Pengembangan
Cloud Computing
Untuk Penyediaan Aplikasi di
Fakultas Teknologi Informasi - UKSW
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti :
Britia Dicky Eka Perkasa 672009029
Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Pengembangan
Cloud Computing
Untuk Penyediaan Aplikasi di
Fakultas Teknologi Informasi UKSW
1)Britia Dicky Eka Perkasa, 2)Wiwin Sulistyo
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen SatyaWacana Jl.Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)britiadicky@gmail.com, 2) Wiwinsulistyo@staff.uksw.edu
Abstract
Cloud computing is currently one of the services it provides many benefits in every work environment. One service is a service cloud computing Software as a Service (SaaS) that provides services such as applications to users. SaaS services can be utilized in the laboratory of the Faculty of Information Technology to solve problems demand applications that require a very short time during the practicum. Cloud computing services can be developed in the Faculty of Information Technology in serving the needs of user applications, so as to provide benefits to users in getting the application as practical purposes
Keyword : Application, Cloud Computing, Software as a Service (SaaS)
Abstrak
Cloud computing saat ini menjadi salah satu layanan yang memberikan banyak manfaat disetiap lingkungan pekerjaan. Salah satu layanan cloud computing adalah layanan SoftwareasaService (SaaS) yang menyediakan layanan berupa aplikasi kepada pengguna. Layanan SaaS dapat dimanfaatkan didalam laboratorium Fakultas Teknologi Informasi dalam menyelesaikan masalah permintaan aplikasi yang memerlukan waktu sangat singkat pada saat praktikum. Layanan cloud computing dapat dikembangkan di lingkungan Fakultas Teknologi Informasi dalam melayani kebutuhan aplikasi pengguna, sehingga dapat memberikan manfaat kepada pengguna dalam mendapatkan aplikasi sebagai keperluan praktikum.
Kata kunci : Aplikasi, Cloud Computing, Software as a Service (SaaS)
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Univeritas Kristen Satya Wacana
1. Pendahuluan
Kebutuhan akan mendapatkan suatu aplikasi sebagai keperluan praktikum di lingkungan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) sangatlah penting. Kebutuhan laboratorium FTI dalam kegiatan praktikum adalah menyediakan aplikasi kepada mahasiswa supaya dapat mengikuti kegiatan praktikum. Apabila terjadi kegagalan dalam menjalankan aplikasi di laboratorium maka mahasiswa tidak dapat mengikuti kegiatan praktikum menggunakan komputer laboratorium. Hal ini menjadi masalah apabila jumlah komputer sesuai dengan jumlah mahasiswa yang mengambil praktikum. Mahasiswa perlu memasang ulang aplikasi yang dibutuhkan, sehingga membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam proses pemasangan aplikasi yang ingin digunakan. Permasalahan tersebut dapat mengganggu mahasiswa dalam memperoleh ilmu yang didapat dalam proses praktikum.
Cloud computing merupakan solusi dalam menyelesaikan masalah permintaan aplikasi yang membutuhkan waktu yang sangat singkat, karena karakteristik cloud computing memberikan kemudahaan dalam mendapatkan aplikasi dan dapat digunakan kapan saja selama terhubung kedalam suatu jaringan. Salah satu layanan cloud computing adalah Software as a Sevice (SaaS). Layanan
SaaS merupakan layanan penyedia aplikasi yang dapat digunakan melalui web browser, sehingga pengguna hanya mengakses web yang disediakan lalu dapat memilih aplikasi yang diperlukan, pengguna dapat menggunakan aplikasi yang diperlukan tanpa harus memasang aplikasi ke dalam komputer pengguna. Layanan
SaaS dapat dimanfaatkan di laboratorium sebagai pengganti aplikasi yang tidak dapat dijalankan pada komputer di laboratorium. Layanan SaaS juga dapat dikembangkan pada lingkungan FTI agar setiap pengguna dapat memanfaatkan layanan SaaS tersebut untuk keperluan praktikum di dalam lingkungan FTI.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka akan dilakukan perancangan cloud computing sebagai layanan SaaS yang menyediakan aplikasi di Fakultas Teknologi Informasi dengan menggunakan XenApp yang berfungsi sebagai penyedia layanan
SaaS. Tujuan yang akan dicapai dalam perancangan layanan cloud computing
adalah membangun layanan cloud computing yang dapat bermanfaat di lingkungan FTI dan mengukur kemampuan kinerja server dalam melayani kebutuhan aplikasi agar dapat berjalan efektif dalam melayani kebutuhan user. Adapun batasan masalah dalam perancangan ini hanya meliputi perancangan layanan SaaS yang dapat digunakan pada setiap laboratorium tanpa membahas kinerja seluruh jaringan di FTI, dan untuk menguji kinerja CPU dan memori pada server dilakukan dengan menggunakan aplikasi netbeans sebagai pengujian kinerja server, karena aplikasi netbeans memerlukan beban CPU dan memori yang tinggi, sehingga perlu pengujian agar dapat menentukan jumlah user yang dapat menggunakan layanan
SaaS sesuai dengan spesifikasi komputer server. Pengujian dilakukan di laboratorium CTC sebagai gambaran bahwa aplikasi dapat dijalankan mewakili keseluruhan laboratorium.
2. Tinjauan Pustaka
Software as a Service (SaaS) sebagai Layanan Penyedia Aplikasi Berbasis Private Cloud, menjelaskan perancangan menggunakan VMWare Horizon Workspace yang dipasang diatas Hypervisior ESXi yangmerupakan ruang kerja terintegerasi yang menyediakan aplikasi, data, dan desktop yang bisa diakses dari berbagai device. berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menujukan bahwa aplikasi yang disediakan bisa diakses oleh user dan diperoleh hasil bahwa dengan layanan SaaS
yang dibangun, bisa dipasang aplikasi ke dalam semua komputer dalam satu laboratorium dengan waktu yang sangat singkat, sehingga tidak akan terjadi masalah jika suatu saat terjadi permintaan aplikasi yang dibutuhkan untuk sebuah mata kuliah praktikum [1]. Penelitian lainnya dengan judul Perancangan cloud computing di laboratorium Komputer Jurusan Teknik UBB, bertujuan agar software
dan hardware untuk komputer yang ada di laboratorium tersebut dapat digunakan lebih baik dan efesien. Cloudcomputing ini bermanfaat sebagai pusat pembelajaran dan penelitian ke depan agar dapat dibangun sebuah laboratorium yang lebih bermanfaat. Dengan Software as s Service (SaaS) maka pengaturan penggunaan
software di komputer laboratorium dapat lebih baik dan mudah untuk di kontrol [2]. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi “IEEE Internet
Computing” Cloud computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di dalam server dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor, dan lain-lain [3]. Dalam Perancangan cloud computing ini, difokuskan pada layanan SaaS menggunakan
Citrix XenApp yang berfungsi sebagai layanan SaaS didalam sebuah cloud computing. Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari cloud computing
dimana pelanggan dapat menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud provider tanpa harus instalasi software di dalam komputer pengguna [4].
XenApp merupakan solusi layanan SaaS yang menyediakan aplikasi yang dibangun di atas arsitektur unified sehingga memudahkan untuk mengelola dan cukup fleksibel untuk memenuhi kebutuhan semua pengguna organisasi [5].
Didalam perancangan layanan SaaS pada XenApp terdapat komponen pokok yang memiliki tugas dan fungsi masing – masing yang saling berhubungan dalam membentuk layanan SaaS.
Pada gambar 1 merupakan komponen yang menyusun cara kerja dalam perancangan layanan SaaS menggunakan XenApp. Hypervisior merupakan sebuah teknik virtualisasi yang memungkinkan beberapa operatingsystem untuk berjalan bersamaan pada sebuah host. Pada perancangan cloudcomputing ini menggunakan sistem operasi XenServer sebagai Hypervisior yang digunakan dalam membuat dua
virtual machine sebagai active directory dan komponen XenApp sebagai layanan
SaaS. Komponen XenApp dalam perancangan layanan SaaS terdiri dari dua instalasi aplikasi pembentuk layanan SaaS yaitu Delivery Controller dan Virtual DeliveryAgent.
Virtual Delivery Agent (VDA) merupakan sebuah virtual machine yang berfungsi mendistribusikan aplikasi yang ada di dalam server VDA. Aplikasi yang akan digunakan oleh user dipasang didalam VDA yang berada pada windows server yang digunakan dalam merancang layanan SaaS. Delivery Controller merupakan manajemen pusat dari layanan SaaS, manajemen yang dilakukan terdiri dari layanan yang berkomunikasi dengan hypervisor, mendistribusikan aplikasi, mengotentikasi dan mengelola akses pengguna, dan koneksi ke layanan virtual
aplikasi. Citrix Studio adalah konsol manajemen yang memungkinkan untuk mengkonfigurasi akses user yang dapat menerima aplikasi dan mengelola mesin
Virtual Delivery Agent(VDA).
LicenseServer merupakan server Lisensi yang digunakan untuk mengelola lisensi produk yang digunakan. License server berkomunikasi dengan controller
untuk mengelola lisensi dalam sesi masing-masing pengguna. StoreFront
merupakan management yang akan menyediakan akses terakhir kepada user
melalui halaman website atau citrix receiver. StoreFront akan mengotentikasi pengguna ke situs sumber hosting.
Citrix receiver berfungsi sebagai aplikasi yang mengatur autorisasi user
terhadap aplikasi yang disediakan oleh server. Citrix receiver dibangun di atas The IndependentComputingArchitecture (ICA), protokol kekayaan intelektual yang di desain oleh Citrix untuk aplikasi sistem server. Protokol ini meletakan spesifikasi untuk perlintasan data antara server dan client, tetapi tidak terikat pada lintas
platform manapun. Citrix director merupakan alat berbasis web yang memungkinkan untuk mendukung IT dan tim help desk untuk memantau lingkungan kerja sebuah sistem, memecahkan masalah yang terjadi, dan melakukan tugas-tugas dukungan bagi pengguna akhir.
Dalam Instalasi Delivery Controler terdapat paket database MySQL yang harus diinstal. Fungsi databaseMySQL untuk menyimpan data site dan menyimpan semua konfigurasi dan sesi informasi. Database ini menyimpan data yang dikumpulkan dan dikelola oleh layanan yang membentuk controller.
3. Metode Penelitian
Gambar 2 Tahap NDLC [7].
Pada gambar 2 merupakan metode yang akan digunakan dalam perancangan layanan SaaS. Pada tahap analysis merupakan tahapan awal untuk menganalisa kebutuhan laboratorium dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi pada saat praktikum, dan analisis keinginan user dalam mendapatkan aplikasi yang diberikan dilingkungan FTI untuk keperluan praktikum. Setelah melakukan analisis kebutuhan user maka akan dilakukan perancangan cloud computing untuk penyediaan aplikasi di Fakultas Teknologi Informasi dengan menggunakan
XenServer sebagai hypervisior dan XenApp sebagai layanan SaaS.
Perangkat keras yang akan digunakan dalam perancangan ditunjukan pada tabel 1.
Tabel 1 Spesifikasi Kebutuhan perangkat keras yang digunakan
Pada tabel 1 merupakan perangkat keras yang digunakan dalam perancangan layanan SaaS. PC server menggunakan Prosessor Intel Core 2 Quad Q9550 dengan 4 core per socket dan untuk memori RAM yang digunakan sebesar 8 GB. Kemudian PC server digunakan membuat virtual machine dengan spesifikasi prosessor 1 socket dan 1 core dengan memori RAM 1 GB yang digunakan untuk sistem operasi windows server sebagai active directory. Kemudian virtual machine dengan spesifikasi prossesor 1 socket dan 1 core dengan memori RAM 5 GB yang digunakan untuk sistem operasi windows server yang berfungsi sebagai perancangan layanan SaaS menggunakan XenApp.
Tahap design merupakan tahap perancangan sistem. Diagram flowchat yang akan digunakan dalam perancangan layanan SaaS, dapat dilihat pada gambar 3.
Hardware Spesifikasi Keterangan
Prosesor Intel® Core™2 Quad Processor Q9550
(12M Cache, 2.83 GHz, 1333 MHz FSB) Memoy 8 GB DDR3 1066 4GBX2 DUAL. Hardisk 320 GB HDD
Sistem operasi XenServer 6.5 64-bit
Processor 1 socket with 1 core per socket RAM 1 GB
Hardisk 24 GB
Sistem operasi Window Server 2008 R2 SP1 64-bit
Processor 1 socket with 1 core per socket RAM 5 GB
Hardisk 120 GB
Sistem operasi Window Server 2008 R2 SP1 64-bit
Merupakan servervirtual yang digunakan untuk membuat active directory.
Server Virtual 1
Server Virtual 2 Merupakan server virtual yang digunakan untuk membuat XenApp.
Gambar 3 Flowchart Perancangan layanan SaaS
Pada gambar 3 merupakan perancangan layanan SaaS yang akan dilakukan. Dalam perancangan layanan SaaS yang pertama dilakukan adalah instalasi
XenServer pada server fisik dan membuat dua virtual machine yang berfungsi sebagai active directory dan XenApp. Kemudian setelah semua virtual machine
dirancang maka kedua virtualmachine dihubungkan kedalam satu jaringan. Setelah terhubung dalam satu jaringan, maka konfigurasi untuk membuat layanan SaaS
dilakukan didalam virtual machine XenApp, yang meliputi instalasi software, instalasi delivery controller dan instalasi Virtual Delivery Agent (VDA) kemudian mengkonfigurasikan citrix studio.
Setelah proses konfigurasi selesai, maka dilakukan pengujian layanan SaaS
apakah dapat berjalan pada user, jika user tidak dapat mengunakan layanan SaaS
Gambar 4 Topologi Jaringan yang akan dirancang.
Pada gambar 4 merupakan topologi jaringan FTI, didalam gedung FTI terdapat access point yang dapat digunakan pengguna melalui jaringan wireless. Terdapat router CTC yang menghubungkan laboratorium CTC dan router kantor FTI menghubungkan komputer dosen FTI. Physicalserver diletakan di gedung FTI yang didalamnya terdapat dua virtual machine yang terdiri dari active directory dan
XenApp dan dimanagement melalui admin. Physicalserver dihubungkan dengan
router mikrotik yang berfungsi untuk menghubungkan server dengan seluruh jaringan yang ada di FTI. Proses routing meliputi router kantor FTI, router CTC,
router lab RX yang menghubungkan jaringan lab RX, router lab E yang menghubungkan jaringan lab E, dan router GX yang menghubungkan jaringan lab GX. Untuk menghubungkan router yang berada di gedung RX dengan router di gedung FTI dan router gedung E menggunakan jaringan wireless dan untuk router
lainnya menggunakan jaringan kabel.
Tahap Simulation Prototype merupakan tahap ujicoba yang dilakukan sebelum tahap implementasi. Pada tahap Simulation Prototype, pengujian layanan
Gambar 5 FlowchartUser Mendapatkan Aplikasi
Pada gambar 5 merupakan langkah user dalam menggunakan layanan SaaS. Langkah pertama yang dilakukan user untuk mendapatkan aplikasi adalah meminta
username dan password kepada admin laboran, setelah user mendapatkan
username dan password, kemudian user masuk kehalaman website dan mengunduh
Citrix receiver lalu diinstal didalam komputer user. Setelah proses instalasi selesai, kemudian userlogon menggunakan username dan password, apabila gagal dalam proses logon maka perlu diperiksa kembali kepada admin laboran. Apabila berhasil melakukan proses log on, maka user dapat memilih aplikasi yang dibutuhkan, setelah aplikasi dipilih, maka otomatis citrix receiver berjalan pada komputer user
setelah itu tampilan citrix receiver tersebut berubah menjadi aplikasi yang sudah dipilih, lalu user dapat menggunakan aplikasi tersebut.
Tahap implementation, penelitian ini akan di implementasikan di jaringan FTI dengan mengambil satu hasil ujicoba menjalankan aplikasi pada laboratorium dan jaringan hotspot di lingkungan FTI.
Tahap monitoring merupakan hal penting agar dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dan mendapatkan performa yang terbaik kepada user
dan melihat apakah layanan yang dibangun ini dapat berjalan dengan lancar dan kendala apa saja yang akan dihadapi. Tahap monitoring yang dilakukan menggunakan Microsoft Perfomance Monitoring yang disediakan pada Windows Server XenApp dengan mencatat kinerja CPU dan Memori pada setiap tahap percobaan aplikasi dalam waktu 10 menit.
Tahap management merupakan tahap dalam aktifitas perawatan, pemeliharaan dan pengelolaan sistem yang bertujuan untuk membantu memelihara aplikasi pada server dan membantu menyelesaikan masalah apabila terdapat kesalahan pada server dalam menjalankan aplikasi.
4. Hasil dan Pembahasan
aplikasi netbeans di laboratorium CTC. Pada pengujian aplikasi netbeans, pengujian menggunakan Microsoft Performance Monitoring dengan mencatat kinerja server pada saat user menjalankan aplikasi netbeans. Hasil dari monitoring menggunakan laporan dari performance monitoring pada server XenApp pada 10 menit setiap tahapan ujicoba yang dilakukan.
Gambar 6Tampilan Ikon aplikasi yang akan diakses
Pada Gambar 6 merupakan tampilan setelah user melakukan login dan dapat terlihat aplikasi yang akan digunakan oleh user. Hasil dari penggunaan layanan SaaS pada setiap jaringan FTI dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7 User dapat menjalankan aplikasi di jaringan FTI
Pada gambar 7 merupakan monitoring pada server XenApp yang mengunakan task manager pada tabuser agar dapat melihat proses user sudah menjalankan aplikasi dari layanan SaaS. Pada gambar tersebut menunjukan bahwa setiap user dapat menggunakan aplikasi di setiap laboratorium, Hal tersebut dapat ditunjukan dengan
session pada protocol ICA yang telah terhubung kedalam server penyedia layanan
Tabel 2 Kinerja CPU dan Memori (%)
Jumlah Aplikasi Kinerja Server XenApp
CPU (%) Memori (%)
Aplikasi Netbeans 1 16% 46%
Aplikasi Netbeans 2 25% 50%
Aplikasi Netbeans 3 34% 53%
Aplikasi Netbeans 4 42% 58%
Aplikasi Netbeans 5 57% 62%
Aplikasi Netbeans 6 60% 66%
Aplikasi Netbeans 7 69% 68%
Aplikasi Netbeans 8 91% 72%
Aplikasi Netbeans 9 92% 68%
Aplikasi Netbeans 10 96% 63%
Dari tabel 2 menunjukan kinerja CPU dan Memori pada server XenApp
yang didapat dari laporan performance monitoring. Pengujian menggunakan 1 aplikasi netbeans hingga 10 aplikasi netbeans yang dijalankan secara bersama – sama. Persentase CPU pada aplikasi yang digunakan dengan 7 aplikasi netbeans masih dalam kondisi normal dan sangat efektif. Namun dalam melayani 8 aplikasi netbeans server mengalami kinerja CPU yang tinggi dalam melayani permintaan aplikasi, sehingga sampai pada pengujian dengan 10 aplikasi CPU tidak dapat melayani penambahan permintaan aplikasi. Kinerja server yang sangat tinggi mempengaruhi proses eksekusi perintah pada memori saat menjalankan aplikasi netbeans, sehingga pada pengujian dengan 9 user kinerja memori mengalami penurunan karena gagal melakukan eksekusi perintah yang dijalankan karena penggunaan CPU yang terus meningkat. Pengukuran CPU dan Memori yang didapat dalam bentuk persen (%) sesuai dengan hasil laporan yang didapat. Persentase yang digunakan dalam pengukuran CPU dan memori dapat dilihat pada gambar 8.
Pada gambar 8 merupakan kategori dan nilai persentase pada hasil yang didapat menggunakan performance monitoring. Kategori idle menunjukan bahwa kinerja server tidak banyak melakukan aktifitas dalam penggunaan suatu aplikasi. Kategori normal dengan warna hijau menunjukan bahwa kinerja server masih dalam kondisi normal dalam melayani suatu aplikasi. Pada kategori normal dengan warna kuning menunjukan bahwa kinerja server mendekati kategori busy. Sedangkan kategori busy menunjukan kinerja server dalam kondisi memiliki beban yang sangat tinggi dalam melayani suatu aplikasi. Berdasarkan data hasil pengujian CPU dan memori tersebut, dapat dicari persentase masing – masing hasil pengujian dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
F = Total hasil didapat dari jumlah kategori persentase dari data hasil pengujian N = Total aplikasi yang digunakan keseluruhan adalah 10 aplikasi netbeans
Tabel 3 Persentase Tingkat Kinerja CPU (%)
Pengujian CPU Pada Server XenApp
Jumlah Aplikasi
Aplikasi netbeans 1 *
70% 0% 30%
Aplikasi netbeans 2 * Aplikasi netbeans 3 * Aplikasi netbeans 4 *
Aplikasi netbeans 5 *
Aplikasi netbeans 6 *
Aplikasi netbeans 7 *
Aplikasi netbeans 8 *
Aplikasi netbeans 9 *
Aplikasi netbeans 10 *
Total Hasil 7 3
Dari tabel 3 menunjukan persentase tingkat kinerja CPU pada server
Tabel 4 Persentase Tingkat Kinerja Memori (%)
Dari tabel 4 menunjukan persentase tingkat kinerja memori pada server XenApp dalam melayani 10 permintaan aplikasi netbeans. Persentase menunjukan kinerja memori 40% normal dengan warna hijau dan 60% menunjukan normal dengan mendekati kategori busy. Dengan Penggunaan memori server sebesar 5 GB, mampu melayani kebutuhan 10 permintaan aplikasi netbeans, tetapi penggunaan CPU hanya mampu melayani 7 permintaan aplikasi netbeans dengan menggunakan
processor 1 core. Rekomendasi yang diberikan dalam perancangan hardware yang akan digunakan dalam melayani kebutuhan laboratorium dengan 60 komputer adalah menggunakan processor intel server system agar mampu menangani kebutuhan sistem cloud dan untuk memori RAM sebesar 32 GB dengan rincian seperti tabel 5.
Tabel 5 Rekomendasi Kebutuhan Server
Komputer Server 32 GB
Kebutuhan RAM
XenServer 1GB
Active Directory 1GB
XenApp 30GB
Pada tabel 5, Kebutuhan sistem operasi XenServer menggunakan memori 1 GB dan windows server sebagai active directory menggunakan memori 1GB. Sedangkan pada serverXenApp, kebutuhan memori yang digunakan sebesar 30 GB agar mampu memberikan layanan yang lebih efesien dalam melayani permintaan aplikasi dengan 60 komputer pada satu laboratorium.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukan aplikasi dapat berjalan di lingkungan FTI sehingga dapat digunakan dalam kegiatan praktikum. Perlu adanya peningkatan spesifikasi hardware agar mampu menambah jumlah
6. Daftar Pustaka
[1] Johar, Andang, 2014, Perancangan Sofware as a Service sebagai Layanan Penyedia Aplikasi Berbasis Private Cloud, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
[2] Basuki Putra, Ghiri, 2014, Rancang Bangun Cloud Computing Di Laboratorium Komputer Teknik Elektro Universitas Bangka Belitung, Jurnal ECOTIPE, Volume 1, No.1.
[3] Wahana, Komputer. 2011. Kupas Tuntas Bermacam Aplikasi Generasi Cloud Computing.Yogyakarta: CV Andi Offset.
[4] Budiyanto, Alex, 2012, Pengantar Cloud Computing, Jakarta: Komunitas Cloud Computing Indonesia.
[5] Citrix, 2015, Citrix eDocs for XenApp 7.6 and XenDesktop 7.6, Citrix Product Documentation.
[6] Citrix, 2015, Concepts and components, Citrix Product Documentation. [7] Prihastomo, Yoga, 2011, Komunikasi Data & Jaringan Komputer Network