3.1 Setting dan Karakter Subyek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dari bulan Januari sampai bulan Mei. Bulan pertama untuk menyusun proposal PTK. Bulan kedua digunakan untuk observasi.
Bulan ketiga untuk uji validitas dan tindakan penelitian baik siklus I maupun siklus II. Bulan keempat pengelolaan data dan penyusunan laporan PTK.
Tabel 3.1 Agenda Pelaksanaan PTK
3.1.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Ngadirojo 1 Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali pada mata pelajaran IPA kelas IV semester II Tahun pelajaran 2014/2015.
No Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Januari Februar i
Maret April Mei Ket
1 Penulisan Proposal 2 Pelaksanaan Observasi
3 Uji validitas
4 Pelaksanaan siklus I,II
5 Pengelolaan data
3.1.3 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Ngadirojo 1 Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali yang berjumlah 23 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
3.1.4 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Prof. Dr.
Hamzah B. Uno, M.Pd., dkk (2012:41) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan hasil belajar siswa meningkat. Menurut Suharsimi Arikunto (2008:3), PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimuculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Sedangkan menurut Herawati dkk (2008:2) menjelaskan bahwa PTK adalah penelitian reflektif yang dilaksanakan secara siklis oleh guru/ calon guru di dalam kelas.
Jadi PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk mengorganisasikan kondisi kegiatan pembelajaran melalui tindakan yang terencana, sehingga terjadi perbaikan terhadap kualitas dan kuantitas pembelajaran pada akhirnya.
3.2 Variabel Penelitian
Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lainnya atau satu obyek dengan obyek yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuwan atau kegiatan tertentu. Kerlinger (1973) dalam Nazir (2011) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Kidder (1981) dalam Nazir (2011) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti
mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian kelas ini terbagi menjadi 2 yaitu
a. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel sebab, karena mempengaruhi hasil variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Definisi operasionalnya :
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah suatu model
pembelajaran dengan melibatkan kompetisi antar kelompok. Siswa diuji secara individual melalui kuis, perolehan nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang diperoleh kelompoknya.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat, karena hasilnya dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini ada dua variabel terikat yaitu motivasi siswa dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA.
Definisi operasionalnya :
Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Seseorang yang termotivasi terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan secara konsisten dengan rasa senang.
Hasil belajar dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor yang
berupa angka sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Pelaksanaan Materi
8.1
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.
Siklus I Energi panas dan bunyi, serta sifat-sifatnya
8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya
Siklus II Energi alternatif
dan cara
penggunannya
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Langkah-langkah/ tahapan PTK menurut Model Kemmis & Mc Taggart dalam Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd., dkk (2012:87-88) adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning)
Recana tindakan disusun untuk mengaji secara empiris hipotesis yang telah ditentukan. Rencana tindakan tersebut mencakup semua langkah tindakan secara rinci. Pelaksanaan tindakan dimulai dari materi/ bahan ajar, rencana pelajaran mencakup
metode/ teknik mengajar, serta teknik dari instrumen observasi/ evaluasi dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan.
2. Pelaksanaan (acting)
Tahap tindakan merupakan implementasi dari semua rencana yang telah dibuat. Tahapan yang berlangsung di kelas ini merupakan realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
3. Observasi (observing)
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahapan ini, data-data tentang pelaksanaan tindakan dari rencana yang sudah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran dikumpulkan dengan alat bantu instrumen yang telah dikembangkan.
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data/ masukan yang diperoleh pada saat melakukan pengamatan (observasi). Data yang diperoleh kemudian diinterpretasi, dicari eksplanasinya, dan dianalisis. Keterlibatan kolabolator tersebut sekedar membantu peneliti agar dapat lebih tajam dalam merefleksi apa yang terjadi di dalam kelas yang digunakan untuk melaksanakan PTK. Proses refleksi memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan PTK. Dengan suatu refleksi
yang tajam dan terpercaya, akan diperoleh masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentu langkah selanjutnya.
Siklus I
1. Perencanaan
a.Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b.Menentukan kelompok siswa secara heterogen dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.
c.Membuat lembar observasi untuk mengukur pelaksanaan pembelajaran sebagai indikator kinerja guru.
d.Membuat angket motivasi sebagai indikator motivasi belajar siswa.
e.Membuat soal evaluasi siklus I untuk mengetahui hasil belajar yang telah dilaksanakan.
2. Tindakan Pertemuan 1
a. Kegiatan Awal
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Guru memberi salam
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin
doa
Guru melakukan presensi siswa
Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
Kegiatan apersepsi : Mengingatkan kembali tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran hari ini. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini
Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe STAD.
b. Kegiatan Inti
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1.
Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai energi panas dan sifatnya
Guru menggali pengetahuan siswa tentang energi panas dan sifatnya
Siswa membentuk kelompok sesuai yang terdiri dari 4-5 siswa
Guru menjelaskan materi energi panas dan sifatnya.
Elaborasi
Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok untuk diperdalam atau dipelajari lebih lanjut
Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi
hasil diskusi
Guru mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya
dan menanggapi hasil dari kelompok yang presentasi Guru memberikan bintang kepada siswa yang bertanya kepada kelompok yang presentasi di depan Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk lebih memantapkan anggota kelompoknya
Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
Setelah waktu berdiskusi habis, siswa membentuk tempat duduk menjadi seperti huruf U
Guru memberikan kuis kepada siswa untuk
9.
10.
11.
12.
1.
2. 3.
dikerjakan secara individu
Setelah selesai mengerjakan kuis, guru membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang
Guru memberikan skor perkembangan individu, setelah siswa mengerjakan kuis (skor kemajuan individual)
Guru menghitung skor kelompok, dengan menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
berdasarkan skor kelompok yang diperoleh (penghargaan/ rekognisi tim)
Konfirmasi
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami siswa
Guru meluruskan kesalahpahaman siswa Guru memberikan refleksi pembelajaran
c. Kegiatan Akhir
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1.
2.
3.
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
Guru member tugas siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang energi panas dan sifatnya
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
Pertemuan II a. Kegiatan Awal
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1.
Guru member salam
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa
Guru melakukan presensi siswa
Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
Kegiatan apersepsi : Mengingatkan kembali tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran hari ini. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini
Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
model kooperatif tipe STAD.
10 Menit
b. Kegiatan Inti
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1.
2.
3.
4.
Eksplorasi
Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai energi panas dan sifatnya
Guru menggali pengetahuan siswa tentang energi panas dan sifatnya
Siswa membentuk kelompok sesuai yang terdiri dari 4-5 siswa
Guru menjelaskan materi energi panas dan sifatnya.
1. kelompok untuk diperdalam atau dipelajari lebih lanjut
Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi
Guru mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya dan menanggapi hasil dari kelompok yang presentasi Guru memberikan bintang kepada siswa yang bertanya kepada kelompok yang presentasi di depan Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk lebih
memantapkan anggota kelompoknya
Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
Setelah waktu berdiskusi habis, siswa membentuk tempat duduk menjadi seperti huruf U
Guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu
Setelah selesai mengerjakan kuis, guru membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang
Guru memberikan skor perkembangan individu, setelah siswa mengerjakan kuis (skor kemajuan individual)
Guru menghitung skor kelompok, dengan menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok
1.
2. 3.
berdasarkan skor kelompok yang diperoleh (penghargaan/ rekognisi tim)
Konfirmasi
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami siswa
Guru meluruskan kesalahpahaman siswa Guru memberikan refleksi pembelajaran
c. Kegiatan Akhir
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1.
2.
3.
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
Guru member tugas siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang energi panas dan sifatnya
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
10 Menit
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan guru dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dengan materi energi panas, bunyi dan sifat-sifatnya. Dengan mengisi pada lembar observasi guru dan siswa pada pelaksanaan pembelajaran dengan model STAD.
4. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil dan proses yang diperoleh dari tindakan yang dilaksanakan. Refleksi ini dilakukan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II.
Siklus II
1. Perencanaan
Proses tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. proses tindakan siklus II dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I.
kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada pelaksanaan pembelajaran siklus II. Pelaksanaan siklus II melalui tahap yang sama dengan siklus I, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi dengan rincian sebagai berikut :
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Membuat kembali pembelajaran siklus dengan mengembangkan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model kooperatif tipe STAD
c. Menyiapkan berbagai perlengkapan yang diperlukan saat pelaksanaan pembelajaran model kooperatif tipe STAD
d. Membuat angket motivasi siklus II sebagai indikator motivasi belajar siswa e. Membuat lembar observasi untuk mengukur pelaksanaan pembelajaran sebagai
indikator kinerja guru
f. Membuat soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah dilaksanakan.
2. Tindakan
Pertemuan Pertama a. Kegiatan Awal
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1. 2.
Guru member salam
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa
3.
Guru melakukan presensi siswa
Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
Kegiatan apersepsi : Mengingatkan kembali tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran hari ini. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini
Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe STAD.
b. Kegiatan Inti
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1.
Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai energi alternatif dan cara penggunaannya
Guru menggali pengetahuan siswa tentang energi alternatif dan cara penggunaannya
Siswa membentuk kelompok sesuai yang terdiri dari 4-5 siswa
Guru menjelaskan materi energi alternatif dan cara penggunaannya.
Elaborasi
Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap
kelompok untuk diperdalam atau dipelajari lebih lanjut
Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi
3.
Guru mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya dan menanggapi hasil dari kelompok yang presentasi Guru memberikan bintang kepada siswa yang bertanya kepada kelompok yang presentasi di depan Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk lebih memantapkan anggota kelompoknya
Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
Setelah waktu berdiskusi habis, siswa membentuk
tempat duduk menjadi seperti huruf U
Guru memberikan kuis kepada siswa untuk
dikerjakan secara individu
Setelah selesai mengerjakan kuis, guru membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang
Guru memberikan skor perkembangan individu, setelah siswa mengerjakan kuis (skor kemajuan individual)
Guru menghitung skor kelompok, dengan menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan skor kelompok yang diperoleh (penghargaan/ rekognisi tim)
Konfirmasi
2. 3.
mengenai materi yang belum dipahami siswa Guru meluruskan kesalahpahaman siswa Guru memberikan refleksi pembelajaran
c. Kegiatan Akhir
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1.
2.
3.
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
Guru member tugas siswa untuk mempelajari materi selanjutnya tentang energi panas dan sifatnya
Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
10 Menit
Pertemuan Kedua a. Kegiatan Awal
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1.
Guru member salam
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa
Guru melakukan presensi siswa
Guru memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran
Kegiatan apersepsi : Mengingatkan kembali tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran hari ini. Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini
Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe STAD.
b. Kegiatan Inti
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1.
Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai energi alternatif dan cara penggunaannya
Guru menggali pengetahuan siswa tentang energi alternatif dan cara penggunaannya
Siswa membentuk kelompok sesuai yang terdiri dari 4-5 siswa
Guru menjelaskan materi energi alternatif dan cara penggunaannya.
Elaborasi
Guru memberi lembar kerja siswa kepada setiap kelompok untuk diperdalam atau dipelajari lebih lanjut
Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi
Guru mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya dan menanggapi hasil dari kelompok yang presentasi Guru memberikan bintang kepada siswa yang bertanya kepada kelompok yang presentasi di depan Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk lebih memantapkan anggota kelompoknya
Siswa yang sudah mengerti mengenai materi dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
Setelah waktu berdiskusi habis, siswa membentuk tempat duduk menjadi seperti huruf U
8.
9.
10.
11.
12.
1.
2. 3.
Guru memberikan kuis kepada siswa untuk dikerjakan secara individu
Setelah selesai mengerjakan kuis, guru membimbing siswa untuk melakukan koreksi silang
Guru memberikan skor perkembangan individu, setelah siswa mengerjakan kuis (skor kemajuan individual)
Guru menghitung skor kelompok, dengan menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu, dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan skor kelompok yang diperoleh
(penghargaan/ rekognisi tim)
Konfirmasi
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang belum dipahami siswa
Guru meluruskan kesalahpahaman siswa Guru memberikan refleksi pembelajaran
c. Kegiatan Akhir
No Proses Pembelajaran Alokasi Waktu
1.
2.
3.
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran
Guru member tugas siswa untuk mempelajari materi
selanjutnya tentang energi panas dan sifatnya Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan guru dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dengan materi energi alternatif dan cara penggunaannya. Dengan mengisi pada lembar observasi guru dan siswa pada pelaksanaan pembelajaran dengan model STAD.
Data pengamatan atau observasi diperoleh melalui beberapa cara, antara lain : (1) observasi atau pengamatan kepada guru dalam penerapan pembelajaran yang
menggunakan model STAD, (2) observasi atau pengamatan kepada siswa untuk mengetahui motivasi siswa atau aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Refleksi pada siklus II ini dilakukan dengan menganalisis hasil pelaksanaan pembelajaran dari hasil belajar siswa dan motivasi belajar. Jika hasil tes siklus II ini berhasil meningkat dan mencapai KKM, maka tidak perlu ada tindakan/ siklus selanjutnya.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Observasi
Observasi adalah salah satu dari teknik pengumpulan data yang sangat menentukan dalam pelaksanaan PTK. Dalam menggunakan teknik Observasi,
cara yang paling efektif adalah melengkapi blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah
laku yang digambarkan akan terjadi, Arikunto (2010:272).
mengumpulkan data secara kualitatif mengenai pembelajaran oleh guru untuk mencatat masalah yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung yang kemudian akan menjadi refleksi sebagai tindak lanjut. Observasi ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Ngadirojo 1 Kecamatan Ampael Kabupaten Boyolali.
2. Angket (Kuesioner)
Angket adalah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada responden, jawaban diisi oleh responden sesuai daftar pertanyaan yang diterima. Daftra pertanyaan yang terdapat pada angket/kuesioner ini terperinci dan lengkap. Pada
penelitian ini digunakan angket untuk mengukur motivasi belajar siswa. Siswa mengisi angket yang diberikan untuk mengetahui seberapa besar motivasi awal siswa terhadap pembelajaran IPA dan seberapa besar kenaikan motivasi siswa setelah menggunakan model pembelajaran STAD.
3. Tes
Menurut Sudijono dalam Djali dan Muljono (2008), tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. Tes merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti. Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa selama proses belajar, sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui 2 siklus, sedangkan evaluasi dilakukan akhir siklus untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada setiap siklus. Tes adalah suatu alat pengumpul informasi, bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan (Suharsimi Arikunto,
2006).
Peneliti akan melakukan tes pada setiap akhir siklus. Hasil tes digunakan
SDN Ngadirojo 1 Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester II tahun pelajaran 2014/2015.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data 1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas belajar siswa dalam menerapkan model pembelajaran STAD selama proses pembelajaran IPA berlangsung. Ada dua hal yang observer amati yaitu kegiatan guru saat
mengajar dan aktivitas siswa ketika mengikuti pembelajaran. Untuk itu, lembar observasi dibedakan menjadi dua yaitu lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kinerja Guru siklus I dan II No Aspek yang
diamati
Indikator Nomor
item
Jumlah
1 Pra pembelajaran Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran.
1 1
2 Kegiatan awal pembelajaran
Memeriksa kesiapan siswa saat membuka pelajaran
2 1
Member motivasi dan kegiatan apersepsi
3 1
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 1
Menyampaiakan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
4 1
sistematis
Menguasai materi 7 1
Menggunkan alat peraga dalam
menyampaikan materi
6 1
Mengaitkan materi dengan kehidupan nyata
9 1
Menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti siswa
8 1
Menggunakan bahasa tulis yang baik
11 1
Mengarahkan siswa dalam pembentukan kelompok
12 1
Membimbing siswa untuk berdiskusi
20 1
Memfasilitasi dalam bahan pembelajaran
14 1
Memberi skor kepada siswa 15 1
Memberi penguatan terhadap siswa
16 1
Member waktu siswa dalam memahami materi
17 1
Memberi respon positif terhadap siswa
18 1
Menguasai kelas 19 1
Mengadakan kuis individual 13 1
Memberi skor peningkatan individu
21 1
4 Kegiatan akhir Menyimpulkan materi pembelajaran
23 1
Melakukan refleksi 24 1
Melakukan tindak lanjut 25 1
Jumlah 25
Untuk lembar observasi kinerja guru digunakan Rating Scale (Sugiyono, 2010: 141-148) dengan rentang skor 1-4 dengan 25 item. Dengan skor maksimal =100.
Tabel 3.3 kriteria Kinerja Guru
Skor Kriteria
≥85% Baik sekali
70%-84% Baik
55%-69% Cukup baik
<54% Cukup
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa No Aspek yang
diamati
Indikator Nomor
item
Jumlah
1 Kegiatan awal pembelajaran
Menempati tempat duduk masing-masing
1 1
Kesiapan menerima pelajaran 2 1 Memperhatikan penyampaian
apersepsi dan atau motivasi
3 1
Memperhatikan penyampaian
tujuan pembelajaran
15 1
Memperhatikan penjelasan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan
menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
2 Kegiatan inti Memahami langkah-langkah pembelajaran
10 1
Memperhatikan penjelasan materi
7 1
Menjawab pertanyaan 6 1
Terjadi interaksi positif 9 1 Mengikuti arahan guru dalam
pembentukan kelompok
8 1
Membantu teman yang belum jelas terhadap materi
11 1
Membantu mengarahkan teman dalam pembentukan kelompok
12 1
Menunjukkan sikap antusias dalam pembelajaran
20 1
Berdiskusi aktif 14 1
Saling bekerja sama 5 1
Bertanggungjawab 16 1
Berani mengeluarkan pendapat 17 1 Memberi sikap positif terhadap
teman dalam kelompok
18 1
Mengerjakan kuis individual 19 1
Bersikap jujur 13 1
Bekerja sendiri saat mengerjakan kuis
21 1
mengerjakan kuis
3 Kegiatan akhir Ikut berperan dalam perumusan
kesimpulan dalam
pembelajaran
23 1
Ikut berperan dalam refleksi 24 1 Melakukan tindak lanjut 25 1
Jumlah 25
Untuk lembar observasi siswa digunakan rentang skor 1-4 dengan 25 item. Skor maksimal dari kegiatan pengamatan pembelajaran yang dirancang ialah 100
Tabel 3.5 Kriteria Kinerja Siswa
Skor Kriteria
≥85% Baik sekali
70%-84% Baik
55%-69% Cukup baik
<54% Cukup
2. Angket
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrument atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Angket pada penelitian ini untuk mengukur motivasi siswa.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket yang berupa pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui hubungan
Jawaban “Ya” diberi skor 1 Jawaban “Tidak” diberi skor 0
Angket ini dimaksudkan untuk mengungkap data tentang motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran dengan aspek-aspeknya seperti keinginan atau inisiatif untuk belajar, keterlibatan dalam mengerjakan tugas, adanya konsisten atau keajegan, yang selanjutnya dijabarkan kedalam item-item dan kemudian menjadi instrumen.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa No Aspek yang
diamati
Indikator Nomor
item
Jumlah
1 Adanya keinginan atau inisiatif untuk belajar
Perhatian terhadap materi pelajaran
1,2 2
Kemauan bertanya terhadap materi pelajaran
3 1
2 Keterlibatan dalam mengerjakan tugas
Keinginan menyelesaikan tugas dan masalah
4 1
Keinginan membantu teman atau kelompok belajar
5 1
Keterlibatan dalam menyimpulkan materi dan membuat rangkuman
6 1
3 Konsisten atau keajegan
Keyakinan atau kepercayaan 7,8 2 Kepuasan, ketekunan,
keuletan
9,10 2
Jumlah 10
Data hasil angket motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
Nilai=skor yang diperoleh
skor maksimal X 100%
Tabel 3.7 Kriteria Nilai Angket Siswa
Skor Kriteri
90%-100% Sangat tinggi
75%-89% Tinggi
60%-74% Sedang
50%-59% Rendah
0%-49% Sangat rendah
3. Butir Soal Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan dengan model pembelajaran STAD. Instrument tes yang digunakan adalah pilihan ganda. Instrumen ini dilaksanakan pada setiap siklus.
Tabel 3.8 Kisi-kisi Soal siklus I Kompetensi
Dasar
sumber energi panas
Tabel 3.9 Kisi-kisi Soal siklus II Kompetensi
Dasar
Indikator Tingkat kesukaran Teknik penilaian
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =∑skor yang diperoleh siswa
∑skor maksimum X 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛𝐵𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 = ∑siswa yang tuntas
∑jumlah siswa X 100
Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.10 dibawah ini Tabel 3.10 Kriteria Ketuntasan Belajar
Skor Kriteria
>90% Baik sekali
80%-90% Baik
70%-79% Cukup baik
60%-69% Kurang
<59% Sangat kurang
3.5 Analisis Kesukaran Soal
Soal yang ideal adalah soal yang sesuai dengan kemampuan peserta tes.
Dengan demikian soal yang terlalu sulit bukan merupakan soal yang baik karena hanya dapat dikerjakan oleh sedikit peserta, khususnya kelompok atas (upper group) atau bahkan tidak ada seorangpun yang mampu menyelesaikannya. Begitu pula soal yang terlalu mudah sehingga dapat dikerjakan dengan benar oleh seluruh peserta, sehingga tidak mampu membedakan peserta yang pandai dan yang tidak pandai. Kesimpulannya soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Tingkat kesukaran butir soal ditandai dengan banyaknya siswa yang mampu menjawab benar.
Cara mencari indeks kesukaran soal dengan rumus :
𝐏
=
𝐁
𝐉𝐒
Dimana :P = indeks kesukaran
JS = jumlah keseluruhan siswa
Kriteria tingkat kesukaran soal menurut Arikunto (2009:210) : P : 0,00-0,30 adalah soal yang sukar
P : 0,30-0,70 adalah soal yang sedang P : 0,70-1,00 adalah soal yang mudah
3.6 Uji Validitas Instrumen
Instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur
apa yang hendak diukur (Gay 1983:332). Dengan instrument yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Atau dapat dikatakan juga bahwa jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka instrumen itu juga valid.
Menurut Sudjana (2013:12), validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu juga valid. Pada penelitian ini peneliti menggunakan SPSS 19.0 untuk menguji data yang berbentuk angka (kuantitatif).
3.7 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi, apabila tes yang dibuat memiliki hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Semakin reliabel suatu tes memiliki persyaratan maka semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali (Sutriyono, dkk 2014:336-337).
Menurut Sudjana (2013:12), uji reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Instrumen yang reliabel
penelitian ini peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 19.0
3.8 Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa, sedangkan data kualitatif ini adalah observasi dari hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Data kualitatif yang diperoleh dari observasi guru selama proses pembelajaran IPA berlangsung dengan cara
deskriptif, dan data ini hanya bersifat sebagai data pendukung. Kemudian hasilnya dianalisis secara deskriptif komparatif, yaitu membandingkan motivasi dan hasil belajar IPA pada kondisi awal, siklus I dan siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis data.
3.9 Indikator Kinerja