BAB II
PROSES KEBANGKITAN NASIONAL
Kolonialisme, Imperialisme, tanam paksa, politik etis, nasionalisme, kebangkitan nasional, dan sumpah pemuda
KATA KUNCI :
1
Latar Belakang Terjadinya Kolonialisme dan
Imperialisme (Pelayaran Bangsa Eropa
)
1. Gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani.
2. Glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan.
3. Gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.
4. Dikuasainya kota Konstantinopel(ibukota Romawi Timur) oleh bangsa turki dalam perang salib (1453)
5. Reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib
6. Perkembangan teknologi kemaritiman yang memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk menyeberangi Samudra Atlantik. 7. Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu, dan peta
yang menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan.
8. Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292).
9. Perjalanan Ordoric da Pardenone menuju Campa yang sempat singgah di Jawa pada abad ke-14. Ordoric melaporkan sekilas mengenai kebesaran Majapahit.
10. Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan bendabenda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari (teori Heliosentris)
Tokoh-tokoh Pelayaran Eropa
A. Spanyol
1. Colombus (penemu jalan ke amerika, mendarat di kepulauan bahama dan haiti 1492) pelayarannya dimulai kearah barat menyeberangi samudera atlantik dan berhasil mendarat di kepulauan bahama dan menemukan benua amerika. Nama amerika diambil dari nama pendamping columbus saat melakukan pelayaran, dia adalah amerigo vespucci.
2. Ferdinand de magelhaenz (pengeliling dunia pertama 1519 – 1522),ia berlayar ke arah barat mengikuti jejak columbus. Adapun rute yang ditempuh adalah dari tanjung verde (di lautan atlantik) menyeberang kea rah selatan hingga mencapai ujung benua amerika (selat magelhaens). Dari sini dia menyeberangi lautan pasifk kearah barat dan berhasil mendarat ke pulau guam. Dari pulau guam pelayaran diteruskan ke flipina, di Filipina, dia mendapat masalah dengan penduduk local hingga dia tewas (1512). Kemudian pelayaran dilanjutkan oleh juan sebastian del cano. Mereka singgah di maluku untuk membeli rempah-rempah dan dibawa kembali ke sepanyol.
Tokoh-tokoh Pelayaran Eropa
B. Portugis
1. Bartholomeus diaz (sampai ujung selatan afrika 1486) adalah bangsa portugis pertama yang melakukan penjelajahan samudera. Ia melakukan pelayaran melalui arah timur dengn menelusuri pantai barat afrika yang kemudian sampai di ujung afrika selatan. Tapi keinginan bartholomeus diaz untuk sampai ke daerah timur gagal karena kapalnya mengalami kerusakan karena terhempas badai di tanjung harapan.
2. Vasco da gama ( sampai india 1498) adalah penerus bartholomeus diaz, dia berlayar mengambil rute dari tanjung harapan menuju mozambique dan tahun 1494 sampai di calicut (india).
Rempah seperti cengkih, pala, bunga pala, lada, dan cendana sangat diminati oleh bangsa
Eropa, sehingga mencari sumber penghasil rempah keseluruh dunia, terutama Asia
Perkembangan Kolonialisme dan
Imperialisme Barat
A
.
A. Perkembangan Kolonialisme dan
Imperialisme Barat
Kolonialisme adalah penguasaan oleh suatu
negara atas daerah atau negara lain
Imperialisme adalah sistem politik yang
menjajah bangsa lain untuk mendapat
kekuasaan dan keuntungan besar
Negara yang menerapkan kolonialisme dan
imperialisme di indonesia :
1. Portugis
2. Belanda
3. Perancis
4. Inggris
Pemerintahan Kolonial....
1. Portugis
1. Tahun 1511 Alfonso d’ albuquerque Portugis tiba di Malaka. Tahun 1512 Portugis masuk ke Maluku dan memulai memonopoli perdagangan rempah-rempah di bawah pimpinan Antonio d’Abreau, yang menimbulkan persaingan antara Ternate dan Tidore (yang bersekutu dengan Spanyol), Setelah Portugis menduduki Malaka para pedagang muslim beralih ke Aceh, sehingga merugikan Portugis
2. Portugis membuat kekacauan di Aceh tetapi di gagalkan oleh kesultanan Aceh di bawah pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah tahun 1514-1528
3. Setelah wafat Tahun 1537-1568 kekuasaan Aceh di pegang Sultan Alaudin Riyat Syah dan berhasil mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor
Pemerintahan Kolonial....
1. Portugis
4. Portugis memannfaatkan situasi dengan cara membantu Ternate dan berhasil mendirikan Benteng Duurstede di
5. Tahun 1533 rakyat Ternate membakar benteng milik Portugis di bawah pimpinan Dajalo
6. Portugis berhasil memaksakan perdamaian dengan rakyat Maluku di bawah pimpinan Antonio Galvo sehingga Portugis masih bisa mempertahankan kekuasaannya
7. Tahun 1570 diadakannya perjanjian antara gubernur Lopez de Mesquita dan Raja Ternate yaitu Sultan hairun. Dalam perjanjian tersebut Sutan Hairun di bunuh oleh orang suruhan Lopez, sehingga menimbulkan kemarahan bagi putra Sultan Hairun yaitu Sultan Baabullah yang kemudian terjadilah perang
8. Tahun 1577 rakyat Ternate dapat mengusir Portugis dari wilayahnya dan beralih ke Tidore
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda
1. Tahun 1596 Belanda pertama kali datang ke Indonesia dan mendarat di Banten di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dengan ekspedisi empat kapal dagang tetapi tidak berhasil karena penduduk pesisir Banten berhasil mengusirnya
2. Tahun 1598 ekspedisi kedua Belanda di bawah pimpinan Jacob Van Neck dan mendarat di Banten dan mendapat sambutan baik dari rakyat Banten karena mereka berlakunsopan dan hormat kepada penduduk setempat 3. Situasi tersebut dimanfaatkan oleh Johan Van
Oldenbarneveld untuk mengusulkan kongsi dagang seperti yang dilakukan Inggris dan Prancis
4. Tanggal 20 Maret 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang yang bernama Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau persekutuan Hindia Timur dengan modal awal 6,5 milyar golden yang dipimpin oleh 17 direktur yang di kenal dengan sebutan Heren Zeventien
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda
5. Tahun 1605 dapat merebut benteng Portugis di Ambon yang diberi nama Victoria dan menjadi
tonggak pertama penjajahan Belanda di Indonesia 6. Tahun 1609 VOC mengangkat Pieter Both sebagai
gubernur Jenderal pertama dan mengikat perjanjian dengan penguasa-penguasa di daerah Maluku
seperti : Hitu, Banda, Haruku
7. Tahun 1617 VOC berusaha mendirikan pusat
kekuasaan dan pemerintahan di wilayah Jayakarta di bawah pimpinan Jan Pieter Zoon Coen, tetapi kemudian diserang dan di bakar
8. Tanggal 31 Mei 1619 didirikannya kota baru di atas reruntuhan kota tersebut dengan nama Batavia
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda
Tujuan
1. Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda
2. Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang-pedagang
lainnya di Indonesia
3. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol
Hak istimewa VOC/Hak Octrooi/Hak paten 1. Hak memonopoli perdagangan
2. Hak memiliki angkatan perang, berperang, mendirikan benteng dan menjajah
3. Hak mengadakan perjanjian dengan Raja atau penguasa setempat atas nama pemerintahan
Belanda
4. Hak mencetak dan mengedarkan uang
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda [VOC]
Aturan monopoli VOC
1. Petani rempah-rempah hanya boleh menjadi produsen, hak jual beli hanya dimiliki VOC
2. Panen rempah-rempah harus dijual kepada VOC dengan harga yang ditentukan VOC
3. Barang kebutuhan sehari-hari harus membeli dari VOC dengan harga yang telah ditentukan
Monopoli perdagangan adalah bentuk perdagangan yang di jalankan bangsa Eropa untuk menguasai pasar dengan menentukan harga sendiri dan harus menjual kepada penguasa dengan tujuan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda [VOC]
Strategi dan peraturan VOC dalam memonopoli perdagangan :
1. Hak ekstirpasi
yaitu hak untuk membinasakan pohon rempah-rempah yang berlebihan agar harga di pasar tetap tinggi sehingga rakyat menderita
2. Pelayaran Hongi
yaitu pelayaran yang dipersenjatai lengkap untuk mengawasi pohon rempah-rempah yang berlebihan dan mencegah petani rempah-rempah berhubungan dengan pihak pembeli lain
3. Verplichte Laverantie
yaitu menyerahan wajib hasil bumi dengan harga yg telah ditetapkan dan melarang rakyat menjual hasil buminya selain kepada VOC.
4. Contingenten
Yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda [VOC]
Penyebab runtuhnya VOC :
1. Masalah keuangan, diantaranya banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak
2. Banyaknya pegawai VOC yang melakukan korupsi
3. Meletusnya revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte dalam Perang Koalisi (Perancis mengalahkan Austria, Prusia, Ingris, Spanyol, Sardinia, dan Belanda)
14
Pemerintahan Kolonial....
3. Perancis
1. Tahun 1806, Republik Bataaf dihapus dan diganti dengan Koninkrijk Holland (kerajaan Belanda) dan kekuasaan atas wilayah Hindia Belanda dipegang oleh Louis Napoleon
2. Tahun 1808, Louis Napoleon mengangkat Herman
Willem Daendels, langkah-langkah dalam
memerintah diantaranya :
a. Melakukan pembangunan fsik - Membangun pabrik senjata
- Membangun benteng pertahanan
- Menarik penduduk pribumi untuk menjadi tentara
- Membangun pangkalan armada laut di anyer dan ujung kulon
- Membangun jalan raya dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) sepanjang 1000 km yang kemudian terkenal dengan sebutan jalan raya Daendels
...Langkah HW Daendels dalam
memerintah Hindia Belanda
a. Melakukan pembangunan ekonomi
- Memungut pajak hasil bumi dari rakyat (Contingenten)
- Menjual tanah negara kepada pihak swasta asing
- Mewajibkan rakyat priangan untuk menanam kopi (Preanger stelsel)
- Mewajibkan rakyat pribumi untuk menjual
hasil panennya hanya kepada Belanda
dengan harga murah (verplichte leverentie)
Pemerintahan Kolonial....
3. Perancis
3. Tahun 1811, Louis Napoleon mencopot HW Daendels dan menggantikannya dengan Jenderal
Janssens dengan tugas utamanya untuk
mempertahankan wilayah Jawa dari serangan Inggris.
Pemerintahan Kolonial....
- Pulau Jawa yang dikuasai Belanda harus diserahkan kepada Inggris
- Semua tentara Belanda di
Hindia Belanda di tawan oleh Inggris
- Orang-orang sipil Belanda dapat dipekerjakan pada pemerintahan Inggris
- Semua utang piutang Belanda di Hindia Belanda tidak
Pemerintahan Kolonial....
4. Inggris
3. Lord Minto adalah Gubernur EIC (East india
Company) yang berkedudukan di India dan
menugaskan Thomas Stamford Rafes untuk
menjadi penguasa baru di wilayah bekas
Hindia Belanda
4. Pemerintahan Rafes di Indonesia hanya
berlangsung selama lima tahun. Perubahan
politik yang terjadi di Eropa mengakhiri
pemerintahannya di Indonesia. Pada tahun
1816, Napoleon Bonaparte menyerah kepada
Inggris dan sekutunya. Kemudian diadakanlah
perjanjian London yang isinya status daerah
jajahan Inggris (Indonesia) kembali pada masa
sebelum perang, yakni berada di bawah
pemerintah kolonial Belanda
Pemerintahan Kolonial....
4. Inggris
Kebijakan Rafes....
1. Bidang Ekonomi
• memberlakukan sistem
pemungutan sewa (tanah rent system) dengan cara
melakukan pemungutan
pajak secara perorangan
• mewajibkan petani untuk
membayar sewa tanah
dalam bentuk uang
• melakukan pemungutan
pajak tanah untuk semua hasil penanaman sawah
• mengangkat para bupati
menjadi pegawai negeri
yang bertugas untuk
memungut pajak tanah
Pemerintahan Kolonial....
4. Inggris
Kebijakan Rafes....
2. Bidang Sosial
•
menghapus sistem monopoli
•
menghapus sistem perbudakan
•
menghapus penyerahan wajib dan sistem
kerja paksa
•
membagi pulau jawa menjadi 16
keresidenan
3. Bidang
Budaya
21
• merintis pembangunan kebun
raya Bogor
• merintis buku dengan judul The
History of Java
• menemukan jenis bunga
Rafesia Arnoldi (bunga
Pemerintahan Kolonial....
2. Belanda (1816 – 1900)
Kebijakan Ekonomi Pemerintah Kolonial Hindia
Belanda :
1. Penjualan
Tanah
Partikelir
(particulier
landerijen)
adalah tanah milik kaum swasta yang dibeli
dari pemerintah kolonial Belanda. Para pemilik
tanah disebut Tuan Tanah yang terdiri dari
orang Belanda, Cina, dan Arab. Sistem ini
dihentikan
dan
dilarang
pada
saat
kepemimpinan Van Der Capellen (
1816-1826)
.
2. Sistem Tanam Paksa (cultuur stelsel)
Adalah aturan yang mengharuskan atau
memaksa penduduk membayar pajak kepada
pemerintah kolonial Belanda berupa hasil
tanaman yang dapat dijual di pasaran dunia
(kopi, tebu, nila, tembakau, kina, kayu manis.
cultuur stelsel...
1. Awal muncul kebijakan sistem tanam paksa
berkaitan dengan keuangan yang melilit
Belanda dikarenakan Perang Diponegoro dan
Perang Kemerdekaan Belgia
2. Sistem tanam paksa dicetuskan oleh Johanes
van den Bosch pada tahun 1830
cultuur stelsel...
Aturan tanam paksa tertuang dalam Lembaran
Negara (Staat Blad) Nomor 22 Tahun 1834 yang
berisi :
Penduduk menyediakan tanaman yang laku
dijual di eropa
Tanah yang ditanami tidak melebihi seperlima
dari tanah pertanian milik penduduk
Pekerjaan yang diperlukan tidak boleh melebihi
pekerjaan menanam padi
Tanah
yang
disediakan
untuk
tanaman
dibebaskan dari pembayaran pajak
Hasil tanaman haus diserahkan kepada
pemerintah Belanda, sedangkan kelebihan hasil
tanaman dari jumlah pajak dibayarkan kembali
kepada rakyat
cultuur stelsel...
Aturan tanam paksa....
Kegagalan
panen
menjadi
tanggungan
pemerintah Belanda
Mereka yang tidak memiliki tanah harus bekerja
di perkebunan pemerintah lebih dari 66 hari
Penggarapan
penanaman
di
bawah
pengawasan langsung kepala pribumi. Pegawai
eropa mengawasi secara umum jalannya
penggarapan sampai pengangkutannya.
cultuur stelsel...
Penyimpangan yang terjadi selama Tanam Paksa :
Penduduk yang harus menanami tanahnya
lebih dari seperlima bagian tanah miliknya
Kegagalan panen tidak menjadi tanggungan
pemerintah Belanda
Banyak tenaga kerja yang ternyata tidak
dibayar
Para bupati mengejar cultuur procenten, yaitu
hadiah yang diberikan kepada setiap petugas
apabila mereka berhasil menyerahkan hasil
tanaman melebihi target yang ditentukan
Para bupati dan kepala desa membebani rakyat
dengan pekerjaan lebih lama dari waktu yang
ditentukan dan bila tidak mematuhi para
petugas dijatuhi hukuman
cultuur stelsel...
Akibat yang terjadi selama Tanam Paksa :
1. Bagi pemerintah Kolonial Belanda
Pemerintah memperoleh surplus keuangan
untuk membangun negeri Belanda
Badan
Usaha
Dagang
Belanda
(Nederlandsche
Handels
Maatschappij)
memperoleh
keuntungan
besar
atas
monopoli pengangkutan hasil tanam paksa
2. Bagi rakyat Indonesia
Banyak rakyat yang meninggal, kelaparan,
dan sakit terutama di Cirebon, Demak, dan
Grobogan
Penduduk mulai mengenal berbagai jenis
tanaman yang bernilai ekspor
cultuur stelsel...
Tokoh Belanda yang menolak
dan mengecam sistem tanam
paksa adalah Douwes Dekker,
ia membuat buku yang berisi
kritik yang berjudul Max
Havelaar
dengan
menggunakan nama samaran
Multatuli.
Kritik
tersebut
menyadarkan
sebagian
kalangan
rakyat
Belanda
terutama kaum Liberal dan
Humanis, Kemudian, pada
tahun 1870 sistem tanam
paksa
yang
40
tahun
dilaksanakan
(1830-1870)
dihapuskan.
Masuknya peradaban Barat, pada satu sisi
menguntungkan dan memajukan aspek
kehidupan bangsa, namun disisi lain
memberi pengaruh buruk dan merugikan
Pengaruh Kolonialisme dan
Imperialisme Barat di berbagai
Daerah
B
.
B. Pengaruh
Kolonialisme
dan
Imperialisme Barat di berbagai
Daerah
Pengaruh Kolonial berbeda antara satu daerah
dengan lainnya, dikarenakan :
Tiap daerah berbeda masa penjajahannya
penjajahannya yaitu tahun 1605 Maluku
bagian selatan telah di jajah Belanda, dan
tahun 1904 daerah Aceh baru ditundukkan
Belanda
Setiap raja atau penguasa daerah berbeda
sikap dalam menanggapi kehadiran bangsa
barat
Pemerintah kolonial lebih memilih pulau
Jawa sebagai pusat pemerintahannya
Penduduk di pulau Jawa telah menganut
agama Islam, Hindu, Budha dan animisme
dinamisme.
Bentuk dan ciri-ciri pengaruh
kolonial di berbagai daerah di
Indonesia yaitu:
1. Agama
•
Tahun 1054 agama kristen katolik Romawi
dan katolik Yunani
•
Tahun 1517 terjadi perpecahan lagi setelah
munculnya reformasi terhadap gereja yang
digalang oleh Marthin Luther di Jerman
yang disebut Protestan
2. Adat Istiadat
• tata cara bergaul antara anggota masyarakat yang
dipertahankan pemerintahan Jajahan adalah feodalisme tetapi sekarang bersifat bebas dan demokratis
• model berpakaian ala Barat menyesuaikan diri dengan
kondisi geografs Eropa yang beriklim sub tropis
• gaya perkawinan yang serba gemerlap
• negeri asal kaum penjajah bangsa Indonesia pada
umumnya berbentuk kerajaan
• budaya barat yang wariskan pada bangsa Indonesia yaitu
nasionalisme yaitu paham yang meyakini bahwa
kebenaran sesungguhnya berasal dari pikiran dan akal manusia
• dunia barat identik dengan dunia industri yang menghargai
waktu, disiplin, memiliki semangat kerja yang tinggi suka berfkir sistematis dan logis
• bangsa-bangsa Eropa pada umumnya mebnganut
individualisme yaitu paham yang menghendaki kebebasan berbuat bagi setiap orang atau paham yang mementingkan hak perorangan
Bentuk dan ciri-ciri ....
3. Pendidikan
4. Kesenian
5. Sistem Pemerintahan yaitu sistem yang
diwariskan pemerintah kolonial Hindia
belanda bersumber pada ajaran Trias
Politika yang membagi kekuasaan negara
kepada adanya Legislatif (pembuat UU),
badan eksekutif (pelaksana UU), dan
Yudikatif (Pengawas pelaksanaan UU)
Bentuk dan ciri-ciri ....
Bentuk dan ciri-ciri ....
Ajaran Trias Politika....
•
Pembentukkan Volkstraad
(dewan perwakilan rakyat)
•
Penyusunan struktur
pemerintahan sentralisasi,
mulai dari guenemen
(pemerintah pusat),
residentic (keresidenan),
afdeling (kabupaten),
district (kewedanaan) dan
sudistrict (kecamatan)
•
Pemberian nama jabatan
penting dalam organisasi
pemerintahan
•
Mendirikan pengadilan
negeri
Pengaruh Kolonialisme dan
Imperialisme di Indonesia
diantaranya :
1. Pengaruh Agama
1. misionaris Portugis di indonesia
• Franciscus Xaverius yaitu salah seorang
misonaris Portugis yang terkenal sebagai penyebar agama kristen katolik ke Indonesia terutama Maluku (1506-1552)
• Kegiatan misi Portugis di indonesia
berlangsung di wilayah bagian timur yaitu maluku, sulawesi utara, NTT, pulau sinu, sangir serta penyebaran diwilayah bagian barat yaitu jawa timur, dan kalimantan selatan
• Tahun 1570 maluku ditimpa bencana yang
hebat yang di sebabkan terbunuhnya sultan hairun (ternate) dalam sebuah benteng yang ditaklukkan para Pejabat Kolonial Portugis
2. Zending Belanda di Indonesia
36
• Pada abad ke-17 gereja di
negeri Belanda mengalami
perubahan yang pada
masa itu agama katolik
Roma sebagai agama
resmi diganti dengan agama kristen protestan
• VOC yang terbentuk tahun
1602 mendapat
kekuasaan dan tanggung jawab memajukan agama yang menyatakan “siapa punya negara, dia punya agama”
• Tokoh-tokoh zending
diantaranya: Ludwing
Ingwer Mommersen,
Sebastian Danckaerts, Adrian Hulsebos, Hernius
Gereja Hallgrimskirkja di kota Reykjavic, islandia, 1937 dengan
Kegiatan Zending Belanda di Indonesia
diantaranya :
•
Menyebarkan agama kristen protestan di
maluku, sangir, talaud, timor, tapanuli,
dan kota-kota besar di jawa dan
sumatera
•
Mendirikan
nederlands
zending
Genpptschap (NZG) yaitu perkumpulan
pekabar Injil belanda yang berusaha
menyebarkan agama kristen protestan
•
Mendirikan wadah gereja bagi jemaat
nusantara seperti : gereja protestan
maluku (GPM), huria kristen batak
protestan(HKBP) dan gereja kristen jawi
wetan (GKJW)
•
Mendirikan
sekolah-sekolah
yang
menitikberatkan
pada
upaya
penyebarluaskan kristen protestan
Peta
persebaran
agama
Kristen
diantaranya :
•
Hampir 2 abad misonaris tidak dapat
bekerja di Indonesia karena terdesak
para zending belanda juga akibat
hadirnya VOC di Indonesia yang telah
menyurutkan misi Portugis
•
Agama kristen katolik dan kristen
protestan diberi hak yang sama ada
pada saat gubernur Jenderal Daendels
memerintah Hindia belanda
•
Tanggal 6 September 1935 didirikannya
gereja protestan maluku (GPM)
•
Tanggal 7 Oktober 1861 didirikannya
pusat
kegiatan
keagamaan
yang
dipusatkan melalui organisasi Huria
kristen batak protestan (HKBP) di
Sipirok
Faktor penyebab sulitnya berkembangnya
agama kristen di Indonesia :
•
pada
umumnya
agama
kristen
dianggap/ identik dengan agama
penjajah
•
pemerintahan
kolonial
tidak
menghargai
prinsip
persamaan
derajat manusia
•
sebagian besar rakyat Indonesia
telah menganut agama Islam, Hindu
dan Budha
Pengaruh Kolonialisme ...
2. Pengaruh Sosial
1. Gerakan protes petani
40
• Gerakan ciomas
dilancarkan para petani digunung salak, jawa barat
pada tahun 1896 di
bawah pimpinan
Muhammad Idris dan Arpan
• Gerakan condet terjadi di
tanjung Oost yang
dipelopori oleh entong gendut pada 5 April 1916
• Gerakan tangerang terjadi
pada tahun 1924 dibawah
pimpinan kaiin yang
menuntut dihapuskannya tanah Partikelir
2.
Gerakan Ratu Adil
•
Gerakan sidoharjo pada tahun 1903 di
bawah pimpinan kiyai kasan Mukmin,
yang mengaku jelmaan imam mahdi
•
Gerakan kediri pada tahun 1907
dibawah pimpinan kiyai Dermojoyo
yang mengaku mendapat wahyu ratu
adil
3. Gerakan Keagamaan
•
Gerakan tarekat Naksabandiyah dan
Qodariyah pada tahun 1880 di sebelah
utara Banten
•
Gerakan Budiyah yang terjadi pada
tahun 1850 di desa kali salak di bawah
pimpinan H. Muhammad Rifangi
Pengaruh Kolonialisme ...
1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah
Kolonial Belanda
1. Perlawanan Pattimura (1817)
latar belakangnya:
42
1. pemerintah kolonial
memberlakukan kembali
penyerahan wajib dan wajib kerja
2. pemerintah memberlakukan uang kertas, sedang rakyat terbiasa dengan uang logam 3. pemerintah menggerakkan
para pemuda untuk mau menjadi prajurit Belanda 4. didudukinya benteng
1. Perlawanan Pattimura (1817)
•
9 Mei 1817 Thomas Matulessy diangkat
rakyat Saparua menjadi pemimpin dengan
gelar Pattimura
•
15 Mei 1817 Perlawanan Pattimura dimulai
dengan merampas perahu pos di pelabuhan
Porto, dan menyerang benteng Duurstede
•
20 Mei 1817 Gubernur van Middelkoop
mengirimkan pasukan dari Ambon ke
Saparua dipimpin oleh Mayor Beetjes, pada
pertempuran tsb Mayor Beetjes tewas
•
2 Agustus 1817 Belanda berhasil menduduki
benteng Duurstede tetapi gagal menangkap
Pattimura
•
16 Desember 1817 atas informasi dari Raja
Boi, Pattimura ditangkap dan digantung di
Benteng Duurstede (Victoria)
Pengaruh Kolonialisme ...
1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah
Kolonial Belanda
2. Perlawanan Paderi (1821-1837)
latar belakangnya:
1. pada awal abad ke-19 di Minangkabau para ulama kembali dari tanah suci yaitu Haji Miskin, Haji Piambang, dan haji Sumanik yang kembali dengan aliran wahabi yaitu suatu gerakan yang menghendaki Islam dilaksanakan sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist
2. gerakan tersebut dinamakan gerakan Padri (tokoh agama dan ulama) dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengembalikan masyarakat Minangkabau pada keadaan yang sesuai ajaran Islam
3. ajaran wahabi mendapat tantangan dari kalangan tokoh adat yang tidak menyetujui dihapuskannya adat kebiasaan yang telah berakar dalam kehidupan masyarakat
a. Tahap I tahun 1821-1825
•
perang antara kaum adat dan padri
terjadi di kota lawas, alahan panjang,
tanah datar
•
tahun 1821 kaum adat meminta bantuan
Belanda, sedangkan kaum Padri
menggempur pos Belanda di Semawang,
Soli Air, dan Lintau
•
belanda Membangun benteng Fart Van
Capellen di batu sangkar dan Fort de Kock
di bukit sangkar
b. Tahap II tahun 1830-1837
•
perang rakyat minangkabau
melawan belanda dimulai
bulan Agustus 1831
•
tahun 1832 pertempuran
meletus dibawah pimpinan
Tuanku Nan Cerdik
•
Sentot
Prawiridirja
membantu kaum padri dan
akhirnya dia di asingkan ke
Cianjur Jawa Barat
•
tanggal 25 Oktober 1837
Tuanku
Imam
Bonjol
menyerah,
namun
perlawanan
tetap
berlangsung
dari
kaum
paderi
Pengaruh Kolonialisme ...
1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah
Kolonial Belanda
3. Perang Diponegoro (1825-1830)
a. Sebab umum :
•
Penderitaan rakyat akibat adanya
berbagai macam pajak dan kerja paksa
•
Belanda selkinalu ikut campur dalam
urusan pemerintahan kerajaan
•
Wilayah Mataram semakin sempit
akibat diberikan sebagian kepada
Belanda
•
Para Bangsawan dan Ulama kecewa
karena masuknya peradaban Barat ke
dalam Keraton
b. Sebab khusus :
•
Pemasangan tiang pancang jalan
menuju Magelang melewati tanah
makam leluhur
•
Diponegoro melarang pemasangan
tiang
pancang
dan
tetap
mempertahankan haknya
•
Perang Diponegoro terjadi di pusat kerajaan
Mataram
•
Perang Diponegoro meletus di Tegalrejo
Yogyakarta dan meletus hampir keseluruh
pulau jawa
•
Pangeran Diponegoro adalah putera dari
Hamengkubuwono III yang lahir pada tahun
1785 dengan nama pada masa kecilnya
adalah RM. Ontowiryo
•
Tanggal 20 Juli 1825 Belanda bersama
Danurejo IV menyerang Tegalrejo, Diponegoro
bersama rakyat menyingkir ke gua Selarong,
Pleret, Dekso, dan ke Pengaih
•
Pendukung
Diponegoro
yaitu
pangeran
mangkubumi, Sentot Prawiryodirjo, Pangeran
Suriatmojo,
pangeran
Serang,
Pangeran
Nopopuro, Pngeran Ngabehi Abdurahman,
Kerto Pangalasan, dan Dipokusumo, juga
bantuan dari Kiayi Mojo, Kiayi Hasan Basri dari
Solo
•
Pertempuran berkobar dari Yogyakarta
meluas ke Pacitan, Purwodadi, banyumas,
Pekalongan, Madiun, Rembang, semarang,
Kertosono
•
Belanda menggunakan siasat benteng
stelsel yaitu membangun benteng di
daerah yang dikuasainya dengan tujuan:
1. Mempersempit ruang gerak pasukan
Diponegoro
2. Memecah belah pasukan Diponegoro
dan bagi belanda dapat memperlancar
hubungan
3. Mencegah masuknya bantuan untuk
pasukan Diponegoro dan memperlemah
pasukan Diponegoro
•
Tahun 1829 Belanda
melakukan
bujukan
sehingga
satu
persatu
pimpinan
perlawanan
menyerah dan akhirnya
ditangkap
•
Jenderal
Den
Kock
mengajak
berunding
dengan Diponegoro
•
Tanggal 28 Maret 1830
Diponegoro
ditangkap
kemudian dipindahkan ke
Semarang,
Batavia,
dengan
kapal
Polluk
kemudian dipindahkan ke
Manado dan meninggal di
Makasar pada tanggal 8
Januari 1855
Pengaruh Kolonialisme ...
1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah
Kolonial Belanda
4. Perang Bali (1846-1849)
a. Latar Belakang :
perang Bali disebut juga perang Jagaraga,
karena pusat pertahanan pasukan Bali
terletak di jagaraga
b. Sebab :
•
Belanda menolak adanya hukum tawan
karang yaitu hak raja Bali untuk merampas
semua perahu asing yang terdampar
diwilayahnya
•
Kerajaan Bali menolak usulan Belanda
untuk menghapus hukum Tawan Karang
dan mengakui kekuasaan pemerintahan
Belanda
•
Belanda meminta perlindungan untuk
perdagangan tetapi kerajaan Bali menolak
untuk tunduk
c. Proses perlawanan perang Bali
•
Tanggal
24
Juni
1846
Belanda
mengultimatum kepada Raja Buleleng,
Klungkung dan Badung serta karang Asem
untuk tunduk namun tidak dihiraukan
•
Pasukan
Belanda berkekuatan 1700
pasukan berhasil merebut istana Buleleng
•
Pasukan Buleleng dan patih Jelantik
mundur ke benteng jagaraga yang diikuti
raja karang Asem
•
Maret 1848 Belanda yang dipimpin Vander
Wijk berkekuatan 2300 pasukan berhasil
mendessaknya
•
Dibenteng
Jagaraga
pasukan
mengobarkan semangat perang puputan
artinya perang sampai habis-habisan
sampai semua pasukan gugur
•
Sejak tahun 1849 kerajaan Bali dikuasai
Belanda
Pengaruh Kolonialisme ...
1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah
Kolonial Belanda
5. Perang Banjar (1859-1863)
a. Latar Belakang
54
•
Belanda ingin menguasai daerah
Banjar karena merupakan penghasil
Lada
b. Proses perlawanan perang Banjar
• Pasukan Banjar yang dipimpin Pangeran
Hidayat dan Antasari menyerbu Belanda di Martapura dan Penggaron pada tanggal 28 April 1859
• Dukungan dari kiyai Demang, Haji Nasrun,
Bunyasin, Kiyai langlang dan Tumenggung Suropati
• Tahun 1861 pangeran Hidayat ditangkap dan
diasingkan ke Cianjur Jawa barat dan perlawanan dilanjutkan oleh pangeran Antasari, pangeran Miradipa dan Tumenggung mancanegara
• Tanggal 14 maret 1862 Pangeran Antasari
diangkat sebagai pemimpin agama dengan gelar Panembahan Amirudin Khalifatul Mukminin dan wafat pada tanggal 11 Oktober 1962
• Perlawanan dilanjutkan kiyai Demang Leman,
Aminullah, pangeran Prabu anom, Pangeran Muhammad Seman, Gusti Matsoed dan pangeran narawijaya
Pengaruh Kolonialisme ...
1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah
Kolonial Belanda
5. Perang Aceh (1873-1904)
Sebab Khusus:
•
Penolakan
Aceh
terhadap
tuntutan
Belanda
agar
mengakui
kekuasaan
Belanda
•
Serangan Belanda tanggal 5 April 1873
dengan menembakkan meriam dari kapal
•
Tewasnya
mayor
jenderal
Kobiler
mengakibatkan
tentara
belanda
mengalami kegagalan
Proses perlawanan perang Aceh
• Belanda mengirim pasukan ke-2 dibawah
pimpinan jenderal Van Swieten pada tanggal 9 Desember 1873 yang berkekuatan 8000 pasukan, panglima Polim dan Tuanku Leungbata mundur dari masjid Raya
• Perlawanan berkobar dengan munculnya
pimpinan seperti: Habib Abdurrohman, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Cik Bugis, Teuku Muda Bid, Teuku Umar, Cut Nya Dien, dan Cut Meutia
• Bulan April 1874 Van Swieten diganti oleh
Jenderal Pel yang akhirnya tewas dalam pertempuran di Tunga
• Belanda melaksanakan sistem garis
pemutusan (konsentrasi stesel) dengan memusatkan pasukan di Banten sekitar Kota termasuk kota Raja
dr Soetomo, lulusan STOVIA Jakarta mendirikan Budi Utomo sebagai organisasi yang pertama kali mengumandangkan makna nasionalisme bagi bangsa indonesia dan menjadi momentum lahirnya rasa kebanggaan yang pertama di Tanah Air.
Terbentuknya Kesadaran Nasional dan
Perkembangan Pergerakan Kebangsaan
Indonesia
C
.
C. Terbentuknya Kesadaran Nasional dan
Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
1. Perkembangan Pendidikan dan Munculnya
Nasionalisme Indonesia
•
Belanda menerapkan politik pintu terbuka
yang memberi kesempatan kepada
pengusaha swasta asing untuk berinvestasi
sehingga bermunculan perusahaan
perkebunan, pertambangan, perindustrian,
pengangkutan darat dan pelayaran.
•
Seiring berkembangnya usaha maka
kebutuhan tenaga kerja tinggi.
•
1848 untuk pertama kalinya pendidikan
bumiputra diberikan
•
Belanda mendirikan jenjang pendidikan bagi
anak Belanda, timur asing, dan bumiputra
Ciri-ciri khusus pelaksanaan pendidikan
bumiputra :
1. diterapkannya prinsip gradualisme
(berangsur-angsur)
2. Pemberlakuan dualisme pendidikan bagi
anak Belanda dan Bumiputra
3. Adanya keterbatasan tujuan bagi sekolah
bumiputra
4. Tidak ada perencanaan pendidikan yang
sistematis
Jenjang dan Jenis sekolah yang didirikan
pemerintah kolonial Hindia Belanda sejak awal
abad 20, yaitu :
a. Pendidikan Rendah Setingkat SD
• Europesche Lagere School (ELS) atau Sekolah
Rendah Eropa
• Hollandsch-Chineesche School (HCS) atau
sekolah Cina-Belanda
• Hollandsch-Inlandsche School (HIS) atau sekolah
Bumiputera-Belanda
• Volkschool atau sekolah desa
• Vervolgschool atau sekolah sambungan • Schakelschool atau sekolah peralihan
b. Pendidikan Menengah Setingkat SMP/SMA
• Hoogere Burger School (HBS) atau Sekolah Tinggi
Warga Masyarakat
• Algemeene Middelbare School (AMS) atau
Sekolah Menengah Umum
• Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau
Pendidikan Rendah yang diperluas
• Opleiding School voor Indisce Ambtenaren
(OSVIA) atau Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi
• School tot Opleiding van Inlandse Artsen
(STOVIA) atau Sekolah untuk Mendidik Dokter Pribumi
c. Pendidikan Menengah Kejuruan
• Technisch Onderwijs atau Pendidikan Teknik • Handels Onderwijs atau Pendidikan Dagang
• Meisjes Vakonderwijs atau Pendidikan Kejuruan
Kewanitaan
• Landbouw Onderwijs atau Pendidikn Pertanian • Kweeksschool atau Sekolah Keguruan
d. Pendidikan Tinggi
• Geneeskundige Hooge School (GHS) atau
Sekolah Tinggi Kedokteran
• Rechtskundige Hooge School (RHS) atau Sekolah
Tinggi Hukum
• Technisce Hooge School (THS) atau Sekolah
Tinggi Teknik
64
C. Terbentuknya Kesadaran Nasional dan
Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia
1850 istilah Indonesia pertama kali muncul,
ditulis di Journal of the Indian Archipelago and
Eastern Asia oleh JR Logan yang berkebangsaan
Inggris
Indonesia berasal dari dua kata India dan Nesos
yang bermakna Kepulauan Hindia
1884 kata Indonesia dalam arti etnologis
65
IDENTITAS BANGSA INDONESIA
•
Kronik Cina
: Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan)
•
India Kuno (
Sansekerta
)
: Dwipantara
(Kepulauan Tanah Seberang)
•
Masa penjajahan Belanda
:
Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda)
•
Pendudukan Jepang
: To-Indo (Hindia Timur)
•
Eduard Douwes Dekker (1820-1887)
:
Insulinde (Kepulauan Hindia)
•
Ernest Francois Eugene Douwes Dekker /
Dr. Setiabudi (1879-1950)
: India (Nusantara)
diambil dari Pararaton
•
Earl (1813-1865) Journal of the Indian
Archipelago and Eastern Asia (JIAEA)
:
Indunesia atau Malayunesia
•
Indische Vereniging (1922) dipimpin oleh
Sutan Kasayangan dan RM Noto Suroto
:
Indonesische
Vereniging/
Perhimpunan
66
Latar Belakang Pergerakan
Nasional Indonesia
FAKTOR INTERNAL
a. Kesengsaraan dan penderitaan selama massa imperalis-kolonialis b. Eksploitasi sumber-sumber ekonomi
oleh Hindia Belanda
c. Kemajuan dalam bidang pendidikan yang menghasilkan kaum intelektual d. Kegagalan-kegagalan perlawanan
daerah selama ini (seperti Perang Diponegoro, Padri dan lain-lain). e. Kenangan pada kejayaan sejarah
masa lampau
f. Perubahan kebijakan pemerintah Belanda terhadap Indonesia
FAKTOR EKSTERNAL
a. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1904-1905 b. Pengaruh pergerakan
nasional di luar negeri c. Pengaruh paham-paham
kebebasan di Eropa
67 Sarekat Islam (SI)
Indische Partij
(IP)
ORGANISASI KEAGAMAAN
Muhammadiyah Nahdatul Ulama
(NU)
Partai Komunis
Indonesia (PKI)
Partai Nasional
Indonesia (PNI)
Gabungan Politik
indonesia (GAPI)
Taman Siswa
Persatuan Bangsa
Indonesia (PBI) dan Partai Rakyat
Indonesia (Parindra)
Gerakan Rakyat
Indonesia (Gerindo)
Kongres Pemuda dan
68
1. Organisasi Pelopor
a. Budi Utomo
Didirikan : 20 Mei 1908
Pendiri :
- Dr. Wahidin Sudirohusodo - Sutomo
- Dr. Cipto Mangunkusumo
Tujuan : Mengusahakan perbaikan
pendidikan dan pengajaran generasi muda di Indonesia
Budi Utomo merupakan gerakan renaissance (kelahiran kembali) budaya Indonesia
Tanggal didirikannya Budi Utomo diperingati menjadi Hari Kebangkitan Nasional
Dalam perjuangannya, Budi Utomo memilili
69
b. Serikat Islam
Didirikan : Solo, Tahun 1911
Pendiri :
K.H Samanhudi
seorang pengusaha batik dari kampung Lawean (Solo)
Tujuan : a. Memperkuat persatuan
pedagang dalam menghadapi persaingan
dg pedagang cina
b. Mengadakan perlawanan terhadap pedagang Cina dan front perlawanan terhadap penghinaan rakyat pribumi serta reaksi atas politik kristenisasi kaum zending (Notosusanto,
1975:187)
Pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam diubah menjadi Sarekat Islam di bawah pimpinan H.U.S. Cokroaminoto dengan beranggotakan semua kalangan masyarakat yang beragam Islam
70
c. Indische Partij (IP)
Didirikan : Bandung, 25 Desember 1912 Pendiri : Tiga Serangkai
- E.F.E Douwes Dekker
- dr. Cipto Mangunkusumo
- Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)
Tujuan :“Indie merdeka, dengan dasar “
Nasional Indische”, yaitu membangun rasa cinta tanah air serta bersama-sama memajukan
71
2. Organisasi Keagamaan
a. Muhammadiyah
Didirikan : Yogyakarta, 18 November 1918 Pendiri : K.H Ahmad Dahlan
Tujuan : memurnikan ajaran Islam
berdasarkan Al-Quran dan Hadist
Sifat : Modernis Islam
b. NU
Didirikan : Surabaya, 31 Januari 1926 Pendiri : - K.H Hasyim Asy’ari
- K.H Abdul Wahab Khasbullah - K.H Bisri Syamsuri
- K.H Mas Alwi - K.H Ridwan
Tujuan : Mengembangkan ajaran Islam
Ahlussunah wal Jamaah dan melindunginya dari penyimpangan pembaharu dan modernis
72
c. Al Irsyad
Didirikan : Tahun 1914
Pendiri : Komunitas Keturunan Arab
Indonesia
Tujuan : Menekankan persamaan antar
umat manusia dan melawan pendirian golongan sayid ( keturunan Nabi
Muhammad S.A.W yang mengelola Jamiat Khain)
73
3. Organisasi Lain
a. Pergerakan Wanita
Pelopor :
R.A Kartini (1878-1904) melalui buku “Door
duisternis tot licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) pada tahun 1912
Dewi Sartika (1878-1904) melalui Sekolah
Istri yang kemudian berkembang menjadi Keutamaan Istri
Macam-macam Organisasi :
- Keutamaan Istri (1904) - Puteri Mardika (1912)
- Kartinifonds / Dana Kartini (1912)
- Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI) (1928) selanjutnya berubah menjadi
Perserikatan Perhimpunan Puteri Indonesia (PPPI) (1930)
Tujuan : Memperbaiki pendidikan dan
mempertinggi kecakapan-kecakapan
keterampilan wanita yang bersifat khusus
Sifat : Setelah Kongres Pemuda II (28 Oktober
74
b. Perhimpunan Indonesia (PI)
Didirikan : Belanda, 25-Oktober-1908, pada
awalnya bernama “IndischeVereeniging”
(Perhimpunan Hindia) tetapi pada tahun 1922
diubah menjadi “Indonesische
Vereeniging”(Perhimpunan Indonesia)
Pendiri : Sutan Kasayangan dan
Notosuroto
Tujuan : Pada awalnya tujuan pendirian
organisasi ini adalah memperhatikan
75
c. Partai Komunis Indonesia (PKI)
Didirikan : Desember 1920, cikal bakal PKI
adalah ISDV yang didirikan oleh H.J.F.M Sneeveliet pada tanggal 9 Mei 1914, pada tanggal 23 Mei 1920 ISDV berubah menjadi Partai Kommunist Hindia, selanjutnya pada bulan desember berubah menjadi PKI
Pendiri : Semaun dan Darsono
Tujuan : Menyebarkan paham komunis
Menentang secara radikal
Imperialisme-kolonialisme yang menyatu dengan kapitalisme
Pada tahun 1923, PKI semakin kuat dengan
bergabungnya tokoh-tokoh seperti Alimin
76
d. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Didirikan : 4 Juli 1927 Pendiri : Ir. Sukarno
Tujuan : berjuang untuk kemerdekaan
Indonesia berdasarkan asas ”kepercayaan pada
diri sendiri” dengan mempersatukan seluruh
semangat kebangsaan rakyat Indonesia menjadi satu kekuatan nasional (Self help, non kooperatif, dan marhaenisme)
24 Desember 1929, pemerintah Hindia Belanda
77
Pada kongres luar biasa tanggal 25 April 1931
78
e. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)
Didirikan : tanggal 4 Juli 1939, dengan
semboyan “Indonesia Berparlemen”. GAPI merupakan gabungan beberapa organisasi politik, antara lain : Parindra, Gerindo, Persatuan Minahasa, Partai Islam Indonesia, Partai Katolik Indonesia, Pasundan, dan PSII
Pendiri : Muhammad Husni Thamrin
Tujuan : Membentuk satu kekuatan
nasional baru melalui parlemen berdasarkan norma-norma demokrasi yang berlaku
f. Tamansiswa
Didirikan : Yogyakarta, pada tahun 1922 Pendiri : Suwardi Suryaningrat / Ki Hajar
Dewantara
Tujuan : Pengembangan edukasi dan
kultural dengan mendidik generasi muda dalam jiwa kebangsaan Indonesia dengan semboyan “Tut Wuri Handayani”
79
g. Persatuan Bangsa Indonesia (PBI)
Didirikan : Surabaya, Nopember 1930
Pendiri : Kelompok studi surat kabar
Soeloeh Rakyat Indonesia
Tujuan : Membebaskan penderitaan rakyat dengan berbagai kegiatan
Sifat : Tidak membedakan dikotomi
organisasi, baik itu sifatnya kooperatif maupun non-kooperatif, sosial, politik, maupun keagamaan
h. Partai Rakyat Indonesia (Parindra) Didirikan : 1935
Pendiri : merupakan gabungan antara PBI
dan BU, yang didukung oleh Serikat (Celebes, Sumatra, Ambon) serta perkumpulan Betawi,dll
Tujuan : Mempertahankan kebijakkan
politik moderat yang kooperatif, dengan tujuan Indonesia Mulia dan Sempurna
80
i. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Didirikan : 24 Mei 1937
Pendiri :
- Mr. Moh. Yamin - A.K. Gani
- Mr. Sartono
Tujuan : menjadi partai yang lebih luas dibanding Parindra dengan tujuan
memperjuangkan masalah demokrasi dari ancaman fasis
81
4. Kongres Pemuda dan Sumpah Pemuda
a. Konggres Pemuda I (30 April – 02 Mei 1926)
•
Diprakarsai oleh Perhimpunan Pemuda
Pelajar Indonesia (PPPI)
•
Diketuai oleh M. Tabrani dengan anggota
Bahder Djohan, Sumarto, Jan Toule,
Soulehuwij, dan Paul Pinontuan
•
Keputusan :
-
Semua perkumpulan pemuda bersatu ke
dalam organisasi Pemuda Indonesia
82