ISSN: 2502-8928 (Online), Vol.2, No.1, Jan-Jun 2016, pp. 1-6 87
Received June 1st,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
ANALISIS
QUALITY of SERVICE
(QoS) KINERJA
SISTEM
HOTSPOT
PADA
ROUTERBOARD
MIKROTIK
951Ui-2HnD PADA JARINGAN
TEKNIK INFORMATIKA
Aklan Emrul*1,Muh. Yamin2, La Surimi3 *1,2,3
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Kendari e-mail: *1aklanemr03l@gmail.com, 2putra0683@gmail.com, 3lasurimi@.uho.ac.id
Abstrak
Internet merupakan sistem jaringan yang menghubungkan tiap-tiap computer secara global di seluruh penjuru dunia. Koneksi yang menghubungkan masing-masing komputer dengan internet sangat tergantung pada perangkat yang digunakan. Pengaksesan internet dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) dengan menggunakan kabel dan cara lain yang sudah berkembang seperti Bluetooth, Wireless, dan yang lainnya.
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang
baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah latency,
jitter, packet loss, throughput, MOS. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan.
Hasil penelitian ini dengan analisa Quality of Service dengan parameter delay, packetloss dan
throughput serta management bandwidth dan management user dengan menggunakan hotspot Router
Board Mikrotik 951Ui-2HnD yang telah dilakukan, diperoleh bahwa hasil Quality of
Service,management bandwidth dan management user sangat baik dan dapat diterapkan pada jurusan
Teknik Informatika Universitas Halu Oleo
Kata kunci— Mikrotik, Quality Of Service, Management Bandwidth, Management User, Hotspot
Abstract
The Internet is a network system connecting each computer globally throughout the world. Connection connecting each computer with internet is very dependent on the device used. Internet access can be done in various ways, among others, using the LAN (Local Area Network) by using the cable and the other way has developed such as Bluetooth, Wireless, and more.
Quality of Service (QoS) is the ability of a network to provide a good service to provide bandwidth, overcome jitter and delay. QoS parameters are latency, jitter, packet loss, throughput, MOS. QoS largely determined by the quality of the network.
The results of this study with an analysis of the Quality of Service with the parameter delay, packet loss and bandwidth throughput as well as management and user management using hotspot Mikrotik RouterBoard 951Ui-2HnD has been done, that the results obtained Quality of Service and bandwidth management, user management is very good and can be applied to the Department of information Engineering University of Halu Oleo.
Keywords—Mikrotik, Quality Of Service, Management Bandwidth, Management User, Hotspot
1. PENDAHULUAN
nternet merupakan system jaringan yang menghubungkan tiap-tiap computer secara global di seluruh penjuru dunia. Koneksi yang menghubungkan masing-masing komputer dengan internet sangat tergantung pada perangkat yang digunakan. Komputer
yang terhubung ke internet akan memiliki kemampuan melakukan pengiriman data secara online dan real-time. Pengaksesan internet dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain menggunakan jaringan LAN (Local
Area Network) dengan menggunakan kabel
dan cara lain yang sudah berkembang seperti
Bluetooth, Wireless, dan yang lainnya
Kebutuhan akan koneksi internet terutama jaringan hotspot sangat diminati oleh pengguna layanan internet, karena jaringan
hotspot sangat relative mudah untuk
diimplementasikandan memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk dapat mengaksesnya kapan dan di mana saja melalui perangkat seperti Netbook, Laptop, Smart
Phonedan yang lainnya.
Sebuah jaringan komputer dapat dikatakan baik atau memuaskan ditentukan oleh QoS (Quality of Service) jaringan tersebut. QoS (Quality of Service) merupakan teknologi yang diterapkan dalam jaringan komputer untuk memberikan layanan yang optimal dan adil bagi para pengguna jaringan komputer. QoS memungkinkan administrator
jaringan untuk dapat menangani berbagai efek akibat terjadinya kemacetan (congestion) pada lalu lintas aliran paket di dalam jaringan.
Quality of Service (QoS) merupakan metode
pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari satu servis.
Jurusan Teknik Informatika merupakan salah satu jurusan di Fakultas Teknik yang telah menggunakan jaringan internet. Jaringan internet dibagi menggunakan switch ke ruang jurusan dan laboratorium yang ada pada jurusan Teknik Informatika. Pada jurusan Teknik Informatika terdapat access point
untuk digunakan oleh civitas akademika. Dari segi pengguna belum terdapat pemisah antara dosen, mahasiswa dan staf sehingga dalam satu access point digunakan secara bersamaan, maka sering mengakibatkan koneksi menjadi tidak stabil dan lambat ketika banyak pengguna yang memakai secara bersamaan.
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan perangkat yang memiliki kualitas dan manajemen yang baik.
Routerboard 951Ui-2HnD adalah perangkat
jaringan yang digunakan tidak hanya untuk membagi jaringan tetapi dapat pula digunakan sebagai hotspot. Routerboard 951Ui-2HnD memiliki fitur plug and play, sederhana dan mudah dalam melakukan konfigurasi serta manajemen bandwitdh dan manajemen user.
Routerboard 951Ui-2HnD juga dilengkapi
dengan port USB untuk modem sebagai cadangan jaringan ketika layanan jaringan internet dari ISP tidak berfungsi.
Penerapan Jaringan hotspot harus memiliki sebuah standar layanan atau yang dikenalsebagai Quality of Services (QoS). QoS
adalah kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan trafik yang melewatinya. Terdapat beberapa parameter yang dipakaiuntuk menentukan kualitas dari jaringan WLAN yaitu throughput, packet loss, delay,dan jitter.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Analisis
Menurut [1] mendefinisikan analisis sebagai proses yang merinci usaha secaraformal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yangdisarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema padahipotesis. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskanmenjadi, Analisis adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dandapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
2.2 Quality Of Service (QoS)
Quality of Service (QoS) adalah
kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan
delay. Parameter QoS adalah latency, jitter,
packet loss, throughput, MOS. QoS sangat
ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan. Terdapat beberapa faktor yang dapat menurunkan nilai QoS, seperti: Redaman, Distorsi, dan Noise [2].
Performa jaringan komputer dapat bervariasi akibat dari beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan
jitter, yang dapat membuat efek yang cukup
besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh,
video streaming dapat membuat pengguna
kesal ketika paket data aplikasi tersebut berjalan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih. Beberapa fitur
Quality of Service (QoS) dapat menangani
masalah diatas, dapat menurunkan latency
kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut [3].
2.3 Mikrotik
Mikrotik merupakan sistem operasi linux base yang dirancang secara khusus untuk keperluan networking. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Mikrotik dapat dilihat seperti winbox. Winbox
merupakan perangkat lunak untuk me-remote
mikrotik dalam GUI (Graphic User Interface) sehingga user dengan mudah dapat mengakses dan mengkonfigurasi router sesuai kebutuhan dengan mudah, efektif, dan efisien Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard PC
(Personal Computer)
2.4 Wireshark
Wireshark adalah sebuah Network
Packet Analyzer. Network Packet Analyzer
akan mencoba “menangkap” paket-paket jaringan dan berusaha untuk menampilkan semua informasi di paket tersebut sedetail mungkin. Hal itu bisa diumpamakan sebuah
Network Packet Analyzer sebagai alat untuk
memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam kabel jaringan, seperti halnya
voltmeter atau tespen yang digunakan untuk
memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam sebuah kabel listrik. Dulunya, tools
semacam ini sangatlah mahal harganya, dan biasanya dengan embel-embel hak cipta. Namun dengan adanya wireshark, akan sangat dimudahkan. Oleh karena itu tidak sedikit yang bilang bahwa wireshark adalah salah satu
tool gratis (dan bahkan open source) terbaik untuk menganalisis paket jaringan [4]. Gambar 1 adalah tampilan dari aplikasi Wireshark.
Gambar 1 Tampilan Aplikasi Wireshark
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini dimulai dari menyambungkan kabel LAN di port 1
RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD kemudian
melakukan konfigurasi hotspot untuk melakukan pengujian.
Pengujian ini dilakukan dengan
management bandwidth, management user dan
analisis dengan skema upload, download,
streaming, download upload, download
streaming, upload streaming dan download
upload streaming dengan jumlah 1 client, 5
client dan 10 client di Laboratorium Sistem
Informasi dan Programming menggunakan jaringan yang memiliki bandwidth10 mbps. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini dapat menganalisis apakah layanan RouterBoard
Mikrotik 951Ui-2HnD pada pengguna
memberikan pengaruh pada jaringan hotspot. Berikut ini adalah spesifikasi beberapa perangkat yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya yaitu :
1. RouterBoard Mirotik 951Ui-2HnD
Spesifikasi dari RouterBoard Mikrotik
951Ui-2HnD ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Spesifikasi dari Router Board Mirotik 951Ui-2HnD
2. Personal Computer
Adapun personal computer yang digunakan memiliki spesifikasi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Spesifikasi dari personal computer yang digunakan
No Nama
Perangkat Spesifikasi
1. Processor Intel Core i3
2. Monitor Monitor 15,6 inch
3. Memori RAM 4 GB DDR3
4. Harddisk 1TB HDD
No Nama Perangkat Spesifikasi 1. Size of RAM 128 MB 2. Wireless standards 802.11b/g/n 3. Operating System RouterOS 4. 10/100 Ethernet
ports
5
3.1 Download
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 2 menerangkan nilai Delay mode Download
pada 3 kali percobaan dengan 1 client, 5 client
dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai delay berkisar dari 0,0006 ms sampai 0,0126 ms yang termasuk dalam kategori sangat baik dalam kategori TIPHON untuk
Delay.
Gambar 2 Grafik Delay mode Download
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 3 menerangkan nilai Packet Loss mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari 0,32 % sampai 2,1% yang termasuk dalam kategori bagus Dalam kategori TIPHON untuk
Packet Loss.
Gambar 3 Grafik Packet Loss mode Download
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4 menerangkan nilai Throughput mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,55 Mbps sampai 11,535 Mbps yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.
Gambar 4 Grafik Throughput mode Download
3.2 Upload
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 5 menerangkan nilai Delay mode Upload pada 3 kali percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10
client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai
delay berkisar dari 0,0009 ms sampai 0,0775
ms yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Delay.
Gambar 5 Grafik Delay mode Upload
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 6 menerangkan nilai Packet Loss mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari 0,18 % sampai 10,5% yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Packet Loss.
Gambar 6 Grafik Packet Loss mode Upload
0.0006 0.0006 0.0014
Percobaan 1 Percobaan 2 Per cobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
0.32 0.46 0.41
Percobaan 1 Per cobaan 2 Per cobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
11.046 11.535
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
0.0009 0.001 0.0005
Percobaan 1 Percobaan 2 Per cobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
0.18 1.4 0.4
Per cobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 7 menerangkan nilai Throughput mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,09 Mbps sampai 13,084 Mbps yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.
Gambar 7 Grafik Throughput mode Upload
3.3 Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 8 menerangkan nilai Delay mode Upload pada 3 kali percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10
client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai
delay berkisar dari 0,0006 ms sampai 0,0024
ms yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Delay.
Gambar 8 Grafik Delay mode Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 9 menerangkan nilai Packet Loss mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Packet Loss berkisar dari 0,3 % sampai 4,9% yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Packet Loss.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 10 menerangkan nilai Throughput mode
Download pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari
0,21 Mbps sampai 11,491 Mbps yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.
Gambar 9 Grafik Packet Loss mode Streaming
Gambar 10 Grafik Throughput mode
Streaming
3.4 Download Upload
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 11 menerangkan nilai Delay mode Download
Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,0005 ms sampai 0,027 ms yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Delay.
Gambar 11 Grafik Delay Mode Download Upload
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 12 menerangkan nilai Delay mode Download
Upload pada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat
8.998
6.716
13.084
0.090.465 0.3560.873 0.9411.149 0
5 10 15
Percobaan 1 Per cobaan 2 Per cobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
0.00060.0028 0.00060.0039 0.0035 0.024
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
0.5 0.3 0.9
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
10.43 11.491
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
0.0005 0.0005 0.0008
Per cobaan 1 Per cobaan 2 Percobaan 3
N
bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,141 Mbps sampai 14,031 Mbps yang termasuk dalam kategori bagus Dalam kategori TIPHON untuk Delay.
Gambar 12 Grafik Throughput Mode Download Upload
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 13 menerangkan nilai Delay mode Download
Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,004 % sampai 13,48 % yang termasuk Dalam kategori sangat baik untuk 1 client dan 5 client sedangkan pada 10 client nilai Packet Loss
masuk dalam kategori cukup Dalam kategori TIPHON untuk Packet Loss.
Gambar 13 Grafik Packet Loss Mode Download Upload
3.5 Download Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 14 menerangkan nilai Delay mode Download
Uploadpada 3 kali percobaan dengan 1 client,
5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput berkisar dari 0,0005 Mbps sampai 0,0029 ms yang termasuk dalam kategori bagus Dalam kategori TIPHON (Tabel 1) untuk Delay.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 15 menerangkan nilai packet loss mode
Download Streamingpada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari
grafik bisa dilihat bahwa nilai packet loss
berkisar dari 0,02 % sampai 3,19 % yang termasuk dalam kategori bagus dalam kategori TIPHON (Tabel 1) untuk packet loss
Gambar 14 Grafik Delay Mode Download Streaming
Gambar 15 Grafik Packet Loss Mode Download Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 16 menerangkan nilai Throughput mode
Download Streaming pada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput
berkisar dari 2,116 Mbps sampai 13,447 Mbps yang termasuk dalam kategori bagus kategori TIPHON untuk Throughput.
Gambar 16 Grafik Throughput Mode Download Streaming
3.6 Upload Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 17 menerangkan nilai Delay mode Upload
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
0.0071.7 0.004 0.004
8
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
0.0009 0.0008
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
0.070.410.12 0.160.490.49 0.020.19 3.19
Per cobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
8.305 8.418
13.447
3.8552.618 3.542 3.931
2.426 2.116
0 5 10 15
Per cobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
Streaming pada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Delay berkisar dari 0,0005 ms sampai 0,0134 ms yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Delay.
Gambar 17 Grafik Delay Mode Upload Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 18 menerangkan nilai Throughput mode
Upload Streaming pada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput
berkisar dari 0,0005 ms sampai 0,027 ms yang termasuk dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.
Gambar 18 Grafik Throughput Mode Upload Streaming
3.7 Download Upload Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 19 menerangkan nilai Delay mode Download
Upload Streamingpada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Delay berkisar dari 0,0004 ms sampai 0,0074 ms yang termasuk Dalam kategori baik Dalam kategori TIPHON untuk Delay.
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 20 menerangkan nilai Packet Loss mode
Download Upload Streamingpada 3 kali
percobaan dengan 1 client, 5 client dan 10
client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai
Packet Loss berkisar dari 0,03 % sampai 5,94
yang termasuk Dalam kategori sangat baik kecuali pada percobaan 1 dan 3 untuk 10 client
termasuk bagus Dalam kategori TIPHON untuk Packet Loss.
Gambar 19 Grafik Delay Mode Download Upload Streaming
Gambar 20 Grafik Packet Loss Mode Download Upload Streaming
Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 21 menerangkan nilai DelaymodeDownload
Upload Streamingpada 3 kali percobaan
dengan 1 client, 5 client dan 10 client. Dari grafik bisa dilihat bahwa nilai Throughput
berkisar dari 0,646 mbps sampai 16,03 mbps yang termasuk Dalam kategori sangat baik Dalam kategori TIPHON untuk Throughput.
Gambar 21 Grafik Throughput Mode Download Upload Streaming
0.00050.0021 0.0009 0.0006
0.0043 0.0038
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
14.314
Percobaan 1 Per cobaan 2 Per cobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
0.0008 0.0004 0.0005
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
0.9
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
1 Client 5 Client 10 Client
8.069
Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
N
4. KESIMPULAN
Berdasakan penelitian yang telah dilakukan selama perancangan sampai analisa
QoS RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD
dapat disimpulkan.
1. Berdasarkan hasil pengujian management
bandwidth dan management user pada
hotspotrouterboardmikrotik 951Ui-2HnD
yang telah dilakukan, diperoleh bahwa hasil management bandwidth dan
management user sangat baik dibuktikan
dengan uji koneksi.
2. Berdasarkan pengujian Quality of Service
pada hotspotrouterboardmikrotik 951Ui-2HnD yang telah dilakukan, nilai delay,
packetloss dan troughput pada
modeDownload, Upload, Streaming,
Download Upload, Download Streaming, Upload Streaming dan Download Upload
Streamingpada 3 kali percobaan dengan 1
client, 5 client dan 10 client diperoleh hasil yang baik begitu pula dengan nilai rata-rata yang diperoleh.
5. SARAN
Adapun saran dalam penelitian ini yaitu diharapkan hotspot dengan menggunakan
RouterBoard Mikrotik 951Ui-2HnD dapat
diimplementasikan di jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo serta analisa QoS lebih dikembangnan dengan menambahkan parameter QoS yang lain. Untuk pengujian QoS dibutuhkan jaringan yang stabil untuk mendapatkan nilai yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Taylor. 2005. Definisi Analisis Data. Surabaya:Maerapi Komputindo
[2] Jonathan, Pradana, Hermawan, Didit 2011. Network Traffic Management, Quality of Service (QoS), Congestion
Control dan Frame Relay. Universitas
Gunadarma.
[3] Janius, Doni Helton. 2013. Analisis QoS
Video Streaming Pada Jaringan
Wireless Menggunakan Metode HTB
(Hierarchical Token Bucket).
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru
[4] Orzach, Y. 2013. Network Analysis
Using Wireshark Cookbook. Packt