7-1
Pentingnya Pembelajaran Konsumen
Terhadap Keberhasilan Produk
• Mengapa produk produk ini gagal?
– Listerine Toothpaste
– Ben-Gay Aspirin
– Oreo Little Fudgies
7-3
Contoh Produk Gagal
Kategori Produk Gagal jika:
“Tidak memenuhi standar kepuasan dan layanan kepada konsumen.”
Lembaga yg berhak
menyatakan :produk gagal: 1. Pemerintah sbg regulator.
2. Perusahaan/pabrikan: pengendali mutu.
3. Lembaga konsumen Organisasi standar mutu: 1. ISO
2. SNI
1. TOYOTA; pasar Amerika dan Eropa karena masalah floor mat yang
mengganjal pedal gas
2. HONDA Jazz: kesalahan sistem window.
3. Simplicity: ranjang bayi
4. Susu Bermelamin produk China 5. Ford Pinto: kesalahan tanki bahan
bakar
6. Ban Bridgestone: kesalahan ban mudah pecah
7. Daging bermasalah: cara potong hewan yg salah.
8. Selai kacang produksi Barkley: mengandung Salmonela
9. Obat Tylenol: tercampur potasium sianida
Pentingnya Pembelajaran
• Pemasar harus mengajari konsumennya untuk mengetahui:
7-5
Pembelajaran
Pembelajaran
Konsumen
Konsumen
Sebuah proses bagi para individu untuk
memperoleh
pengetahuan dan
pengalaman
pembelian dan pemakaian yang mereka terapkan pada perilaku yang
Proses Pembelajaran
• Disengaja:
diperoleh sebagai hasil pencarian informasi dengan teliti
• Tanpa disengaja: diperoleh secara kebetulan atau
7-7
Elemen Elemen Teori
Pembelajaran
• Motivasi (motivation)
• Isyarat (cues)
• Tanggapan (response)
Motivasi
• Motivasi didasarkan pada kebutuhan dan sasaran
7-9
Isyarat
• Jika motif membantu mendorong pembelajaran, maka isyarat (cues)
Tanggapan
7-11
Penguatan
• Hasil positif atau negatif yang
mempengaruhi kecenderungan bahwa perilaku tertentu akan dilakukan lagi di
Teori Pembelajaran
7-13
Teori Perilaku
Teori teori yang didasarkan pada
pemikiran bahwa pembelajaran
berlangsung sebagai hasil dari
tanggapan tanggapan terhadap stimulus
eksternal yang dapat diamati. Disebut
juga sebagai teori stimulus-tanggapan
Teori Kognitif
Sebuah teori yang didasarkan atas
pengolahan informasi secara mental,
sering kali dalam membantu
7-15
Teori Pembelajaran Perilaku
• Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning)
• Pengkondisian Instrumental (Instrumental Conditioning)
• Pembelajaran Melalui Peragaan atau
Pengkondisian Klasik
Pengkondisian Klasik
Sebuah stimulus jika dipasangkan dengan stimulus yang lainnya akan menghasilkan suatu respon tertentu. Namun kemudian jika stimulus tersebut
tidak dipasangkan lagi (berdiri sendiri), maka akan tetap menghasilkan respon
7-17
Model Pavlov
Stimulus Yang Tidak Dikondisikan
Pastel Daging
Stimulus Yang Dikondisikan
Lonceng
Tanggapan Yang Tidak Dikondisikan
Keluar Air Liur
Stimulus Yang Dikondisikan
Lonceng
Tanggapan Yang Tidak Dikondisikan
Model Yang Analog
Stimulus Yang Tidak Dikondisikan
Aroma Makan Malam
Stimulus Yang Dikondisikan
Berita pukul 18.00
Tanggapan Yang Tidak Dikondisikan
Keluar Air Liur
Stimulus Yang Dikondisikan
Berita pukul 18.00
Tanggapan Yang Tidak Dikondisikan
7-19
Pembelajaran Asosiatif Kognitif
• Pengkondisian klasik dipandang sebagai pembelajaran mengenai asosiasi di antara berbagai peristiwa yang memungkinkan organisme untuk mengantisipasi dan
“mewakili” lingkungannya.
• Dari sudut pandang ini, pengkondisian
Neo-Pavlovian Conditioning
• Pengkondisian ke depan (SK mendahului ST)
• Memasangkan SK dan ST berulangkali • SK dan ST secara logis saling berkaitan • SK yang baru dan dikenal
7-21
Aplikasi Strategis Pengkondisian
Klasik
• Pengulangan (Repetition)
Pengulangan
• Pengulangan
meningkatkan kekuatan asosiasi antara SK dan ST dan memperlambat
kelupaan, namun jika
berlebihan akan berakibat kebosanan terhadap iklan
(advertising wearout).
• Pemasar menghindari
kebosanan dengan variasi kosmetik (cosmetic
variations).
7-23
Three-Hit Theory
• Iklan baru akan efektif, jika konsumen
paling sedikit telah tiga kali melihat iklan tersebut.
Generalisasi Stimulus dan
Pemasaran
• Perluasan lini, bentuk dan kategori produk • Penggunaan merek bersama (family
branding)
• Pemberian lisensi (licensing)
7-27
7-29
7-31
Perluasan
Kategori
Kategori
Produk
Baru Untuk
Segmen
Pasar Yang
7-35
Perusahaan
Sepatu
7-37
7-39
Diskriminasi
Diskriminasi
Stimulus
Stimulus
Kemampuan untuk memilih stimulus
tertentu di antara beberapa stimulus
yang serupa.
Positioning
7-43
Pengkondisian Instrumental
Pengkondisian Instrumental
Pembelajaran terjadi melalui proses coba coba (trial-and-error process),
dimana kebiasaan terbentuk sebagai hasil dari pengalaman positif
7-45
Model Pengkondisian Instrumental
Pengkondisian Instrumental
• Dari suatu perilaku (membeli merek A, di toko B), konsumen memperoleh hasil
(reward) yang lebih baik dibandingkan
perilaku yang lainnya (membeli merek C, di toko D).
• Pengalaman yang baik merupakan
7-47
Penguatan
•
Penguatan Positif:
Hasil yang positif
yang mendorong timbulnya tanggapan
tertentu.
• Contoh: Iklan yang menunjukkan
rambut indah sebagai sebuah
Penguatan
•
Penguatan Negatif:
Hasil yang tidak
menyenangkan atau negatif yang
mendorong dilakukannya perilaku
tertentu.
• Contoh: Iklan yang menunjukkan kulit
yang berkerut sebagai sebuah
7-49
Pengkondisian Instrumental
dan Pemasaran
• Kepuasan pelanggan (penguatan) • Jadwal penguatan
• Pembentukan perilaku
7-51
Jadwal
Penguatan
7-53
Sistematis
dan
7-55
Konsep Konsep Lain Penguatan
• Hukuman (punishment)
– Pilih penguatan dibandingkan hukuman
• Punah (extinction)
– Lawan dengan kepuasan pelanggan
• Lupa (forgetting)
7-59
Pembelajaran Melalui
Pembelajaran Melalui
Pengamatan
Pengamatan
Proses pembelajaran dimana
seseorang mengamati perilaku orang lainnya, dan konsekuensi dari perilaku
tersebut. Disebut juga pembelajaran
melalui peragaan (modeling) atau
pembelajaran melalui orang lain
7-63 Teori Teori Pembelajaran Pembelajaran Kognitif Kognitif Teori ini menganggap bahwa pembelajaran yang
menjadi ciri khas manusia adalah pemecahan masalah, yang memungkinkan
Pengolahan
Pengolahan
Informasi
Informasi
Serupa dengan
komputer, informasi yang masuk disimpan
di dalam ingatan
(memory) dan kemudian diambil
7-67
Pengolahan Informasi
dan Penyimpanan Ingatan
Retensi Ingatan
• Informasi disimpan dalam ingatan jangka panjang
– Episodically: menurut urutan perolehan
7-69
Model Pembelajaran Kognitif
Teori
Keterlibatan
Konsumen terlibat dalam berbagai
kegiatan pengolahan informasi dari
pemecahan masalah yang luas hingga yang
terbatas, tergantung kerelevanan suatu
7-71
Teori
Belah Otak
• Belahan otak kanan atau kiri
mengkhususkan diri pada fungsi fungsi tertentu
Mendorong
Pengolahan
Otak Kanan
7-73
Permasalahan Dalam Teori
Keterlibatan
• Teori keterlibatan dan strategi media
• Teori keterlibatan dan relevansinya bagi konsumen
Rute Utama dan Rute Sisi Dalam
Persuasi
Konsumen dengan keterlibatan yang tinggi paling baik bila dijangkau
melalui iklan yang fokus pada atribut khusus dari
produk (rute utama);
sedangkan konsumen tanpa keterlibatan dapat dibujuk
melalui isyarat isyarat
sampingan dari iklan seperti model ataupun suasananya
7-77
The Elaboration Likelihood Model
Keterlibatan
Rute Utama Rute Sisi
7-79
Ukuran Pembelajaran Konsumen
• Ukuran pengenalan dan pengingatan kembali
– Pengingatan kembali dengan bantuan dan tanpa bantuan
• Tanggapan kognitif terhadap iklan
– Ukuran copytesting
7-81
Starch
Readership
Scores
Tahapan Loyatitas Merek
7-83
Loyalitas Merek Sebagai Fungsi Dari Sikap Relatif dan Perilaku
Berlangganan Kesetiaan Laten Tidak Ada Kesetiaan Kesetiaan Palsu Kesetiaan Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi