• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Menentukan Pembagian Harta Waris Menurut Hukum Islam Menggunakan Metode Forward Chaining dan Dempster-Shafer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Menentukan Pembagian Harta Waris Menurut Hukum Islam Menggunakan Metode Forward Chaining dan Dempster-Shafer"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

510

Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Menentukan Pembagian Harta Waris

Menurut Hukum Islam Menggunakan Metode Forward Chaining dan

Dempster-Shafer

Dhavin Putra Alamsyah1, Sutrisno2, Suprapto3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1dhavin.putra@gmail.com, 2trisno@ub.ac.id, 3spttif@ub.ac.id

Abstrak

Hukum Islam menetapkan aturan warisan dengan bentuk yang sangat adil. Di dalamnya ditetapkan hak kepemilikan harta bagi ahli waris, baik laki-laki maupun perempuan dengan cara yang adil. Hukum Islam juga menetapkan hak pemindahan kepemilikan seseorang sesudah meninggal dunia kepada ahli warisnya dari seluruh kerabat dan nasabnya, tanpa membedakan antara laki-laki dan perempuan, tua maupun muda. Namun dalam implementasinya, bagi masyarakat Islam itu sendiri, kebanyakan penentuan dan perhitungan harta warisan dilakukan dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum waris Islam yang berlaku sehingga sering kali menimbulkan konflik. Dalam menyelesaikan permasalahan terbatasnya pakar mengenai hukum waris, maka perlu dirancang suatu aplikasi yang dapat membantu menyelesaikan persoalan tersebut menurut hukum Islam. Skripsi ini memberikan keputusan yang lebih akurat menggunakan metode forward chaining dan dempster-shafer berdasarkan kepercayaan seorang pakar. Pada teori Dempster-Shafer dikenal adanya Frame of Discernment yang dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis θ = {A,B,D,E}. Tujuannya adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Berdasarkan dari pengujian sistem ini yaitu sebesar 92,67% yang berarti sistem ini dapat berjalan dengan baik karena hasil dari sistem mendekati kesamaan dengan fakta lapangan yang sebenarnya.

Kata kunci: Sistem Pakar, Dempster-Shafer, Harta Waris, Hukum Islam

Abstract

Islamic law establishes inheritance rules with a very fair form. In it is the right of ownership of property for the heirs, both men and women in a fair way. Islamic law also establishes the right of shifting of ownership of a person after passing away to his heirs from all his relatives and nasabs, without distinction between men and women, young and old alike. But in its implementation, for the Islamic community itself, most of the determination and calculation of inheritance is done in a way that is not in accordance with the prevailing law of inheritance of Islam that often leads to conflict. In solving the limited problem of experts regarding inheritance law, it is necessary to design an application that can help solve the problem according to Islamic law. This thesis provides a more accurate decision using forward chaining and dempster-shafer methods based on an expert's trust. In the Dempster-Shafer

theory there is a Frame of Discernment denoted by θ. This frame is the universe of speech from a set of hypotheses θ = {A, B, D, E}. The goal is to relate the trust size of the elements θ. Not all evidences

directly support each element. Based on the testing of this system that is equal to 92.67% which means this system can run well because the results of the system close to the similarity with the fact of the actual field.

Keywords: Expert System, Dempster-Shafer, Inheritance, Islamic Law

1. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, permasalahan warisan seringkali timbul menjadi salah satu persoalan krusial dan sensitif, hingga

(2)

miliki. Dalam hal ini maka diperlukan suatu aturan yang akan membahas tentang pembagian harta benda yang ditinggalkan oleh seorang yang meninggal dunia terhadap anggota keluarga yang berhak atas harta tersebut. Hukum Islam menetapkan aturan warisan dengan bentuk yang sangat adil. Di dalamnya ditetapkan hak kepemilikan harta bagi ahli waris, baik laki-laki maupun perempuan dengan cara yang adil. Hukum Islam juga menetapkan hak pemindahan kepemilikan seseorang sesudah meninggal dunia kepada ahli warisnya dari seluruh kerabat dan nasabnya, tanpa membedakan antara laki-laki dan perempuan, tua maupun muda. Dalam aturan Islam sendiri Allah SWT telah menetapkan tata cara pembagian harta waris ini di dalam Al-Qur’an secara detail, sebagai pedoman manusia dalam menyelesaikan permasalahan warisan, agar tidak ada ahli waris yang dizalimi dalam menerima hak warisannya, dan agar semua ahli waris dapat menerima secara ikhlas ketetapan pembagian tersebut. Namun dalam implementasinya, bagi masyarakat Islam itu sendiri, kebanyakan penentuan dan perhitungan harta warisan dilakukan dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum waris Islam yang berlaku sehingga sering kali menimbulkan konflik

(Aulia & Novy,

2015)

. Dalam menyelesaikan permasalahan

terbatasnya pakar mengenai hukum waris, maka perlu dirancang suatu aplikasi yang dapat membantu menyelesaikan persoalan tersebut menurut hukum Islam.

Kajian pertama ini dilakukan oleh Elyza Gustri Wahyuni dan Widodo Prijodiprojo pada tahun 2013 dengan judul penelitian Prototype Sistem Pakar untuk Mendeteksi Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koroner dengan Metode Dempster-Shafer. Dalam penelitian ini didapatkan sebuah kesimpulan yaitu sistem pakar dengan mesin inferensi Dempster-Shafer dapat dipergunakan untuk mendiagnosa tingkat resiko penyakit Jantung Koroner dengan masukkan berupa gejala serta faktor resiko yang dimiliki pasien, dari beberapa kasus yang diuji cobakan diperoleh hasil diagnosa yang sama antara perhitungan sistem dengan menggunakan teori mesin inferensi Dempster-Shafer dan pengetahuan pakar yaitu Dokter Spesialis Jantung dan hasil uji coba 10 kasus yang didapatkan dari dara Rekamedis RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta, maka didapatkan persentase sebesar 100% nilai kebenaran dari prediksi diagnosa yang sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki oleh pakar. Kajian

pustaka kedua ini dilakukan oleh Eki Saputra dan Nina Julievi pada tahun 2012 dengan judul penelitian Sistem Pakar Dalam Bidang Farmakolgi dan Terapi Menggunakan Metode Pelacakan Forward Chaining. Dalam penelitian ini didapatkan sebuah kesimpulan bahwa sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi ini mampu mendiagnosa penyakit dari rekaman pertanyaan yang diajukan oleh sistem dan didapatkan akurasi dari 12 data sebesar 100% nilai kebenaran. Melihat nilai probabilitas 100 % dengan menggunakan metode pelacakan forward chaining membuktikan bahwa sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi ini sudah berjalan dengan baik. Untuk membantu umat islam dan bagi para ahli waris khususnya agar dapat menyelesaikan persoalan pembagian harta waris menurut hukum islam, penulis akan membuat “Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Menentukan Harta Waris Menurut Hukum Islam Menggunakan Metode Forward Chaining dan Dempster-Shafer”.

2. METODOLOGI

2.1 Dempster-Shafer

Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai (Sulistyohati, 2008): Pl(s) = 1 –Bel (⌐s) Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan ⌐s, maka dapat dikatakan bahwa Bel(⌐s) = 1, dan Pl(⌐s) = 0. Pada teori Dempster-Shafer dikenal adanya Frame of Discernment yang dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis θ = {A,B,D,E}. Tujuannya adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ. Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen (Eka, 2013).

2.2 Perancangan

(3)

START

Pilih Fakta Berdasarkan Kejadian Lapangan

Melihat Kombinasi antar input

Menghitung nilai kombi nasi

Mengambil ni lai terbaik sebagai hasil keputusan

END

Gambar 1 Flowchart Forward Chaining

Gambar 1 menjelaskan bagaimana alur dari algoritma Forward Chaining pada sistem ini. Algoritma Forward Chaining digunakan untuk pemilihan fakta sampai mengeluarkan hasil keputusan.

Fakta input (bel)

jumlahinput > 1

Nilai maksimal densitas nilaimax = max (mi) Menghitung nilai plausibility

pla = (1 - belmax)

i 1 to mi

Subset antara mix miy

Nilai mx dikalikan nilai my

Nilai mx dikalikan dengan mthetay

Nilai my dikalikan dengan mthetax

Nilai mthetax dikalikan dengan mthetay

nilai

mix miy = Ø

Nilai mix dikalikan nilai miy Ya

Tidak

i Ya

Tidak Nilai maksimal bel

belmax = max (bel) START

END

Gambar 2 Flowchart Dempster-Shafer

(4)

START

Nilai mx dikalikan dengan

mthetay

Nilai my dikalikan dengan

mthetax

Nilai mthetax dikalikan dengan mthetay

Nilai mix dikalikan nilai miy

Ya

double : pla, bel, hasil, mi, nilaimax, hasildempster

array : mx, my, mix, miy, mthetax, mthetay

Nilai maksimal bel belmax = max (bel)

Gambar 3 Flowchart Forward Chaining dan Dempster-Shafer

Gambar 3 merupakan alur dari gabungan Forward Chaining dan Dempster-Shafer. Forward Chaining sebagai awal pemilihan dan penentuan keputusan dan Dempster-Shafer sebagai perhitungan untuk mendapatkan keputusan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian akurasi data yang dilakukan meliputi pengujian akurasi terhadap fakta yang telah terjadi dibandingkan dengan hasil keputusan sistem. Hasil akurasi bernilai 1 jika hasil dari sistem sama persis dengan hasil dari fakta sebenarnya, sebaliknya jika 0 maka hasil dari sistem tidak ada yang sama dengan hasil fakta sebenarnya. Selain itu, digunakan pula nilai 0,8 ataupun 0,75 jika hasil sistem banyak yang sama dengan fakta yang sebenarnya tergantung jumlah yang benar dibagi dengan jumlah keluaran sistem.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 13,915 𝑥100% = 92,67%

Dapat disimpulkan bahwa akurasi dari sistem ini yaitu sebesar 92,67% yang berarti sistem ini dapat berjalan dengan baik karena hasil dari sistem mendekati kesamaan dengan fakta lapangan yang sebenarnya.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan perancangan, implementasi, dan hasil pengujian Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Menentukan Pembagian Harta Waris Menurut Hukum Islam Menggunakan Metode Forward Chaining Dan Dempster-Shafer, maka didapatkan kesimpulan metode Dempster-Shafer dapat diimplementasikan untuk penentuan hak waris berdasarkan hukum Islam dengan 15 masukan dan 9 keluaran dan hasil akurasi dari sistem ini yaitu sebesar 92,67% yang berarti hasil dari sistem hampir semua mendekati fakta lapangan sebenarnya dan baik digunakan untuk melakukan penentuan hak waris berdasarkan hukum Islam.

5. DAFTAR PUSTAKA

Faqihhudin, M. (2016). SISTEM PAKAR

PENUNJANG KEPUTUSAN

PEMBAGIAN HARTA WARIS

MENURUT HUKUM ISLAM

DENGAN METODE FORWARD

CHAINING. Kediri: UNP Kediri. Wijayanto, W. (2011). PERANCANGAN

APLIKASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BERDASARKAN HUKUM ISLAM UNTUK MEMBANTU TIM FARAIDH MASJID BAITURROYAN

SLEMAN YOGYAKARTA.

Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer. Aprilia Sulistyohati, dan Taufiq Hidayat. (2008).

APLIKASI SISTEM PAKAR

(5)

DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Elyza Gustri Wahyuni, dan Widodo Prijodiprojo. (2013). Prototype Sistem Pakar untuk Mendeteksi Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koroner dengan Metode DempsterShafer (Studi Kasus: RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Eki Saputra, dan Nina Julievi. (2012). Sistem Pakar Dalam Bidang Farmakolgi dan Terapi Menggunakan Metode Pelacakan Forward Chaining. Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Teguh Ansyor Lorosae, dan Armadyah Amborowati. (2016). ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT DAN

HAMA TANAMAN MELON

DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB (Studi Kasus : Badan Pelaksana, Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab. Bima, NTB). Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Aulia Muthiah, dan Novy Sri Pratiwi Hardani. (2015). HUKUM WARIS ISLAM, Cara Mudah Memahami dan Praktis Memahami dan Menghitung Warisan. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Yustisia. Muhammad Dahria, Rosindah Silalahi, dan

Mukhlis Ramadhan. (2013). SISTEM PAKARMETODEDAMSTER

SHAFER UNTUK MENENTUKAN

JENIS GANGGUAN

PERKEMBANGAN PADA ANAK. Medan: STMIK Triguna Dharma. Ramian Putra, E. (2013). SISTEM PAKAR

DENGAN MENGGUNAKAN

METODE DEMPSTER SHAFER

UNTUK MENDETEKSI JENIS

PERILAKU ABNORMAL ADHD

(ATTENTION DEFICIT

HYPERACTIVITY DISORDER)

PADA ANAK. Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarim Kasim Riau.

Dandhy Perdana Syafrizal, A. Hanifa Setyaningrum, dan Khodijah Hulliyah.

(2015). Penggunaan Metode Forward Chaining Pada Aplikasi Deteksi Pendingin Reaktor Serba Guna/PRSG-Batan. Banten: UIN Syarif Hidayatullah.

Utama, Yadi. (2011). SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU

KOMPUTER UNIVERSITAS

SRIWIJAYA. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Gambar

Gambar 2 Flowchart Dempster-Shafer
Gambar 3 Flowchart Forward Chaining dan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem, serta implementasi dan pengujian yang telah dilakukan pada sistem pakar untukdiagnosa penyakit tulang berbasis

Hasil dari penelitian ini yaitu berupa aplikasi sistem pakar pembagian waris menggunakan Visual Basic 6.0 yang dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk

14 IF ahli waris = anak laki paman dari bapak sekandung AND IF anak = tidak ada ANDIF cucu = tidak ada ANDIF suami / istri = tidak ada ANDIF bapak / ibu

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan pembagian harta warisan yang sesuai hukum waris islam dan juga hukum waris

Penerapan sistem terkomputerisasi pada Pembagian Harta Waris menurut hukum Islam dimulai dengan pengumpulan berbagai macam leteratur yang berkaitan dengan ilmu

Hasil dari penelitian ini yaitu berupa aplikasi sistem pakar pembagian waris menggunakan Visual Basic 6.0 yang dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk

Judul : TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN HARTA WARIS ANAK MURTAD (Studi Kasus Pembagian Waris Keluarga Alm. Bapak Salim di Dusun Pendem Kecamatan

152 KESIMPULAN Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pembagian harta waris dalam Hukum Islam yaitu proses pemindahan harta peninggalan seseorang yang telah meninggal,