• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerolehan Bahasa Indonesia Pada Anak U

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemerolehan Bahasa Indonesia Pada Anak U"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tujuan Khusus Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan sistem pemerolehan bahasa anak usia 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun khususnya yang mencakup fonologi, berupa kajian fonem dari setiap kata yang diucapkan oleh anak. Melalui kajian ini akan diketahui berapa jumlah kosakata (vocabulary) tiap anak pada tiap kategori usia dan pemerolehan bahasa dari segi fonologi yang sudah dapat dilafalkan dan belum dapat diucapkan oleh masing-masing anak.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Melalui metode kualitatif ini akan dideskripsikan sistem fonemik anak usia 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak-anak dari tetangga penulis yang berusia 1 sampai 5 tahun. Jumlah subjek penelitian adalah 10 anak dengan kategori putra dan putri untuk tiap jenjang usia. Data diri subjek penelitian tertera dalam lampiran.

3.4 Latar Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yaitu:

a. Jalan Pemuda Laut RT 03 Kelurahan Pangkalan Sesai Kota Dumai.

b. Jalan Pemuda Darat Gang Turi RT Kelurahan Pangkalan Sesai Kota Dumai Pengumpulan data dilakukan selama 2 hari, pada tanggal 9 dan 10 Juni 2012.

3.5 Data dan Sumber Data Penelitian

(2)

2 3.6 Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pemerolehan data pada penelitian ini. Pertama, pemerolehan data melalui perlakuan, yaitu penulis memberikan instruksi kepada subjek penelitian untuk melafalkan kata-kata. Data dari perlakuan menjadi ciri khas penelitian ini. Kedua, secara alamiah dimana subjek penelitian sebagai sumber data dibiarkan bercakap-cakap secara alamiah. Ketiga, melalui tanya jawab dengan Ibu dari subjek penelitian. Hasil ujaran ditranskripkan dengan ejaan fonemik dan diklasifikasikan menurut 3 kelas kata. Data yang dikumpulkan maksimal hanyalah sebanyak 150 tuturan anak yang diambil sebagai sampel.

Data dalam penelitian sederhana ini diperoleh melalui teknik pencatatan. Instrumen yang digunakan hanya alat pencatat pada saat pengumpulan data di lapangan.

3.7 Analisis Data

(3)

3 BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

Fonologi sebagai salah satu aspek dalam linguistik mempelajari tentang fonem. Bunyi-bunyi maupun kata-kata yang diucapkan oleh tiap anak akan dilihat sebagai bagian dari pemerolehan bahasa. Defenisi yang umum tentang fonem dikemukakan oleh Lyons adalah dua bunyi yang secara fonetis berbeda dalam lingkungan yang sama, yang berpengaruh untuk membedakan kata-kata yang berlainan. Misalnya [I] dan [r] adalah fonem-fonem yang berbeda dalam bahasa Inggris karena membedakan pasangan kata-kata misalnya: kata light dan right, lot dan rot dan sebagainya. Dalam bahasa Indonesia dapat juga buku dan kuku dan sebagainya.

Tabel 4.1 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 1 tahun. Sampel tuturan anak yang telah ditranskripkan ke dalam ejaan fonemik.

Jenis Kata Risa (Perempuan) Syakieb (Laki-laki) Kosakata Fonem Kosakata Fonem

(4)

4

Pada anak usia 1 tahun Syakieb dan Risa belum banyak memperoleh kosakata. Mereka juga belum banyak memproduksi fonem, akibatnya sulit untuk membedakan arti kata-kata dan suara yang diucapkannya. Dibanding Risa, Syakieb memiliki pemerolehan bahasa yang lebih baik. Hal ini terlihat pada tabel sampel kata-kata yang Risa dan Syakieb ucapkan. Kata-kata yang diucapkan oleh Syakieb lebih dapat dimengerti ketimbang Risa yang dalam kesehariannya masih banyak hanya memproduksi suara seperti /aaaaaaa/, /eeeee/, /abababababa/, /aoaoaoaoao/. Bunyi-bunyi ini sering sekali diucapkan oleh Risa. Bunyi-bunyi ini diucapkan dalam situasi apa saja misalnya ketika hendak tidur, makan, bermain dan menangis yang kesemuanya ini secara spontan diucapkan.

Syakieb dan Risa mengucapkan beberapa kata dengan fonem yang jauh berbeda seperti /gugu’/ untuk kata anjing, fonem /miong/ untuk kucing, /mi/ Artinya kompeng, /mimik/ untuk minum, /uuk/ untuk ayam, /iiiiii/ untuk kucing, dan /moo/ untuk sapi.

(5)

5 Di usianya yang baru 1 tahun, Risa telah memperoleh bahasa kalimat tanya yaitu /apatu/ yang artinya ‘apa itu’? Kalimat seru seperti halo dengan fonem /aaaooooo/, /daaaaadaaaah/ untuk dada, dan /nida/ yang artinya ini dia.

Dari tabel dapat dilihat jenis kata terbanyak yang diperoleh oleh Syakieb dan Risa adalah kata benda. Mereka belum banyak melafalkan kata sifat dan kata kerja. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa Syakieb memperoleh kata lebih banyak dari pada Risa.

Tabel 4.2 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 2 tahun. Sampel tuturan anak yang telah ditranskripkan ke dalam ejaan fonemik.

Jenis Kata Kayla (Perempuan) Taufik (Laki-laki) Kosakata Fonem Kosakata Fonem

(6)

6 banyak. Namun jika benar-benar dibandingkan, perbandingan jumlah kata dan fonem anak usia 1 tahun dan anak usia 2 tahun tidak signifikan terlihat. Hal ini dikarenakan rentang usia yang sangat dekat. Taufik dan Kayla lebih lancar berbicara dibandingkan Syakieb dan Risa. Pada umur 2 tahun, Taufik dan Kayla telah lebih banyak memperoleh dan memproduksi berbagai fonem yang dapat membedakan arti kata-kata yang diucapkannya. Mereka tidak lagi banyak memproduksi bunyi-bunyi yang tak dapat diartikan maknanya. Taufik dan Kayla mulai dapat meniru apa yang diucapkan oleh orang lain, meski kebanyakan hanya mampu melafalkan fonem berupa huruf akhir dari kata tersebut. Anak usia 2 tahun lebih interaktif dan lebih bisa diajak berkomunikasi dengan orang lain.

Karakteristik umum mengenai pemerolehan bahasa pada anak usia 1 tahun dan 2 tahun relatif sama. Meski belum sepenuhnya mangenal kata, Taufik dan Kayla dapat memahami perintah atau instruksi yang diberikan padanya. Mereka mulai dapat mengerti ketika diajak berbicara namun belum mampu menjawab dengan kata yang benar.

Kayla melafalkan kata jajan dengan fonem /ua/. Ia juga mampu mengucapkan tidak dengan fonem /ndak/, khusus untuk susu, Kayla hanya mengenal kata /nennen/ karena ia hanya mendapatkan ASI.

Taufik mengucapkan /nyio/ untuk kata kucing. Taufik sering sekali mengucapkan /ma//ma//ma/ ketika untuk mengisyaratkan sesuatu seperti ingin diambilkan barang-barang yang tinggi, ketika melihat kendaraan yang sedang berjalan, dan melihat binatang-binatang kecil seperti semut dan kecoa.

(7)

7 Tabel 4.3 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 3 tahun.

Sampel tuturan anak yang telah ditranskripkan ke dalam ejaan fonemik. Jenis Kata Ningrum (Perempuan) Bayu (Laki-laki)

Kosakata Fonem Kosakata Fonem

Kata Benda

Nasi /nasi/ Mobil /mobil/

Kambing /kambing/ Mayat /mayat/

Susu /susu/ Es /es/ Rambut /lambut/ Minyak /minyak/ Kacamata /kacamata/ Rumah /lumah/

Rinso /lenso/ Mbah /mbah/ Mesjid /mejid/ Plastik /pastik/ Benang /menang/ Gigi /gigi/ telinga /inga/ Hidung /idung/

teh /eteh/ Bunga /bunga/

Pulut /pulut/ Bintang /bintang/

Obat /obat/ Motor /motol/

Kata Kerja Makan /makan/ Pukul /pukun/

(8)

8

Hilang /ilang/ Main /main/

Tidur /tidul/ Keluar /kuwan/

Cari /cali/ Tembak /tembak/

Mandi /mandi/ Ambil /ambek/

Main /main/ Datang /datang/

Beli /beli/ Bilang /bilang/

Masak /masak/ Tumbang /tumbang/ nyuci /nyuci/

Sangkut /sangkut/

Kata Sifat

Koyak /koyak/ Merah /melah/

Enak /enak/ Lama /lama/

Ramai /lamai/ Nakal /nakal/ Betul /betul/ Kotor /kotor/

Besar /besal/ Jauh /jauh/

Kuning /kuning/ Hitam /itam/ Merah /melah/ Jelek /jelek/ Bersih /besih/ Ganteng /anteng/ Rabun /labun/

Tabel 4.3

Di usia 3 tahun, Ningrum dan Bayu jauh lebih banyak memproduksi kata dan memproduksi fonem yang jelas. Mulai usia 3 tahun hingga 5 tahun akan ditemui dengan jelas keterbatasan fonem yang dimiliki tiap anak.

Ningrum memiliki kesulitan untuk melafalkan /r/, /l/, /b/, dan konsonan yang berdekatan seperti /pl/.

Bayu masih memiliki kesulitan dalam pengucapan fonem /l/, /r/, /pl/, dan /k/.

(9)

9 Tabel 4.4 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 4 tahun.

Sampel tuturan anak yang telah ditranskripkan ke dalam ejaan fonemik. Jenis Kata Flendi (Perempuan) Fajar (Laki-laki)

Kosakata Fonem Kosakata Fonem

Kata Benda

Nasi /nasi/ Mobil /mobil/

Kambing /kambing/ Mayat /mayat/

Susu /susu/ Es /es/ Rambut /lambut/ Minyak /minyak/ Kacamata /kacamata/ Rumah /lumah/

Rinso /lenso/ Mbah /mbah/ Mesjid /mejid/ Plastik /pastik/ Benang /menang/ Gigi /gigi/ telinga /inga/ Hidung /idung/

teh /eteh/ Bunga /bunga/

Pulut /pulut/ Bintang /bintang/

Obat /obat/ Motor /motol/

Atok /atok/ Permen /pelmen/

(10)

10

Masak /masak/ Tumbang /tumbang/

nyuci /nyuci/ Lari /laghi/

Sangkut /sangkut/ Tulis /tulis/ Belajar /belajar/ Duduk /duduk/ Jatuh /jatuh/ Berdiri /be:dighi/ Tumbuk /tumbuk/ Nonton /nonton/

Buka /buka/ Jalan /jalan/ Bersih /bersih/ Ganteng /ganteng/ Rabun /rabun/ Rajin /ghajin/

Rajin /rajin/ Jauh /jauh/

Pirang /pirang/ Sempit /sempit/ Sama /syama/ Kuning /kuning/

Tua /tua/ Kotor /kotouh/

(11)

11 Anak usia 4 tahun sudah mampu bercerita dengan kalimat-kalimat yang agak panjang seperti ketika penulis mendengar Flendi mengatakan kepada mamanya “mak, kakak mau main sepeda sama kak dinda nanti ya”. Semua kata ia ucapkan dengan fonem jelas. Sama halnya dengan anak usia 3 tahun, Flendi dan Fajar masih memiliki keterbatasan dalam pengucapan beberapa fonem seperti /r/, /l/, /s/.

Tabel 4.5 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 5 tahun. Sampel tuturan anak yang telah ditranskripkan ke dalam ejaan fonemik.

Jenis Kata Najwa (Perempuan) Aditya (Laki-laki) Kosakata Fonem Kosakata Fonem

Kata Benda

Nasi /nasi/ Mobil /mobil/

Kambing /kambing/ Mayat /mayat/

Susu /susu/ Es /es/ Rambut /lambut/ Minyak /minyak/ Kacamata /kacamata/ Rumah /lumah/

(12)

12

teh /eteh/ Bunga /bunga/

Pulut /pulut/ Bintang /bintang/

Obat /obat/ Motor /motol/

Masak /masak/ Tumbang /tumbang/

nyuci /nyuci/ Lari /laghi/

Sangkut /sangkut/ Tulis /tulis/ Belajar /belajar/ Duduk /duduk/ Jatuh /jatuh/ Berdiri /be:dighi/ Tumbuk /tumbuk/ Nonton /nonton/

Buka /buka/ Jalan /jalan/

Berantam /belantap/ Dengar /dengar/ Sholat /syolat/ Ngajar /ngajan/

(13)

13 Menggoso

k

/menggoso k/

Kata Sifat

Koyak /koyak/ Merah /melah/

Enak /enak/ Lama /lama/

Ramai /lamai/ Nakal /nakal/ Betul /betul/ Kotor /kotor/

Besar /besal/ Jauh /jauh/

Kuning /kuning/ Hitam /itam/ Merah /melah/ Jelek /jelek/ Bersih /bersih/ Ganteng /ganteng/ Rabun /rabun/ Rajin /ghajin/

Rajin /rajin/ Jauh /jauh/

Pirang /pirang/ Sempit /sempit/ Sama /syama/ Kuning /kuning/

Tua /tua/ Kotor /kotouh/

Galak /galak/ Ribut /libut/

Pahit /pait/ Lucu /lucu/

Coklat /cokat/

Tabel 4.5

(14)

14 BAB V

KESIMPULAN

Setelah menganalisis pemerolehan bahasa anak mulai dari usia 1 tahun hingga 5 tahun, yaitu pemerolehan dan produksi fonemik, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada umur 1 tahun, anak hanya memproduksi fonem-fonem berupa bunyi-bunyian yang belum dapat dimengerti jelas maknanya. Anak usia 1 tahun sudah mulai dapat sesekali melafalkan kata mama dengan /ma/, ayah dengan /yah/ atau /ayah/. Untuk memberikan isyarat komunikasi, anak usia 1 tahun hanya memberikan isyarat atau ekpresi tertentu.

2. Pada umur 2 tahun, seorang anak yang normal telah dapat melafalkan kata-kata dan fonem-fonem yang terbatas oleh lingkungannya, seperti menyebutkan ayah, ibu, mama, papa, nenek, mbah, dan sebagainya. Anak usia 2 tahun mengucapkan banyak mengucapkan fonem berupa huruf-huruf akhir dari kata yang ia ucapkan. Mereka mulai mengenal nama-nama binatang dengan menirukan bunyi khas binatang-binatang tersebut.

3. Pada umur 3 tahun, anak sudah dapat mengucapkan fonem-fonem dan kata yang terbatas sesuai dengan lingkungannya dan benda-benda yang ada disekitarnya. Mereka banyak sekali mengucapkan kata benda, untuk kata kerja dan kata sifat sendiri belum begitu mereka kenal. Disamping itu, kata-kata yang keluar adalah masih terpotong-potong dan pelet.

4. Pada umur 4 tahun, kata yang diproduksi oleh anak sudah mulai bertambah, tidak hanya kata benda tapi juga kata kerjra dan sedikit kata sifat. Perkembangan perbendaharaan bahasanya sudah mulai dengan kata-kata benda yang abstrak. Kata benda dan kata kerja juga bertambah diakibatkan oleh repetisi dari pemerolehan baik dari teman, kakak maupun orang tuanya secara sadar maupun tidak sadar. 5. Pada umur 5 tahun, anak sudah dapat merangkai kata menjadi kalimat-kalimat yang

sederhana dan sesekali kalimat yang agak panjang meski dengan letak susunan kata yang belum sempurna. Mereka sudah dapat mengucapkan kalimat dengan makna yang jelas.

Gambar

Tabel 4.1 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 1 tahun.
 Tabel 4.1 Pada anak usia 1 tahun Syakieb dan Risa belum banyak memperoleh kosakata. Mereka
Tabel 4.2 memperlihatkan kosakata dan fonem anak usia 2 tahun.
 Tabel 4.2 Dari tabel dapat dipahami bahwa pemerolehan bahasa anak usia 2 tahun lebih banyak
+7

Referensi

Dokumen terkait

Percobaan pengaruh temperatur terhadap sifat-sifat fisik lumpur ini dilakukan pada temperatur 80°F, 110°F, 140°F, 170°F dan 200°F dimana pada masing-masing lumpur dilakukan

2 I WAYAN ADNYANAS.Sn., M.Sn Modal sosial Institusional Pita Maha (Praktik Sosial Pelukis Bali 1930-an) Seni Murni FSRD DISERTASI DOKTOR 50,000,000 PUSAT.. 3 Drs.I WAYAN MUDANA,

Hambatan yang terjadi pada saat pemboran dengan menggunakan lumpur Smooth Fluid 05 diantaranya adalah shale reaktif dan hilang lumpur maka dari itu dilakukan evaluasi dari segi

Tri Bhanga Dalam Nuansa Monochromatik Seni Murni FSRD PENCIPTAAN 19,000,000 DIPA DATA USULAN PROPOSAL PENELITIAN TAHUN 2013 DI DANAI TAHUN 2013. FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

Dari hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa kedua ekstrak dengan dosis tunggal memiliki potensiasi yang sama dalam menurunkan kadar asam urat mencit putih

Akhirnya KPPU memproses perkara ini dengan dugaan awal terjadinya pelanggaran terhadap Pasal 19 huruf a (menolak dan atau menghalangi pelaku usaha untuk melakukan kegiatan

Laju penambahan luas tambak dari hasil konversi sawah merupakan data yang sangat menarik untuk dikaji, mengingat di Provinsi Sulawesi Selatan telah dicanangkan program

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan