. Mengawasi dewan komisaris dalam melakukan tugas yang telah
dibedakan kepadanya oleh pemegang saham.
2. Dewan Komisaris
a. Dewan komisaris yang terdiri dari 1 komisaris dan 4 anggota bertugas
untuk mengawasi direktur utama.
b. Membantu pimpinan menginvestasikan dana perusahaan.
3. Direktur Utama
Direktur utama mengambil keputusan dan pertanggung jawaban
utama atas jalannya dan tercapainya tujuan perusahaan serta memelihara
dan menjaga harta perusahaan. Tugas dan wewenang direktur utama
sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijaksanaan sesuai yang diatur didalam anggaran
pemegang saham (RUPS), mentri pertanian selaku kuasa umum
pemegang saham dan dewan komisaris.
b. Menetapkan langkah-langkah pokok melaksanakan kebijakan
perusahaan di bidang produksi teknik, pengolahan, tenaga manusia,
keuangan dan pemasaran.
c. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi
secara umum.
d. Bersama-sama anggota direksi lainnya perusahaan di dalam dan di luar
pengadilan.
e. Bertanggung jawab kepada rapat umun pemegang saham melalui dewan
komisaris.
4. Direktur Produksi
Mengelola bidang tanaman, teknik dan teknologi yang
berkaitan dengan fungsi tersebut di atas. Tugas dan wewenang direktur
produksi sebagai berikut:
a. Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum dalam
kebijaksanaan direksi.
b. Melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari unit-unit
usaha dan sarana pendukungnya mencantum tanaman (kultur teknis)
produksi, teknologi, teknik dan sebagainya.
c. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang
tercantum dalam kebijaksanaan direksi.
d. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitas dan investasi di bidang
tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit
5. Direktur Keuangan
Direktur keuangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinasi
kepala bagian keuangan, bagian akuntansi dan bagian pelelangan. Tugas
dan wewenang direktur keuangan sebagai berikut:
a. Merencanakan sumber-sumber dana yang diperoleh.
b. Mencari dan memanfaatkan dana.
c. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan
mempunyai posisi keuangan yang baik.
6. Direktur Sumber Daya Manusia/Umum
Direktur sumber daya manusia/umum tugasnya adalah
mengkoordinir kepala bagian sumber daya manusia, bagian umum,
bagian PKBL dan bagian hukum. Tugas dan wewenang direktur sumber
daya manusia/umum sebagai berikut:
a. Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang
pengembangan sumber daya manusia dan mengadakan pengkajian
sumber daya manusia.
b. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelesaian hukum dan
agraria, kesempatan, kesehatan dan keamanan serta sosial umum.
7. Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan
Direktur pemasaran dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir
kepala bagian komersil, bagian TI/TB dan manajemen resiko, bagian
perencanaan pengembangan bisnis hilir, dan bagian perencanaan dan
pengembangan bisnis hulu. Tugas dan wewenang direktur perencanaan
a. Melakukan hubungan dengan perusahaan lain serta menerima pesanan
dari perusahaan.
b. Melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi pasar.
c. Mengembangkan pemasaran produksi baik dalam maupun luar negeri.
8. Kepala Bagian Tanaman
Tujuan jabatan kepala bagian tanaman adalah membantu direktur
produksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terutama perencanaan,
monitoring dan evaluasi dibidang tanaman yang meliputi eksploitasi dan
investasi (tanaman karet, kelapa sawit, tanaman pangan dan konservasi)
untuk peningkatan kinerja secara berkesinambungan dengan
memberdayakan sumber daya perusahaan yang ada untuk mencapai
kinerja optimal dengan tata kelola yang baik. Tugas pokok bagian
tanaman adalah sebagai berikut:
a. Mengevaluasi draft kebijakan, norma standard, RJP/RKAP/RKO
bidang tanaman di bagian/distrik/unit dengan mengevaluasi
RJP/RKAP/RKO tahun sebelumnya agar tercapai sesuai dengan
kondisi real untuk diusulkan ke direksi.
b. Mengevaluasi draft investasi dan eksploitasi dibidang tanaman
berdasarkan perkembangan internal dan eksternal untuk diusulkan ke
Direksi agar perusahaan memiliki arah yang jelas untuk dituangkan
dalam Rencana Jangka Panjang (RJP).
c. Mengevaluasi perencanaan strategis perusahaan di bidang tanaman
(Investasi dan Eksploitasi) jangka pendek dan jangka panjang.
9. Kepala Bagian Teknik
Tujuan jabatan kepala bagian teknik adalah membantu direktur
produksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen terutama
perencanaan, monitoring dan evaluasi di bidang teknik yang meliputi
eksploitasi dan investasi mesin instalasi, sipil/ traksi dan alat berat untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dengan tata kelola yang baik.
Tugas pokok bagian teknik adalah sebagai berikut:
a. Mengevaluasi kebijakan dan norma standard RKAP (Rencana Kerja
Anggaran Perusahaan) dan RKO bagian teknik sesuai instruksi kerja.
b. Menjamin dan mengevaluasi pengujian sarana dan metode baru
bidang teknik.
c. Mengevaluasi pengusulan sarana dan metode baru bidang teknik.
d. Menjamin proses kalibrasi internal dan eksternal untuk
peralatan/instrument kontrol unit pabrik, unit kebun dan rumah sakit.
e. Menjamin dan mengevaluasi informasi perkiraan harga, rencana kerja,
spesifikasi teknis dan syarat kerja teknis.
10.Kepala Bagian Teknologi
Tujuan jabatan kepala bagian teknologi adalah membantu direktur
produksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk
mengefektifkan sumber daya, sistem dan teknologi dalam pencapaian Visi,
Misi dan Target Perusahaan (RKAP/RKO). Tugas pokok bagian teknologi
a. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO Pengolahan Kelapa Sawit dan
Karet dari PKS dan PPK, meliputi produksi, biaya pengolahan serta
investasi (peralatan laboratorium dan pengendalian lingkungan/
limbah) berdasarkan potensi, kondisi realisasi pabrik serta Kebijakan
Perusahaan
b. Mengevaluasi RKAP dan RKO Bagian Teknologi berdasarkan
rencana kebutuhan tenaga kerja serta pemakaian alat-alat
kantor/perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk operasional
Bagian Teknologi.
c. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan titip olah inti sawit dengan
pihak ketiga.
d. Mengevaluasi kegiatan pengendalian lingkungan/limbah di kebun/unit
untuk jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan dan
penaatan Peraturan Perundangundangan yang berlaku.
e. Mengevaluasi dan melaporkan kepada direksi perihal produksi
pengolahan kelapa sawit dan karet setiap hari.
11.Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
Tujuan jabatan kepala bagian sumber daya manusia adalah
melaksanakan fungsi manajemen dalam mengelola sumber daya manusia
melalui implementasi sistem-sistem SDM berbasis kompetensi atau
Competency Based Human Resources Management System (CBHRM)
untuk menciptakan sumber daya manusia sebagai Capital Intellectual.
a. Mengevaluasi RKAP/RKO Bagian SDM secara berkala dengan
memantau realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran
yang riil tentang pemakaian biaya di Bagian SDM.
b. Mengevaluasi pelaksanaan proses assessment untuk tujuan rekrutmen,
pemetaan dan promosi dengan menyusun program dan metode
assessment sesuai kebutuhan agar menghasilkan data yang akurat
untuk bahan pengambilan keputusan bagi manajemen.
c. Mengkoordinir dan memantau pelaksanaan pengukuran Competency
Level Index dengan menggunakan CBHRM online guna mengetahui
kesesuaian antara kompetensi individu dengan kompetensi yang
dipersyaratkan oleh jabatan untuk keperluan penyusunan sistem
pengembangan dan remunerasi.
d. Mengkoordinir dan memantau penyusunan program pelatihan yang
disusun berdasarkan kebutuhan pelatihan bagi seluruh karyawan
melalui analisa hasil individual development plan dan mengevaluasi
pelaksanaannya.
e. Mengkoordinir dan memantau pengelolaan knowledge sharing yang
efektif antar karyawan untuk mendukung terjadinya pemerataan
knowledge karyawan bekerjasama dengan bagian terkait.
12.Kepala Bagian Umum
Tujuan jabatan kepala bagian umum adalah melaksanakan fungsi
pendidikan, kesehatan dan akomodasi transportasi perusahaan. Tujuan
bagian umum adalah sebagai berikut:
a. Menganalisa, mengawasi dan mengevaluasi RKAP/RKO urusan
umum/K3, kesehatan dan URTA secara berkala dengan memantau
realisasi pemakaian anggaran guna mendapatkan gambaran yang real
tentang pemakaian biaya di urusan tersebut.
b. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sosial, keagamaan, olahraga,
EBTA madrasah dan kepramukaan di kandir, kebun/unit.
c. Mengevaluasi ketersediaan dan pengadaan/perawatan alat-alat APAR,
Hydrant, APD di seluruh Bagian, kebun/unit PTPN-III.
d. Mengevaluasi dan mengawasi penyelenggaraan kesehatan karyawan
termasuk sarana dan prasarana yang tersedia seperti rumah sakit,
klinik dan lain-lain.
e. Mengevaluasi keseluruhan kinerja operasional rumah sakit, pedoman
administrasi bidang kesehatan serta norma-norma dan standard
pelayanan bidang kesehatan dan obat-obatan.
13.Kepala Bagian PKBL
Tujuan jabatan kepala bagian PKBL adalah melaksanakan fungsi
manajemen dalam rangka penyelenggaraan PKBL sesuai Permen BUMN
No.PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 untuk mewujudkan citra
perusahaan (corporate image) yang positif pada masyarakat sekitar
wilayah usaha PTPN-III khususnya dan masyarakat Sumatera Utara pada
a. Mengawasi dan mengevaluasi penyusunan RKAP, RKA dan RKO
bagian PKBL dengan cara melakukan koordinasi dengan bagian dan
kebun/unit agar rencana kerja dan anggaran terkendali.
b. Mengevaluasi Laporan pelaksanaan PKBL setiap triwulan,semester
dan tahunan dengan berpedoman pada Surat Edaran Meneg BUMN
No.: SE-433/MBU/2003 untuk pencapaian kinerja.
c. Mengevaluasi penyaluran dana PKBL dengan mempedomani Permen
No.PER-05/MBU/2007 agar dana yang dimaksud tepat sasaran.
d. Mengevaluasi penerimaan pengembalian dana kemitraan dari para
mitra binaan dengan cara membandingkan piutang yang telah jatuh
tempo dengan jumlah penerimaan cicilan untuk mengetahui tingkat
kemacetan piutang.
e. Berupaya mengurangi risiko kemacetan pinjaman mitra binaan antara
lain dengan cara mempersyaratkan adanya agunan sebagai jaminan
dan mengasuransikan para mitra binaan agar pinjaman dapat
dikembalikan tepat waktu.
14.Kepala Bagian Hukum
Tujuan jabatan kepala bagian hukum adalah melaksanakan fungsi
manajemen dalam rangka penyelenggaraan sistem hukum, keamanan dan
pertanahan guna mendukung kegiatan operasional perusahaan. Tugas
pokok bagian hukum adalah sebagai berikut:
a. Mengawasi dan memastikan legalisasi terhadap surat perjanjian telah
b. Mengawasi dan memastikan inventarisasi peraturan perundang –
undangan telah terlaksana dengan baik.
c. Mengawasi dan memastikan terpenuhinya kebutuhan bantuan hukum
untuk kepentingan perusahaan.
d. Mengawasi dan memastikan tepat waktunya pengurusan perizinan di
tingkat perusahaan.
e. Berupaya menumbuhkan kesadaran hukum melalui dilakukannya
sosialisasi kepada seluruh karyawan pimpinan di bagian/DM/
kebun/unit.
15.Kepala Bagian SPI
Tujuan jabatan kepala bagian SPI adalah melaksanakan fungsi
manajemen untuk menjalankan strategi pemeriksaan dengan tujuan
memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan telah
memadai dan berjalan sesuai dengan ketentuan, sekaligus menjadi mitra
dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan dengan
memberikan nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit yang
dilakukan.Selain itu juga berperan sebagai consultan peningkatan
penerapan manajemen resiko dan prinsip-prinsip Good Coorporate
Governance. Tugas pokok bagian SPI adalah sebagai berikut:
a. Mengevaluasi dan mengajukan program kerja audit tahunan yang
telah disusun kepada direktur utama untuk mendapat persetujuan dan
menyampaikan kepada Meneg BUMN dengan tembusan kepada
b. Mengevaluasi program pelaksanaan audit rutin.
c. Mengevaluasi laporan hasil audit rutin dan menyampaikan kepada
direktur Utama, Komite Audit dan Audit.
d. Mengevaluasi dan menyetujui program dan pelaksanaan audit
khusus/investigasi sesuai penugasan dari direktur utama.
e. Menyetujui laporan hasil audit khusus/investigasi dan menyampaikan
kepada direktur utama.
16.Kepala Bagian Keuangan
Tujuan jabatan kepala bagian keuangan adalah membantu direktur
keuangan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan
visi & misi perusahaan yang berkaitan dengan penyusunan dan evaluasi
RKAP / RKO, memberdayakan sumber daya keuangan, serta mencari
sumber pendanaan eksternal yang kompetitif dan ekuitas secara optimal
guna mewujudkan kinerja keuangan perusahaan. Tugas pokok bagian
keuangan sebagai berikut:
a. Mengevaluasi draft penyusunan RKAP dan RKO bagian keuangan
kepada direksi, dengan cara melakukan koordinasi antar bagian dan
kebun/unit.
b. Mengevaluasi keuangan perusahaan secara cost effectivenes untuk
menjaga kondisi keuangan perusahaan yang sehat.
c. Menyetujui dan memenuhi uang kerja kebun/unit dengan
d. Menindaklanjuti permintaan pembayaran yang diajukan oleh bagian
terkait dengan cara mengevaluasi skala prioritas untuk menjaga
keseimbangan cashflow.
e. Mengevaluasi pengusulan penutupan asuransi terhadap aset
perusahaan dengan cara inventarisasi asset yang berisiko tinggi untuk
meminimalisir risiko perusahaan, melalui pengajuan tuntutan ganti
rugi.
17.Kepala Bagian Akuntansi
Tujuan jabatan kepala bagian akuntansi adalah membantu direktur
keuangan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan serta
memberdayakan aktiva, kewajiban dan ekuitas secara optimal guna
mewujudkan kinerja keuangan perusahaan yang sehat. Tugas pokok
bagian akuntansi sebagai berikut:
a. Mengevaluasi usulan RKAP dan RKO bagian akuntansi untuk
diteruskan ke direksi.
b. Mengevaluasi penyusunan dan penerbitan laporan manajemen,
laporan keuangan konsolidasian interim dan tahunan dengan
caramereview proses akuntansi untuk disampaikan kepada pemegang
saham dan stakeholder lainnya.
c. Mengevaluasi laporan dari DM/kebun/unit mengenai keakuratan serta
kebenaran penyajian laporan manajemen untuk bahan pengambilan
d. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan/proses akuntansi
dengan cara mengevaluasi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan
beban sesuai dengan PSAK.
e. Menjamin dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan verifikasi dengan
cara memeriksa aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.
18.Kepala Bagian Pelelangan
Tujuan jabatan kepala bagian pelelangan adalah membantu direktur
pemasaran dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam proses
pelelangan/seleksi pengadaan barang dan jasa serta memberdayakan
sumber daya secara optimal. Tugas pokok bagian pelelangan sebagai
berikut:
a. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) untuk
kebutuhan operasional bagian pelelangan dan selanjutnya diajukan ke
bagian keuangan.
b. Membuat kesepakatan karya, melakukan bimbingan karya dan
membuat penilaian karya karyawan pimpinan/pelaksana di bagian
pelelangan dan selanjutnya dikirim ke bagian SDM untuk proses
persetujuan dan penetapan direksi lebih lanjut.
c. Mengevaluasi kebutuhan barang dan bahan yang diperlukan untuk
kelancaran operasional bagian pelelangan.
d. Memberikan saran dan pendapat kepada direksi terhadap proses
pelelangan/seleksi dilingkungan perusahaan agar diperoleh alternatif
e. Memberikan data/informasi yang dibutuhkan oleh Auditor untuk
keperluan audit, baik internal maupun eksternal sehingga auditor
memperoleh bukti audit yang valid dengan tujuan audit.
19.Bagian Komersil
Tujuan bagian komersil adalah membantu Direktur Pemasaran
dalam melaksanakan fungsi-fungsi managemen sesuai dengan visi & misi
perusahaan yang berkaitan dengan Penjualan dan Pengadaan Barang &
Jasa secara maksimal sehingga tercapai kepuasan pelanggan , optimalisasi
harga, minimalisasi stock, penagihan pembayaran yang efektif dan
peningkatan arus kas masuk dengan tata kelola yang baik. Tugas pokok
bagian komersil sebagai berikut:
a. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) & RKO
bagian komersil dan sasaran mutu dan monitoring strategic planning
dan RJP bagian komersil.
b. Mengevaluasi dan mernjamin program dan strategi penjualan,
kebijakan pemasaran yang berdasarkan informasi dan analisa pasar.
c. Mengevaluasi dan menjamin penjualan komoditi termasuk produk
datim yang dijual melalui PT. KPBN dan bursa berjangka Jakarta.
d. Mengevaluasi harga Idea price penjualan CPO CSPO, CPO Non
CSPO dan limbah padat/eks rekening. 300 dan penjualan CPO CSPO
dan CPO non CSPO melalui bursa berjangka Jakarta.
e. Mengevaluasi dan mengajukan penjualan aktiva non produktif melalui
20.Kepala Bagian TI & Transformasi Bisnis/CMR dan Manajemen Risiko
Tujuan jabatan kepala bagian TI & transformasi bisnis/CMR dan
manajemen risiko adalah melaksanakan fungsi manajemen dalam
mengimplementasikan PTB perusahaan termasuk teknologi informasi
melalui upaya strategi (strategic initiative) Sistem Manajemen PTPN III
serta Manajemen Resiko. Tugas pokok bagian TI & Transformasi
Bisnis/CMR dan Manajemen Resiko sebagai berikut:
a. Mengevaluasi rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) dengan
cara mengevaluasi kinerja dan membandingkan pencapaian RKAP
tahun sebelumnya untuk menetapkan program dan rencana kerja.
b. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian direksi dalam
pelaksanaan Transformasi Bisnis dengan cara membadingkan KPI
dengan target agar program yang telah disusun dapat tercapai.
c. Merencanakan, menyusun program dan action plan dari Strategic
Initiative PTB dan manajemen resiko dengan cara mereview
pencapaiannya agar strategic target dapat tercapai.
d. Menyusun KPI tingkat perusahaan berdasarkan pencapaian KPI tahun
sebelumnya melalui monitoring dan evaluasi sehingga terciptanya KPI
yang objektif.
e. Menganalisa dan mengevaluasi program dan action plan dari Strategic
Initiative PTB dan manajemen risiko melalui rapat dan forum grup
21.Kepala Bagian Pengembangan
Tujuan jabatan kepala bagian pengembangan adalah melaksanakan
fungsi manajemen dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan
kinerja operasional pengembangan bisnis dan industri yang berbasis
perkebunan sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Tugas pokok bagian pengembangan sebagai berikut:
a. Merencanakan program, target yang akan dicapai, ditindaklanjuti dan
evaluasi serta identifikasi kebutuhan sumberdaya untuk
pengembangan bisnis dan industri.
b. Memberikan alternatif skala prioritas terhadap potensi perluasan areal
dan pembangunan pabrik yang merupakan pelaksanaan
pengembangan bisnis dan industri.
c. Melakukan survei dan kajian terhadap rencana pengembangan bisnis
dan industri termasuk pembangunan kebun plasma di sekitar unit
usaha perusahaan.
d. Merencanakan dan menyusun kebutuhan dan sumberdaya dalam
melaksanakan pengembangan areal, bisnis dan industri.
e. Memantau pelaksanaan pengembangan areal, bisnis dan industri.
22.Kepala Bagian Sekretariat perusahaan
Tujuan jabatan kepala bagian sekretariat perusahaan adalah
Membantu Direksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terkait bidang
tugas penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan perusahaan dan
dengan pengaturan arus informasi antara perusahaan dengan stakeholders.
Tugas pokok bagian sekretariat perusahaan sebagai berikut:
a. Mengevaluasi RKAP/RKO dan RJP agar target kinerja yang
ditentukan dapat dicapai.
b. Menjamin dan mengawasi dalam pelaksanaan prosedur pemakaian
uang kerja bagian sekretariat perusahaan, kantor penghubung Jakarta
termasuk uang kerja dewan komisaris agar tercipta cost efectiveness.
c. Menjamin terbentuknya citra perusahaan (Corporate Image) yang
positif dan hubungan baik dengan stakeholders agar citra perusahaan
dapat meningkat.
d. Mengevaluasi pelayanan pada stakeholders atas setiap informasi yang
dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi perusahaan agar diperoleh
informasi yang benar dan akurat.
e. Menjamin dokumentasi data-data dan dokumen yang terkait dengan
aktivitas perusahaan yang merupakan hasil evaluasi bagian teknis
terkait dan melakukan updating setiap bulannya sehingga diperoleh
data yang akurat.
f. Melaksanakan koordinasi, komunikasi dan konsultasi (3K).
D. Jaringan Usaha
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan bergerak dalam bidang
usaha perkebunan dengan komoditi utama kelapa sawit dan karet.Perusahaan
melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, kebun plasma
Pengolahan komoditi dan produk dihasilkan di dalam negeri dan hasilnya
dipasarkan di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri. Adapun
komoditi dan produk yang diolah PT Perkebunan Nusantara III ( Persero)
Medan berupa komoditi kelapa sawit diolah menjadi minyak sawit (CPO)
dan inti sawit. Untuk mendukung pemasaran komoditi yang dihasilkan,
seluruh BUMN perkebunan di Indonesia telah membentuk PT. Kharisma
Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPBN) yang berkedudukan di
Jakarta-Indonesia.PT. KPBN dibentuk untuk menjadi pusat pemasaran komoditi
utama PTPN.
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menjadikan minyak
sawit dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi
besar bagi pendapatan perusahaan.PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Medan menggunakan penjualan dengan istilah pendapatan.Mutu produk
minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar
lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.
1. Kelapa Sawit – Minyak Sawit dan Inti Sawit
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti
sawit sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi
pendapatan perusahaan.Mutu produk minyak dan inti sawit yang
dihasilkan perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional
dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.
2. Karet – Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet
Di seantero dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu
(Persero) diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas terbaik di
dunia. Mutu produk RSS-1, SIR-1-, SIR-20 dan lateks pekat mampu
menembus pasar internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti
Bridgestone, Good Year, Firestone, Hankook dan lainnya.
3. Industri Hilir Karet – Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber
Article, Rubber Cownat, Conveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin
Pabrik industri hilir karet didirikan pada tahun 1965 untuk
mengantisipasi perubahan fluktuasi pada karet alam dan persaingan kuat
karet sintesis PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sekarang ini
memiliki 3 fasilitas pengolahan yang disebut dengan Rubber Threads,
Rubber Dockfender, Rubber Article, Rubber Cownaf, Coveyor Belt,
Rubber Karlet dan Resin adalah produk utama pabrik-pabrik tersebut.
Produk perusahaan telah menerima Indonesian Industries Standard (SII)
Certificate, International Quality Certificate ISO 9001: 2000 dan ISO
14001 1996, TUV dan OCOTEX.
E. Kinerja Usaha Terkini
Kinerja perusahaan tahunan tahun 2013 berdaskan Nomor Surat
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor:KEP-100/MBU/2002
tanggal 04 Juni 2002 dan Keputusan RUPS PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) Tahun Buku 2013, tanggal 17 Januari 2013 dan Surat Persetujuan
Revisi RKAP Nomor:S-634/MBU/2013 tanggal 09 Oktober 2013 adalah
1. Nilai skor aspek keuangan 61,50
2. Nilai skor aspek operasional 13,00
3. Nilai skor aspek administrasi
Total nilai skor 89,50
15,00
Berdasarkan hasil penilaian diatas, tingkat kesehatan perusahaan untuk
tahun 2013 dikategorikan sehat AA (double A) dengan total nilai skor 89,50.
1. Laporan posisi keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan
entitas anak (konsolidasi) per 31 Desember 2013 ditutup dengan total aset
dan liabilitas/ekuitas sebesar Rp 11.016,57 milyar, dibanding RKAP-P per
31 Desember 2013 sebesar Rp 12.093,48 milyar berada dibawah Rp
1.076,91 milyar atau 8,90% dan dibanding pe 31 Desember 2012 sebesar
Rp 10.208,93 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp 807,64 milyar
atau 7,91%.
2. Jumlah penerimaan penjualan (termasuk anak perusahaan) dalam tahun
2013 mencapai Rp 5.732.518 juta dan laba PT Perkebunan Nusantara III
dan entitas anak (konsolidasi) sebelum PPh sebesar Rp 601.188 juta dan
laba setelah PPh sebesar Rp 367.304 juta.
3. Pencapaian laba komoditi karet dan kelapa sawit tahun 2013 memberikan
kontribusi masing-masing sebesar 6,45% dan 93,55% terhadap total laba
(rugi) konsolidasi sebelum PPh.
4. Penerimaan devisa dari penjualan produksi tahun 2013 sebesar USD$
5. Penerimaan negara dari pasal 29 (kini) atas laba operasional tahun 2013
sebesar Rp 55.924 juta dari dividen atas pembagian laba tahun 2012 sesuai
keputusan RUPS dan Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara
Nomor:S-756/MBU/2013 tanggal 20 Desember 2013 sebesar Rp 311.818 juta.
6. Disamping perusahaan memperoleh keuntungan, juga memperluas
lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat serta
meningkatkan taraf hidup karyawan dan petani.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
tertuang dalam strategi usaha tahun 2013 dan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP). Strategi usaha 2013, yaitu:
1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergi yang efektif dengan
mitrastrategik untuk mewujudkan peluang bisnis.
2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap
kecenderungan industri dan pergerakan pasar, mencermati pesaing.
3. Mematuhi aturan SHE-Safety, Health dan Environment-keselamatan,
kesehatan, dan lingkungan.
4. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi cost
effective.
5. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai
dan paradigma baru.
Rencana Jangka Panjang (RJP) PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
permintaan pemegang saham, sesuai Surat Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara No:KEP-102/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, juga merupakan
BAB III
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN
A. Pengertian Sistem Informasi Persediaan 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Bodnar (2004:3)
adalah “An accounting information sistem is a collection of resource,
such as people and equipment, designed to transform financial and other
data into information”.
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Chusing dalam
Midjan dan Susanto (2001:12) adalah “Sistem informasi akuntansi
merupakan seperangkat sumber daya manusia dan modal dalam suatu
organisasi yang dibangun untuk menyajikan informasi keuangan yang
diperoleh dari pengumpulan dan pemerosesan data keuangan”.
Widjajanto (2001:17) menyatakan bahwa sistem informasi
akuntansi adalah :
”Susunan berbagai fomulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”.
Berdasarkan teori di atas maka akan disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi dibangun untuk menyajikan informasi keuangan yang
dibutuhkan pihak manajemen, yang diperoleh dari pengumpulan dan
pemrosesan data keuangan sehingga dapat dijadikan sebagai dasar bagi
perusahaan untuk mencapai tujuan.
1. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Unsur-unsur sistem informasi menurut Chusing yang dialih bahasahan
oleh kokasih (2007:24) adalah sebagai berikut :
a. Sumber Daya Manusia
b. Peralatan
c. Formulir
d. Catatan
e. Prosedur
f. Laporan
2. Sumber Daya Manusia
Sistem informasi akuntansi membutuhkan sumber daya untuk dapat
berfungsi. Sumber daya dapat diklarifikasikan sebagai alat, data,
bahan pendukung, sumber daya manusia dan dana. Sistem informasi
akuntansi pada umumnya diberi nama menurut sumber daya manusia
yang digunakan. Suatu sistem informasi akuntansi-akuntans manual.
Jika suatu sistem informasi akuntansi melibatkan pengguna komputer
dan perlengkapan-perlengkapannya dinamai sistem informasi
akuntansi dengan komputer (computer based accounting information
system). Manusia merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang
merupakan dalam pengambilan keputusan dan mengendalikan
2. Peralatan
Peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan
dalam mempercepat pengolahan data, meningkatkan ketelitian kalkulasi
atau perhitungan dan kerapihan bentuk informasi.
3. Formulir
Formulir merupakan unsur pokok yang digunakan untuk mencatat semua
transaksi yang terjadi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen.
Karen dengan formulir peristiwa yangterjadi dalam organisasi direkam
(didokumentasikan) diatas secarik kertas.
Menurut Chusing dalam kokasih (2007:8) formulir terdiri dari 4
bagian pokok, yaitu:
(1) Pengenalan (introduction)
Pengenalan disajikan pada bagian atas formulir dan harus memuat judul formulir dan nomor formulir.
(2) Instruksi (instruction)
Intruksi terdiri dari dua jenis, yaitu bagaimana mengisi formulir dan apa yang harus dikerjakan terhadap formulir setelah selesai pengisian.
(3) Isi Utama (main body)
Infornasi yang berhubung secara logis harus digolongkan bersama-sama pada formulir dengan memakai kolom dan tanda batas persegi (box) yang digunakan sebanyak mungkin untuk menyediakan ruang (spasi) bagi dua data dicatat.
(4) Kesimpulan (conclusion)
4. Catatan
Catatan terdiri dari:
a. Jurnal
Merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data
yang lainnya.
b. Buku Besar
Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data
keuangan dan data yang telah dicatat sebelumnya kedalam jurnal.
c. Prosedur
Prosedur merupakan urutan atau langkah-langkah untuk menjalankan
suatu pekerjaan, tugas atau kegiatan. Biasanya melibatkan beberapa
orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam atas transaksi perusahaan yang terjadu
berulang. Prosedur-prosedur yang termasuk dalam kegiatan
persediaan bahan baku sebagai berikut:
1. Prosedur Pembelian Persediaan Bahan Baku
2. Prosedur Penerimaan Persediaan Bahan Baku
d. Laporan
Hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah laporan
keuangan dan laporan manajemen. Suatu laporan dihasilkan untuk
kepentingan para pengguna (user) yang berlainan, semuanya
Maka diharapkan laporan tersebut dapat memberikan gambaran yang
memadai bagi pihak yang memerlukan dan bagi pihak yang
menggunakan terutama didalam pengambilan senuat keputusan.
5. Pengertian Persediaan
Persediaan adalah bagian utama dalam neraca dan seringkali
merupakan perkiraan yang nilainya cukup besar yang melibatkan modal
kerja yang besar. Tanpa adanya persediaan barang dagangan, perusahaan
akan menghadapi resiko dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan dari para pelanggannya. Tentu saja kenyataan ini dapat
berakibat buruk bagi perusahaan, karena secara tidak langsung perusahaan
menjadi kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang
seharusnya didapatkan.
1. Yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;
2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau
3. Dalam bentuk bagan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa
yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk
dijual dalam suatu periode waktu tertentu atau persediaan barang-barang
yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan
B. Jenis-Jenis Persediaan
1. Jenis-jenis Persediaan Bahan Baku
Persediaan bahan baku terdapat berbagai jenis. Setiap jenisnya
mempunyai karakteristik khusus dan cara pengolahannya juga berbeda.
Menurut jenisnya, persediaan bahan baku dapat dibedakan atas ( Handoko,
2002:14) :
a. Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu persediaan
barang-barang berwujud mentah. Persediaan ini dapat diperoleh dari
sumber-sumber alam atau dibeli dari para supplier atau dibuat sendiri oleh
perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
b. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased paris), yaitu
persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang
diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit
menjadi produk.
c. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan
barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam
proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi
masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
d. Persediaan barang pembantu atau penolong (supplies), yaitu
persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi,
e. Persdiaan barang jadi (finished good), yaitu persediaan barang barang
yang teah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap dijual
untuk dikirim kepada konsumen.
[image:54.595.134.516.292.755.2]2. Bahan Baku dan Pelengkap di PTPN III (Persero) Medan Tabel 3.1.
Jenis-jenis Persediaan Bahan baku
300 PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN PELENGKAP
300.00 Bahan Kimia dan Pupuk
300.00.00 Bahan pupuk
300.00.01 Kimia Tanaman
300.00.02 Kimia Pengolahan
300.00.03 Pupuk Organik (Kompos)
300.01 Bahan bakar dan pelumas
300.02 Ban, Mesin dan perlengkapan
300.03 Persediaan dan alat kantor
300.04 Bahan-bahan bangunan
300.05 Alat-alat listrik
300.06 Barang-barang cat
300.07 Bahan uap dan persediaan air
300.08 Bahan dan alat-alat rel
300.09 Alat-alat pertanian
300.10 Barang-barang bengkel
300.11 Bahan dan alat-alat pengepakan
300.12 Alat-alat bengkel
300.13 Perabot rumah tangga
300.14 Onderdil installasi tenaga listrik dan air
300.00 Bahan Kimia dan Pupuk
300.15 Onderdil installasi pabrik
300.16 Onderdil fasilitas pengangkutan
300.17 Onderdil perlengkapan pertanian
300.19 Bahan pelengkap rumah sakit
300.19.00 Pharmasi (Obat-obatan)
300.19.01 Bahan pelengkap rumah sakit
300.20 Bahan baku dan bahan pelengkap lain-lain
300.20.00 Bahan baku dan bahan pelengkap lain
300.20.01 Bahan dasar karet
300.20.02 Bahan compound
300.20.03 Cangkang
300.20.04 Jankos
300.20.05 Fibre
300.21 Bahan Pakan Ternak
300.21.02 Bungkil
300.21.03 Dedak
300.21.04 Mulases
300.21.05 Lain-lain
300.22 Bahan Baku Limbah Ternak
Keterangan :
Tanah merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Hal ini berarti segala-segala macam tanaman akan menyerap dan
memanfaatkan berbagai unsur hara yang terkandung dalam tanah dan
lingkungannya untuk pertumbuhan dan perkebangannya sendiri agar dapat
berproduksi maksimal dan produk-produknya dapat dimanfaatkan manusia.
Fungsi dari pupuk adalah untuk kesuburan tanah dan fungsi dari bahan kimia
adalah untuk melindungi tanaman.
C. Prosedur Pencatatan Persediaan 1. Prosedur pencatatan Persediaan
1. Pada saat barang masuk, petugas gudang menerima surat
pengantar barang dari rekanan dan Bagian Akuntansi (Kepala
Urusan Akuntansi) membuat memorandum ke Bagian Teknis
terkait untuk memeriksa spesifikasi barang secara visual yang
tercantum dalam OPL/SJP.
2. Pada saat pemeriksaan, jika terdapat ketidaksesuaian dengan
spesifikasi yang ditentukan dalam OPL/SJP barang dikembalikan
dan jika sesuai barang diterima untuk disimpan di gudang.
3. Hasil pemeriksaan dituangkan dalam acara pemeriksaan mutu
barang yang ditandatangani oleh Bagian Terkait dengan Bagian
Akuntansi.
4. Petugas gudang membuat bukti penerimaan barang (AU 53)
barang yang diterima dan dicatat pada kartu gudang (AU 54).
5. Meneruskan bukti pnerimaan barang (AU 53) yang telah dicatat
pada kartu gudang (AU 54) ke Urusan Akuntansi Kantor Direksi
untuk proses posting.
6. Melakukan penyimpanan barang menurut golongan barang secara
baik, dan melengkapi label barang untuk identifikasi barang.
7. Bukti penerimaan Barang (AU 53) yang telah ditandatangani
tersebut di teruskan ke Admi Finansil untuk diposting.
8. Dalam penerimaan barang dan bahan material dan dari rekanan
harus memperhatikan aspek K3 (menghindari tumpahan, ceceran,
9. Petugas pelaksana yan menangani penerimaan harus
memperhatikan aspek K3 serta menggunakan alat pelindung diri.
b. Penanganan dan Penyimpanan di Gudang Akuntansi kantor Direksi
Medan
1. Barang yang disimpan di dalam gudamg dibuat “label barang
(AU 54.03)”
2. Barang ditempatkan sesuai dengan “lay out (tata letak) Gudang
Akuntansi” dengan memisahkan antara ATK, bahan baku
pelengkap dan inventaris kantor sedangkan semua bahan kimia
yang masuk kategori B3 disertakan MSDS.
3. Khusus penanganan barang-barang kebutuhan Distrik/Kebun/Unit
fronko Kantor Direksi dibuat identitas (tujuan) dan berkoordinasi
dengan bagian Teknis terkait untuk segera dikirimkan ke
Distrik/Kebun/Unit dan selambat-lambatnya barangtersebut sudah
dikirimkan 1 (satu) minggu setelah tanggal penerimaan.
4. Untuk penyimpanan bahan material (bahan baku dan bahan
kimia) harus dipersiapkan tempat yang menurut spesifikasinya
(jenis) dengan mempertimbangkan faktor ergonomis, estetika, tata
letak, memudahkan dalam pengambilan dan pemakaian.
5. Bahan-bahan kimia tidak dibenarkan dicampur dengan bahan lain
(gudang/penempatan terpisah dari bahan lain) dilengkapi dengan
label B3 dan MSDS yang sesuai peraturan perundangan yang
6. Terdapat sistem untuk mengidentifikasi dan pemberian label pada
bahan-bahan berbahaya sesuai permen LH No. 03/2008 serta
terdapat kotak P3K serta perlengkapannya sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
7. Cukup penerangan dan fentilasi dan tersedia shower/tempat
tangan (wastable) untuk pertolongan pertama apabila
terpapar/terpercik bahan-bahan berbaya dilokasi yang dekat
dengan ruangan kerja.
8. Setiap bahan material yang disimpan didalam gudang diberi label
yang jelas menurut spesifikasi (jenis). Khusus untuk bahan-bahan
B3 harus diberi label peringatan yang jelas untuk diketahui
bahaya dari masing-masing bahan dan cara penanganannya.
9. Bahan material yang diidentifikasi yan telah mengalami
kerusakan ditempatkan ditempat yang aman secara khusus dan
tidak dapat dipergunakan (kadaluarsa) tercatat pada log book dan
penanganannya sesuai ketentuan yang berlaku.
10. Barang bekas yang dinyatakan tidak dapat dipergunakan lagi
harus disimpan secara khusus dan tercatat pada log book agar
tidak dugunakan lagi.
11. Khusus wadah bekas bahan limbah B3 (kemasanpupuk/pestisida
dan bahan kimia) harus dberi label yang jelas sesuai sifat bahan
tersebut (beracun, iritasi, korosif, dll) mengacu pada instruksi
12. Penanganan limbah padat dan limbah cair sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku (peraturan lingkungan) dan
instruksi kerja bagian Teknologi (3.03) dan TI/TB & MR (CMR).
13. Personil/petugas yan terlibat menangani bahan berbahaya dan
beracun (B3) seperti petugas di gudang laboratorium dan petugas
lapangan lainnya yang berkaitan dengan bahan kimia sesuai agar
diberi pelatihan.
14. Menjamin kepada personil/petugas yang terkait menangani bahan
berbahaya dan beracun (B3) telah dilatih mengenai tata cara
penanganan bahan kimia yang aman.
c. Pengeluaran dan Pengiriman barang di Gudang Akuntansi
1. Gudang menerima bon permintaan dan pengeluaran barang
(AU-58) yang telah disetujui oelh pejabat yang berwenang.
2. Gudang memeriksa persediaan barang.
3. Bila Barang tersedia. Kepala Gudang menyerahkan barang yang
diminta dan sipenerima menandatangani (AU-58) pada kolom
penerimaan sesuai PK-3.05-01 “Pengadaan Barang/Bahan Melalui
PB-16 di Distrik, Kebun/Unit dan Kantor Direksi”.
4. Jika barang tidak tersedia Kepala Gudangmembuat memo
permintaan barang PB-16 seusai PK-3.05-01“Pengadaan
Barang/Bahan Melalui PB-16 di Distrik, Kebun/Unit dan Kantor
5. PB-16 selanjutnya diteruskan ke bagian yangberwenang untuk
menerbitkan OPL sesuai PK-3.05-01 “Pengadaan Barang/Bahan
Melalui PB-16 di Distrik, Kebun/Unit dan Kantor Direksi”.
6. Setelah barang diterima selanjutnya mengacu kepada instruksi
kerja “Penerima ATK, Bahan Baku Perlengkapan Barang
Inventaris di Kantor Direksi”.
7. Setelah barang dikeluarkan sesuai bon AU-58 krani gudang
membukukannya pada kartu gudang (AU-54).
8. Bon AU-58 yang telah selesai dicatat. Dikirim ke Urusan
AKuntansi untuk proses oembukuan pada kartu financial (AU-55).
9. Kepala Gudang mengarsikan file AU-58 secara baik.
10.Khusus pengiriman barang ke Distrik/Kebun/Unit berdasatkan
pembagian dan instruksi bagian terkait Gudang Akuntansi
mengirim barang ke Distrik/Kebun/Unit dengan membat surat
pengantar b arang AU-58.02.
11.Pengiriman barag angkutan harus dipisah antara bahan kimia cair
dengan bahan kimia tepung. Bahan kimia padat dan barang teknik
guna menghindari terjadinya kerusakan/penurunan mutu.
12.Memeriksa barang yang akan dikirim apaka ada yang rusak/koyak
pada kemasannya, kurang/tidak lengkap dan jika cocok diserah
13.Membukukan barang dikirim ke Distrik, Kandir, Kebun/Unit ke
dalam bon pengelaran barang-barang (AU-58) dsan kartu Gudang
(AU-54)
d. Penerimaan Barang di Gudang Distrik/kebun/Unit
1. Gudang memberitahukan kepada ATU/Staf Bidang terkait bahwa
ada barang masuk sekaligus membawa SPB dan dokumen
pendukungnya.
2. Atu/Staf Bidang terkait membuat Memorandum pemberitahuan
kepada Afd/Bidang terkait untuk melaksanakan pemeriksaan
barang.
3. Afd/Bidang Teknis terkait melaksanakan pemeriksaan jumlah,
mutu dan spesifikasi barang dibandingkan dengan DPBB (AU.31)
dan OPL yang diajukan sebelumnya dan dituangkan dalam Berita
Acara pemeriksaan barang.
4. Bila telah sesuai, barang dimasukkan ke gudang, kemudian SPB
distempel oleh Unit.
5. Menyerahkan copy SPB kepada si pengirim barang
(transporter/leveransir).
6. Bila tidak sesuai dengan DPBB/OPL, barang dikembalikan dan
dicatat pada SPB “Barang dikembalikan” pada kolom keterangan.
7. Mencatat penerimaan barang pada AU 53 (Bukti Penerimaan
8. Berita Acara Pemeriksaan Barang yang dilengkapi Bukti
Penerimaan Barang (AU.53) dilampirkan dengan SPB dan
dokumen pendukung lainnya ditandatangani oleh Distrik
Manajer/Manajer Kebun/Unit.
9. Mencatat Penerimaan Barang ke dalam Kartu Gudang (AU.54)
dan Kartu Finansil (AU.55).
e. Penyimpanan Barang Gudang pada Distrik/Kebun/Unit
1. Kepala Gudang menempelkan/memisahkan bahan kimia padat
dengan bahan kimia cair dan bahan makanan serta perlengkapan
lainnya dengan golongan barang menurut lay out (tata letak)
gudang yang telah ditentukan dengan memisahkan antara bahan
ki