•ASSALAAMU’ALAIKUM WR.WB
3. PENDEKATAN MEMPELAJARI MUHAMMADIYAH
PENDEKATAN HISTORIS
PENDEKATAN IDIOLOGIS
ARTI DAN PENGERTIAN MUHAMMADIYAH
ARTI MUHAMMADIYAH
Kata
„
Muhammadiyah
“
berasal dari kata
“
Muhammad
“
dan
“
Ya
“
( Nisbiyah ), berarti :
Pengikut Nabi Muhammad saw.
Persyarikatan ini diberi nama
“
Muhammadiyah
Muhammadiyah ?
“
Muhammadiyah adalah Gerakan
Islam, Dakwah Amar Ma
‟
ruf Nahi
Munkar dan Tajdid bersumber pada Al
Qur
‟
an dan As Sunnah.
”
(Anggaran
Dasar Muhammadiyah Bab II, Pasal 4
Muhammadiyah
sebagai Gerakan Islam
Muhammadiyah bercita-cita dan bekerja
didasarakan pada nilai ajaran Islam dan
untuk terwujudnya masyarakat islam yang
sebenar-benarnya, untuk melaksanakan
fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan
Bagi Muhammadiyah Islam
•
Muhammadiyah berkeyakinan bahwa
risalah yang dibawa para Nabi hingga Nabi akhir
zaman Muhammad s.a.w, adalah agama Allah
yang lengkap dan sempurna. Yang didalamnya
mengandung ajaran berupa perintah-perintah
dan larangan
–
larangan tetapi juga petunjuk
–
petunjuk untuk keselamatan hidup umat
•
Muhammadiyah memandang
bahwa Islam merupakan agama
yang mengandung nilai
–
nilai
kemajuan
untuk mewujudkan
“ kemajuan “
dalam pandangan
Islam adalah kebaikan yang serba
utama, yang melahirkan
keunggulan
Islam yang berkemajuan melahirkan dan
memancarkan pencerahan yang secara
teologis merupakan refleksi dari nilai
–
nilai transendetal, liberasi, emansipasi,
dan humanisasai sebagaimana terkandung
dalam Q.S. Ali
Imran 104
dan 110 ( yang menjadi inspirasi lehirnya
104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.
[217]. Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah;
10. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
Islam berkemajuan menyemaikan benih – benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, serta keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat
manusia. Islam yang mnjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki – laki maupun perempuan. Islam yag
menggelorakan misi anti kekerasan, anti penindasan, anti keterbelakangan, dan anti terhadap segala bentuk
2. DAKWAH AMAR MAKRUF NAHI
MUNGKAR
DITUJUKAN KEPADA PERSEORANGAN DAN MASYARAKAT
PERSEORANGAN
ISLAM : TAJDID
NON ISLAM :
DIAJAK AGAR MASUK ISLAM
MASYARAKAT : BERSIFAT PERBAIKAN, BIMBINGAN SERTA
adapun da‟wah dan tajdid bagi
Muhammadiyah merupakan jalan
perubahan untuk mewujudkan Islam
sebagai agama bagi kemajuan hidup umat
manusia sepanjang zaman. Dan dalam
perspektif Muhammadiyah, Islam
merupakan agama yang
berkemajuan
(dinul khadloroh )
yang kehadirannya membawa
Rahmatan
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN TAJDID
TAJDID : PEMURNIAN AJARAN ISLAM
SUMBER AJARAN ISLAM
AL
– QUR’AN
AL-QUR
’
AN
Al- qur
’
an adalah wahyu Allah
yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw ( baik isi
2. As- Sunnah
As-Sunnah adalah semua
ucapan, perbuatan, taqrir
Pengembangan pemiiran Islam
TRIADIK / HERMENEUTIS
Ar-rujuk
Ilal Qur’an dan
as-Sunnah
Realitas sosial kini
dan mendatang
Historis dan realitas
IJTIHAD
Ijtihad
: Mencurahkan segenap
kemampuan berfikir dalam menggali
dan merumuskan ajaran Islam baik
bidang hukum, aqidah, filsafat,
tasawwuf, maupun disiplin ilmu lainnya
berdasarkan wahyu dengan
MAQASHID AL-
SYAR’I
Maqashid al-Syari'ah
: Tujuan ditetapkan
hukum dalam Islam adalah untuk memelihara
kemashlahatan manusia sekaligus untuk
menghindari mafsadat, yakni memelihara
agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Tujuan
tersebut dicapai melalui penetapan hukum yang
TALFIQ
Talfiq
: Menggabungkan beberapa
pendapat dalam satu perbuatan syar'i.
Talfiq terjadi dalam konteks taqlid dan
ittiba'.
Muhammadiyah membenarkan
TARJIH
Tarjih
: Secara teknis tarjih adalah proses analisis
untuk menetapkan hukum dengan menetapkan dalil
yang lebih kuat (rajih), lebih tepat analogi dan lebih kuat
maslahatnya. Sedangkan secara institusional majlis
tarjih adalah lembaga ijtihad jama'i (organisatoris) di
lingkungan Muhammadiyah yang anggotanya terdiri
dari orang-orang yang meiliki kompetensi ushuliyah dan
AL-SUNNAH AL-MAQBULAH
Al-Sunnah al-maqbulah
:
perkataan, perbuatan dan
ketetapan dari Nabi saw. Yang
menurut hasil analisis memenuhi
TA’ABBUDI
Ta'abbudi
: Perbuatan-perbuatan ubudiyah
yang harus dilakukan oleh mukallaf
sebagai wujud penghambaan kepada Allah
swt. tanpa boleh ada penambahan atau
pengurangan. Perbuatan ta'abbudi tidak
TA’AQQULI
Ta'aqquli
: Perbuatan-perbuatan
ubudiyah mukallaf yang bersifat
ta'aqquli berkembang dan dinamis.
SUMBER HUKUM
Sumber Hukum
: Sumber hukum
bagi Muhammadiyah adalah
QOTH’IYYUL AL
-WURUD
Qath'iyyu al-Wurud
: Nash yang memiliki
kepastian dalam aspek penerimaannya
karena proses penyampaiannya
meyakinkan dan tidak mungkin ada
QATH’IYYU AL
-DALALAH
Qath'iyyu al-Dalalah
: Nash yang
memiliki makna pasti karena
dikemukakan dalam bentuk lafadz
bermakna tunggal dan tidak dapat
DHANNIYU AL-WURUD
Dhanniyu al-wurud
: Nash yang tidak
memiliki kepastian dalam aspek
penerimaannya, karena poses
penyampaiannya kurang menyakinkan dan
karena ada kemungkinan keterputusan,
PENERTIANIJTIHAD
Ijtihad : mencurahkan segenap
kemampuan berfikir dalam menggali dan
merumuskan syar'i yang bersifat dhanni
dengan menggunakan metoda tertetntu
yang dilakukan oleh yang berkompeten
POSISI DAN FUNGSI IJTIHAD
Posisi ijtihad bukan sebagai sumber hukum
melainkan sebagai metode penetapan
hukum, sedangkan fungsi ijtihad adalah
sebagai metode untuk merumuskan
ketetapan-ketetapan hukum yang belum
Ruang lingkup ijtihad
Masalah-masalah yang terdapat dalam
dalil-dalil dhanni.
Masalah-masalah yang secara
Metode, pendekatan dan tekhnik
1. Metode
Bayani (semantik) yaitu metode yang menggunakan
pendekatan kebahasaan
Ta'lili (rasionalistik) yaitu metode penetapan hukum
yang menggunakanpendekatan penalaran
2. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam
menetapkan hukum-hukum ijtihadiah adalah
:
Al-Tafsir al-ijtima'i al-ma'asir (hermeneutik)
Al-Tarikhiyyah (historis)
Al-Susiulujiyah (sosiologis)
3. Teknik
Teknik yang digunakan dalam
menetapkan hukum adalah :
•
Ijmak
•
Qiyas
•
Mashalih Mursalah
Ta'arudh Al-Adillah
•Ta'arudh Al-Adillah adalah pertentangan beberapa dalil yang masing-masing menunjukkan ketentuan hukum yang berbeda.
•Jika terjadi ta'arudh diselesaikan dengan urutan cara-cara sebagai berikut :
•Al-Jam'u wa al-taufiq, yakni sikap menerima semua dalil yang walaupun dhairnya ta'arudh. Sedangkan pada dataran
pelaksanaan diberi kebebasan untuk memilihnya (tahyir).
•Al-Tarjih, yakni memilih dalilyang lebih kuat untuk diamalkan dan meninggalkan dalil yang lebih lemah.
•Al-Naskh, yakni mengamalkan dalil yang munculnya lebih akhir.
Ta'arudh Al-Adillah
•Ta'arudh Al-Adillah adalah pertentangan beberapa dalil yang masing-masing menunjukkan ketentuan hukum yang berbeda.
•Jika terjadi ta'arudh diselesaikan dengan urutan cara-cara sebagai berikut :
•Al-Jam'u wa al-taufiq, yakni sikap menerima semua dalil yang walaupun dhairnya ta'arudh. Sedangkan pada dataran
pelaksanaan diberi kebebasan untuk memilihnya (tahyir).
•Al-Tarjih, yakni memilih dalilyang lebih kuat untuk diamalkan dan meninggalkan dalil yang lebih lemah.
•Al-Naskh, yakni mengamalkan dalil yang munculnya lebih akhir.
NETODE TARJIH TERHADAP NAS
Pentarjihan terhadap nash dilihat dari beberapa segi :
sanad
kualitas maupun kuantitas rawi bentuk dan sifat periwayatan sighat al-tahamul wa al-ada'
Segi matan
matan yang menggunakan sighat nahyu lebih rajih dari sighat amr matan yang menggunakan sighat khas lebih rajih dari sighat 'am
Segi Materi hukum
Posisi Islam dan pemikiran Islam
Prinsip Pengembangan Pemikiran Islam
Manhaj peengembangan pemikiran Islam dikembangkan atas dasar prinsip-prinsip yang menjadi orientasi utamanya, yaitu :
•Prinsip al-mura'ah (konservasi) yaitu upaya pelestarian nilai-nilai dasar yang termuat dalam wahyu untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul. Pelestarian ini dapat dilakukan dengan cara pemurnian (purification) ajaran Islam. Ruang lingkup pelestarian adalah bidang aqidah dan ibadah mahdhah.
•Prinsip al-tahdithi (inovasi) yaitu upaya penyempurnaan ajaran Islam guna memenuhi tuntutan spiritual masyarakat Islam sesuai dengan perkembangan sosialnya. Penyempurnaan ini dilakukan dengan cara reaktualisasi, reinterpretasi, dan revitalisasi ajaran Islam.
Kerangka Merodologi Pengembangan Pemikiran Islam
Pen
dek
atan Bayani
Pendekatan bayani sudah lama dipergunakan oleh para fuqaha', mutakallimun dan ushulliyun.Bayani adalah pendekatan untuk : a) memahami atau menganalisis teks guna menemukan atau mendapatkan makna yang dikandung dalam (atau diendaki) lafadz, dengan kata lain pendekatan ini dipergunakan untuk mengeluarkan makna zahir dari lafz dan 'ibarah yang zahir pula; dan b)istinbat hukum-hukum dari al-nusus al-diniyah dan al-Qur'an khususnya.
Penekatan burhani
Pendekatan irfani
PENUTUP
Hasil Rumusan Manhaj Pengembangan Islam Muhammadiyah ini bersifat toleran dan terbuka. Toleran yang berarti
Muhammadiyah tidak menganggap pendapat yang berbeda dengan putusan pemikiran Muhammadiyah sebagai pendapat yang salah. Terbuka, berarti Muhammadiyah menerima kritik
konstruktif terhadap hasil rumusan pengembangan pemikirannya asal arumentasinya didasarkan pada dalil yang lebih kuat dan argumentasi yang lebih akurat.
LATAR BELAKANG
BERDIRINYA MUHAMMADIYAH
Prof. Mukti Ali, dalam bukunya
“
Interprestasi amalan
Muhammadiyah
“
menyimpulkan ada empat faktor :
1.
Ketidak bersihan dan campur aduknya kehidupan
agama Islam di Indonesia
2.
Ketidal efisiennya lembaga
–
lembaga pendidikan
agama.
3.
Aktivitas misi
–
misi Katolik dan Protestan.
4.
Sikap merendahkan kelompok intelektual terhadap
Atau
secara
garis
besar
latar
belakang berdirinya Muhammadiyah
ada dua :
1.
Subjektif
2.
Objeltif
Internal
Eksternal
1. Kehidupan beragama.2. Kwalitas pendidikan 3. Kondisi sosial, politik
4. dan ekonomi
1. Kristenisasi.
KELAHIRAN MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah l ahir di Kauman Yogyakara
pada tanggal 18 November 1912 bertepapatan
dengan tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H.
Didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan yang semasa
Faktor Pendiri
Kelahiran dan berdirinya Muhammadiyah pada awal berdirinya tidak lepas dari menifestasi dan gagasan pemikiran dan amal perjuangan Islam K.H. Ahmad Dahlan setelah eliau menunaikan Ibadah Haji tahun 1889. dan bermukim untuk yang kedua kalinya.
Adapun swecara idialistis, menuruit Djarnawi Hadikusuma, bahwa
Muhammadiyah berdiri karena kristalisasi paham agama beliau khususnya didorong oleh Firman Allah Q>S> Ali Imran 104.
Gagasan peaharuan beliau diperoleh oleh K .H. Ahamad dahlan setelah belaiu berguru kepada para ulamak indonesia yang bermukim di tanah suci, seperti : Syaikh Ahmad KHatib dari minngkbau, Kyai Nawawi dari banten, kyai Mas Abdullah dari Surabaya, dan kyai Fakih, juga belai banyak membanya karya – karya tulisan para ulama pembaharu se4perti Muhammad bin Abdul wahab, Jamaluddin al-Afghoni, Muhammad Rasid Ridlo dan Muhammad Abduh
Embr io kelahiran Muhammadiyah sebagai organisasi untuk
mengaktualisasikan gagasan – gagasan dalam kontek sosial merupakan
Periode awal gerakan Muhammaiyah
tahun 1912 -1923
Gagasan mendirikan Sekolah tahun 1911
Menerbitkan publikasi/majalah Soera Moehammadiyah (1915 )
Mendirikan sopo Tresno 1914,dan
Menjadi Aisyiyah tahun 1917
pandu Hizbul Wat ho n ( 1918 )
Waisshouse atau Panti Asuhan dan penolong Kesengsa raan umum atau PKU pada tahun1922 satu bulan sebelum bliau meninggal.
Pada masa beliau pula telah lahir gagasan pengoeganisasian zakat, sholat idul ftitri dan idul adha di Lapangan,
Pertemuan resmi Muhammadiyah
tahun 1920
Telah dikantik empat bgian Hoofdbestuur
Muhamadiyah, yaitu ;
1.
H.B. M bahagian Sekolahan , H.M. Hisyam
2.
H.B. Bahagian Tabligh, H.M. Fakhrudin
3.
H.B. Bagian Penolong keengsaran oemum,
H.M. Soedjak
Rencana program kerja
H.M. Hisyam, tentang apa yang akan diperbuat
dalam pesoalan Pendidikan; beliau menjawab: “
bahwa saja ak an membawa kawan
–
kawan
kita pengurus bahagian sekolahan berusaha
memajukan pendidikan dan pengadjaran
sampai dapat mnegakkan gedung universiteit
Muhammadiyah yang m,egah untuk men tjetak
sarjana
–
sarjana Islam dan mahaguru-mahagu
H. Sudjak Ketua bahagian PKO, memiliki rencana ;
1. Mendirikan Hospital
2. Armeinhais ( rumah sakit )
Muhammadiyah mengajak segenap lapisan
bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang
mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan negara Republik
Indonesia yang berfilsafat Pancasila untuk
berusaha bersama-sama menjadikan suatu
negara yang adil makmur dan diridhoi Allah
PENDIRI MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah didirikan oleh
K.H. Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah
1330 Hijriyah bertepatan tanggal 18
November 1912 Miladiyah di Yogyakarta
untuk jangka waktu tidak terbatas.
MAKSUD DAN TUJUAN MUHAMMDAIYAH
BAB III Pasal 6
“
MAKSUD DAN TJUAN
MUHAMMADIYAH
“
:
“
menegakkan dan menjunjung
tinggi Agama Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang
VISI DAN MISI IDIAL
MUHAMMADIYAH
Visi ideal Muhammadiyah
” terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar
Misi Muhammadiyah
.
1. MenegakkanTauhid yang murni
berdasarkan al
‐
Quran dan as
‐
Sunnah;
2. Menyebarluaskan dan memajukan
Ajaran Islam yang
bersumber pada
al
‐
Quran dan as
‐
Sunnah
yang
shahihah/maqbulah;
Masyarakat Islam yang sebenar
–
benarnya adalah suatu masyarakat
dimana ajaran Islam berlaku dan
menjiwai s eluruh bidang kehidupan
Ciri
–
ciri masyarakat Islam :
Masyarakat yang bertuhan dan beragama :
Masyarakat persaudaraan :
a, terikat oleh ikatan batin yang kuat
bedasar persamaan dan kasih sayang.
b. mewujudkan ukhuwah islamiyah
serta memupuk dan memelihara
VISI MUHAMMADIYAH
(2010
‐
2015)
Menjadikan Muhammadiyah
sebagai gerakan Islam yang utama
serta terciptanya kondisi dan
faktor faktor pendukung bagi
terwujudnya masyarakat
Pasal 7
“
Usaha
“
1.
Untuk mencapai maksud dan tujuan, Muhammadiyah
melaksanakan da
‟
awah Amar Makruf nahi Munkar
dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala
bidang kehidupan.
2.
Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk
usaha, program, dan kegiatan, yang macam dan
penyelenggaraannya diatu dalam Anggaran Rumah
Tangga.
3.
Penentu kebijakan dan penganggung jawab amal
DASAR AMAL USAHA
1. Hidup manusia harus bertauhid, beribadah dan taat
kepada Allah SWT
2. Hidup manusia bermasyarakat
3. Berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya
landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk
kebahagiaan dunia dan akhirat
4. Menegakan dan menjunjung tinggi Agama Islam
adalah kewajiban
5.
Ittiba
‟
kepada langkah dan Perjuangan Nabi
Muhammad SAW
Pedoman Amal Usaha Muhammadiyah dan
Perjuangan Muhammadiyah
“
Berpegang teguh akan ajaran Allah
dan Rasul-Nya, bergerak membangun
disegenap bidang dan lapangan
dengan meneguhkan cara serta
Sifat Muhammadiyah
1.
Beramal dan Berjuang untuk perdamaian dan Kesejahteraan 2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan Ukhuwah Islamiyyah
3. Lapang dada, Luas Pandang dengan memegang teguh ajaran Islam
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
5. Mengindahkan segala hukum, Undang-Undang, Peraturan serta Falsafah Negara yang sah
6. Amar Ma‟ruf Nahi Munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik