• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENERAPAN PROSEDUR SISTEM PENGG (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PENERAPAN PROSEDUR SISTEM PENGG (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

“PENERAPAN PROSEDUR SISTEM PENGGAJIAN PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VI JAMBI”

Oleh:

Resi Marjuniarti. R C0C012032

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, manufaktur, maupun jasa pada umumnya mempunyai tujuan utama salah satunya adalah mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan dapat menjamin kelangsungan hidupnya. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut adalah manajemen yang harus dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Manajemen juga harus menyediakan informasi yang akurat dan terpercaya sebagai alat pengendalian. Pengendalian itu diperlukan manajemen dalam melaksanakan pencapaian tujuan tersebut.

Peran mengelola perusahaan, agar pimpinan dapat melakukan tugasnya dengan baik, Mulyadi (1993:165) diperlukan suatu sistem pengendalian intern yang berfungsi untuk membantu dan menjaga keamanan harta milik perusahaan, menjamin ketelitian dan kebenaran data, memajukan efisiensi dalam operasi kegiatan perusahaan serta dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

Mulyadi (1993:377) gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer yang dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) yang dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

(3)

penggajian yang baik dan benar merupakan salah satu faktor terpenting dalam perusahaan, karena hal ini juga turut menentukan produktifitas suatu perusahaan.

Dalam penentuan gaji tenaga kerja harus sesuai indikator. Indikator yang benar dalam penentuan besaran gaji dalam perusahaan merupakan kebutuhan pokok dalam setiap perusahaan. Indikator yang digunakan harus sesuai agar kinerja tenaga kerja dalam perusahaan dapat dihargai oleh perusahaan dengan sesuai.

Penggajian menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No 13 tahun 2003 adalah hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarga atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarga, atau suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Bagi karyawan gaji merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam bekrja. Setiap karyawan berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi kebutuhan hidup yang layak bagi manusia. Untuk mewujudkan penghasilan yang layak pemerintah menetapkan kebijakan penggajian yang melindungi pekerja. Namun sampai saat ini banyak karyawan yang belum mengetahui sistem penggajian dalam perusahaannya sendiri sehingga banyak karyawan yang merasa dirugikan akibat sistem penggajian yang tidak sesuai dengan standar sistem akuntansi.

(4)

Kebijakan mengenai penggajian yang baik bukan hanya penting pada tarif penarikan tenaga kerja saja, tetapi kebijakan mengenai kenaikan pangkat atau promosi yang baik harus menjamin pula bahwa besarnya gaji dan upah untuk tiap-tiap pekerjaan harus didasarkan pada nilai (harga) pekerjaan itu. Dengan demikian, wajar apabila perusahaan memberikan perhatian yang cukup kepada kebijakan penggajian dan pengupahan yang baik.

Permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan gaji adalah adanya perhitungan baik jam kerja maupun tarif upah, memasukkan karyawan fiktif, pemotongan gaji yang salah dan pembayaran gaji yang salah orang berakibat bagi perusahaan akan mengalami kerugian dan bagi karyawan dapat berakibat penurunan pangkat dan mutasi.

Untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan karyawan, maka diperlukan penggolongan gaji yang memadai adil dan jelas. Baik dalam hal ini adalah perusahaan memberikan gaji yang sesuai dengan tarif upah dan jam kerja sesuai dengan catatan perusahaan dengan yang diterima karyawan, sedangkan adil berdasarkan prestasi kerja masing-masing karyawan sehingga jelas antara hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan yaitu bagi karyawan sebagai pekerja dan bagi perusahaan sebagai pembayar gaji.

(5)

diberikan karyawan dan buruh harus memadai dan layak. Gaji dan yang dibagikan harus sesuai standar atau diatas standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Usaha perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup adalah menyesuaikan diri terhadap perkembangan dunia usaha. Masalah yang dihadapi manajer utama dalam hal pengambilan keputusan membutuhkan informasi yang benar-benar akurat. Informasi merupakan kebutuhan utama manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi yang dihimpun keduanya, tidak dapat disangkal lagi bahwa keberhasilan menajemen sangat dipengaruhi dan bergantung pada ketepatan informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk laporan dimana laporan tersebut harus memberikan manfaat seoptimal mungkin dan tidak menyesatkan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Departemen kepegawaian (personalia) merancang dan mengadministrasikan gaji karyawan, sehingga perusahaan seharusnya mempunyai suatu sistem penggajian yang baik. Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi.

(6)

Pengembangan sistem penggajian merupakan salah satu cara yang ditempuh dalam pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Pengelolaan gaji yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan akan mengakibatkan kekecewaan pada karyawan, hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas karyawan. Fakta yang kita temui atau yang sering kita lihat adalah demonstrasi para karyawan yang menuntut kenaikan gaji serta perbaikan kesejahteraan karyawan.

Dokumen yang digunakan dalam proses penggajian dan antara lain dokumen pendukung perubahan gaji, kartu jam hadir, kartu jam kerja, daftar gaji dan upah, dan dokumen lainnya (Mulyadi, 1993:378). Perusahaan biasanya mengabaikan dokumen-dokumen pendukung yang seharusnya digunakan dalam sistem akuntansi penggajian, hal ini menyebabkan ketidak akuratan informasi penggajian dan pengupahan.

Selain gaji perusahaan biasanya juga memberikan kompensasi lain berupa tunjangan, gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan, gaji akan tetap dibayarkan walaupun karyawan tersebut tidak masuk kerja, dengan adanya berbagai tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan, maka diperlukan adanya sistem penggajian yang tepat, serta pengawasan yang memadai.

(7)

akuntansi untuk membuat perintah pengeluaran jasa untuk pembayaran gaji kepada kasir. Sebelum mengambil gaji seluruh karyawan harus menandatangani daftar pembayan gaji sebagai bukti bahwa gaji telah diambil.

Untuk mengetahui penggajian yang baik maka pemisahan tanggung jawab fungsional harus tegas dalam pelaksanaan pokok perusahaan. Penggajian dapat dibayarkan melalui prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh PT.Perkebunan Nusantara VI Jambi.

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai “Penerapan Prosedur Sistem Penggajian Pada PT.Perkebunan Nusantara VI Jambi”.

1.2 Masalah Pokok Laporan

1. Bagaimana penerapan prosedur sistem penggajian pada PT Perkebunan Nusantara VI Jambi ?

2. Apakah penerapan prosedur sistem penggajian pada PT Perkebunan Nusantara VI Jambi sudah efektif?

1.3 Tujuan Penulisan Laporan

1. Untuk mengetahui penerapan prosedur sistem penggajian pada PT Perkebunan Nusantara VI Jambi.

(8)

1.4 Manfaat Penulisan Laporan 1. Bagi penulis

 Dapat mengetahui penerapan prosedur sistem penggajian pada PT Perkebunan Nusantara VI Jambi.

 Dapat mengetahui penerapan prosedur sistem penggajian pada PT Perkebunan Nusantara VI Jambi sudah efisien atau tidak.

2. Bagi PT Perkebunan Nusantara VI Jambi, laporan ini sebagai bentuk informasi dan juga sebagai bahan masukan baik saran maupun koreksi guna penyempurnaan penerapan prosedur sistem penggajian di masa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Akuntabiltas dan Transparansi sebuah kerjasama tidak hanya dalam penggunaan dana tetapi juga dalam implementasi kesepakatan´ (Pratikno, 2011 : 74). Transparansi dan

Menurut BPS (2010), PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu

Penelitian ini bertujuan Memanfaatkan limbah kulit durian sebagai bahan baku pembuatan bioetanol dan mengetahui jenis dan kosentrasi asam yang digunakan pada

Namun harus diakui bahwa istilah good governance ini dalam pemakaian oleh para pengkaji lebih banyak digunakan dalam pembicaraan tata kelola pemerintahan yang baik Hal

Demikian juga kemampuan membayar kewajiban jangka pendek menggunakan kas dan aset setara kas yang diukur dengan CAR kedua perusahaan juga sama.CR yang tinggi belum

Setiap peserta didik program dokter spesialis kedokteran olahraga dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belqiar yang ditetapkan dan memiliki capaian

Model ini mengkhususkan pada pengukuran tenaga kerja dengan menggunakan parameter ukuran produktivitas jam – orang per unit per periode waktu (dalam hal ini periodenya adalah

Tali nylon diletakkan ditempat manhole yang lebih tinggi dan mesin pengisap (redactor) pada manhole yang lebih rendah. Kemudian mesin dihidupkan dan