• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKANAN TABU DI BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKANAN TABU DI BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MAKANAN TABU DI BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

(Taboo Food In Bar i t o Kual a Sout h Kal imant an)

Dadang Sukandar1

ABST RACT

Food t aboo i n Indonesia i s st i l l a pr obl em. As consequences, pr egnant mot her , l act at i ng mot her and chi l dr en do not eat t he t aboo f oods so t hat it can r educe t hei r f ood i nt ake and f inal l y i t can decr ease t heir nut r i t i onal st at us. The obj ect i ves of t hi s st udy ar e 1) t o i dent i f y t aboo f oods, 2) t o i dent i f y r easons of t aboo f ood and 3) t o impr ove basic nut r i t i on knowl edge t hr ough t r ai ni ng on f ood and nut r i t i on. St udy was conduct ed i n Bar i t o Kual a Sout h Kal i mant an f r om December 2005 t o November 2006. A sampl e of si ze 36 househol ds was dr awn r andoml y f r om househol d popul at i on of si ze 180. The househol ds popul at ion i s househol d f ar mer who ar e benef i ci ar y of Speci al Pr ogr am f or Food Secur i t y, Food and Agr i cul t ur e Or gani zat i on. Dat a wer e anal yzed quant i t at i vel y and qual i t at i vel y and pr esent ed i n one way t abl e. Resul t s show t hat gr oups which had many f ood t aboo wer e pr egnant woman gr oup and l act at i ng mot her gr oup. Ther e ar e 7 t aboo f oods f or pr egnant woman and 11 t aboo f oods f or l act at i ng mot her . Some t aboo f oods f or pr egnant women ar e i ce, t wi n banana, young coconut , coconut wat er , young pi neappl e and f i sh. Some t aboo f oods f or l act at i ng mot her ar e egg, f r esh f i sh, f ish, sugar , sal t , j ackf r ui t , f at f ood, hot f ood, et c. Af t er at t endi ng t r ai ni ng, t he knowl edge on nut r i t i on and f ood of t he f ar mer s incr ease si gni f i cant l y, t her ef or e i t i s hoped t hat t heir knowl edge can r educe t heir bel i eve of t he f ood t aboo.

Keywords: t aboo f ood, f ood i nt ake, nut r i t i on knowl edge.

PENDAHULUAN1

Latar Belakang

Tabu makanan adalah suat u larangan dalam mengonsumsi makanan t ert ent u karena ada beberapa ancaman at au hukuman bagi orang yang mengonsumsinya. Dalam ancaman ini, t erdapat kekuat an supranat ural dan mist ik yang akan menghukum mereka yang melanggar at uran ini at au t abu (Susant o, 1977)

Dasar dari kebiasaan pangan dicirikan dalam suat u sist em nilai seseorang dalam me- milih makanan yang boleh dikonsumsi dan t i- dak boleh dikonsumsi. Sist em nilai t ersebut pada dasarnya berasal dari t iga sumber kebe- naran yang dipercayai yait u

1) Agama dan kepercayaan kepada Tuhan, 2) Adat yang berasal dari nenek moyang,

3) Penget ahuan yang diperoleh dari proses

pendidikan f ormal.

Selain it u, sist em nilai t ersebut disosialisasikan dalam keluarga dan dalam pendidikan inf ormal melalui media masa (Nikmawat i, 1999).

Tabu makanan di Indonesia masih men- j adi masalah karena masih banyak makanan yang seharusnya dikonsumsi t api masih dit abu-

1

St af Pengaj ar Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekol ogi Manusia, IPB

kan. Akibat t abu makanan t ersebut ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak-anak t idak berani mengonsumsi makanan t ert ent u sehingga da- pat mengurangi asupan makanan yang pada akhirnya akan menurunkan st at us gizi mereka.

Tuj uan Penelitian

Penelit ian ini bert uj uan unt uk:

1. Mengident if ikasi makanan yang dit abukan bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balit a laki-laki, balit a perempuan, laki-laki de- wasa, perempuan dewasa dan orang sakit . 2. Mencari alasan-alasan t abu makanan. 3. Memperbaiki penget ahuan gizi para pet ani

melalui pelat ihan.

METODE

Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Penelit ian ini menggunakan desain cr oss-sect ional dengan cara survai. Penelit ian dila- kukan di Barit o Kuala, Provinsi Kalimant an Selat an. Penelit ian dilakukan dari Desember 2005 sampai November 2006.

Prosedur Penarikan Contoh

(2)

unt uk melakukan kegiat an pemberdayaan pe- t ani melalui proyek yang bernama Speci al Pr ogr am f or Food Secur i t y (SPFS). Barit o Kuala dipilih karena merupakan daerah pasang surut . Pet ani yang diberdayakan melalui proyek SPFS t ersebut adalah pet ani yang merupakan anggo- t a dari kelompok t ani. Para pet ani t ersebut memiliki aset pert anian sepert i sawah, kolam ikan, ladang dan pekarangan. Ada 6 kelompok t ani di Barit o Kuala yang mendapat bant uan proyek SPFS t ersebut .

Selanj ut nya keseluruhan pet ani t ersebut didef inisikan sebagai populasi yang j umlahnya sebanyak 180 keluarga. Dari populasi t ersebut dit arik sampel melalui t eknik penarikan cont oh acak berlapis, dalam hal ini kelompok t ani berdiri sebagi lapis. Penent uan ukuran sampel didasarkan pada penarikan cont oh acak seder- hana dengan f ormula (Cochran, 1982) sebagai berikut :

P = penduga proporsi keluarga yang i n-t ake energi dan prot einnya di ba- wah 70 % (rendah)

d = keakurasian mut lak perbedaan an-

t ara paramet er p dan p

t/ 2(v) = suat u nilai sehingga P(-t/ 2(v)<t <

t/ 2(v))=1-, t adalah peubah acak

f ungsi kepekat an t -st udent dengan deraj at bebas v

N = ukuran populasi

Dasar unt uk menent ukan ukuran cont oh adalah penduga proporsi keluarga yang kon- sumsi energi dan prot einnya rendah. Agar con- t oh serupa dengan populasinya,  dan d yang dipilih harus rendah. Unt uk menent ukan n,

=0. 05 dan d=0. 053958 dipilih karena cukup baik

Ali Khomsan et al. (2005) menunj ukkan bahwa proporsi keluarga yang konsumsi energi dan prot einnya di bawah 70% adalah p>0. 4 oleh karena it u p=0. 5 dipilih unt uk menduga ragam p(1-p). Subst it usi =0. 05 , d=0. 053958, p=0. 4 and N=180 ke dalam f ormula menghasil- kan ukuran cont oh n=36.

Penarikan cont oh acak berlapis dengan alokasi proporsional digunakan unt uk menent u-

kan ukuran cont oh dari t iap kelompok t ani. Ukuran cont oh dari kelompok t ani dit ent ukan sebagai berikut :

Dengan menggunakan f ormula t ersebut , ukur- an cont oh unt uk semua kelompok t ani didaf -

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Dat a yang dikumpulkan mencakup dat a nama anggot a keluarga, j enis kelamin; umur; f isiologi; nama-nama makanan yang dit abukan; nama-nama makanan yang dit abukan bagi: bayi, laki-laki dewasa, perempuan dewasa, balit a laki-laki, balit a perempuan, perempuan hamil, perempuan menyusui, dan orang sakit ; dan alasan t abu.

Pelatihan

Pelat ihan dilakukan dalam dua t ahap. Tahap pert ama dilakukan pada para pelat ih yang berasal dari Dinas Kesehat an Barit o Kuala. Pelat ihan t ahap pert ama dilakukan pa- da bulan Maret 2006 selama 7 hari. Mat eri yang dilat ihkan mencakup penget ahuan gizi dasar, keamanan pangan, cara mengolah ma- kanan, sanit asi dan higiene. Tahap kedua ada- lah pelat ihan t erhadap para pet ani yang dila- kukan oleh para pelat ih yang t elah dilat ih. Pelat ihan t ahap kedua dilakukan dari bulan Juni sampai Agust us 2006. Pelat ihan diawali dengan pr e t est lalu diakhiri post t est unt uk t iap mat eri.

Pengolahan dan Analisis Data

(3)

t a pada f i l e komput er dan sor t i ng. Pengolahan dat a dilakukan dengan menggunakan MS Of f i ce Excel f or Wi ndows.

Analisis dat a mencakup t abulasi dat a menurut kelompok orang, nama makanan yang dit abukan dan alasan t abu. Komput asi dilaku- kan unt uk menduga rat a-rat a, simpangan ba- ku, nilai minimum dan maksimum unt uk pe- nget ahuan gizi awal dan akhir, hasilnya disaj i- kan dalam t abel. Analisis dat a dilakukan de- ngan menggunakan progam St at ist i cal Anal ysis Syst em (SAS) (1985).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Anggota Keluarga

Rat a-rat a j umlah anggot a keluarga t er- golong sedang yait u sebesar 4. 9 orang per keluarga sepert i dapat dilihat pada Tabel 2. Keragaman j umlah anggot a keluarga t ergolong sedang, yait u dit unj ukkan dengan simpangan baku sebesar 2. 0 orang. Jumlah anggot a kelu- arga minimum 2 orang dan maksiumum 11 orang.

Tabel 2. St at ist ik Jumlah Anggot a Keluarga

Statistik Jumlah Anggota keluarga

mean 4. 9 st d 2. 0 min 2. 0 max 11. 0

Pendidikan dan Umur Suami Istri

Rat a-rat a umur suami ist ri t ergolong per- t engahan. Rat a-rat a umur ist ri adalah 39 t a- hun, sedangkan suami adalah 45 t ahun. Umur ist ri berkisar ant ara 20 sampai 65 t ahun, se- dangkan umur suami berkisar ant ara 23 sampai 78 t ahun sepert i dapat dilihat pada Tabel 2.

Rat a-rat a pendidikan suami ist ri t ergo- long rendah. Rat a-rat a pendidikan ist ri adalah 5. 6 t ahun at au set ara SD, sedangkan suami adalah 5. 7 t ahun at au j uga set ara SD. Pendi- dikan suami dan ist ri berkisar dari 0 sampai 16 t ahun sepert i dapat dilihat pada Tabel 3.

Cat at an: Pddk = Pendidikan

Makanan Tabu bagi Ibu Hamil

Makanan yang dit abukan bagi ibu hamil sangat banyak yait u ada 7 makanan. Daf t ar makanan sert a alasan t abu bagi makanan t er- sebut dapat dilihat pasa Tabel 4. Alasan t abu semua berkait an dengan kelahiran, misalnya j ika makan es at au pisang kembar at au kelapa muda at au ikan maka anak yang akan dilahir- kan akan besar dan sekaligus sakit . Apabila ibu hamil makan nenas muda maka ibu hamil t er- sebut bisa keguguran. Alasan yang diberikan oleh responden t ersebut t idak ada yang logis.

Tabel 4. Daf t ar Makanan Tabu Bagi Ibu Hamil

No Makanan Alasan Tabu

1 Es Anak dilahirkan besar dan sakit 2 Pisang kembar Anak dilahirkan besar dan sakit 3 Kelapa muda Anak dilahirkan besar dan sakit 4 Air kelapa Anak dilahirkan besar

5 Nenas muda Keguguran

6 Ikan Anak dilahirkan besar dan sakit 7 Ikan tauman Ibu bisa sakit

Makanan Tabu bagi Ibu menyusui

Makanan yang dit abukan bagi ibu menyu- sui ada sebanyak 11 makanan. Daf t ar makanan sert a alasan t abu dapat dilihat pada Tabel 5. Telur dan ikan sangat baik baik ibu menyusui karena merupakan sumber prot ein namun sa- yangnya dit abukan. Hal ini j elas akan mempe- ngaruhi int ik prot ein karena ibu menyusui t ersebut t idak berani mengonsumsi makanan t ersebut .

Pendarahan set elah 40 hari melahirkan dan urin anak bau

Pendarahan set elah 40 hari melahirkan dan urin anak bau

9 Makanan pedas

Pendarahan set elah 40 hari melahirkan dan urin anak bau

Susu ibu akan asam dan anak akan diare 10 Sant an Ibu bisa sakit

(4)

Makanan Tabu bagi Bayi dan Balita

Makanan yang dit abukan unt uk bayi ha- nya dua macam yait u ikan t auman dan ikan gabus. Alasannya adalah ikan t ersebut dapat menyebabkan anak sakit . Unt uk bayi nampak- nya t idak menj adi masalah karena hanya ada dua makanan saj a yang dit abukan.

Makanan yang dit abukan bagi balit a pe- rempuan hanya t elur saj a. Bagi balit a laki-laki t elur t idak dit abukan. Walaupun hanya sat u macam namun t elur merupakan sumber prot e- in yang mudah t ersedia dan harganya t erj ang- kau. Oleh karenanya perlu upaya-upaya unt uk menyadarkan masyarakat unt uk menghilangkan t abu t ersebut .

Makanan Tabu bagi Perempuan Dewasa

Makanan t abu bagi perempuan dewasa hanya dit emukan dua macam yait u t elur dan pisang kembar. Menurut kepercayaan mereka makanan t ersebut suat u saat nant i dapat memberikan bayi kembar. Kepercayaan ini sa- ngat merugikan bagi perempuan dewasa kare- na sebagai calon ibu, perempuan perlu meng- onsumsi t elur yang mengandung t inggi prot ein dan t erj angkau.

Makanan Tabu bagi Orang Sakit

Makanan yang dit abukan bagi orang sakit ada 5 macam. Makanan t ersebut adalah t elur rebus, cabe, pedas, nenas dan pepaya. Mereka percaya, j ika orang sakit makan cabe, pedas, nenas at au pepaya maka orang sakit t ersebut akan demam. Sement ara j ika orang sakit t er- sebut makan t elur rebus maka dipercaya orang sakit t ersebut akan t erkena penyakit kanker. Alasan t abu yang lain yait u orang sakit akan menderit a t ekanan darah t inggi j ika mengon- sumsi daging.

Tabel 6. Daf t ar Makanan Tabu Bagi Orang Sakit

No Makanan Alasan Tabu

1 Telur rebus Menderita Kanker

2 Cabe Demam

3 Pedas Demam

4 Nenas Demam

5 Pepaya Demam 6 Daging Tekanan Darah tinggi

Hasil Pelatihan

Mat eri penget ahuan gizi dasar yang dila- t ihkan mencakup j enis-j enis pangan sumber zat t enaga, sumber zat pembangun, sumber zat pengat ur. Fungsi, akibat kekurangan, aki- akibat kelebihan dari karbohidrat , prot ein,

vit amin dan mineral. Hasil pr e t est menunj uk- kan bahwa rat a-rat a penget ahuan responden sebesar 5. 5 dalam skala 0-10 dengan simpang- an baku sebesar 1. 8, nilai minimum 1 dan mak- simum 10. Set elah pelat ihan, hasil post t est

menunj ukkan adanya peningkat an dengan ra- t a-rat a 7. 0 at au meningkat sebesar 1. 5. Pe- ningkat an ini diharapkan akan meningkat kan kesadaran ibu rumah t angga dan anggot a kelu- arga akan pent ingnya zat gizi yang t erkandung dalam makanan unt uk memperbaiki st at us gizi mereka. Diharapkan penget ahuan gizi t ersebut dapat mengurangi kepercayaan akan t abu ma- kanan yang merugikan gizi dan kesehat an mereka.

1. Masih cukup banyak makanan yang dit abu- kan bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Jumlah makanan yang dit abukan bagi ibu hamil sebanyak 7 j enis dan bagi ibu me- nyusui sebanyak 11 j enis. Makanan t erse- but mencakup pangan sumber zat t enaga, pembangun dan pengat ur.

2. Hanya dit emukan dua j enis makanan yang dit abukan bagi bayi yait u ikan t auman dan ikan gabus.

3. Makanan yang dit abukan unt uk balit a ha- nya sat u macam yait u t elur. Makanan ini hanya t abu bagi balit a perempuan. Tidak dit emukan makanan yang dit abukan bagi balit a laki-laki.

4. Bagi orang dewasa, makanan yang dit abu- kan hanya bagi perempuan dewasa, bagi laki-laki dewasa t idak dit emukan makanan yang dit abukan. Makanan t ersebut adalah t elur dan pisang kembar. Makanan t erse- but dipercaya akan menyebabkan melahir- kan dengan bayi kembar.

(5)

t inggi dan yang lainnya dipercaya dapat menyebabkan demam.

6. Pelat ihan t elah dapat meningkat kan pe- nget ahuan gizi dasar sebesar 1. 5 yait u dari 5. 5 menj adi 7. 0.

Saran

Upaya penurunan kepercayaan akan t abu makanan masih sangat perlu dilakukan khusus- nya makanan t abu bagi hamil dan ibu menyu- sui. Upaya ini dapat dilakukan oleh para pet u- gas Dinas Kesehat an dan kader-kader posyandu secara t erus-menerus.

DAFTAR PUSTAKA

Cochran WG. 1982. Sampling Technique. John Wiley & Sons.

Nikmawat i EE. 1999. Pola Konsumsi Pangan, Kecukupan dan St at us Gizi yang berhu- bungan dengan Kebiasaan Makan Sing- kong di Masyarakat Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat . Thesis Program Pasca Sarj ana, IPB, Bogor.

SAS Inst it ut e Inc. 1985. Procedure Guide f or Personal Comput er, Version 6 Edit ion. Cary, Nort h Carolina.

Suhardj o 1989. Sosio-budaya Gizi. Depart emen Pendidikan dan Kebudayaan. Direkt orat Pendidikan Tinggi. Pusat Ant ar Perguru- an Tinggi unt uk Makanan dan Gizi, IPB, Bogor.

Gambar

Tabel 1. Daftar  Ukuran Contoh Kelompok Tani
Tabel 5. Daftar Makanan  yang  Ditabukan Bagi               Ibu Menyusui
Tabel 6. Daftar Makanan Tabu Bagi Orang Sakit

Referensi

Dokumen terkait

ini berarti dalam usaha pengolahan kerupuk ikan pipih ini sebenarnya masih memiliki suatu peluang pasar yang sangat menjanjikan.Dengan demikian, hipotesis yang menduga

Kabupat en Kat ingan t erdiri dari Kebun Rot an yang t ersebar di 10 Kecamat an dengan j enis. yang banyak dit anam adalah j enis rot an t aman dan irit (Dat a Base Line TEROPONG,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (76,4%) responden telah memiliki pengetahuan yang baik tentang pemberian ASI eksklusif di Desa Tanjung Harapan sedangkan

Stratigrafi daerah penyelidikan disusun oleh satuan endapan Kuareter/aluvium, berumur Holosen (Gambar 2) yang sebagian terisi endapan gambut.. Dari hasil pengamatan secara

Responden dengan pengetahuan baik dan cukup terhadap pemberian makanan tambahan pada bayi usia 6-12 bulan dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya yang tinggi dan

Dari hasil pemetaan geologi permukaan dan didukung pengukuran lintasan jalur bor, batas litologi terutama antara endapan gambut dan litologi sekitarnya dapat diketahui lebih

pengolahan makanan terbebas dari hama. Program kerja minimal harus mencakup : a) Jadwal kegiatan kunjungan dalam rangka pengendalian serangga yang mencakup nama

Faktor-faktor yang paling dominan seperti kebiasaa, pembukaan lahan pertanian, faktor ketidaksengajaan seperti membakar sampah, masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya