• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PEMBAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PEMBAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN AGRIBISNIS

Disusun Oleh :

Mavia Indra Insani (1224010051) Befrian Dio Ramadhan (1224010041)

PROGRAM STUDI AGIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA

(2)

LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN AGRIBISNIS

ACARA1

Lembar Kerja 1. Identifikasi masalah No Nama

usaha Masalah yang dihadapi Urutanmasala

h

Masalah yang dipilih untuk dipecahkan 1. CV. Redjo,

surabaya

1. Pemasaran yang masih sangat sederhana 2. Terdapat ancaman dari perusahaan sejenis

yang memiliki kedudukan yang sama dengan cv. Redjo

1 2

1

ACARA 2

Lembar Kerja 1. Identifikasi masalah

1) Nama perusahaan : CV. Redjo, Surabaya

2) Alamat : Jl Raya Ngagel 143-F , Surabaya 60246 . 3) Badan hukum : CV Berakta notaris

4) No telepon : 0315026274 5) Nama pimpinan : P Redjo 6) Produk yang diasilkan: Telur 7) Tahun berdiri : 1980

8) Asal modal usaha : Modal sendiri 9) Jumlah karywn tetap : 4

10) Jumlah karywn tdk ttp: 8

11) Status tempat kerja : Milik Sendiri 12) Volume produksi : 250 kg per hari 13) Bahan baku : dari peternakan 14) Proses produksi : peternakan 15) Pengemasan & label : Ada

(3)

ACARA 3

Lembar kerja 3. Analisis SWOT Kode Kekuatan (Strenght)

1) Pemain di pasar yang cukup besar 2) Lokasi strategis dan mudah

dijangkau konsumen

3) Produk perusahaan merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia

4) Harga produk yang terjangkau.

Kode Kelemahan (Weakness)

1) Upaya pemasaran kurang beragam 2) Terjadi aktifitas tumpang tindih di

antara karyawannya

3) Sifat telur mudah rusak, membutuhkan proses penjualan yang cepat

Kode Peluang (Opportunity)

1) Modal awal yang besar akan menghambat perusahaan pesaing. 2) Potensi permintaan tinggi karena

digunakan sebagai bahan baku yang mudah diolah dan diminati sema lapisan masyarakat.

Kode Ancaman (Threat)

1) Adanya produk substitusi lainnya 2) Terjadi persaingan harga di antara

pesaing

3) Mulai bermunculannya perusahaan sejenis

Lembar Kerja 4. Analisis SWOT

STRENGTH (S)

1) Pemain di pasar yang cukup besar

2) Lokasi strategis dan mudah dijangkau konsumen

3)Produk perusahaan merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia karena digunakan sebagai bahan baku yang mudah

1) Memperjelas pembagian tugas antara karyawan untuk meningkatkan kepuasan customer dan meningkatkan permintaan pasar. (W2, O2)

2) Memperbaiki cara dan proses pemasaran untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang belum tercapai sehingga mengurangi kerugian karena kerusakan telur. (W1, W3, O2)

THREAT (T) ST STRATEGIES

1) Dengan pemberian harga

WT STRATEGIES

(4)

1) Adanya produk substitusi lainnya

2) Terjadi persaingan harga di antara pesaing

3) Mulai bermunculannya perusahaan sejenis

yang terjangkau dan lokasi yang strategis akan dapat menghambat perusahaan sejenis. (S2, S4, T3) 2) Dengan pemberian harga

yang sesuai dan penguasaan pangsa pasar akan menghambat produk substitusi untuk berkembang. (S1, S4, T1)

pemasaran dan kinerja SDM untuk menghalangi masuknya produk substitusi lainnya (W1, W2, T1)

Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi.

Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).

2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;

3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.

(5)

No STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia

0,3 3 0,9

4 Harga produk yang

terjangkau. 0,2 2 0,4

Total Kekuatan 1,0 10 2,3

No. WEAKNESS SKOR BOBOT TOTAL

1. Upaya pemasaran kurang

beragam 0,5 4 2,0

2. Terjadi aktifitas tumpang tindih di antara karyawannya

0,2 1 0,2

3 Sifat telur mudah rusak, membutuhkan proses penjualan yang cepat

0,3 3 0,9

Total Kelemahan 1,0 8 3,1

Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = 2,3-3,1= 0,8

karena digunakan sebagai bahan baku yang mudah

1. Adanya produk substitusi lainnya

0,2 1 0,2

2. Terjadi persaingan harga di antara pesaing

0,4 3 1,2

3. Mulai bermunculannya perusahaan sejenis

0,4 2 0,8

Total Tantangan 1,0 6 2,2

(6)

Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

Kuadran III (negatif, positif)

CV. Redjo berada pada posisi ini. hal tersebut menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.

Acara 4

(7)

1) Strategi SO

a) Dengan lokasi yang strategis dan harga yang terjangkau, perusahaan dapat meningkatkan permintaan pasar (S2, S4, O2)

b) Dengan kebutuhan modal yang besar dalam menghambat pesaing, perusahaan dapat menjadi pemain di dalam pasar. (S1, O1)

2) Strategi WO

a) Memperjelas pembagian tugas antara karyawan untuk meningkatkan kepuasan customer dan meningkatkan permintaan pasar. (W2, O2)

b) Memperbaiki cara dan proses pemasaran untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang belum tercapai sehingga mengurangi kerugian karena kerusakan telur. (W1, W3, O2)

3) Strategi ST

1) Dengan pemberian harga yang terjangkau dan lokasi yang strategis akan dapat menghambat perusahaan sejenis. (S2, S4, T3)

2) Dengan pemberian harga yang sesuai dan penguasaan pangsa pasar akan menghambat produk substitusi untuk berkembang. (S1, S4, T1)

4) Strategi WT

Gambar

Tabel 3.1 Matrik Faktor Strategi Internal (Internal Strategic Factors Analysis         Summary / IFAS)

Referensi

Dokumen terkait

Peran Kepala Sekolah (KS) juga sangat menentukan peningkatan profesionalisme guru yang ditunjukkan pada nomor 3 Gambar 3.1 bahwa sebagaian besar KS sepakat untuk

Diagram 1. Penyajian Data Total Kesalahan Tes diagnostik dan Post Test Diagram 1 tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang diperoleh siswa dilihat dari total kesalahan

skripsi yang berjudul “Uji Toksisitas Akut dan Subkronis SNEDDS ( Sel Nanoemulsifying Drug Delivery System ) dari Ekstra Etil Asetat Daun Salam dengan.. VCO ( Virgin

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan beberapa jenis species gulma berdaun lebar yang mendominasi di perkebunan jagung pada kebun di lokasi I

Dari hasil analisis dan pengolahan data pada penelitian tentang “Motif Pengikut Akun Twitter @Rmbdgindonesia Dalam Menonton Program Variety Show Running Man”, maka

Patchouli alkohol merupakan sesquiterpen alkohol yang dapat diisolasi dari minyak nilam dan mempunyai sifat tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter maupun pelarut

Kromatogram hasil KLT menunjukkan 8 noda, sedangkan hasil KLT spektrofotodensitometri Sebelum dan sesudah uji hayati masing-masing menunjukkan 4 puncak pada | 2!4 \*

Inflasi perbankan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham bank pemerintah di Bursa Efek Indonesia dengan nilai t- hitung (0,739) lebih kecil dari t-