TUGAS AKHIR
FUNGSI KOMUNIKASI DAN BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PADA PERUM BULOG DIVRE SUMUT
OLEH :
AYUNI ASRI
112103036
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karenaatas rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Fungsi Komunikasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Perum BULOG Divre Sumut”. Adapun tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih sederhana. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang terdalam kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahrial Pasaribu, DTM&H, M.Sc. (CTM), Sp.A(K) selaku rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak,CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM selaku Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahannya selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. Seluruh dosen/staf pengajar serta pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis.
7. Kepada kedua orang tua penulis H.Suhairil dan Asmariana yang dengan penuh kesabaran telah mendidik penulis dan memberikan dukungan kepada penulis di setiap kesempatan. Semoga Tugas Akhir ini dapat membuat orang tua penulis bangga.
8. Kepada kakak penulis Khairunnisa dan adik penulis Arina yang selama ini telah memberikan dukungan dan menghibur penulis. Buat yang tercinta Zulfadhli, terimakasih atas dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
9. Kepada teman-teman penulis, Amelia Juwita, Fitri Marito Adil, Nurul Annisa, Nursadida Alfi dan Heristya Afrita, terima kasih buat kerjasama dan dukungannya selama ini.
Semua kebaikan, perhatian dan curahan kasih sayang yang telah diberikan akan selalu ada di hati dan menjadi kenangan terindah yang takkan dapat dilupakan penulis. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dengan limpahan rahmat dan kasih saying-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih dan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi para pembacanya.
Medan, Agustus 2014 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
D. Rencana Penulisan... 5
1. Jadwal Survei ... 5
2. Rencana Isi ... 6
BAB II : PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. Sejarah Ringkas Perum BULOG Divre Sumut ... 7
1. Visi Perum BULOG Divre Sumut ... 9
2. Misi Perum BULOG Divre Sumut ... 9
B. Tujuan Perum BULOG Divre Sumut ... 9
C. Jenis Usaha / Kegiatan ... 9
D. Struktur Organisasi ... 10
E. Job Description ... 11
G. Rencana Kegiatan ... 13
BAB III : PEMBAHASAN A. Komunikasi Dalam Organisasi... 14
B. Budaya Organisasi... 18
C. Kepuasan Kerja ... 22
D. Analisi Dan Evaluasi ... 25
1. Analisis Terhadap Sistem Komunikasi ... 25
2. Analisis Terhadap Budaya Organisasi ... 26
3. Analisis Terhadap Kepuasan Kerja ... 27
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 29
B. Saran ... 30
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 6
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok atau organisasi, yang terdiri dari atasan dan bawahannya. Diantara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita–cita, baik cita–cita pribadi, maupun kelompok untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan.
tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Selain itu di dalam suatu organisasi terdapat budaya organisasi yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.
Menurut Jerome Want (2006:42) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah sebuah system keyakinan kolektif yang dimiliki orang dalam organisasi tentang kemampuan mereka bersaing dipasar, dan begaimana mereka bertindak dalam system keyakinan tersebut untuk memberikan nilai tambah produk dan jasa pasar (pelanggan) sebagai imbalan atas penghargaan finansial.
Suatu organisasi selalu mempunyai budayanya sendiri yang tentu berbeda dengan organisasi lain. Budaya organisasi akan membentuk sikap dari para anggota organisasi dalam mengerjakan tugasnya. Menurut Wirawan (2007: 7) “Setiap (organisasi) mempunyai budaya organisasi yang mempengaruhi semua aspek organisasi dan perilaku anggotanya secara individual dan kelompok”.
Budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan sangat berkaitan langsung dengan kinerja karyawan. Budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan yang dirasakan oleh karyawan dapat menurunkan kinerja atau dapat meningkatkan kinerja karyawan. Pada Perum BULOG Divre Sumut dengan adanya fungsi komunikasi dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan yang baik, pimpinan dapat lebih mudah mengkoordinir seluruh kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan.
Untuk mencapai sebuah tujuan di Perum BULOG Divre Sumut, komunikasi terbagi dua formal dan informal. Komunikasi formal terdiri dari surat, fax, email dan komunikasi yang dilakukan pada saat rapat. Sedangkan komunikasi informal terdiri dari komunikasi secara langsung terhadap atasan kepada bawahan, melalui telepon dan sms. Budaya organisasi yang umumnya terjadi di BULOG mengacu pada perintah atasan dan semua kebijakan berasal dari pusat serta dilaksanakan ke daerah – daerah diseluruh wilayah kerja Perum BULOG Divre Sumut.
Menyadari pentingnya fungsi komunikasi dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja antar setiap komunikasi, maka penulis tertarik untuk memilih judul
“Fungsi Komunikasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Pada Perum BULOG Divre Sumut”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat rumusan masalah yakni “Bagaimana Fungsi Komunikasi dan Budaya Organisasi Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan Pada Perum BULOG Divre Sumut?”.
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi komunikasi dan budaya organisasi meningkatkan kepuasan kerja pegawai Perum BULOG Divre Sumut.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi instansi
b. Bagi penulis
Sebagai bahan perbandingan antar teori dengan praktek mengenai fungsi komunikasi dan budaya organisasi dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan di sebuah instansi atau perusahaan.
c. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan perbandingan mengenai objek masalah yang sama untuk penelitian di masa yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survei
Penelitian ini dilakukan di Perum BULOG Divre Sumut di Jl. Gatot Subroto No. 180 Medan. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
NO KEGIATAN
MINGGU KE
1 2 3
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
3 Penulisan Laporan
2. Rencana Isi
Sebagai gambaran singkat dari pembahasan dan penyusunan dengan memasukan data yang relevan dalam Tugas Akhir ini, maka penulis mengemukakan sistematika sari pembahasan.
Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal survei/observasi dan sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL INSTANSI
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi, struktur organisasi dan personalia, job description, kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Perum BULOG Divre Sumut.
BAB III : PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis mengemukakan hal-hal mengenai fungsi komunikasi, budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan pada Perum BULOG Divre Sumut.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
PROFIL INSTANSI / LEMBAGA
A. Sejarah Perum BULOG Divre Sumut
Perjalanan perum BULOG dimulai pada saat dibentuknya BULOG pada tanggal 10 Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet No. 114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan pokok untuk mengamankan penyediaan pangan dalam rangka menegakkan eksistensi pemerintah baru.Selanjutnya direvisi melalui Keppres No. 39 tahun 1969 tanggal 21 januari 1969 dengan tugas pokok melakukan stabilisasi harga beras, dan kemudian direvisi kembali melalui Keppres No.39 tahun 1987, yang dimaksudkan untuk menyongsong tugas BULOG dalam rangka mendukung pembangunan komoditas pangan yang multi komoditas. Perubahan berikutnya dilakukan melalui Keppres No. 103 tahun 1993 yang memperluas tanggung jawab BULOG mencakup koordinasi pembangunan pangan dan meningkatkan mutu gizi pangan, yaitu ketika kepala BULOG dirangkap oleh menteri Negara urusan pangan.
menjaga kestabilan harga bahan pangan bagi produsen dan konsumen serta memenuhi kebutuhan pangan berdasarkan kebijaksanaan umum pemerintah. Namun tugas tersebut berubah dengan dikeluarkannya Keppres No. 45 tahun 1997, dimana komoditas yang dikelola BULOG dikurangi dan tinggal beras dan gula. Kemudian melalui Keppres No. 19 tahun 1998 tanggal 21 januari 1998, pemerintah mengembalikan tugas BULOG seperti Keppres No. 39 tahun 1968. Selanjutnya melalui Keppres No. 19 tahun 1998, ruang lingkup komoditas BULOG kembali dipersempit seiring dengan kesepakatan yang diambil oleh pemerintah dengan pihak IMF yang tertuang dalam letter of intent.
masih sama dengan ketentuan dalam Keppres No. 29 tahun 2000, tetap dengan nomenklatur yang berbeda dan member waktu masa transisi sampai dengan tahun 2003. Dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah RI No. 7 tahun 2003 BULOG resmi beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum) BULOG.
1. Visi Perum BULOG Divre Sumut
Terwujudnya perusahaan yang handal dalam pencapaian ketahanan pangan nasional.
2. Misi Perum BULOG Divre Sumut
a. Memenuhi kecukupan bahan pangan pokok secara aman, bermutu, stabil dan terjangkau.
b. Mewujudkan SDM professional, jujur, amanah dan menerapkan prinsip– prinsip Good Corporate Governance (GCG) dibidang pangan.
B. Tujuan Perum BULOG Divre Sumut
Adapun tujuan Perum BULOG Divre Sumut, yaitu :
Turut serta membangun ekonomi nasional khususnya dalam rangka pelaksanaan program pembangunan nasional di bidang pangan.
C. Jenis Usaha / Kegiatan
D. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi Perum BULOG Divre Sumut adalah sebagai berikut :
Sumber :Perum BULOG Divre Sumut (2014)
Struktur Organisasi Perum BULOG Divre Sumut
KEPALA TATA USAHA DAN
UMUM SEKSI
PERSEDIAAN DAN
ANGKUTAN TEKNOLOGI SEKSI
E. Job Description
1. Kepala / pimpinan
a. Memimpin Divre sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku
b. Membina sumber daya Perum BULOG di lingkungan Divre
c. Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pelayanan publik, perencanaan dan pengembangan usaha, adminsitrasi dan keuangan
d. Melaksanakan kerja sama dengan badan usaha lain atau instansi pemerintah
2. Bidang Pelayan Publik
a. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengadaan gabah/beras b. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan analisa
harga dan pasar
c. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan persedian dan angkutan
d. Merencankan dan mengkoordinasikan kegiatan perawatan kualitas dan pemberantasan hama serta pengelolahan komoditi pangan
e. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pelayanan penyaluran beras kepada kelembagaan pemerintah serta masyarakat umum dan khusus
3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha
b. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengembangan usaha jasa pergudangan, angkutan dan pembongkaran, suvey dan perawatan serta usaha jasa lainnya
c. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pengembangan pemeliharaan sarana dan dukungan teknologi informasi
4. Bidang Administrasi dan Keuangan
a. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan administrasi sumber daya manusia, urusan hokum dan klaim
b. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan surat menyurat, arsip, ekspedisi, hubungan masyarakat, kerumahtanggaan dan pengelolaan pengadaan, pemeliharaan perlengkapan sarana kantor, rumah dinas jabatan, mess, pergudangan dan inventaris serta penghapusan
c. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan kehumasan
d. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan anggaran, administrasi pembiayaan dan verifikasi
F. Kinerja Usaha Terkini
Adapun kinerja usaha terkini Perum BULOG Divre Sumut adalah : 1. Melakukan impor gula untuk menjaga stabilitas harga (selain menjaga
stabilitas beras).
2. Membangun anak perusahaan JPLB (jasa prima logistik bulog). 3. Membangun usaha retail bulog mart.
G. Rencana Kegiatan
BAB III
PEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. Pengertian Komunikasi
Suatu alasan penting untuk mempelajari komunikasi organisasi menurut Rogers (2008:187) adalah terjadinya komunikasi sangat bergantung pada struktur organisasi. Suatu struktur organisasi cenderung mempengaruhi proses komunikasi. Dengan demikan, komunikasi dari bawahan kepada pimpinan sangat berbeda dengan komunikasi antar sesamanya.
Menurut Katz dan Khan (2008:185), “Komunikasi adalah suatu proses sosial yang mempunyai relevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi, atau masyarakat.
Dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa komunikasi sangat berperan di dalam suatu organisasi. Adapun organisasi itu sendiri merupakan kumpulan orang-orang yang selalu membutuhkan berkomunikasi dengan sesamanya.
2. Fungsi Komunikasi
Sofyandi dan Garniwa (2007:157) menyatakan komunikasi di dalam organisasi penting sekali dan dapat dipakai untuk melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi kontrol
b. Fungsi motivasi
Komunikasi dapat dipakai sebagai cara untuk menjelaskan bagaimana pegawai seharusnya bekerja agar dapat meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. c. Fungsi informasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi memerlukan informasi. Komunikasi berfungsi menyediakan informasi yang berguna bagi individu atau kelompok untuk membuat keputusan yang dikehendaki.
3. Macam Komunikasi
Berdasarkan sifatnya komunikasi organisasi terbagi dua Sofyandi dan Garniwa (2007:160), yaitu :
a. Komunikasi formal
Komunikasi formal mengikuti jalur hubungan formal yang tergambar dalam susunan atau struktur organisasi.
b. Komunikasi informal
Komunikasi informal, arus informasi sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing – masing pribadi yang ada dalam organisasi tersebut. Proses hubungannya tidak mengikuti jalur struktur formal.
Proses komunikasi dalam struktur formal tersebut pada hakikatnya dapat dibedakan atas tiga dimensi, yaitu :
a. Dimensi vertikal
b. Dimensi horizontal
Dimensi horizontal yaitu pengiriman dan penerimaan berita atau informasi yang dilakukan antara berbagai pejabat yang mempunyai kedudukan yang sama. Komunikasi ini sebagian dapat dilakukan secara tertulis dan sebagian lain dapat dilakukan secara lisan.
c. Dimensi luar organisasi
Dimensi komunikasi ini timbul sebagai akibat dari kenyataan bahwa suatu organisasi tidak dapat hidup sendirian. Karena itu organisasi membutuhkan berkomunikasi dengan pihak luar yang berada dalam lingkungannya tersebut.
4. Hambatan dalam komunikasi
Menurut Robbins (2007:164) ada beberapa hambatan dalam komunikasi, antara lain :
a. Penyaringan (filtering)
Yaitu komunikasi yang dimanipulasi oleh pengirim sehingga terlihat lebih bersifat menyenangkan si penerima.
b. Persepsi selektif
Yaitu keadaan dimana penerima pesan di dalam proses komunikasi melihat dan mendengar atas dasar keperluan, motivasi, latar belakang pengalaman, dan ciri-ciri pribadi lainnya.
c. Bahasa
Jenis-jenis komunikasi yang terdapat di Perum BULOG Divre Sumut yaitu:
a. Komunikasi internal
Komunikasi internal merupakan komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kantor atau organisasi. Komunikasi ini bisa terjadi antara karyawan dengan karyawan, karyawan dengan atasan, dan atasan dengan atasan. Komunikasi internal dibagi menjadi dua yaitu :
1.1.Komunikasi formal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang terdiri dari memorandum, nota intern, surat, fax, email dan komunikasi yang dilakukan pada saat rapat.
1.2. Komunikasi informal
Komunikasi informal adalah komunikasi yang terdiri dari komunikasi yang dilakukan secara langsung terhadap atasan kepada bawahan, bisa melalui telpon maupun sms.
b. Komunikasi eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi yang berlangsung antara pemimpin atau orang maupun kelompok yang mewakilinya dengan publik sasaran yang meliputi masyarakat sekitar, organisasi, instansi pemerintah, konsumen, dan pelanggan. Komunikasi eksternal dapat dilakukan melalui konferensi pers, dan surat resmi yang akan dikirimkan keperusahaan lainnya.
B. BUDAYA ORGANISASI
1. Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi menurut (Robbins:2008:256-266). Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik itu atau tidak. Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif.
2. Karakteristik Budaya Organisasi
Penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama yang, secara keseluruhan, merupakan hakikat budaya organisasi menurut (Robbins:2007:256:257).
a. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan mengambil resiko.
b. Perhatian dalam hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, perhatian pada hal-hal detail.
c. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
e. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada invidu-individu.
f. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
g. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan oraganisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
3. Fungsi-fungsi Budaya
Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi menurut (Robbins: 2008:226).
a. Batas
Budaya berperan sebagai penentu batas-batas. Artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lainnya.
b. Identitas
Budaya memuat rasa identitas suatau organisasi. c. Komitmen
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar dari pada kepentingan individu.
d. Stabilitas
menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.
e. Pembentukan sikap dan perilaku
Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.
4. Tipe-tipe Budaya Organisasi
Tipe budaya organisasi menurut Kreitner dan Kinicki (2006:85) mengemukakan adanya tiga tipe umum budaya organisasi yaitu:
a. Constructive culture
Dimana pekerja didorong untuk berinteraksi dengan orang lain dan bekerja pada tugas dan proyek dengan cara y6ang akan membantu mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Tipe budaya ini mendukung keyakinan normatif terkait dengan prestasi, aktualisasi diri, dorongan kemanusiaan, dan afiliasi.
b. Passive-defensive culture
c. Aggressive-defensive culture
Mendorong pekerja mendekati tugas dengan cara memaksa dengan maksud melindungi status dan keamanan kerja mereka. Tipe budaya ini lebih mempunyai karakteristik keyakinan normatif mencerminkan oposisi, kekuatan, kompetitif dan perfeksionis.
Perum BULOG Divre Sumut memiliki tipe budaya organisasi yaitu Constructive culture yaitu dimana pekerja didorong untuk berinteraksi dengan orang lain dan bekerja pada tugas dan proyek dengan cara yang akan membantu mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Tipe budaya organisasi ini sering disebut budaya organisasi bisnis atau perusahaan.
Adapun pembentuk budaya organisasi yang diterapkan pada Perum BULOG Divre Sumut adalah :
a. Struktur organisasi berbentuk lini dimana bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
b. Logo organisasi mempunyai filosofi dan arti tersendiri yang dapat menjadi ciri organisasi.
c. Bentuk gedung, bentuk gedung bebas namun terdapat logo sebagai identitas organisasi.
d. Pakaian dinas, karena merupakan BUMN maka bentuk dan model relatif sama yang membedakan hanya loga dan nama instansi di pakaian tersebut. e. Kegiatan utama perum bulog adalah pengadaan dan penyaluran beras
f. Perum Bulog menyediakan stok beras berupa CBP yaitu cadangan beras pemerintah untuk penanggulangan keadaan darurat.
g. Tujuan perum bulog sebagai buffer stock agar harga beras stabil.
C. KEPUASAN KERJA
1. Definisi Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan atau pegawai mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting Luthans (2006:243). Ada 6 dimensi yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja, antara lain pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, pengawasan, kelompok kerja, dan kondisi kerja.
Kepuasan kerja adalah “sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini seharusnya mereka terima”. Robbins Wibowo (2007:299).
Kepuasan kerja (job satisfication) menurut Sunyoto (2012:26) adalah “keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana karyawan memandang pekerjaannya”.
1. Teori Kepuasan Kerja
Jika dilihat dari teori kepuasan kerja, dibedakan menjadi: 1) Teori ketidaksesuaian (discrepancy theory), 2) Teori keadilan (equity theory), dan 3) teori dua faktor (two factor theory). Rivai dan Sagala (2009 : l856-857).
Teori ketidaksesuaian (discrepancy theory), pertama sekali di pelopori oleh Porter (1961). Rivai dan Sagala (2009:856). Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara sesuatu yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. Sehingga apabila kepuasannya diperoleh melebihi dari yang diinginkan, maka orang yang akan lebih puas lagi, sehingga terdapat discrepancy yang positif. Kepuasan kerja seseorang tergantung pada selisih yang dianggap akan didapatkan dengan apa yang dicapai.
Kepuasan kerja karyawan dilihat dari teori keadilan (equity theory), dikembangkan oleh Adams (1963), Zalzenik (1958), dan Locke (1969). Rivai dan Sagala (2009:856), prinsip teori ini adalah bahwa :
“Orang akan merasa puas tidak puas, tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan (equity). Perasaan adil (equity) dan ketidak adilan (inequity) atas situai, diperoleh dengan cara mwmbandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor, dan pemerintah dipengerahui oleh motivasi”.
Menurut Rivai dan Sagala (2009:856) menyatakan bahwa aspek kepuasan kerja terdiri dari :
a. Kepuasan kerja adalah kepuasan terhadap setiap perlakuan ysng mereka terima ditempat kerja, termasuk kepuasan terhadap evaluasi pekerjaan, seleksi, pemberian fasilitas dan tunjangan, insentif atau pemberhentian. b. Kepuasan kerja bukan merupakan konsep yang berdimensi tunggal,
melainkan yang satu, namun tidak puas dengan dimensinya yang lain. Dengan demikian, usaha untuk menemukan faktor-faktor yang menjadi sumber kepuasan kerja akan berpengaruh pada kondisi-kondisi tertentu, termasuk perlakuan yang diterima di tempat kerja, juga evaluasi kerja, seleksi, dan pemberian fasilitas kerja, disertai tunjangan dan insentif bagi karyawan.
Hal-hal yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan Perum BULOG Divre Sumut
1. Dari struktur organisasi yang tidak rumit.
2. Budaya organisasi tidak menyulitkan karyawan diperusahaan. 3. Aturan – aturan yang dibuat oleh perusahaan jelas.
4. Sistem kerja yang sudah tersistematis sehingga karyawan mudah melakukan pekerjaan.
5. Kesejahteraan dan kesehatan karyawan sangat diperhatikan oleh perusahaan.
karyawan BULOG dari berbagai tingkat jabatan, sebagian besar menjawab mereka puas dikarenakan pelaksanaan pemberian kompensasi dan lingkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Tabel : 3.1
Jenis dan Waktu Pemberian Imbalan Karyawan BULOG Terima
No Tengah Bulan Akhir Bulan Tahunan Sekali Selama Bekerja 1 Tunjangan Kerja
BULOG (TKB)
Gaji Pokok Insentif Kinerja
Sumber : Perum BULOG Divre Sumut
Dan sebagian kecil menjawab kurang puas karena faktor kepemimpinan, jika pimpinan bagus tingkat kepuasan mereka juga tinggi. Kalau pimpinan tersebut mendukung mereka, maka mereka akan merasa nyaman bekerja di perusahaan tersbut.
Tingkat kepuasan kerja tersebut dilihat dari faktor jabatan, pimpinan dan lingkungan kerja, semakin tinggi tingkat jabatan semakin tinggi tingkat kepuasan, pimpinan yang baik akan memberikan kepuasan kerja karyawan dan akan lebih memberikan kenyamanan.
D. ANALISIS DAN EVALUASI
1. Analisis Terhadap Sistem Komunikasi
kejujuran, dan itikad baik dalam menciptakan informasi yang dianggap merupakan modal dasar dan modal utama untuk membina hubungan komunikasi yang baik.
Jenis komunikasi di Perum BULOG Divre Sumut terbagi dua, yaitu : a. Komunikasi internal
Komunikasi internal terbagi menjadi dua, yaitu :
Komunikasi formal dan informal. Di dalam perusahaan Perum BULOG Divre Sumut komunikasi formal terdiri dari memorandum, nota intern, surat, fax, email, dan komunikasi yang dilakukan pada saat rapat. Sedangkan komunikasi informal terdiri dari komunikasi yang dilakukan secara langsung terhadap atasan kepada bawahan, bisa melalui telepon maupun sms.
b. Komunikasi eksternal
Di dalam perusahaan Perum BULOG komunikasi eskternal dapat dilakukan melalui konferensi pers, dan surat resmi yang akan dikirimkan keperusahaan lain.
2. Analisis Terhadap Budaya Organisasi
pemilik menerima keuntungan dan ekonomi terbesar. Adapun contoh yang dapat di ambil adalah, perdagangan, penyaluran, dan jasa.
3. Analisis Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Kepuasan kerja merupakan hasil dari persepsi karyawan atau pegawai mengenai seberapa baik pekerjaan mereka dan memberikan hal yang bernilai penting. Hubungan antara komunikasi dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja yaitu terletak pada cara atau metode yang dilakukan pemimpin dalam berkomunikasi terhadap bawahannya. Komunikasi yang dibangun secara fleksibel dan dinamika memberikan kenyamanan dan mengurangi tekanan bagi karyawan, dengan demikian visi misi perusahaan dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan perusahaan.
Memberikan kenyamanan terhadap bawahan itu sangat berpengaruh terhadap kepuasan dan produktivitas kerja karyawan. Saat ini di Perum BULOG Divre Sumut dipimpin oleh seseorang yang memiliki metode atau cara khusus untuk menjangkau seluruh bawahannya. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan melakukan olahraga bersama yaitu sepak bola. Sepak bola adalah olahraga universal yang bisa mempersatukan semua karyawan. Dengan demikian komunikasi antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, atau bawahan dengan bawahan akan terjadi dengan mudah dan kondisi ini akan mempersatukan seluruh karyawan Perum BULOG Divre Sumut.
karyawannya. Sehingga karyawan merasa puas untuk bekerja diperusahaan tersebut. Jika pelaksanaan pemberian kompensasi dan lingkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan, maka diharapkan kepada perusahaan agar dapat mempertahankan sekaligus meningkatkan posisi ynag baik tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan keterangan dan uraian dari bab-bab sebelumnya yang bersumber dari Perum BULOG Divre Sumut maupun dari teori-teori yang didapat penulis dalam melengkapi Tugas Akhir ini, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Perum BULOG Divre Sumut menggunakan konsep komunikasi formal dan informal.
2. Perum BULOG Divre Sumut memiliki tipe organisasi Constructive culture yaitu dimana pekerja di dorong untuk berinteraksi dengan orang lain dan bekerja pada tugas dan proyek yang akan membantu mereka dalam memuaskan kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang.
B. Saran
Disini penulis mencoba memberikan saran kepada Perum BULOG Divre Sumut yang mungkin bisa dipertimbangkan bagi kemajuan instansi tersebut, yaitu :
1. Komunikasi yang baik sangat berdampak pada produktivitas karyawan, oleh sebab itu hendaknya dipertahankan dan ditingkatkan seusai dengan perkembangan zaman.
2. Karena perusahaan menerapkan tipe budaya organisasi constructive culture, pekerja harus lebih sering berinterkasi dengan masyarakat sekitar sehingga tugas dan proyek yang mereka lakukan akan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Luthans, Fred. 2006. Perilaku organisasi. Edisi 10. Yogyakarta : Andi
Rivai, Veitzhal. 2005. Performance appraisal. Edisi Kedua. Jakarta : Jasa Grafindo Persada
Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jilid I. Jakarta : Erlangga
Robbins, Stephen P., Judge, Timothy. 2008. Perilaku Organisasi. Buku 2. Jakarta : Salemba Empat
Robbins, Stephen p., Judge, Timothy. 2007. Perilaku Organisai. Buku 2. Jakarta : Salemba Empat
Robert, Kreitner dan Angelo, Kinicki. 2006. Budaya Organisasi. Edisi 1. Jakarta : Rajawali
Sofyandi, Herman, dan Iwa Garniwa. 2007. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu