• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TENTANG ILMU TAJWID UIN SULTAN M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TENTANG ILMU TAJWID UIN SULTAN M"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TENTANG ILMU TAJWID

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

QIRO’ATUL QUR’AN WA TAHFIDZ

DARI DOSEN PEMBIMBING :DR. H. ADE BUDIMAN

Disusun oleh :

Iqval Febriyan .171360020

Adi Sunardi .171360022

Siti Fatwa Assalam .171360025

JURUSAN SASTRA DAN BAHASA ARAB

FAKULTAS USHULUDDIN DAKWAH DAN ADAB

UIN SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN

(2)

Kata Pengantar

Pertama-tama kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat karunia-Nya, pembuatan makalah ini dapat diselesaikan. Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan atas Rasulullah SAW sang teladan umat. Alhamdulillah dengan semangat yang tinggi, modal bagi kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui “Ilmu Tajwid serta Keutamaan Membaca dan Menghafal Al-Qur’an”. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua pembaca makalah ini.

Dalam makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada segala pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami memohon maaf jika ada kesalahan. Karena sesungguhnya kami sadari bahwa, tidak ada satupun yang sempurna didunia ini kecuali Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta dan isinya. Tak lupa kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif agar dapat menjadi lebih baik lagi.

Serang, 18 Agustus 2017

(3)

Daftar Isi

Cover...1

Kata Pengantar...2

Daftar Isi...3

Pengertian Ilmu Tajwid...4

Dasar Hukum Ilmu Tajwid...5

Keutamaan Membaca dan menghafal Al-Qur’an...6

a. Keutamaan Membaca...6

b. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an...7

Kesimpulan...8

(4)

A. PENGERTIAN ILMU TAJWID

Lafadz ‘Tajwid’ menurut bahasa diambil darikata jawwada,

yujawwidu, tajwiddan yang artinya membaguskan atau membuat bagus. Bisa juga diambil dari kata ajada wa ajwada wa jawwada asyyai, yang berarti membikin bagus, membuat lebih bagus.1

Adapun TAJWID menurut ma’nanya ialah : MEMBETULKAN DAN MEMBAGUSKAN BUNYI BACAAN ALQUR’AN MENURUT ATURAN-ATURAN HUKUMNYA YANG TERTENTU.

Aturan-aturan itu diantara lain ialah mengenal : 1. Hukum bacaan (cara-cara membaca)

2. Makhrojul huruf (tempat-tempat keluar huruf) 3. Shifatul huruf (sifat-sifat huruf)

4. Ahkamul huruf (hukum yang tertentu bagi tiap-tiap huruf) 5. Mad (aturan bagi panjang atau pendeknya suatu bacaan)

6. Ahkamul auqouf (hukum-hikum bagi penentuan berhenti atau erusnya suatu bacaan)

Aturan-aturan ini diutamakan berlakunya pada ayat-ayat Alqur’an , karena ILMU TAJWID ialah suatu cabang pengetahuan untuk mempelajari cara cara pembacaan Alqur’an.2

Ilmu tajwid adalah suatu ilmu pengetahuan tentang tata cara membaca Al-Qurr’an dengan baik dan tertib sesuai makhraj-nya, panjang pendeknya, tebal tipisnya, berdengung atau tidaknya, irama dan nadanya, serta titik komanya yang telah dianjurkan rasulullah SAW kepada para sahabatnya sehingga menyebar luas dari masa ke masa.3

(5)

Ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tata cara membaca Alqur’an dengan baik dan benar. Karena ilmu tajwid cenderung digunakan dan dijadikan pedoman dalam membaca Alqur’an. Tidak sama dengan hadist, yang tidak perlu ilmu tajwid dalam membacanya, begitu pula kitab-kitab atau buku-buku yang dikarang para ulama dengan menggunakan bahasa arab.

B. DASAR HUKUM ILMU TAJWID

Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah, sedangkan membaca Al-Qur’an dengan ilmu tajwid adalah fardhu ‘ain. Sebagian ulama berpendapat, wajib hukumnya mempelajari ilmu tajwid. Adapun dalilnya berdasarkan pada firman allah dalam surah Al-Muzammil ayat 4 :

ليترت ناءرقلا لترو

Artinya : “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil (perlahan-lahan”.

Maksud ayat tersebut adalah membaca Al-Qur’an menurut ilmu tajwid. 4

(6)

Sabda Rasulullah SAW : “Bacalah Alquran sesuai dengan cara dan suara orang-orang Arab. Dan jauhilah olehmu cara baca orang-orang fasik dan berdosa besar. Maka sesugguhmya akan datang beberapa kaum setelah ku melakukan Alquran seperti nyanyian dan rohbaniah (membaca tanpa tadabur) dan nyanyian. Suara mereka tidak dapat melewati tenggorokan mereka (tidak dapat meresap ke hati). Hati mereka dan orang-orang simpati kepada mereka telah terfitnah (keluar dari jalan yang lurus). 5

C. KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGHAFAL AL-QUR’AN a. Keutamaan Membaca Al-Qur’an

1. Surah Al-A’raf ayat 204 :

نومحرت مكلعل اوتصناو،هلاوعمتساف نارقلا ئرق اذاو Dan apabila dibacakan Al-Qur’an maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. 2. Sabda Rasulullah saw :

نم سيلف ارقلاب نغتي مل ن مكتوصاب نارقل اونيز Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu yang baik. Bukan

golongan kami orang yang tidak memperinadah Al-Qur’an dengan suara yang baik.6

3. Dilihat dari segi budaya, membaca Al-Qur’an adalah merupakan suatu seni yang mampu menggugah dan

memperhalus perasaan, mengetuk pintu hati orang-orang yang mendengarkannya. Lebih dari simfoni musik, membaca Al-Qur’an itu dapat menggetarkan hati, membentuk jiwa menjadi tenang, menumbuhkan kesadaran tentang kekecilan dan

kelemahan insani berhadapan dengan kebesaran dan kekuasaan illahi.

(7)

ayat Al-Qur’an dapat menundukkan hati yang kasar, merobah manusia yang ganas menjadi lembut.7

b. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an

1. Hafizh Al Qur’an adalah orang yang berhak mendapatkan Tasyrif (pengistimewaan)

“Adalah Nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)

2. Hafizh Al Qur’an lebih berhak menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda,”Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim) 3. Hafizh Al Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)

4. Menghormati Hafizh Al Qur’an berarti mengagungkan Allah “Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan

mengamalkannya) dan Penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud)

5. Hafizh Al Qur’an akan mendapat syafaat dari Al Qur’an

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).” (HR. Muslim)

(8)

D. KESIMPULAN

Jadi, dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan beberapa poin penting diantaranya :

1. Ilmu Tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar(bagus).

2. Dasar hukum Ilmu tajwid adalah QS Al-Muzammil ayat 4. Mempeljari Ilmu Tajwid hukumnya Fardu Kifayah, yang artinya kita telah gugur kewajiban jika ada salah satu orang dari kaum muslimin yang mempelajari teori-teori Ilmu Tajwid, tapi jika tidak ada seorangpun yang mempelajarinya maka semua orang berdosa. Karena Ilmu Tajwid harus terus dipelajari dari turun temurun, tidak boleh putus. Ilmu Tajwid harus terus dijunjung tinggi hingga akhir zaman, sebagaimana belakunya Al-Quran. Karena dimana ada Al-Qur’an disitu harus ada Ilmu Tajwid.

3. Membaca Al-Qur’an dengan Ilmu Tajwid hukumnya Fardu ‘Ain, yang artinya berlaku bagi tiap-tiap orang.

4. Keutmaan-keutamaan membaca dan menghafal Al-Qur’an sangatlah banyak. Tidak aka nada cela dan kejelekan dalam diri seorang yang membaca dan menghafal Al-Qur’an melainkan pahala, kebaikan, dan dejatatnya yang terus bertambah dan meningkat.

(9)

E. DAFTAR PUSTAKA

Musaddad, Endad.2014. Qira’atul Qur’an Wa Tahfidz, Banten : FTK Banten Press dan LP2M IAIN SMH Banten, 2014. cetakan keenam

Tekan,Ismail. 2004. Tajwid Alqur’anul Karim Pembahasan secara praktis, populer dan sistematis, Jakarta: Pustaka Alhusna Baru. cetakan ketujuh belas

Alam, Tombak. 2015. Ilmu Tajwid, Jakarta:AMZAH. cetakan ke lima

Referensi

Dokumen terkait

berjudul: “ Pembelajaran Ilmu Tajwid dalam Membaca Al- Qur’an M enggunakan Teknologi Informasi di SMK Negeri 4 Batam “ ini adalah memberikan kontribusi yang aktif bagi

Aplikasi belajar ilmu tajwid yang dibangun dapat membantu user membaca Al-Quran dengan fasih sesuai dengan tajwidnya karena pada aplikasi terdapat contoh hukum tajwid

Menurut Rauf (2011: 21) tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk mengaja lidah agar terhindar dari kesalahan dalam membaca Alquran. Kesalahan dalam Alquran disebut

‘ain. Artinya, setiap orang yang membaca Al Qur‟an harus dengan bacaan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah dan ketentuan dalam ilmu tajwid. 30 Adapun membaca Al

Soal angket, dengan menyilang salah satu jawaban yang dianggap benar.. Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membaca al- qur’an dengan

Aplikasi belajar ilmu tajwid yang dibangun dapat membantu user membaca Al-Quran dengan fasih sesuai dengan tajwidnya karena pada aplikasi terdapat contoh hukum tajwid

· Umpamanya : pelajaran ilmu tajwid sudah sampai ldghom Bighunnah, maka setiap murid yang membaca Al Qur'an kebetulan ada bacaan ldghom Bighunnah, guru supaya bertanya, ada pelajaran

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa:1 Kemampuan baca al-Qur’an dengan menggunakan ilmu tajwid pada peserta didik masih kurang memahami ditandai dengan cara mengajak dan membaca