• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PENGABDIAN MASYARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA PENGABDIAN MASYARA"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PENGABDIAN MASYARAKAT ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN KEUANGAN PADA USAHA BARU BUDIDAYA JAMUR TIRAM PEKON SUKARAME TANGGAMUS

Disusun Oleh :

YOZE RIZAL 1212120067

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN HASIL

PRAKTEK KERJA PENGABDIAN MASYARAKAT (PKPM)

ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN KEUANGAN PADA USAHA BARU BUDIDAYA JAMUR TIRAM PEKON SUKARAME TANGGAMUS

Oleh :

YOZE RIZAL

Telah Memenuhi syarat untuk diterima

Menyetujui,

Dosen pembimbing Pembimbing Lapangan

Dedi Putra, S.E.,M.SAk Drs. Tb Sofiani Asyarie NIK. 11130309

Mengetahui, Ketua Jurusan,

(3)

TIM PELAKSANA

(4)

RIWAYAT HIDUP

1. Identitas

a. Nama : Yoze Rizal

b. Npm : 1212120067

c. Tempat, Tanggal Lahir : Martapura, 30 Desember 1993

d. Agama : Islam

e. Alamat : xxxxxx, Metro, Lampung

f. Suku : Lampung

g. Kewarganegaraan : Indonesia

h. E-mail : yoze05@yahoo.co.id

i. Hp : 08xxxxxx (Private)

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Negeri 05 Metro Barat b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 03 Metro c. Sekolah Menengah Atas : SMA Kartikatama Metro

Dengan ini saya menyatakan bahwa semua keterangan yang saya sampaikan di atas adalah benar.

Yang menyatakan,

Bandar Lampung, 06 Oktober 2015

(5)

RINGKASAN

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat dan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan Praktek Kerja Pengabdian Mayarakat (PKPM) pada tanggal 10 Agustus sampai dengan tanggal 03 September tahun 2015 ini tepat pada waktunya. Kegiatan Praktek Kerja Pengabdian Mayarakat (PKPM) salah satunya dilaksanakan di Pekon Sukarame, Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus. Kegaiatan ini merupakan salah satu bagian dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan oleh Civitas Akademika khususnya oleh mahasiswa di Perguruan Tinggi dalam kegiatan pembelajaran dan penelitian.

Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Papa dan Mama beserta seluruh Keluarga Besar yang telah memberikan motivasi baik moril maupun material dan doa bagi saya.

2. Bapak Dr. Andi Desfiandi, S.E., M.A selaku Rektor IBI DARMAJAYA. 3. Ibu Anik Irawati, S.E., M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi IBI

DARMAJAYA.

4. Bapak Dedi Putra, S.E., M.SAk selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah memberikan bimbingan, petunjuk serta saran-saran yang sangat berharga dalam kegiatan PKPM sampai penulisan laporan PKPM.

(7)

6. Kakak Jaya yang telah bersedia memberikan pendampingan lapangan selama pelaksanaan Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) di Pekon Sukarame.

7. Saudara Rifki dan rekan-rekan Karang Taruna yang telah mendukung pelaksanaan program kerja kami di Pekon Sukarame.

8. Seluruh Masyarakat Pekon Sukarame yang telah membantu kegiatan dilapangan.

9. Sahabat-sahabat Akuntansi yang telah saya kenal dari awal perkuliahan sampai sekarang yang selalu memberikan motivasi dan selalu menjadi teman seperjuangan dikampus yaitu Angga Trie Sunggara, Nyoman Adi Astanada, Evri Cliquers, Nur Wahidah, Yati Indrasari, Sri Wulandari, Tri Oktavia, Merlina Pratiwi, Melisya Aprileni, Ervinna Natalis, Gita Nia Liu, Anggi Aryadi Jaya

10.Saudara-saudara baru saya yang dipertemukan di suatu desa yaitu Aryo, Razi, Regina, Anita, Dea, Ferdy, Chang, Puspa, Evi, Gita, Reza, Danu, Catur, Kiki, Abi, Bayu S, Bayu M, Denis, dan Chris yang selalu mendukung dan membantu seluruh kegiatan selama PKPM.

11.Dulur-dulur yang telah memberikan pengalaman arti kerasnya dunia malam, cara membedakan antara kopi hitam dengan kopi dingin, ilmu cara meluruskan masalah, dimana mereka yang bernama Abizar Parcela dan Ahmad Sunaryo #hahaha

12.Rekan-rekan Badan Pengurus Harian Himpunan Mahasiswa Akuntansi periode 2014/2015

(8)

14.Serta semua pihak dan rekan-rekan yang tidak dapat saya tuliskan satu persatu untuk semua dukungan kepada saya dalam rangka pelaksanaan PKPM sampai dengan penulisan Laporan Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) ini.

Semoga amal dan perbuatan baik mereka dalam memberikan dukungan bagi saya mendapatkan balasan Allah SWT. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Laporan PRAKTEK KERJA PENGABDIAN MASYARAKAT (PKPM) ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan.

Bandar Lampung, 6 Oktober 2015 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

1.2Perumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Program ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 4

1.5Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 6

1.6Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Anggaran ... 8

2.2Tujuan Penyusunan Anggaran ... 10

2.3Karakteristik Anggaran ... 10

2.4Syarat-syarat Anggaran ... 11

2.5Jenis-jenis Anggaran ... 12

2.6Fungsi dan Manfaat Anggaran ... 14

2.7Kegunaan dan Keterbatasan Anggaran ... 15

2.8Prosedur Penyusunan Anggaran ... 17

2.9Faktor-faktor dalam menyusun Anggaran ... 21

2.10 Anggaran Biaya Operasi ... 23

2.11 Anggaran Penjualan ... 25

BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1Kerangka Pemecahan Masalah ... 26

(10)

3.3Sasaran Objek... 28

3.4Metode yang digunakan ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil ... 31

4.2Uraian Tanggung Jawab Setiap Bagan/Unit ... 36

4.3Ketercapaian Penerapan Program ... 40

4.4Pembahasan ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 47

5.2Saran ... 48

Daftar Pustaka ... 50

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era perkembangan ilmu dan teknologi serta tingginya tingkat persaingan dalam dunia bisnis merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak, terutama dalam Usaha Kecil Menengah (UKM). Demikian juga mahasiswa yang tidak dapat lepas dari berbagai ilmu dan teknologi informasi, diharapkan mahasiswa dapat memiliki gambaran yang lebih mendalam tentang kondisi nyata di dunia kerja, sekaligus dapat menambah pengalaman serta membuka pandangan yang lebih luas yang tidak didapatkan selama masa perkuliahan.

(12)

masyarakat usaha kecil & menengah yang terletak di desa-desa atau pinggiran kota.

Pekon Sukarame merupakan salah satu lokasi kegiatan program PKPM terdiri dari 4 kelompok yang beranggotakan 20 mahasiswa jurusan Akuntansi, Manajemen, Teknik Informasi, dan Sistem Informasi Informatics & Business Institute Darmajaya, yang tergabung dari mahasiswa kelas regular dan ekstensi. Pekon Sukarame sendiri memiliki beberapa wilayah dusun yaitu dusun Dusun I (Sukarame), Dusun II (Bedeng), Dusun III (Kebon Kelapa), Dusun IV (Kampung Duren), Dusun V (Kebon Pisang), dan Dusun VI (Paneongan).

Jumlah penduduk Pekon Sukarame adalah 4.617 jiwa mayoritas dengan suku sunda dan beragama islam dengan bermata pencarian sebagai petani, sebagian penduduk bermata pencarian sebagai buruh/swasta, pegawai negeri, POLRI/TNI, dan pedagang.

(13)

membuka usaha baru di Pekon Sukarame, yaitu usaha keripik tempe dengan berbagai varian rasa dan usaha budidaya jamur tiram.

Kurangnya sumber daya manusia untuk mengolah dan memanfaatkan daerah sekitar sehingga banyak masyarakat hanya mengandalkan pada usaha orang lain atau bekerja sebagai buruh. Dengan adanya motivasi dari mahasiswa PKPM IBI Darmajaya untuk membangun usaha budidaya jamur tiram di Pekon Sukarame. Usaha budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang akan dibangun oleh bapak Komi serta rekan – rekannya untuk mencoba usaha dengan modal kecil ini. Akan tetapi untuk membangun usaha ini perlu adanya anggaran usaha, dimana peyusunan anggaran ini akan merencanakan usaha dalam jangka pendek yang didalamnya berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas dampak rencana kerja terhadap laba. Setelah suatu rencana kerja dipilih untuk mencapai sasaran anggaran, maka bapak komi dapat berperan untuk melaksanakan rencana kerjanya yang memerlukan sumber daya untuk memungkinkannya mencapai sasaran anggaran yang telah dibuat. Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis dalam penyusunan anggaran praktek kerja pengabdian masyarakat (PKPM) memutuskan untuk memilih judul “ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN KEUANGAN PADA USAHA BARU BUDIDAYA JAMUR TIRAM

(14)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan yang ada dalam penelitian ini yaitu :

Bagaimana membuat anggaran keuangan dengan sederhana, yang meliputi anggaran rencana kerja, neraca, penjualan, laba/rugi, dan kas

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk memberikan kemudahan bagi pemilik dan melaksanakan kegiatan usaha dan sesuai apa yang telah disusun sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien

1.4 Manfaat

Manfaat dari hasil kegiatan PKPM adalah sebagai berikut : a. Bagi Penulis.

 Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan, wawasan dan gambaran yang lebih jelas mengenai mengenai penerapan penyusunan anggaran keuangan pada Usaha Kecil Menengah (UKM).

 Dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa dalam

(15)

b. Bagi Masyarakat.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan masukan bagi pekon. Serta diharapkan memberikan kontribusi dalam tingkat penjualan untuk mengetahui laba yang didapatkan oleh UKM.

c. Pekon Sukarame, Tanggamus.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai tingkat penjualan laba pada usaha kecil menengah yang ada dalam Pekon Sukarame. Sehingga hal tersebut dapat dipergunakan sebagai referensi untuk penelitian lainnya yang berkaitan dengan judul dari laporan praktek kerja pengabdian masyarakat.

d. Bagi IBI Darmajaya.

 Sebagai bentuk nyata pemberdayaan dan pengabdian IBI

Darmajaya kepada masyarakat khususnya Pekon Sukarame.

 Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan menjadi

(16)

1.5Tempat dan Waktu pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan pada :

Waktu : 10 Agustus – 3 September 2015

Tempat : Pekon Sukarame, Kecamatan Talang Padang, Tanggamus

1.6 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang secara umum, ruang lingkup/batasan kerja praktek yang membatasi permasalahan, tujuan dan manfaat dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran dari keseluruhan bab.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang hal-hal dengan kerangka piker yaitu bagaimana pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai pustaka yang relevan.

BAB III : METODE PELAKSANAAN

(17)

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini memuat uraian hasil analisis yang diperoleh berkaitan dengan landasan teori yang relevan dan pembahasan hasil analisis mengenai penerapan cara penyusunan laporan keuangan sederhana pada usaha kecil menengah di Pekon Sukarame, Talang Padang, Tanggamus.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis berusaha untuk menarik beberapa simpulan yang penting dari semua uraian dalam bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang dianggap perlu untuk perusahaan.

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Anggaran

Untuk mendapatkan pengertian yang lebih tepatdan jelas mengenai anggaran, dibawah ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu :

Menurut Munandar (2000) “Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”

Sedangkan pengertian anggaran menurut Nafarin (2000) “Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.”

Selanjutnya menurut Gunawan, dkk (2003), pengertian anggaran adalah Business budget. “Business budget adalah suatu pendekatan yang formal

(19)

Dari pendapat para ahli tersebut dapat diketahui bahwa anggaran merupakan suatu rencana manajemen mengenai perolehan dan penggunaan sumber-sumber daya perusahaan yang dinyatakan secara formal dan terperinci dalam bentuk kuantitatif pada suatu periode tertentu. Dalam anggaran juga terdapat tindakan antisipasi untuk meyesuaikan keadaan di masa yang akan datang dengan rencana yang telah ditetapkan, karena itu anggaran juga dipakai sebagai alat koordinasi dan implementasi rencana awal dengan aktvitas yang sedang berlangsung.

Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu anggaran, yaitu :

1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup kegiatan yang dilakukan manajemen dalam menjalankan fungsi perencanaan dan pengendalian.

(20)

2.2Tujuan Penyusunan Anggaran

Menurut Ellen, dkk (2001) tujuan penyusunan anggaran adalah

1. Untuk menyatakan harapan sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen

2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan 3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan

maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan

Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa dalam menyususn anggaran perlu banyak diperhatikan hal-hal yang dapat membantu dalam kelancaran penyusunan anggaran tersebut, sehingga memberi kemudahan bagi manajer dalam melaksanakan kegiatan perusahaan dan sesuai apa yang telah disusun sehingga tujuan penyusunan anggaran akan tercapai secara efektif dan efisien.

2.3Karakteristik Anggaran

(21)

Menurut Mulyadi (2003) karakteristik anggaran adalah sebagai berikut : 1. Anggaran dinyatakan dalam satuan uang dan selain satuan uang. 2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun

3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen yang berarti bahwa para manajemen setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.

4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran.

5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi tertentu.

Dari pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa anggaran merupakan suatu perkiraan mengenai hasil yang akan dicapai dalam suatu periode tertentu (umumnya satu tahun), yang dinyatakan dalam satuan unit moneter atau kuantitatif yang didalamnya terkandung komitmen dari manajemen untuk mencapai anggaran tersebut, selalu dievaluasi dan diotorisasi oleh tingkat manajemen yang lebih tinggi yang merupakan dasara untuk menilai kinerja dari manajemen pelaksana anggaran tersebut.

2.4Syarat-Syarat Anggaran

(22)

1. Adanya organisasi perusahaan yang sehat, yaitu organisasi yang memberi tugas fungsional dengan jelas dan menentukan garis wewenang dan tanggung jawab yang tegas.

2. Adanya sistem akuntansi yang memadai, meliputi :

a. Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dan realisasi anggaran

b. Pencatatan akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi c. Laporan didasarkan pada akuntansi pertanggungjawaban.

3. Adanya penilaian dan analisa, diperlukan untuk menetapkan alat pengukur prestasi, sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisa prestasi.

4. Adanya dukungan para pelaksana, anggaran dapat dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika ada dukungan aktif para pelaksana.

2.5Jenis-Jenis Anggaran

Menurut Nafarin (2000), anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandangan yaitu :

1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :

(23)

b. Anggaran Tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga anggaran statistik.

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran Periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap periode anggaran.

b. Anggaran Kontinyu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggarana yang pernah dibuat.

c. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan.

 Anggaran Operasional adalah anggaran untuk menyusun

anggaran rugi laba. Anggaran opersional terdiri dari : 1) Anggaran Penjualan

2) Anggaran Laporan Laba Rugi

 Anggaran Keuangan adalah anggaran untuk menyusun

anggaran neraca. Anggaran keuangan terdiri dari : 1) Anggaran Kas

(24)

2.6Fungsi dan Manfaat Anggaran

Menurut Gunawan, dkk (2003), fungsi anggaran adalah sebagai berikut : a. Dalam bidang perencanaan

1. Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-penelitian.

2. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah atau kegiatan yang paling menguntungkan 3. Untuk membantu ataiu menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan

(Policies) Perusahaan.

4. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan.

5. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. 6. Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif.

b. Dalam bidang koordinasi

1. Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan.

2. Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam bidang dunia usaha.

3. Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan.

(25)

Jadi dengan melihat uraian di atas secara tegas dapt ditarik kesimpulan, bahwa dengan menyusun anggaran secara cermat dan baik akan mendatangkan manfaat-manfaat bagi perusahaan, yang pada pokoknya : 1. Mendorong setiap individu di dalam perusahaan untuk berpikir ke

depan.

2. Mendorong terjadinya kerja sama antara masing-masing bagian, karena setiap bagian menyadari bahwa mereka tidak dapat berdiri sendiri.

3. Mendorong adanya pelaksana atas partisipasi, karena setiap bagian terlibat untuk ikut serta memikirkan rencana kerjanya.

Dari kutipan di atas, dapat diuraikan bahwa anggaran berguna untuk membantu pelaksanaan fungsi manajemen, terutama perencanaan, koordinasi, dan pengendalian. Anggaran juga diharapkan dapat meberikan manfaat bagi manajemen sebagai perencanaan mengenai apa yang dilakukan di masa yang akan datang, sehingga manajemen dapat memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada dan mengurangi ancaman-ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam organisasi.

2.7Kegunaan dan Keterbatasan Anggaran

Ellen, dkk (2001), mengemukakan kegunaan anggaran sebagai berikut : 1. Adanya perencanaan terpadu.

(26)

4. Sebagai alat pengawasan kerja.

5. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan.

Meskipun anggaran mempunyai beberapa kegunaan, tetapu terdapat pula keterbatasan-keterbatasan, seperti yang dikemukakan oleh Ellen, dkk (2002) yaitu :

1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan.

3. Karena penyusun anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara potensial dapat menuimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja (Human Relation) yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran.

(27)

2.8Prosedur Penyusunan Anggaran

Stoner dan Freeman yang dialihbahasakan oleh Sindoro (1996), mengemukakan dua prosedur penyusunan anggaran yang biasa digunakan oleh suatu organisasi, yaitu :

1. Top-down budgeting

Top-down budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran dimana anggaran ditentukan oleh manajer tingkat atas dengan sedikit atau bahkan tidak ada konsultasi dengan manajer tingkat bawah.

Mekanisme prosedur Top-down budgeting adalah sebagai berikut : a. Manajer tingkat atas menetapkan usulan anggaran

b. Usulan anggaran diserahkan pada komite anggaran untuk dinilai c. Jika usulan anggarn sudah dinilai maka akan diserahkan oleh

manajer tingkat atas

d. Setelah itu akan dilaksanakan oleh manajer tingkat menengah dan bawah

2. Bottom-up budgeting

(28)

dilakasanakan oleh Komite Anggaran yang anggotanya terdiri dari para manajer pelaksana fungsi-fungsi pokok perusahaan.

Adapun menurut R.A Supriyono (2001) proses penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis informasi masa lalu dan lingkungan luar yang diantisipasi dan SWOT. Manajemen puncak menganalisis informasi masa lalu dan perubahan lingkungan luar yang akan terjadi di masa yang akan datang dapat diketahui melalui kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi dari lingkungan luar. Lingkungan luar yang diselidiki dan dianalisis meliputi kondisi perekonomian, persaingan, selera konsumen, perkembangan teknologi, sosial, politik, kebijaksanaan pemerintah.

2. Menentukan perencanaan strategi

Manajemen puncak menyusun perencanaan strategi yaitu dengan penentuan tujuan organisasi dan strategi pokok yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi, strategi pokok dan program.

(29)

4. Memilih taktik, mengkoordinasi kegiatan dan mengawasi kegiatan.

Divisi penyusunan pemilihan taktik yaitu untuk memilih cara-cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, manajer departemen membuat keputusan pengoprasian ynag berhubungan dengan pengkoordinasian semua kegiatan dibawah departemen, adanya manajer seksi bertanggung jawab untuk merencakan pengawasan terhadap kegiatan seksinya.

5. Menyusun usulan anggaran.

Setiap manajer devisi menyusun dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran ini.

6. Menyerahkan revisi usulan anggaran.

Komite anggaran menyarankan revisi terhadap usulan anggaran setiap devisi agar sesuai dengan rencana jangka panjang dan tujuan organisasi yang telah ditentukan oleh manajemen puncak.

7. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran perusahaan.

Setelah usulan anggran direvisi oleh setiap devisi yang bersangkutan dan revisinya telah disetjui oleh komite anggaran, maka komite anggaran merakit usulan tersebut menjadi anggaran perusahaan.

8. Revisi dan pengesahan anggaran perusahaan.

(30)

Setelah dilakukan revisi, anggaran tersebut disahkan dan didistribusikan ke setiap devisi dan bagian organisasi dibawahnya sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dan sekaligus alat pengendalian. Anggaran yang disusun barulah merupakan rancangan anggaran. Rancangan anggaran inilah yang diserahkan kepada pimpinan tertinggi perusahaan untuk disahkan serta ditetapkan sebagai anggaran yang sah sebelum diselesaikan oleh pimpinan tertinggi perusahan, masih bisa dimungkinkan diadakannya pembahasan-pembahasan diantara pimpinan tertinggi perusahaan dengan pihak yang diserahi tugas menyusun rancangan anggaran tersebut. Setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, maka rancangan anggaran tersebut akan dijadikan sebagai pedoman kerja, alat pengkoordianasian kerja dan alat pengawasan kerja.

2.9Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menyusun Anggaran

Nafarin (2000), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran adalah sebagai berikut : 1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksaan umum perusahaan.

(31)

2. Data-data waktu yang lalu

Adalah dalan menyusun anggaran perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu data-data yang akan disusun pada masa yang lalu dan masa yang akan datang.

3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.

Adalah dalam menyusun anggaran produksi harus disesuaikan pada kondisi-kondisi yang terjadi sekarang atau waktu yang akan datang. 4. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak gerik pesaing.

Adalah dalam menyusun anggaran produksi harus mengetahui dengan jelas apakah taktik, strategi dan gerak gerik telah tersusun dengan baik agar terlaksana suatu anggaran yang baik dan benar. 5. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintahan.

Adalah setiap anggaran produksi harus didasarkan pada kebijaksanaan pemerintah.

6. Penelitian untuk mengembangkan perusahaan.

Adalah bagaimana perusahaan dalam usaha untuk mengembangkan usahanya dengan melakukan penelitian dan analisis terlebihb dahulu. Selain itu menurut Nafarin (2000), dalam menyusun anggaran pun perlu diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dengan cara mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

(32)

2) Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top manajemen (Direksi).

3) Anggaran yang dibuat harus mecerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa tertekan tetapi termotivasi.

4) Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi lebih dini.

Menurut Nafarin (2000), anggaran yang dibuat akan mengalami kegagalan bila hal-hal berikut ini tidak diperhatikan :

1. Membuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berfikir ke depan dan tidak memiliki wawasan yang luas.

2. Kekuasaan membuat anggaran tidak tegas. 3. Pelaksanaan tidak cakap.

4. Tidak didukung oleh masyarakat. 5. Dana tidak cukup.

(33)

2.10 Anggaran biaya operasi

Adalah merupakanbatas pengeluaran biaya operasi yang dapat dilakukan oleh manajer pusat pertanggung jawaban yang bersangkutan. Anggaran biaya operasi ini bukan merupakan tolak ukur efisiensi namun untuk memberikan pedoman. Agar biaya sesungguhnya tidak melebihi dari jumlah yang telah disetujui dalam anggaran. Anggaran biaya operasi ini dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a. Anggaran Tetap, yang memperhitungkan satu jenis biaya tanpa memperhatikan tingkat aktivitasnya.

(34)

Bagan Proses Pengendalian Biaya Operasi Pada UKM Budidaya Jamur Tiram Pekon Sukarame

Efektivitas Pengendalian Biaya Operasi

Menetapkan anggaran sebagai dasar pengukuran

Membandingkan realisasi biayadengan anggaran biaya

Format laporan ini digunakan untuk laporan totalitas

Menentukan analisis selisih

Analisis selisih dimulai dari tingkat biaya yang dikeluarkan sampai ke pendapatan dan harga jual

Melakukan tinjak lanjut terhadap penyebab selisih

Tindakan yang diambil dipengaruhi oleh persepsi, kemampuan dan pengalaman manajer dalam mengambil keputusan Tercapainya tidaknya tujuan

(35)

2.11 Anggaran Penjualan

Menurut Asri Sw. Marwan, Penerbit Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta, 1982. Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan gambaran sebagai berikut :

(36)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Kerangka Pemecahan Masalah

UKM (Usaha Kecil Menengah) Budidaya Jamur Tiram yang ada di Pekon Sukarame, Kec. Talang Padang Kab. Tanggamus merupakan usaha yang dikelola oleh Bapak Komi, usaha budidaya jamur tiram baru berjalan beberapa hari sehingga belum cukup ilmu mengenai keuangan. Bapak Komi adalah seorang Ketua RT di Dusun Paneongan, sehingga pada saat Mahasiswa PKPM IBI Darmajaya melakukan pelatihan dan seminar mengenai membuka usaha baru yaitu budidaya jamur tiram, Bapak Komi sangat tertarik sekali dengan hasil presentasi mahasiswa kepada warga Dusun Paneongan. Sehingga Bapak Komi mulai merintis usaha budidaya jamur tiram ini, tetapi tidak adanya penganggaran yang pasti menjadi kendala utama usaha baru Bapak Komi ini dalam memperhitungkan laba yang ingin di capai. Berdasarkan data yang ada, usaha ini harus melaksanakan penganggaran karena :

1. Penggunaan uang Bapak Komi yang tidak terstruktur antara untuk kegiatan usaha dengan keperluan pribadi.

2. Penyediaan sarana prasana pembukuan yang tidak Bapak Komi ketahui sehingga pencatatan perhitungan laba tidak tentu.

3. Tidak ada SDM di keluarga Bapak Komi yang mengerti tentang anggarn secara terstruktur.

(37)

1. Membuat anggaran rencana kerja 2. Membuat anggaran neraca 3. Membuat anggaran penjualan 4. Membuat anggaran laba rugi 5. Membuat anggaran kas

3.2Realisasi Pemecahan Masalah

Realisasi pemecahan masalah yang telah dilakukan adalah dengan membuat anggaran UKM. Dengan modal Rp. 5.000.000,- Bapak Komi dapat membuka usaha jamur tiram di Dusun Paneongan Pekon Sukarame. Dalam modal itu Bapak Komi dapat membeli sebanyak 1000 bibit jamur tiram dengan harga Rp. 3000,-, selain itu juga dapat membuat rumah jamur seluas 20m2 (5m x 4m) dan pasaran harga jamur tiram di

Pasar Talang Padang berkisar pada Rp 12.000 – Rp. 15.000.

Tahapan – tahapan pembuatan anggaran yang digunakan dalam UKM Jamur Tiram :

1. Menentukan saldo awal (kas) untuk budidaya jamur tiram

2. Mengumpulkan data biaya pokok penjualan untuk membudidayakan jamur tiram

3. Mengumpulkan data peralatan dan perlengkapan budidaya jamur tiram ini.

3.3Sasaran Objek

(38)

Kabupaten Tanggamus. Alasan di pilihnya objek ini adalah karena UKM merupakan salah satu faktor pembangun di suatu bangsa, UKM di Indonesia terutama di Lampung sangat terbatas dengan informasi akuntansi sehingga perkembangan UKM di Lampung sangatlah susah untuk berkembang karena kurangnya proses pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia.

3.4Metode yang digunakan 3.4.1 Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, yaitu dari wawancaradan penelusuran dokumen terkait. Jenis data dalam penelitian berupa data kualitatif, yaitu gambaran umum Usaha Kecil Menengah (UKM) dan data kuantitatif, berupa bukti transaksi dan catatan – catatan akuntansi terkait.

Metode pengumpulan data yang saya lakukan untuk melaksanakan kegiatan program kerja yaitu :

1. Observasi

(39)

2. Wawancara

Yaitu dengan melakukan pertemuan langsung dengan narasumber terkait dalam membuka UKM jamur tiram.

Dalam melakukan observasi dan wawancara ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengetahui deskripsi kegiatan usaha yang belum ada di Pekon Sukarame

2. Melakukan observasi data cara budidaya jamur tiram di daerah Kecamatan Natar Lampung Selatan sebelum melakukan presentasi membuka usaha jamur tiram kepada masyarakat Pekon Sukarame 3. Mengumpulkan data informasi mengenai harga pasaran jamur

tiram di Pasar Talang Padang

4. Menyusun sistem akuntansi yang sesuai konsep akuntansi yang seharusnya diterapkan dalam UKM Jamur Tiram nanti.

(40)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil

4.1.1 Hasil Situasi dan Kondisi UKM

Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah. UKM ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UKM sangat membantu pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja. Usaha Jamur Tiram adalah salah satu usaha kecil mengah yang terdapat di Pekon Sukarame Kecamatan Talang Padang. Dimana belum banyak UKM di daerah tersebut karena itu UKM Jamur Tiram akan dibuat oleh Bpk. Komi sehingga usaha ini memerlukan penyusunan anggaran keuangan guna melihat perputaran ekonomi yang dilihat dari laba yang akan di peroleh usaha ini. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan didukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha yaitu jaringan pasar.

(41)

4.1.2 Deskripsi Ekonomi, Geografi, Demografi, Psikologi dan Sosial Budaya Desa

Pekon Sukarame merupakan bagian dari Kecamatan Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Situasi dari desa tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Nama Desa Pekon Sukarame

Kecamatan Talang Padang

Kabupaten/Kota Tanggamus

Provinsi Lampung

DATA UMUM

1. Tipologi Desa Persawahan, Perladangan, Perkebunan, Peternakan, Kerajinan Dan Industri Kecil, Jasa Dan Perdagangan

2. Tingkat

Perkembangan Desa

Swasembada

3. Luas Wilayah 103 Ha.

4. Batas Wilayah

a. Sebelah Utara Pekon Banding Agung

b. Sebelah Selatan Pekon Sinar Semendo

(42)

d. Sebelah Timur Pekon Sinar Banten

5. Jumlah Penduduk 4.617 jiwa

a. Laki-Laki 2.321 jiwa

b. Perempuan 2.296 jiwa

6. Pekerjaan/Mata Pencaharian

Karyawan (Pegawai Negeri Sipil, TNI/Polri, Swasta),Wiraswasta/ pedagang, Petani, Tukang, Buruh Tani, Pensiunan, Peternak, Pengrajin, Jasa

7. Sarana Prasarana

a. Kantor Desa Permanen

b. Prasarana

d. Prasarana Ibadah Tempat Ibadah terdapat 5 unit Masjid dan 5 unit Mushola

e. Olahraga Sepak Bola = 1 unit

(43)

Bola Voli = 1 unit

f. Pasar desa 1 unit

8. Data Personel

BHP SOFYAN

Kepala Desa Drs.TB.SOFIANI ASYARIE

Sekretaris Desa MA'RUP. HS

Ketua LPM SOFIYAN CAROLIS

Kaur Pemerintahan HEFRIZAL

Kaur Pembangunan SUKMAJAYA

Kaur Keuangan SUFIANAH

Kaur Kesra KOHAR

Kaur Umum AGUS HARIYANTO

Kadus Kadus Sukarame : SAHERUN

Kadus Bedeng : M.HATTA

Kadus Kebon Kelapa : YAHDI UMAR

Kadus Kampung Duren : DEPI HURI

Kadus Kebon Pisang : SUPRAPTO

(44)

4.1.3 Struktur Organisasi Desa

4.2Uraian Tanggung Jawab Setiap Bagan/Unit

4.2.1 Kepala Desa

1. Memegang teguh dan mengamalkan pancasila, melaksanakan UUD 1945serta mempertahankan dan memelihara keutuhan negara kesatuan RI.

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(45)

4. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

5. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari KKN.

6. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintah desa.

7. Mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan.

8. Menyelenggarakan administrasi desa yang baik.

9. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan keuangan desa.

10.Melaksanakan urusan yang menjadi wewenang desa.

11.Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa yang dapat dibantu oleh lembaga adat desa.

12.Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa.

13.Membina, mengatomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat.

14.Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa.

15.Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.

(46)

BPD serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat.

17. Laporan penyelenggaraan pemerintah desa disampaikan kepada bupati, walikota, melalui camat satu (1) kali dalam satu (1) tahun.

18. Laporan pertanggungjawaban kepada BPD disampaikan satu (1) dalam satu (1) tahun dalam masyarakat BPD.

Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa atau radio komunitas.

Laporan akhir masa jabatan kepala pekon disampaikan kepada bupati atau walikota melalui camat dan kepada BPD.

4.2.2 Sekretaris Desa

a. Memberikan saran dan pendapat kepada kepala desa.

b. Memimpin, mengkoordinir dan mengendalikan serta mengawasi semua unsur atau kegiatan sekretaris desa.

c. Memberikan informasi mengenai keadaan sekertaris desa dan keadaan umum desa.

d. Merumuskan program kegiatan kepada kepala desa.

(47)

f. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapatdan mencatat hasil-hasil rapat.

g. Menyusun rancangan anggaran penerimaandan belanja desa.

h. Mengadakan kegiatan anggaran penerimaan dan belanja desa.

i. Melaksanakan kegiatan pencatatan mutasi tanahdan pencatatan administrasi pemerintahan.

j. Melaksanakanadministrasipendudukan,administrasi pembangunan, administrasi kemasyarakatan.

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

4.2.3 Kepala Urusan Pemerintah

a. Melaksanakan kegiatan administrasi penduduk didesa.

b. Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam halkartu tanda penduduk (KTP).

c. Melaksanakan kegiatan administrasi pemerintah.

d. Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi desa.

(48)

f. Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi peraturan desa dan keputusan kepala desa.

g. Melasanakan kegiatan administrasi pembangunan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

h. Melaksanakan, mengawasi serta membina EX-TAPOL dan kegiatan sosial politik lainnya.

4.2.4 Kepala Urusan Pembangunan

a. Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan di desa.

b. Melaksanakan pencatatan hasil swadaya masyarakat dalam pembangunan desa.

c. Menghimpun data potensi desa serta menganalisa dan memeliharanya untuk dikembangkan.

d. Melaksanakan pencatatan dan mempersiapkan bahan guna pembuatan daftar usulan serta mencatat daftar isian proyek, daftar isian kegiatan.

4.2.5 Kepala Dusun

a. Melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta ketentraman dan ketertiban di wilayah kerjanya.

(49)

c. Melaksanakan kebijakan kepala desa.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala desa.

4.3 Ketercapaian Penerapan Program

a. Memberikan pengajaran kepada pemilik UKM Jamur Tiram untuk membuat anggaran dalam menentukan jumlah biaya yang akan di keluarkan dan dapat mengetahui berapa besar jumlah laba yang akan diperoleh

b. Memberikan inovasi pada UKM Tempe kepada Bpk.Udin.

4.4 Pembahasan

Mengajarkan pemilik UKM untuk menghitung biaya dan keuntungan atau laba rugi yang diperoleh.

Berdasarkan kegiatan UKM Jamur Tiram yang memiliki masa waktu 5 bulan dalam sirkulasi umur jamur maka penulis akan menerapkan penganggaran keuangan pada UKM tersebut.

(50)

prosedur anggaran ini, maka dalam penyusunan anggaran ini lebih baik dengan adanya proses penyusunan anggaran.

1. Anggaran Rencana Kerja

No Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan Total biaya

1 Pembelian Jamur Tiram

(51)

Keterangan :

Penjualan jamur dari 1000 baglog jamur menghasilkan sebagai berikut :

Per hari menghasilkan 10kg dengan harga pasaran yaitu Rp. 13.000, sehingga dengan umur baglog 5 bulan dapat menghasilkan Rp. 19.500.000 (10kg x 30hari x 5Bulan x Rp. 13.000).

(52)

Keterangan :

Dari hasil anggaran neraca di atas dapat diketahui bahwa jumlah kas sebesar Rp. 14.534.000, modal Rp. 4.966.000 dan biaya-biaya yang dianggarkan sebesar Rp. 4.966.000, sedangkan pendapatan yang dihasilkan Rp. 14.534.000 untuk 5 bulan. Maka jumlah anggaran neraca sebesar Rp. 19.500.000 untuk di debet dan di

Tanggal Keterangan Debet Kredit

(53)
(54)

5. Anggaran Kas

2 Biaya Pembelian Baglog

Kas

Rp 3.000.000

Rp 3.000.000

3 Biaya Pembelian Semprotan

Kas

Rp 10.000

Rp 10.000

4 Biaya Pembelian Alkohol

Kas

Rp 90.000

Rp 90.000

5 Biaya Pembelian Gunting

Kas

Rp 16.000

Rp 16.000

6 Biaya Pembelian Kasau 6/8

Kas

Rp 55.000

Rp 55.000

7 Biaya Pembelian Kasau 8/10

Kas

Rp 140.000

Rp 140.000

8 Biaya Pembelian Atap Rumbia

Kas

Rp 1.000.000

Rp 1.000.000

9 Biaya Pembelian Tiang Gelam 8/10"

Kas

Rp 330.000

Rp 330.000

10 Biaya Pembelian Tiang Gelam 10/12"

Kas

Rp 70.000

Rp 70.000

11 Biaya Pembelian Bambu

Kas

Rp 180.000

Rp 180.000

12 Biaya Pembelian Paku

(55)

Keterangan :

(56)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan serangkaian kegiatan Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) selama 25 hari di Pekon Sukarame Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus difokuskan pada UKM Jamur Tiram dengan hasil kerja yang telah dilaksanakan yang dapat disimpulkan yaitu :

a. Dengan adanya pembelajaran tentang penyusunan anggaran pada UKM Jamur Tiram tersebut, maka pemilik UKM dapat

mengontrol anggaran yang dibutuhkan usahanya perbulan. Sehingga pendapatan dan pengeluaran UKM Jamur Tiram dapat diketahui dengan benar.

b. Pembukuan anggaran UKM Jamur Tiram sudah terstruktur dan menggunakan format penyusunan anggaran akuntansi

sesungguhnya.

(57)

5.2 Saran

Adapun saran-saran atau masukan yang dapat penulis berikan kepada UKM Jamur Tiram di Pekon Sukarame Talang Padang sebagai solusi dari masalah yang ada berdasarkan kesimpulan diatas adalah sebagai berikut:

5.2.1 Bagi UKM

1. Mencari solusi dan mempelajari tentang anggaran untuk menambah wawasan

2. Membuat anggaran agar dapat mengetahui laba dan ruginya usaha, dan dapat menentukan target/keputusan usaha kedepannya.

3. Hasil panen Jamur Tiram dapat langsung dijual ke konsumen dan dapat juga di olah sebagai Jamur Crispy guna menambah nilai ekonomis produk

5.2.2 Bagi Masyarakat Pekon Sukarame

(58)

5.2.3 Bagi Institusi

1. Kegiatan Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat ini sebaiknya diadakan kembali pada periode mendatang, karena kegiatan ini memberikan nilai positif bagi mahasiswa dalam mengembangkan potensi dalam diri, sehingga terciptanya empati dalam diri mahasiswa melalui program interaksi dan sosialisasi terhadap masyarakat setempat.

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri, Anggaran Perusahaan, cetakan

pertama, Yogyakarta :BPFE, 2003.

Agus Ahyari, 1994, Anggaran Perusahaan; Pendekatan Kuantitatif, edisi

pertama, cetakan kedua, Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada.

Asri Sw, Marwan. (1982). Peramalan Penjualan, Yogyakarta ; Penerbit Fakultas

Ekonomi UGM.

Ellen Christina, M. Fuad, Sugianto, Edy, 2001, Anggaran Perusahaan, Suatu

Pendekatan Praktis, Jakarta : PT. Gramedia.

Hammer, Lawrence H. Carter, and Usry, 1994, Cost Accounting, I edition,

South-Western Publishing co.

Informatics and Business Institute Darmajaya, 2015. Pedoman Penyusunan dan

Penelitian Laporan Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat.

Kusnadi, Nanang S., Neneng D., dan Zahroh, Akuntansi Biaya (Tradisional &

Modern), edisi kedua, Bandung : FE UNJANI, 1999.

Mulyadi, 2000, Akuntansi Biaya, edisi 5, Aditya Media.

Nafarin M., 2000, Penganggaran Perusahaan, edisi I, Jakarta : Salemba 4.

Pengawasan Kerja, edisi pertaman, Yogyakarta : BPFE, 2000.

Supriyono, 2001, manajemen I; Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Proses

Perencanaan, edisi pertama, penerbit STIE YPKN, Jakarta.

Stoner, Freeman, Ahli bahasa Alexander, Sindo 1996, Manajemen, jilid kedua,

(60)

Usry, Milton F. And Lawrence H. Hammer, dialih bahasakan oleh Alfonsus Strait,

Herman Wibowo, 1997, Akuntansi Biaya, Perencanaan Dan Pengendalian,

Surabaya, Erlangga.

Welch, Hilton, Gordon, Alih bahasa Purwatiningsih, Maudy, 1996, Anggaran;

Perencanaan dan Pengendalian Laba, Edisi Pertama, cetakan kelima, Jakarta

(61)
(62)

Gambar 1. Foto Tim PKPM Pekon Sukarame

(63)

Gambar 3. Pelatihan cara merawat jamur tiram

(64)

Gambar 5. Presentasi kegiatan program kerja PKPM di Pekon Sukarame

(65)

Gambar 7. Diskusi tentang pelatihan laporan keuangan dan membuka UKM baru

(66)

Gambar 9. Pemasangan Batas antar Dusun di lingkungan Pekon Sukarame

(67)

Gambar 11. Juara 1 lomba pembuatan tumpeng hias

(68)

Gambar 13. Wisata Air Terjun Ulu Belu, Tanggamus

Gambar

Gambar 1. Foto Tim PKPM Pekon Sukarame
Gambar 3. Pelatihan cara merawat jamur tiram
Gambar 5. Presentasi kegiatan program kerja PKPM di Pekon Sukarame
Gambar 7. Diskusi tentang pelatihan laporan keuangan dan membuka UKM baru
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dibuktikan dengan 61% dari responden yang menyatakan media pembelajaran yang digunakan belum mampu membantu mereka memahami materi fluida dinamik.Dari

Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti persepsi pelajar dalam mempelajari topik haqiqah dan majaz, menjelaskan tahap penguasaan pelajar mengenai topik haqiqah

Setelah dilakukan Evaluasi Administrasi, penawar yang tidak memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan, dinyatakan tidak memenuhi

Dengan latar belakang di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status resistensi lalat rumah terhadap insektisida yang biasa digunakan di Indonesia, yaitu permetrin

2.3 Fuzzy Analytical Hierarchy Process Fuzzy Analitytic Hierarchy Process merupakan metode pengembangan dari metode Analitytic Hierarchy Process untuk pengambilan

Masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Di

Hasil evaluasi menunjukkan penerapan Algoritma Genetika untuk seleksi fitur dapat meningkatkan akurasi Naïve Bayes dan merupakan metode yang cukup baik dalam mengklasifikasi

Di dalam penyusunan proposal digitalisasi Laboratorium Fisika Dasar berbasis IoT ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengelolaan layanan laboratorium bagi peserta didik di