• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Jaringan Akses Tembaga Sistem Duct

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul Jaringan Akses Tembaga Sistem Duct"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Modul Jaringan Akses Tembaga Sistem Duct

Tujuan Pemelajaran

Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan untuk dapat :  Menguasai teknik pengeringan manhole

 Menguasai keselamatan kerja bekerja di dalam manhole  Menguasai rodding, cleaning, dan cheking

 Menguasai penarikan kabel duct

 Menguasai penyambungan kabel duct dengan sistem mekanis

Uraian materi

JARINGAN AKSES TEMBAGA BAWAH TANAH SISTEM DUCT

I. MANHOLE

Sebuah manhole adalah konstruksi bangunan dibawah tanah yang dipergunakan untuk menempatkan peralatan jaringan kabel dan memberikan jalan serta ruangan kepada petugas untuk melaksanakan pemasangan dan pemeliharaan dari peralatan tersebut.

Seperti diketahui bahwa route duct yang utama manholenya besar dan pasti mahal.Dari sebab itu penting untuk menempatkan manhole

Tersebut pada jarak maksimum yang memungkinkan.Batas maksimum dari jarak tersebut dituntukan oleh beberapa faktor seperti:

- Keadaan setempat - Jarak loading

- Panjang maksimum kabel

Ukuran dalam dan besar kecilnya manhole ditentukanoleh hal-hal sebagai berikut: 1. Jumlah kabel berikut sambungannya yang akan ditempatkan didalam manhole

tersebut.

(2)

3. Desain dasar dari manhole yang diterapkan adalah manhole yang berbentuk: # Persegi panjang

# Bentuk T # Bentuk L

Penambahan manhole disebabkan oleh:

1. Halangan setempat dari kondisi lapangan yang sangat sukar 2. Pertemuan dan percabangan route duct

3. Adanya ketentuan penempatan loading coil dan repeater

Adapun hal-hal yang penting dalam mendisain manhole adalah sebagai berikut: 1.Tipe dan ukuran dari kabel yang hendak dipasang

2.Radius jengkungan dari kabel yang akan dipasang 3.Sistem penyambungan yang akan dipakai

4.Jalan masuk dan ruangan yang cukup bagi petugas yang bekerja berikut peralatannya.

PROSEDUR BEKERJA DALAM MANHOLE

 Menggunakan tangga untuk naik dan turun dalam manhole ( bagi manhole yang tidak terdapat tangga permanennya ).

 Peralatan dam material ditempatkan dilokasi yang aman.

 Seorang petugas atau pengawas berada di luar atau atas manhole untuk mengawasi jalannya pekerjaan.

 Peralatan dan material dimasukan dalam kantong pada saat akan digunakan dalam manhole dengan bantuan tali untuk memasukannya.

(3)

 Jika terasa pusing dan dada terasa sesak segera keluar dari manhole.

KESELAMATAN KERJA DALAM MANHOLE

Dalam pelaksanaan peraktek Rodding,Checking dan Cleaning ini perlu diperhatikan bahwa:

 Fentilasi dan pemeriksaan udara di manhole dengan tujuan :

Untuk mengetahui macam-macam gas dan kadar oksigen dalam manhole yang rendah sehingga tidak boleh melakukan pekerjaan sebelum diperiksa dan dicatat kadar gas dalam manhole.

 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses fentilasi: 1. Gunakan kipas fentilasi untuk proses fentilasi (blower).

2. Pada saat pipa kipas fentilasi masuk dalam manholekadar oksigen .dileher manhole akan rendah (tidak boleh memasukan kepala dalam manhole). 3. Kipas fentilasi dihidupkan pada saat pipa fentilasi sudah masuk dalam

manhole.

4. Bagian ujung pipa fentilasi kurang lebih 30 cm dari dasar manhole. 5. Pelaksanaan proses fentilasi minimal 5X volume dalam manhole.

Konstruksi Pemasangan Sistem Duct.

Sistem duct adalah sistem pemasangan kabel tanah dengan dimasukkan kedalam pipa yang dicor beton. Duct yang dicor beton pada umumnya memakai pipa PVC tebal 2 mm, tetapi dapat juga dipergunakan pipa yang lebih tebal apabila dikehandaki dan dipertebal. Akan tetapi perlu adanya perubahan pada ukuran dari penyekat, karena penampang dari pipa yang lebih tebal dindingnya akan lebih besar. Pipa PVC tebal 2 mm sangat cocok untuk duct beton dan cara ini menguntungkan apabila route duct tesebut lebih dari duct pipa. Dalam pembetonan duct, dikenal ada dua cara pembetonan yaitu :

a. Cara pengecoran standar ( Metode A ) b. Cara pengecoran lapis per lapis ( Metode B )

(4)

a. Pengecoran standar ( Metode A )

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengecoran standar ini adalah : 1). Formasi pipa duct.

2). Lebar dan kedalaman galian. 3). Material.

a). Beton b). Penyekat c). Pancang penguat d). Pipa PVC / Pralon

4). Alat yang dipergunakan untuk pengecoran duct. a). Pancang besi

b). Bracket penjepit

c). Tongkat besi untuk memadatkan beton d). Besi pelindung untuk pemukul pancang e). Alat pemukul pancang

5).Pemasangan duct

a). Penempatan atau pematokan trace jaringan kabel duct. b). Penggalian.

c). Penempatan atau pemasangan tongkat pemancang. d). Pembersihan dan penyambungan pipa PVC. e). Pemasangan pipa PVC dan pengecoran beton. f). pengecoran.

(5)

h). pembersihan dan perbaikan bekas galian.

6). Tikungan duct. 7). Kemiringan duct.

b. Pembetonan berlapis ( Metode B )

Pembetonan lapis perlapis berarti bahwa tiap-tiap pipa duct dicor atau dilapis seluruhnya dengan beton, seperti terlihat dalam gambar berikut ini.

Cara pembetonan lapis perlapis diterapkan pada tempat-tempat dimana kondisinya tidak cocok dipasang route duct dengan cara pembetonan standar.

Kondisi, dimana cara pembetonan lapis demi lapis lebih menguntungkan dari cara standar adalah :

- Apabila hanya dapat digali alur duct yang pendek seperti pada daerah perdagangan yang sangat padat.

- Daerah yang tidak mungkin diadakan pengecoran sekaligus dalam jumlah yang banyak.

- Daerah batu karang.

- Daerah yang apabila diadakan penggalian alur duct yang panjang perlu dipasang lapis perlapis karena kondisi tanahnya sangat lemah.

Pemasangan pipa duct dengan cara pembetonan lapis demi lapis adalah sebagai berikut :

(6)

a). Penggalian alur duct sesuai yang ditentukan

b). Pasang lapisan beton setebal diatas dasar alur galian 5 cm.

c). Tempatkan pipa-pipa pada lapisan beton dan pasangkan penyekat sepanjang alur .

d). Corkan beton pada pipa-pipa duct , dipadatkan dan diratakan, sehingga masuk diantaran pipa-pipa sampai setinggi 5 cm yang akan merupakan dasar dari lapisan pipa duct yang kedua.

e). Ulangi pemasangan pipa dan pengecoran seperti tersebut diatas sampai susunan pipa duct yang dikehendaki selesai.

f). Setelah selesai, penyekat kayu diambil dan dibersihkan. g). Penimbunan route duct seperti semula.

BATAS KADAR / KERAPATAN GAS DALAM MANHOLE

Jenis gas

Ambang batas yang

diperbolehkan (%) Sifat gas

Monoksida Metan Gas-gas yang mudah terbakar O2 H2S < 0,005 ( 50 ppm ) < 1,5 Beracun Mudah terbakar < 30 dari batas ledak Mudah terbakar > 18

< 0,001 ( 10 ppm )

Menyesakkan Beracun

(7)

Hubungan antara kadar gas oksigen dengan gejala fisik Peralatan Kadar O2 16 % 12 % 10 % 8 % 6 %

Sesak nafas,detak jantung terdengar cepat,sakit kepala, muntah.

Sakit kepala,lemas (bisa pingsan atau mati dalam manhole). Muka pucat,sulit nafas,pingsan.

Pingsan (bisa mati dalam 7 sampai 8 menit jika terus berlanjut).

Pingsan dalam satu tarikan nafas,nafas berhenti dan akan mati dalam 6 menit.

Gejala fisik

Ketentuan standart

1.Selang air tekanan tinggi

Diamater luar mm x 29mm Diameter dalam 8mm

Panjang 180mm,berat 500gr/m radius Lengkung minimum 0,5m

Ketahanan terhadap tekanan (pada saat test) =350gr/cm2 selama 5 m 2.Gulungan (Haspel) Diameter luar = 0,5 m dan ketebalan

= 0,7 m

Tinggi keseluruhan = 1,7 m Berat keseluruhan = 150 kg

3.Nozzle mounting metal fittings

Untuk bantalan nozzle

4.Anti pulir (swivel) Untuk bantalan penghubung antar selang dengan unit pompa tinggi 5.Pita pengaman Untuk menjaga agar Haspel tidak

bergeser

(8)

PEMELIHARAAN DUCT

Masalah yang sering ditemui dalamsistem duct adalah kabel duct tidak dapat ditarik karena duct block (pipa PVC) tersumbat. Duct Block terjadi kerena:

-Pipa PVC pecah/patah pada saat pengecoran

-Penyambungan pipa tidak sesuai spesifikasi instalasi yang benar -Kualitas pipa tidak sesuai dengan spesifikasi material

-Semen/batu bekas penyecoran masuk ke dalam pipa,sehingga menyimbat pipa

-Pengecoran dilakukan dengan cara menuang campuran beton sekaligus pada pipa PVC

-Campuran beton tidak sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan dalam spesifikasi (1:3:5),mengakibatkan duct beton tidak efektif fungsi sebagai pelindung pipa PVC pada saat mengalami beban berat. -Pipa duct tersumbat oleh tanah/lumpur akibat ujung pipa duct di manhole tidak dipasang stopper (penutup ujung pipa duct yang belum dipakai) Cara mengatasinya :

Persiapan

1. Menentukan jarak bekerja dan tempat untuk menempatkan fasilitas keamanan Persiapan Membersihkan setelah bekarja Pembersihan pipa bagian dalam Alat pembantu pengeluar air Forward Jet Type .0,8mm x 1 holes 7.Nozzle

Tambahan

Pompa tekanan

Engine type dengan kecepatan maks. 170 kgf/cm2 kecepatan menglirkan air =1lt/menit

(9)

backward Jet Nozzle

Watter tank High prasure waterpump

M2 M1

2. Membuka tutup manhole 3. Pasang gas detector

4. Keringkan manhole (bila berair)

5. Siapkan peralatan yang diperlukan pada posisi yang tepat 6. Periksa peralatan keseluruhan

Pembersihan

1. Metode Bacward Jet Nozzle

Metode ini digunakan pada pipa-pipa yang bersih (tidak terjadi penyumbatan)Pelaksanaan dilakukan dari manhole level rendah ke manhole level yang lebih tinggi.

2. Metode Forward Jet Nozzle

Metode ini digunakan pada pipa duct yang tersumbat (baik oleh kotoran maupun bekas cor-coran).Pekerjaan dimulai dari manhole yang mampunyai level tinggi ke manhole level rendah.

Foward Jet Nozzle Watter tank

High prasure water pump

M2 M1

(10)

PROSES PENGELUARAN AIR KOTOR

Dengan cara memasukan pass through kedalam pipa duct yang digunakan untuk mengeluarkan air kotor dansisa kotoran dalam pipa duct dengan cara manarikan sikat kekanan dan kekiri secara bergantian dari M1 ke M2 atau sebaliknya.

A. Rodding Duct

1) Dengan tali nylon.

Tali nylon diletakkan ditempat manhole yang lebih tinggi dan mesin pengisap (redactor) pada manhole yang lebih rendah. Kemudian mesin dihidupkan dan penghisap dimasukkan ke dalam manhole/pipa duct serta jangan sampai bocor dan asap mesin jangan sampai masuk ke manhole. Ujung tali dimasukkan ke dalam pipa yang dihisap dan ujung satunya disambungkan dengan tali/kawat penarik.

2) Dengan stick.

Apabila mesin tidak berhasil menyedot tali nylon, maka kita rodding duct mempergunakan tongkat/stick dari PVC. Tempatkan sejumlah stick di manhole M, sehingga cukup untuk jarak route duck sampai dengan manhole M2. Kemudian secara berurutan menyambung stick sampai stick yang terakhir disertai mendorong serta memutar stick kea rah putaran ke kanan. Setelah stick terakhir bersambung dan ternyata stick yang pertama mencapai manhole M2 maka pekerjaan selanjutnya mengikatkan tali penarik di manhole M1 pada stick terakhir tersebut kemudian di manhole M2 stick yang pertama ditarik sambil diputar secara berurutan begitu pula stick berikutnya dilepas. Akhirnya seluruh stick tersebut ditumpuk kembali di manhole M2, dengan demikian tambang penarik akan terpasang

Auxilari dirt discarge device Pass-through cable

M2 M1

(11)

di dalam pipa yang di rodding. Untuk jelasnya dapat dilihat dalam gambar berikut ini.

(12)
(13)

B. Pembersihan dan Pemeriksaan Duct

Untuk melakukan pekerjaan cleaning dan checking duct diperlukan peralatan antara lain :

a. Sikat pembersih dari baja.

Terbuat dari pipa yang bersikat pembersih setiap jarak/spasi 15 cm, dengan masing-masing ujungnya terpasang mata kait, yang fungsinya untuk membersihkan kotoran di dalam pipa duct yang dilaluinya dari bekas pemasangan pipa duct tersebut.

b. Mandril.

Mandril terbuat dari logam, dengan diameter sedikit lebih kecil dari diameter pipa duct (10 cm) dan panjangnya + 87,5 cm. Fungsinya untuk mengetes keadaan pipa duct apakah dalam keadaan baik atau tidak, kemungkinan dalam pemasangan pipa duct ada pipa yang terjepit. Ujung akhir tali penarik di manhole M1 secara berurutan disambung dengan sikat pembersih kemudian mandril, serta pada ujung mandril satunya disambung lagi dengan tali penarik, sehingga di dalam pipa tetap masih ada tali penarik.

Kemudian ujung tali penarik di manhole M2 ditarik sedemikian rupa sehingga akhirnya sikat pembersih dan mandril tadi dapat keluar dari pipa. Bila mandril dapat berhasil dan kotoran dapat keluar berarti pekerjaan cleaning dan checking berhasil dan selesai.

Agar dapat bersih dengan sempurna, sikat pembersih dan mandril dapat dipasang kembali, tetapi arahnya dibalik yaitu dari manhole M2 kembali ke manhole M1.

(14)
(15)

a. Penarikan kabel duct.

- Kawat penarik yang terpasang didalam pipa duct diganti dengan tali penarik kabel , yang biasanya terbuat dari kawat serabut dari baja yang terdiri dari berbagai ukuran. Contohnya : Warriflex 6 x 25 steeluk diameter 0,5 inchi, kekuatan kerja dapat menarik kurang lebih 2,6 sampai 3 ton tanpa putus. - Pada ujung kabel dipasang kabel grip sebagai pemegang kabel, sehingga

kabel tidak akan mengalami kerusakan. Kabel grip ini terbuat dari rajut baja yang berbagai macam ukurannya tergantung juga pada besar kecilnya kabel. Pada umumnya kabel yang mempunyai diameter lebih besar dari 45 mm, telah diperlengkapi dengan cincin penarik ( pulling eye ), jadi disini tidak perlu menggunakan kabel grip.

- Cable grip disambungkan pada tali penarik kabel yang telah Terpasang pada pipa duct tadi, Serta dipasang alat swivel atau anti pulir.

- Tenaga penarik .

Tenaga penarik di ujung manhole yang lain tergantung dari jarak rute duct, kapasitas kabel yang dipasang , dimana dapat berupa :

a). Tenaga manusia seluruhnya .

Ukuran kapasitas kabel kecil, jarak manhole pendek. b). Tenaga manusia dan alat Bantu mekanik.

Tirfor atau tackle untuk kabel ukuran sedang. c). Peralatan Winch truck.

- Bila penempatan haspel dan penempatan tenaga penarik sudah

selesai, maka penarikan kabel duct dapat dilaksanakan. Perlu diperhatikan untuk mempermudah jalannya kabel didalam pipa duct di manhole harus ada petugas yang selalu mengawasi jalannya kabel dan memberi pelumas pada kabelnya untuk membantu lancarnya kabel. Bila ada, pergunakan alat walky talky untuk hubungan dari manhole satu ke manhole kedua, jadi bila terjadi kemacetan pada haspel bisa diberitahukan dengan cepat supaya menghentikan penarikan. Pekerjaan penarikan kabel duct harus dilaksanakan denga hati-hati untuk mencegah rusaknya alat ataupun terjadi kecelakaan terhadap pekerjaan atau masyarakat lain.

(16)

b. Meletakkan kabel Duct di Manhole

Meletakkan kabel duct yang baru dipasang di dalam pipa duct sebaiknya dibiarkan dahulu minimal 1 hari setelah penarikan.Untuk mencegah posisi kabel berubah karena pengaruh kemungkinan mengerutnya kabel, akin\bat daripada pekerjaaan di waktu penarikan. Baru kemudian dapat dilakukan pekerjaaan penyambungan dan terminasi. Meletakkan kabel Duct di dalam Manhole sebaiknya di sebelah kanan atau kiri dari arah rute duct di dinding Manhole, sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu waktu pekerjaan penarikan atau pencabutan kabel lewat Manhole tersebut. Sekalipun kabel duct hanya melalui Manhole tanpa ada sambungan kabel posisinya tetap seperti tersebut di atas.

(17)
(18)
(19)
(20)

Rangkuman

1. Teknik penggalian dimulai dari proses perijian dan penggalian untuk situasi menyeberang jalan, parit, sungai, tanah biasa, tanah pekarangan , tegangan tinggi dll.

2. Pekerjaan pengadaan dan pengisian pasir, pengadaan/pemasangan batu pelindung (deksteen), penimbunan dengan pemadatan dan pembersihan bekas galian.

Pengadaan pasri sampai lokasi pekerjaan beserta pengisiannya.

a. Tebal 10 cm, dari dasar galian.

b. Tebal 20 cm dari dasar galian dan

tebal 10 cm dibawah lapisan tanah/koral.

3. Penyambungan kabel tanah bisa dilakukan dengan sistem kerut maupun sistem mekanis.

Tugas

1. Jelaskan teknik penggalian untuk menyeberang jalan biasa, jalan ramai, sungai.

2. Jelaskan cara menggelar kabel tanah tanam langsung

3. Jelaskan cara penyambungan kabel tanah tanam langsung dengan sistem mekanik.

Kunci Jawaban Formatif

Lembar Kerja

1. Lakukan teknik penggalian untuk tanah biasa, menyeberang jalan, sungai dan parit.

2. Lakukan penggelaran kabel tanah tanam langsung dan pengurugan sesuai lapisan yang ada.

3. Lakukan penyambungan kabel tanah dengan sistem mekanis.

(21)

Modul ini merupakan bahan ajar peserta didik untuk memperoleh kompetensi mengoperasikan dan memelihara jaringan akses dengan sub kompetensi Jaringan akses bawah tanah. Dengan modul ini diharapkan peserta didik dapat dibekali pengetahuan tentang jaringan akses khususnya mengenai teknik penggalian , teknik penggelaran kabel dan teknik penyambungan kabel tanah tanam langsung.

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendukung dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang managed service, produksi dan

Hasil penelitian mengenai proporsi komisaris independen dengan nilai perusahaan yang diukur dengan Market Value Added tidak mendukung penelitian Kusumadevie (2013)

adanya hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Sedangkan simbol adalah tanda yang menunjukkan tidak ada hubungan alamiah antara

Pemetaan karakteristik wilayah dilakukan dengan diinterpretasi Citra Alos-1 Palsar dan Landsat 8 menjadi satuan bentuklahan Hasil dari penelitian menunjukan toponim di

Penjualan bersih Perseroan mengalami peningkatan sebesar 28,5% menjadi USD 783,5 juta pada tahun 2017 dibandingkan dengan USD 609,8 juta pada tahun 2016, yang

dalam pembuatan es krim adalah sukun yang memiliki rasa kurang disukai jika diolah tanpa penambahan, susu jagung memiliki rasa sedikit manis pada akhirnya jika

c. Mahasiswa dan Lulusan: 1) Secara kuantitatif, jumlah mahasiswa baru yang diterima Prodi PAI relatif stabil dan di atas rata-rata dibandingkan dengan jumlah

Perubahan paradigm manajemen pemerintahan dari dilayani sekarang mendaji melayani yang lebih berorientasi kepada masyarakat, perlu menjadi landasan di dalam pengelolaan