• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis dan Karakterisasi Tetra p metok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sintesis dan Karakterisasi Tetra p metok"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Research and Development on Nanotechnology in Indonesia, Vol.1, No.3, 2014, pp. 103-107 ISSN : 2356-3303

Sintesis dan Karakterisasi Tetra (p-metoksifenil)

porfirin Menggunakan Metode

Microwave-assisted

Organic Synthesis

(MAOS) Sebagai Kandidat Material

Pemeka Cahaya padaAplikasi

Dye Sensitized solar Cells

Dewi Noviany1, Phutri Milana2, Tati Ciptati2, Veinardi Suendo1,3

1Kelompok Riset Kimia Fisik, Institut Teknologi BandungJl. Ganesha 10, Bandung, Jawa Barat 40132, Indonesia

2Kelompok Riset Organik, Institut Teknologi BandungJl. Ganesha 10, Bandung, Jawa Barat 40132, Indonesia

3National centre of Nanotechnology, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung, Jawa Barat 40132, Indonesia

Email:d.noviany@yahoo.co.id; vsuendo@chem.itb.ac.id

Received :12 January 2014 Accepted : 21 February 2014

ABSTRAK— Senyawa baru tetra (p-metoksifenil) porfirin (TMOPP) yang merupakan turunan dari senyawa porfirin telah berhasil disintesis dan dikarakterisasi. Melalui reaksi kondensasi pirol dan p-metoksi benzal dehid

dalam suasana asam menggunakan metode Microwave-assisted Organic

Synthesis (MAOS) bebas pelarut serta fasa pendukung silika gel. Waktu reaksi senyawa ini pun jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode sebelumnya. Karakterisasi tahap awal digunakan spektroskopi UV-Vis menunjukkan pita soret pada 422nm dan pita Q pada 515, 556, 593, 650 (nm). Terjadi pergeseran daerah serapan gelombang elektromagnetik kearah panjang gelombang yang lebih tinggi dibandingkan Tetra fenil porfirin (TPP). Pergeseran daerah serapan gelombang elektromanetik ini memungkinkan TMOPP berpotensi untuk dijadikan sebagai zat pemeka cahaya pada penggunaan dye sensitized solar cell

(DSSC) atau sel surya berbasis pemeka cahaya dengan efisiensi yang lebih tinggi dari TPP.

(2)

PENDAHULUAN

Meningkatnya pertumbuhan penduduk global menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan energi. Selain ketersediaan yang terbatas di alam, penggunaan sumber energy berbahan bakar fosil telah mengakibatkan pemanasan global serta pencemaran lingkungan. Hal ini memaksa peneliti untuk mencari sumber energi yang terbarukan, murah, ramah lingkungan serta dapat menopang perkembangan. Dye-sensitized solar cells (DSSC) atau sel surya berbasis pemeka cahaya telah menarik perhatian beberapa tahun terakhir [2,3]. Semenjak diperkenalkan pada tahun 1991 oleh Grätzel [2], DSSC muncul sebagai teknologi pengkonversi energy surya yang inovatif, realistis dan menjanjikan serta memberikan jalur pengembangan produksi energi yang murah, ramah lingkungan dan terbarukan. Sel surya berbasis pemeka cahaya merupakan sumber energi yang layak untuk diperhitungkan. Sebagaimana telah diketahui, sel surya memanfaatkan energy cahaya matahari dan merubahnya menjadi energil istrik yang dengan mudah dapat dimanfaatkan. Indonesia sebagai daerah tropis dimana sinar matahari dengan intensitas tinggi melimpah sepanjang tahun sangat cocok untuk pengembangan selsurya. Selama ini sel surya berbasis pemeka cahaya memanfaatkan rhuthenium polipiridil sebagai zat warna yang paling efisien sebagai pemeka cahaya, efisiensinya mencapai 11% [1], namun beracun dan kestabilannya rendah. Untuk itu dikembangkanlah zatwarna organic untuk pemeka cahaya pada selsurya seperti porfirin dan turunannya. Sebagai senyawa organik, sintesis senyawa porfirin dan turunannya dinilai lebih murah selain itu sebagai pemeka cahaya pada DSSC memiliki tingkat energi HOMO dan LUMO yang cocok, pita Soret memiliki penyerapan yang sangat kuat pada daerah 400-450 nm sama baiknyad engan pita Q pada daerah 500-700 nm, turunanporfirin ini sangat cocok sebagai pemeka cahaya pada DSSC dengan perpanjangan kojugasi elektron π [1,2]. Salah satu turunan senyawa porfirin yang dikembangkan yaitu tetra(p-metoksifenil) porfirin (TMOPP), senyawa ini memiliki ikatan rangkap terkonjugasi yang panjang dan kemampuan memanen cahaya. Sintesis TMOPP merupakan reaksi kondensasi pirol dengan p-metoksibenzaldehid menggunakan katalis asam. Semenjak ditemukano leh Fischer sekitar tahun 1920 sintesis porfirin berlangsung pada suhu tinggi, menggunakan senyawa pengoksidasi beracun untuk merubah porfirinogen menjadi porfirin [4]. Untuk

mengatasi masalah ini digunakan metode Microwave-Assisted Organic

(3)

Noviany et al., RDNI, Vol. 1, 2014, pp. 103-107

Pada penelitian ini yang menjadi perhatian adalah sintesis TMOPP menggunakan metode MAOS yang akan dimanfaatkan sebagai pemeka cahaya pada sel surya.

BAHAN DAN METODE

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah p-metoksibenzaldehidp.a (Merck), pirolp.a (Merck), silika gel grade 60 (Merck), etilasetatp.a (Merck), dikrolometanap.a (Merck), n-heksanap.a (Merck), kloroformp.a (Merck). Pelat KLT yang digunakan adalah pelat aluminium berlapis silika gel Merck kiesel gel 60 F254 dengan ketebalan 0,25 mm.

Metode

Sintesis TMOPP

Sintesis TMOPP dilakukan dalam suasana asam. Sebanyak 0,43 ml p-metoksibenzaldehid dimasukkan kedalam mortar lalu ditambahkan sebanyak 2ml asam asetat glacial sambil diaduk. Selanjutnya sebanyak 0.3 ml pirol ditambahkan kedalam p-metoksibenzaldehid yang telah diasamkan. Kemudian ditambahkan sebanyak 0.63 g silika gel 60 dan diaduk sampai homogen. Setelah itu dimasukkan kedalam microwave dengan daya 100% selama 10 menit.

Pemisahan TMOPP

Setelah disintesis selanjutnya campuran TMOPP dipisahkan dengan cara ekstraksi. Campuran dilarutkan dalam 15 ml etilasetat lalu disaring menggunakan kertas saring. Filtrat kemudian dievaporasi sampai terbentuk endapan. Endapan yang terbentuk dilarutkan dalam 1 ml diklorometana. Larutan sampel kemudian dikarakterisasi dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan spektrofotometer UV-Vis. Larutan sampel ditotolkan pada plat KLT kemudian dielusi dengan eluenn-heksana: etilasetat 7:3. Setelah karakterisasi tahap awal, senyawa TMOPP dipisahkan dengan carakromatografikolom, digunakan eluenn-heksana: etilasetat 7:3 diperoleh larutan senyawa TMOPP berwarna ungu yang kemudian dievaporasi dan dilarutkan dengan kloroform sebanyak 2 ml untuk kristalisasi. Karakterisasi dengan spectrometer NMR.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran spekroskopi UV-Vis

(4)

Gambar 1.SpektrumUV-Visfraksiungu

Spektrum serapan UV-Vis pada Gambar 1 di atas menunjukkan adanya pita Soret pada 422 nm dan pita Q pada 515, 556, 593, 650 (nm) pada daerah UV dan sinar tampak dengan kemiripan spektrum serapan fraksi warna ungu dengan TPP, maka fraksi ini dikumpulkan untuk dikarakterisasi lebih lanjut.

Pengukuran spekroskopi Raman

Fraksi ungu dikristalkan dan diukur menggunakan spektroskopi Raman untuk mengetahui vibrasi senyawa tersebut. PadaGambar 2 terlihat adanya vibrasiasi metris antara karbon alfa dan karbon meta pada bilangan gelombang 1550.5 cm-1, vibrasi simetris antara karbon alfa dan karbon meta pada bilangan gelombang 1454 cm-1, vibrasi antara karbon beta dengan atom hidrogennya pada bilangan gelombang 1330,5 cm-1 vibrasi antara karbon meta dengan cincin fenil pada bilangan gelombang 1240 cm-1.

Gambar 2.Spektrum Raman Krista lungu

Pengukuran spektroskopi NMR

Pengukuran spekroskopi H-NMR fraksi ungu murni diperoleh spektrum seperti terlihat pada Gambar 3. Pada pergeseran 8,85 ppm menunjukkan adanya H pirol, pada pergeseran 8,1 ppm dan 7,28 ppm menunjukkan adanya H

Vis pada Gambar 1 di atas menunjukkan adanya pita 422 nm dan pita Q pada 515, 556, 593, 650 (nm) pada daerah UV dan sinar tampak dengan kemiripan spektrum serapan fraksi warna ungu dengan TPP, maka fraksi ini dikumpulkan untuk dikarakterisasi lebih lanjut.

stalkan dan diukur menggunakan spektroskopi Raman untuk mengetahui vibrasi senyawa tersebut. PadaGambar 2 terlihat adanya vibrasiasi metris antara karbon alfa dan karbon meta pada bilangan gelombang 1550.5 on meta pada bilangan , vibrasi antara karbon beta dengan atom hidrogennya vibrasi antara karbon meta dengan

(5)

Noviany et al., RDNI, Vol. 1, 2014, pp. 103-107

pada pergeseran 4,1 ppm menunjukkan adanya H-metoksi. Spektrum H ini telah membuktikan terbentuknya senyawa TMOPP yang diinginkan.

Gambar 3. Spektrum H-NMR TMOPP

KESIMPULAN

Telah berhasil disintesis senyawa tetra (p-metoksifenil) porfirin melalui kondensasi pirol dengan p-metoksibenzaldehid menggunakan metode MAOS berupa Kristal berwarna ungu. Spektrum UV-Vis yang diperoleh mengindikasikan bahwa senyawa ini dapat digunakan sebagai senyawa pemeka cahaya untuk aplikasi DSSC pada rentang daerah sinar tampak.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penelitian ini didukung secara financial oleh Program Riset Desentralisasi DIKTI 2013, dan Program Riset dan Inovasi ITB 2013.

REFERENCES

[1] Mikroyannidis, J. A., Charalambidis, G., Coutsolelo, A. G., Balraju, P., Sharma, G. D. 2012. Novel zinc porphyrin with phenylenevinylene meso substituents: Synthesis andapplication in dye-sensitized solar cells. Journal of Power Sources 196:6622–6628

[2] Panda, M. K., Ladomenou, K., Coutsolelos, A. G. 2012. Porphyrins in bio-inspired transformations: Light-harvesting to solar cell.

Chemistry Reviews.256. 2601– 2627

[3] Seo, K. D., Lee, M. J., Song, H. M., Kang, H. S., Kim, H. K. 2012. Novel D-p-A system based on zinc porphyrin dyes for dye-sensitized solar cells: Synthesis, electrochemical, and photovoltaic properties.

Pigments94.143-149.

[4] Warner, M., G. Succaw, K. Doxsee, J. hutchison. 2002. Microwave Synthesis of tetraphenylporphyrin. American Chemical society.

metoksi. Spektrum H-NMR ini telah membuktikan terbentuknya senyawa TMOPP yang diinginkan.

metoksifenil) porfirin melalui reaksi metoksibenzaldehid menggunakan metode MAOS Vis yang diperoleh mengindikasikan bahwa senyawa ini dapat digunakan sebagai senyawa pemeka

sinar tampak.

Penelitian ini didukung secara financial oleh Program Riset Desentralisasi

Mikroyannidis, J. A., Charalambidis, G., Coutsolelo, A. G., Balraju, P., D. 2012. Novel zinc porphyrin with phenylenevinylene

meso-sensitized solar cells.

Panda, M. K., Ladomenou, K., Coutsolelos, A. G. 2012. Porphyrins in harvesting to solar cell. Coordination

Seo, K. D., Lee, M. J., Song, H. M., Kang, H. S., Kim, H. K. 2012. Novel sensitized solar cells: emical, and photovoltaic properties. Dyes and

Gambar

Gambar 1.SpektrumUV-Visfraksiungu
Gambar 3. Spektrum H-NMR TMOPP

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 1 maka dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak adalah responden yang tahu mengenai model anak-anak dapat mempengaruhi pemirsa yang PHOLKDW

(Forst) Seem (ki cau) kayu teras putih jerami hingga kuning muda dan tidak dapat dibedakan dengan kayu gubal, arah serat berpadu dan kayunya agak lunak; pori umumnya bergerombol,

Kajian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan dan pengelolaan dana kapitasi di Puskesmas BLUD, Puskesmas Non BLUD, klinik pratama dan dokter praktek perorangan beserta

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif dengan membandingkan hasil sebelum tindakan dan setelah tindakan untuk mengetahui peningkatan

Hasil : Pemberian jus Aloe vera pada kelompok perlakuan menyebabkan penurunan kadar LDL dan peningkatan kadar HDL kolesterol yang bermakna (p=0.000) pada semua dosis

Summary, Lapan-Tubsat Technical Documentation Micro-satellite For

Save/Calc i nakon kratkih proračuna na zaslonu se prikazuje optimalno rješenje za odabrani slučaj iz kojeg je vidljivo da će se na paletu slagati 5 slojeva po 4

Hasil penelitian dan pengembangan yaitu (1) modul fisika berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa memiliki ciri yaitu langkah