Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada Pasien Isolasi Sosial
A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien
Pasien Tn. R mengalami gangguan jiwa berupa isolasi social sejak 1 bulan yang lalu. Namun baru dirawat di RS 2 minggu yang lalu. Saat ini Tn. R mau menjawab saat ditanyai orang namun konsentrasi mudah terpecah dan pasien tidak mau membuat kontak mata dengan penanya
a. Data subjektif:
1) Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain. 2) Klien mengatakan semua tempat itu angker dan banyak
ular juga hantunya. Besok kalau mati yang mengantar ular dan dikubur bersama ular.
b. Data objektif:
1) Klien tampak menyendiri
2) Klien terlihat senang duduk di lantai dan mojok 3) Klien selalu menunduk saat bicara
4) Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain. 2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial 3. Tujuan
a. Tujuan Khusus:
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya 2) Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial
3) Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang lain
4. Tindakan Keperawatan
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
B. Proses pelaksanaan tindakan 1. Fase Orentasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat Pagi Pak!” Perkenalkan kami mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Saya praktek disini mulai dari hari ini sampai tanggal 3 Juni dari jam 08.00-14.00 WIB. Nama bapak siapa? Senang di panggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan bapak hari ini ?” c. Kontrak
1) Topik
“ Senang ya bisa berkenalan dengan bapak hari ini, bagaimana kalau kita berbincang-bincang mengenai apa yang bapak rasakan?”
2) Waktu
“ berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja?” 3) Tempat
“ di mana bapak mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah... di ruangan ini saja kita berbincang-bincang...”
2. Kerja
pasti juga mempunyai teman yang terdekat disini, apa bapak masih ingat siapa saja? Nah lalu coba bapak bercerita tentang teman-teman terdekat bapak.
bapak pernah bercerita dengan teman-teman bapak kan? Oh jadi dulu sebelum di sini ya?
Lalu kenapa bapak sekarang jadi tidak mau berinteraksi lagi dengan orang lain?
Menurut bapak apa keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain? Kalau bapak belum tahu, saya akan memberitahukan keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain yaitu bapak punya banyak teman, saling menolong, saling bercerita, dan tidak selalu sendirian. Lalu kerugiannnya jika tidak berinteraksi, teman bapak jadi sedikit, tidak ada teman untuk bercerita, dan tidak ada yang menolong jika ibu butuh bantuan.
3. Evaluasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?”
b. Evaluasi Objektif
“oya , bapak bagus sekali, tadi sudah menyebutkan nama teman-teman bapak disini, dan sudah bercerita banyak tentang teman-teman terdekat bapak. bapak juga sudah mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain.
c. Tindak Lanjut Klien
b. Kerja(langkah-langkah tindakan keperawatan) 1) Topik
“baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan berbincang-bincang lagi tentang jadwal yang telah kita buat dan mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain?
2) Waktu
“berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Oh jadi 30 menit ya?” 3) Tempat