• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS QUALITY of SERVICE (QoS) KINERJA SISTEM HOTSPOT PADA ROUTERBOARD MIKROTIK 951Ui-2HnD PADA JARINGAN TEKNIK INFORMATIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS QUALITY of SERVICE (QoS) KINERJA SISTEM HOTSPOT PADA ROUTERBOARD MIKROTIK 951Ui-2HnD PADA JARINGAN TEKNIK INFORMATIKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2502-8928 (Online), Vol.2, No.1, Jan-Jun 2016, pp. 1-6  87

Received June 1st,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012

ANALISIS

QUALITY of SERVICE

(QoS) KINERJA

SISTEM

HOTSPOT

PADA

ROUTERBOARD

MIKROTIK

951Ui-2HnD PADA JARINGAN

TEKNIK INFORMATIKA

Aklan Emrul*1,Muh. Yamin2, La Surimi3 *1,2,3

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Kendari e-mail: *1aklanemr03l@gmail.com, 2putra0683@gmail.com, 3lasurimi@.uho.ac.id

Abstrak

Internet merupakan sistem jaringan yang menghubungkan tiap-tiap computer secara global di seluruh penjuru dunia. Koneksi yang menghubungkan masing-masing komputer dengan internet sangat tergantung pada perangkat yang digunakan. Pengaksesan internet dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) dengan menggunakan kabel dan cara lain yang sudah berkembang seperti Bluetooth, Wireless, dan yang lainnya.

Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang

baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah latency,

jitter, packet loss, throughput, MOS. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan.

Hasil penelitian ini dengan analisa Quality of Service dengan parameter delay, packetloss dan

throughput serta management bandwidth dan management user dengan menggunakan hotspot Router

Board Mikrotik 951Ui-2HnD yang telah dilakukan, diperoleh bahwa hasil Quality of

Service,management bandwidth dan management user sangat baik dan dapat diterapkan pada jurusan

Teknik Informatika Universitas Halu Oleo

Kata kunci— Mikrotik, Quality Of Service, Management Bandwidth, Management User, Hotspot

Abstract

The Internet is a network system connecting each computer globally throughout the world. Connection connecting each computer with internet is very dependent on the device used. Internet access can be done in various ways, among others, using the LAN (Local Area Network) by using the cable and the other way has developed such as Bluetooth, Wireless, and more.

Quality of Service (QoS) is the ability of a network to provide a good service to provide bandwidth, overcome jitter and delay. QoS parameters are latency, jitter, packet loss, throughput, MOS. QoS largely determined by the quality of the network.

The results of this study with an analysis of the Quality of Service with the parameter delay, packet loss and bandwidth throughput as well as management and user management using hotspot Mikrotik RouterBoard 951Ui-2HnD has been done, that the results obtained Quality of Service and bandwidth management, user management is very good and can be applied to the Department of information Engineering University of Halu Oleo.

KeywordsMikrotik, Quality Of Service, Management Bandwidth, Management User, Hotspot

1. PENDAHULUAN

nternet merupakan system jaringan yang menghubungkan tiap-tiap computer secara global di seluruh penjuru dunia. Koneksi yang menghubungkan masing-masing komputer dengan internet sangat tergantung pada perangkat yang digunakan. Komputer

yang terhubung ke internet akan memiliki kemampuan melakukan pengiriman data secara online dan real-time. Pengaksesan internet dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain menggunakan jaringan LAN (Local

Area Network) dengan menggunakan kabel

(2)

dan cara lain yang sudah berkembang seperti

Bluetooth, Wireless, dan yang lainnya

Kebutuhan akan koneksi internet terutama jaringan hotspot sangat diminati oleh pengguna layanan internet, karena jaringan

hotspot sangat relative mudah untuk

diimplementasikandan memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk dapat mengaksesnya kapan dan di mana saja melalui perangkat seperti Netbook, Laptop, Smart

Phonedan yang lainnya.

Sebuah jaringan komputer dapat dikatakan baik atau memuaskan ditentukan oleh QoS (Quality of Service) jaringan tersebut. QoS (Quality of Service) merupakan teknologi yang diterapkan dalam jaringan komputer untuk memberikan layanan yang optimal dan adil bagi para pengguna jaringan komputer. QoS memungkinkan administrator

jaringan untuk dapat menangani berbagai efek akibat terjadinya kemacetan (congestion) pada lalu lintas aliran paket di dalam jaringan.

Quality of Service (QoS) merupakan metode

pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari satu servis.

Jurusan Teknik Informatika merupakan salah satu jurusan di Fakultas Teknik yang telah menggunakan jaringan internet. Jaringan internet dibagi menggunakan switch ke ruang jurusan dan laboratorium yang ada pada jurusan Teknik Informatika. Pada jurusan Teknik Informatika terdapat access point

untuk digunakan oleh civitas akademika. Dari segi pengguna belum terdapat pemisah antara dosen, mahasiswa dan staf sehingga dalam satu access point digunakan secara bersamaan, maka sering mengakibatkan koneksi menjadi tidak stabil dan lambat ketika banyak pengguna yang memakai secara bersamaan.

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan perangkat yang memiliki kualitas dan manajemen yang baik.

Routerboard 951Ui-2HnD adalah perangkat

jaringan yang digunakan tidak hanya untuk membagi jaringan tetapi dapat pula digunakan sebagai hotspot. Routerboard 951Ui-2HnD memiliki fitur plug and play, sederhana dan mudah dalam melakukan konfigurasi serta manajemen bandwitdh dan manajemen user.

Routerboard 951Ui-2HnD juga dilengkapi

dengan port USB untuk modem sebagai cadangan jaringan ketika layanan jaringan internet dari ISP tidak berfungsi.

Penerapan Jaringan hotspot harus memiliki sebuah standar layanan atau yang dikenalsebagai Quality of Services (QoS). QoS

adalah kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan trafik yang melewatinya. Terdapat beberapa parameter yang dipakaiuntuk menentukan kualitas dari jaringan WLAN yaitu throughput, packet loss, delay,dan jitter.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Analisis

Menurut [1] mendefinisikan analisis sebagai proses yang merinci usaha secaraformal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yangdisarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema padahipotesis. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskanmenjadi, Analisis adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dandapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.

2.2 Quality Of Service (QoS)

Quality of Service (QoS) adalah

kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan

delay. Parameter QoS adalah latency, jitter,

packet loss, throughput, MOS. QoS sangat

ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan. Terdapat beberapa faktor yang dapat menurunkan nilai QoS, seperti: Redaman, Distorsi, dan Noise [2].

Performa jaringan komputer dapat bervariasi akibat dari beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan

jitter, yang dapat membuat efek yang cukup

besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh,

video streaming dapat membuat pengguna

kesal ketika paket data aplikasi tersebut berjalan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih. Beberapa fitur

Quality of Service (QoS) dapat menangani

masalah diatas, dapat menurunkan latency

(3)

kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut [3].

2.3 Mikrotik

Mikrotik merupakan sistem operasi linux base yang dirancang secara khusus untuk keperluan networking. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Mikrotik dapat dilihat seperti winbox. Winbox

merupakan perangkat lunak untuk me-remote

mikrotik dalam GUI (Graphic User Interface) sehingga user dengan mudah dapat mengakses dan mengkonfigurasi router sesuai kebutuhan dengan mudah, efektif, dan efisien Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard PC

(Personal Computer)

2.4 Wireshark

Wireshark adalah sebuah Network

Packet Analyzer. Network Packet Analyzer

akan mencoba “menangkap” paket-paket jaringan dan berusaha untuk menampilkan semua informasi di paket tersebut sedetail mungkin. Hal itu bisa diumpamakan sebuah

Network Packet Analyzer sebagai alat untuk

memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam kabel jaringan, seperti halnya

voltmeter atau tespen yang digunakan untuk

memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam sebuah kabel listrik. Dulunya, tools

semacam ini sangatlah mahal harganya, dan biasanya dengan embel-embel hak cipta. Namun dengan adanya wireshark, akan sangat dimudahkan. Oleh karena itu tidak sedikit yang bilang bahwa wireshark adalah salah satu

tool gratis (dan bahkan open source) terbaik untuk menganalisis paket jaringan [4]. Gambar 1 adalah tampilan dari aplikasi Wireshark.

Gambar 1 Tampilan Aplikasi Wireshark

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dimulai dari menyambungkan kabel LAN di port 1

RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD kemudian

melakukan konfigurasi hotspot untuk melakukan pengujian.

Pengujian ini dilakukan dengan

management bandwidth, management user dan

analisis dengan skema upload, download,

streaming, download upload, download

streaming, upload streaming dan download

upload streaming dengan jumlah 1 client, 5

client dan 10 client di Laboratorium Sistem

Informasi dan Programming menggunakan jaringan yang memiliki bandwidth10 mbps. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini dapat menganalisis apakah layanan RouterBoard

Mikrotik 951Ui-2HnD pada pengguna

memberikan pengaruh pada jaringan hotspot. Berikut ini adalah spesifikasi beberapa perangkat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya yaitu :

1. RouterBoard Mirotik 951Ui-2HnD

Spesifikasi dari RouterBoard Mikrotik

951Ui-2HnD ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Spesifikasi dari Router Board Mirotik 951Ui-2HnD

2. Personal Computer

Adapun personal computer yang digunakan memiliki spesifikasi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Spesifikasi dari personal computer yang digunakan

No Nama

Perangkat Spesifikasi

1. Processor Intel Core i3

2. Monitor Monitor 15,6 inch

3. Memori RAM 4 GB DDR3

4. Harddisk 1TB HDD

No Nama Perangkat Spesifikasi 1. Size of RAM 128 MB 2. Wireless standards 802.11b/g/n 3. Operating System RouterOS 4. 10/100 Ethernet

ports

5

(4)

3.1 Download

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 2 menerangkan nilai Delay mode Download

pada 3 kali percobaan dengan 1 client, 5 client

dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai delay berkisar dari 0,0006 ms sampai 0,0126 ms yang termasuk dalam kategori sangat baik dalam kategori TIPHON untuk

Delay.

Gambar 2 Grafik Delay mode Download

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 3 menerangkan nilai Packet Loss mode

Download pada 3 kali percobaan dengan 1

client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari 0,32 % sampai 2,1% yang termasuk dalam kategori bagus Dalam kategori TIPHON untuk

Packet Loss.

Gambar 3 Grafik Packet Loss mode Download

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4 menerangkan nilai Throughput mode

Download pada 3 kali percobaan dengan 1

client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,55 Mbps sampai 11,535 Mbps yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.

Gambar 4 Grafik Throughput mode Download

3.2 Upload

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 5 menerangkan nilai Delay mode Upload pada 3 kali percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10

client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai

delay berkisar dari 0,0009 ms sampai 0,0775

ms yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Delay.

Gambar 5 Grafik Delay mode Upload

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 6 menerangkan nilai Packet Loss mode

Download pada 3 kali percobaan dengan 1

client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari 0,18 % sampai 10,5% yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Packet Loss.

Gambar 6 Grafik Packet Loss mode Upload

0.0006 0.0006 0.0014

Percobaan 1 Percobaan 2 Per cobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

0.32 0.46 0.41

Percobaan 1 Per cobaan 2 Per cobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

11.046 11.535

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

0.0009 0.001 0.0005

Percobaan 1 Percobaan 2 Per cobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

0.18 1.4 0.4

Per cobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

(5)

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 7 menerangkan nilai Throughput mode

Download pada 3 kali percobaan dengan 1

client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,09 Mbps sampai 13,084 Mbps yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.

Gambar 7 Grafik Throughput mode Upload

3.3 Streaming

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 8 menerangkan nilai Delay mode Upload pada 3 kali percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10

client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai

delay berkisar dari 0,0006 ms sampai 0,0024

ms yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Delay.

Gambar 8 Grafik Delay mode Streaming

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 9 menerangkan nilai Packet Loss mode

Download pada 3 kali percobaan dengan 1

client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari 0,3 % sampai 4,9% yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Packet Loss.

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 10 menerangkan nilai Throughput mode

Download pada 3 kali percobaan dengan 1

client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari

0,21 Mbps sampai 11,491 Mbps yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.

Gambar 9 Grafik Packet Loss mode Streaming

Gambar 10 Grafik Throughput mode

Streaming

3.4 Download Upload

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 11 menerangkan nilai Delay mode Download

Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,

5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,0005 ms sampai 0,027 ms yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Delay.

Gambar 11 Grafik Delay Mode Download Upload

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 12 menerangkan nilai Delay mode Download

Upload pada 3 kali percobaan dengan 1 client,

5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat

8.998

6.716

13.084

0.090.465 0.3560.873 0.9411.149 0

5 10 15

Percobaan 1 Per cobaan 2 Per cobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

0.00060.0028 0.00060.0039 0.0035 0.024

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

0.5 0.3 0.9

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

10.43 11.491

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

0.0005 0.0005 0.0008

Per cobaan 1 Per cobaan 2 Percobaan 3

N

(6)

bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,141 Mbps sampai 14,031 Mbps yang termasuk dalam kategori bagus Dalam kategori TIPHON untuk Delay.

Gambar 12 Grafik Throughput Mode Download Upload

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 13 menerangkan nilai Delay mode Download

Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,

5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,004 % sampai 13,48 % yang termasuk Dalam kategori sangat baik untuk 1 client dan 5 client sedangkan pada 10 client nilai Packet Loss

masuk dalam kategori cukup Dalam kategori TIPHON untuk Packet Loss.

Gambar 13 Grafik Packet Loss Mode Download Upload

3.5 Download Streaming

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 14 menerangkan nilai Delay mode Download

Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,

5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,0005 Mbps sampai 0,0029 ms yang termasuk dalam kategori bagus Dalam kategori TIPHON (Tabel 1) untuk Delay.

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 15 menerangkan nilai packet loss mode

Download Streamingpada 3 kali percobaan

dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari

grafik bisa dilihat bahwa nilai packet loss

berkisar dari 0,02 % sampai 3,19 % yang termasuk dalam kategori bagus dalam kategori TIPHON (Tabel 1) untuk packet loss

Gambar 14 Grafik Delay Mode Download Streaming

Gambar 15 Grafik Packet Loss Mode Download Streaming

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 16 menerangkan nilai Throughput mode

Download Streaming pada 3 kali percobaan

dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput

berkisar dari 2,116 Mbps sampai 13,447 Mbps yang termasuk dalam kategori bagus kategori TIPHON untuk Throughput.

Gambar 16 Grafik Throughput Mode Download Streaming

3.6 Upload Streaming

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 17 menerangkan nilai Delay mode Upload

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

0.0071.7 0.004 0.004

8

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

0.0009 0.0008

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

0.070.410.12 0.160.490.49 0.020.19 3.19

Per cobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

8.305 8.418

13.447

3.8552.618 3.542 3.931

2.426 2.116

0 5 10 15

Per cobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

(7)

Streaming pada 3 kali percobaan dengan 1

client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Delay berkisar dari 0,0005 ms sampai 0,0134 ms yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Delay.

Gambar 17 Grafik Delay Mode Upload Streaming

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 18 menerangkan nilai Throughput mode

Upload Streaming pada 3 kali percobaan

dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput

berkisar dari 0,0005 ms sampai 0,027 ms yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.

Gambar 18 Grafik Throughput Mode Upload Streaming

3.7 Download Upload Streaming

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 19 menerangkan nilai Delay mode Download

Upload Streamingpada 3 kali percobaan

dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Delay berkisar dari 0,0004 ms sampai 0,0074 ms yang termasuk Dalam kategori baik Dalam kategori TIPHON untuk Delay.

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 20 menerangkan nilai Packet Loss mode

Download Upload Streamingpada 3 kali

percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10

client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai

Packet Loss berkisar dari 0,03 % sampai 5,94

yang termasuk Dalam kategori sangat baik kecuali pada percobaan 1 dan 3 untuk 10 client

termasuk bagus Dalam kategori TIPHON untuk Packet Loss.

Gambar 19 Grafik Delay Mode Download Upload Streaming

Gambar 20 Grafik Packet Loss Mode Download Upload Streaming

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 21 menerangkan nilai DelaymodeDownload

Upload Streamingpada 3 kali percobaan

dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput

berkisar dari 0,646 mbps sampai 16,03 mbps yang termasuk Dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.

Gambar 21 Grafik Throughput Mode Download Upload Streaming

0.00050.0021 0.0009 0.0006

0.0043 0.0038

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

14.314

Percobaan 1 Per cobaan 2 Per cobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

0.0008 0.0004 0.0005

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

0.9

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

1 Client 5 Client 10 Client

8.069

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3

N

(8)

4. KESIMPULAN

Berdasakan penelitian yang telah dilakukan selama perancangan sampai analisa

QoS RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD

dapat disimpulkan.

1. Berdasarkan hasil pengujian management

bandwidth dan management user pada

hotspotrouterboardmikrotik 951Ui-2HnD

yang telah dilakukan, diperoleh bahwa hasil management bandwidth dan

management user sangat baik dibuktikan

dengan uji koneksi.

2. Berdasarkan pengujian Quality of Service

pada hotspotrouterboardmikrotik 951Ui-2HnD yang telah dilakukan, nilai delay,

packetloss dan troughput pada

modeDownload, Upload, Streaming,

Download Upload, Download Streaming, Upload Streaming dan Download Upload

Streamingpada 3 kali percobaan dengan 1

client, 5 client dan 10 client diperoleh hasil yang baik begitu pula dengan nilai rata-rata yang diperoleh.

5. SARAN

Adapun saran dalam penelitian ini yaitu diharapkan hotspot dengan menggunakan

RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD dapat

diimplementasikan di jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo serta analisa QoS lebih dikembangnan dengan menambahkan parameter QoS yang lain. Untuk pengujian QoS dibutuhkan jaringan yang stabil untuk mendapatkan nilai yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Taylor. 2005. Definisi Analisis Data. Surabaya:Maerapi Komputindo

[2] Jonathan, Pradana, Hermawan, Didit 2011. Network Traffic Management, Quality of Service (QoS), Congestion

Control dan Frame Relay. Universitas

Gunadarma.

[3] Janius, Doni Helton. 2013. Analisis QoS

Video Streaming Pada Jaringan

Wireless Menggunakan Metode HTB

(Hierarchical Token Bucket).

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru

[4] Orzach, Y. 2013. Network Analysis

Using Wireshark Cookbook. Packt

Gambar

Tabel 1 Spesifikasi dari Router Board Mirotik 951Ui-2HnD

Referensi

Dokumen terkait

sebagai nilai kearifan lokal yang hidup di masyarakat, bisa diadopsi dalam pembentukan hukum nasional khususnya terhadap perlindungan hukum bagi anak yang berhadapan

Dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan, maka diperoleh bentuk hubungan linier dari efisiensi modal kerja dan likuiditas digunakan analisis regresi

Road Map Reformasi Birokrasi 2015—2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan reformasi birokrasi pada 8 area perubahan yakni: Manajemen

Jumlah Kotoran Sapi yang dihasilkan dari 500 ekor dengan rute pengiriman dari pelabuhan Kupang menuju pelabuhan Tanjung Priok adalah 37500 kg selama 3 hari memiliki

Masing-masing individu mempunyai cara yang berbeda dalam menyusuaikan diri dengan lingkungannya, ada yang mengalami perubahan bentuk tubuh (adaptasi morfologi), ada

Bakteri yang berasosiasi dengan spons tersebut dapat berasal dari lingkungan perairan dimana spons berada atau merupakan mikrobial simbion spons pada saat masih tahap

Masterbatch merupakan jenis pewarna plastik yang berbentuk padatan ( granule ), terdiri dari campuran yang sangat kompleks dari resin termoplastik

Manajemen lingkungan pendidikan mempunyai arti yaitu, Suatu sistem pengelolaan dalam hal pendidikan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan