• Tidak ada hasil yang ditemukan

NEGOSIASI INDONESIA SINGAPURA TENTANG KO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NEGOSIASI INDONESIA SINGAPURA TENTANG KO"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1 Andi Sitti Rohadatul Aisy

Matakuliah Perilaku dan Teknik Negosiasi

Negosisasi Indonesia – Singapura tentang

Kontrol Lalu Lintas Udara (Flight Information Regions)

Latar Belakang Permasalahan

Pada wilayah udara Republik Indonesia saat ini, selain pelayanan navigasi penerbangan dalam konfigurasi Flight Information Region (FIR) yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia, terdapat pula pelayanan navigasi penerbangan yang didelegasikan kepada negara lain berdasarkan perjanjian, antara lain perjanjian ruang udara dengan Singapura. Pendelegasian ruang udara Indonesia kepada Singapura, khususnya di atas Kepulauan Riau dan Natuna adalah untuk memberikan pelayanan navigasi penerbangan, yang terdiri atas tiga sektor, yaitu Riau, Tanjung Pinang, dan Natuna, yang merupakan salah satu jalur penerbangan yang terpadat di regional Asia dan Pasifik dan dibentuk atas persetujuan bersama negara-negara anggota ICAO pada tahun 1946.

Pertemuan Bilateral Indonesia dan Singapura

Pada tahun 2009 diadakan pertemuan di Bali membahas mengenai Flight Information Region. Pada pertemuan antara pemerintah Indonesia dan Singapura di Bali, Januari 2012, tercapai kesepakatan bahwa kendali ruang udara di Kepulauan Riau yang dipegang Singapura akan dikembalikan ke Indonesia. Dasar hukum pengambilalihan FIR itu ialah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Berdasarkan UU Penerbangan yang ditandatangani Presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Januari 2009 itu, maka ruang udara Indonesia yang dikendalikan asing harus berada dalam kontrol Indonesia paling lambat tahun 2024.

Kemudian Pemerintah Singapura dan Indonesia melalui kementerian terkait dari masing-masing menggelar pembahasan di Bali pada Januari 2012. Pemerintah Indonesia telah menindaklanjuti pengkajian Letter of Agreeement antara Indonesia dan Singapura tentang pengelolaan ruang udara di atas Kepuluaan Natuna.

Pada 23 – 25 November 2015, Singapura mengadakan kunjungan resmi di Jakarta.

Pada jamuan makan malam yang digelar Menkopolhukam RI Luhut Pandjaitan pada 23 November 2015, Pihak Kementerian Luar Negeri Singapura menyatakan tidak setuju dengan rencana Indonesia mengambil alih kontrol ruang udara di Kepulauan Riau yang selama ini dipegang Singapura. Pembicaraan soal FIR dinyatakan Teo Chee Hean belum, dan tidak dapat menyetujui isu sebesar itu dibicarakan dalam diskusi informal singkat semalam makan malam. Pemerintah Singapura berpendapat kontrol ruang udara bukan isu kedaulatan, melainkan soal operasionalisasi lalu lintas udara yang efektif dengan prioritas pada keselamatan penerbangan. Teo menekankan FIR adalah masalah teknis oeprasional yang kompleks di bawah lingkup Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), dan karenanya melibatkan banyak negara dan maskapai penerbangan yang melintasi ruang udara dalam kendali FIR tersebut.

Pada pertemuan berikutnya, Presiden Indonesia, Joko Widodo menerima kunjungan resmi Deputi Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean, di Istana Negara, Jakarta, pada 24 November 2015. Melalui Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyebutkan, Indonesia tengah mempersiapkan teknis dalam rangka mengambil kembali FIR yang dipegang Singapura. Singapura sepakat untuk membantu Indonesia dalam mempersiapkan hal tersebut, namun lebih lanjut Singapura menjelaskan, FIR ini tidak ada kaitannya dengan

kedaulatan, melainkan mengenai masalah safety, masalah kesiapan teknis dan kapasitas untuk

menjaga keamanan dari penerbangan. Pihak Singapura ingin membuat roadmap terkait

(2)

2

secara detail mengenai persiapan dari Singapura, tindak lanjut berikutnya Dubes Indonesia di Singapura nantinya akan menindaklanjuti kerjasama apa yang kira-kira dilakukan dengan

Singapura untuk meningkatkan kapasitas kita dalam bidang safety tersebut.

Gambar 1. Presiden Jokowi menerima Deputi PM Singapura Teo Chee Hean di Istana Negara, Jakarta, 24 November 2015

Persoalan ijin terbang kawasan di Kepulauan Riau kembali pada saat kunjungan Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan ke Indonesia, pada 1 Desember 2016. Terkait kunjungan tersebut, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan terkait persoalan FIR tersebut tidak dapat diselesaikan secepat mungkin, melihat permasalahan

ruang udara sibuk dan membutuhkan skill yang tinggi. Diakuinya sudah ada pembicaraan

tentang keinginan Indonesia itu kepada pihak Singapura, namun masih hal tersebut masih membutuhkan proses negosiasi yang panjang.

Gambar 2 dan 3. Pertemuan Bilateral Menlu RI - Menlu Singapura Pertemuan Bilateral Menlu RI - Menlu Singapura di Gedung Pancasila, Kemlu Jakarta, 1 Desember 2016

Gambar

Gambar 1. Presiden Jokowi menerima Deputi PM Singapura Teo Chee Hean di  Istana Negara, Jakarta, 24 November 2015

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah : (1) pengembangan media menggunakan model pengembangan ADDIE yang menghasilkan tujuh komponen utama yaitu: menu intro, silabus, materi, video

Berdasarkan survey yang dilakukan dari 100 responden terdapat 69 orang memiliki penghasilan Rp. artinya wilayah penelitian didominasi oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Jika

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh suhu penyeduhan terhadap aktivitas antioksidan pada seduhan teh kelopak bunga rosella.Teh rosella yang dibeli

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stabilisasi terhadap sifat fisik dan kimia bekatul beras hitam ( Oryza sativa L.) kultivar Melik dengan

Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi

KEY WORDS: Remote Sensing, Artificial Intelligence, Surface Water Quality Level, Water Quality Index, Landsat-8 Imagery, Canadian Council of Ministers of

a) Masukkan rajangan sampah didalam bak komposting tersebut secara merata sambil disiram dengan campuran air sumur EM4/MOL. Penyiraman sampai merata dan diulang

mencekan dan proses validasi terhadap para campaigner yang ingin melakukan sebuah kampanye donasi, pertama bagian oprasional melihat data yang masuk dalam pendaftar dan