HAKIKAT MANUSIA DITINJAU
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
HAKIKAT MANUSIA DITINJAU DARI FILSAFAT
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat manusia
Oleh :
Arif Faradita Rahman NIM 1511414150
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
2
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna disbanding makhluk-makhluk ciptaan yang lainnya. Manusia dikatakan makhluk yang sempurna karena manusia adalah makhluk yang paling diberi akal pikiran oleh Allah SWT daripada makhluk lainnya.
Berbicara tentang hakikat manusia, sebenarnya sampai sekarang masih menjadi pertanyaan yang belum memperoleh jawaban memuaskan. Banyak pengkajian tentang hakikat manusia tersebut. Dalam makalah ini penyusun mencoba membahas tentang hakikat manusia ditinjau dari ilmu filsafat.
I.2 Rumusan masalah
3
BAB II PEMBAHASAN
Membahas tentang jawaban dari pertanyaan apakah manusia itu? Tediri atas apakah manusia itu? Dalam filsafat bidang yang membahas tentang itu adalah disebut ontology.
Dalam filsafat ada tiga aliran yang membahas tentang hakikat manusia, yaitu aliran monisme, dualism, dan monodualisme.
1. Aliran monisme
Menurut aliran ini hakikat manusia terdiri atas satu substansi saja. Jiwa atau raga, lahir atau batin, jasmani atau rohani. Jika sedang melakukan aktifitas rohani, jasmani tidak terlibat. Atau jika aktifitas jasmani maka rohani tidak trlibat. Aliran monism dapat dibedakan menjadi paham materialism dan paham idealism.
Paham materialism adalah paham yang meyakini bahwa esensi kenyataan, termasuk esensi manusia bersifat material atau fisik. Paham ini tidak mempercayai kekuatan spiritual. Jika ada peristiwa yang belum diketahui berarti karena pengetahuan dan akal kita yang belum sampai untuk memahaminya. Karena sangat percaya pada hukum kausalitas, pada umumnya kaum materialisme sangat deterministic, tidak mengakui adanya kebebasan atau independensi manusia. Kaum materialis meyakini bahwa gerak bersifat mekanis dan digerakkan oleh kekuatan-kekuatan diluar dirinya. Jadi menurut kaum materialis, manusia adalah bagian dari alam atau materi. Sebagai bagian dari alam, manusia adalah obyek yang substansinya adalah berkeluasan. Manusia adalah mesin atau kumpuan sel dan system syaraf. Manusia adalah daging (tubuh) tanpa jiwa. Sebagai tubuh manusia mengalami perkembangan dan penyusutan. Manusia berperilaku karena ada suatu sebab yang mendahului (stimulus), yang menuntut untuk diberi respons.
4
menjadi entitas yang sebenarnya, sedangkan materi hanya baying baying semata. Karena itu jiwa merupakan asas primer dalam eksistensi manusia. 2. Aliran dualisme
Aliran ini berpendapat bahwa hakikat manusia terdiri atas jiwa dan raga, lahir dan batin, jasmani dan rohani. Atau ada kesejajaran antara dua substansi ini. Di sini tidak dibetulkan bahwa kejadian terjadi dari satu esensi saja.
3. Aliran monodualisme
Hakikat manusia merupakan kesatuan hidup jiwa dan raga, lahir dan batin, jasmani dan rokhani. Hakikat manusia sesuai sifat kodrat adalah manusia merupakan kesatuan hidup sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk social. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu. Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.
BEBERAPA TEORI PENDEKATAN PEMAHAMAN TENTANG MANUSIA
Secara teoritis, pemahaman tentang manusia dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain:
1. Pendekatan Materialisme Antropologi.
Menjelaskan bahwa pada hakikatnya manusia adalah materi, manusia adalah jasad yang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia organik. 2. Pendekatan Materialisme Biologi.
5
merupakan bagian dari kehidupan organik yang dapat ditelusuri dari bentuk sub human (evolusi).
3. Pendekatan Idealisme Antropologi.
Menjelaskan bahwa manusia adalah mahluk yang memiliki unsur spiritual intelektual yang secara intrinsik tidak bergantung pada materi. Manusia tidak dapat dijelaskan dengan satu prinsip saja, sebab di dalam diri manusia bergabung berbagai prinsip yang menyusun suatu pemahaman tentang dirinya secara utuh dan lengkap.
BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan
Dalam filsafat ada tiga aliran yang membahas tentang hakikat manusia, yaitu aliran monisme, dualism, dan monodualisme.
6
DAFTAR PUSTAKA
Munib Achmad, dkk.2010.PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN.Semarang: Universitas Negeri Semarang
Abidin Zainal. 2011.FILSAFAT MANUSIA Memahami Manusia Melaui
Filsafat.Bandung:PT REMAJA ROSDAKARYA