BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Program praktek belajar lapangan keperawatan komunitas merupakan Program praktek belajar lapangan keperawatan komunitas merupakan proses
proses pembelajaran pembelajaran yang yang menerapkan menerapkan semua semua ilmu ilmu keperawatan keperawatan komunitaskomunitas yang telah didapat mahasiswa dalam bentuk praktik belajar klinik di yang telah didapat mahasiswa dalam bentuk praktik belajar klinik di puskesmas
puskesmas sebelum sebelum dilaksanakan dilaksanakan langsung langsung di di masyarakat. masyarakat. Praktik Praktik didi puskesmas
puskesmas dapat dapat menjadi menjadi bekal bekal mahasiswa mahasiswa di di masyarakat masyarakat karena karena didi puskesmas
puskesmas lebih lebih kepada kepada pelayanan pelayanan langsung langsung kepada kepada masyarakat, masyarakat, sehinggasehingga puskesmas lebih mengerti apa permasalahan
puskesmas lebih mengerti apa permasalahan yang terjadi di masyarakat.yang terjadi di masyarakat.
Puskesmas Sepauk merupakan Puskesmas Perawatan di wilayah Puskesmas Sepauk merupakan Puskesmas Perawatan di wilayah kecamatan sepauk
kecamatan sepauk kabupaten kabupaten Sintang. Sintang. Dalam Dalam melaksanakan pmelaksanakan pembangunanembangunan Kesehatan khususnya di Kecamatan Sepauk sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan khususnya di Kecamatan Sepauk sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan “
Kesehatan “ Masyarakat Masyarakat Yang Yang Mandiri Mandiri Untuk Untuk Hidup Hidup Sehat Sehat ” dan Misi” dan Misinyanya ““ Membuat Membuat Rakyat Rakyat Sehat Sehat ” serta Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang” serta Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang ““ Meningkatnya Meningkatnya Derajat Derajat Kesehatan Kesehatan Yang Yang Optimal Optimal Pada Pada Tahun Tahun 20102010 ” maka” maka setiap Puskesmas khususnya Puskesmas Sepauk melakukan berbagai kegiatan setiap Puskesmas khususnya Puskesmas Sepauk melakukan berbagai kegiatan baik
baik dalam dalam bentuk bentuk Preventif, Preventif, kuratif, kuratif, promotif promotif dan dan atau atau rehabilitatif rehabilitatif didi wilayah kerja Puskesmas Sepauk.
wilayah kerja Puskesmas Sepauk.
Untuk mengukur keberhasilan Pembangunan kesehatan di Puskesmas Untuk mengukur keberhasilan Pembangunan kesehatan di Puskesmas Sepauk, maka perlu dibuat pengolahan data tentang hasil-hasil kegiatan yang Sepauk, maka perlu dibuat pengolahan data tentang hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan dengan indikator Indonesia Sehat 2010 dan indikator kinerja telah dilakukan dengan indikator Indonesia Sehat 2010 dan indikator kinerja Standar Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal yang Minimal yang meliputi : (1meliputi : (1) Indikator ) Indikator Derajat Derajat KesehatanKesehatan yang terdiri atas indikator-indikator untuk Mortalitas, Morbiditas, dan Status yang terdiri atas indikator-indikator untuk Mortalitas, Morbiditas, dan Status Gizi; (2) Indikator -indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku Hidup, Gizi; (2) Indikator -indikator untuk Keadaan Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan; serta (3) Indikator-indikator untuk Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan; serta (3) Indikator-indikator untuk Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait.
Kontribusi Sektor Terkait.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat dan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat dan mempunyai wilayah kerja tertentu merupakan tempat yang tepat untuk mempunyai wilayah kerja tertentu merupakan tempat yang tepat untuk mahasiswa melakukan kegiatan praktek belajar lapangan. Puskesmas mahasiswa melakukan kegiatan praktek belajar lapangan. Puskesmas
mempunyai kegiatan-kegiatan pokok perawatan komunitas yang ditunjang oleh peran profesi keperawatan. Sebagai seorang calon perawat, mahasiswa perlu dibekali dengan pengalaman belajar lapangan di puskesmas, sesuai dengan peran dan fungsi yang dituntut dalam hubungannya dengan asuhan keperawatan komunitas.
B. Tujuan Penyusunan 1. Tujuan umum
Untuk memperoleh gambaran nyata tentang program kerja puskesmas secara komprehensif.
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus kegiatan praktek belajar di puskesmas ini adalah: a. Penyusun dapat mengetahui program-program setiap unit puskesmas b. Penyusun dapat mengetahui program apa saja yang telah tercapai
c. Penyusun dapat mengetahui program apa saja yang belum tercapai
d. Penyusun dapat mengetahui hambatan apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan program
e. Penyusun dapat mengetahui tingkat kunjungan pasien di setiap unit puskesmas
C. Metode Penyusunan
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menggunakan metode deskriptif. Adapun teknis pengumpulan data dan informasi diperoleh melalui data primer: wawancara dengan kepala setiap unit dan data sekunder dari data rekapitulasi puskesmas Sepauk dan petugas kesehatan terkait.
D. Ruang Lingkup Penyusunan
Dalam penyusunan laporan ini penyusun membatasi hanya membahas tentang struktur organisasi Puskesmas Sepauk, program setiap unit puskesmas dan analisa SWOT dari hasil informasi dari profil puskesmas.
E. Sistematika Penyusunan
Laporan praktik di Puskesmas ini disusun secara sistematis dan dijabarkan dalam lima Bab, yaitu Bab I: Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penulisan, tujuan penulisan, ruang lingkup dan sistwmatika penulisan, tujuan penulisan, metode penulisan, ruang lingkup dan sistematika penulisan. Bab II : Profil Puskesmas Sepauk, yang terdiri dari gambaran umum Puskesmas, struktur organisasi dan sumber daya dan cakupan program Puskesmas. Bab III : Analisa SWOT, terdiri dari Strong, Weakness, Opportunities, dan Treatment. Bab IV Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Daftar pustaka dan lampiran.
BAB II
PROFIL PUSKESMAS SEPAUK
A. Geografi
Puskesmas Sepauk terdapat di Kecamatan Sepauk yang memiliki luas ± 1.833,92 km² yang terdiri dari 33 desa dengan jumlah penduduknya ± 46.850 jiwa, (Sumber : Laporan Kependudukan Kecamatan Sepauk Desember 2009).
Keadaan geografis di kecamatan sepauk sebagian besar adalah lahan perkebunan karet dan kelapa sawit serta masih ba nyak hutan tadah hujan dan rawa sehingga bila pada musim hujan akan terjadi banyak genangan air dan bahkan banjir bila sungai sepauk tak mampu lagi menampung. Dalam satu tahun paling sedikit 4 kali terjadi banjir yang mengakibatkan putusnya transportasi antara desa-desa dengan ibukota kecamatan kecuali bila disambung dengan menggunakan motor air.
Batas wilayah kerja Puskesmas Sepauk meliputi :
1. Utara: Berbatasan dengan Kecamatan Belitang Hilir dan Kecamatan Belitang Tengah Kabupaten Sekadau.
2. Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Belimbing Kabupaten Sintang dan Kecamatan Matan Hulu Kabupaten Ketapang.
3. Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang. 4. Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Rawak dan Kecamatan Sekadau
Hilir Kabupaten Sekadau.
Untuk memberikan pelayanan yang Optimal pada masyarakat Puskesmas Sepauk membawahi 10 Pustu, 16 Polindes dan 6 Poskesdes.
Peta Kecamatan Sepauk
B. Transportasi dan sarana
Untuk mencapai desa-desa dikecamatan Sepauk yg terdiri dari dari 33 desa , 90 % dari jumlah desa dapat dicapai dengan menggunakan transportasi jalan darat. Hanya 1 desa yang hanya bisa menggunakan transportasi sungai yaitu desa Ensabang dengan jarak tempuh ± 1,30 jam menggunakan speedboad 15 Hp, Sarana transportasi yang dimiliki
Puskesmas Sepauk adalah:
1. Kendaraan Roda 4 (Ambulance) : 1 unit. 2. Kendaraan roda 2 : 13 unit
3. Speed 15 Hp dan Perahu : 1 unit. ( Keadaan Sampan Rusak ) Berikut adalah tabel rincian transportasi serta biaya dari Puskesmas ke desa.
Tabel.1 Transportasi
NO D E S A
Jarak ke Prasarana Sarana Ibukota
Kec Jalan Darat / Transportasi (Km) Sungai Roda 2, 4 / speed
B. Transportasi dan sarana
Untuk mencapai desa-desa dikecamatan Sepauk yg terdiri dari dari 33 desa , 90 % dari jumlah desa dapat dicapai dengan menggunakan transportasi jalan darat. Hanya 1 desa yang hanya bisa menggunakan transportasi sungai yaitu desa Ensabang dengan jarak tempuh ± 1,30 jam menggunakan speedboad 15 Hp, Sarana transportasi yang dimiliki
Puskesmas Sepauk adalah:
1. Kendaraan Roda 4 (Ambulance) : 1 unit. 2. Kendaraan roda 2 : 13 unit
3. Speed 15 Hp dan Perahu : 1 unit. ( Keadaan Sampan Rusak ) Berikut adalah tabel rincian transportasi serta biaya dari Puskesmas ke desa.
Tabel.1 Transportasi
NO D E S A
Jarak ke Prasarana Sarana Ibukota
Kec Jalan Darat / Transportasi (Km) Sungai Roda 2, 4 / speed
1 2 3 4 5
1. Nanga Sepauk 1 Jalan darat Roda 2 atau Speed
2. Tanjung Ria 0 Aspal Roda 2 dan 4
3. Ensabang 25 Sungai Speed
4. Temiang Kapuas 15 Sungai/Jln. Darat Roda 2 dan Speed
5. Kenyauk 29 Sungai/Jln. Darat Roda 2 dan 4
6. Nanga Libau 33 Jln. Darat Roda 2 dan 4
7. Mait Hilir 33 Aspal Roda 2 dan 4
8. Sirang Setambang 33 Aspal Roda 2 dan 4
9. Sekubang 79 Jln. Darat Roda 2 dan 4
10. Semuntai 52 Jln. Darat Roda 2 dan 4
11. Sekujam Timbai 30 Jln. Darat Roda 2 dan 4
12. Bernayau 89 Jln. Darat Roda 2 dan 4
13. Nanga Pari 94 Jln. Darat Roda 2 dan 4
14. Sinar Pekayau 80 Jln. Darat Roda 2
15. Lengkenat 7 Aspal Roda 2 dan 4
16. Manis Raya 13 Aspal Roda 2 dan 4
17. Gernis Jaya 10 Aspal Roda 2 dan 4
18. Paoh Benua 17 Aspal Roda 2 dan 4
19. Buluh Kuning 18 Aspal Roda 2 dan 4
21. Tawang Sari 25 Aspal Roda 2 dan 4
22. Bedayan 32 Jln. Darat Roda 2
23. Tanjung Hulu 6 Aspal Roda 2 dan 4
24. Sungai Raya 4 Jln. Darat Roda 2
25. Sukau Bersatu 21 Aspal Roda 2 dan 4
26. Sepulut 10 Jln. Darat Roda 2
27. Tanjung Balai 40 Jln. Darat Roda 2
28. Peningsung 45 Jln. Darat Roda 2
29. Landau Panjang 54 Jln. Darat Roda 2
30. Bangun 43 Jln. Darat Roda 2
31. Kemantan 92 Jln. Darat Roda 2
32. Sungai Segak 98 Jln. Darat Roda 2
33. Temawang Bulai 97 Jln. Darat Roda 2
Keterangan : Jarak ibukota Kecamatan ke ibukota Kabupaten 57 km.
BAB III ANALISA SWOT
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II : Struktur organisasi puskesmas
BAB III : Fungsi masing-masing unit dalam puskesmas BAB IV : Analisa SWOT