• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN S"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

PENGARUH PENERAPAN

GOOD GOVERNANCE

DAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP

KUALITAS INFORMASI KEUANGAN SKPD DI

KOTA BANDA ACEH

Azlim1, Darwanis2, Usman Abu Bakar3

1)

Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2,3)

Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract: The purpose of this study are to analyze: the influence of implementation good governance and implementation of accounting standards of goverment on the quality of financial information SKPD in Banda Aceh. The population in this study where 26 SKPD in Banda Aceh and each represented by three person namely the Head SKPD, Financial Administration Officer (PPK), and financial reporting staff as respondents. The study is a census of research and data collection is done directly by using a questionnaire containing 28 statements. While the tools of analysis used was multiple regression with SPSS program. The results show that the variable application of the good governance and the Governmental Accounting Standards simultaneously have influence to the quality of financial information SKPD in Banda Aceh. The results show that the partial implementation of good governance and the Governmental Accounting Standards has influence to the quality of financial information SKPD in Banda Aceh.

Keywords: Good Governance, Government Accounting Standards (SAP), and the Quality of Financial Information

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini yaitu 26 SKPD di Kota Banda Aceh dan tiap SKPD diwakili oleh 3 orang yaitu Kepala SKPD, Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPK) serta staf pelaporan keuangan sebagai responden. Penelitian ini merupakan penelitian sensus, dan pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan kuesioner yang berisikan 28 pernyataan. Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan secara simultan berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.

Kata Kunci : Good Governance, Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan Kualitas Informasi Keuangan

PENDAHULUAN

Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada Pemerintah Daerah.

(2)

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 2 otonomi daerah.

Dengan adanya otonomi daerah, pengelolaan keuangan sepenuhnya berada ditangan pemerintah daerah. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, diperlukan suatu penataan lingkungan dan sistem akuntansi yang baik, karena kedua hal tersebut merupakan pendukung terciptanya pengelolaan keuangan daerah yang accountable, dalam rangka mengelola dana dengan sistem desentralisasi secara transparan, efisien, efektif, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Perkembangan teknologi dan ekonomi merupakan acuan dasar dalam mewujudkan pengelolaan keuangan daerah tersebut, sehingga terciptanya pemerintahan yang baik atau sering disebut Good Governance. Pemerintahan yang baik ini merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam menjalankan tugas untuk membangun daerah sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Untuk pencapaian tujuan tersebut setiap pemerintahan daerah harus dapat mengelola sumber daya yang ada di daerahnya sendiri, salah satunya yang terpenting adalah keuangan.

Namun pada kenyataannya, permasalahan didalam laporan keuangan

daerah sebagai bentuk

pertanggungjawaban pemerintah terhadap publik/ masyarakat masih menyisakan permasalahan dan keraguan akan kebenarannya. Seperti yang dikutip dari media online, diungkapkan bahwa laporan

keuangan pemerintah Kota Banda Aceh masih terdapat penyimpangan penggunaan keuangan Negara, penyimpangan yang terjadi hingga saat ini adalah masih adanya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sehingga diperlukan pembenahan data atau laporan yang berkaitan dengan keuangan, terutama untuk menghindari penyimpangan tersebut. Walaupun Pemerintah Kota Banda Aceh telah menjalankan tatakelola pemerintah, namun korupsi, kolusi dan nepotisme masih saja terjadi (www.analisadaily.com).

(3)

3 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 akuntabel.

Laporan keuangan yang berkualitas menunjukkan bahwa Kepala SKPD bertanggungjawab sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan kepadanya dalam pelaksanaan tanggung jawab mengelola organisasi. Kepala SKPD dipercayakan untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya.

Kepala SKPD melaksanakan

pertanggungjawaban keuangan yang berhubungan dengan integritas keuangan, pengungkapan dan ketaatan terhadap peraturan perundang - undangan yang tercermin di dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang akan dipertanggung jawabkan kepada bupati/ walikota/ gubernur.

Penelitian Permana (2011) dengan Judul Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dan Implikasinya Pada Akuntabilitas (Survei Pada Dinas Kota Bandung). Kesimpulan dari penelitan tersebut adalah Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di dinas Kota Bandung. Standar Akuntansi Pemerintahan memberikan pengaruh sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada dinas Pemerintah Kota Bandung.

Batubara (2006) menyimpulkan

bahwa penerapan good governance merupakan tuntutan dari pembaharuan system keuangan. Tujuannya agar pengelolaan uang rakyat (public money) dilakukan secara transparan dengan berdasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability) yang pada akhirnya dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya penelitian Nugraheni dan Subaweh (2008) dengan hasil bahwa terdapat pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan, dimana sebelum diterapkan standar akuntansi pemerintahan laporan keuangan Inspektorat Jendral Departemen Pendidikan Nasional tahun 2006 belum dapat memecahkan permasalahan pencatatan keuangan dan belum ada cara untuk menyelesaikannya. Namun setelah diterapkan standar akuntansi pemerintahan maka laporan keuangan tahun berikutnya telah memenuhi karakteristik laporan keuangan yang baik (relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami).

(4)

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 4 system keuangan daerah yang berdasarkan

Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai acuan dalam menyelesaikan laporan keuangan daerah.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Apakah penerapan Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan, Untuk menguji pengaruh penerapan Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kualitas Informasi Keuangan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 menyebutkan, untuk menghasilkan laporan keuangan yang bermanfaat bagi para pemakainya, maka informasi yang terdapat dalam laporan tersebut harus berkualitas dan berguna dalam pengambilan keputusan. Kualitas laporan keuangan tersebut tercermin dari karakteristik kualitatif. Prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat

memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

Penerapan Good Governance

Pengertian good governance sering diartikan sebagai kepemerintahan yang baik. (Sumodiningrat, 1999: 251) menyatakan good governance adalah upaya pemerintahan yang amanah dan untuk menciptakan good governance pemerintahan perlu didesentralisasi dan sejalan dengan kaidah penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sementara itu World Bank mendefinisikan good governance sebagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administrasi, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha (Mardiasmo, 2002: 18).

Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan

(5)

5 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 standar yang independen dan ditetapkan dengan PP setelah terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). SAP merupakan landasan hukum bagi aparatur pemerintah pusat maupun daerah dalam mengelola penerimaan dan penggunaan dana secara transparan, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga tujuan untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dapat tercapai.

Penerapan SAP dimaksud dibutuhkan dalam rangka penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBK berupa laporan keuangan yang terdiri dari laporan realisasi anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL), neraca, Laporan Operasional (LO)¸ Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

METODE PENELITIAN

Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh institusi/lembaga yang meliputi kantor, dinas dan badan pada Pemerintah Kota Banda Aceh. Kecamatan tidak diikutsertakan dalam pengambilan populasi dengan asumsi bahwa tidak termasuk sebagai instansi teknis Pemerintah Daerah. Dengan demikian terdiri dari 26 SKPD dan untuk masing-masing SKPD akan dijadikan responden sebanyak 3 orang yaitu kepala SKPD, Pengguna Anggaran (PA), dan Pejabat

Penatausahaan Keuangan (PPK). Populasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Responden Penelitian

No Nama SKPD/ Entitas Akuntansi N

1 Sekretariat Daerah 3

2 Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Kota 3

3 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah

Raga 3

4 Dinas Kesehatan 3

5 Dinas Pekerjaan Umum 3

6 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika 3

7 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 3 8 Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil 3

9 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 3 10 Dinas Kelautan, Perikanan dan

Pertanian 3

11 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3 12 Dinas Kebersihan dan Keindahan

15 Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah 3

16 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan

Pelatihan Daerah 3

17 Badan Pemberdayaan Masyarakat 3 18 Badan Kesatuan Bangsa Politik,

Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana

3

19 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu 3

20 Kantor Pemberdayaan Perempuan

dan Keluarga Berencana 3

21 Kantor Perpustakaan dan Arsip 3 22 Kantor Pemadam Kebakaran 3 23 Kantor Lingkungan Hidup 3 24 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

dan Wilayatul Hisbah 3

25 Inspektorat 3

(6)

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 6

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu data atau kuesioner diberikan langsung kepada responden dengan menggunakan item-item pertanyaan yang telah dibatasi dalam pemberian jawaban. Untuk setiap pernyataan dalam kuesioner diberi bobot 1 sampai 5 terhadap tingkat setuju atau ketidaksetujuannya.

Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu penerapan good governance (X1) dan Standar Akuntansi

Pemerintahan (X2), sedangkan variabel

dependen adalah kualitas informasi keuangan pemerintah (Y). Berikut dijelaskan definisi dan operasionalisasi variabel yaitu:

a. Penerapan good governance, adalah penyelenggaraan pemerintahan yang solid dan bertanggung jawab serta efisien dan efektif dengan menjaga kesinergiaan interaksi yang konstruktif diantara domain-domain (state, private sector and society) (Osborne and Geabler, 1992, OECD and World Bank, 2000, LAN dan BPKP, 2000; 6).

b. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, adalah mengatur penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) dalam rangka

meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas. PP No.71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

c. Kualitas informasi keuangan, merupakan ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya sebagai kebutuhan bersama pengguna laporan keuangan (PP Nomor 71 Tahun 2010).

Metode Analisis

Dalam penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan metode kuantitatif, dimana kuesioner yang telah terkumpul diolah dalam bentuk tabulasi dengan memberikan bobot jawaban pada masing-masing pernyataan. Dari tabulasi data tersebut dihasilkan keluaran-keluaran berupa angka yang selanjutnya dianalisis melalui program SPSS (Statistical Package for Social Science).

Setelah kuesioner terkumpul untuk melakukan analisis data perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Kedua pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan sesuai dengan yang diukur dan juga konsistensi dengan data yang dikumpulkan.

(7)

7 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 kemampuan instrumen untuk mengungkap data atau informasi dari variabel yang diukur. Teknik pengujian validitas menggunakan teknik korelasi product moment dari pearson dengan tingkat signifikansi 5% untuk mengetahui keeratan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan cara mengkorelasikan antara skor item pernyataan terhadap skor total. Apabila nilai total pearson correlation > 0,3, atau probabilitas kurang dari 0,05 maka item tersebut valid (Arikunto, 2002 : 146 ).

b. Uji reliabilitas bertujuan untuk apakah alat ukur yang digunakan menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji ini dilakukan pada pernyataan-pernyataan yang sudah valid. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach alpha masing-masing instrumen. Variabel tersebut akan dikatakan reliabel bila Cronbach alpha-nya memiliki nilai lebih besar dari 0,60 Sekaran (2003: 257) yang menyatakan bahwa pada umumnya reliabilitas yang nilai r-nya kurang dari 0,6 dikatakan kurang reliabel, antara 0,6 sampai 0,8 adalah cukup

reliabel, dan diatas 0,8 suatu instrumen dikatakan baik.

Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik untuk menguji hipotesis (H). Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5% untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak dilakukan dengan cara menguji nilai F. Untuk menguji masing-masing variabel independen terhadap dependen dilakukan dengan menguji nilai t dengan uji dua sisi pada tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5%.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda. Adapun bentuk matematis analisis regresi berganda sebagai berikut:

Y = + 1X1 + 2X 2 + e ... (1)

Keterangan:

Y = Kualitas informasi keuangan X1 = Penerapan good governance

X2 = Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan

 = Konstanta

 = Koefisien regresi e = error

HASIL PEMBAHASAN

Lingkup Pengembalian Kuesioner

(8)

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 8 sebanyak 78 kuesioner dan masing-masing

SKPD terdiri dari 3 orang yang akan menerima dan menjawab kuesioner. Namun jumlah yang diterima kembali sebanyak 74 kuesioner. Hal ini disebabkan ada beberapa responden yang tidak berada ditempat semenjak diberikannya kuesioner hingga pengambilan kembali kuesioner selama 1 minggu. Kemudian juga terdapat beberapa kuesioner yang rusak. Berdasarkan hal tersebut, jumlah kuesioner yang terkumpul dan dapat diolah sebanyak 74 kuesioner.

Analisis Data Hasil Penelitian

Bab ini menjelaskan hasil perhitungan dan analisis serta pembahasannya secara keseluruhan guna menjawab rumusan hipotesis penelitian yang telah diutarakan sebelumnya dan ketentuan data yang harus dipenuhi untuk keperluan analisis. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pengumpulan data primer dengan menggunakan kuesioner yang disampaikan langsung kepada responden yaitu Kepala Dinas, PPK, dan staf pelaporan keuangan. Setelah kuesioner terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS.

Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan kuesioner yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Data Karakteristik Responden

Karakteristik Responden Jumlah (N)

Berdasarkan output komputer dari 28 pernyataan dinyatakan valid karena nilai korelasi yang diperoleh masing-masing pernyataan untuk 28 item berada di atas nilai kritis korelasi product moment. Dari hasil yang diperoleh nilai kritis 5% (untuk N=74) yaitu 0,227. Jika nilai korelasi > nilai kritis maka pernyataan-pernyataan tersebut adalah signifikan dan pernyataan-pernyataan tersebut adalah valid.

Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas juga dilakukan secara statistik dengan menghitung besarnya nilai Cronbach’s alpha. Hasil seperti yang terlihat pada tabel 4.6 yang menunjukkan bahwa instrumen dalam penelitian ini realible (handal) karena nilai

(9)

9 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji serta menganalisis rumusan hipotesis berdasarkan struktur model. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diolah dari 74 responden pada 26 SKPD, diperoleh informasi yang memadai tentang pengaruh penerapan good governance (X1), Standar

Akuntansi Pemerintahan (X2), dan kualitas

informasi keuangan (Y). Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) 2.319 .343 6.757 .000

X1 .122 .072 .195 1.679 .098

X2 .304 .092 .384 3.309 .001

Dependent Variable: Y

Berdasarkan Tabel pengujian hipotesis dan persamaan regresi berganda, dapat diketahui hasil-hasil penelitian yaitu: 1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,505

menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel independen dengan variabel dependen sebesar 50,5%. Artinya penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan mempunyai hubungan terhadap kualitas informasi keuangan sebesar 50,5%.

2. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,255 artinya kualitas informasi keuangan sebesar 25,5% dipengaruhi oleh penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan, sedangkan sebesar 74,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 3. Konstanta sebesar 2,319 artinya jika

penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan dianggap konstan, maka besarnya nilai kualitas informasi keuangan adalah 2,319 pada satuan skala likert.

a. Koefisien regresi (β1) sebesar

0,122 menunjukkan bahwa setiap kenaikan penerapan good governance sebesar 1% maka akan diikuti oleh kenaikan kualitas informasi keuangan sebesar 12,2%. Dengan asumsi variabel independent lainnya tetap (konstan).

b. Koefisien regresi (β2) sebesar

(10)

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 10

Pengaruh Penerapan Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan

terhadap Kualitas Informasi Keuangan

Pengujian secara simultan dilakukan dengan melihat nilai Koefisien determinasi (R2). Hasil pengujian variabel independen terhadap dependen diperoleh nilai R2 sebesar 0,255 atau 25,5%. Artinya penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh secara simultan terhadap kualitas informasi keuangan. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama yang menyebutkan bahwa penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan.

Pada SKPD di Kota Banda Aceh, penerapan good governance telah dilakukan dengan baik yang meliputi transparansi informasi keuangan dan non keuangan, partisipasi masyarakat dalam menyusun kebijakan dan pelayanan kepada media pers serta telah melakukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bentuk pertanggungjawaban dan prinsip akuntabilitas instansi kepada publik. Penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan keuangan daerah yang baik harus menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan.

Pemahaman dan implementasi SAP sangat mempengaruhi laporan keuangan, ketidak sesuai penyusunan laporan

keuangan pada SKPD dengan ketentuan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) akan menghasilkan laporan keuangan yang buruk. Walaupun Pemerintah Kota Banda Aceh telah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), namun masih terdapat beberapa permasalahan yang ditemukan dari hasil audit BPK. Hal tersebut akan menjadi peringatan bahwa seluruh SKPD di Kota Banda Aceh harus lebih giat dalam menciptakan pemerintahan yang baik (good governance) serta menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan agar laporan keuangan yang dihasilkan SKPD maupun LKPD lebih berkualitas.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Zeyn (2011) yang menyebutkan bahwa secara simultan penerapan good governance dan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan. Selanjutnya dalam penelitian Zeyn menyimpulkan bahwa penerapan good governance yang baik dan pemahaman dan penggunaan SAP mutlak dilakukan agar laporan keuangan yang dihasilkan lebih berkualitas.

Pengaruh Penerapan Good Governance terhadap Kualitas Informasi Keuangan

(11)

11 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 menunjukkan bahwa nilai β untuk X1

adalah 0,122. Berdasarkan rumusan hipotesis terhadap pengujian secara parsial ditentukan bahwa jika β1 ≠ 0 : H0 ditolak

dan menerima Ha artinya penerapan good governance berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis kedua yang telah dirumuskan bahwa penerapan good governance berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan.

Pelaksanaan Good governance pada SKPD di Kota Banda Aceh dijalankan dengan mengikuti prinsip-prinsip pengelolaan yang baik, seperti transparansi (keterbukaan), akuntabilitas, partisipasi, keadilan, dan kemandirian, sehingga sumber daya daerah yang berada dalam pengelolaan pemerintah benar-benar mencapai tujuan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kemajuan rakyat. Penerapan prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan kepemerintahan juga tidak lepas dari masalah akuntabilitas dan tranparansi dalam pengelolaan keuangan daerah sebagai acuan dalam menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Batubara (2006), yang menyebutkan bahwa penerapan good governance merupakan tuntutan dari pembaharuan system keuangan. Tujuannya agar pengelolaan uang rakyat dilakukan secara transparan dan dipertanggungjawabkan dalam

pelaporan keuangan dengan berdasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik yang pada akhirnya dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Pengaruh Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Informasi Keuangan

Pengujian secara parsial yang kedua antara variabel independen terhadap variabel dependen diperoleh nilai koefisien regresi (β) untuk X2 adalah 0,304,

berdasarkan rumusan hipotesis ditentukan jika β2 ≠ 0 : H0 ditolak dan menerima Ha

artinya Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis ketiga yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan.

(12)

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 12 merupakan penentu atas kualitas laporan

keuangan yang dihasilkan.

Tahun 2006 Kota Banda Aceh mendapat opini TMP oleh BPK, tahun 2007 naik mendapatkan opini WDP dan tahun 2008 hingga tahun 2010 Kota Banda Aceh telah berhasil mendapatkan opini WDP. Pemberian opini tersebut merupakan bukti bahwa pemahaman dan penerapan SAP oleh entitas akuntansi pada SKPD di Kota Banda Aceh sudah ada peningkatan dan lebih baik. Hal ini secara umum menggambarkan perbaikan kualitas laporan keuangan yang disajikan oleh seluruh SKPD di Kota Banda Aceh.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Permana (2011) dengan hasil Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di dinas Kota Bandung. Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugraheni dan Subaweh (2008) yang menyebutkan bahwa terdapat perubahan/perbedaan atas hasil laporan keuangan yang lebih berkualitas setelah menerapkan SAP dengan sebelum menerapkan SAP.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian dan analisis data dalam penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan

sebelumnya.

1. Penerapan Good Governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh secara simultan terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.

2. Penerapan good governance berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.

3. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.

Keterbatasan

Beberapa keterbatasan yang ada dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Instrumen dan daftar pernyataan dalam kuesioner penelitian ini dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan mengadopsi item-item pernyataan dari penelitian sebelumnya dan dari literatur-literatur tinjauan kepustakaan pada bab II dalam penelitian ini sehingga dirasa masih banyak kelemahan-kelemahan

(13)

13 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 (R2) yang dihasilkan dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Saran

Dalam kaitannya terhadap kualitas audit, peneliti ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:

Saran untuk SKPD di Kota Banda Aceh

Dalam upaya peningkatan kualitas informasi keuangan peneliti memberi beberapa saran:

1. Para penyusun laporan keuangan yang terdiri dari PPK dan staf pelaporan keuangan pada masing-masing SKPD memiliki latar belakang disiplin ilmu yang berbeda-beda (tidak hanya berasal dari latarbelakang ilmu akuntansi). Dengan demikian apabila pegawai yang bukan berasal dari disiplin ilmu akuntansi ditempatkan sebagai PPK dan staf pelaporan keuangan pada SKPD hendaknya dapat diberikan pembekalan yang cukup mengenai dasar-dasar akuntansi. 2. Entitas akuntansi pada setiap SKPD

perlu mengimplementasikan SAP secara menyeluruh dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang relevan dalam penyusunan laporan keuangan serta terus melakukan penelaahan dalam rangka perbaikan SAP.

Saran untuk Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk peneliti selanjutnya. Untuk perbaikan selanjutnya peneliti memberi beberapa saran yaitu:

1. Memperbaiki terlebih dahulu kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini atau menggunakan kuesioner yang tingkat validitas dan reliabilitasnya lebih tinggi.

2. Menambah jumlah responden penelitian, mengingat dalam penelitian ini hanya 3 orang yang dijadikan responden dalam menjawab kuesioner, sebaiknya perlu ditambah 1 atau 2 orang lagi dalam entitas akuntansi sebagai penanggungjawab proses penyusunan hingga menghasilkan laporan keuangan. 3. Mempertimbangkan variabel-variabel

lain yang diduga berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan, misalnya pemanfaatan teknologi informasi, pengalaman kerja aparatur, kegiatan pengendalian maupun peran internal auditor.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto,S., 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT.Rineka Cipta,

Batubara, A. H., 2006. Konsep Good Governance Dalam Konsep Otonommi Daerah. Jurnal Analisis Administrasi dan Kebijakan. Vol. 3, No. 1. Baridwan, Z., 2004. Intmediate Accounting.

Yogyakarta: BPFE.

Carino, 1991. Accountability, Corruption and Democracy: A Clarification of Concepts, in the Asian Review of Public Administration. Vol. III. No. 2.

(14)

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 14 Edition. Singapore: Mc-Graw-Hill Co.

Gunawan, E., 2012. Penerapan Sap Pernyataan N0.02 Laporan Realisasi Anggaran Dalam Mewujudkan Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah. Fakultas Pendidikan Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.

Hopwood, A. dan Tomkins, C., 1984. Issues In Public Sector Accounting. Oxford: Philip Allan.

LAN, BPKP. 2001. Pengukuran kinerja instansi pemerintah, Modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Mahmudi, 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. ,

Yogyakarta: Andi.

Nugraheni, P., 2008. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol. 13, No. 1. Osborne, D., and Gaebler. 1992. Reinveting

Government: How the entrepreneurial spirit is Transforming the Public Sektor. New York: Penguinsc Book.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2008

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Banda Aceh.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor

17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Schiavo-Campo, S., and Tomasi, D., 1999. Managing Government Expenditure. Manila: Asia Development Bank. Sekaran, U., 2006. Research Methods for

Business. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Penerbit Salemba.

Sumodiningrat, G., 1999. Pemberdayaan Masyarakat & JPS. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Ulum, I. MD. 2009. Audit Sektor Publik: Suatu Pengantar. Penerbit Bumi Aksara. World Bank. 2004. Mainstreaming

Anticorruption Activities in World Bank Assistance: A Review of Progress since 1997. Washington, DC: World Bank. Zeyn, E., 2011. Pengaruh Good Governance Dan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Akuntabilitas Keuangan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Pemoderasi. Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan. Vol.1, No. 1. Hal: 21-37. www.analisadaily.com

Gambar

Tabel 1. Data Responden Penelitian
Tabel 2.  Data Karakteristik Responden
Tabel 3.  Hasil Pengujian Hipotesis Coefficientsa

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan, dengan jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada calon responden

Michelson (2002) yang bertujuan untuk mempertimbangkan kekuasaan sebagai kekuatan positif yang terus-menerus digunakan untuk mencapai organisasi, kelompok, dan tujuan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Pedoman Harga Ganti Rugi atau Sumbangan terhadap Bangunan dan Fasilitas

(4) Tim Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), memiliki tugas melakukan penilaian kinerja dengan cara melakukan evaluasi hasil kerja, capaian kinerja

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan kriteria menerbitkan laporan keuangan perusahaan yang telah

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang potensi dan mekanisme ekstrak zat warna azo dari limbah cair industri tekstil sebagai inhibitor korosi baja karbon

Tahapan implementasi sistem merupakan langkah yang paling penting dalam pengembangan teknologi informasi yang dibuat untuk mendukung para pemakainya. Secanggih apapun

DAFTAR QUOTA CALON PENERIMA BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) JENJANG MA DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN PONOROGO..