114
BUMI WARAS BANDAR LAMPUNG
Susilawati1, Julia2 1,2
Universitas Malahayati Email: susilawati_samaly@yahoo.com
Abstrack: Effect of Giving Olive Oil on the Striae Gravidarum Incidence in Pregnant Women in BPS DA., Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung. As a result of the many changes that mother was during pregnancy, commonly mothers feel anxious and depressed to face of such changes. In the USA in 2004, from 8000, there were 21.9% of pregnant women who suffer from anxiety. In Indonesia, there were pregnant women who experience anxiety, as many as 107,000 people (28.7%). The aim of research were to determine the effect of olive oil on the incidence of striae gravidarum in pregnant women in BPS DA. Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung, in 2016. Design of this research was survey method analytic experiment, pretest-posttest design with control group. The population in this study were all pregnant women with primigravidae, aged pregnancy 20-28 weeks. The sampling technique was accidental sampling. Analysis of the data were used bivariate analysis using independent t-test. The result showed that there were 30 respondents of pregnant women who have striaegravidarum in BPS DA, Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung, in 2016. There were 15 respondents who were not given olive oil, and 15 respondents who were given olive oil. Average values of striaegravidarum in pregnant women who were not given olive oil were 2.93±1,831, while the average value striaegravidarum in pregnant women who were given olive oil in a days were 3.13±1.642. The results of independent sample t test were obtained p-value=0.007 (p-value<α=0.05), it was no significant influence between given of olive oil to striaegravidarum in mothers pregnant in BPS DA., Str. Keb Bumi Waras, Bandar Lampung, in 2016.
Keywords : Olive oil, Striae Gravidarum, Pregnant Women
Abstrak: Pengaruh Pemberian Minyak Zaitun terhadap Kejadian Striae Gravidarum pada Ibu Hamil di BPS DA., Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung. Akibat dari banyaknya perubahan yang dihadapi ibu selama kehamilan, tidak jarang ibu merasa cemas dan depresi menghadapi perubahan tersebut. Di USA pada tahun 2004, dari 8000 wanita hamil terdapat 21,9% yang menderita kecemasan. Di Indonesia terdapat data wanita hamil yang mengalami kecemasan ada sebanyak 107.000 orang (28,7%). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak zaitun terhadap kejadian striaegravidarum pada ibu hamil di BPS DA, Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan metode surveyanalitik dengan pendekatan eksperimen dengan rancangan pretest-posttest with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida dengan usia kehamilan 20-28 minggu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan
accidental sampling. Analisis data yang digunakan yaitu analisis bivariat dengan Uji t-independent. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil dari 30 responden ibu hamil yang mengalami striae gravidarum di BPS DA., Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016 diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) striae gravidarumpada ibu hamil dari 15 responden yang tidak diberikan minyak zaitun adalah 2.93 dengan standar deviasi 1.831 sedangkan nilai rata-rata (mean) striae gravidarum pada ibu hamil dari 15 responden yang diberikan minyak zaitun adalah 3.13 dalam sehari dengan standar deviasi 1.642. Hasil uji statistik dengan uji independent sample t-test diperoleh p-value=0.007 (p-value<α=0,05), hasil ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian minyak zaitun terhadap striae gravidarum pada ibu hamil di BPS DA.Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016.
Kata kunci: Minyak zaitun, Striae Gravidarum, Ibu hamil
Kehamilan merupakan suatu krisis dan dapat menjadikan suatu ketidakseimbangan terlebih lagi apabila kehamilan merupakan suatu
pengalaman baru dan dapat menjadi stressor
(faktor yang menimbulkan stress) bagi suami istri, dimana beberapa stressor dapat diduga dan ada yang tidak terduga (tidak terantisipasi) misalnya komplikasi kehamilan, sedangkan reaksi terhadap stress bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain dan dari waktu ke waktu pada orang yang sama. Beberapa tingkat perubahan selama kehamilan tidak dapat dihindari, dan karena perubahan sering kali dalam jangka waktu yang singkat, maka beberapa ahli sosial dan ahli klinis menyatakan bahwa kehamilan adalah salah satu tipe krisis dan keadaan tersebut dapat menjadikan ketidakseimbangan. Kehamilan adalah krisis maturasi yang dapat menimbulkan stress dan kecemasan, tetapi merupakan suatu pengalaman yang berharga karena akan mengemban pengalaman yang lebih besar.
Adaptasi anatomik, dan fisiologik serta biokimiawi yang terjadi pada wanita selama masa kehamilan yang pendek itu begitu besar. Perubahan-perubahan tersebut segera terjadi setelah fertilisasi dan berlanjut sepanjang kehamilan.Kebanyakan adaptasi yang besar sekali ini terjadi sebagai respon terhadap stimulasi fisiologik yang diberikan oleh janin atau jaringan janin, sistem komunikasi ibu-janin. Sangat menakjubkannya adalah bahwa wanita yang sedang hamil tersebut kembali dengan hampir sempurna keadaannya sebelum hamil setelah melahirkan dan setelah berhenti menyusui.
Perubahan akibat kehamilan dialami oleh seluruh tubuh wanita, mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler, integumen, endokrin, metabolisme,
musculoskeletal, payudara, kekebalan dan sistem reproduksi khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna.Dalam hal ini hormon estrogen dan progesteron mempunyai peranan penting (Rukiyah, 2009).
Salah satu perubahan yang terjadi pada ibu hamil yaitu striae gravidarum. Striae gravidarum
adalah bentuk parut dari kulit karena terjadinya peregangan pada saat hamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan.Sekitar 90% wanita memiliki striae gravidarum terutama di trimester terakhir kehamilan. Beberapa striae gravidarum
menghilang dengan berjalannya waktu, sementara yang lain striae gravidarum tetap sebagai permanen. Adanya striae gravidarum
yang permanen tentu akan membuat ibu khawatir, ibu akan merasa dibeberapa bagian tubuhnya tidak menarik dan terganggu dengan adanya striae gravidarum yang masih akan
membekas bahkan pada kehamilan selanjutnya (www.motherandbaby.co.id).
Adanya striae gravidarum dan keparahan
striae gravidarum bervariasi antara populasi.Salah satu literatur menunjukkan bahwa dalam populasi umum di Amerika Serikat, ada 50%-90% mengalami adanya striae gravidarum
pada saat kehamilan. Sebagian sebagai hasil dari perubahan normal hormonal kehamilan dan sebagian karena peregangan lapisan kulit. Hampir 45% wanita mengalami striae gravidarum selama kehamilan sebelum usia 24 minggu kehamilan.
Akibat dari banyaknya perubahan yang dihadapi ibu selama kehamilan, tidak jarang ibu merasa cemas dan depresi menghadapi perubahan tersebut. Di USA pada tahun 2004, dari 8000 wanita hamil terdapat 21,9% yang menderita kecemasan. Di Indonesia terdapat data wanita hamil yang mengalami kecemasan ada sebanyak 107.000 orang (28,7%). Kecemasan bisa sangat berbahaya pada ibu hamil, karena mampu mempengaruhi kesehatan janin atau si ibu (www.parentindonesia.co.id).
Sedangkan berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011, jumlah ibu hamil yang ada di provinsi Lampung pada tahun 2011 yaitu kecemasan selama kehamilan karena perubahan yang terjadi pada saat kehamilan seperti striae gravidarum adalah dengan cara mengurangi keparahan terjadinya striae gravidarum. Striae gravidarum dapat dicegah atau dikurangi dengan penggunaan minyak zaitun. Minyak zaitun dipilih karena minyak zaitun kaya akan vitamin E. 100 g minyak ekstra virgin mengandung 14,39 mcg (sekitar 96%) alpha tocopherol. Sedangkan pada minyak kelapa (Virgin Coconut Oil) dalam 100 g nya hanya mengandung 0,1 mg Vitamin E. Vitamin E merupakan antioksidan larut lemak yang kuat, diperlukan untuk menjaga membran sel, selaput lendir dan kulit dari radikal bebas berbahaya. Selain itu, minyak zaitun mempunyai kandungan lemak tak jenuh tunggal yang lebih stabil pada suhu tertinggi dibanding minyak lain seperti minyak kelapa yang banyak mengandung lemak jenuh dimana minyak zaitun adalah salah satu minyak paling sehat untuk dikonsumsi.
oleh masyarakat. Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada bulan Februari 2016 diperoleh data jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPS DA., Str. Keb sejak bulan januari 2016 adalah sebanyak 316 orang ibu hamil. Ibu dengan jumlah multigravida sebanyak 183 orang dan jumlah ibu primigravida sebanyak 133 orang, 83 orang diantaranya menyatakan mengalami tanda-tanda munculnya striae gravidarum pada kehamilannya (BPS DA., Str. Keb Bumi Waras, 2016).
METODE PENELITIAN
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan eksperimen dengan rancangan pretest-posttest with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil primigravida dengan usia kehamilan 20-28 minggu. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan accidental sampling. Analisis data yang digunakan yaitu analisis bivariat dengan Uji t-independent.
HASIL
A. ANALISIS UNIVARIAT
1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kasus Striae Gravidarum
Tabel 1. Distribusi Frekuensi berdasarkan Kasus Striae Gravidarum
Striae Gravidarum Frek %
Ada Striae Gravidarum 27 90 Tidak ada striae gravidarum 3 10 Jumlah 30 100
Sumber: BPS DA, Str. Keb, 2016
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa dari jumlah responden 30 orang (100%), Jumlah ibu hamil yang mempunyai striae gravidarum di BPS DA., Str. Keb sebanyak 27 orang (90%).Sedangkan untuk jumlah ibu hamil yang tidak mempunyai striae gravidarum di BPS DA., Str. Keb adalah sebanyak 3 orang (10%). Hasil tersebut menunjukan bahwa lebih banyak ibu hamil yang memiliki striae gravidarum
dibandingkan dengan yang tidak memiliki striae gravidarum di BPS DA., Str. Keb.
2. Frekuensi Striae Gravidarum Pada Ibu Hamil
Tabel 2. Rata-rata Score Frekuensi Striae Gravidarum Pada Ibu Hamil Kelompok Variabel n Mean SD SE
Ibu Hamil Skor frekuensi
striae gravidarum
yang tidak diberikan minyak zaitun
15 2.93 1.831 0.473
Ibu Hamil Skor frekuensi
striae gravidarum
yang diberikan minyak zaitun
15 3.13 1.642 0.424
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hasil pengukuran score frekuensi striae gravidarum pada ibu hamil dari 15 responden yang tidak diberikan minyak zaitun diketahui rata-rata score frekuensi striae gravidarum pada ibu hamil adalah 2.93 dalam sehari (SD:1.831) (SE:0.473).Sedang hasil pengukuran score frekuensi striae gravidarum pada ibu hamil dari 15 responden yang diberikan minyak zaitun diketahui rata-rata score frekuensi striae gravidarum pada ibu hamil adalah 3.13 dalam sehari (SD: 1.642) (SE: 0.424).
Tabel 3.Pemberian Minyak Zaitun terhadap Kejadian Striae Gravidarum pada Ibu Hamil
Striae Gravidarum n Mean St. Dev
p-value
Tidak diberikan
minyak zaitun 15 2.93 1.831
0.007 Diberikan minyak
zaitun 15 3.13 1.642
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa nilai rata-rata (mean) striae gravidarumpada ibu hamil dari 15 responden yang tidak diberikan minyak zaitun adalah 2.93 dalam sehari dengan standar deviasi 1.831 sedangkan nilai rata-rata (mean)
striae gravidarum pada ibu hamil dari 15 responden yang diberikan minyak zaitun adalah 3.13 dalam sehari dengan standar deviasi 1.642.
Hasil uji statistik dengan uji independent sample t testdiperoleh p-value=0.007 (p-value<
ibu hamil di BPS DA., Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Minyak Zaitun Terhadap Kejadian Striae Gravidarum Pada Ibu Hamil di BPS DA., Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016 adalah ada pengaruh yang signifikan dan secara lengkapnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. ANALISIS UNIVARIAT
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kasus Strie Gravidarum
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa dari jumlah responden 30 orang (100%), jumlah ibu hamil yang mempunyai striae gravidarum di BPS DA., Str. Keb sebanyak 27 orang (90%).Sedangkan untuk jumlah ibu hamil yang tidak mempunyai striae gravidarum di BPS DA., Str. Keb adalah sebanyak 3 orang (10%).Hasil tersebut menunjukan bahwa lebih banyak ibu hamil yang memiliki striae gravidarum
dibandingkan dengan yang tidak memiliki striae gravidarum di BPS DA., Str. Keb.
Meningkatnya kejadian striae gravidarum
karena terjadinya peregangan pada saat hamil dan kenaikan berat badan selama kehamilan.Sekitar 90% wanita memiliki striae gravidarum terutama di trimester terakhir kehamilan. Beberapa striae gravidarum menghilang dengan berjalannya waktu, sementara yang lain striae gravidarum
tetap sebagai permanen. Adanya striae gravidarum yang permanen tentu akan membuat ibu khawatir, ibu akan merasa dibeberapa bagian tubuhnya tidak menarik dan terganggu dengan adanya striae gravidarum yang masih akan membekas bahkan pada kehamilan selanjutnya (www.motherandbaby.co.id).
Rata-rata Score Frekuensi Striae Gravidarum Pada Ibu Hamil Yang Tidak Diberikan Minyak Zaitun
Pada penelitian ini, didapatkan hasil dari 15 responden ibu hamil yang mengalami striae gravidarum di BPS DA., Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016, score frekuensi
striae gravidarum pada ibu hamil yang tidak diberikan minyak zaitun diketahui mean 2.93 (SD:1.831) (SE:0.473). Striae gravidarum adalah retak pada kulit perut, pinggang dan paha.Akan menghilang perlahan-lahan sekitar 6-12 bulan pascapersalinan. Kondisi ini akan dialami semua
ibu hamil, termasuk yang kenaikan bobotnya hanya sedikit. Bedanya jika kenaikannya tidak drastis maka kulit hanya sedikit meregang sehingga keretakan yang terjadi tidak terlalu parah (Astuti, 2012).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh F. Soltanipoor, M. Deleram, dkk tentang efek minyak zaitun pada pencegahan striae gravidarum: sebuah uji klinik terkontrol acak yang dilakukan di dua pusat kesehatan dan tiga rumah sakit dari fakultas ilmu kedokteran Universitas Teheran antara tahun 2009 dan 2010 dengan jumlah sampel 240 responden yang dibagi secara acak menjadi masing-masing 120 responden kelompok eksperimen dan 120 responden kelompok kontrol. Dimana kelompok eksperimen diberikan intervensi minyak zaitun sebanyak 1 cc. sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan krim atau minyak selama penelitian. Setelah dilakukan intervensi, ternyata didapatkan hasil bahwa nilai mean pada kelompok eksperimen lebih besar dari nilai mean
pada kelompok kontrol.
Rata-rata Score Frekuensi Striae Gravidarum pada Ibu Hamil yang Diberikan Minyak Zaitun
Pada penelitian ini, didapatkan hasil dari 15 responden ibu hamil yang mengalami striae gravidarum di BPS DA., Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016, score frekuensi
striae gravidarum pada ibu hamil yang diberikan minyak zaitun diketahui mean 3.13 (SD:1.642) (SE:0.424). Rata-rata score Frekuensi pada ibu hamil yang diberikan minyak zaitun lebih tinggi dari pada ibu hamil yang tidak diberikan minyak zaitun, artinya kejadian striae gravidarum pada ibu hamil yang diberikan minyak zaitun menurun dibandingkan pada ibu hamil yang tidak diberikan minyak zaitun.
Hal ini desebabkan karena Minyak zaitun (Olive Oil) adalah minyak hasil perasan dari buah zaitun. Pada masa mesir kuno, minyak zaitun dianggap sebagai minyak suci.Hingga saat ini Italia dan Spanyol berada dibarisan terdepan Negara penghasil minyak zaitun, disusul Yunani, Tunisia, Maroko dan Amerika Serikat (AS). Sedangkan kawasan mediterania dikenal sebagai produsen pohon dan buah zaitun. Panen buah zaitun membutuhkan waktu yang lama karena pohon zaitun berbuah pada usia 15-20 tahun). Kandungan yang ada pada Minyak Zaitun memberikan kelembapan pada kulit ibu hamil khususnya bagian perut ibu yang meregang yang akan menyebabkan terjadinya Striae Gravidarum
B. ANALISIS BIVARIAT
Pengaruh Pemberian Minyak Zaitun Terhadap Kejadian Striae Gravidarum
Pada penelitian ini, didapatkan hasil dari 30 responden ibu hamil yang mengalami striae gravidarum di BPS DA., Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016 diketahui bahwa nilai rata-rata (mean)striae gravidarumpada ibu hamil dari 15 responden yang tidak diberikan minyak zaitun adalah 2.93 dengan standar deviasi 1.831 sedangkan nilai rata-rata (mean) striae gravidarum pada ibu hamil dari 15 responden yang diberikan minyak zaitun adalah 3.13 dalam sehari dengan standar deviasi 1.642.
Hasil uji statistik dengan uji independent sample t testp-value = 0.007 (p-value< α = 0,05), hasil ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pemberian minyak zaitun terhadap striae gravidarum pada ibu hamil di BPS DA., Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian oleh F. Soltanipoor, M. Deleram, dkk tentang efek minyak zaitun pada pencegahan striae gravidarum bahwa ternyata didapatkan hasil ada perbedaan yang signifikan dalam pengembangan
striae gravidrum.
Striae gravidarum dapat dicegah atau dikurangi dengan penggunaan minyak zaitun. Minyak zaitun dipilih karena minyak zaitun kaya akan vitamin E. 100g minyak ekstra virgin
mengandung 14,39mcg (sekitar 96%) alpha tocopherol, sehingga dapat menjaga kelembapan kulit pada ibu hamil, Sedangkan pada minyak kelapa (Virgin Coconut Oil) dalam 100g nya hanya mengandung 0,1 mg Vitamin E. Vitamin E merupakan antioksidan larut lemak yang kuat, diperlukan untuk menjaga membran sel, selaput lendir dan kulit dari radikal bebas berbahaya. Selain itu, minyak zaitun mempunyai kandungan lemak tak jenuh tunggal yang lebih stabil pada suhu tertinggi dibanding minyak lain seperti minyak kelapa yang banyak mengandung lemak jenuh dimana minyak zaitun adalah salah satu minyak paling sehat untuk dikonsumsi (Geniofarm, 2010).
Menurut peneliti, untuk mencegah kecemasan pada ibu hamil karena perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan khususnya pada kejadian striae gravidarum, sangat efektif dan efisien dengan menggunakan Minyak Zaitun dan digunakan secara rutin, kandungan yang ada pada Minyak Zaitun dapat dengan efektif mencegah terjadinya striae gravidarum, Minyak Zaitun Dapat memberikan kelembapan tersendiri bagi kulit ibu yang mengalami striae gravidarum
karena terjadinya peregangan pada perut akibat dari pembesaran Uterus dari janin yang semakin hari semakin membesar. Selain khasiat dan kandungan minyak zaitun yang sangat baik bagi kesehatan kulit yang terbukti dari teori-teori dan referensi yang ada, minyak Zaitun juga sangat efisien dan mudah didapatkan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data dengan jumlah responden 30 ibu hamil di BPS DA., Amd. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Frekuensi striae gravidarum pada ibu hamil yang diberikan minyak zaitun di BPS DA. , Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016 dengan nilai rata-rata score frekuensi striae gravidarum 3.13. Sedang frekuensi striae gravidarum pada ibu hamil yang tidak diberikan minyak zaitun di BPS DA.Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung Tahun 2016 dengan nilai rata-rata score frekuensi striae gravidarum 2.93.
2. Ada pengaruh pemberian minyak zaitun terhadap striae gravidarum pada ibu hamil di BPS DA., Str. Keb Bumi Waras Bandar Lampung dengan nilai p-value=0.007.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis statistik, maka dapat penulis sarankan sebagai berikut:
1. Bagi Pendidikan/ Institusi Universitas Malahayati
Disarankan agar penelitian ini dapat dijadikan referensi baru sebagai sarana informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang manfaat minyak zaitun terhadap ibu hamil. Diharapkan juga mahasiswa akademi kebidanan lainnya dapat melanjutkan atau memperbaiki penelitian ini di kemudian hari.
2. Bagi Tenaga Kesehatan di BPS DA, Str.,Keb
maka cara ini bisa diaplikasikan kepada ibu hamil.
3. Bagi Ibu hamil yang mengalami striae gravidarum
Disarankan ibu hamil untuk menggunakan minyak zaitun sejak awal kehamilan untuk menghindari peregangan pada kulit yang berat pada saat kehamilan lanjut. Karna minyak zaitun sangat baik untuk menjaga elastitistas kulit. Jika minyak zaitun digunakan sejak awal kehamilan, diharapkan minyak zaitun dapat membantu mencegah maupun membantu mengurangi kejadian striae gravidarum pada ibu hamil. 4. Bagi Peneliti Lain
Diharapkan bagi peneliti lain agar hasil penelitian ini dapat memberikan informasi
atau gambaran contoh yang sangat berguna bagi peneliti selanjutnya. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan sebagai penelitian selanjutnya khususnya mengenai pengaruh pemberian minyak zaitun terhadap striae gravidarum
pada ibu hamil sehingga peneliti selanjutnya bisa lebih mengembangkan hasil penelitian ini. Dan juga disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan jangka waktu yang lebih lama serta menggunakan rancangan penelitian sebelum (pre) – sesudah (post) sehingga pengaruh dari pemberian minyak zaitun bisa dilihat dan lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Hutari Puji.2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan ibu I (Kehamilan). Yogyakarta: Rohima Press.
BPS Desi Andriani, Str. Keb.2016. Medical Record. Bandar Lampung.
BKKBN.
www.bkkbn.go.id/kependudukan/Pages/Da taLainlain/Profil_kesehatan_indonesia/kes ehatan_ibu/Jumlah_Ibu_Hamil/Nasional.as px (Diakses Pada Tanggal 20 Februari 2016, Pukul 10.00 WIB).
F. Soltanipoor, M. Deleram, Dkk. 2010. Efek Minyak Zaitun pada Pencegahan striae gravidarum. Fakultas ilmu Kedokteran Universitas Teheran.
GenioFam. 2010. Mempersiapkan dan Menjaga Kehamilan. Yogyakarta: Leutika.
Khadijah, Zaza. 2014. Khasiat Dahsyat Minyak Zaitun, Yogyakarta: Gapura Publishing. Mother and Baby. Gejala Depresi Pada Ibu
Hamil.www.motherandbaby.co.id (Diakses pada Tanggal 20 Februari 2016, Pukul 10.00 WIB).
Parents Indonesia. Pengaruh Kecemasan Terhadap Kehamilan. www.parentsindonesia.com (Diakses pada Tanggal 20 Februari 2016, Pukul 10.00 WIB).