• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS REKAYASA IDE Pengaruh Pemberian Se

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS REKAYASA IDE Pengaruh Pemberian Se"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS REKAYASA IDE

Pengaruh Pemberian Serum Darah Ayam Potong Pada Respon Imun Mencit

(Mus musculus)

OLEH

Nindi Syahputri Lubis

4143220023

BIOLOGI NONDIK B 2014

Tugas ini diselesaikan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Imunologi

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Menurut Menurut Goldsby (2005), Antigen merupakan segala sesuatu yang

dapat di kenali oleh reseptor Immunoglobulin sel B atau reseptor sel T ketika

melebur dengan MHC (Major Histocompatibility Complex).

Keberadaan antigen di dalam tubuh bisa saja berdampak pada imunitas kita

sendiri. Oleh sebab itu, imunitas kita akan memberikan respon (Immune Respone)

ketika suatu antigen masuk ke dalam tubuh kita. Antigen tersebut dapat bersifat

pathogen atau pun tidak, bergantung kepada hasil dari respon imun yang diterima.

Jika antigen tersebut bersifat pathogen, maka akan langsung di hancurkan menjadi

keeping-keping antigen dan di keluarkan dari tubuh kita. Proses penghancuran

maupun pengeluaran keeping antigen ini dibantu oleh sel maupun tingkat organ

agar berkerja baik.

Antigen yang dimasukkan atau masuk secara tidak sengaja ke dalam tubuh

tidak secara keseluruhan berbahaya pada tubuh kita. Contohnya, makanan

merupakan antigen yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Bakteri gram-negatif

memiliki sifat pembuat inflamasi pada tubuh sehingga di sebut pathogen.

Tubuh makhluk hidup memiliki cara nya masing-masing dalam menanggapi

antigen yang masuk ke dalam tubuh. Mulai dari pengenalan hingga bagaimana

cara menetralisir antigen tersebut agar tidak berbahaya bagi tubuh Menurut

Nugrahalia (2017) terdapat 2 prinsip kerja dari sistem imunitas di dalam tubuh,

(3)

menrupakan suatu proses mengenali antigen yang masuk ke dalam tubuh

sekaligus membedakan berbagai substansi yang berasal dari antigen itu sendiri

yang nanti nya akan membentuk “List” atau daftar dan akan di jadikan “Memory”

untuk di beri respon nantinya. Sedangkan Response atau tanggapan sendiri

merupakan tahapan lanjutan dari proses pengenalan terhadap antigen di dalam

tubuh. Bertujuan untuk “elimination” serta “neutralize” antigen yang masuk ke

dalam tubuh tersebut.

Berdasarkan pemaparan ini, maka kami ingin menjadikan satu praktikum ini

sebagai sebuah rekayasa ide. Dimana aplikasi dari praktikum ini sendiri ialah

manusia. Kita ingin mengetahui bagaimana respon imun tubuh kita terhadap satu

antigen yang masuk ke dalam tubuh melalui perlakuannya pada mencit, karena

struktur organ manusia dengan mencit hampir sama.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah respon imun terhadap pemberian serum pada mencit? 2. Bagaimanakah perubahan berat badan pada mencit sebelum dan sesudah

pemberian serum darah ayam pada mencit?

3. Bagaimanakah grafik perubahan berat badan pada mencit?

4. Bagaimanakah uji aglutinasi pada darah mencit menggunakan antigen

serum darah ayam?

5. Bagaimanakah kadar leukosit pada apusan darah mencit?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui respon imun mencit terhadap pemberian serum darah ayam. 2. Mengetahui perubahan berat badan pada mencit sebelum dan seusah

pemberian serum darah ayam pada mencit.

3. Mengetahui grafik perubahan berat badan pada mencit.

4. Mengetahui hasil uji aglutinasi pada darah mencit menggunakan antigen

serum darah ayam.

5. Mengetahui kadar leukosit pada apusan darah mencit.

(4)

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

1. Sebagai bahan bacaan mahasiswa mengenai pengaruh pemberian serum

darah ayam pada mencit (Mus musculus)

2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Imunologi.

BAB II

(5)

Menurut Goldsby (2005), Antigen merupakan segala sesuatu yang

dapat di kenali oleh reseptor Immunoglobulin sel B atau reseptor sel T

ketika melebur dengan MHC (Major Histocompatibility Complex).

Keberadaan antigen di dalam tubuh bisa saja berdampak pada

imunitas kita sendiri. Oleh sebab itu, imunitas kita akan memberikan

respon (Immune Respone) ketika suatu antigen masuk ke dalam tubuh

kita. Antigen tersebut dapat bersifat pathogen atau pun tidak, bergantung

kepada hasil dari respon imun yang diterima. Jika antigen tersebut bersifat

pathogen, maka akan langsung di hancurkan menjadi keeping-keping

antigen dan di keluarkan dari tubuh kita. Proses penghancuran maupun

pengeluaran keeping antigen ini dibantu oleh sel maupun tingkat organ

agar berkerja baik.

Menurut Nugrahalia (2017) terdapat 2 prinsip kerja dari sistem

imunitas di dalam tubuh, yaitu Recognition dan Response. Recognition

atau proses pengenalan menrupakan suatu proses mengenali antigen yang

masuk ke dalam tubuh sekaligus membedakan berbagai substansi yang

berasal dari antigen itu sendiri yang nanti nya akan membentuk “List” atau

daftar dan akan di jadikan “Memory” untuk di beri respon nantinya. Sedangkan Response atau tanggapan sendiri merupakan tahapan lanjutan

dari proses pengenalan terhadap antigen di dalam tubuh. Bertujuan untuk

elimination” serta “neutralize” antigen yang masuk ke dalam tubuh tersebut.

Mus musculus Linnaeus, 1759 (Rodentia, Muridae) merupakan

salah satu mamalia yang persebarannya hampir keseluruh penjuru dunia.

Asal asli dari hewan ini adalah dari padang rumput, pada benua Asia, Asia

(6)

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

persebarannya keseluruh dunia. Tikus jenis ini dapat hidup berdampingan

dengan beberapa habitat. Namun, tikus ini lebih sering mendiami daerah

yang tidak memiliki hubungan langsung dengan manusia seperti padang

rumput, habitas yang alami, maupun daerah ladang yang belum panen

(Rowe et al, dalam Nora Buroni, 2014).

Aklimatisasi merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau

adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru yang

dimasuki nya. Hal ini didasarkan pada kemampuan organisme untuk dapat

mengatur morfologi, perilaku, dan jalur metabolisme biokimia di dalam

tubuhnya untuk menyesuaikannya dengan lingkungan. Beberapa kondisi

yang pada umumnya disesuaikan adalah suhu lingkungan, derajat

keasaman (pH), dan kadar oksigen. Proses penyesuaian ini berlangsung

dalam waktu yang cukup bervariasi tergantung dari jatuhnya perbedaan

kondisi antara linfkungan baru yang akan dihadapi, dapat berlangsung

selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

Proses aklimatisasi dapat diterapkan pada banyak hal, seperti pada

pendakian gunung. Hal ini biasanya dilakukan apabila seseorang ingin

melakukan pendakian pada gunugn yang memiliki puncak yang cukup

tinggi, hingga ribuan meter diatas permukaan laut, seperti Gunung Everest.

Beberapa hal utama yang harus disesuaikan antara lain adalah suhu dan

kadar oksigen di udara karena pada dataran tinggi suhu lingkungan bisa

jauh lebih rendah, demikian pula dengan kadar oksigennya yang

menyebabkan tubuh harus memproduksi lebih banyak sel darah merak

atau eritrosit (Wikipedia, 2014).

Darah merupakan cairan yang berfungsi membawa zat-zat nutrient

(7)

hasil metabolisme dari sel kembali ke jantung untuk dibuang melalui

paru-paru (Adriani, 2010 dalam Asterizka, 2012). Sekitar 55% dari volume

darah yang beredar merupakan cairan dan sisanya 45% merupakan

benda-benda darah. Darah terdiri atas sel-sel darah atau korpuskel dan cairan

darah. Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah, sel darah putih dan

keeping darah.

Pembentukan darah pada unggas dimulai pada hari 2-3 tahap

embionasi di intraembriyonic mesenchyme. Sel limfoid muda berpindah

ke yolk sac pada hari ke 7. Eritroid dan sel stem trombosit juga berkumpul

di yolk sac.

Mencit termasuk dalam genus Mus, sub family Murinar, family

muridae, order Rodentia. Mencit yang sudah di pelihara di laboratorium

sebenarnya masih satu family dengan mencit liar. Sedangkan mencit yang

paling sering di pakai untuk penelitian biomedias adalah Mus musculus.

Berbeda dengan hewan-hewan lainnya, mencit tidak memiliki kelenjar

keringat. Pada umur empat minggu berat badannya mencapai 18-20 gram.

Jantung terdiri dari empat ruang dengan dinding atrium yang tipis dan

dinding ventrikel yang tebal. Hewan unu memiliki karakter lebih aktif

pada malam hari daripada siang hari. Diantara spesies-spesies lainnya,

mencit yang paling banyak digunakan untuk tujuan penelitian medis

(60-80%) karena mudah dan mudah bekembang biak (Kusumawati, 2004).

Paru-paru mencit memiliki satu lobus pada bagian kirinya dan 4

lobus pada bagian kanannya. Bagian esophagus mencit dilindungi oleh

otot lurik sepanjang organ paru-parunya. Pada mencit yang sudah tua,

(8)

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

thymus, terdapat lemak bewarna cokelat, begitu juga pada aksila,

sepanjang pembuluh darah vena, hilus pada ginjal, dan disamping urethra.

Lemak ini paling banyak terdapat pada daerah antara scapula yang

digunakan sebagai glandula hibernasi. Lemak ini dapat dimetabolisme

untuk memproduksi panas. Lemak ini berbentuk hampir sama dengan

kelenjar endokrin jika di lihat di bawah mikroskop, dan juga glandula

saliva dan nodus limfa serviks. Berat liver pada betina lebih besar jika di

bandingkan dengan jantan. Limfa pada mencit jantan 50% lebih besar

dibandingkan limfa betina/ (Horatiu, 2012)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN A. Alat dan bahan

a. Alat

No Nama Alat Jumlah

1. Gunting bedah 1 buah

2. Bak paraffin 1 buah

3. Pinset bedah 1 buah

(9)

5. Objek glass 8 buah

6. Cover glass 2 buah

7. Mikroskop 1 buah

b. Bahan

No Nama Bahan Jumlah

1. Mencit yang di beri

perlakuan mulai dari

hari 1, 3, 7, 14, 21, dan

28

1 ekor

2. Gimsa Secukupnya

3. Alkohol 70% Secukupnya

4. Tissue 1 gulungan

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Mini Riset ini dilakukan di Rumah Hewan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas negeri medan. Mini riset ini

(10)

menentukan serum yang akan di gunakan untuk ditetapkan sebagai antigenmembuat laporan mini riset

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

C. Prosedur kerja

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Tabel data mencit selama Aklimatisasi

(11)

(gr) (gr) (gr) (gr) (gr) (gr) (gr) Kandang

1

A 29.3 28.7 29.4 29.9 30.4 32.8 32.9 33.5 B 30.1 29.3 31.2 31.8 33.6 35.1 35.9 36.7 Kandang

2

C 28.7 25.4 29.2 29.7 33.6 31.1 32.1 32.6 D 27.8 28.1 28.5 30.2 30.7 34.8 35.1 35.6 Kandang

3

E 31.2 32.1 32,7 33.1 34.8 35.8 36.1 37.3 F 33.4 30.9 30.1 30.8 32.1 33.9 35.3 35.6 Kandang

4

G

(kontrol)

35.1 34.9 34.2 35.7 26.8 29.2 29.8 30.2

H

(kontrol)

35.9 36.1 36.8 37.5 39.3 39.7 40.8 42.6

Kandang

5

I 26.7 26.4 26.3 26.8 30.1 30.8 31.5 32.4 I 24.3 28.3 32.1 32.9 35.8 36.9 38.1 38.7

 Warna kuning memberikan informasi bahwa terjadinya penurunan berat badan mencit

 Warna abu-abu memberikan informasi bahwa terjadinya kenaikan berat badan mencit

Dari data yang di dapatkan, Mencit A setiap hari nya selama 7 hari

mengalami kenaikan berat badan secara berurutan penurunan di hari pertama

sebanyak 0,6 gr, kemudian kenaikan berat badan selanjutnya hingga hari ke-7,

0,1 gr, 0,6 gr, 1,1 gr, 3,5 gr, 3,6 gr, dan 4,2 gr.

Untuk mencit B, secara berurutan dihari pertama mengalami penurunan

berat badan 0,8 gr, lalu dihari berikutnya hingga selesai diaklimatisasi

mengalami kenaikan berat badan 2,2 gr, 1,7 gr, 3,5 ge, 5 ge, 5,8 gr dan 6,6 gr.

Untuk mencit C, secara berurutan dihari pertama juga mengalami

(12)

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

kenaikan berat badan hingga selesai aklimatisasi yaitu 0,5 gr, 1 gr, 4,9 gr, 2,4 gr,

3,4 fr, dan 7.8 gr.

Untuk mencit D, dari hari pertama diaklimatisasi sudah mengalami

kenaikan berat badan 0,3 gr, 0,7 gr, 2,4 gr, 2,9 gr, 7 gr, 7,3 gr, dan 7,8 gr, lalu

untuk mencit E juga demikian yaitu 0,9 gr, 0,7 gr, 2,4 gr, 2,9 gr, 7 gr, 7,3 gr, dan

7,8 gr.

Namun untuk mencit F, selama 4 hari pertama tidak mengalami kenaikan

berat badan, penurunan berat badannya ialah 2,5 gr, 3,3 gr, 2,6 gr, dan 1,3 gr.

Namun mengalami penaikan berat badan hingga hari ke 7 aklimatisasi 0,5 gr,

1,9 gr, dan 2,2 gr.

Untuk mencit G sama sekali tidak mengalami penaikan berat badan hingga

akhir aklimatisasi. Adapun penurunan berat badannya antara lain 0,2 gr, 0,9 gr,

0,6 gr, 8,3 gr, 5,9 gr, 5,3 gr, dan 4,9 gr.

Untuk mencit H mengalami kenaikan berat badan mulai dari awal

aklimatisasi seperti mencit D dan E. adapun data kenaikan berat badannya

adalah sebagai berikut 0,2 gr, 0,9 gr, 1,6 gr, 3,4 gr, 3,8 gr, 4,9 gr, dan 6,7 gr.

Mencit I, pada dua hari pertama mengalami penurunan berat badan 0,3 gr,

dan hari kedua 0,4 gr. Namun kembali mengalami kenaikan berat badan 0,1 gr,

3,4 gr, 4,1 gr, 4,8 gr, dan 5,7 gr.

Mnecit J juga selalu mengalami kenaikan berat badan mulai dari awal

proses aklimatisasi di lakukan. Adapun data kenaikan berat badannya ialah 4 gr,

(13)

Berdasarkan data yang didapatkan, dapat diambil rata-rata kenaikan berat

badan mencit A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J adalah 1,78 gr, 3,27gr, 1,82gr, 4,05 gr,

3,35gr, penurunan 0,72gr, 3,55gr, 3, 07gr, 2,48 gr dan 10, 38 gr.

Kenaikan berat badan Mencit A hingga J dapat di lihat dari grafik di bawah

ini :

1 2 3 4 5 6 7

0 2 4 6 8 10 12 14 16

GRAFIK KENAIKAN BERAT BADAN MENCIT A-J

A B C D E F G H I J

gr

(14)

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

A B C D E F G H I J

0 2 4 6 8 10 12

RATA-RATA KENAIKAN BERAT BADAN

RATA-RATA

B. Tabel data mencit yang di beri perlakuan

Nama Mencit

Keterangan 9 12 16 23 30 37

A Pembedahan

hari ke-1

34.1 0 0 0 0 0

B Pembedahan

hari ke-3

37.3 36.4 0 0 0 0

C Pembedahan

hari ke-7

33.8 33.6 33.4 0 0 0

D Pembedahan

hari ke-14

37.5 37.2 36.8 36.5 0 0

E Pembedahan

hari ke-21

39.7 38.4 37 37.2 0 0

F Pembedahan

hari ke-28

34.1 33.6 32.3 31.7 31.2 30.5

G KONTROL 0 0 0 0 0 0

H KONTROL 0 0 0 0 0 0

I Ulangan 31.5 29.9 29.5 29.5 28.7 27.9

(15)

Tabel dan grafik diatas menunjukkan perubahan berat badan

mencit hingga hari ke 28 untuk mencit I dan J. A hingga pembedahan hari

ke-1 setelah pembedahan, B hingga pembedahan hari ke-3, C hingga

pembedahan hari ke-7, D hingga pembedahan hari ke-21 dan E hingga

pembedahan hari ke-28. F dan G sudah dibedah pada bedah untuk kontrol.

Pembedahan dengan pola ini berfungsi untuk melihat bagaimana kah

tubuh mencit dalam memeberi respon terhadap antigen (dalam hal ini

serum darah ayam, 0,1 CC) yang di cekok kepadanya.

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

A B C D E F G H I J

Perubahan berat badan pada mencit ini merupakan salah satu

respon pada antigen secara fisiologis yang dapat kita lihat. Perubahan berat

badan ini terjadi dikarenakan tubuh mencit berusaha melakukan adaptasi

dengan keberadaan antigen di dalam tubuhnya. Jika diperhatikan,

perubahan berat badan mencit I dan J menurun dari hari ke hari. Hal ini

juga terjadi pada mencit F yang di bedah pada hari ke-28 setelah

(16)

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

pemberian serum darah pada mencit dapat mempengaruhi perubahan berat

badannya. Yaitu penurunan berat badan pada mencit.

C. Hasil Uji Aglutinasi

(17)

pencekokan) 6. Mencit F

(Pembedahan hari ke-28 setelah pencekokan)

Sudah Beraglutinas i

Tabel : Uji Aglutinasi Pada Darah Mencit menggunakan antigen Serum Darah Ayam

Dari data diatas dapat dilihat pada hari ke 1 hingga 14 setelah proses

pencekokan, belum terjadi aglutinasi, namun pada hari ke-21 sudah mulai terjadi

aglutinasi dan akhirnya pada hari ke-28 terjadi aglutinasi. Hal ini menunjukkan

pada hari ke-21, Sel B sudah membentuk antibody sehingga dapat terjadi

aglutinasi.

D. Hasil Uji Apusan Darah

No. Nama Mencit Gambar Hasil 1. Mencit A

(Pembedahan hari ke-1 setelah pencekokan)

Belum terlihat Leukosit

2. Mencit B (Pembedahan hari

ke-3 setelah pencekokan)

(18)

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

3. Mencit C (Pembedahan hari

ke-7 setelah pencekokan)

Terlihat beberapa leukosit

4. Mencit D (pembedahan hari

ke-14 setelah pencekokan)

Terlihat beberapa leukosit yang menyerap warna 5. Mencit E

(pembedahan hari ke-21 setelah pencekokan)

Terlihat beberapa leukosit yang menyerap warna gimsa

6. Mencit F (Pembedahan hari

ke-28 setelah pencekokan)

Terlihat beberapa warna gimsa pada leukosit

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa leukosit merupakan sistem kerja

respon imun yana paling cepat. Pada hari ke 3 setelah pencekokan, kadar leukosit

diperkirakan meningkat. Sedang pada hari pertama belum terlihat leukosit. Hal ini

membuktikan bahwa leukosit berperan dalam respon imun dan merupakan respon

imun non-spesisifik yang bekerja lebih dahulu saat antigen masuk ke dalam tuvuh.

Dan juga bertanggunga jawab dalam memfagosit dan juga pengaktifan sel T dan

sel B untuk pembuatan antibody.

E. Tingkah Laku

Jika dibandingkan dengan kontrol, mencit A, B, C, D, E,F lebih tidak banyak

(19)

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

Asupan minum juga meningkat. Beberapa mencit seperti mencit A dan D pada

awal pencekokan tidur berlebih. Hal ini menunjukkan bahwa antigen yang masuk

ke dalam tubuh mempengaruhi selera makan dan minum mencit, namun tidak

membantu dalam menaikkan berat badan mencit. Makanan yang di konsumsi oleh

mencit berguna dalam menambah stamina dan membantu sel-sel tubuh tetap

bermetabolisme dengan baik.

(20)

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

1. Antigen bermanfaat bagi tubuh sebagai stimulus pembentukan

antibody efektor dan memori

2. Skema Respon imun hingga terbentuk antibody

3. Warna organ limfa dan timus lebih gelap pada hewan yang diberi

perlakuan.

4. Organ limfa dan timus lebih berat jika dibandingakn dengan mencit

yang digunakan sebagai kontrol.

(21)

1. Saat melakukan mini riset diusahakan log buk untuk data runtut agar

data tidak salah

2. Kebersihan kandang mencit dilakukan sebaik mungkin.

3. Pergantian air minum dan pemberian pakan haruslah benar-benar di

(22)

Tugas Rekayasa Ide IMMUNOLOGY

DAFTAR PUSTAKA

Goldsby, Richard., A. Kindt,. Thomas J. Osborne., Barbara. 2006. Kuby

Immunology 5th Edition. Washington D.C : USA

Horatiu, V. 2012. Mice : Biology and Husbandary. Florida International

University

Kusumawati, Diah. 2004. Bersahabat dengan Hewan Coba. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press

Nora, 2014. Reproductive Success In Mus musculus (Rodentia) Exposed To

Conspecific’s Odors and Overcrowding In Laboratory Conditions

ISSN 0327-938321(1) : 115-120.

Nugrahalia, Meida. 2107. IMUNOLOGI. Universitas Negeri Medan : Medan

Priyambodo, S. 2003. Pengendalian Hama Tikus Terpadu Seri Agrikat. Penebar

(23)

LAMPIRAN

Keadaan mencit didalam kandang Tempat makan mencit di dalam kandang Sekam mencit yang digunakan

Kandang mencit secara keseluruhan Bagian dalam kandang mencit

(24)

Gambar

GRAFIK KENAIKAN BERAT BADAN MENCIT A-J
Tabel  dan  grafik  diatas  menunjukkan  perubahan  berat  badan
Tabel : Uji Aglutinasi Pada Darah Mencit menggunakan antigen

Referensi

Dokumen terkait

Apakah pemberian fraksi etil asetat ekstrak etanol 70% herba meniran (Phyllanthus niruri L .) dapat menurunkan kadar asam urat serum darah pada mencit putih jantan

Rata-rata nilai skor kualitas organoleptik (rasa, aroma, warna, tekstur, dan keempukan) daging ayam kampung yang diberi pasta jahe dapat dilihat pada Tabel

ABSTRAK: Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian Fibroblast Growth Factor (FGF) yang berasal dari telur ayam terfertilisasi terhadap kadar glukosa darah mencit

Dari data Tabel dan Grafik tersebut dapat dilihat bahwa pada kelompok ayam kampung pedaging yang diberikan air gula merah 1 % melalui air minum, menunjukkan

Penulisan sitiran pada gambar dan tabel dapat dilihat pada lampiran 12 dan.

Sehubungan dengan fenomena diatas dilakukan penelitian tentang sejauh mana pengaruh pemberian jus wortel terhadap kadar glukosa dalam darah mencit putih betina

kadar kolesterol total darah pada mencit yang diberi. telur rebus matang menunjukkan

Konsumsi pakan ayam dan pertambahan bobot badan pada ayam pedaging hingga umur 36 hari yang diinfeksi Eimeria tenella dan diberi ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata,