• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Kebidanan kelompok khusus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Asuhan Kebidanan kelompok khusus"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan

Kebidanan

kelompok

khusus

Sri Wahyuni, M.Mid

Jur Kebidanan Poltekkes Surakarta

(2)

Pendahuluan

 Langkah proses askeb kelompok khusus

sama dengan tk individu, keluarga maupun masyarkat

 Beda:

 Sasaran

 Permasalahan dilihat dari sisi kelompok, tapi bila menyangkut permasalahan

(3)

Langkah 2. Melakukan Analisa data

Langkah 3: Melakukan Rumusan masalah dan Prioritas masalah

Langkah 4. menegakkan Diagnosa kebidanan kelompok

Langkah 5: membuat Perencanaan kebidanan

Langkah 6. Pelaksanaan

(4)

langkah

Langkah 2. Melakukan Analisa data

Langkah 3: Melakukan Rumusan masalah dan Prioritas masalah

Langkah 4. menegakkan Diagnosa kebidanan kelompok

Langkah 5: membuat Perencanaan kebidanan

(5)

A. Pengkajian

 Pengumpulan data merupakan langkah

awal untuk menentukan masalah dan kebutuhan kelompok akan pelayanan kesehatan

 Perlu dikaji masalah yang timbul secara

kelompok

 Dibutuhkan ketrampilan komunikasi

yang memadai agar dapat diterima

(6)

 Yang perlu dikaji secara mandalam

adalah latar belakang yang mendorong timbulnya masalah pada kelompok

tersebut

 Menekankan pada aspek kebiasaan,

adat istiadat & budaya, pendidikan, sosek, kesh perseorangan, lingk,

(7)

 Bidan juga perlu menjelaskan peran dan fungsinya dalam melaksanakan asuhan kebidanan komunitas sehingga klien

dapat diajak kerja sama secara optimal:

 sebagai fasilitator dan motivator dalam

menggerakan dinamika masyarakat untuk dapat menolong dirinya sendiri

decision maker dengan aktif melakukan

lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan untuk dapat

diwujudkan.

(8)
(9)

Pengkajian,

INTI KOMUNITAS

al:

(10)
(11)

Pengkajian,

SUB SISTEM

KOMUNITAS

(12)

Pengkajian,

INTI KOMUNITAS

(13)

1. Identitas Kelompok, al

 Besar dan kecilnya kelompok (Jumlah dalam

kelompok tersebut)

 Latar belakang pendidikan (dalam penggunaan bahasa yang sesuai)

 Tingkat sosial ekonomi

 Kebiasaan

 pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang

telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat.

 (penderita cacar tidak boleh mandi, penggunaan minyak

jelantah, Membungkus makanan panas ke dalam plastic)

(14)

 Adat istiadat

 Contoh: anak diare cepat besar, tidak

boleh banyak-banyak minum)

 Pekerjaan

 Agama yang dianut

 Kepercayaan

 Lokasi tempat tinggal

 Usia penduduk yang berisiko

(15)

Pengkajian,

INTI KOMUNITAS

al:

(16)

2. Masalah kesehatan, al:

 Masalah kesehatan yang sering terjadi

 Besarnya anggota kelompok yang

mempy masalah

 Keadaan kesehatan anggota kelompok

umumnya

 Sifat masalah pada kelompok (yang

mengancam atau telah mengancam?)

(17)

Pengkajian,

INTI KOMUNITAS

al:

(18)

3. Pemanfaatan Fasilitas

kesh, al

 Puskesmas

 Posyandu

 Polindes

(19)

Pengkajian,

INTI KOMUNITAS

al:

(20)

4. Keikutsertaan Upaya

kesh, al:

 Sebagai kader kesehatan

 Dana Upaya Kesh Masyarakat (DUKM)

 Dasa Wisma

(21)

Pengkajian,

INTI KOMUNITAS

al:

(22)

5. Status kesh Kelompok,

al:

 Penyakit yang pernah diderita (akut, kronis &

menular)

 Keadaan gizi kelompok umumnya (anemia,

marasmus, kwasiokor)

 Imunisasi (dasar-ulangan, lengkap/tidak)

 KIA (kehamilan, persalinan, nifas, perinatal,

neo, bayi dan balita)

 KB (akseptor/non)

(23)

Pengkajian

(24)
(25)

1. Keadaan sanitasi

lingk,al:

 Perumahan (permanen/semi, ventilasi,

penerangan, kebersihan)

 Sumber air minum

 Pembuangan air limbah

 Pembuangan sampah

 Tempat pembuangan tinja

 Format WINSHIELD SURVEY.doc

(26)
(27)

apakah ada fasilitas dan sarana

pendidikan yang dapat

digunakan untuk

meningkatkan pengetahuan

,

seperti: sekolah dan tempat

(28)
(29)

 apakah ada fasilitas dan sarana

keamanan serta transportasi yang dapat

membantu masyarakat di daerah tersebut,

 seperti adanya kantor polisi, pusat

pemadam kebakaran, jalan yang

memadai, kendaraan umum, dll yang terkait

(30)
(31)

apakah cukup menunjang sehingga

memudahkan komunitas

untuk

mendapatkan pelayanan di

berbagai bidang termasuk

kesehatan

Sistem pengambilan keputusan

Keterlibatan masyarakat dalam

pengambilan keputusan

(32)
(33)

 apakah dapat membantu

terdeteksinya suatu gangguan

kesehatan, memberikan perawatan dan rehabilitasi bila diperlukan.

 tersedianya pasar dan tempat ibadah,

sehingga memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya

(34)
(35)

sarana komunikasi apa saja yang

terdapat dikomunitas tersebut

untuk dapat

meningkatkan

pengetahuan

komunitas tersebut

yang terkait dengan kesehatan

seperti tv, radio, Koran atau

leafeat

(36)
(37)

apakah tingkat social ekonomi

masyarakat sesuai UMR,

sehingga anjuran konsumsi

makanan

sesuai dengan

kemampuan

keuangan

(38)
(39)

apakah tersedia sarana

menurunkan stress dan

(40)

langkah

Langkah 2. Melakukan Analisa data

Langkah 3: Melakukan Rumusan masalah dan Prioritas masalah

Langkah 4. menegakkan Diagnosa kebidanan kelompok

Langkah 5: membuat Perencanaan kebidanan

(41)

B. ANALISA DATA

D IV Kebidanan Komunitas

(42)

langkah

Langkah 2. Melakukan Analisa data

Langkah 3: Melakukan Rumusan masalah dan Prioritas masalah

Langkah 4. menegakkan Diagnosa kebidanan kelompok

Langkah 5: membuat Perencanaan kebidanan

(43)

C. PERUMUSAN & PRIORITAS

MASALAH

 Berdasarkan analisa data kelompok  Ditentukan permasalahan yang dialami

kelompok

 Masalah tidak hanya satu, ada beberapa masalah yang muncul sekaligus

 Sehingga perlu prioritas masalah:

 Sifat masalah (actual, resiko, potensial)

 Tingkat bahaya yang mengancam (kehidupan,

kesehatan)

(44)

C. PERUMUSAN &

PRIORITAS MASALAH

 Kemungkinan masalah utk dpt diatasi

(mudah, sebagian, tidak dapat) mengacu

pada sumber daya yang ada

 Berat ringanya masalah (tinggi, cukup,

rendah), mengacu pada waktu, kelompok

yang bermasalah, persepsi kelompok

(45)

Langkah 2. Melakukan Analisa data

Langkah 3: Melakukan Rumusan masalah dan Prioritas masalah

Langkah 4. menegakkan Diagnosa kebidanan kelompok

Langkah 5: membuat Perencanaan kebidanan

Langkah 6. Pelaksanaan

(46)

D. DIAGNOSA/MASALAH

KELOMPOK

 Didasarkan pada:

 Masalah kesh yang dijumpai kelompok, dg

mempertimbangkan faktor resiko dan potensial terjadinya masalah/penyakit

Kemampuan kelompok dalam pemecahan

masalah dilihat dari sumber daya

kelompok (fnansial, pengetahuan,

dukungan kelg masing2 anggota kelpk)

(47)

 Diagnosa komunitas merupakan

gambaran kebutuhan atau respon

komunitas terhadap masalah kesehatan yang dihadapinya.

 Dengan mengacu kepada upaya

pelayanan kesehatan promotif dan preventif,

 rumusan diagnose komunitas harus

merefeksikan pendekatan promotif dan preventif

(48)

rumusannya berisi :

 Resiko terjadinya…

 (kebutuhan/respon komunitas terhadap masalah kesehatan)

 Pada masyarakat (target/sasaran)

 Sehubungan dengan (data primer dan sekunder)

 Contoh:

(49)

kelompok:

Tingginya angka kesakitan anak dg

Tetanus neonatorum sehub dg

kurangnya pengetahuan dan

kemampuan ibu dalam perawatan tali pusat, yang ditandai dengan 5 dari 8 orang bayi usia kurang dari seminggu

tali pusatnya kotor dan basah

(50)

langkah

Langkah 2. Melakukan Analisa data

Langkah 3: Melakukan Rumusan masalah dan Prioritas masalah

Langkah 4. menegakkan Diagnosa kebidanan kelompok

Langkah 5: membuat Perencanaan kebidanan

(51)

E. PERENCANAAN

 Dibuat berdasarkan diagnosa,

mencakup:

Tujuan yang ingin dicapai

Rencana tindakan yang akan dilakukan

Kriteria keberhasilan

(52)

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

1. Keterlibatan pengurus & anggota

kelpk dlm menyusun perencanaan

2. Keterpaduan dg pelayanan kesh

lainnya (tenaga, biaya, sarana, waktu)

3. Kerjasama lintas program & sektoral

shg pelayanan bersifat menyeluruh

4. Aman dan sesuai dengan keadaan

(53)

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

5. Dapat dicapai dengan sumber daya yang ada

6. Sama dengan kehendak, nilai dan keyakinan

klien

7. Tidak bertentangan dengan terapi yang lain

8. Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman kebidanan atau pengetahuan dari ilimu yang relevan

9. Dalam batas standart yang ditetapkan hukum, asosiasi profesi dan kebijakan institusi/

pemerintah

(54)

Langkah- langkah

1. Menentukan keberadaan tingkat

permasalahan pada level/kelompok

yang pasti sehingga memudahkan intervensi

2. Merencanakan intervensi sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan.

3. Intervensi dapat berfokus pada

(55)

Langkah- langkah

Prevensi primer, meliputi promosi

kesehatan dan proteksi spesifk

 Membantu mengidentifkasi tum-bang

anak pada sekelompok ibu yang punya anak balita

 Membantu perencanaan diet sesuai

dengan keterbatasan dana

 Membantu memberikan imunisasi

(56)

Langkah- langkah

Prevensi sekunder, mencakup diagnosis awal dan pengobatan dini

 Mengirim/konsultasi pada tim kesehatan apabila dibutuhkan

 Membantu penyesuaian pola makan pada keluarga sebagai bagian dari terapi

Prevensi tersier

 Kontrol dan pengobatan serta dietnya

 Membantu perawatan dirumah termasuk pemberian obat dan perawatan sehari – hari

 Membantu mengidentifkasi alternative lain yang berkaitan dengan penyakit dan pengelolaan

(57)

Langkah- langkah

3. Validasi kembali perencanaan yang

telah dibuat agar tetap sesuai dengan ketersediaan sumber daya

4. Susun jadwal kegiatan yang dapat

melibatkan kelompok

5. Tidak menutup kemungkinan adanya konsultasi dengan pihak professional kesehatan yang lain akan hasil yang maksimal

(58)

Hal – hal yang perlu diperhatikan

dalam melakukan konsultasi yaitu

1. Identifkasi masalah yang jelas

2. Kumpulkan data yang relevan dan lengkap

3. Pilih konsultan yang dikenal mempunyai

ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan

4. Komunikasikan dengan jelas dan lengkap,

serta sumber daya yang dapat mendukung pemecahan masalah dalam kelompok

(59)

Hal – hal yang perlu diperhatikan

dalam melakukan konsultasi yaitu

5.

Diskusikan hasil rekomendasi

6.

Paparkan hasil rekomendasi

ke klien dan setelah

dilaksanakan lakukan

evaluasi

(60)

langkah

Langkah 2. Melakukan Analisa data

Langkah 3: Melakukan Rumusan masalah dan Prioritas masalah

Langkah 4. menegakkan Diagnosa kebidanan kelompok

Langkah 5: membuat Perencanaan kebidanan

(61)

F. PELAKSANAAN

 Merupakan realisasi renc tindk yang telah ditetapkan bersama dg kelompok.

 Hal yang perlu diperhatikan:

 Tindk dapat dilakukan oleh nakes.,

petugs/pengurus, kader kesh sesuai kewenangan yang diberikan

 Dilakukan dlm rangka alih tehnologi dan ketrampilan

 Diinstitusi panti lebih ditekankan kpd penghuni, pengelola/pengurus dan lingk.

 Dimasy ditekankan kpd anggota kelompok, kader kesh, pengurus kelompok dan kelg.

(62)

Hal yang perlu diperhatikan,

lanjt…

 Bila ada masalah yg tak tertanggulangi

dilakukan rujukan

 Adanya keterpaduan pelayanan dengan

sektor lain

 Dicatat dalam catatan yang telah

(63)

PELAKSANAAN

 Dalam melaksanakan implementasi ini

dapat dibagi dalam 2 kegiatan, yaitu:  fase persiapan: what, who, why, when,

where, dan how  fase tindakan.

(64)

Isi format

 Prioritas masalah  Tujuan

 Strategi    Aktiftas

 Penanggung jawab   Waktu dan Tempat  Biaya

(65)

Fase Persiapan

untuk mengklarifkasi rencana

asuhan dan berbagai fasilitas yang

diperlukannya.

implementasi asuhan kadang

perlu feksibilitas dan penyesuaian

terhadap hal-hal yang tidak dapat

diantisipasi sebelumnya

(66)

Fase tindakan merupakan

serangkaian tindakan yang dilakukan

untuk

1. Mengaplikasikan teori yang tepat ke dalam

tindakan yang dilaksanakannya.

2. Menolong memfasilitasi dalam menciptakan

lingkungan yang kondusif untuk

pengimplementasian rencana asuhan

3. Mempersiapkan masyarakat untuk

menerima pelayanan kesehatan

4. Memonitor dan mendokumentasikan

(67)

Langkah 2. Melakukan Analisa data

Langkah 3: Melakukan Rumusan masalah dan Prioritas masalah

Langkah 4. menegakkan Diagnosa kebidanan kelompok

Langkah 5: membuat Perencanaan kebidanan

Langkah 6. Pelaksanaan

(68)

F. EVALUASI

 Ditetapkan berdasarkan kriteria yang

sudah ditetapkan, melalui:

Membandingkan hasil tindk dg tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

 Menilai efektiftas proses mulai dari

(69)

Evaluasi…

 merujuk kepada pengukuran dan

penetapan dari efektiftas dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan.

 merupakan tindakan penyelidikan yang

mengaitkannya dengan standar dan kriteria keberhasilan.

 juga dilakukan untuk mengukur mutu

pelayanan (quality of services ),

program, dan penampilan

(70)
(71)

PELAPORAN

 Pendahuluan.

 berisi latar belakang,

 potensi dan permasalahan

 Pelaksanaan

 Memuat hasil askeb kelompok khusus (dari pengkajian s/d evaluasi)

 Penutup.

 Kesimpulan: memuat kesimpulan kegiatan

 Saran: Berisi masukan terhadap pihak yang terkait

(72)

DATA KELOMPOK ANAK SD :

 8 % murid yang tidak mencuci tangan

sebelum makan

 37% murid tidak mencuci kaki sebelum

tidur

 25% murid tidak biasa pakai alas kaki

 53% murid tidak biasa potong kuku

 8% murid yang mempunyai kebiasaan

mandi 1 kali sehari

 86 % gigi murid bermasalah

(73)

 Sebagian besar murid SD tidak mengetahui manfaat gosok gigi  Sebagian murid tidak mengetahui

personal hygiene

 Sebagain murid mengalami masalah gigi

 Potensial cacingan

 Orang tua dan murid tidak memperhatikan PHBS

(74)

ANALISA

MASALAH:

Kurangnya perawatan diri pada murid

SD

Resiko terjadinya karies gigi pada

murid SD

Kurangnya pengetahuan tentang

pentingnya kebersihan diri

(75)

RUMUSAN MASALAH:

Kurangnya perawatan diri pada murid SD berhubungan dengan Kurangnya

pengetahuan tentang pentingnya kebersihan diri ditandai dengan:

8 % murid yang tidak tidak mencuci

tangan sebelum makan

37% murid tidak mencuci kaki sebelum

tidur

25% murid tidak biasa pakai alas kaki

53% murid tidak biasa potong kuku

8% murid yang mempunyai kebiasaan

mandi 1 kali sehari

(76)

Resiko terjadinya karies gigi pada murid SD berhubungan dengan kurangnya

perawatan gigi ditandai dengan:

86 % gigi murid bermasalah

(77)

PRIORITAS MASALAH ?

(78)

PERENCANAAN

Prioritas Masalah

Perencanaan PJ

(79)

KELOMPOK BUMIL

 5 % Hb ibu rendah

 10 % Lila < 23.5 cm

 10 % ibu belum tahu tanda2 persalinan

 5 % ibu hmail primi muda

 40 % ibu belum tahu tanda bahaya

 20 % ibu hamil yang masuk sasaran

belum imunisasi TT

 40% tidak minum Fe

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal selama pemeriksaan sengketa masih berlangsung dan putusan sela sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak juga dilaksanakan oleh pengusaha, hakim ketua sidang

Penerapan smart mobility dalam pengoptimalisasian layanan dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya menambah kapasitas layanan, memberikan kemudahan pelayanan dengan

Di dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat (2) menegaskan bahwa Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh Pemerintah Daerah dan

Selama kendaraan berjalan, sistem ini akan terus memantau dan menilai kondisi mobil tersebut, seperti beban kendaraan, kondisi mobil pada saat melewati jalan yang

Pengembangan produk unggulan desa sebagai karya kearifan lokal desa yang bisa menjadi pendukung keberadaan ekowista tanjungan secara ekonomi serta bisa menjadi

Kondisi terumbu karang daerah reef flat yang baik dan tergolong produktif terlihat juga pada persentase tutupan komponen penyusun terumbu karang, dimana

Selanjutnya, pembaca juga dapat mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter bangsa yang tersirat dalam tradisi lisan masyarakat Sunda dalam artikel “Nilai-Nilai Pendidikan

kemudian diaduk hingga merata. 3) Memasukkan bahan yang telah tercampur ke dalam botol kemudian ditutup rapat dan difermentasi selama 7 hari. MOL yang sudah matang ditandai