• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstract: The correlation of body mass index with the menstrual cycle

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Abstract: The correlation of body mass index with the menstrual cycle"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

79 HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH DENGAN SIKLUS

MENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI

Ni Nyoman Deni Witari Ni Made Pradnya Dwi Anggraeni

Akademi Kebidanan Kartini Bali

E-mail : akkb2008@yahoo.co.id, dnoksaelus@yahoo.co.id

Abstract: The correlation of body mass index with the menstrual cycle

Factors that can cause menstrual cycle disorders include hormonal disorders, nutritional status, high or low BMI, stress, age, metabolic diseases such as diabetes mellitus.

This study aims to determine the relationship between body mass index (BMI) and the menstrual cycle in class XI students at SMAN 8 Denpasar.

This study uses a correlation analytic design with crossectional approach. Using the Simple Random Sampling technique. The number of respondents was 53 respondents using the Spearman Rank's statistical test.

The results showed that of 14 respondents with a total body mass index index of 14 (100%) respondents had irregular menstrual cycles. Of the 20 respondents who have a normal body mass index category, almost all, namely 20 (87%) respondents have regular menstrual cycles. Of the 1 respondent with the body mass index category, the excess weight of the BB level was 1 (100%). The respondents had irregular menstrual cycles.

After testing the data analysis using the Spearman Rank's correlation test through computer assistance, it was obtained a value of 0.815 with a significance level of 0,000 where p value <0.05, so Ha was accepted where there was a significant relationship between body mass index and menstrual cycle in class XI at SMAN 8 Denpasar.

Keywords: Body Mass Index, Menstrual Cycle, Adolescents .

Abstrak :Hubungan indeks masa tubuh dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI Faktor yang dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi antara lain gangguan hormonal, status gizi, tinggi atau rendahnya IMT, stress, usia, penyakit metabolik seperti diabetes mellitus.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks masa tubuh (IMT) dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI di SMAN 8 Denpasar.

Penelitian ini menggunakan rancangan analitik korelasi dengan pendekatan crossectional. Menggunakan teknik sampling Simple Random Sampling. Jumlah responden sebanyak 53 responden dengan mengunakan uji statistik Spearman Rank’s.

(2)

80 . Setelah dilakukan uji analisis data dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank’s melalui bantuan komputer di dapatkan nilai 0,815 dengan tingkat hubunngan signifikansi 0,000 dimana p value <0,05, sehingga Ha diterima dimana terdapat hubugan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI di SMAN 8 Denpasar.

Kata Kunci : Indeks Masa Tubuh, Siklus Menstruasi, Remaja

PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang khusus dan penting karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa (Depkes RI, 2010).

Pertumbuhan dan kematangan organ reproduksi termasuk dalam perubahan fisik yang terjadi pada remaja. Perubahan pada perempuan diawali dengan datangnya menstruasi yang pertama kali atau menarch (Menurut Waryono,2010).

Kesehatan reproduksi wanita terutama pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berpotensi menimbulkan gangguan, termasuk gangguan menstruasi. Gangguan menstruasi pada dasarnya berhubungan erat dengan adanya gangguan hormon. Adanya gangguan dari kerja sistem hormonal ini terkait dengan status gizi. Menstruasi merupakan proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Menstruasi merupakan perdarahan teratur dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan telah menunaikan faalnya. Masa ini akan berubah perilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologis dan lain-lain. Pada wanita biasanya pertama kali mengalami menstruasi/menarche pada umur 12- 16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-35 hari, dengan lamanya

menstruasi selama 2-7 hari (Kusmiran, 2012).

Siklus menstruasi merupakan bagian dari proses regular yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Siklus ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan dan indung telur (Saryono, 2010).

Faktor yang dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi antara lain gangguan hormonal, status gizi, tinggi atau rendahnya IMT, stress (Gharravi, 2012), usia, penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, pemakaian kontrasepsi, tumor pada ovarium, dan kelainan pada sistem saraf pusat-Hipotalamus-Hipofisis. Ukuran tubuh pun berkorelasi dengan kelainan

menstruasi. World Health

Organization(WHO) menyebutkan bahwa indeks massa tubuh yang berada diatas ataupun dibawah batas normal dihubungkan dengan siklus yang tidak teratur.

(3)

81 angkatan 2012 Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas peneliti menemukan, sebanyak 25 % mahasiswi mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Berdasarkan pengukuran IMT Underweight 5% dan obesitas 35% di Bali belum diketahui secara spesifik dikarenakan oleh faktor-faktor demografis yang berbeda antar satu wilayah dengan lainnya.

Menurut penelitian May Risa Nur Isnaini tahun 2014 di Mantingan Ngawi hasil yang dapat diketahui hubungan indeks massa tubuh dengan siklus menstruasi pada siswi kelas X di MAN Tempursari dari distribusi ini diketahui bahwa ada kecenderungan siswi dengan IMT yang tidak normal (kurus dan gemuk) memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dimana (p) sebesar 0,035. < 0,05.

Berdasarkan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan peneilitian guna mengetahui Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) Dengan Siklus Menstruasi di SMAN 8 Denpasar pada Siswi Kelas XI Tahun 2017

METODE

Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XI di SMAN 8 Denpasar. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple random sampling. Dengan jumlah sampel 53 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner dan penilaian IMT dengan alat ukur timbangan dan tinggi badan

Analisa data analisis univariat disajikan dalam bentuk tabel presentase

kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan skala (Arikunto, 2010)

Tehnik analisa data bivariate yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik non parametrik, yaitu dengan menggunakan rumus Rank Spearman. tingkat kepercayaan 95% dengan nilai probabilitas 0,05 sehingga dapat ditentukan hipotesis yang diterima. Bila hasil p < 0,05 maka Ha diterima berarti ada hubungan , dan hasil p ≥ 0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada hubungan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data dideskripsikan sesuai hasil sebagai berikut.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Indeks Masa Tubuh

Sumber : Data Primer Penelitian

Berdasarkan tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa dari 53 hampir setengahnya 14 responden (26,4%) memiliki indeks masa tubuh berkategori kurus dan 15 responden (28,3%) memiliki indeks masa tubuh dengan kategori kelebihan BB tingkat berat.

(4)

82 kelebihan berat badan berdasarkan

Indeks Quatelet berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2). IMT adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta berkorelasi tinggi dengan massa lemak tubuh, selain itu juga penting untuk mengidentifikasi pasien obesitas yang mempunyai risiko mendapat komplikasi medis.

Berdasarkan hasil penelitian dari 53 responden diperoleh hampir setengahnya responden yaitu sebanyak 15 responden (28,3%) dengan kategori indeks masa tubuh (IMT) kelebihan BB tingkat berat. Menurut Direktorat Gizi Masyarakat RI tahun 2002 obesitas berpotensi menjadi faktor primer kasus degeneratif dan metabolik sindrom. Beberapa studi menunjukkan bahwa obesitas adalah risiko yang paling tinggi untuk penyakit jantung, DM, dan beberapa jenis kanker.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Siklus Menstruasi Siswi Kelas

Sumber : Data Primer Penelitian

Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh bahwa dari 53 responden, sebagian besar reponden yaitu 33 responden (62,3%) memiliki siklus menstruasi tidak teratur.

Menurut Sarwono (2011) siklus menstruasi merupakan daur menstruasi yang tiap bulannya dialami wanita dihitung mulai dari hari pertama menstruasi atau datang bulan, sampai hari pertama menstruasi di bulan berikutnya. Menstruasi dikatakan normal

bila didapati siklus mentruasi tidak kurang dari 24 hari, tetapi tidak melebihi 35 hari, kira-kira 24 – 35 hari dikatakan siklus menstruasi yang normal.

Masalah yang sering terjadi karena gangguan siklus menstruasi menurut Khorsidi dkk tahun 2012 adalah perasaan tertekan, payudara nyeri, badan sakit-sakit, perut serasa kembung, bengkak, ada rasa nyeri dan jadi lebih gampang marah atau sebaliknya dan perubahan emosi lainnya. Dari akibat gangguan siklus menstruasi tersebut dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktivitas sehari-hari, keluhan ini berhubungan dengan ketidakhadiran berulang di sekolah ataupun tempat kerja, sehingga dapat mengganggu produktifitas.

Tabel 5.3 Tabel Silang Hubungan Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Siklus Menstruasi Siswi di Kelas XI di SMAN 8

Sumber : Data Primer Penelitian

(5)

83 responden (100%) memiliki siklus

menstruasi tidak teratur dan dari 15 responden dengan kategori indeks masa tubuh kelebihan BB tingkat berat seluruhnya responden yaitu 15 responden (100%) memiliki siklus menstruasi tidak teratur.

Hasil uji statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar nilai signifikansi 0,000 (p < 0,050) maka H0

ditolak Ha diterima yang artinya ada

hubungan signifikan antara Indek Massa Tubuh (IMT) dengan siklus menstruasi. Hasil koefisien korelasi π = 0,815 dilihat dari tabel interpretasi koefisien korelasi sangat kuat nilai Rank Spearmen maka termasuk dalam rentan 0,80-0,100.

Hal ini sejalan dengan penelitian May Risa Nur Isnaini tahun 2014 di Mantingan Ngawi hasil yang dapat diketahui hubungan indeks massa tubuh dengan siklus menstruasi pada siswi kelas X di MAN Tempursari dari distribusi ini diketahui bahwa ada kecenderungan siswi dengan IMT yang tidak normal (kurus dan gemuk) memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Hasil uji korelasi dengan menggunakan Chi square menghasilkan nilai signifikansi (p) sebesar 0,035. Pengujian dilakukan dengan taraf signifikansi 5% (0,05), sehingga p 0,035 < 0,05

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di SMAN 8 Denpasar , dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hampir setengahnya dari responden memiliki indeks masa tubuh kelebihan BB tingkat berat.

2. Sebagian besar dari responden memiliki siklus menstruasi tidak teratur.

3. Terdapat hubungan yang signfikan dengan tingkat korelasi sangat kuat antara indeks masa tubuh (IMT) dengan siklus menstruasi.

DAFTAR RUJUKAN

Depkes RI. 2010. Profil kesehatan Indonesia 2001 Menuju Indonesia sehat 2010. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Gharravi, AM. 2012. Menstrual Cycle Patterns of College Students in

Gorgan-Northeast of Iran:

Identify Its Association with Sociodemographic Factors

Kusmiran, Eny. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta Selatan: Salemba Medika

May, R. 2014. Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Siklus Menstruasi pada Siswi Kelas X di SMAN Tempursari. Skripsi : STIKES Aisyiyah Surakarta

Saryono. 2009. Sindrom Premenstruasi. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sarwono, S.W, 2011. Psikologi Remaja. Jakarta : PT Grafindo Persada

(6)

Gambar

Tabel 5.1  Distribusi Frekuensi  Berdasarkan
Tabel 5.3 Tabel Silang Hubungan Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Siklus Menstruasi Siswi di Kelas XI di SMAN 8 Denpasar

Referensi

Dokumen terkait

It lays out what the threat to business is from unscrupulous intruders; it frames the problem in terms of risk management; it tells you how to build an appropri- ate corporate

Begitu juga dengan anak usia dini, anak membutuhkan arahan atau suatu permainan yang menarik yang dimana dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak

[r]

- Bahwa pada hari dan tempat tersebut diatas berawal dari anak melihat rumah milik saksi Korban yang terletak bersebelahan dengan rumah orangtua anak dalam keadaan

jamur yang kemudian berubah menjadi hijau sesuai dengan spora yang menjadi. dewasa (Moslim,

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui peran nilai

Saat pemerintahan Soeharto, beliau menggunakan strategi pembangunan ekonomi tanpa memikirkan bidang-bidang lain seperti politik, dan sosial sedangkan sekarang

Bersama ini kami sampaikan bahwa apabila saudara tidak dapat memenuhi Undangan pembuktian kualifikasi ini maka Perusahaan Saudara dinyatakan gugur dan tidak