Kerangka dasar konseptual (
conceptual framework
):
◦ himpunan dari berbagai konsep terkait satu sama lain yang mendefinisikan hakekat, tujuan dan materi umum laporan keuangan untuk pengguna.
Tujuan kerangka dasar, sebagai acuan:
◦ badan penyusun standar untuk mengembangkan dan menelaah (meninjau kembali) SAK;
◦ pengharmonisasian pengaturan, SAK dan prosedur penyusunan laporan keuangan:
mengurangi berbagai alternatif perlakuan akuntansi yang diizinkan oleh badan penyusun standar;
◦ penyusunan laporan keuangan,
menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam SAK;
◦ pemberian pendapat auditor; dan
Rerangka Prinsip Akuntansi
yang Berlaku Umum di Indonesia
Landasan
Operasional
atau
Landasan
Praktik
Tingkat 3Praktik Konvensi dan Kebiasaan Pelaporan yang Sehat Buku Teks/Ajar, Artikel, dan Pendapat Ahli
Tingkat 2
Buletin
Teknis
Peraturan
Pemerintah
untuk
Industri
Tingkat 1 Akuntansi Keuangan Pernyataan Standar Standar Akuntansi Keuangan Interpretasi Pernyataan Pedoman atau
Rerangka ini merupakan bangunan rumah
prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Lapisan yang lebih bawah menjadi landasan
bagi lapisan atasnya.
Apabila terjadi pertentangan antara prinsip
akuntansi tersebut, auditor harus mengikuti
perlakuan akuntansi yang diatur dalam
menyediakan informasi yang menyangkut:
◦ posisi keuangan,◦ kinerja, dan
◦ perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan (entitas) yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan; dan
pertanggungjawaban manajemen atas
Dasar Akrual (Accrual Basis)
◦
Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian (bukan
pada saat kas diterima atau dibayar)
Kelangsungan Usaha (Going Concern)
◦
Dasar yang berbeda dapat digunakan jika:
Ada pembatasan kelangsungan usaha
Ingin melikuidasi perusahaan; atau
Posisi Keuangan
◦
Aktiva
◦
Kewajiban
◦
Aktiva Bersih
Kinerja
◦
Penghasilan
Aktiva (
assets
):
◦ sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan,
◦ sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, dan
◦ dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
Kewajiban (
liabilities
):
◦ hutang perusahaan masa kini;
◦ timbul dari peristiwa masa lalu, dan
◦ penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
Aktiva Bersih:
Penghasilan (
income
):
◦
kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk:
pemasukan atau penambahan aktiva; atau penurunan kewajiban
◦
yang mengakibatkan kenaikan aktiva bersih yang
tidak berasal dari kontribusi penyumbang.
Beban (
expenses
):
◦
penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk:
arus keluar atau berkurangnya aktiva; atau terjadinya kewajiban
Pengakuan (
recognition
):
◦
proses pembentukan suatu pos yang memenuhi
definisi unsur
dan
kreteria pengakuan
dalam
neraca atau laporan laba rugi.
Kreteria pengakuan unsur:
◦
Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan pos tersebut akan:
mengalir dari dalam perusahaan;atau mengalir ke dalam perusahaan; dan
Aktiva diakui dalam neraca jika:
◦
besar kemungkinan manfaat ekonomi dari aktiva
tersebut di masa depan diperoleh perusahaan; dan
◦
aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya yang
dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui dalam neraca jika:
◦
besar kemungkinan akan dilakukan pengeluaran
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang;
dan
◦
jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi
jika:
◦
kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang
berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan
kewajiban telah terjadi; dan
◦
dapat diukur dengan andal.
Beban diakui dalam laporan laba rugi jika:
◦
penurunan manfaat ekonomi di masa depan yang
berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan
kewajiban telah terjadi; dan
Pengukuran:
◦
proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam
neraca dan laporan laba rugi.
Proses ini menyangkut pemilihan dasar
pengukuran tertentu yang tepat sesuai
dengan tujuan laporan keuangan dan
karakteristik kualitatif.
◦
Pemilihan dasar pengukuran ini sangat terkait dengan
sifat aktiva atau kewajiban dan lingkungan yang
IKHTISAR KEWAJIBAN DIESTIMASI,
KEWAJIBAN KONTINJENSI DAN AKTIVA KONTINJENSI
Tingkat Kepastian Terjadinya Peristiwa
Dampak Perlakuan Akuntansi
Aktiva
Dampak Perlakuan Akuntansi
Kewajiban
Pasti (certain)
100%
Diakui sebagai Aktiva dalam Neraca dan diungkapkan
Diakui sebagai Kewajiban
dalam Neraca dan diungkapkan
Kemungkinan Besar (probable)
50%<x<100%
Diungkapkan sebagai
Aktiva Kontinjensi
Diakui sebagai
Kewajiban Diestimasi
dalam Neraca dan diungkapkan
Mungkin (possible)
50%
Tidak diakui sebagai Aktiva dalam Neraca dan tidak diungkapkan
Diungkapkan sebagai
Kewajiban Kontinjensi
Kemungkinan Kecil (remote)
0%<x<50%
Tidak diakui sebagai Aktiva dalam Neraca dan tidak diungkapkan
Tidak diakui sebagai Kewajiban
dalam Neraca dan
tidak diungkapkan Tidak Mungkin
(impossible)
0%
Tidak diakui sebagai Aktiva dalam Neraca dan tidak diungkapkan
Tidak diakui sebagai Kewajiban
dalam Neraca dan
Ada 4 dasar pengukuran berbeda:
◦
Biaya historis
Aktiva dinilai sebesar:
pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar; atau
nilai wajar dari dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh
aktiva tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dinilai sebesar:
jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban (obligation), atau jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan
untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
◦
Biaya kini (
current cost
)
Aktiva dinilai sebesar: jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar jika aktiva
yang sama; atau
setara aktiva diperoleh pada saat sekarang.
Kewajiban dinilai sebesar:
jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang
Nilai realisasi/penyelesaian (
realizable/settlement value
)
◦ Aktiva dinilai sebesar jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal.
◦ Kewajiban dinilai sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam
pelaksanaan usaha normal.
Nilai sekarang (
present value
)
◦ Aktiva dinilai sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
◦ Kewajiban dinilai sebesar arus kas keluar di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan