Perkembangan Masa Bayi
Masa bayi biasanya diartikan sebagai kurun waktu umur sejak lahir hingga berusia satu tahun. Tahun pertama kehidupan bayi mengalami banyak perubahan dibanding sebelumnya. Misalnya bayi mulai menghisap langsung oksigen dari luar, konsumsi makanan secara langsung, tidak melalui plasenta lagi dan berbagai interaksi dengan lingkungan di luar rahim ibu.
Pada masa bayi, pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sangat cepat. Selama 12 bulan pertama setelah kelahiran pertumbuhan berlangsung lebih cepat dibanding masa sesudahnya, yaitu masa anak-anak, remaja maupun dewasa.
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak (tumbuh-kembang) berlangsung pada tiga tingkatan, yaitu sel, organ dan tubuh, yang terkadi dalam tiga tahapan :
1. Hiperplasia (peningkatan jumlah sel)
2. Hiperplasia dan hipertrofi (peningkatan jumlah dan besar atau kematangan sel)
3. Hipertrofi (peningkatan dalam bedar dan kematangan sel).
Masa Peralihan
Selama 24-48 jam pertama setelah kelahiran berat badan bayi mengalami penurunan sekitar 5-10 persen. Penurunan berat ini terutama disebabkan belum berfungsinya ginjal secara baik yang mengakibatkan urine yang dikeluarkan banyak dan encer. Banyaknya carian yang keluar dari tubuh inilah penyebab menurunnya berat badan bayi.
Peningkatan bobot tubuh bayi pada umumnya dimulai pada 7-10 hari setelah kelahiran. Pada saat bayi berumur 4-5 bulan, berat badan bayi sudah mencapai dua klai lipat berat badan saat lahir, suatu pertumbuhan yang sangat cepat.
Selain berat badan, pertumbuhan tinggi badan bayi selama satu tahun pertama juga lebih tinggi dibanding masa sesudahnya. Penelitian Beach (1980) mengungkapkan bahwa rata-rata pertambahan tinggi (panjang) badan bayi laki-laki 49.9 cm sewaktu lahir menjadi 76,2 cm (bertambah 26,3 cm), dan pada bayi perempuan dari 49,3 cm menjadi 74,4 cm (bertambah 25,1 cm).
Otak, bagian yang sangat penting yang menentukan kecerdasan bayi di masa mendatang tumbuh pesat pada triwulan ketiga kehamilan dan masih pesat pada 6 bulan pertama setelah kelahiran. Pada usia selanjutnya kecepatan pertumbuhan otak menurun drastis, sehingga pada usia 2 tahun telah tercapai kira-kira 90-95 persen tumbuh kembang otak. Pada masa ini neuro moscular, sistem syaraf, gerak tubuh, reflek serta sosialisasi dan psikis juga berkembang pesat. Sesuai dengan pertambahan umur, tahap demi tahap bayi mulai dapat menggunakan dan mengontrol alat-alat tubuh, beradaptasi dengan lingkungan, sosialisasi serta m,engalami perkembangan psikis.
Pada umur 0-1 bulan dikatakan kemampuan bayi masih sangat minim. Pada masa ini bayi belum mampu melokalisir gerakan tubuh akibat rangsangan pada bagian tubuh tertentu. Rangsangan yang diberikan pada bagian tubuh tertentu ditanggapi melalui respon seluruh tubuh.
Pada umur 1-2 bulan bayi sudah bisa tepat dalam emncari posisi menyusui. Umur 2-4 bulan bayi mulai mampu mengkoordinir gerakan mata dan kepala dan mencari obyek/benda untuk dipegang dan dimasukkan ke mulut. Pada masa ini bayi juga lebih tahan (toleran) bila pemberian makanan sedikit terlambat.
Jenis-jenis Persalinan a) Alamiah (Spontan)
Dalam persalinan alamiah, posisi dan besarnya janin dalam hubungannya dengan alat-alat reproduksi ibu mempermudah bayi lahir secara normal dengan posisi kepala di bawah.
b) Sunsang
Dalam persalinan sunsang, bokong keluar lebih dulu disusul oleh kaki dan akhirnya baru kepala.
c) Melintang
Posisi janin melintang dalam rahim ibu. Dlam hal ini harus dipergunakan alat-alat untuk persalinan kecuali kalau posisi janin dapat berubah sebelum proses kelahiran mulai.
d) Alat
Kalau janin terlampau besar sehingga tidak dapat keluar secara spontan atau kalau posisinya sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan persalinan normal, harus dipergunakan alat bantu untuk membantu persalinan.
e) Operasi Caesar
1. Fisik
Pada masa bayi, perkembangan fisik secara jelas dapat diamati, pada enam bulan pertumbuhanya terus bertambah dengan pesat. Tahun pertama peningkatan lebih kepada berat dan tinggi badan. Selama tahun kedua terjadi penurunan, selain itu yang berkembang ialah proporsi, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi, susnan saraf, dan organ perasa.
2. kognitif
Perkembangan konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan benda dan orang-orang. Pieget menamakan tahap perkembangan ini tahap ”sensomotorik” dalam perkembangan konsep. Pada akhir masa perkembangan ini bayi mulai menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana yang dimulai dengan “siapa” “apa” dan “ di mana”.
3. Emosi