• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyakit Penting Tanaman Tomat .docx (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penyakit Penting Tanaman Tomat .docx (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM PENYAKIT PENTING TANAMAN UTAMA

Nama : Kiki Audiva W. Tanggal : 22 April 2016 NIM : 05071281320028 Asisten : 1. Dede Darmadi

Kelas : A 2. Debora H.P Manalu

Judul : Penyakit Penting pada Tanaman 3. Kokos Muchriandi Tomat

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan potensi ekspor yang besar. Daerah sentra produksi tomat di Indonesia tersebar di beberapa propinsi, antara lain Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali (Direktorat Per-lindungan Hortikultura, 2004).

Tomat termasuk sayuran buah yang paling digemari oleh setiap orang karena rasanya enak, segar, dan sedikit asam. Selain itu, tomat setelah tua dan berwarna merah merupkan sumber vit. A, vit C, dan sedikit vit. B. Kandungan vit. A-nya lebih tinggi 2-3 kali dari semangka. Tomat dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun tinggi. Jenis tomat sayur lebih baik ditanam di dataran rendah. Sementara tomat apel lebih baik ditanam di dataran tinggi.Tanaman tomat sangat peka terhadap tanah yang sedikit kekurangan zat-zat hara terutama unsure nitrogen (zat lemas).

Oleh karena itu, penanaman tomat harus pada tanah yang gembur, sedikit mengandung pasir dan banyak mengandung bahan organik (subur). Tanah liat yang sedikit mengandung pasir dengan derajat keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat disukai tanaman ini. Tanaman tomat pun tidak tahan terhadap hujan. Oleh karena itu, waktu tanam terbaik adalah 2 bulan sebelum musim hujan hingga akhir

(2)

musim hujan.Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim hujan. Akan tetapi, tanaman sering mengalami kegagalan karena banyak terjadi serangan penyakit daun dan buahnya banyak yang pecah sehingga mutunya dan produksinya menurun.

Tomat sebagai salah satu komoditas sayuran yang produksinya tidak selalu stabil. Kerap terjadi penurunan produksi tomat, yang akan mengganggu keseimbangan kebutuhan pasar dan permintaan masyarakat. Pada pelaksanaan pembudidayaan dan upaya peningkatan produksi tanaman tomat tidak terlepas dari masalah hama dan penyakit. Salah satu penyakit penting pada tanaman tomat adalah penyakit layu yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici (Fol). Penyakit ini mengakibatkan kerusakan yang besar pada tanaman tomat, sehingga menimbulkan kerugian 20 – 30%. Gejala pertama dari penyakit ini adalah menjadi pucatnya tulang-tulang daun, terutama daun-daun sebelah atas, kadang-kadang daun sebelah bawah. Tanaman menjadi kerdil dengan tangkai merunduk dan akhirnya layu keseluruhan, jika tanaman dipotong dekat pangkal batang akan terlihat suatu cincin cokelat dari berkas pembuluh (Semangun, 2004).

1.2. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami penyakit penting pada tanaman tomat serta cara pengendaliannya.

(3)

BAB 2

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi, Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 22 April 2016 mulai pukul 13.30 WIB sampai dengan selesai.

2.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu : 1). Alat tulis, 2). Bunsen, 3). Cover glass, 4). Kaca Preparat, dan 5). Mikroskop.

Bahan yang digunakan dalam ini, antara lain: 1). Aquadest, dan 2). Tanaman Tomat sakit.

2.3. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah :

1. Diamati gejala pada tanaman tomat yang terserang patogen. 2. Disiapkan mikroskop, gelas objek dan penutup kaca preparat.

3. Diambil konidia atau spora dan diletakkan di diatas gelas objek,kemudian diberi air sedikit.

4. Gelas objek yang terisi spora atau konidia ditutup dengan kaca preparat. 5. Diamati konidia pada gelas objek di bawah mikroskop.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Hasil Spora dari Fusarium oxysporum

3.2. Pembahasan

Pada pelaksanaan praktikum kali ini, diperoleh penyakit yang menyerang tanaman tomat berasal dari buah dan daun tomat. Setelah diamati dibawah mikroskop, diketahuilah bahwa penyebab penyakit tomat yang kami bawa adalah Fusarium oxysporum. Hal ini terlihat dari bentuk konidia nya. Penyakit layu pada tanaman yang paling sering terjadi adalah akibat serangan jamur atau akibat bakteri. Hanya pada umumnya petani kita suka salah kaprah dalam menganalisa dan pemberian langkah pengendaliannya.

Menurut hasil pengamatan kami dilapangan yang paling sering terjadi adalah akibat serangan jamur/ cendawan Fusarium sp. Didukung oleh pernyataan Ambar (2003), gejala awal penyakit layu Fusarium tomat berupa pucatnya tulang daun, terutama daun sebelah atas, kemudian diikuti

(5)

5

dengan merunduknya tangkai, dan akhirnya tanaman menjadi layu secara keseluruhan. Seringkali kelayuan didahului dengan menguningnya daun, terutama daun bagian bawah. Kelayuan dapat terjadi sepihak. Pada batang kadang terbentuk akar adventif. Pada tanaman yang masih muda dapat menyebabkan matinya tanaman secara mendadak karena pada pangkal batang terjadi kerusakan (Semangun, 2004).

Cara paling mudah dan sederhana untuk membedakan antara kedua mikroorganisme penyebab layu, yaitu dengan cara memotong secara melintang batang tanaman (tomat, cabe, atau kentang). Batang tanaman yang layu, apabila dipotong melintang terdapat warna coklat kehitaman, maka dugaan besar, tanaman terserang oleh cendawan/ jamur Fusarium sp. Untuk lebih meyakinkan lagi, rendamlah batang tanaman tersebut, pada botol plastik yang diisi air, apabila dalam tempo satu malam, tidak keluar cairan seperti lendir, maka sudah bisa dipastikan bahwa tanaman terkena layu akibat jamur. Namun, menurut Purwati (2008), apabila dari batang tersebut keluar eksudat lendir,maka bisa dipastikan bahwa tanaman terserang bakteri, Pseudomonas sp.

Banyaknya kasus layu tanaman yang terjadi, menggugah kita untuk secara aktif melakukan uji coba pada berbagai tanaman hortikultura, seperti pada tomat, cabe dan kentang. Fusarium oxysporum merupakan salah satu jenis jamur/ fungi yang dapat menyebabkan layu pada tanaman. Karakteristik jamur ini adalah Fusarium oxysporum menghasilkan spora untuk berkembangbiak. Sporanya ada dua macam, yaitu mikrokonidia dan makrokonidia. Mikrokonidianya bersel satu, tidak berwarna, bentuk lonjong atau bulat telur. Makrokonidianya berbentuk bulat sabit, tidak berwarna, bersekat dua atau tiga. Biasanya di bagian pangkal batang bawah akan terlihat miselium jamur berwarna putih, dan jika kita kerik sedikit, kemudian kita amati dibawah mikroskop, terlihat mikrokonidia atau makrokonidianya seperti gambar 3.1. Tanaman yang biasa diserang adalah tomat, cabai, ketimun dan lain-lain.

Cendawan ini dilaporkan Kurniati (2013), biasanya menyerang bagian akar dan batang tanaman, mengakibatkan rusaknya terhambatnya pembuluh kayu, hal ini akan mengganggu pengangkutan air sehingga

(6)

mengakibatkan kelayuan secara keseluruhan pada tanaman. Toksin dan enzim yang dihasilkan oleh jamur ini dapat mengganggu fermeabilitas membran plasma sel tanaman dan merusak dinding sel pembuluh kayu akibatnya fungsi pembuluh kayu menjadi terganggu. Cendawan ini merupakan patogen tanah (soil inhabitant), dan dapat bertahan hidup dalam tanah lebih dari 10 tahun tanpa tanaman inang, dalam bentuk klamidospora. Tanah yang sudah terinfeksi sukar dibebaskan kembali dari jamur ini. Cendawan masuk ke dalam jaringan akar atau batang melalui luka-luka karena pemindahan bibit, karena pembumbunan atau luka karena serangga atau nematoda, selain itu juga dapat masuk melalui ujung akar. Jamur berkembang sebentar dalam jaringan parenkim, lalu menetap dan berkembang dalam berkas pembuluh. Cendawan dapat disebarkan oleh percikan-percikan air hujan, air irigasi yang membawa tanah terinfeksi dan benih terinfeksi.

(7)

7

2. Gejala awal penyakit layu Fusarium tomat berupa pucatnya tulang daun, terutama daun sebelah atas, kemudian diikuti dengan merunduknya tangkai, dan akhirnya tanaman menjadi layu secara keseluruhan.

3. Pada tanaman yang masih muda dapat menyebabkan matinya tanaman secara mendadak karena pada pangkal batang terjadi kerusakan

4. Karakteristik jamur ini adalah Fusarium oxysporum menghasilkan spora untuk berkembangbiak, sporanya ada dua macam, yaitu mikrokonidia bersel satu, tidak berwarna, bentuk lonjong atau bulat telur dan makrokonidianya berbentuk bulat sabit, tidak berwarna, bersekat dua atau tiga.

5. Cendawan biasanya menyerang bagian akar dan batang tanaman, mengakibatkan rusaknya terhambatnya pembuluh kayu, hal ini akan mengganggu pengangkutan air sehingga mengakibatkan kelayuan secara keseluruhan pada tanaman.

4.2. Saran

Melalui praktikum kali ini, dapat disarankan untuk pengorekan dilakukan sebaik mungkin agar didapatkan penyebab penyakit nya, bukan hanya jamur yang menumpang hidup.

DAFTAR PUSTAKA

(8)

Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2004. Pedoman Penerapan PHT pada Agribisnis Tanaman Cabai. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura.

Fahn, A., 2012, Anatomi Tumbuhan, Edisi Ketiga, UGM Press, Yogyakarta. Heddy, S., 2007, Biologi Pertanian, Rajawali Pers, Jakarta.

Kurniati, Novik. 2013. Layu Fusarium pada Solanecae. Tanijogonegoro. Yogyakarta.

Tjitrosoepomo, G., 2005, Morfologi Tumbuhan, UGM Press, Yogyakarta.

Purwati, E. K. 2008. Budidaya Tomat Dataran Rendah dengan Varietas Unggul serta Tahan Hama dan Penyakit. Penebar Swadaya, Jakarta.

Semangun, H. 2004. PenyakitPenyakit Tanaman Holtikultura di Indonesia Edisi II Gajah Mada University. Yogyakarta.

Ambar, A.A. 2003. Efektivitas Waktu Inokulasi Trichoderma viridae dalam Mencegah Penyakit Layu Fusarium Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) di Rumah Kaca. Jurnal Fitopatologi Indonesia 7(1):7-11.

Gambar

Gambar 3.1. Hasil Spora dari Fusarium oxysporum

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian secara parsial, character mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pemberian kredit pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Semarang, dapat

Hasil perhitungan analitis terhadap komponen rangka batang sepanjang 100 cm dengan sambungan yang dirancang dapat menerima beban tekan 922 kg dan tarik 3.925 kg untuk

Besarnya pendapatan tergantung pada banyaknya produk yang dihasilkan serta harga jual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan agroindustri tempe dalam satu

Penelitian ini memberikan bukti empiris hubungan satu sama lain seperti yang diusulkan dalam model penelitian.Dengan perhitungan uji F menunjukkan bahwa strategi

Kepala ruangan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana menggunakan model kepemimpinan servant mempunyai OR 5,691 artinya berpeluang meningkatkan kinerja pe-

Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk melakukan penelitian untuk dapat mengklasifikasikan tipe substrat dasar perairan dan sumberdaya ikan demersal dengan akurasi yang

Perusahaan klien dalam melakukan audit laporan keuangannya akan memilih kantor akuntan publik (KAP) yang memiliki reputasi baik, yang dapat diandalkan dari segi service,

Sistem pemerintahan ini memiliki lembaga yang disebut dengan ³7LJR Tungku Sajarangan Tali Tigo Sapilin ´ yang mana terdiri dari niniak mamak yang bertugas dalam