ANALISIS PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS MELALUI MEDIA SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) GATEWAY
(Studi di Pengadilan Negeri Kota Metro)
(Jurnal)
Oleh
Endo Fitsboy Pratama
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRAK
ANALISIS PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN LALU LINTAS MELALUI MEDIA SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) GATEWAY
(Studi di Pengadilan Negeri Kota Metro)
Oleh
Endo Fitsboy Pratama, Tri Andrisman, Firganefi Email :Endofitsboy@gmail.com
Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, terutama di kota besar yang memiliki banyak aktifitas dan banyak penduduk. Tidak sedikit kasus pelanggaran lalu lintas di jalan raya yang dilakukan oleh pemakai jalan yang cenderung mengakibatkan timbulnya kecelakaan dan kemacetan lalu lintas yang semakin meningkat.Hasil riset dan temuan Mahkamah Agung jumlah perkara acara cepat (tindak pidana ringan dan tilang) yang ditangani pengadilan pada tahun 2014 sekitar 3.226.104 perkara.Permasalahan yang diteliti oleh penulis adalah Bagaimanakah penegakan hukum dalam proses penanganan perkara pelanggaran melalui media SMS Gateway? Dan Apakah faktor penghambat penegakan hukum dalam proses penanganan perkara pelanggaran lalu lintas melalui media SMS Gateway? Pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normative dan yuridis empiris. Data yang digunakan berupa data primer dan bahan sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa Penegakan Hukum untuk menyelesaikan perkara pelanggaran lalu lintas merujuk pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Wewenang dari Aparat Pengadilan Negeri Kota Metro sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 yaitu dalam hal memutuskan perkara pelanggaran Lalu Lintas melalui jalur persidangan tetapi setelah diterapkannya SMS Gatewayini tugas dan wewenang dari aparat Pengadilan yaitu memproses masukan/input data pelanggaran dari aparat Kepolisian dan mengirimkan Nomor Register Perkara dan Sanksi Pidana Terhadap pelanggar lalu lintas sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukannya serta wewenang dari Aparat Kepolisian yaitu menginputkan data pelanggaran lalu lintas sesuai dengan jenis dan tempat terjadinya perkara pelanggaran lalu lintas. Faktor penghambatnya diantaranya karna faktor hukum itu sendiri, faktor penegak hukum, faktor sarana dan fasilitas, masyarakat, dan kebudayaan.Sarandari metode SMS Gateway ini sebaiknya perlu memperhatikan 3 elemen yaitu: kesadaran dari pelanggar untuk tidak melakukan pelanggaran lalu lintas, kesadaran dari aparat penegak hukum untuk lebih professional tanpa maksud menerima suap, dan kesadaran pemerintah untuk meningkatkan kualitas aparat penegak hukum.
ABSTRACT
LEGAL ENFORCEMENT ANALYSIS OF TRAFFIC BREACHING THROUGH MEDIA SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) GATEWAY
(Study in Metro City District Court)
By
Endo Fitsboy Pratama, Tri Andrisman, Firganefi Email : Endofitsboy@gmail.com
Transportation system is an important thing for a city, especially in big city which has many activities and many people. Not a few cases of traffic violations on the highways conducted by road users who tend to lead to accidents and traffic congestion is increasing. The results of research and the findings of the Supreme Court on the number of cases of fast (light crime and ticketing) handled by courts in 2014 were 3,226,104 cases. The problem studied by the author is how law enforcement in the process of handling cases of infringement through SMS Gateway media? And What are the impediments of law enforcement in the process of handling cases of traffic violations through SMS Gateway media? How is the countermeasures against producers making and selling foods containing hazardous substances? Problem approach in this research using juridical normative and juridical empirical approach. The data used in the form of primary data and secondary materials. Data collection method in this research is using library research and field research. Data analysis using qualitative data analysis. The results of the study and discussion show that Law Enforcement to resolve the traffic violation case refers to Law Number 22 Year 2009 on Traffic and Road Transportation. Authority of the Metro City District Court Officials as stated in Law Number 14 Year 1992 is in the case of deciding cases of Traffic violations through the court but after the application of SMS Gateway this task and authority of the court apparatus is processing input / input data violations of the police and transmit Case Register Number and Criminal Sanction Against the traffic violator in accordance with the type of violation it performs and the authority of the Police Officer is to input traffic violation data according to the type and location of the case of traffic violation. Inhibiting factors include the factors of law itself, law enforcement factors, facilities and facilities, society, and culture. The suggestion of this SMS Gateway method should be to pay attention to 3 elements: awareness of violators not to commit traffic offenses, awareness of law enforcement officers to be more professional without the intention of accepting bribes, and government awareness to improve the quality of law enforcement officers.
I. PENDAHULUAN
Lalu lintas dan angkutan jalan
merupakan hal yang penting dalam
meningkatkan mobilitas sosial
masyarakat.Lalu Lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang sangat dekat
dengan masyarakat.Setiap waktu
masyarakat terus bergulat dengan
bermacam-macam kepentingan.Sejarah
lalu lintas dan angkutan jalan di
Indonesia telah melewati berbagai
kondisi zaman dibarengi dengan berbagai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sampai perubahan pola
tingkah laku masyarakat. Sebagai
pemakai jalan raya, kurangnya disiplin
merupakan sebab utama terjadinya
kecelakaan lalu lintas. Kebiasaan
rupanya sudah mempengaruhi
masyarakat bahwa orang baru merasa melanggar peraturan peraturan lalu lintas si pelanggar itu tertangkap oleh petugas.1
Dampak yang di sebabkan pelanggaran lalu lintas begitu besar sehingga di perlukan strategi dan langkah-langkah perbaikan sistem administrasi, prosedur, dan mekanisme penindakan pelanggaran lalu lintas jalan tertentu yang efektif juga lebih baik.Langkah- langkah dan metode tersebut berfungsi menciptakan suatu kondisi ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Dengan penekanan dalam aspek hukum berupa sanksi hukum bagi
pelanggar lalu lintas di harapkan
pemakai atau pengguna jalan mematuhi aturan-aturan berlalu lintas sehingga
tidak melakukan pelanggaran.Dalam
menekan angka pelanggaran lalu lintas serta akibat yang timbul dari terjadinya pelanggaran lalu lintas, Kepolisian telah
melaksanakan berbagai upaya dan
kegiatan baik bersifat preventif, represif
guna mewujudkan keamanan,
keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas yang lebih mantap.
Besarnya jumlah perkara tilang tersebut tidak berubah dari tahun ke tahun dan
bukan tidak mungkin semakin
bertambah.Jumlah perkara yang begitu besar tersebut pun tiak hanya bermakna
kuantitas.Kordinator lalu lintas
Kepolisian Republik Indonesia
memperkenalkan aplikasi tilang
berbasis elektronik.Program ini
menjawab keluhan masyarakat tentang maraknya praktik pungutan liar dan percaloan dalam pengurusan SIM dan STNK.
Tata Cara dalam mengatasi hambatan dalam penanganan kasus perkara tilang tersebut dan sejalan dengan instruksi dari Kepolisian Republik Indonesia,
Pengadilan Negeri Kota Metro
memperkenalkan terobosan terbaru SMS Gateway. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat Kota Metro dalam mengurus proses tilang.
Sistem aplikasi SMS Gateway
dirancang khusus bagi pelanggar lalu lintas untuk mengecek perkara tilang tanpa perlu datang ke Pengadilan Negeri Kota Metro untuk mengurus
proses tilang cukup dengan SMS.
caranya mudah para pelanggar cukup mengetik pesan singkat kemudian masyarakat dapat mengetahui jadwal sidang dan denda yang harus dibayar dan aplikasi ini selain membuat pelanggar tidak perlu datang ke persidangan juga diharapkan dapat menekan terjadinya dugaan pungutan liar (Pungli)2
.
Permasalahan dalam skripsi ini adalah (1). Bagaimanakah penegakan hukum
dalam penanganan perkara
pelanggaran lalu lintas melalui media SMS Gateway dan (2). Apakah faktor penghambat penegakan hukum dalam penanganan perkara pelanggaran lalu lintas melalui media SMS Gateway. Pendekatan masalah yang digunakan untuk menjawab permasalahan di atas yaitu pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data di lakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan.
2Radar Metro diterbitkan hari sabtu tanggal 15 april 2017
1Situmorang,Berlin.2011.Sejarah Perkembangan Hukum Lalu
Data-data tersebut lalu di lakukan pengolahan melalui tahap seleksi data, klasifikasi data, dan sistematisasi data. Data yang sudah di olah tersebut kemudian di sajikan dalam bentuk uraian, yang lalu di intrepretasikan ata di tafsirkan untuk di lakukan pembahasan dan di analisis secara kualitatif kemudian untuk selanjutnya di tarik menjadi sebuah kesimpulan.
II. PEMBAHASAN
A. Penegakan Hukum dalam proses penanganan perkara pelanggaran lalu lintas melalui Media SMS Gateway (Studi di Pengadilan Negeri Kota Metro)
Penegakan hukum menurut Barda
Nawawi Arief, sebagaimana di kutip Heni Siswanto adalah : (a). Keseluruhan
rangkaian kegiatan penyelenggara/
pemeliharaan keseimbangan hak dan kewajiban warga masyarakat sesuai hak dan kewajiban warga masyarakat sesuai harkat dan martabat manusia serta
pertanggung jawaban masing-masing
sesuai fungsinya secara adil dan merata, dengan aturan hukum dan perundang- undangan yang meruapakan perwujudan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.3
Sedangkan menurut Kitab Hukum Acara Pidana, pemeriksaan hukum acara di klasifikasikan menjadi tiga macam yakni
pemeriksaan acara pidana biasa,
pemeriksaan acara pidana singkat dan
pemeriksaan acara pidana cepat.
Sebagaimana Pasal 209 KUHAP,
penanganan perkara pelanggaran lalu
lintas merupakan bagian dari
pemeriksaan acara cepat dimana
Pemerintah Kota Metro secara khusus menerbitkan Peraturan Dareah Kota Metro Nomor 24 Tahun 2016 mengenai
penerapan metode SMS Gateway dalam
penanganan perkara pelanggaran lalu lintas
3Nawawi Arief, Barda.2014.Sistem Peradilan Pidana, Jakarta ; Grafka Pustaka,hlm.54.
Adapun Mekanisme Metode SMS
Gateway melalui beberapa tahapan yakni :
1. Pelanggar Mengirimkan SMS Ke
Nomor Telepon Pengadilan Negeri Kota Metro mengenai jenis dan tempat terjadinya pelanggaran lalu lintas.
2. Pengadilan Negeri Kota Metro
Mengirim SMS balasan berupa Nomor Register Perkara dan sanksi pidana serta tata cara pembayaran sanksi pidana tersebut
3. Pelanggar membayar denda
pelanggaran melalui ATM Banking
dan mencetak kartu slip
pembayaran denda
4. Pelanggar mendatangi Kantor
Kepolisian guna memvalidasi bukti pembayaran denda tilang.
5. Aparat Kepolisian menginputkan
data pelanggaran mengenai jenis, tempat,dan Nomor Register perkara.
Menurut Hadi Ediyarsyah, pungutan liar di Pengadilan Negeri Kota Metro bisa dipastikan tidak ada karena denda yang tercantum dalam SMS Gateway adalah sejumlah uang yang disetorkan kepada kas negara dan menjadi pendapatan negara bukan pajak dan menurut beliau pelaksanaan Metode SMS Gateway ini tidak terlepas dari amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Sedangkan menurut Maghdalena Suwito, penyebab petugas di lapangan rentan melakukan pungutan liar disebabkan
oleh adanya sebagian pelanggar
peraturan yang memilih untuk menyuap polisi dengan uang berlipat-lipat dari denda yang akan di jatuhkan karena adanya anggapan bahwa mengurus tilang itu sangatlah sulit. Ada pula kalanya polisilah yang meminta uang kepada pelanggar agar pelanggar bisa segera pergi dari lokasi pelanggaran tanpa
mengikuti prosedur hukum.Bila
penyuapan ini terbukti maka bisa membuat oknum tersebut dan penyuap di
hukum penjara karena menyuap
polisi/pegawai negeri adalah sebuah perbuatan melanggar hukum.4
Menurut
Desember 2017, ini sebuah gebrakan baru di buat oleh Kepolisian Resort Kota
Metro dengan membentuk MoU dengan
Provider dan Pengadilan Negeri serta Kejaksaan Negeri Kota Metro mengenai uji coba tilang elektronik menggunakan metode sistem SMS Gateway.
Asas-asas metode Sistem Aplikasi
Gateway yakni :
1.Asas Efektif dan Efisiensi
Efektif adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan- tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektif adalah ukuran tingkat pemenuhan output atau suatu tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian target atau tujuan proses maka di katakan proses itu semakin efektif. Proses yang efektif di tandai dengan perbaikan proses
sehingga menjadi lebih baik.
Penerapan metode SMS Gateway
merupakan sebuah pilihan yang efektif yang mencapai sasaran dalam pelaksanaan tilang kepada pelanggar peraturan lalu lintas. Namun belum semua masyarakat di Indonesia melek teknologi. Masih banyak dari mereka yang belum
tahu mengenai adanya Sistem
aplikasi ini sehingga perlu adanya sosialisasi yang lebih gencar dan merata kepada masyarakat. Belum dapat di katakan bahwa metode ini efektif karena penerapan metode ini di Indonesia masih dalam tahap uji coba dan dari uji coba tersebut akan di adakan evaluasi untuk perbaikan pelayanan metode ini selanjutnya. Namun, pilihan untuk menerapkan metode ini sangat efektif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Efisien adalah ukuran tingkat penggunaan
sumber daya minimum guna
pencapaian hasil optimum.
Semakin sedikit penggunaan
sumber daya, maka prosesnya semakin efisien.
4 Wawancara dengan Maghdalena Suwito,Anggota Kepolisian Resort Kota Metro pada tanggal 14 Desember 2017 di Kantor Kepolisian Resort Kota Metro.
Proses efisien di tandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah dan cepat.
Dari segi efisiensi, metode ini
sangatlah efisien.Tanpa
menggunakan kertas semua tindak pelanggaran lalu lintas di catat oleh sistem digital sehingga mengurangi biaya kertas sebagai tanda bukti pelanggaran. Pelanggar peraturan lalu lintas pun tidak perlu bolak balik dan mengantri ke persidangan untuk menyelesaikan masalahnya,
karena mereka akan dikirimi
notifikasi digital oleh sistem kapan kasusnya akan di sidangkan.
Dengan memanfaatkan teknologi seluruh proses tilang akan lebih efisien dan juga efektif juga membantu pihak. Kepolisian dalam manajemen administrasi.Aplikasi di kategorikan ke dalam dua user,
yang pertama yaitu pihak
Kepolisian dan yang kedua adalah
pihak Kejaksaan. Pada sisi
Kepolisian, sistem akan berjalan pada komputer tablet dengan sistem operasi android sedangkan pada
pihak Kejaksaan sistem akan
berjalan dalam bentuk website, sebagai eksekutor seperti proses sidang manual.
2. Transparansi (Transparency)
Tranparansi adalah penyediaan
informasi tentang pemerintahan bagi publik dan dijaminnya kemudahan di
dalam memperoleh informasi-
informasi yang akurat, dan memadai. Prinsip transparansi pemerintahan paling tidak dapat di ukur melalui sejumlah indikator sebagai berikut : a. Adanya sistem keterbukaan dan
standarisasi yang jelas dan mudah di pahami dari semua proses-
proses penyelenggaraan
pemerintahan.
b. Adanya mekanisme yang
memafasilitasi pertanyaan-
pertanyaan publik tentang proses- proses dalam penyelenggaraan pemerintahan.
maupun penyebaran informasi
penyimpangan tindakan aparat
publik didalam kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan.
3. Akuntabel
Akuntabel adalah dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku, serta tidak bertentangan dengan kedua hal tersebut, dimana pertanggung jawaban ini menyangkut sumber/input , proses yang di lakukan dan juga output nya yang di dapatkan. Adanya tilang elektronik tentu akan menunjang akuntabilitas dari Kepolisian yang berwenang menangani masalah pelanggaran peraturan lalu lintas. Segala pelanggaran lalu lintas akan tercatat secara rigid oleh sistem dari input hingga output-nya. Sehingga tidak ada data penanganan tindakan pelanggaran yang terlewat.Dan pastinya, jika ada hal yang mengganjal mengenai data yang ada pasti dapat di lacak dengan lebih mudah.
4. Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah di peroleh,
melalui tilang elektronik ini
masyarakat akan mengetahui segala informasi mengenai tindakan yang dapat di kategorikan pelanggaran lalu lintas serta hukuman akibat tindakan tersebut. Sehingga di harapkan masyarakat sadar hukum dan tidak melakukan pelanggaran lagi.Dan juga di harapkan dapat menularkan sikap tertib lalu lintas setelah mengetahui peraturan yang ada kepada orang di sekelilingnya agar tidak melanggar peraturan yang ada.
5. Responsif
Pemerintah harus peka dan cepat
tanggap terhadap persoalan-
persoalan masyarakat. Responsivitas dalam hal tilang elektronik oleh pihak yang berwenang yaitu Polisi dapat di katakan akan lebih tinggi karena tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat akan terdata secara rigid maka Polisi akan lebih tanggap dengan adanya sistem
yang telah terkoneksi dengan baik
untuk menangani pelanggaran
tersebut. Baik dalam hal pencegahan agar tidak terjadi lagi pelanggaran maupun setelah ada yang melanggar maka Polisi akan memberi masukan kepada pelaku agar sadar yang di lakukan salah.
6. Keadilan ( Equality)
Keadilan merupakan kesamaan
dalam hal perlakuan dan pelayanan. Dalam layanan tilang elektronik
maka setiap pelanggar yang
melakukan perbuatan pelanggaran yang sama akan mendapatkan denda orang yang terkena tilang tersebut pejabat penting misalnya, tentu
sistem akan tetap mencatat
pelanggaran tersebut dan otomatis
orang yang akan melakukan
pelanggaran tersebut terkena tilang.5
jangka pendek. Hal ini membuat susahnya untuk melacak produsen
karena korbannya juga dialami
secara masal dan acak.
7. Faktor sarana dan prasarana
Sarana dan fasilitas yang dimaksud adalah bahan yang dilarang.Sarana
dan fasilitas yang ada sangat
berpengaruh dan menunjang
perbuatan menyimpang
tersebut.Karena dengan kemudahan mendapatkan bahan yang dilarang dapat membuat produsen tidak
kesulitan untuk memproduksi
makanan untuk dipasarkan.
B.Faktor Penghambat penegakan
hukum dalam proses
penanganan perkara
pelanggaran lalu lintas melalui Media SMS Gateway
Menurut Biezveld penegakan hukum
merupakan suatu pelaksanaan
wewenang oleh pemerintah untuk
melaksanakan suatu aturan tertentu yang di pengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal.6
Faktor-Faktor yang mempengaruhi penegakan hukum menurut Soerjono Soekanto yaitu.7
: 1. Faktor Hukum itu tersendiri
Maksud hukum itu tersendiri sebagai faktor penegakan hukum adalah karena hukum berfungsi sebagai keadilan, kepastian, dan
kemanfaatan. Dalam praktik
penyelenggaraan hukum di
lapangan ada kalanya terjadi
pertentangan antara kepastian
hukum dan keadilan.Kepastian hukum sifatnya konkret berwujud nyata sedangkan keadilan bersifat abstrak sehingga ketika seseorang Hakim memutuskan suatu perkara secara penerapan Undang-Undang saja maka ada kalanya nilai keadilan itu tercapai.Maka ketika
melihat suatu permasalahan
mengenai hukum setidaknya
keadilan menjadi prioritas
utama.Karena hukum tidaklah
semata mata dilihat dari sudut hukum tertulis saja.Masih banya aturan-aturan yang hidup dalam
masyarakat yang mampu
mengatur kehidupan
masyarakat.Jika hukum tujuannya hanya sekedar keadilan,
6 Sundari,Sit.2005. Penegakan Hukum
pidana lalu lintas.Jakarta ;
Gramedia,hlm.23.
7 Soekanto,Soerjono.2012. Penegakan
Hukum Pidana. Jakarta ; Gramedia
Publishing, hlm. 43.
maka kesulitannya karena keadilan
itu bersifat subjektif, sangat
tergantung pada nilai-nilai instrik subjektif dari masing-masing orang.
Penegakan hukum harus dilihat dari segi susbtansial maupun secara
prosedural bagaimana secara
substansial hukum itu menjadi dasar dari terlaksananya hukum secara prosedural, dalam arti lain
hukum secara subtsansial itu
tersendiri terdiri dari dasar
hukumnya seperti peraturan
perundang-undangan dalam hal ini penerapan media SMS Gateway menurut Maghdalena Suwito belum
memiliki dasar hukum yang
konkret karena belum adanya
peraturan Daerah yang mengatur tentang pelaksanaan sistem SMS Gateway ini tersendiri8. Sedangkan
secara prosedural yaitu pelaksanaan dari hukum ssecara substansial belumlah maksimal karena tidak adanya dasar hukum yang kuat.
2. Penegak Hukum
Maksud dari penegak hukum
sebagai faktor penegakan hukum adalah dalam berfungsinya hukum, mentalitas atau kepribadian petugas
penegak hukum memainkan
peranan penting, kalau peraturan sudah baik, tetapi kualitas petugas kurang baik, ada masalah.Penegak hukum dinilai sebagai salah satu
faktor penghambat dalam
penyelesaian perkara pidana karena terkadang terjadi disharmonisasi antara penyidik dan jaksa penuntut
umum, sehingga dalam
melaksanakan tugas sering terjadi kesalah pahaman antara dua instansi tersebut, dan juga kualitas dan kuantitas menjadi faktor lain dari penegak hukum.
3. Sarana dan Fasilitas
Sarana yang ada di Indonesia sekarang ini memang diakui masih cukup tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang
memiliki sarana lengkap dan
teknologi canggih di dalam
membantu menegakkan hukum.
Menurut Soerjono Soekanto dan
Mustafa pernah mengemukakan
bahwa bagaimana polisi dapat bekerja dengan baik, apabila tidak dilengkapi dengan kendaraan dan
alat-alat komunikasi yang
proporsional.Oleh karena itu, sarana atau fasilitas mempunyai peran
yang sangat penting dalam
penegakan hukum. Tanpa adanya sarana ata fasilitas tersebut, tidak akan mungkin penegak hukum
menyerasikan peranan yang
seharusnya dengan peranan yang aktual.
Menurut Hadi Erdiansyah, sarana
pelaksanaan dari metode SMS
Gateway ini sudah memadai hanya
saja kerap kali mengalami
hambatan dalam hal jaringan
internet atau provider yang masih sering mengalami gangguan, baterai
perangkat yang di gunakan
terkadang habis pada saat di gunakan, serta sedikit memakan waktu di karenakan harus tetap menulis di tilang manual9.
4. Masyarakat
Masyarakat dalam hal ini menjadi faktor yang cukup mempengaruhi
juga dalam efektivitas hukum.
Apabila masyarakat tidak sadar hukum dan atau tidak patuh hukum
maka tidak ada keefektifan.
Kesadaran hukum merupakan
konsepsi abstrak di dalam diri manusia, tentang keserasian antara ketertiban dan ketentraman yang
dikehendaki dengan penataan
hukum, pembentukan hukum, dan
efektivitas hukum. Kesadaran
hukum merupakan kesadaran atau nilai-nilai yang diharapkan dari hukum.
9Wawancara tanggal 20 Desember 2017 di Kantor Pengadilan Negeri Kota Metro
merupakan konsepsi abstrak di
dalam diri manusia, tentang
keserasian antara ketertiban dan
ketentraman yang dikehendaki
dengan penataan hukum,
pembentukan hukum, dan
efektivitas hukum.Kesadaran hukum merupakan kesadaran atau nilai- nilai yang diharapkan dari hukum.
Dalam penelitian ini faktor
penghambat yang berasal dari
masyarakat yaitu masih kurangnya pemahaman mengenai penggunaan SMS Gateway ini di karenakan masih minimnya sosialisasi dari Aparat penegak hukum khususnya Pengadilan Negeri Kota Metro sebagai penentu kebijakan10.
5. Kebudayaan
Kebudayaan memiliki fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat, yaitu mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikap kalau mereka berhubungan dengan orang lain.
Dengan demikian, kebudayaan
adalah suatu garis pokok tentang
perikelakuan yang menetapkan
peraturan mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang dilarang.
Dalam hal ini adanya
kecenderungan masyarakat Kota
Metro untuk menyuap aparat
kepolisian agar cepat penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintasnya11
III.PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penegakan Hukum merupakan suatu
proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma- norma secara nyata sebagai pedoman
perilaku dalam kehidupan
bermasyarakat yang berhubungan
dengan hukum.penegakan hukum
dalam hal ini adalah penegakan hukum terhadap pelanggar lalu lintas yaitu melalui metode gateway. Latar belakang dari digunakannya metode gateway ini adalah tidak terlepas dari keinginan Kepolisian Resort Kota Metro dan Pengadilan Negeri Kota
Metro untuk mempermudah
masyarakat serta menekan laju angka pungutan liar yang terdapat di Kota Metro. Adapun untuk mewujudkan keinginan Kepolisian Resort Kota Metro tersebut Kepolisian Resort Kota Metro bekerja sama dengan Provider untuk menerapkan gateway
tersebut. Keuntungan dari
diterapkannya sistem ini yaitu para pelanggar dapat mengetahui secara pasti jumlah denda yang harus dibayar ke kas negara sebagai pendapatan negara bukan pajak.
Kekurangan dari diterapkannya
sistem ini adalah sosialisasi kepada
masyarakat mengenai SMS (Short
Message Service) Gateway masih sangat terbatas.
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
penegakan hukum menurut Soerjono Soekanto yaitu :Faktor Hukum itu tersendiri dimana hukum berfungsi sebagai keadilan, kepastian, dan kemanfaatan; kedua faktor Sarana dan Fasilitas, dimana Sarana yang ada di Indonesia sekarang ini memang diakui masih cukup
tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara maju yang memiliki sarana lengkap dan teknologi canggih di dalam membantu menegakkan hukum selanjutnya faktor masyarakat,
dimana Masyarakat dalam hal ini menjadi faktor yang cukup mempengaruhi juga dalam efektivitas hukum, dan yang terakhir faktor kebudayaan, dimana Kebudayaan memiliki fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat, yaitu mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikap kalau mereka berhubungan dengan orang lain.
B. Saran
Untuk mengefektifkan penerapan dari metode SMS Gateway ini sebaiknya perlu diperhatikan kesadaran dari 3 elemen penentu penegakan hukum itu tersendiri yaitu :
1. Kesadaran dari Pelanggar
Dalam hal ini hendaknya pelanggar
memiliki kesadaran untuk tidak
melakukan pelanggaran terhadap lalu lintas jika pun telah melakukan
pelanggaran terhadap lalu lintas
hendaknya si pelanggar bertanggung jawab terhadap perbuatannya dengan
mematuhi bagaimana proses
penyelesaian perkara tilang tersebut.
2. Kesadaran dari Aparat Penegak
Hukum
Hendaknya Aparat penegak
hukum memiliki kesadaran untuk
menegakan hukum itu secara
profesional tanpa adanya maksud lain seperti menerima suap atau bahkan meminta suap kepada pelanggar.
3. Kesadaran dari Pemerintah
Pemerintah hendaknya memiliki
kesadaran untuk meningkatkan
kepedulian terhadap peningkatan
kualitas aparat penegak hukum yang
melakukan pembinaan dan perlunya sosialisasi kepada masyarakat perihal penerapan metode SMS Gateway ini.
4. Dan menurut penulis hendaknya
perlu adanya peningkatan dan
jaringan kerja antar lembaga dalam
melaksanakan sistem ini demi
menyelesaikan perkara lalu lintas secara adil.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Nawawi, Arief. Barda. 2014.Sistem Peradilan Pidana.Jakarta ; Grafika Pustaka.
Soerjono,Soekanto.2012. Penegakan Hukum Pidana. Jakarta ; Gramedia Publishing.
2. Internet
http://id.wikipedia.org./wiki.
3. Sumber Lainnya