• Tidak ada hasil yang ditemukan

sistem politik (2) sistem politik (2) sistem politik (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "sistem politik (2) sistem politik (2) sistem politik (2)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

PENTINGNYA

DUNIA

POLITIK

BAGI

MAHASISWA

DOSEN PEMBIMBING

Dra. Margaretha Suryaningsih

DISUSUN OLEH

Nendya Ertika Tanza

24040114120048

UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mahasiswa adalah kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi. Predikat tersebut tentulah dapat diartikan bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual, yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing mahasiswa. Namun hingga saat ini masih terdengar banyak suara mahasiswa yang tak mau terlibat dalam urusan politik. Mahasiswa yang kerjanya hanya kuliah saja, tidak pernah tahu bahwa suatu saat mereka akan terjebak dalam situasi sulit yang menuntut mereka untuk berpikir keras. Berbeda dengan mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan politik kampus dan organisai. Mahasiswa yang tidak aktif dalam dua kegiatan ini cenderung akan mengalami kesulitan menghadapi situasi sulit tersebut. Sedangkan mahasiswa yang partisipatif jelas sudah lebih terlatih untuk menghadapisituasi sulit.

Sebagai mahasiswa, kita harus mengubah mindset kita menjadi idealis dan realistis demi terciptanya politik kampus yang bersih dan membawa dampak positif bagi keseluruhan mahasiswa serta masyarakat. Oleh karena itu, edukasi mengenai politik sangat perlu diterapkan di kampus agar tatanan kehidupan politik kampus dapat terarah dengan baik. Dari kampuslah akan terlahir sosok mahasiswa berpandangan luas serta mampu mengatasi kerusakan politik yang telah ada sebelumnya. Sehingga mahasiswa perlu menjalankan fungsi dari kenegaraan, seperti terlibat dalam pemilihan pemimpin serta kontrol pelaksanaan politik di lingkup kampus, mengemukakan pemikiran-pemikiran melalui suatu musyawarah dan aktif berorganisasi. Fungsi tersebut perlu untuk dikembangkan oleh mahasiswa sebagai kaum intelek yang dapat mengemukakan pemikiran cerdasnya demi kepentingan umum. Mahasiswa juga perlu memahami sejauh mana pentingnya dunia politik secara rinci.

1.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan yang saya ambil untuk makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian politik?

2. Apa saja ruang lingkup ilmu politik ?

3. Apakah fungsi dan manfaat yang dapat diambil dari mempelajari dunia politik ? 4. Bagaimana penerapan politik mahasiswa di dunia kampus dan sekitarnya? 5. Bagaimana kaidah dan keberhasilan dari pelaksanaan politik?

BAB II PEMBAHASAN

(3)

Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam

masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam

negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Pengertian politik menurut para ahli yaitu

1. Andrew Heywood, politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama.

2. W.A Robson, politik adalah ilmu yang mempelajari kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat hakiki, dasar, proses-proses, ruang lingkup dan hasil-hasil.

3. Paul Janet, politik adalah ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu juga prinsip-prinsip pemerintahan

4. Harold Laswell, politik adalah ilmu yang mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan.

5. Ramlan Surbakti, politik adalah proses interaksi antara pemerintah dan masyarakat untuk menentukan kebaikan bersama bagi masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

6. F.Isjwara, politik adalah salah satu perjuangan untuk memperoleh kekuasaan atau sebagai teknik menjalankan kekuasaan-kekuasaan.

7. Kartini Kartolo, politik adalah aktivitas perilaku atau proses yang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yang sah berlaku ditengah masyarakat.

8. Seely dan Stephen Leacock, politik adalah ilmu yang serasi dalam menangani pemerintahan

9. Aristoteles, politik adalah usaha yang ditempuh warga Negara untuk mewujudkan kebaikan bersama

Secara umum politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. Dengan demikian ilmu politik adalah cabang dari ilmu sosial yang berdampingan dengan cabang ilmu sosial lainnya seperti antropologi, sosiologi, ekonomi dan psikologi. Ilmu politik yang sama dengan ilmu sosial lainnya berobjekkan manusia sebagai kelompok masyarakat. Ilmu tersebut mempelajari tentang kerjasama manusia untuk mencapai sesuatu. Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani “Polis“ yang berarti kota berstatus negara. Istilah politik diartikan berbagai macam kegiatan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Plato dan aristoles mengemukakan en dam onia atau the good life (usaha-usaha mencapai kehidupan yang baik).

(4)

Ruang lingkup kajian ilmu politik terbagi atas empat bidang berikut. a. Teori politik, yang meliputi politik, sejarah perkembangan dan ide-ide politik

b. Lembaga-lembaga politik, meliputi Undang-Undang Dasar, Pemerintah Pusat (nasional), Pemerintah daerah/Lokal. Fungsi ekonomi dan social dari pemerintah, dan perbandingan lembaga politik.

c. Partai-partai, golongan-golongan, dan pendapat umum, mencakup partai politik, golongan-golongan, asosiasi-asosiasi, partisipasi warga Negara dalam pemerintahan administrasi dan pendapat umum.

d. Hubungan internasional, meliputi politik internasional, organisasi dunia, administrasi, dan hukum internasional.

Pada dasarnya ilmu politik mempelajari gejala-gejala yang teratur dalam kehidupan masyarakat dengan memusatkan perhatian pada perjuangan manusia mencari dan

mempertahankan kekuasaan untuk mencapai tujuannya. Ada 5 konsep dasar ilmu politik, yaitu:

a. Pertimbangan Ilmiah. Agar dapat bertindak dengan baik secara politik, orang perlu mempelajari teori, azas dan seni politik, nilai-nilai yang dianggap penting oleh masyarakat, seperti demokrasi, partisipasi politik

b. Pertimbangan politis. Untuk menganalisa dan meramalkan akibat suatu tindakan politik maupun kebijaksanaan para politisi.

c. Pertimbangan Profesional

d. Menjadi agen kontrol sosial bagi pemerintah

e. Membuat dunia lebih baik. Karena tak ada perubahan politik menjadi lebih baik tanpa ada keterlibatan langsung/ berpartisipasi politik.

f. Kembali mengingatkan pada tujuan awal pendirian negara berbangsa

(5)

Sebagaimana kita maklumi bahwa sebenarnya tujuan politik adalah tindakan politik. Untuk mencapai itu diperlukan pembelajaran untuk memperbesar kepekaan pembelajar sehingga ia dapat bertindak. Agar dapat bertindak dengan baik secara politik, orang perlu mempelajari azas dan seni politik, nilai-nilai yang dianggap penting oleh masyarakat. Seperti, bagaimana nilai-nilai itu diwujudkan dalam lembagalembaga, serta taktik ataupun strategi apa yang digunakan untuk bertindak? Dengan demikian orang belajar, bagaimana kekuasaan dapat dijinakkan oleh Prometheus, dan diabdikan kepada tujuan manusia yang positif. Sebagai contoh, Plato dan Aristoteles di akademi-akademi Yunani, tetapi juga mereka sangat terlibat dalam politik praktis. Begitu juga sebelumnya Socrates sebagai lambing guru politik yang aktif, ia juga meninggal karena tekanan-tekanan politik praktis penguasa Yunani kuno. Metode pembelajarnnya-pun sudah mengenal metode yang bersifat kritis. Tujuannya tidak lain adalah untuk menelaah kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para penguasa dan berusaha untuk mengurangi ketidaktahuan dari mereka yang dikuasai.. Walaupun ajaran kritis tersebut pada prinsipnya bersifat intelektual, tetapi dapat menimbulkan hal-hal yang bersifat praktis. Itulah sebabnya mengapa tradisi intelektual dapat dengan mudah menjadi subversif terhadap penguasa dan merangsang timbulnya perdebatan politik. “Dengan demikian tidak bisa dihindari bahwa pembelajarn politik bersifat politis, dan guruguru politik merupakan aktivis”. Jadi, perspektif intelektual dalam politik adalah perspektif yang mempergunakan diri-sendiri sebagai titik tolak. Sebab perspektif itu bertolak dan dibangun berdasarkan apa yang dianggap salah oleh individu, maka pemikiran individu itu yang memperbaikinya.

b. Kedua, perspektif politik

(6)

menaruh perhatian dalam tiga dimensi; hari kemarin, hari ini, dan hari esok. Keputusan-keputusan dari politisi diuji dalam kenyataan tanggapan publik yang keras. Suara lebih dahulu, sedangkan azas belakangan. Jika tujuan pertama pilisi adalah memperoleh kekuasaan, maka kaidah kedua adalah mempertahanakan kekuasaan. Juga tidak usah heran sebagian politisi termasuk yang terbaik dan tercerdik sekalipun sering melakukan hal-hal yang mengerikan. Karena itu tidak usah heran pula jika politisi adalah orang yang selalu optimis yang senantiasa tergugah oleh kemungkinan-kemungkinan yang dapat diperoleh dari kekuasaan.

c. Ketiga, perspektif ilmu politik

Dalam hal ini politik dipandang sebagai ilmu. Ia menilai politik dari sisi intelektual dengan pertimbangan kritis serta mempunyai criteria yang sistematis. Pendirian ini memandang memndangnya terhadap kebutuhan ke depan, untuk meramalkan akibat tindakan politik maupun kebijaksanaan para politisi. Jika para politisi memandang politik sebagai pusat kekuasaan publik, maka kaum intelektual memandang politik sebagai perluasan pusat moral dari diri. Dengan demikian politik sebagai ilmu menaruh perhatian pada dalil-dalil, keabsahan, percobaan, hukum, keragaman, pembentukan asasasas yang universal.

Seburuk-buruknya politik kita sebagai masyarakat terutama sebagai Mahasiswa harus tetap mempelajarinya. Karena semakin kita menjauh dari politik semakin mudah kita dimanfaatkan oleh politikus. Seperti halnya suara kita dapat menentukan terpilihnya caleg bahkan presiden jika kita tahu benar tentang politik. Percaya atau tidak politik dapat ditemui dimana saja , baik di dunia kampus, dunia kerja, apalagi jika kita bekerja sebagai PNS untuk memperoleh kedudukan yang lebih baik harus belajar politik, karena jika tidak akan tertinggal dalam meraih promosi.

2.4 Penerapan Politik untuk Mahasiswa

(7)
(8)

http://rian-ardhie.blogspot.com/2012/04/tujuan-belajar-politik.html

http://thinktrial.blogspot.com/2013/08/kenapa-kita-harus-belajar-politik.html

http://herma-putra.blogspot.com/2013/08/pengertian-politik-menurut-para-tokoh.html

http://kbbi.web.id/politik

http://id.wikipedia.org/wiki/Politik

http://ilmupemerintahannkri.blogspot.com/2013/11/ruang-lingkup-ilmu-politik-tugas-v.html

http://m.padek.co/detail.php?news=11557

http://www.cs.unsyiah.ac.id/~frdaus/PenelusuranInformasi/File-Pdf/ips-1-paket-13.pdf

http://saifudiendjsh.blogspot.com/2014/02/ruang-lingkup-politik-hukum-di-indonesia.html

Referensi

Dokumen terkait

Sistem sosial terbangun dari hubungan antar manusia dan dengan lingkungan tempat tinggal hidupnya. Penguasaan, pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya lingkungan oleh

[r]

satunya siswa dapat meningkatkan indeks massa tubuh yang lebih baik dengan.. melalui kegiatan

1.5 Struktur Organisasi Karya Tulis Ilmiah

 Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan

Ha = Penggunaan model Group Investigation (GI) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di kelas VII

JADI, ADA HUBUNGAN ERAT ANTARA DASAR FILSAFAT BANGSA DENGAN POLITIK PENDIDIKAN NASIONAL. PANCASILA MENJADI DASAR PENDIDIKAN

(usia 13 – 15 tahun ) tentang dysmenorrhea di SMPN 29 Kota