• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROSES KEBANGKITAN NASIONAL - Bab II Proses Kebangkitan Nasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB II PROSES KEBANGKITAN NASIONAL - Bab II Proses Kebangkitan Nasional"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROSES KEBANGKITAN NASIONAL

Kolonialisme, Imperialisme, tanam paksa, politik etis, nasionalisme, kebangkitan nasional, dan sumpah pemuda

KATA KUNCI :

1

(2)

Latar Belakang Terjadinya Kolonialisme dan

Imperialisme (Pelayaran Bangsa Eropa

)

1. Gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama Nasrani.

2. Glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan.

3. Gold, yaitu semangat untuk mencari kekayaan/emas.

4. Dikuasainya kota Konstantinopel(ibukota Romawi Timur) oleh bangsa turki dalam perang salib (1453)

5. Reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib

6. Perkembangan teknologi kemaritiman yang memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk menyeberangi Samudra Atlantik. 7. Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu, dan peta

yang menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan, dan pelabuhan.

8. Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292).

9. Perjalanan Ordoric da Pardenone menuju Campa yang sempat singgah di Jawa pada abad ke-14. Ordoric melaporkan sekilas mengenai kebesaran Majapahit.

10. Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan bendabenda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari (teori Heliosentris)

(3)

Tokoh-tokoh Pelayaran Eropa

A. Spanyol

1. Colombus (penemu jalan ke amerika, mendarat di kepulauan bahama dan haiti 1492) pelayarannya dimulai kearah barat menyeberangi samudera atlantik dan berhasil mendarat di kepulauan bahama dan menemukan benua amerika. Nama amerika diambil dari nama pendamping columbus saat melakukan pelayaran, dia adalah amerigo vespucci.

2. Ferdinand de magelhaenz (pengeliling dunia pertama 1519 – 1522),ia berlayar ke arah barat mengikuti jejak columbus. Adapun rute yang ditempuh adalah dari tanjung verde (di lautan atlantik) menyeberang kea rah selatan hingga mencapai ujung benua amerika (selat magelhaens). Dari sini dia menyeberangi lautan pasifk kearah barat dan berhasil mendarat ke pulau guam. Dari pulau guam pelayaran diteruskan ke flipina, di Filipina, dia mendapat masalah dengan penduduk local hingga dia tewas (1512). Kemudian pelayaran dilanjutkan oleh juan sebastian del cano. Mereka singgah di maluku untuk membeli rempah-rempah dan dibawa kembali ke sepanyol.

(4)

Tokoh-tokoh Pelayaran Eropa

B. Portugis

1. Bartholomeus diaz (sampai ujung selatan afrika 1486) adalah bangsa portugis pertama yang melakukan penjelajahan samudera. Ia melakukan pelayaran melalui arah timur dengn menelusuri pantai barat afrika yang kemudian sampai di ujung afrika selatan. Tapi keinginan bartholomeus diaz untuk sampai ke daerah timur gagal karena kapalnya mengalami kerusakan karena terhempas badai di tanjung harapan.

2. Vasco da gama ( sampai india 1498) adalah penerus bartholomeus diaz, dia berlayar mengambil rute dari tanjung harapan menuju mozambique dan tahun 1494 sampai di calicut (india).

(5)

Rempah seperti cengkih, pala, bunga pala, lada, dan cendana sangat diminati oleh bangsa

Eropa, sehingga mencari sumber penghasil rempah keseluruh dunia, terutama Asia

Perkembangan Kolonialisme dan

Imperialisme Barat

A

.

(6)

A. Perkembangan Kolonialisme dan

Imperialisme Barat

Kolonialisme adalah penguasaan oleh suatu

negara atas daerah atau negara lain

Imperialisme adalah sistem politik yang

menjajah bangsa lain untuk mendapat

kekuasaan dan keuntungan besar

Negara yang menerapkan kolonialisme dan

imperialisme di indonesia :

1. Portugis

2. Belanda

3. Perancis

4. Inggris

(7)

Pemerintahan Kolonial....

1. Portugis

1. Tahun 1511 Alfonso d’ albuquerque Portugis tiba di Malaka. Tahun 1512 Portugis masuk ke Maluku dan memulai memonopoli perdagangan rempah-rempah di bawah pimpinan Antonio d’Abreau, yang menimbulkan persaingan antara Ternate dan Tidore (yang bersekutu dengan Spanyol), Setelah Portugis menduduki Malaka para pedagang muslim beralih ke Aceh, sehingga merugikan Portugis

2. Portugis membuat kekacauan di Aceh tetapi di gagalkan oleh kesultanan Aceh di bawah pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah tahun 1514-1528

3. Setelah wafat Tahun 1537-1568 kekuasaan Aceh di pegang Sultan Alaudin Riyat Syah dan berhasil mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor

(8)

Pemerintahan Kolonial....

1. Portugis

4. Portugis memannfaatkan situasi dengan cara membantu Ternate dan berhasil mendirikan Benteng Duurstede di

5. Tahun 1533 rakyat Ternate membakar benteng milik Portugis di bawah pimpinan Dajalo

6. Portugis berhasil memaksakan perdamaian dengan rakyat Maluku di bawah pimpinan Antonio Galvo sehingga Portugis masih bisa mempertahankan kekuasaannya

7. Tahun 1570 diadakannya perjanjian antara gubernur Lopez de Mesquita dan Raja Ternate yaitu Sultan hairun. Dalam perjanjian tersebut Sutan Hairun di bunuh oleh orang suruhan Lopez, sehingga menimbulkan kemarahan bagi putra Sultan Hairun yaitu Sultan Baabullah yang kemudian terjadilah perang

8. Tahun 1577 rakyat Ternate dapat mengusir Portugis dari wilayahnya dan beralih ke Tidore

(9)

Pemerintahan Kolonial....

2. Belanda

1. Tahun 1596 Belanda pertama kali datang ke Indonesia dan mendarat di Banten di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dengan ekspedisi empat kapal dagang tetapi tidak berhasil karena penduduk pesisir Banten berhasil mengusirnya

2. Tahun 1598 ekspedisi kedua Belanda di bawah pimpinan Jacob Van Neck dan mendarat di Banten dan mendapat sambutan baik dari rakyat Banten karena mereka berlakunsopan dan hormat kepada penduduk setempat 3. Situasi tersebut dimanfaatkan oleh Johan Van

Oldenbarneveld untuk mengusulkan kongsi dagang seperti yang dilakukan Inggris dan Prancis

4. Tanggal 20 Maret 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang yang bernama Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) atau persekutuan Hindia Timur dengan modal awal 6,5 milyar golden yang dipimpin oleh 17 direktur yang di kenal dengan sebutan Heren Zeventien

(10)

Pemerintahan Kolonial....

2. Belanda

5. Tahun 1605 dapat merebut benteng Portugis di Ambon yang diberi nama Victoria dan menjadi

tonggak pertama penjajahan Belanda di Indonesia 6. Tahun 1609 VOC mengangkat Pieter Both sebagai

gubernur Jenderal pertama dan mengikat perjanjian dengan penguasa-penguasa di daerah Maluku

seperti : Hitu, Banda, Haruku

7. Tahun 1617 VOC berusaha mendirikan pusat

kekuasaan dan pemerintahan di wilayah Jayakarta di bawah pimpinan Jan Pieter Zoon Coen, tetapi kemudian diserang dan di bakar

8. Tanggal 31 Mei 1619 didirikannya kota baru di atas reruntuhan kota tersebut dengan nama Batavia

(11)

Pemerintahan Kolonial....

2. Belanda

Tujuan

1. Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda

2. Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang-pedagang

lainnya di Indonesia

3. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol

Hak istimewa VOC/Hak Octrooi/Hak paten 1. Hak memonopoli perdagangan

2. Hak memiliki angkatan perang, berperang, mendirikan benteng dan menjajah

3. Hak mengadakan perjanjian dengan Raja atau penguasa setempat atas nama pemerintahan

Belanda

4. Hak mencetak dan mengedarkan uang

(12)

Pemerintahan Kolonial....

2. Belanda [VOC]

Aturan monopoli VOC

1. Petani rempah-rempah hanya boleh menjadi produsen, hak jual beli hanya dimiliki VOC

2. Panen rempah-rempah harus dijual kepada VOC dengan harga yang ditentukan VOC

3. Barang kebutuhan sehari-hari harus membeli dari VOC dengan harga yang telah ditentukan

Monopoli perdagangan adalah bentuk perdagangan yang di jalankan bangsa Eropa untuk menguasai pasar dengan menentukan harga sendiri dan harus menjual kepada penguasa dengan tujuan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya

(13)

Pemerintahan Kolonial....

2. Belanda [VOC]

Strategi dan peraturan VOC dalam memonopoli perdagangan :

1. Hak ekstirpasi

yaitu hak untuk membinasakan pohon rempah-rempah yang berlebihan agar harga di pasar tetap tinggi sehingga rakyat menderita

2. Pelayaran Hongi

yaitu pelayaran yang dipersenjatai lengkap untuk mengawasi pohon rempah-rempah yang berlebihan dan mencegah petani rempah-rempah berhubungan dengan pihak pembeli lain

3. Verplichte Laverantie

yaitu menyerahan wajib hasil bumi dengan harga yg telah ditetapkan dan melarang rakyat menjual hasil buminya selain kepada VOC.

4. Contingenten

Yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.

(14)

Pemerintahan Kolonial....

2. Belanda [VOC]

Penyebab runtuhnya VOC :

1. Masalah keuangan, diantaranya banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak

2. Banyaknya pegawai VOC yang melakukan korupsi

3. Meletusnya revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte dalam Perang Koalisi (Perancis mengalahkan Austria, Prusia, Ingris, Spanyol, Sardinia, dan Belanda)

14

(15)

Pemerintahan Kolonial....

3. Perancis

1. Tahun 1806, Republik Bataaf dihapus dan diganti dengan Koninkrijk Holland (kerajaan Belanda) dan kekuasaan atas wilayah Hindia Belanda dipegang oleh Louis Napoleon

2. Tahun 1808, Louis Napoleon mengangkat Herman

Willem Daendels, langkah-langkah dalam

memerintah diantaranya :

a. Melakukan pembangunan fsik - Membangun pabrik senjata

- Membangun benteng pertahanan

- Menarik penduduk pribumi untuk menjadi tentara

- Membangun pangkalan armada laut di anyer dan ujung kulon

- Membangun jalan raya dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) sepanjang 1000 km yang kemudian terkenal dengan sebutan jalan raya Daendels

(16)

...Langkah HW Daendels dalam

memerintah Hindia Belanda

a. Melakukan pembangunan ekonomi

- Memungut pajak hasil bumi dari rakyat (Contingenten)

- Menjual tanah negara kepada pihak swasta asing

- Mewajibkan rakyat priangan untuk menanam kopi (Preanger stelsel)

- Mewajibkan rakyat pribumi untuk menjual

hasil panennya hanya kepada Belanda

dengan harga murah (verplichte leverentie)

(17)

Pemerintahan Kolonial....

3. Perancis

3. Tahun 1811, Louis Napoleon mencopot HW Daendels dan menggantikannya dengan Jenderal

Janssens dengan tugas utamanya untuk

mempertahankan wilayah Jawa dari serangan Inggris.

(18)

Pemerintahan Kolonial....

- Pulau Jawa yang dikuasai Belanda harus diserahkan kepada Inggris

- Semua tentara Belanda di

Hindia Belanda di tawan oleh Inggris

- Orang-orang sipil Belanda dapat dipekerjakan pada pemerintahan Inggris

- Semua utang piutang Belanda di Hindia Belanda tidak

(19)

Pemerintahan Kolonial....

4. Inggris

3. Lord Minto adalah Gubernur EIC (East india

Company) yang berkedudukan di India dan

menugaskan Thomas Stamford Rafes untuk

menjadi penguasa baru di wilayah bekas

Hindia Belanda

4. Pemerintahan Rafes di Indonesia hanya

berlangsung selama lima tahun. Perubahan

politik yang terjadi di Eropa mengakhiri

pemerintahannya di Indonesia. Pada tahun

1816, Napoleon Bonaparte menyerah kepada

Inggris dan sekutunya. Kemudian diadakanlah

perjanjian London yang isinya status daerah

jajahan Inggris (Indonesia) kembali pada masa

sebelum perang, yakni berada di bawah

pemerintah kolonial Belanda

(20)

Pemerintahan Kolonial....

4. Inggris

Kebijakan Rafes....

1. Bidang Ekonomi

memberlakukan sistem

pemungutan sewa (tanah rent system) dengan cara

melakukan pemungutan

pajak secara perorangan

mewajibkan petani untuk

membayar sewa tanah

dalam bentuk uang

melakukan pemungutan

pajak tanah untuk semua hasil penanaman sawah

mengangkat para bupati

menjadi pegawai negeri

yang bertugas untuk

memungut pajak tanah

(21)

Pemerintahan Kolonial....

4. Inggris

Kebijakan Rafes....

2. Bidang Sosial

menghapus sistem monopoli

menghapus sistem perbudakan

menghapus penyerahan wajib dan sistem

kerja paksa

membagi pulau jawa menjadi 16

keresidenan

3. Bidang

Budaya

21

merintis pembangunan kebun

raya Bogor

merintis buku dengan judul The

History of Java

menemukan jenis bunga

Rafesia Arnoldi (bunga

(22)

Pemerintahan Kolonial....

2. Belanda (1816 – 1900)

Kebijakan Ekonomi Pemerintah Kolonial Hindia

Belanda :

1. Penjualan

Tanah

Partikelir

(particulier

landerijen)

adalah tanah milik kaum swasta yang dibeli

dari pemerintah kolonial Belanda. Para pemilik

tanah disebut Tuan Tanah yang terdiri dari

orang Belanda, Cina, dan Arab. Sistem ini

dihentikan

dan

dilarang

pada

saat

kepemimpinan Van Der Capellen (

1816-1826)

.

2. Sistem Tanam Paksa (cultuur stelsel)

Adalah aturan yang mengharuskan atau

memaksa penduduk membayar pajak kepada

pemerintah kolonial Belanda berupa hasil

tanaman yang dapat dijual di pasaran dunia

(kopi, tebu, nila, tembakau, kina, kayu manis.

(23)

cultuur stelsel...

1. Awal muncul kebijakan sistem tanam paksa

berkaitan dengan keuangan yang melilit

Belanda dikarenakan Perang Diponegoro dan

Perang Kemerdekaan Belgia

2. Sistem tanam paksa dicetuskan oleh Johanes

van den Bosch pada tahun 1830

(24)

cultuur stelsel...

Aturan tanam paksa tertuang dalam Lembaran

Negara (Staat Blad) Nomor 22 Tahun 1834 yang

berisi :

Penduduk menyediakan tanaman yang laku

dijual di eropa

Tanah yang ditanami tidak melebihi seperlima

dari tanah pertanian milik penduduk

Pekerjaan yang diperlukan tidak boleh melebihi

pekerjaan menanam padi

Tanah

yang

disediakan

untuk

tanaman

dibebaskan dari pembayaran pajak

Hasil tanaman haus diserahkan kepada

pemerintah Belanda, sedangkan kelebihan hasil

tanaman dari jumlah pajak dibayarkan kembali

kepada rakyat

(25)

cultuur stelsel...

Aturan tanam paksa....

Kegagalan

panen

menjadi

tanggungan

pemerintah Belanda

Mereka yang tidak memiliki tanah harus bekerja

di perkebunan pemerintah lebih dari 66 hari

Penggarapan

penanaman

di

bawah

pengawasan langsung kepala pribumi. Pegawai

eropa mengawasi secara umum jalannya

penggarapan sampai pengangkutannya.

(26)

cultuur stelsel...

Penyimpangan yang terjadi selama Tanam Paksa :

Penduduk yang harus menanami tanahnya

lebih dari seperlima bagian tanah miliknya

Kegagalan panen tidak menjadi tanggungan

pemerintah Belanda

Banyak tenaga kerja yang ternyata tidak

dibayar

Para bupati mengejar cultuur procenten, yaitu

hadiah yang diberikan kepada setiap petugas

apabila mereka berhasil menyerahkan hasil

tanaman melebihi target yang ditentukan

Para bupati dan kepala desa membebani rakyat

dengan pekerjaan lebih lama dari waktu yang

ditentukan dan bila tidak mematuhi para

petugas dijatuhi hukuman

(27)

cultuur stelsel...

Akibat yang terjadi selama Tanam Paksa :

1. Bagi pemerintah Kolonial Belanda

Pemerintah memperoleh surplus keuangan

untuk membangun negeri Belanda

Badan

Usaha

Dagang

Belanda

(Nederlandsche

Handels

Maatschappij)

memperoleh

keuntungan

besar

atas

monopoli pengangkutan hasil tanam paksa

2. Bagi rakyat Indonesia

Banyak rakyat yang meninggal, kelaparan,

dan sakit terutama di Cirebon, Demak, dan

Grobogan

Penduduk mulai mengenal berbagai jenis

tanaman yang bernilai ekspor

(28)

cultuur stelsel...

Tokoh Belanda yang menolak

dan mengecam sistem tanam

paksa adalah Douwes Dekker,

ia membuat buku yang berisi

kritik yang berjudul Max

Havelaar

dengan

menggunakan nama samaran

Multatuli.

Kritik

tersebut

menyadarkan

sebagian

kalangan

rakyat

Belanda

terutama kaum Liberal dan

Humanis, Kemudian, pada

tahun 1870 sistem tanam

paksa

yang

40

tahun

dilaksanakan

(1830-1870)

dihapuskan.

(29)

Masuknya peradaban Barat, pada satu sisi

menguntungkan dan memajukan aspek

kehidupan bangsa, namun disisi lain

memberi pengaruh buruk dan merugikan

Pengaruh Kolonialisme dan

Imperialisme Barat di berbagai

Daerah

B

.

(30)

B. Pengaruh

Kolonialisme

dan

Imperialisme Barat di berbagai

Daerah

Pengaruh Kolonial berbeda antara satu daerah

dengan lainnya, dikarenakan :

Tiap daerah berbeda masa penjajahannya

penjajahannya yaitu tahun 1605 Maluku

bagian selatan telah di jajah Belanda, dan

tahun 1904 daerah Aceh baru ditundukkan

Belanda

Setiap raja atau penguasa daerah berbeda

sikap dalam menanggapi kehadiran bangsa

barat

Pemerintah kolonial lebih memilih pulau

Jawa sebagai pusat pemerintahannya

Penduduk di pulau Jawa telah menganut

agama Islam, Hindu, Budha dan animisme

dinamisme.

(31)

Bentuk dan ciri-ciri pengaruh

kolonial di berbagai daerah di

Indonesia yaitu:

1. Agama

Tahun 1054 agama kristen katolik Romawi

dan katolik Yunani

Tahun 1517 terjadi perpecahan lagi setelah

munculnya reformasi terhadap gereja yang

digalang oleh Marthin Luther di Jerman

yang disebut Protestan

(32)

2. Adat Istiadat

tata cara bergaul antara anggota masyarakat yang

dipertahankan pemerintahan Jajahan adalah feodalisme tetapi sekarang bersifat bebas dan demokratis

model berpakaian ala Barat menyesuaikan diri dengan

kondisi geografs Eropa yang beriklim sub tropis

gaya perkawinan yang serba gemerlap

negeri asal kaum penjajah bangsa Indonesia pada

umumnya berbentuk kerajaan

budaya barat yang wariskan pada bangsa Indonesia yaitu

nasionalisme yaitu paham yang meyakini bahwa

kebenaran sesungguhnya berasal dari pikiran dan akal manusia

dunia barat identik dengan dunia industri yang menghargai

waktu, disiplin, memiliki semangat kerja yang tinggi suka berfkir sistematis dan logis

bangsa-bangsa Eropa pada umumnya mebnganut

individualisme yaitu paham yang menghendaki kebebasan berbuat bagi setiap orang atau paham yang mementingkan hak perorangan

Bentuk dan ciri-ciri ....

(33)

3. Pendidikan

4. Kesenian

5. Sistem Pemerintahan yaitu sistem yang

diwariskan pemerintah kolonial Hindia

belanda bersumber pada ajaran Trias

Politika yang membagi kekuasaan negara

kepada adanya Legislatif (pembuat UU),

badan eksekutif (pelaksana UU), dan

Yudikatif (Pengawas pelaksanaan UU)

Bentuk dan ciri-ciri ....

(34)

Bentuk dan ciri-ciri ....

Ajaran Trias Politika....

Pembentukkan Volkstraad

(dewan perwakilan rakyat)

Penyusunan struktur

pemerintahan sentralisasi,

mulai dari guenemen

(pemerintah pusat),

residentic (keresidenan),

afdeling (kabupaten),

district (kewedanaan) dan

sudistrict (kecamatan)

Pemberian nama jabatan

penting dalam organisasi

pemerintahan

Mendirikan pengadilan

negeri

(35)

Pengaruh Kolonialisme dan

Imperialisme di Indonesia

diantaranya :

1. Pengaruh Agama

1. misionaris Portugis di indonesia

Franciscus Xaverius yaitu salah seorang

misonaris Portugis yang terkenal sebagai penyebar agama kristen katolik ke Indonesia terutama Maluku (1506-1552)

Kegiatan misi Portugis di indonesia

berlangsung di wilayah bagian timur yaitu maluku, sulawesi utara, NTT, pulau sinu, sangir serta penyebaran diwilayah bagian barat yaitu jawa timur, dan kalimantan selatan

Tahun 1570 maluku ditimpa bencana yang

hebat yang di sebabkan terbunuhnya sultan hairun (ternate) dalam sebuah benteng yang ditaklukkan para Pejabat Kolonial Portugis

(36)

2. Zending Belanda di Indonesia

36

Pada abad ke-17 gereja di

negeri Belanda mengalami

perubahan yang pada

masa itu agama katolik

Roma sebagai agama

resmi diganti dengan agama kristen protestan

VOC yang terbentuk tahun

1602 mendapat

kekuasaan dan tanggung jawab memajukan agama yang menyatakan “siapa punya negara, dia punya agama”

Tokoh-tokoh zending

diantaranya: Ludwing

Ingwer Mommersen,

Sebastian Danckaerts, Adrian Hulsebos, Hernius

Gereja Hallgrimskirkja di kota Reykjavic, islandia, 1937 dengan

(37)

Kegiatan Zending Belanda di Indonesia

diantaranya :

Menyebarkan agama kristen protestan di

maluku, sangir, talaud, timor, tapanuli,

dan kota-kota besar di jawa dan

sumatera

Mendirikan

nederlands

zending

Genpptschap (NZG) yaitu perkumpulan

pekabar Injil belanda yang berusaha

menyebarkan agama kristen protestan

Mendirikan wadah gereja bagi jemaat

nusantara seperti : gereja protestan

maluku (GPM), huria kristen batak

protestan(HKBP) dan gereja kristen jawi

wetan (GKJW)

Mendirikan

sekolah-sekolah

yang

menitikberatkan

pada

upaya

penyebarluaskan kristen protestan

(38)

Peta

persebaran

agama

Kristen

diantaranya :

Hampir 2 abad misonaris tidak dapat

bekerja di Indonesia karena terdesak

para zending belanda juga akibat

hadirnya VOC di Indonesia yang telah

menyurutkan misi Portugis

Agama kristen katolik dan kristen

protestan diberi hak yang sama ada

pada saat gubernur Jenderal Daendels

memerintah Hindia belanda

Tanggal 6 September 1935 didirikannya

gereja protestan maluku (GPM)

Tanggal 7 Oktober 1861 didirikannya

pusat

kegiatan

keagamaan

yang

dipusatkan melalui organisasi Huria

kristen batak protestan (HKBP) di

Sipirok

(39)

Faktor penyebab sulitnya berkembangnya

agama kristen di Indonesia :

pada

umumnya

agama

kristen

dianggap/ identik dengan agama

penjajah

pemerintahan

kolonial

tidak

menghargai

prinsip

persamaan

derajat manusia

sebagian besar rakyat Indonesia

telah menganut agama Islam, Hindu

dan Budha

(40)

Pengaruh Kolonialisme ...

2. Pengaruh Sosial

1. Gerakan protes petani

40

Gerakan ciomas

dilancarkan para petani digunung salak, jawa barat

pada tahun 1896 di

bawah pimpinan

Muhammad Idris dan Arpan

Gerakan condet terjadi di

tanjung Oost yang

dipelopori oleh entong gendut pada 5 April 1916

Gerakan tangerang terjadi

pada tahun 1924 dibawah

pimpinan kaiin yang

menuntut dihapuskannya tanah Partikelir

(41)

2.

Gerakan Ratu Adil

Gerakan sidoharjo pada tahun 1903 di

bawah pimpinan kiyai kasan Mukmin,

yang mengaku jelmaan imam mahdi

Gerakan kediri pada tahun 1907

dibawah pimpinan kiyai Dermojoyo

yang mengaku mendapat wahyu ratu

adil

3. Gerakan Keagamaan

Gerakan tarekat Naksabandiyah dan

Qodariyah pada tahun 1880 di sebelah

utara Banten

Gerakan Budiyah yang terjadi pada

tahun 1850 di desa kali salak di bawah

pimpinan H. Muhammad Rifangi

(42)

Pengaruh Kolonialisme ...

1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah

Kolonial Belanda

1. Perlawanan Pattimura (1817)

latar belakangnya:

42

1. pemerintah kolonial

memberlakukan kembali

penyerahan wajib dan wajib kerja

2. pemerintah memberlakukan uang kertas, sedang rakyat terbiasa dengan uang logam 3. pemerintah menggerakkan

para pemuda untuk mau menjadi prajurit Belanda 4. didudukinya benteng

(43)

1. Perlawanan Pattimura (1817)

9 Mei 1817 Thomas Matulessy diangkat

rakyat Saparua menjadi pemimpin dengan

gelar Pattimura

15 Mei 1817 Perlawanan Pattimura dimulai

dengan merampas perahu pos di pelabuhan

Porto, dan menyerang benteng Duurstede

20 Mei 1817 Gubernur van Middelkoop

mengirimkan pasukan dari Ambon ke

Saparua dipimpin oleh Mayor Beetjes, pada

pertempuran tsb Mayor Beetjes tewas

2 Agustus 1817 Belanda berhasil menduduki

benteng Duurstede tetapi gagal menangkap

Pattimura

16 Desember 1817 atas informasi dari Raja

Boi, Pattimura ditangkap dan digantung di

Benteng Duurstede (Victoria)

(44)

Pengaruh Kolonialisme ...

1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah

Kolonial Belanda

2. Perlawanan Paderi (1821-1837)

latar belakangnya:

1. pada awal abad ke-19 di Minangkabau para ulama kembali dari tanah suci yaitu Haji Miskin, Haji Piambang, dan haji Sumanik yang kembali dengan aliran wahabi yaitu suatu gerakan yang menghendaki Islam dilaksanakan sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist

2. gerakan tersebut dinamakan gerakan Padri (tokoh agama dan ulama) dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengembalikan masyarakat Minangkabau pada keadaan yang sesuai ajaran Islam

3. ajaran wahabi mendapat tantangan dari kalangan tokoh adat yang tidak menyetujui dihapuskannya adat kebiasaan yang telah berakar dalam kehidupan masyarakat

(45)

a. Tahap I tahun 1821-1825

perang antara kaum adat dan padri

terjadi di kota lawas, alahan panjang,

tanah datar

tahun 1821 kaum adat meminta bantuan

Belanda, sedangkan kaum Padri

menggempur pos Belanda di Semawang,

Soli Air, dan Lintau

belanda Membangun benteng Fart Van

Capellen di batu sangkar dan Fort de Kock

di bukit sangkar

(46)

b. Tahap II tahun 1830-1837

perang rakyat minangkabau

melawan belanda dimulai

bulan Agustus 1831

tahun 1832 pertempuran

meletus dibawah pimpinan

Tuanku Nan Cerdik

Sentot

Prawiridirja

membantu kaum padri dan

akhirnya dia di asingkan ke

Cianjur Jawa Barat

tanggal 25 Oktober 1837

Tuanku

Imam

Bonjol

menyerah,

namun

perlawanan

tetap

berlangsung

dari

kaum

paderi

(47)

Pengaruh Kolonialisme ...

1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah

Kolonial Belanda

3. Perang Diponegoro (1825-1830)

a. Sebab umum :

Penderitaan rakyat akibat adanya

berbagai macam pajak dan kerja paksa

Belanda selkinalu ikut campur dalam

urusan pemerintahan kerajaan

Wilayah Mataram semakin sempit

akibat diberikan sebagian kepada

Belanda

Para Bangsawan dan Ulama kecewa

karena masuknya peradaban Barat ke

dalam Keraton

(48)

b. Sebab khusus :

Pemasangan tiang pancang jalan

menuju Magelang melewati tanah

makam leluhur

Diponegoro melarang pemasangan

tiang

pancang

dan

tetap

mempertahankan haknya

(49)

Perang Diponegoro terjadi di pusat kerajaan

Mataram

Perang Diponegoro meletus di Tegalrejo

Yogyakarta dan meletus hampir keseluruh

pulau jawa

Pangeran Diponegoro adalah putera dari

Hamengkubuwono III yang lahir pada tahun

1785 dengan nama pada masa kecilnya

adalah RM. Ontowiryo

Tanggal 20 Juli 1825 Belanda bersama

Danurejo IV menyerang Tegalrejo, Diponegoro

bersama rakyat menyingkir ke gua Selarong,

Pleret, Dekso, dan ke Pengaih

Pendukung

Diponegoro

yaitu

pangeran

mangkubumi, Sentot Prawiryodirjo, Pangeran

Suriatmojo,

pangeran

Serang,

Pangeran

Nopopuro, Pngeran Ngabehi Abdurahman,

Kerto Pangalasan, dan Dipokusumo, juga

bantuan dari Kiayi Mojo, Kiayi Hasan Basri dari

Solo

(50)

Pertempuran berkobar dari Yogyakarta

meluas ke Pacitan, Purwodadi, banyumas,

Pekalongan, Madiun, Rembang, semarang,

Kertosono

Belanda menggunakan siasat benteng

stelsel yaitu membangun benteng di

daerah yang dikuasainya dengan tujuan:

1. Mempersempit ruang gerak pasukan

Diponegoro

2. Memecah belah pasukan Diponegoro

dan bagi belanda dapat memperlancar

hubungan

3. Mencegah masuknya bantuan untuk

pasukan Diponegoro dan memperlemah

pasukan Diponegoro

(51)

Tahun 1829 Belanda

melakukan

bujukan

sehingga

satu

persatu

pimpinan

perlawanan

menyerah dan akhirnya

ditangkap

Jenderal

Den

Kock

mengajak

berunding

dengan Diponegoro

Tanggal 28 Maret 1830

Diponegoro

ditangkap

kemudian dipindahkan ke

Semarang,

Batavia,

dengan

kapal

Polluk

kemudian dipindahkan ke

Manado dan meninggal di

Makasar pada tanggal 8

Januari 1855

(52)

Pengaruh Kolonialisme ...

1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah

Kolonial Belanda

4. Perang Bali (1846-1849)

a. Latar Belakang :

perang Bali disebut juga perang Jagaraga,

karena pusat pertahanan pasukan Bali

terletak di jagaraga

b. Sebab :

Belanda menolak adanya hukum tawan

karang yaitu hak raja Bali untuk merampas

semua perahu asing yang terdampar

diwilayahnya

Kerajaan Bali menolak usulan Belanda

untuk menghapus hukum Tawan Karang

dan mengakui kekuasaan pemerintahan

Belanda

Belanda meminta perlindungan untuk

perdagangan tetapi kerajaan Bali menolak

untuk tunduk

(53)

c. Proses perlawanan perang Bali

Tanggal

24

Juni

1846

Belanda

mengultimatum kepada Raja Buleleng,

Klungkung dan Badung serta karang Asem

untuk tunduk namun tidak dihiraukan

Pasukan

Belanda berkekuatan 1700

pasukan berhasil merebut istana Buleleng

Pasukan Buleleng dan patih Jelantik

mundur ke benteng jagaraga yang diikuti

raja karang Asem

Maret 1848 Belanda yang dipimpin Vander

Wijk berkekuatan 2300 pasukan berhasil

mendessaknya

Dibenteng

Jagaraga

pasukan

mengobarkan semangat perang puputan

artinya perang sampai habis-habisan

sampai semua pasukan gugur

Sejak tahun 1849 kerajaan Bali dikuasai

Belanda

(54)

Pengaruh Kolonialisme ...

1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah

Kolonial Belanda

5. Perang Banjar (1859-1863)

a. Latar Belakang

54

Belanda ingin menguasai daerah

Banjar karena merupakan penghasil

Lada

(55)

b. Proses perlawanan perang Banjar

Pasukan Banjar yang dipimpin Pangeran

Hidayat dan Antasari menyerbu Belanda di Martapura dan Penggaron pada tanggal 28 April 1859

Dukungan dari kiyai Demang, Haji Nasrun,

Bunyasin, Kiyai langlang dan Tumenggung Suropati

Tahun 1861 pangeran Hidayat ditangkap dan

diasingkan ke Cianjur Jawa barat dan perlawanan dilanjutkan oleh pangeran Antasari, pangeran Miradipa dan Tumenggung mancanegara

Tanggal 14 maret 1862 Pangeran Antasari

diangkat sebagai pemimpin agama dengan gelar Panembahan Amirudin Khalifatul Mukminin dan wafat pada tanggal 11 Oktober 1962

Perlawanan dilanjutkan kiyai Demang Leman,

Aminullah, pangeran Prabu anom, Pangeran Muhammad Seman, Gusti Matsoed dan pangeran narawijaya

(56)

Pengaruh Kolonialisme ...

1. Perlawanan Rakyat terhadap Pemerintah

Kolonial Belanda

5. Perang Aceh (1873-1904)

Sebab Khusus:

Penolakan

Aceh

terhadap

tuntutan

Belanda

agar

mengakui

kekuasaan

Belanda

Serangan Belanda tanggal 5 April 1873

dengan menembakkan meriam dari kapal

Tewasnya

mayor

jenderal

Kobiler

mengakibatkan

tentara

belanda

mengalami kegagalan

(57)

Proses perlawanan perang Aceh

Belanda mengirim pasukan ke-2 dibawah

pimpinan jenderal Van Swieten pada tanggal 9 Desember 1873 yang berkekuatan 8000 pasukan, panglima Polim dan Tuanku Leungbata mundur dari masjid Raya

Perlawanan berkobar dengan munculnya

pimpinan seperti: Habib Abdurrohman, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Cik Bugis, Teuku Muda Bid, Teuku Umar, Cut Nya Dien, dan Cut Meutia

Bulan April 1874 Van Swieten diganti oleh

Jenderal Pel yang akhirnya tewas dalam pertempuran di Tunga

Belanda melaksanakan sistem garis

pemutusan (konsentrasi stesel) dengan memusatkan pasukan di Banten sekitar Kota termasuk kota Raja

(58)

dr Soetomo, lulusan STOVIA Jakarta mendirikan Budi Utomo sebagai organisasi yang pertama kali mengumandangkan makna nasionalisme bagi bangsa indonesia dan menjadi momentum lahirnya rasa kebanggaan yang pertama di Tanah Air.

Terbentuknya Kesadaran Nasional dan

Perkembangan Pergerakan Kebangsaan

Indonesia

C

.

(59)

C. Terbentuknya Kesadaran Nasional dan

Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia

1. Perkembangan Pendidikan dan Munculnya

Nasionalisme Indonesia

Belanda menerapkan politik pintu terbuka

yang memberi kesempatan kepada

pengusaha swasta asing untuk berinvestasi

sehingga bermunculan perusahaan

perkebunan, pertambangan, perindustrian,

pengangkutan darat dan pelayaran.

Seiring berkembangnya usaha maka

kebutuhan tenaga kerja tinggi.

1848 untuk pertama kalinya pendidikan

bumiputra diberikan

(60)

Belanda mendirikan jenjang pendidikan bagi

anak Belanda, timur asing, dan bumiputra

Ciri-ciri khusus pelaksanaan pendidikan

bumiputra :

1. diterapkannya prinsip gradualisme

(berangsur-angsur)

2. Pemberlakuan dualisme pendidikan bagi

anak Belanda dan Bumiputra

3. Adanya keterbatasan tujuan bagi sekolah

bumiputra

4. Tidak ada perencanaan pendidikan yang

sistematis

(61)

Jenjang dan Jenis sekolah yang didirikan

pemerintah kolonial Hindia Belanda sejak awal

abad 20, yaitu :

a. Pendidikan Rendah Setingkat SD

Europesche Lagere School (ELS) atau Sekolah

Rendah Eropa

Hollandsch-Chineesche School (HCS) atau

sekolah Cina-Belanda

Hollandsch-Inlandsche School (HIS) atau sekolah

Bumiputera-Belanda

Volkschool atau sekolah desa

Vervolgschool atau sekolah sambunganSchakelschool atau sekolah peralihan

(62)

b. Pendidikan Menengah Setingkat SMP/SMA

Hoogere Burger School (HBS) atau Sekolah Tinggi

Warga Masyarakat

Algemeene Middelbare School (AMS) atau

Sekolah Menengah Umum

Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau

Pendidikan Rendah yang diperluas

Opleiding School voor Indisce Ambtenaren

(OSVIA) atau Sekolah Pendidikan Pegawai Pribumi

School tot Opleiding van Inlandse Artsen

(STOVIA) atau Sekolah untuk Mendidik Dokter Pribumi

(63)

c. Pendidikan Menengah Kejuruan

Technisch Onderwijs atau Pendidikan TeknikHandels Onderwijs atau Pendidikan Dagang

Meisjes Vakonderwijs atau Pendidikan Kejuruan

Kewanitaan

Landbouw Onderwijs atau Pendidikn PertanianKweeksschool atau Sekolah Keguruan

d. Pendidikan Tinggi

Geneeskundige Hooge School (GHS) atau

Sekolah Tinggi Kedokteran

Rechtskundige Hooge School (RHS) atau Sekolah

Tinggi Hukum

Technisce Hooge School (THS) atau Sekolah

Tinggi Teknik

(64)

64

C. Terbentuknya Kesadaran Nasional dan

Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia

1850 istilah Indonesia pertama kali muncul,

ditulis di Journal of the Indian Archipelago and

Eastern Asia oleh JR Logan yang berkebangsaan

Inggris

Indonesia berasal dari dua kata India dan Nesos

yang bermakna Kepulauan Hindia

1884 kata Indonesia dalam arti etnologis

(65)

65

IDENTITAS BANGSA INDONESIA

Kronik Cina

: Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan)

India Kuno (

Sansekerta

)

: Dwipantara

(Kepulauan Tanah Seberang)

Masa penjajahan Belanda

:

Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda)

Pendudukan Jepang

: To-Indo (Hindia Timur)

Eduard Douwes Dekker (1820-1887)

:

Insulinde (Kepulauan Hindia)

Ernest Francois Eugene Douwes Dekker /

Dr. Setiabudi (1879-1950)

: India (Nusantara)

diambil dari Pararaton

Earl (1813-1865) Journal of the Indian

Archipelago and Eastern Asia (JIAEA)

:

Indunesia atau Malayunesia

Indische Vereniging (1922) dipimpin oleh

Sutan Kasayangan dan RM Noto Suroto

:

Indonesische

Vereniging/

Perhimpunan

(66)

66

Latar Belakang Pergerakan

Nasional Indonesia

FAKTOR INTERNAL

a. Kesengsaraan dan penderitaan selama massa imperalis-kolonialis b. Eksploitasi sumber-sumber ekonomi

oleh Hindia Belanda

c. Kemajuan dalam bidang pendidikan yang menghasilkan kaum intelektual d. Kegagalan-kegagalan perlawanan

daerah selama ini (seperti Perang Diponegoro, Padri dan lain-lain). e. Kenangan pada kejayaan sejarah

masa lampau

f. Perubahan kebijakan pemerintah Belanda terhadap Indonesia

FAKTOR EKSTERNAL

a. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1904-1905 b. Pengaruh pergerakan

nasional di luar negeri c. Pengaruh paham-paham

kebebasan di Eropa

(67)

67  Sarekat Islam  (SI)

 Indische Partij

(IP)

ORGANISASI KEAGAMAAN

 Muhammadiyah  Nahdatul Ulama

(NU)

 Partai Komunis

Indonesia (PKI)

 Partai Nasional

Indonesia (PNI)

 Gabungan Politik

indonesia (GAPI)

 Taman Siswa

 Persatuan Bangsa

Indonesia (PBI) dan Partai Rakyat

Indonesia (Parindra)

 Gerakan Rakyat

Indonesia (Gerindo)

 Kongres Pemuda dan

(68)

68

1. Organisasi Pelopor

a. Budi Utomo

Didirikan : 20 Mei 1908

Pendiri :

- Dr. Wahidin Sudirohusodo - Sutomo

- Dr. Cipto Mangunkusumo

Tujuan : Mengusahakan perbaikan

pendidikan dan pengajaran generasi muda di Indonesia

Budi Utomo merupakan gerakan renaissance (kelahiran kembali) budaya Indonesia

Tanggal didirikannya Budi Utomo diperingati menjadi Hari Kebangkitan Nasional

Dalam perjuangannya, Budi Utomo memilili

(69)

69

b. Serikat Islam

Didirikan : Solo, Tahun 1911

Pendiri :

K.H Samanhudi

seorang pengusaha batik dari kampung Lawean (Solo)

Tujuan : a. Memperkuat persatuan

pedagang dalam menghadapi persaingan

dg pedagang cina

b. Mengadakan perlawanan terhadap pedagang Cina dan front perlawanan terhadap penghinaan rakyat pribumi serta reaksi atas politik kristenisasi kaum zending (Notosusanto,

1975:187)

 Pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam diubah menjadi Sarekat Islam di bawah pimpinan H.U.S. Cokroaminoto dengan beranggotakan semua kalangan masyarakat yang beragam Islam

(70)

70

c. Indische Partij (IP)

Didirikan : Bandung, 25 Desember 1912 Pendiri : Tiga Serangkai

- E.F.E Douwes Dekker

- dr. Cipto Mangunkusumo

- Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara)

Tujuan :“Indie merdeka, dengan dasar “

Nasional Indische”, yaitu membangun rasa cinta tanah air serta bersama-sama memajukan

(71)

71

2. Organisasi Keagamaan

a. Muhammadiyah

Didirikan : Yogyakarta, 18 November 1918Pendiri : K.H Ahmad Dahlan

Tujuan : memurnikan ajaran Islam

berdasarkan Al-Quran dan Hadist

Sifat : Modernis Islam

b. NU

Didirikan : Surabaya, 31 Januari 1926 Pendiri : - K.H Hasyim Asy’ari

- K.H Abdul Wahab Khasbullah - K.H Bisri Syamsuri

- K.H Mas Alwi - K.H Ridwan

Tujuan : Mengembangkan ajaran Islam

Ahlussunah wal Jamaah dan melindunginya dari penyimpangan pembaharu dan modernis

(72)

72

c. Al Irsyad

Didirikan : Tahun 1914

Pendiri : Komunitas Keturunan Arab

Indonesia

Tujuan : Menekankan persamaan antar

umat manusia dan melawan pendirian golongan sayid ( keturunan Nabi

Muhammad S.A.W yang mengelola Jamiat Khain)

(73)

73

3. Organisasi Lain

a. Pergerakan Wanita

Pelopor :

R.A Kartini (1878-1904) melalui buku “Door

duisternis tot licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) pada tahun 1912

Dewi Sartika (1878-1904) melalui Sekolah

Istri yang kemudian berkembang menjadi Keutamaan Istri

Macam-macam Organisasi :

- Keutamaan Istri (1904) - Puteri Mardika (1912)

- Kartinifonds / Dana Kartini (1912)

- Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI) (1928) selanjutnya berubah menjadi

Perserikatan Perhimpunan Puteri Indonesia (PPPI) (1930)

Tujuan : Memperbaiki pendidikan dan

mempertinggi kecakapan-kecakapan

keterampilan wanita yang bersifat khusus

Sifat : Setelah Kongres Pemuda II (28 Oktober

(74)

74

b. Perhimpunan Indonesia (PI)

Didirikan : Belanda, 25-Oktober-1908, pada

awalnya bernama “IndischeVereeniging”

(Perhimpunan Hindia) tetapi pada tahun 1922

diubah menjadi “Indonesische

Vereeniging”(Perhimpunan Indonesia)

Pendiri : Sutan Kasayangan dan

Notosuroto

Tujuan : Pada awalnya tujuan pendirian

organisasi ini adalah memperhatikan

(75)

75

c. Partai Komunis Indonesia (PKI)

Didirikan : Desember 1920, cikal bakal PKI

adalah ISDV yang didirikan oleh H.J.F.M Sneeveliet pada tanggal 9 Mei 1914, pada tanggal 23 Mei 1920 ISDV berubah menjadi Partai Kommunist Hindia, selanjutnya pada bulan desember berubah menjadi PKI

Pendiri : Semaun dan Darsono

Tujuan : Menyebarkan paham komunis

Menentang secara radikal

Imperialisme-kolonialisme yang menyatu dengan kapitalisme

Pada tahun 1923, PKI semakin kuat dengan

bergabungnya tokoh-tokoh seperti Alimin

(76)

76

d. Partai Nasional Indonesia (PNI)

Didirikan : 4 Juli 1927Pendiri : Ir. Sukarno

Tujuan : berjuang untuk kemerdekaan

Indonesia berdasarkan asas ”kepercayaan pada

diri sendiri” dengan mempersatukan seluruh

semangat kebangsaan rakyat Indonesia menjadi satu kekuatan nasional (Self help, non kooperatif, dan marhaenisme)

24 Desember 1929, pemerintah Hindia Belanda

(77)

77

Pada kongres luar biasa tanggal 25 April 1931

(78)

78

e. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

Didirikan : tanggal 4 Juli 1939, dengan

semboyan “Indonesia Berparlemen”. GAPI merupakan gabungan beberapa organisasi politik, antara lain : Parindra, Gerindo, Persatuan Minahasa, Partai Islam Indonesia, Partai Katolik Indonesia, Pasundan, dan PSII

Pendiri : Muhammad Husni Thamrin

Tujuan : Membentuk satu kekuatan

nasional baru melalui parlemen berdasarkan norma-norma demokrasi yang berlaku

f. Tamansiswa

Didirikan : Yogyakarta, pada tahun 1922Pendiri : Suwardi Suryaningrat / Ki Hajar

Dewantara

Tujuan : Pengembangan edukasi dan

kultural dengan mendidik generasi muda dalam jiwa kebangsaan Indonesia dengan semboyan “Tut Wuri Handayani

(79)

79

g. Persatuan Bangsa Indonesia (PBI)

Didirikan : Surabaya, Nopember 1930

Pendiri : Kelompok studi surat kabar

Soeloeh Rakyat Indonesia

Tujuan : Membebaskan penderitaan rakyat dengan berbagai kegiatan

Sifat : Tidak membedakan dikotomi

organisasi, baik itu sifatnya kooperatif maupun non-kooperatif, sosial, politik, maupun keagamaan

h. Partai Rakyat Indonesia (Parindra) Didirikan : 1935

Pendiri : merupakan gabungan antara PBI

dan BU, yang didukung oleh Serikat (Celebes, Sumatra, Ambon) serta perkumpulan Betawi,dll

Tujuan : Mempertahankan kebijakkan

politik moderat yang kooperatif, dengan tujuan Indonesia Mulia dan Sempurna

(80)

80

i. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)

Didirikan : 24 Mei 1937

 Pendiri :

- Mr. Moh. Yamin - A.K. Gani

- Mr. Sartono

 Tujuan : menjadi partai yang lebih luas dibanding Parindra dengan tujuan

memperjuangkan masalah demokrasi dari ancaman fasis

(81)

81

4. Kongres Pemuda dan Sumpah Pemuda

a. Konggres Pemuda I (30 April – 02 Mei 1926)

Diprakarsai oleh Perhimpunan Pemuda

Pelajar Indonesia (PPPI)

Diketuai oleh M. Tabrani dengan anggota

Bahder Djohan, Sumarto, Jan Toule,

Soulehuwij, dan Paul Pinontuan

Keputusan :

-

Semua perkumpulan pemuda bersatu ke

dalam organisasi Pemuda Indonesia

(82)

82

b. Konggres Pemuda II (27-28 Oktober 1928)

Dilaksanakan di gedung Indonesische

Clubgebouw Jakarta

Diketuai oleh Sugondo Joyopuspito dan

dihadiri oleh sekitar 750 orang dari

perwakilan perkumpulan pemuda

Keputusan :

-

Ikrar sumpah pemuda yang berisi satu

nusa, satu bangsa, dan satu bahasa

-

Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai

Lagu Kebangsaan Indonesia

-

Bendera Merah Putih ditetapkan sebagai

bendera pusaka bangsa Indonesia

-

Semua

organisasi

pemuda

dilebur

Referensi

Dokumen terkait

schachtii female population densities were similar in suppressive and conducive soil in the ®rst nematode generation, but remained low in the suppressive soil compared to

Ulos ini dipakai sebagai selendang, tali-tali, juga Ulos ini diberikan kepada anak cucu yang baru lahir terutama anak pertama yang memiliki maksud dan tujuan sekaligus sebagai Simbol

Kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir peserta

Kondisi optimum penentuan nitrit dengan metode ekstraksi-spektrofotometri sebagai kompleks 4-(4- nitrobenzenazo)-1-aminonaftalen dengan n-amil alkohol adalah : (1) Panjang

Kriteria-kriteria dalam pengambilan sampel secara purposive sampling dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

al-Sunnah wa al-Jama‟ah, Khalista, Surabaya, 2010. Ahmad Sarwono dan Shofrotum binti Husein al-Aydrus, K.H.R.Ng. Ahmad Dahlan, Pembaharu, Pemersatu, dan Pemelihara

Usulan Teknis dinyatakan memenuhi syarat (lulus) apabila mendapat nilai minimal 70 (tujuh puluh), peserta yang dinyatakan lulus akan dilanjutkan pada proses penilaian penawaran

Perihal : Undangan Pembuktian Kualifikasi Paket Pekerjaan Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Garasi di Halaman Pemkab Kabupaten Empat Lawang1. Dengan ini kami beritahukan