• Tidak ada hasil yang ditemukan

KENAKALAN REMAJA DALAM PANDANGAN ISLAM.d (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KENAKALAN REMAJA DALAM PANDANGAN ISLAM.d (1)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut perkembangan sejarah, manusia tidak pernah berhenti dari

kesibukannya, dari pagi sampai malam anak-anak, orang-orang dewasa dan orang-orang tua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Di dalam kesibukan-kesibukan tersebut terjalinlah suatu hubungan timbal

balik di dalam usaha dan memenuhi kebutuhan manusia, atau dapat juga dikatakan manusia adalah makhluk sosaial yaitu makhluk yang selalu

membutuhkan bantuan orang lain dalam hidupnya terutama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di dalam kegitan manusia sebagia makhluk sosial menimbulkan ilmu

pengetahuan sendiri. Termasuk di sini adalah kegiatan manusia untuk mendidik generasi-genarasi mudanya kepada anak cucunya, di dalam karya mendidik inilah

manusia berusaha untuk mengetahui bagaimanakah proses pendidikan itu dilihat dari segi sosialnya, di tinjau dari konstaelasi sosial. Dimana terjalin karya mendidik itu. Maka disini timbul suatu cabang ilmu pengetahuan (dari ilmu Jiwa

pendidikan) yang membahas proses interaksi social anak-anak mulai dari keluarga, masa sekolah sampai dewasa serta dengan kondisi-kondisi sosio kultulir

yang terdapat didalam masyarakat dan negaranya.

Kenyataan menunjukan bahwa masyarakat mengalami perubahan sosial yang sangat cepat, maju dan memperlihatkan gejala disintegratif, yang meliputi

(2)

perkumpulan-perkumpulan dan pendidikan. Masalah sosial dalam masyarakat itu juga dirasakan oleh dunia pendidikan.

Masalah pendidikan dalam keluarga pendidikan di sekolah dalam masyarakat merupakan repleksi masalah-masalah sosial dalam masyarakat.

kenakalan remaja itu sangat menurunkan moral pada diri kita dan

lebih-lebih pada bangsa kita ini,oleh sebab itu kita sebagai calon generasi penerus bangsa harus peduli dan tanggap akan moral-moral remaja yang sangat bertolak

belakang dengan apa yang telah ditentukan oleh sang maha pencipta dan undang-undang dasar.

Kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk masalah sosial dalam

masyarakat. Oleh karena itu kami mengambil tema tentang “Kenakalan Remaja.” Hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama (Allah),

(tetaplah atas) ftrah Allah yang telah menciptakan manusia

menurut ftrah itu. Tidak ada perubahan atas ftrah Allah. (Itulah)

agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak

mengetahui. (QS ar-Rum : 30).

Nakal adalah gejolak jiwa dalam diri manusia tatkala

manusia mempunyai keinginan besar untuk mencapai sesuatu

sesuai kemauan, perasaan, dan, pemikiran hingga terciptanya

karakter yang bernilai relatif akan sifatnya. Karakter atau

tingkah laku seperti sedih, senang, marah, gelisah, dan,

berkeluh kesah manusia tak bersumber pada suatu faktor

penyebab yang tunggal, tetapi terdiri atas beberapa unsur,

antara lain yang dianggap memegang peranan penting adalah

(3)

fungsi jiwa ini harus seimbang agar tercipta karakter yg

mutmain (tenang) atau positif. seimbang atau tidaknya ketiga

fungsi ini,sangat berpengaruh pada pembentukan karakter

manusia.

Pada diri manusia terdapat kebutuhan pokok selain

kebutuhan jasmani dan rohani , yakni kebutuhan akan

keseimbangan dalam kehidupan jiwa agar tak mengalami

tekanan. Melalui agama, kebutuhan-kebutuhan itu dapat

disalurkan. Dengan melaksanakan ajaran agama dengan baik

dan benar.

Untuk menghindari dampak negatif dari sifat nakal,

seharusnya manusia sadar diri siapa dirinya, apa tujuan

hidupnya, dan untuk apa dia hidup. Agar sifat nakal yang dimiliki

bisa di arahkan kesesuatu yang sangat positif dan insya allah

jika dilakukan dengan dzikir,sabar,dan tawakal akan berdampak

positif. Anehnya kebanyakan manusia tak menyadarinya karna

kurangnya pengetahuan dan keimanan kepada sang pencipta,

sehingga manusia tidak mengetahui seseatu yg mangat

mendasar yang melekat pada dirinya atas ftrah sang pencipta

yaitu nikat ruhani, jasmani, dan jiwa.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian remaja?

(4)

1.3 Tujuan Penulisan

a. Mengetahui pengertian remaja.

b. Mengetahui faktor yang menyebabkan kenakalan pada

remaja.

c. Mengetahui pandangan Islam terhadap kenakaln remaja.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Remaja dan Kenakalan Remaja

Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa

kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fsik cepat.

Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja, baik luar

dan dalam, akan membawa akibat yang tidak sedikit terhadap

sikap, perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja. Remaja

juga bisa dikatakan sebagai masa yang berada di antara

kanak-kanak dan masa dewasa yang matang, yaitu masa dimana

individu tampak bukan anak-anak lagi, tapi ia juga tidak tampak

sebagai orang dewasa yang matang, baik pria maupun wanita.

Sedangkan kenakalan remaja itu sendiri menurut Kartini

Kartono menjelaskan bahwa juvenile delinquency atau

(5)

muda. juvenile delinquency merupakan gejala sakit (patologis)

secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh

suatu bentuk pengabaian sosial sehingga mereka

mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.

Hendaknya remaja mengetahui bahwa kehidupan ini dalam

segala sisi yang telah ditetapkan oleh hukum Allah, dan

dihadapan kita ada sumber mendasar yang dapat kita rujuk

ketika kita berselisih yaitu Al-Qur’an dan sunnah; bahwa

persoalan apapun yang dialami manusia, pertama-tama harus

kita kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Jiwa remaja yang berada dalam transisi dari masa

anak-anak menuju kedewasaan maka kesadaran beragama pada

masa remaja berada dalam keadaan peralihan, disamping

keadaan jiwanya yang labil dan mengalami kegoncangan, daya

pemikiran abstrak, logik dan kritik mulai berkembang. Emosinya

semakin berkembang, motivasinya mulai otonom dan tidak

dikendalikan oleh dorongan biologis semata. Keadaan jiwa

remaja yang demikian nampak dalam kehidupan agama yang

mudah goyah, timbul kebimbangan, kerisauan dan konfik batin.

Remaja mulai menemukan penhalaman dan penghayatan

ke-Tuhanan yang bersifat individual dan sukar digambarkan kepada

orang lain.

Kegiatan ibadah seperti sholat, puasa, dan berdoa kepada

yang mulanya hanya meniru tingkah laku orang tuanya atau

(6)

dan di laksana kan dengan kesungguhaan. Ia betul-betul

mencari keridhaan Allah dan memohon pertolongan–Nya dalam

menghadapi berbagai kesukaran yang timbul dalam dirinya

sendiri atau dari lingkungan. Peningkatan rasa ke-Tuhanan

dalam hubungan emosional yank di perkuat dengan ikatan moral

akan dapat menumbuhkan penilaian, bahwa kebaikan tertinggi

adalah mengikuti perintah Allah dan meninggalkan laranganNya.

Sedangkan kejahatan terbesar adalahg durhaka kepada Allah

dan mendustai agama. Akhir nyasi anak berusaha menyesuaikan

dirinya dengan ajaran dan kehendak Tuhan .

Hendaknya remaja dibimbing untuk selalu mengajukan

suatu pertanyaan kepada dirinya dalam semua tindak

tanduknya. Sering kita jumpai salah satunya anak-anak remaja

melakukan perbuatan kekerasan seperti penganiayaan dan

pembunuhan. Pada hakikatnya perbuatan tersebut melanggar

nilai-nilai yang terpuji, kasih sayang perlakuan dan penyantunan.

2.1 Penyebab kenakalan remaja

Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan

waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan

(7)

Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal

dan faktor eksternal.

2.3 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja

Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor Intern

a. Faktor Kepribadian

Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada system

psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang

unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya

disebut karakter psikisnya). Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan

sebagai suatu Krisis identitas karena belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya

kenakalan remaja atau perilaku menyimpang. b. Faktor Kondisi Fisik

Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan

segi jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini

(8)

tidak disertai dengan pemberian bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup bersama

sebagai perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya. c. Faktor Status dan Peranannya di Masyarakat

Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum

yang berlaku, setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari penjara), sering kali pada saat kembali ke masyarakat

status atau sebutan “eks narapidana” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum karena meresa tertolak dan terasingkan.

2. Faktor Ekstern

a. Kondisi Lingkungan Keluarga

Khususnya di kota-kota besar di Indonesia, generasi muda yang orang tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin karena bimbingan dan kasih sayang langsung dari

orang tuanya sangat kurang. Kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan

menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga kaya bukan karena kurangnya kebutuhan materi melainkan karena kurangnya

perhatian dan kasih sayang orang tua kepada anaknya.

b. Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang

Efektif

(9)

baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak

muda yang menyimpang dari hukum atau norma yang berlaku, seperti mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap

kurang tegas dalam menangani tindakan penyimpangan perilaku ini akan semankin meningkatkan kuantitas dan kualitas tindak

penyimpangan di kalangan anak muda. c. Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam

Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga

menyebabkan terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku, lebih-lebih apabila individunya bermental

negative. Misalnya, melakukan tindakan pencurian dan mengganggu ketertiban umum, atau konflik yang bermotif memperebutkan kepentingan ekonomi.

d. Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik

Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan

mudah memunculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik (antara lain terjadinya konflik antar

partai politik atau terjadinya peperangan antar kelompok dan perang saudara) dapat mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa

menimbulkan tindakan-tindakan menyimpang.

(10)

Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya

asing yang masuk akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku anak menjadi kurang baik, lebih-lebih anak tersebut belum siap mental dan akhlaknya, atau wawasan agamanya masih rendah sehingga mudah

berbuat hal-hal yang menyimpang dari tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku

2.4 Gejala Seorang Remaja Mengalami Kenakalan Remaja

a. anak-anak tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut

menyendiri.

b. Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah

atau sekolah.

c. Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.

d. Anak-anak yang suka berbohong.

e. Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.

f. Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.

g. Anak-anak yang suka menyakiti / mengganggu teman-temannya disekolah

atau dirumah.

(11)

lingkungan sekitar, berikut beberapa contoh kenakalan remaja yang ada di lingkungan sekitar kami :

a. perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;

b. perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;

c. mengganggu teman;

d. memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak

hormat pada orang tua dan saudara; e. Merokok;

f. menonton video atau media cetak yang tidak layak

g. Corat-coret tembok sekolah h. Membolos

i. Mengendarai kendaraan di bawah umur tanpa helm j. Selalu melanggar tata tertib

2.5 Kenakalan Remaja Menurut Perspektif Psikologi Islami

Menurut ahli hikmah dan para pakar kejiwaan, nakal adalah gejolak jiwa dalam diri manusia tatkala manusia mempunyai keinginan besar untuk mencapai

sesuatu yang dilakukan dengan kegoisan dalam mewujudkan keingingannya sesuai cipta, rasa, dan karsa manusia. Hingga terciptanya tipologi manusia yang nilanya relatif akan sifatnya. Tingkah laku seperti sedih, senang, marah, gelisah,

berkeluh kesah, dugem, mabuk-mabukkan itu adalah dampak dari kenakalan yang menemui jalan buntu dalam mewujudkan keinginannya hingga berujung

(12)

penyebab yang tunggal, tetapi terdiri atas beberapa unsur, antara lain yang dianggap memegang peranan penting adalah fungsi cipta (reason), rasa

(emotion), dan karsa (will).

Pada diri manusia terdapat kebutuhan pokok selain kebutuhan jasmani dan rohani, yakni kebutuhan akan keseimbangan dalam kehidupan jiwa agar tak

mengalami ketidak seimabangan jiwa. Dengan meningkatkan kecerdasan spiritual emosional dan inteltual melalui agama, kebutuhan-kebutuhan itu dapat

disalurkan. Dengan melaksanakan ajaran agama dengan baik dan benar.



















































Hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama (Allah), (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS ar-Rum : 30).

Sifat nakal hampir di miliki oleh semua usia baik pada usia kanak-kanak,

remaja, bahkan dalam usia dewasapun masih ada yang nakal. Pada usia remaja manusia sangat rentan sekali akan terjadinya dampak negatif dari kenakalan,

adanya rasa keingin tahuan yang tinggi pada usia remaja inilah awal dari tingkat kenakalan yang tinggi, sangat rentan sekali berdampak negatif pada tingkah laku remaja yang akan mengarahkan ke penyimpangan perilaku bahkan sosial.

Sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja, remaja juga dihadapkan pada tugas-tugas yang berbeda dari tugas dan kewajiban pada

masa kanak-kanak. Sebagaimana diketahui, dalam setiap fase perkembangan, termasuk pada masa remaja, individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Apabila tugas-tugas tersebut berhasil diselesaikan dengan baik,

(13)

Keberhasilan individu memenuhi tugas-tugas itu juga akan menentukan keberhasilan individu memenuhi tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya.

Hurlock (1973) memberi batasan masa remaja berdasarkan usia kronologis, yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Menurut Thornburgh (1982), batasan usia tersebut adalah batasan tradisional, sedangkan aliran kontemporer membatasi usia

remaja antara 11 hingga 22 tahun.

Perubahan sosial seperti adanya kecenderungan anak-anak pra-remaja untuk

berperilaku sebagaimana yang ditunjukan remaja membuat penganut aliran kontemporer memasukan mereka dalam kategori remaja. Adanya peningkatan kecenderungan para remaja untuk melanjutkan sekolah atau mengikuti pelatihan

kerja (magang) setamat SLTA, membuat individu yang berusia 19 hingga 22 tahun juga dimasukan dalam golongan remaja, dengan pertimbangan bahwa

pembentukan identitas diri remaja masih terus berlangsung sepanjang rentang usia tersebut.

Pada umumnya manusia itu terdapat kebutuhan pokok selain kebutuhan

jasmani dan rohani, yakni kebutuhan akan keseimbangan dalam kehidupan jiwa agar tak mengalami tekanan. Unsur-unsur kebutuhanya anatara lain :

a. Kebutuhan rasa semangat untuk memacu manusia dalam beraktifitas. Baik dengan motifasi eksternal maupun internal.

b. Kebutuhan akan rasa aman dan kasih sayang yang dalam bentuk negatifnya

dapat dilihat dalam kehidaupan sehari-hari, misalnya: mengeluh, mengadu, menjilat kepada atasan nya mengambinghitamkan orang lain. jika hal itu tak

(14)

c. Kebutuhan akan pengetahuan merupkan kebutuhan yang mendorong manusia untuk selalu mencari tau sesuatu yang belum ia ketahui. Ketidak

tahuan akan menyebabkan rasa minder, mungkes, pasif, berkeluh kesah dalam menjalankan aktifitas.

Untuk menghindari dampak negatif dari kenakalan remaja, seharusnya

manusia sadar diri siapa dirinya, apa tujuan hidupnya, dan untuk apa dia hidup. Agar sifat nakal yang dimiliki bisa di arahkan pada sesuatu yang sangat positif

dan insya allah jika dilakukan dengan dzikir, sabar, dan tawakal, akibatnyapun akan berdampak positif, jiwapun akan tentram walau banyak tugas dan kewajiban yang harus dikerjakannya. Anehnya kebanyakan manusia tak

menyadarinya karna kurangnya pengetahuan dan keimanan kepada sang pencipta, sehingga manusia tidak mengetahui seseatu yg sangat mendasar yang melekat

pada dirinya atas fitrah manusia yaitu nikmat ruhani, jasmani, dan, jiwa. Ketiga nikmat ini yakni ruh, jiwa, dan, raga harus diseimbangkan dengan iman agar tercipta karakter yang mutmainah.

























"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat-ingat Allah-lah hati menjadi tenteram." – (QS.13:28)

2.6 Kenakalan Remaja Dalam Perspektif Etika Islam

Ditinjau secara mendasar, etika Islam berbeda dengan teori-teori etika menurut beberapa aliran filsafat seperti hedonisme, idealisme, naturalisme,

(15)

terdapat dalam menentukan konsep nilai yang paling fundamental, yakni kebaikan.

Hedonisme adalah doktrin etis yang memandang kesenangan sebagai kebaikan yang paling utama dan kewajiban seseorang ialah mencari kesenangan sebagai tujuan hidupnya. Menurut hedonisme yang dipandang sebagai perbuatan

baik adalah perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kelezatan atau rasa nikmat. Aliran etika yang di sokong oleh Plato, Platinus, Hegel, Berkeley, Leibniz,

Fichte, dan Schelling adalah doktrin etis yang memandang bahwa cita-cita adalah sasaran yang harus dikejar dalam tindakan. Paham ini disebut idealisme, menurut Dr. H. Hamzah Ya’qub. Tokoh utama aliran idealisme ialah Imanuel Kant

(1725-1804). Pokok-pokok pandangannya sebagai berikut :

a. Wujud yang paling dalam hal kenyataan (hakikat) ialah kerohanian.

b. Faktor yang paling penting mempengaruhi manusia ialah “Kemauan” yang melahirkan tindakan yang konkrit

c. Dari kemauan yang baik itulah dihubugngkan dengan suatu hal yang

menyempurnakannya yaitu “Rasa Kewajiban”.

Paham yang didukung oleh Prodicus, Galileo, Grobius, Dons Scatus,

Hobbes dan Voltaire adalah naturalisme. Paham ini menilai baik dan tidak baiknya perbuatan seseorang dilihat dari adanya kesesuaian dengan naluri manusia. Ajaran etika yang berpedoman bahwa kebaikan dari suatu perbuatan

dapat dilihat pada sumbangannya untuk kebahagiaan hidup manusia. Paham ini disebut utilitarisme. Menurut vitalisme yang dinilai baik adalah orang kuat yang

(16)

Dua tokoh filsof yunani (plato dan aristoteles) bersepakat dalam I (satu) aliran, yakni Perfektionisme yang menetapkan kebaikan dalam kaitan dengan

pengembangan berbagai kemampuan manusia. Dalam etika Islam, ukuran kebaikan dan ketidak-baikan bersifat mutlak, jadi pedomannya adalah Al Qur’an dan Hadits Nabi Muhammas saw. Di pandang dari segi ajaran yang mendasari,

etika Islam tergolong etika Theologis.

Nilai-nilai luhur yang tercakup dalam etika islam, sebagai sifat terpuji

(mahmudah) antara lain: berlaku jujur (al-amanah), berbuat baik kepada kedua orang tua (birul walidaini), memelihara kesucian diri iffah), kasih sayang (al-rahmah),al-barr, berlaku hemat (al-ightishad) menerima apa adanya dan

sederhana (qona’ah dan zuhud), perlakuan baik (ihsan), kebenaran (shidiq), pemaaf (afw), keadilan (‘adl), keberanian (syaja’ah), malu (haya’), kesabaran

(shabr), berterima kasih (syukur), penyantun (hilm), rasa sepenanggungan (muwasat), kuat (kuwwah).

Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW, telah memberi petunjuk tentang hal-hal

yang dihruskan sebagai perbuatan terpuji dan hal-hal yang harus ditinggalkan sebagai perbuatan tercela. Diantara perbuatan terpuji seperti: tolong-menolong

dalam kebaikan, menjaga kesucian diri termasuk kehormatan, menepati janji, adil, shidiq, bersifat ramah dan pemaaf. Diantara perbuatan tercela seperti: judi, zina, mencuri, merampok, menganiaya, membunuh dan perbuatan-perbuatan

yang lain yang merugikan orang seperti: merusak lingkungan (tumbuh-tumbuhan, hewan dan bangunan).

a. Perbuatan zina

(17)

seksual diluar pernikahan, dan menetapkan hukuman yang besar terhadap pelanggaran hukum yang telah ditentukan.

b. Perbuatan kekerasan

Sering kita dengar atau dijumpai salah satunya anak-anak remaja melakukan perbuatan kekerasan seperti penganiayaan dan pembunuhan. Pada

hakikatnya perbuatan tersebut melanggar nilai-nilai yang terpuji, kasih sayang, perlakuan baik dan penyantun.

c. Anak durhaka

Dalam hal ini Umar Hasyim berpendapat: anak durhaka ialah anak yang durhaka kepada orang tuanya. Durhaka karna tidak mau berbakti / berbuat

ihsan kepada kepada kedua orang tuanya. Karna menentang tidak mau menurut perintah kedua orang tuanya dalam hal kebaikan.

d. Khomar dan masalah Narkotika

Termasuk salah satu minuman haram dan tercela dalam agama islam untuk diminum. Penilaian cela tersebut didasarkan kepada bahaya buruknya yang

diakibatkan bagi fisik dan mental. Dibidang kesehatan dikenal zat yang besar manfaatnya untuk pengobatan, teristimewa untuk pembiusan,

menghilangkan rasa sakit yang digunakan oleh kedokteran rumah sakit yang ahli dalam menghitung takarannya bagi pemakai, tapi sangat besar dampak negatifnya bagi pemakainya yang sangat berlebihan.

e. Gelandangan

Pada dasarnya gelandangan ialah mereka yang tidak memiliki tempat tinggal

(18)

umumnya juga mereka termasuk orang-orang yang tidak menetap, kotor, sebagian besar tidak mengenali nilai-nilai keluhuran budi.

2.7 Dampak Horizontal Dalam Harmonisasi Hubungan Manusia

Sejarah islam telah memberi petunjuk bahwa Nabi SAW berhasil

mewujudkan suatu kehidupan sosial yang sehat, sejalan tuntunan Al-Qur’an. Nabi Muhammad SAW berhasil membentuk masyarakat islam yang dapat hidup

harmonis dengan orang-orang diluar islam, mereka saling menghormati, saling tolong-menolong, menghargai, tenggang rasa dan membina solidaritas yang kokoh tanpa membeda-bedakan ras dan anutan agama.

Salah sati prinsip yang harus disadari agar setiap orang dapat menyelenggarakan hubungan kemanusiaan disadari tersebut adalah kehormatan

manusia. Menurut H. Ahmad Azhar Basyir M.A ialah: Pergaulan antara manusia harus selalu memperhatikan nilai kehormatan manusia. Manusia berkerhormatan berarti manusia berharga diri. Manusia yang mudah tersinggung harga dirinya

jika menghadapi perlakuan yang tidak sesuai dengan nilai kehormatannya.

Nash-nash agama telah menjelaskan bahwa perbuatan-perbuatan zalim,

takabur, bersikap kasar, riba, tipu daya, merampas merupakan perbuatan-perbuatan salah menurut pandangan agama, masyarakat susila dan hukum. Perbuatan-perbuatan salah tersebut dalam kenyataannya sering dilakukan oleh

anak-anak remaja.

Diantara tujuan-tujuan utama yang ingin dicapai oleh metode islam dalam

(19)

dalam masyarakat agar terlaksana pada akhirnya masyarakat Islam yang mulia yang menghubungkan sillaturrahim dan mengikat tali kasih sayang, setia kawan

(20)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kenakalan adalah ketidak seimbangan antara ketiga unsur dalam jiwa yang

mebuat akal terpana dan perasan cemas karna tidak tercapainya kebutuhan yang di inginkan jiwa. yang akan berdampak pada perilaku jasmaniah atau sering di

sebut dengan gejala psikosomomatis. Misalnya, hilang nya nafsu makan, pesimis, keras kepala, pemarah, kurang tidur. Unsur – unsur dalam jiwa yaitu :

a. Kemauan / cipta ( spiritual )

b. Perasaan / rasa ( emosional ) c. Pemikiran / karsa ( intelektual )

Kebutuhan pokok dalam kehidupan jiwa ada tiga antara lain : a. Kebutuhan rasa semangat, kebutuhan rasa aman dan kasih sayang. b. Kebutuhan rasa ingin tahu.

3.2 Saran

Waktu luang hendaknya digunakan untuk berkumpul bersama seluruh

anggota keluarga dan mengadakan kegiatan keluarga guna mengeratkan kasih sayang, remaja harus pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan dengan siap dan di komunitas mana remaja harus bergaul,

orang tua hendaknya memberikan kebijaksanaan terhadap anak untuk memilih pendidikan sesuai dengan kesenangan dan bakatnya dan orang tua harus berusaha

(21)

DAFTAR PUSTAKA

http://kakakeke234.blogspot.co.id/2012/05/makalah-tentang-kenakalan-remaja.html

(22)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin dan kehendak-Nya kami dapat menyusun makalah tentang KENAKALAN REMAJA MENURUT SUDUT PANDANG ESTETIKA AGAMA ISLAM dengan tepat waktu.

Dalam pembuatan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada guru pembimbing kami yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan. Dengan penuh kesadaran akan segala kekurangan yang masih ada dan harapan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin menggali ilmu pengetahuan khususnya di bidang sosial dan keagamaan.

Semoga makalah ini dapat menjadi inspirasi dan menjadi referensi bagi semua kalangan.

(23)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penulisan... 4 BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Remaja dan Kenakalan Remaja... 4 2.2 Penyebab Kenakalan Remaja... 5 2.3 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja.. 6 2.4 Gejala Seorang Remaja Mengalami Kenakalan Remaja.. 9 2.5 Kenakalan Remaja Menurut Perspektif Islam... 10 2.6 Kenakalan Remaja Dalam Perspektif Etika Islam... 13 2.7 Dampak Horizontal Dalam Harmonisasi Hubungan

Manusia... 17 BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan... 19 3.2 Saran... 19

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh ilmu dan teknologi terus berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia. Pola kehidupan pun semakin

Aspek-aspek Pendidikan Agama Islam yang menunjang dalam kegiatan. Pramuka di SMA Negeri 1 Rangkasbitung meliputi, aspek jasmani,

Pendidikan Islam adalah usaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkat kehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrah manusia berdasarkan hukum-hukum

Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut

Air bersih sebagai sumber pokok kehidupan misalnya, masih menjadi salah satu sumber permasalahan yang harus diselesaikan oleh semua pihak, seperti pemerintah daerah, kota dan

Karena itulah seseorang harus menyadari dan memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohaninya (spiritual). Karena betapa pentingnya membangun

Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani yang berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada pembentukan pribadi dan jiwa sesuai dengan anjuran agama

Pengertian pendidikan keluarga adalah Segala usaha yang dilakukan oleh orang tua (suami dan istri) bagi anaknya untuk membimbing potensi jasmani dan rohani anak menuju ke