1
!
" # # "
"
! $
%
! $
%
&
!'
Aspek
ekonomi
(murah) &
teknik
Perkembangan
bidang
konstruksi
Kebutuhan
material
Penggunaan
beton komposit
Beton Bertulang (
reinforced concrete
)=
Beton
+ Baja tulangan
Pasta
Agregat halus, misalnya pasir
+
Agregat kasar, misalnya kerikil
Kata beton dalam bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa Belanda.
Kata Concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin concretus yang berarti tumbuh bersama atau menggabung menjadi satu.
Dalam bahasa Jepang digunakan kata katau-zai,yang arti harafiahnya material-material seperti tulang; mungkin karena agregat mirip tulang-tulang hewan.
Kadang kala beton masih ditambah lagi dengan bahan kimia pembantu (admixture) untuk mengubah sifat-sifatnya ketika masih berupa beton segar (fresh concrete).
# #
!
Menurut
Peraturan Beton 1989
Beton adalah campuran semen
Portland atau sembarang semen
hidrolik yang lain, agregat halus,
filler
hidrolik yang lain, agregat halus,
agregat kasar, dan air dengan
atau tanpa menggunakan bahan
tambahan.
+,-
! $
↓
Semen adalah bahan jadi yang mengeras dengan adanya air (semen hidrolis)
yang memiliki sifat adhesif dan kohesif yang memungkinkan melekatnya
fragmen-fragmen mineral menjadi suatu massa yang padat.
Material semen telah banyak digunakan sejak zaman dahulu.
Distribusi Produksi Industri Semen Indonesia
Tahun 2005 yang Mencapai 33,92 Juta Ton
Semen harus memenuhi
salah satu dari
ketentuan :
SNI 15-2049-1994,
9
Yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan;
1.
Jenis struktur dan lokasi konstruksi,
2.
Jenis/tipe semen yang akan dipakai (tipe I, II, III, IV, V),
3.
Cara penyimpanan semen (PB 1989 : 13)
SNI 15-2049-1994,
Semen portland
“
Spesifikasi semen
blended hidrolis” (ASTM C
595)
Semen (Portland Cement) adalah bahan bangunan yang bersifat hidrolis yaitu bersifat perekat, mengeras bila bereaksi dengan air, tahan dan stabil dalam air, yang diperoleh dari hasil penghalusan butiran2 klinker dengan tambahan gypsum.
Semen dicampur air → terjadi reaksi
Kalsium oksida (CaO)
(60 – 67)%
Semen dicampur air → terjadi reaksi hidrasi saat pengikatan dan pengerasan → panas hidrasi
Senyawa utama dalam semen :
KECEPATAN HIDRASI SENYAWA SEMEN
!
"
#
$ %"
11
Batu kapur = 70%
PROSES PEMBUATAN SEMENT PORTLAND
Suspensi Pra-pemanasan
Dipanaskan hingga 800-900 0C Suspensi Pra-pemanasan
Dipanaskan hingga 800-900 0C
Rotary Kiln
Dibakar pada 14500C Rotary Kiln
Agregat harus memenuhi salah satu dari ketentuan :
“Spesifikasi agregat untuk beton” (ASTM C 33)
SNI 03-2461-1991, Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktur.
Ukuran maksimum nominal agregat kasar harus tidak melebihi :
1/5 jarak terkecil antara sisi-sisi cetakan, ataupun
1/3 ketebalan pelat lantai, ataupun
1/3 ketebalan pelat lantai, ataupun
3/4 jarak bersih minimum antara tulangan-tulangan atau kawat-kawat,
bundel tulangan, atau tendon-tendon prategang atau selongsong-selongsong
Agregat menempati sekitar
60% - 80%
dari volume total beton, sehingga
mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku beton sesudah mengeras.
Agregat pada umumnya tidak bebas dari bahan-bahan kotoran (lempung, lanau, arang
batu, bahan organik, dll) yang dapat :
o
Menyulitkan pembuatan & pengecoran beton
o
Menghasilkan beton yang tidak awet atau beton dgn permukaan jelek
o
Mengurangi kekuatan beton
Perlu diperhatikan :
GRADASI agregat
→ gradasi bagus (agregat kecil dapat berfungsi sebagai pengisi celah antara
agregat besar) → massa beton berfungsi sebagai massa yang utuh, homogen dan rapat →
Tujuan
penggunaan air :
o
untuk memicu proses kimiawi dengan semen
o
membasahi agregat
o
melumas campuran agar lebih mudah pengerjaannya
Adalah
bahan atau zat kimia yang ditambahkan di dalam adukan beton pada tahap
awal sewaktu beton masih segar.
Tujuan
penggunaan admixture → memperoleh sifat-sifat beton yang diinginkan
sesuai dengan tujuan dan keperluannya, diantaranya :
-
!) ' * *
. *
-
#* *
*
*
'
-
#
/
-
#* *
0
*
)
-
#
# )
##
!
-
!'
0
*
1
'
-
. #
# #
2 '
#
)
#*
#
0 2 * ' *
%
-
#
1 *
)
# *
1
-
. #
*
#
' 3
Umur Beton :
→
kekuatan
beton
akan
bertambah dengan naiknya umur
beton. Kekuatan beton naik secara
linier sampai umur 28 hari, setelah
itu
kenaikannya
akan
kecil.
Biasanya kekuatan tekan rencana
beton akan dihitung pada umur 28
beton akan dihitung pada umur 28
hari.
Umur beton (hari) 3 7 14 21 28 90 36
5
Semen Portland biasa 0.40 0.65 0.88 0.95 1.00 1.20 1.35
Semen Portland dengan
PERSENTASE KOMPOSISI
24
Beton yang baik
: setiap butir agregat seluruhnya terbungkus dengan mortar
Ruang antar agregat harus terisi oleh mortar.
Jadi: kualitas pasta atau mortar menentukan kualiatas beton.
Semen
adalah unsur kunci dalam beton, jumlahnya 7-15 % dari camp. Beton
Beton kurus/ lean concrete
: beton yang jumlah semennya sedikit (sampai 7%)
Kelebihan
• Kuat tekan tinggi
• Mudah dicetak
• Ekonomis
• Biaya pemeliharaan rendah
Kekurangan
• Kuat tarik rendah (10% dari
kuat tekan)
• Perlu biaya tambahan untuk
bekisting, perancah (cor di
tempat)
• Biaya pemeliharaan rendah
• Tahan lama
• Tahan terhadap temperatur
tinggi
• Dapat dicor di tempat
• Penyediaan material mudah
tempat)
• Berat (kekuatan persatuan
berat atau volume relatif
rendah)
• Daktilitas rendah
• Volume tidak stabil
Jenis Beton
Kuat tekan
Beton sederhana (plain concrete)
sampai 10 MPa
Beton normal (normal concrete)
10 – 20 MPa
Beton prategang (prestressed concrete)
20 – 40 MPa
Beton prategang (prestressed concrete)
20 – 40 MPa
Beton kuat tekan tinggi (high strength concrete)
40 – 80 MPa
KEUNGGULAN BETON
1. Ketersediaannya (availability) material dasar.
Biaya relatif murah.
Agregat & air biasanya didapat dari lokal setempat.
Semen merupakan bahan termahal yang bisa diproduksi
dalam negeri.
2. Kemudahan untuk digunakan (versatility).
27
Mudah diangkut (bahan dapat diangkut terpisah).
Dapat dipakai untuk berbagai struktur, ex : bendungan,
jalan, landasan, jembatan, gedung, bangunan air, dsb.
3. Kemampuan beradaptasi (adaptability)
Bersifat monolit sehingga tidak memerlukan sambungan.
Dapat dicetak dengan bentuk dan ukuran berapapun.
Dapat diproduksi dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan situasi sekitarnya.
4. Kebutuhan pemeliharaan
yang Minimal.
Durabilitybeton cukup tinggi.
Lebih tahan karat sehingga
Kelemahan Beton & Cara Mengatasinya
1. Berat sendiri beton besar, sekitar 2.400
kg/m3.
2. Kekuatan tariknya rendah meskipun
kekuatan tekannya besar.
3. Beton cenderung untuk retak karena
semen hidraulis. Baja tulangan bisa
berkarat, meskipun tidak terekspose
1. Untuk elemen struktur: membuat beton
mutu tinggi, beton pratekan, atau
keduanya, sedangkan untuk elemen non-struktur dapat memakai beton ringan.
2. Memakai beton bertulang atau pratekan.
3. Melakukan perawatan (curing) yang baik
untuk mencegah terjadinya retak,
memakai beton pratekan, atau memakai
berkarat, meskipun tidak terekspose
separah struktur baja.
4. Kualitas sangat tergantung cara
pelaksanaan di lapangan. Beton yang baik maupun yang buruk dapat terbentuk dari rumus dan campuran yang sama.
5. Struktur beton sulit untuk dipindahkan.
Pemakaian kembali atau daur ulang sulit dan tidak ekonomis. Dalam hal ini struktur baja lebih unggul, misalnya tinggal melepas sambungannya saja.
memakai beton pratekan, atau memakai
bahan tambahan yang mengembang
(expansive admixture)
4. Mempelajari teknologi beton dan
melakukan pengawasan dan kontrol
kualitas yang baik. Bila perlu bisa memakai
beton jadi (ready mix) atau beton
pracetak.
5. Beberapa elemen struktur dibuat pracetak
(precast) sehingga dapat dilepas per
elemen seperti baja. Kemungkinan untuk
melakukan beton recycle sedang