• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN PT. PHILIPS T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN PT. PHILIPS T"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN PT. PHILIPS, TBK SURABAYA BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DENGAN

ANALISIS PROFIL MULTIVARIATE

Riza Ayu D.J1, Dra. Destri Susilaningrum, M.Si.2, Dwi Endah Kusrini, S.Si, M.Si.3 Mahasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS1, Dosen Jurusan Statistika FMIPA-ITS2,3

Abstrak

Dalam suatu perusahaan, perpindahan karyawan pada umumnya dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari perusahaan untuk menekan/mengurangi adanya perpindahan ini. Salah satu upaya tersebut diantaranya dengan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini dilakukan di PT.Philips, Tbk Surabaya dengan mengambil sampel sebanyak 43 orang secara Stratifikasi selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan metode Analisis Profil. Secara karakteristik 98% responden adalah pria, rata-rata berusia 36 tahun, sudah menikah 94%, rata-rata sudah bekerja selama 16 tahun, 72% sebagai operator. Berdasarkan Analisis Profil ternyata ada perbedaan profil kepuasan dari setiap divisi baik secara parsial maupun general, dimana faktor yang sebagian besar divisi menyatakan tinggi adalah faktor kesempatan untuk bekerja sendiri.

Kata-kata kunci: Kepuasan karyawan, Stratifikasi, Analisis Profil.

1. Pendahuluan

Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan mutlak menjadi salah satu hal yang memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Oleh karena itu, menjaga produktivitas karyawan akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan perusahaan tersebut. Pada kenyataannya, didalam perusahaan tak jarang dijumpai kasus penurunan produktivitas karyawan sehingga perpindahan karyawan tidak dapat dihindari. Untuk itu, diperlukan upaya dari perusahaan untuk menekan/mengurangi adanya perpindahan ini. Usaha menghilangkan atau mengurangi keinginan untuk perpindahan kerja ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Keterkaitan antara kepuasan kerja karyawan dan perpindahan ini sudah sering di teliti sebelumnya, misalnya oleh Nanggoy dan Harianti (2005) yang menunjukkan bahwa variabel-variabel yang berpengaruh pada turnover intentionkaryawan sebuah perusahaan adalah kepuasan pada pekerjaan, quality of supervision, relationship with co-worker, promotion opportunities, dan paydan menghasilkan bahwa variabel yang memberikan pengaruh dominan adalah quality of supervision.Penelitian ini akan menunjukkan bagaimana karakteristik dan profil kepuasan karyawan sehingga nantinya dapat dijadikan masukan bagi manajemen perusahaan yaitu PT. Philips, Tbk Surabaya dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kepuasan karyawannya.

2. MANOVA Satu Arah

Multivariate Analysis of Varians (MANOVA) merupakan teknik analisis statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan beberapa variabel dari beberapa populasi secara sekaligus atau teknik untuk menguji kesamaan vektor rata-rata dari beberapa populasi. Pada umumnya dalam MANOVA diasumsikan bahwa , , … , ~ ( , Σ) , = 1, … , dimana sampel acak diambil secara independen dari g populasi. Selanjutnya perumusan hipotesis pada pengujian MANOVA satu arah adalah sebagai berikut:

: = = ⋯ = = 0

: ≠ 0

3. Analisis Profil

(2)

yang sama. Lebih lanjut, dalam hal ini, diasumsikan bahwa respon untuk kelompok yang berbeda saling independen satu sama lain.

Dalam analisis profil, dapat dirumuskan tiga tahap pengujian hipotesis yaitu:

1. Uji keparalelan profil

: − = − , i=2, 3, …, p

Hipotesis nolnya dapat dituliskan menjadi

: =

: ≠

Dimana Cadalah matriks kontras

Pengujian untuk profil parallel untuk dua populasi yang berdistribusi normal dapat ditunjukkan dalam persamaan berikut:

Tolak : = (profil parallel) pada tingkat α jika

2

2. Uji keberimpitan profil : = i=1, 2, …,p

3. Asumsi bahwa profil sama, semua mean yang sama menjadi mean yang konstan.

(3)

0

Pengujian kesamaan level untuk dua populasi normal adalah

Tolak H03:C

0 (profil level) pada tingkat α jika

1 2 2

1 n ' ' ' c

nxC CSCCx

Dimana Sadalah matriks kovarians sampel berdasarkan seluruh pengamatan + dan



Analisis profil menggunakan plot data untuk memvisualkan pembandingan antar grup. Dalam analisis profil, data digambarkan dengan titik-titik observasi atau variabel amatan pada sumbu X sedangkan respon nilai pengmatan pada sumbu Y. Gambar profil berupa diagram garis masing-masing group dalam satu gambar. Gambar ini kemudian dibuat menjadi profil garis yang menunjukkan nilai terhadap titik respon untuk masing-masing group.

4. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan (Martoyo, 2000).

Schemerhom (1997) mengidentifikasi lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, yaitu pekerjaan itu sendiri (Work It Self), supervision, teman sekerja (Workers), promosi (Promotion) dan gaji/upah (Pay). Aspek-aspek lain yang terdapat dalam kepuasan kerja disebutkan oleh Stephen Robins (1997) yaitu kerja, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja yang mendukung, dan kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.

5. Metodologi Penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini data primer. Data primer didapatkan dengan menggunakan melakukan survey menggunakan alat bantu kuisioner. Teknik Sampling yang digunakan adalah Metode Probability Sampling yaitu Metode Sampling Stratifikasi dimana strata didasarkan pada divisi-divisi yang berada di PT. Philips, Tbk Surabaya. Metode ini dipilih karena diduga ada perbedaan perlakuan karyawan pada setiap divisinya, dan diharapkan dapat memberikan sampel yang representatif. Tidak ada informasi awal dari perusahaan tenatang kepuasan karyawan sehingga jumlah sampel ditentukan dengan asumsi bahwa proporsi kepuasan karyawan adalah 0,5 maka ukuran sampel diperoleh dengan menggunakan formula Yamane diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 43. Adapun masing-masing ukuran sampel proporsional terhadap jumlah karyawan pada divisi masing-masing. Dari beberapa divisi yang ada, akan diambil sampling dari empat divisi yaitu General Lamp Services(GLS) sebanyak 21 sampel, Vertical Tubular Lamp (VTL) sebanyak 11 sampel, Lamp Components Factory (LCF) sebanyak 7 sampel dan Auxiliry(AUX) sebanyak 4 sampel.

(4)

Metode analisis yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Profil.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mencapai tujuan yang pertama yaitu mendeskripsikan karakteristik-karakteristik karyawan dan kepuasannya pada pekerjaan serta hubungannya dengan teman kerja pada divisi.

2. Multivariate Analysis of Varians(MANOVA)

Pengujian menggunakan MANOVA ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efek perlakuan pada setiap divisi. Pengujian ini dilakukan sebelum dilakukan analisis profil.

3. Analisis Profil

Untuk mengetahui profil kepuasan karyawan pada setiap divisi dilakukan analisis profil multivariate. Langkah-langkah dalam analisis profil adalah sebagai berikut:

a. Melakukan tabulasi silang antara divisi dan variabel job satisfaction (J) dan social support (S) dan selanjutnya membentuk struktur data dimana barisnya adalah divisi dan kolomnya adalah variabel-variabel J dan S.

b. Membuat plot data untuk mengetahui perbandingan antar group secara visual.

c. Melakukan pengujian hipotesis baik uji keparalelan profil, uji keberimpitan profil maupun uji kesamaan level profil.

6. Karakteristik Karyawan

Sebelum melakukan analisis lebih mendalam dilakukan pengujian validasi dan reliabilitas data. Hasil pengujian validitas data pada variabel Job Satisfactiondan Social Support menunjukkan bahwa

seluruh data telah valid dengan korelasi yang telah signifikan pada taraf α sebesar 0.05. Hasil pengujian

reliabilitas data juga menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk Job Satisfaction dan Social Support sebesar 0.916 dan 0.945 sudah lebih besar dari 0.7 sehingga dapat disimpulkan data telah realibel.

Karakteristik karyawan untuk variabel jenis kelamin (gender) berskala nominal. Jenis kelamin merupakan variabel karyawan yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Tabel 4.1Tabulasi silang jenis kelamin dan divisi

Divisi

Gender Total

Pria Perempuan

AUX 9% 0 9%

GLS 49% 0 49%

LCF 14% 2% 16%

VTL 26% 0 26%

TOTAL 98% 2% 100%

Tampak bahwa untuk semua divisi, karyawan laki-laki lebih mendominasi daripada perempuan dengan prosentase 98%. Karyawan perempuan tampak pada divisi AUX dengan prosentase hanya 2% karyawan.

(5)

Tabel 4.2Rata-rata usia karyawan

Divisi Rata-rata usia karyawan (tahun)

AUX 39.75

GLS 35.57

LCF 34.86

VTL 35.36

Tabel 4.2 di atas hanya menunjukkan bahwa divisi AUX memiliki rata-rata usia karyawan yang lebih tinggi daipada ketiga divisi yang lain yaitu 39,75 atau 40 tahun dan diikuti oleh divisi GLS, VTL dan LCF dengan rata-rata usia karyawannya yang tidak berbeda jauh yaitu 35 tahun.

Variabel status pernikahan berskala nominal. Status pernikahan ini merupakan variabel karyawan yang sudah atau belum menikah.

Tabel 4.3Tabulasi Silang Status Pernikahan dan Divisi

Divisi

Status Pernikahan

Total Belum

Menikah

Menikah Janda Duda

AUX 0 7% 0 2% 9%

GLS 2% 48% 0 0 51%

LCF 0 16% 0 0 16%

VTL 2% 23% 0 0 26%

TOTAL 4% 94% 0 2% 100%

Secara keseluruhan, pada setiap divisi karyawan telah menikah. Hanya terdapat dua divisi yaitu pada GLS dan VTL yang memiliki karyawan yang belum menikah dengan prosentase masing-masing 2% seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.3.

Variabel tanggungan keluarga berskala ratio. Tanggungan keluarga merupakan variabel karyawan yang memiliki tanggungan keluarga dengan spesifikasi < 15 tahun, 15-55 tahun dan > 55 tahun. Pada setiap divisi, rata-rata jumlah tanggungan keluarga terbesar terletak pada usia <15 tahun sebesar 9 orang dan secara berurutan yaitu pada usia 15-55 tahun dan 55 tahun dengan jumlah sebesar 6 dan 4 orang. Karyawan yang memiliki rata-rata tanggungan keluarga terbesar yaitu pada AUX, dan secara berturut-turut VTL, GLS dan LCF. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4Tabulasi Silang Rata-rata Tanggungan dan Divisi

Divisi

Jumlah Tanggungan

Total < 15

Thn

15-55 Thn

>55 Thn

AUX 3 2 2 7

GLS 2 1 1 4

LCF 2 1 0 3

VTL 2 2 1 5

(6)

Variabel lama bekerja berskala ratio. Variabel ini merupakan keterangan telah berapa lama responden bekerja di perusahaan ini. Dalam besaran bulan, perbandingan lama responden bekerja dapat dilihat dalam Gambar 4.1 berikut

Gambar 4.1Lama kerja karyawan (bulan)

Berdasarkan Gambar 4.4 nampak bahwa terdapat perbedaan pada rata-rata lama karyawan. Tampak bahwa divisi AUX memiliki rata-rata waktu kerja karyawan yang paling besar jika dibandingkan dengan divisi yang lain dan LCF memiliki rata-rata waktu kerja terkecil.

Variabel jabatan berskala ordinal. Jabatan merupakan variabel karyawan yang memiliki jabatan mulai dari operator hingga supervisor. Berdasarkan Tabel 4.5, nampak bahwa jabatan paling dominan adalah Operator diikuti oleh Engineer, Leader Supervisor, sebesar 72%, 10%, 10%, dan 6% serta selanjutnya diikuti oleh Staf dan Sekretaris dengan prosentase yaitu 2% dan 0%. Divisi dengan jumlah operator terbanyak adalah GLS dengan prosentase 57%.

Tabel 4.5Tabulasi silang jabatan dan divisi

Divisi

Jabatan

Total

E L O S St Su

AUX 2% 0 2% 0 2% 2% 8%

GLS 0 4% 51% 0 0 2% 57%

LCF 6% 2% 4% 0 0 2% 14%

VTL 2% 4% 15% 0 0 0 21%

Total 10% 10% 72% 0 2% 6% 100%

Ket : E = Engineer O = Operator St = Staff

L = Leader S = Sekretaris Su = Supervisor

Variabel riwayat pekerjaan sebelumnya merupakan keterangan apakah pernah bekerja di perusahaan lain sebelumnya. Riwayat pekerjaan sebelumnya berskala nominal.

0 50 100 150 200 250

(7)

Tabel 4.6Tabulasi silang riwayat pekerjaan dan divisi

Divisi

Pernah Bekerja di Tempat Lain

Sebelumya

Total

Tidak Ya

AUX 6% 2% 8%

GLS 30% 19% 49%

LCF 9% 4% 13%

VTL 19% 11% 30%

TOTAL 64% 36% 100%

Berdasarkan Tabel 4.6 tampak bahwa sebagian besar karyawan tidak pernah bekerja di perusahaan lain sebelumnya, yaitu dengan prosentase sebesar 64%, karyawan lain menyebutkan bahwa PT. Philips merupakan tempat mereka pertama kali bekerja dengan prosentase sebesar 36%.

Pada pengujian MANOVA terdapat beberapa asumsi yang harus terpenuhi yaitu berdistribusi multivariate normal, homogenitas dan linearitas. Setelah dilakukan pengujian, data kepuasan karyawan telah memenuhi asumsi tersebut.

7. Uji Beda Rata-rata Group dan Profil

Pengujian MANOVA dapat dilakukan dengan menggunakan hipotesis

: = = = = 0

: ≠ 0

Dengan uji statistik lambda wilks, dapat diketahui bahwa nilai P_value lebih kecil dari nilai  yaitu 0,005 < 0,05. Maka dapat diambil keputusan bahwa tolak H0. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam kasus ini ada perbedaan efek perlakuan antar divisi sehingga dapat dilanjutkan untuk analisis selanjutnya menggunakan analisis profil.

Pada analisis profil ini digunakan sembilan variabel kepuasan. Variabel tersebut dikelompokkan menjadi variabel Job Satisfaction dan Social Support. Job Satisfaction terdiri dari kesempatan untuk bekerja sendirian (J1), dapat mengerjakan pekerjaan sesuai hati nurani (J2), hasil kerja memberikan jalan untuk promosi jabatan (J3), penerapan kebijakan perusahaan (J4) dan kebebasan menggunakan hak untuk memberikan keputusan (J5). Sedangkan Social Support terdiri dari dukungan kolega (S1), dukungan keluarga (S2), dukungan teman kerja (S3) dan supervisor support (S4).

Berdasarkan struktur data variabel tersebut selanjutnya dapat divisualkan profil kepuasan karyawan pada tiap divisi dengan mengggunakan plot profil. Dalam plot profil, sumbu X atau garis horizontal menggambarkan variabel-variabel yang diamati dan sumbu Y atau garis vertikal menggambarkan nilai estimasi marjinal rata-rata.

(8)

Gambar 4.2Profile Plot

Pada divisi AUX faktor kepuasan terendah ditunjukkan oleh faktor keempat yaitu penerapan kebijakan perusahaan (J4) dan faktor kepuasan tertinggi diwakili faktor pertama yaitu kesempatan untuk bekerja sendiri (J1). Divisi GLS memiliki faktor kepuasan terendah yang ditunjukkan oleh faktor ketujuh yaitu dukungan keluarga (S2) dan faktor kepuasan tertinggi adalah faktor ketiga yaitu hasil kerja meberikan jalan untuk promosi jabatan (J3). Pada divisi LCF faktor kepuasan terendah ditunjukkan oleh faktor kedua yaitu dapat mengerjakan sesuai hati nurani (J2) dan faktor kepuasan tertinggi diwakili faktor ketiga yaitu hasil kerja meberikan jalan untuk promosi jabatan (J3). Divisi VTL memiliki faktor kepuasan terendah yang ditunjukkan oleh faktor terakhir yaitu dukungan supervisor (S4) dan faktor kepuasan tertinggi adalah faktor ketiga yaitu hasil kerja meberikan jalan untuk promosi jabatan (J3). Perbandingan nilai faktor kepuasan tersebut dapat pula dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7Perbandingan Rata-rata Profil

Variabel Kepuasan Karyawan

J1 J2 J3 J4 J5 S1 S2 S3 S4

AUX 2.59 2.25 1.54 1.33 1.46 1.35 1.36 1.32 1.36

GLS 1.91 2.25 2.38 2.23 2.00 2.01 1.87 2.20 2.13

LCF 2.27 2.03 2.34 2.23 2.06 2.05 2.10 2.12 2.09

VTL 2.07 2.30 2.55 2.54 2.15 2.12 2.12 2.12 1.99

Profile plot pada Gambar 4.2 juga menunjukkan bahwa pada faktor kepuasan pertama, keempat divisi memiliki profil yang berbeda apabila dibandingkan dengan divisi yang lainnya. Pada faktor kepuasan tampak dua divisi yaitu AUX dan LCF memiliki profil yang sama yaitu mengalami penurunan sedangkan GLS dan VTL mengalami kenaikan. Sebaliknya pada faktor kepuasan ke tiga tampak divisi AUX memiliki profil yang berbeda dengan yang lainnya yaitu menurun tajam. Pada profil ke empat tidak jauh berbeda dari sebelumnya, yaitu AUX tampak mengalami penurunan yang cukup signifikan. Faktor kepuasan ke lima dan keenam juga menunjukkan hal yang serupa. Pada faktor kepuasan ke tujuh, divisi GLS memiliki pola profil yang berbeda yaitu menurun sedangkan divisi yang lain cenderung tetap. Pada profil ke delapan hanya divisi GLS yang memiliki profil yang cenderung meningkat naik. Sebaliknya pada faktor kepuasan ke sembilan, hanya divisi AUX yang mengalami kenaikan profil.

S4 S3 S2 S1 J5 J4 J3 J2 J1

Faktor Kepuasan Karyawan

2.60

2.40

2.20

2.00

1.80

1.60

1.40

1.20

E

s

ti

m

a

te

d

M

a

rg

in

a

l

M

e

a

n

s VTL

LCF GLS AUX divisi

(9)

Untuk dapat mengetahui pola profil antar divisi lebih jelas dan tepat maka dilakukan pengujian terhadap keparalelan, keberimpitan dan kedataran profil masing-masing.

1. Uji keparalelan profil

: =

: ≠

dengan melakukan pengujian keparalelan profil secara parsial, maka perbandingan hasil pengujian seperti tampak pada Tabel 4.8

Tabel 4.8Perbandingan pengujian keparalelan profil

Divisi Statistik

Uji c

2

Kesimpulan

AUX dan GLS 1.048 0.2395 Profil Tidak Paralel

AUX dan LCF 1.345 0.4408 Profil Tidak Paralel

AUX dan VTL 2.031 0.3486 Profil Tidak Paralel

GLS dan LCF 0.572 0.2356 Profil Tidak Paralel

GLS dan VTL 1.440 0.2327 Profil Tidak Paralel

LCF dan VTL 2.994 0.3098 Profil Tidak Paralel

Berdasarkan Tabel 4.8di atas dapat diketahui bahwa secara parsial tidak ada profil yang saling paralel satu sama lain. Hal ini juga membuktikan bahwa profil tidak berimpit dan tidak terletak dalam satu level yang sama atau profil tidak flat sehingga tidak perlu dilakukan pengujian keberimpitan dan data flat.

8. Kesimpulan dan Saran

(10)

cenderung menjadi faktor kepuasan terendah di mayoritas divisi yang ada seperti dukungan keluarga dan supervisor. Selain itu, perusahaan hendaknya juga mengevaluasi kembali produktivitas divisi AUX karena dibandingkan divisi yang lain, divisi AUX memiliki tingkat kepuasan yang lebih rendah. Bagi peneliti selanjutnya perlu dicari lagi referensi terkait dengan penanganan kasus tidak terpenuhinya asumsi homogenitas.

9. Daftar Pustaka

Bhapkar, P. V. (1977). Journal On Some Nonparametric Tests for Profile Analysis of Several Multivariate Samples265-277

Chinchilli, V.M., & Sen, K.P. (1982). Journal Multivariate Linear Rank Statistics for Profile Analysis 219-229.

Cochran, W.G. (1991). Teknik Penarikan Sampel. Jakarta:UI Press.

Hair, J.F dkk. (1998). Multivariate Data Analysis. New Jersey: Upper saddle river.

Johnson, R.A. & Wichern D.W. (1992). Applied Multivariate Statistical Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall Inc, New Jearsey.

Martoyo, S. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia.BPFE: Yogyakarta.

Nanggoy, S. & Harianti, R. (2005). Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Turnover Intention di PT Andalan Pasific Samudera di Surabaya. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Pujilistiyani, A.Y. (2007). Analisis Teori Kepuasan Kerja. http://www.google.com (12 September 2009)

Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Multivariate. Jakarta: PT EleX Media Komputindo.

Shapiro, S. S., and Francia, R.S. (1972). "An ApproXimate Analysis of Variance Test for Normality.” Journal of the American Statistical Association, 67 (337) (March): 215-216.

Shelton, M. (1998). Journal Basic Concepts in Profile Analysis of Means.

Susilo, J. (2008). Pengaruh Faktor Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi di Yogyakarta. http://www.skripsi-thesis.com(12 September 2009).

Tukey, W.J. (1977). Exploratory Data Analysis. Addison Wesley Publishing Comp.

Walpole, R.E. (1995). Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wexley, Handoko, Yuki, Robins, R., Schemerhom. (1997). Kepuasan Kerja Karyawan.

Gambar

Tabel 4.1 Tabulasi silang jenis kelamin dan divisi
Tabel 4.2 Rata-rata usia karyawan
Gambar 4.1 Lama kerja karyawan (bulan)
Tabel 4.6 Tabulasi silang riwayat pekerjaan dan divisi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis regresi linier berganda lang- kah mundur menunjukkan bahwa kandungan klorofil dalam daun merupakan peubah fisio- logi yang paling menentukan hasil

Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Lembaran Negara Republik

Berdasarkan observasi awal di Dusun Trenceng, Desa Mrican, Ponorogo ditemukan beberapa hal sebagai berikut; (1) dusun Trenceng Desa Mrican Ponorogo merupakan dusun kecil

Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, atau dapat

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uji dan interpretasi independent sample t-test didapatkan nilai p=0,000 yang menunujukkan bahwa hipotesis alternatif yang

Hendaknya rencana dibuat sedikit fleksibel terhadap kemungkinan terjadi interupsi, krisis, maupun keterlambatan; (2) sesuai dengan jadwal atau lebih awal, salah satu targetnya

[r]

Dari pemaparan singkat diatas, muncul setidaknya dua pertanyaan terkait pembentukan peraturan daerah, diantaranya: (1) Apakah perda diskriminatif diilhami oleh