285
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM POSI NG
( PENGAJUAN
SOAL) TIPE
WI THI N SOLUTI ON POSI NG
PADA HASIL BELAJAR SISWA
KELAS XI IPA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI SMA NEGERI 2
BANGKALAN
Fat hur Rozy dan Dwikor ant o Jur usan Fisika, Univer sit as Neger i Sur abaya
Abstr act. The pur pose of t he r esear ch t o know t he management of lear ning a model of lear ning t he pr oblem of posing t ype wit hin solut ion posing have done on lear ning and t eaching and knowing t he influence of a pr oblem posing lear ning model t ype wit hin solut ion posing against st udy r esult of t he st udents on fluid st at ics subject mat t er . The design of t his r esear ch is t r ue exper iment al design. The populat ion of r esear ch is all t he st udent s class xi ipa senior high school 2 bangkalan which consist ed of five classes. A sample of r esear ch consist ing of one class of exper iment s ( xi-ipa 5 ) and one class of cont r ol ( xi ipa 3 ). The r esult of pr et est analyzed wit h t he homogeneit y, nor malit y and acquir ed all classes dist r ibuted nor mal and homogeny. Based on t he r esult analysis t -t est t wo par t ies on t he post -t est obt ained tcalculat e class xi ipa 5 of 4.28 wit h tt able 2,00.It showing t hat
aver ages of t his study r esult of t he class exper iment differ ent wit h t he class contr ol because tcalculat e
is not in -tt able and it ; tcalculat e and it ; tt able. The value of tcalculat e on t -t est one par t y class xi ipa 5 equal
t o tcalculat e on t -t est t wo par t ies wit h tt able of 1.67. This shows t hat t he aver age r esult s of t he
exper iment class of lear ning bet t er t han classr oom cont r ol as tcalculat e > tt able. The conclusion t hat
applicat ion of pr oblem posing ler ning model t ype w it hin solut ion give a good posing against t he st udent lear ning outcomes in a fluid st at ics subject mat t er in class XI IPA senior high school 2 Bangkalan.
Key Wor ds : pr oblem posing lear ning model, t ype wit hin solut ion posing, out put lear nning, fluid st at ics
Abstr ak. Penelit ian ini ber t ujuan unt uk menget ahui ket er laksanaan pengelolaan pembelajar an model pembelajar an pr oblem posing t ipe wit hin solut ion posing pada kegiat an belajar mengajar dan menget ahui pengar uh model pembelajar an pr oblem posing t ipe wit hin solut ion posing t er hadap hasil belajar siswa pada mat er i fluida st at is. Rancangan penelit ian ini adalah t r ue exper iment al design. Populasi penelit ian adalah selur uh siswa kelas XI IPA SMA Neger i 2 Bangkalan yang ber jumlah lima kelas. Sampel penelit ian t er dir i dar i sat u kelas eksper imen (XI-IPA 5) dan sat u kelas kont r ol (XI IPA 3). Hasil pr et est dianalisis dengan uji nor malit as dan homogenit as, didapat kan semua kelas ber distr ibusi nor mal dan homogen. Ber dasar kan hasil analisis uji-t dua pihak t er hadap nilai post -t est didapat kan thit ung kelas XI IPA 5 sebesar 4,28
dengan tt abel sebesar 2,00.Hal ini menunjukkan r at a-r at a hasil belajar kelas eksper imen ber beda
dengan kelas kont r ol kar ena thit ung t idak ber ada pada -tt abel < thit ung < tt abel. Nilai thit ung pada uji-t sat u
pihak kelas XI IPA 5 sama dengan thit ung pada uji-t dua pihak dengan tt abel sebesar 1,67. Hal ini
menunjukkan bahwa r at a-r at a hasil belajar kelas eksper imen lebih baik dar ipada kelas kont r ol kar ena thit ung > tt abel. Dapat disimpulan bahwa pener apan model pembelajar an pr oblem posing t ipe
wit hin solut ion posing member ikan hasil yang baik t er hadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan fluida st at is di kelas XI IPA SMA Neger i 2 Bangkalan.
Kata-kata kunci : model pembelajar an pr oblem posing, t ipe wit hin solut ion posing, hasil belajar siswa, fluida st at is
I. PENDAHULUAN
Begitu banyak ilmu pengetahuan, salah satunya adalah fisika. Ilmu fisika
adalah ilmu yang mempelajar i gejala alam yang tidak hidup ser ta inter aksi dalam lingkup r uang dan w aktu. Fisika
286 mer upakan pelajar an yang mengajar kan
ber bagai pengetahuan yang dapat
mengembangkan daya nalar dan analisis, sehingga hampir semua per soalan yang ber kaitan dengan alam dapat dimenger ti.
Untuk dapat menger ti fi sika secar a
luas, maka har us dimulai dengan
kemampuan pemahaman konsep dasar yang ada pada pelajar an fi sika. Ber hasil atau tidaknya seor ang sisw a dalam memahami tentang pelajar an fisika sangat ditentukan oleh pemahaman konsep. Dalam hal ini, per an gur u ter lihat sangat penting dalam memfasilitasi si sw a untuk memper oleh pengetahuan dan keter ampilan.
Pr oses pembelajar an fisika di
sekolah menur ut sebagian besar si sw a
masih dianggap sulit dan tidak
menyenangkan. Si sw a mer asa jenuh untuk belajar fisika ber lama-lama kar ena banyak per umusan dan konsep yang susah dipahami, sehingga apa yang
disampaikan gur u menjadi tidak
ber makna pada dir i sisw a. Akibatnya, sisw a kesulitan dalam menyelesai kan per masalahan fisika dalam bentuk
soal-soal, sehingga ber dampak kepada
r endahnya pr estasi belajar dan si sw a memiliki pengetahuan yang r endah ter hadap mata pelajar an ter sebut.
Fakta ini diper kuat juga dengan hasil studi pendahuluan di SMA Neger i 2
Bangkalan. Sebagian si sw a tidak
menyukai fisika dikar enakan ter lalu banyak r umus sehingga sulit dimenger ti. Sisw a belajar secar a hafalan sehingga sulit untuk menyelesaikan soal-soal hitungan fisika. Dar i studi pendahuluan ini juga ditemukan bahw a sisw a juga senang ji ka dapat memecahkan soal fisika.
Ber dasar kan per masalahan ter sebut bahw a penyajian dan car a penyampaian
pembelajar an fisika adalah
menggunakan pendekatan pr oblem
posing.
Pr oblem posing mer upakan model
pembelajar an yang menghar uskan sisw a
menyusun per tanyaan yang lebih
seder hana mengacu pada penyelesaian soal ter sebut[ 1] .
Istilah pr oblem posing per tama kali
diakui secar a r esmi oleh Nat ional Council
of Techer s of Mat hemat ic (NCTM) pada
tahun 1989 sebagai bagian dar i Nat ional
Pr ogr am for Re-Dir ect ion of Mat hemat ics membentuk, sebagai padanan i stilah dalam bahasa Indonesia “pembentukan soal” atau “pengajuan soal”.
Ber kaitan dengan situasi yang
diper gunakan dalam mer umuskan
soal/ masalah, Walter dan Br ow n
menyatakan bahw a soal dapat dibangun melalui beber apa bentuk, antar a lain gambar , benda manipulatif, per mainan, teor ema/ konsep, alat per aga, soal, dan
kalimat ver bal, sedangkan kontek
infor mal ber upa per mainan dalam
gambar atau kalimat tanpa tujuan khusus[ 2] .
Stoyanova dan Eller ton
(mendefinisikan pr oblem posing sebagai
“Pr oblem posing is defined as the by
287 pembentukan soal atau pengajuan soal
yang dilakukan sisw a dengan car a membuat soal tidak jauh ber beda dengan soal yang diber ikan gur u ataupun dar i situasi dan pengalamn si sw a itu sendir i.
Pr oblem posing dapat membantu si sw a
dalam mencar i topik bar u dan
menyediakan pemahaman yang lebih
mendalam. Selain itu juga, pr oblem
posing dapat mendor ong ter ciptanya ide-ide bar u yang ber asal dar i setiap topik yang diber ikan. Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Br ow n dan Walter
(2005)“…pr oblem posing can help st udent
t o see st andar d topik in a shar per light
menyatakan bahw a pr oblem posing
ter dir i dar i dua per spektif, yaitu
accept ing (mener ima) dan challenging
(menantang). Tahap mener ima ber kaitan dengan suatu kegiatan dimana si sw a mener ima tugas ber upa situasi yang
diber ikan gur u. Sedangkan tahap
menantang ber kaitan dengan suatu
kegiatan dimana sisw a mer asa
ter tantang ter hadap situasi yang
diber ikan sehingga dapat mer umuskan soal[ 4] . per nyataan yang dibuat oleh gur u. b) tipe
Wit hin Solut ion Posing, dalam tipe ini sisw a memecah per tanyaan tunggal dar i gur u menjadi sub-sub per tanyaan yang r elevan dengan per tanyaan gur u. c) tipe
Post Solut ion Posing, dalam tipe ini si sw a
membuat soal yang sejenis dan
menantang seper ti dicontohkan oleh gur u[ 5] .
Ber dasar kan per masalahan yang
ter jadi di SMA Neger i 2 Bangkalan, peneliti ber maksud untuk melakukan penelitian yanag ber judul “Pener apan
Model Pembelajar an Pr oblem Posing
(Pengajuan Soal) Tipe Wit hin Solut ion
Posing Pada Hasil Belajar Sisw a Kelas XI IPA Pokok Bahasan Fluida Statis di SMA Neger i 2 Bangkalan.”
II. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif t r ue exper iment al design
dengan desain penelitian cont r ol gr oup
pr e-t est –post -t est . Penelitian ini dilakukan di SMA Neger i 2 Bangkalan pada 20 Mei – 20 Apr il 2012 semester genap tahun ajar an 2011-2012. Populasi penelitian ini adalah selur uh sisw a dan sisw i kelas XI IPA, sedangkan yang dijadikan sampel adalah kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontr ol dan kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksper imen yang dipilih secar a acak ber dasar kan hasil pr etest.
Sebelum dilakukan kegiatan belajar mengajar , peneliti menyusun instr umen penelitian yang ter dir i dar i lembar tes (pr et est dan post t est) dan lembar obser vasi. Lembar tes ini ber upa soal
yang dianalisis dengan menggunakan
empat kr iter ia yaitu validitas, r eliabilitas, tingkat kesukar an soal, dan daya beda soal diper oleh soal yang layak digunakan
sebagai pr et est dan post t est sebanyak 20
soal dar i 40 soal yang diujikan. Untuk lembar obser vasi t er dir i dar i lembar
pengamatan kiner ja afektif dan
psikomotor sisw a.
Pelaksanaan kegiat an belajar
mengajar sesuai r encana pelaksanaan pembelajar an, yaitu sebanyak tiga kali per temuan dengan mener apkan model
pembelajar an pr oblem posing tipe wit hin
solut ion posing untuk kelas eksper imen
288
menggunakan model pembelajar an
langsung (Dir ect Inst r uct ion).
Setelah kegiatan belajar mengajar
selesai, diber ikan post t est yang soalnya
sama dengan tes aw al (pr et est) untuk
mengetahui keber hasilan belajar yang
dicapai sisw a. Post t est ini dilakuakan
secar a ber samaan baik pada kelas eksper imen maupun kelas kontr ol. Data
hasil post t est dianalisis dengan uji
statistik yaitu uji kesamaan dua r ata-r ata (uji dua pihak) untuk mengetahui per bedaan hasil belajar si sw a antar a kelas eksper imen dan kelas kontr ol dan uji kesamaan dua r ata-r ata (uji pihak
kanan) untuk menyelidiki apakah
pener apan model pembelajar an
menggunakan model pembelajar an
pr oblem posing tipe wit hin solut ion
posing lebih baik dar i pener apan
pembelajar an yang tidak menggunakan
model pembelajar an pr oblem posing tipe
wit hin solut ion posing.
Selain melakukan analisis pada hasil
post t est juga dilakuakn analisis pada hasil pengamatan kiner ja si sw a untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotor sisw a. ditentukan sampel penelitian secar a acak. Kelas XI IPA 3 menjadi kelas kontr ol dan kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksper imen.
Pr oses belajar mengajar dilakukan selama tiga kali per temuan, set elah itu
dilakuakan post t est pada kelas
eksper imen dan kelas kontr ol untuk mengetahui hasil belajar sisw a.
Dar i hasil belajar sisw a ter sebut, dibandingkan antar a kelas eksper imen dan kelas kontr ol melalui uji-t dua pihak dan uji-t satu pihak.
Setelah dianalisis dengan uji-t dua
pihak di dapatkan nilai thi tung sebesar
4,28 dengan ttabel (t(1-½ 0,05)) sebesar 2.
Hal ini menunjukkan bahw a hasil belajar
sisw a yang menggunakan model
pembelajar an pr oblem posing ber beda
dengan hasil belajar yang tidak
menggunakan model pembelajar an
pr oblem posing. Sedangkan untuk uji-t
satu pihak didapatkan nilai thitung sebesar
4,28 dengan ttabel (t(1-0,05)) sebesar 1,67.
Hal ini menunjukkan bahw a pener apan
model pembelajar an pr oblem posing tipe
wit hin solut ion posing member ikan hasil yang baik ter hadap hasil belajar fisika pada pokok bahasan fluida statis di kelas XI IPA SMA Neger i 2 Bangkalan.
Untuk hasil kiner ja sisw a pada aspek afektif selama pr oses pembelajar an ber langsung seper ti pada Gr afik 1 di baw ah ini,
Gr afik 1. Hasil pengamatan aspek afektif.
289 Sedangkan untuk hasil kiner ja sisw a
pada aspek psi komotor diber ikan seper ti pada gr afik 2 di baw ah ini.
Gr afik 2. Hasil pengamatan aspek psikomotor .
Ber dasar kan Gr afik di atas, nilai r ata-r ata psikomotoata-r kelas ekspeata-r imen selalu lebih tinggi dar ipada nilai r ata-r ata psikomotor kelas kontr ol. Jadi dapat disimpulkan bahw a model pembelajar an
pr oblem posing tipe wit hin solut ion penelitian, dapat disimpulkan bahw a
pener apan model pembelajar an pr oblem
posing tipe wit hin solut ion posing
member ikan hasil belajar yang baik pada sisw a kelas XI IPA SMA Neger i 2 Bangkalan.
B. SARAN
Ber dasar kan hasil penelitian yang diper oleh, peneliti member ikan beber apa sar an sebagai ber ikut:
1. Peneliti menyar ankan kepada gur u
mata pelajar an fisika untuk
mener apkan pembelajar an pr oblem
posing pada mater i yang banyak
membutuhkan per samaan
matematis.
2. Peneliti menyar ankan kepada
peneliti selanjutnya untuk mencoba
mener apkan pembelajar an pr oblem
posing pada mater i yang http:/ / her dy07.w or dpr ess.com/ 200 9/ 04/ 19/ model-pembelajar an-pr oblem-posing/ diakses pada 15 Desember 2011
[ 2] Yuniati, Sr i. 2010. Meningkat kan
Kemampuan Pemahaman Dan
Penalar an Mat emat ika Siswa Sekolah
Menengah Per t ama Dengan
Pembelajar an Pr oblem posing.
Jakar ta. Thesis (on line)
http:/ / r epositor y.upi.edu/ tesisview . php?no_tesis=263 diakses pada 14 Desember 2011
[ 3] Sir egar , Syar ifah Nur . 2011.
Pembelajar an Pr oblem posing Unt uk
Meningkat kan Kemampuan
Penalar an Dan Komunikasi
Mat emat ika Siswa Sekolah Dasar.
Jakar ta. Thesis (on line)
http:/ / r epositor y.upi.edu/ tesisview . php?no_tesis=773) diakses pada 14 Desember 2011
[ 4] Br ow n dan Walter . 2005. The Ar t of
Pr oblem posing, t hir d edit ion. New Jer sey: Law r ence Er lbaum Associates