• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. Minat Ekstrakurikuler - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler di Kalangan Siswa SMP N 2 Pabelan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. Minat Ekstrakurikuler - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler di Kalangan Siswa SMP N 2 Pabelan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Minat Ekstrakurikuler

Dalam bab menjelaskan mengenai teori yang mendasari dilakukannya

penelitian. Diantaranya tinjuauan teoritis tentang definisi Minat

ekstrakurikuler, jenis dan faktor yang mempengaruhinya.

1. Minat

a. Definisi Minat

Minat merupakan sesuatu perasaan yang menggambarkan

ketertarikan pada suatu hal. Hal ini sejalan dengan pendapat dari

Mohamad Surya (2003:100) mengemukakan pendapatnya mengenai

minat merupakan perasaan senang atau suka dan tidak senang atau

suka pada suatu objek yang Sehingga apabila suatu individu merasa

tertarik pada suatu hal ataupun objek hal tersebut dapat dikatakan

bahwa individu memiliki minat pada objek itu.

Selain pendapat dari Mohamad Surya, definisi minat juga

diungkapkan Slameto (2003:57) bahwa minat merupakan perasaan

untuk lebih memperhatikan beberapa kegiatan dan mnegnangnya.

Selanjutnya Slameto juga menjelaskan mengenai minat dapat dilihat

dengan adanya pernyataan yang menggambarkan siswa memiliki rasa

(2)

yang dimiliki siswa pada suatu hal, akan terlihat dengan perhatian

siswa yang lebih pada kegiatan tertentu.

Dari pendapat para ahli yang diungkapkan sebelumnya, sehingga

dapat dijelaskan minat merupakan ketertarikan individu pada suatu hal

tertentu yang mengakibatkan rasa senang dan rasa ingin ikut serta

dalam hal yang diminati.

b. Jenis-jenis minat

Menurut pendapat dari Carl Safran (dalam Sukardi, 2003:126)

mengklasifikasikan minat menjadi:

1) Expresesed interest, yaitu minat yang dapat dilihat melalui

ekspresi seseorang dalam suka atau tidak pada suatu objek.

2) Manifest interest, yaitu minat yang dapat dilihat dari sering atau

tidaknya individu ikut pada suatu kegiatan.

3) Tested interest, yaitu dapat diketahui dengan tes pengetahuan

dalam suatu kegiatan yang dilakukan.

4) Inventoried interest, yaitu minat yang biasa dilihat dari daftar

kegiatan yang dilakukan sama dengan pernyataannya.

MenurutDjamarah (2011:166-167), mengungkapkan bahwaminat

dapat diekspresikan melalui hal-hal berikut :

1) Pernyataanlebih suka pada obyek tertentu.

2) Aktifpada kegiatan tertentu

(3)

Dengan demikian jenis minat yang telah dijelaskan menurut para

ahli, maka dapat dijelaskan kembali bahwa terdapat beberapa jenis

minat yaitu minat yang dapat dilihat dari ekspresi, minat yang dapat

dilihat melalui kegiatan yang sering dilakukan, minat yang dapat

dilihat melalui tes, dan minat yang dapat dilihat melalui ungkapan.

Oleh karena minat seseorang dapat dilihat dari jenis minat tersebut.

c. Faktor yang mempengaruhi minat

Minat dapat muncul pada setiap individu karena beberapa faktor,

Menurut Sri Hidayati (2004:18-20) Minat seseorang itu muncul akibat

adanya pengaruh dari rangsangan yang paling kuat untuk mendapatkan

minat antara lain adalah:

1) Kualitas rangsang mempengaruhi minat

2) Obyek yang besar menarik minat

3) Pengulangan rangsang menarik minat

4) Rangsang yang baru menarik minat

5) Beberapa rangsang yang sesuai dengan bakatnya menarik minat

6) Rangsang yang berarti akan menarik minat

7) Kebiasaan-kebiasaan emosional akan menimbulkan minat

Dari beberapa pengaruh yang telah dikemukakan disebelumnya

maka faktor yang mempengaruhi minat dapat dikategorikan dalam

(4)

and Crow dalam Gunarto (2007 : 7) faktor yang mempengaruhi

minat adalah sebagai berikut :

1) Faktor dalam diri

Merupakan rangsangan yang dimiliki setiap individu dari dalam

dirinya, rasa ingin ataupun butuh pada suatu objek dapat

menimbulkan minat.

2) Faktor kemsyarakatan atau social

Merupakan yang dipengaruhi oleh pihak luar dari diri kita yaitu

masyarakat, keinginan menunjukan kemampuannya pada

masyarakat dapat meningkatkan minatnya.

3) Faktor emosional

Merupakan Faktor perasaan dan emosi yang dapat

mempengaruhi minat pada suatu objek.

Dengan demikian faktor yang dijelaskan dapat ditarik

kesimpulan yaitu faktor yang dapat mempengaruhi minat terdapat

beberapa faktor yaitu, faktor dalam diri individu keinginan yang

muncul akibat rasa ingin tau dan rasa senang, selanjutnya faktor

dari luar atau sosial minat dapat muncul apabila terdapat dorongan

dari luar dari keluarga, teman, ataupun masyarakat yang dapat

menimbulkan minat seseorang, dan yang terakhir adalah faktor

(5)

sukses pada suatu hal dan hal tersebut dapat menumbuhkan rasa

senang sehingga minat dapat tumbuh.

2. Ekstrakurikuler

a. Definisi Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan diluar jam belajar yang ada

disekolah, kegiatan ini dapat menumbuhkan pengetahuan yang luas

bagi siswa. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

22 Th 2006 menjelaskan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang

dilakukan diluar jam belajar yang ada disekolah di Indonesia, yang

berguna meningkatkan dan mnegmbangkan bakat dana minat mereka

pada kegiatan ektrakurikuler dengan dibantu oleh pendidik yang

berwenang.

Setiap anak memiliki potensi, bakat maupun mintanya

sendiri-sendiri melalui ekstrakurikuler siswa dapat mengembangkan potensi

didalam dirinya sehingga siswa dapat mearaih prestasi yang

membanggakan bagi diri sendiri maupun orang lain. Selain untuk

mengembangkan potensi maupun bakat siswa juga mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler ini sesuai minat yang diinginkannya. Peserta didik

dapat memilih sendiri kegiatan ekstrakurikuler apa yang ingin

dilakukannya.

Lebih lanjut lagi Suryosubroto (2009;287) mengemukakan

(6)

diselenggarakan sekolah diluar jam pejaran tatap muka, yang

dilakukan di sekolah ataupun diluar sekolah dan berguna memperluas

wawasan anak.

Demikian dapat dijelaskan kembali ekstrakurikuler merupakan

kegiatan yang diselenggaran oleh sekolah dilakukan setelah pelajaran

siswa selesai dilakukan disekolah maupun diluar sekolah dengan

harapan siswa dapat mengemabangkan pengetahuannya dan

memperluas wawasan siswa, sehingga memiliki prestasi melalui

potensi, bakat maupun minat yang dapat disalurkan melalui

ekstrakurikuler.

b. Fungsi Ekstrakurikuler

Esktrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah maupun diluar

sekolah memiliki fungsi bagi siswa antara lain yang terdapat pada

buku Panduan Pengembangan Diri Permendiknas Nomor 22 Th 2006

tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

menjelaskan fungsi dari ekstrakurikuler sebagai berikut:

1) Pengembangan, berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

anak didik dalam potensi yang ada dalam diri anak.

2) Sosial, yaitu berfungsi untuk mengembangkan rasa tanggung

(7)

3) Rekreatif, berfungsi untuk mengembangkan suasana yangnyaman,

menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses

perkembangan.

4) Persiapan karir, berfungsi untuk mengembangkan kesiapan untuk

karir peserta didik.

Dari fungsi ekstrakurikuler yang telah dijelaskan dalam

Permendiknas nomor 22 sebelumnya dapat dikatakan bahwa

ekstrakurikuler memiliki empat fungsi yaitu sebagai pengembangan

potensi siswa, memiliki fungsi sosial yang baik bagui kehidupan anak

dalam kehidupan sosial, sebagai rekreatif anak sehingga anak

memiliki kebahagiaan dan rasa senang dalam kegiatan ekstrakurikuler

ini, dan sebagai persiapan karir, melalui kegiatan ektrakurikuler ini

siswa dapat mempersiapan diri untuk karir mereka sesuai dengan apa

yang mereka minati.

Sehingga ekstrakurikuler ini memiliki fungsi yang cukup banyak

dan dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mencapai cita-cita

yang mereka inginkan.

c. Tujuan Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler yang dilaksanakan didalam sekolah memiliki

berbagai tujuan yang dikemukakan Roni Nasrudin (2010: 12) antara

(8)

1) Siswa dapat memeperluas pengetahuan tentang hubungan

antara mata pelajaran yang dipelajari, menyalurkan potensi

yang ada dalam dirinya serta pembinaan sebagai manusia yang

seutuhnya.

2) Siswa dapat memanfaatkan pendidikan kepribadian,

pengetahuan serta wawasan yang didapatkan dalam program

kurikulum dengan lingkungan yang berada disekitarnya.

Sedangkan tujuan kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat pada

Permendiknas Nomor 39 Th 2008, sebagai berikut:

a) Mengembangkan potensi meliputi bakat, minat dan

kretivitas.

b) Memantapkan kepribadian siswa

c) Mengaktualisasikan pencapaian prestasi unggulan sesuai

bakat dan minat.

d) Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang

berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi

manusia.

Setelah memahami tujuan ekstra menurut para ahli dan

permendiknas sebelumnya, maka diambil kesimpulan tujuan dari

diadakannya ekstrakurikuler disekolah-sekolah yang ada di Indonesia

adalah sebagai bekal siswa dalam kehidupan di masyarakat, selain itu

(9)

potensi didalam diri siswa dan siswa memiliki pengetahuan yang luas

agar siswa dapat mencapai prestasi yang unggul melalui kegiatan

ekstrakurikuler ini.

B. Pergaulan Teman Sebaya

Merupakan sekelompok atau individu yang memiliki umur atau usia yang

setara yang berkumpul menjadi satu sekolompok. Berikut akan menjelaskan

tentang apa definisi dari pergaulan teman sebaya, bagaimana fungsinya dan

1. Pergaulan teman sebaya

a. Definisi Pergaulan Teman Sebaya

Menurut Abdulah Idi (2011: 83) pergaulan merupakanhubungan

langsung antar individu atau kelompok.Pergaulan yang dilakukan

setiap individu dalam kegiatan sehari-harinya.Dengan melakukan

kegiatan yang menimbulkan kontak langsung baik antara individu

maupun kelompok.Dengan adanya pergaulan setiap individu dapat

bertukar pengalaman, pikiran maupun hal-hal lainnya.Pergaualan

sendiri adalah salah satu kegiatan sosial yang ada dimasyarakat.

Sedangkan teman sebaya merupakan individu yang memiliki usia

yang tidak jauh berbeda. Pendapat tersebutdidukung dengan apa yang

diungkapkan oleh Menurut Jhon W Santrock (2007:55) bahwa bahwa

teman-teman sebaya merupakan sekelompok anak ataupun remaja

(10)

Selanjutnya, menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo (2005: 97)

berpendapat bahwa kelompok sebaya adalah kelompok yang memiliki

usia yang setara dan pemikiran yang sama.

Dari beberapa pendapat mengenai pergaulan teman sebaya yang

telah dijelaskan sebelumnya maka dapat dijelaskan kembali sehingga

pergaulan teman sebaya merupakan hubungan langsung antara

individu atau kelompok yang mempunyaiusia atau tingkat kematangan

yang sama.

b. Fungsi pergaulan teman sebaya

Dalam pergaulan teman sebaya banyak sekali memiliki fungsi

dalam kehidupan. Seperti pendapat dari Yusuf (2010:60) yang

mengemukakan bahwa peran teman sebaya merupakan perkumpulan

yang dapat digunakan untuk saling berinteraksi natar individu,

mengembangkan minat dan saling bertukar pikiran terhadap masalah

yang dihadapi. Peran tersebut sangatlah berguna bagi anak sehingga

wawasan anak akan lebih luas apabila memiliki lpergaulan teman

sebaya, karena melalui teman sebaya anak dapat melakukan kegiatan

tukar-menukar pengalaman mereka.

Sedangkan menurut Jhon W Santrock (2007:55) menjelaskan

melalui salah satu fungsi dari kelompok teman sebaya adalah:

1) Sebagai sumber informasi

(11)

3) Mempelajari tentang kegiatan yang ada disekitanya.

Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat dijelaskan kembali

bahwa fungsi dari pergaulan teman sebaya adalah kegiatan saling

bertukar pengalaman, menambah wawasan anak, mengajarkan tentang

bagaimana bersosialisasi dan menjalin keakraban pada mahluk sosial

lainnya.

C. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat atau yang

pertama dalam kehidupan setiap individu. Berikut akan dijelaskan mengenai

definisi dari lingkungan keluarga, dan fungsi dari lingkungan keluarga.

1. Lingkungan keluarga

a. Definisi Lingkungan Keluarga

Perkembangan anak dalam kehidupan sangat diperngaruhi dengan

adanya lingkungan, lingkungan merupakan keadaan sekitar anak yang

dapat mempengaruhi pola pikir maupun tingkah laku anak.Menurut

Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh (2005:55) lingkungan merupakan

lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama kali yang didapatkan

oleh anak, lingkungan sekolah adalah lingkungan pendidikan bagi

anak, lingkungan masyarakat adalah lingkungan bersossialisasi

anak.Oleh karena itu lingkungan merupakan tempat dalam melakukan

(12)

dapat dikategorikan menjadi beberapa lingkungan, yaitu keluarga,

sekolah, masyarakat dan keadaan alam sekitar.

Menurut pendapat Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh (2005:55)

menjelaskan bahwa keluarga adalah tempat anak untuk diasuh dari

kecil dan dibesarkan sehingga lingkungan keluarga memiliki pengaruh

yang besar terhadap perkembangan anak.Sejalan dengan pendapat

sebelumnya Abu Ahmadi dan Nur Uhbiayati (2007:118)

mengemukakan kembali bahwa keluarga merupakan tempat

terbentuknya sifat kepribadian anak untuk pertama kali dan dapat

dikatakan bahwa keluarga adalah pendidikan pertama bagi anak.Maka

dari itu pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang

penting bagi anak, melalui keluarga anak berlajar kehidupan untuk

pertama kalinya sebelum anak belajar dengan lingkungan yang

lainnya.

Dengan pendapat para ahli telah dijelaskan sebelumnya, maka

dapat dijelaskan kembali bahwa lingkungan keluarga merupakan

lingkungan pertama untuk membentuk sifat dan kepribadian anak,

tempat perlindungan bagi anak, keluarga juga sebagai tempat anak

dalam bertukar pikiran mengenai hal-hal yang dialaminya di

(13)

b. Fungsi lingkungan keluarga

Keluarga dianggap sebagai pendidikan pertama dan utama untuk

membentuk kepribadian setiap individu, menurut Subino Hadisubroto

dalam buku Abdul Latif (2009:19-23) mengemukakan tentang fungsi

dari keluarga adalah sebagai berikut :

1) Keluarga adalah tempat tinggal yang nyaman

Dalam setiap anggota keluarga mempunyai perannya

sendiri-sendiri tentang kewajiban dan hak.Tertunaikannya

masing-masing peran tersebut menjamin terciptanya sebuah keluarga

yang tentram, damai dan menyenangkan.

2) Keluarga tempat berbagi

Keluarga menjadi tempat berbagi tentang keluh kesah setiap

anggota keluarganya.

3) Keluarga adalah tempat mencurahkan suka dan duka

Manusia tidak lepas dari suka dan duka.Dua kutub gejolak jiwa

yang saling bertentangan ini hendaknya bisa ditanggung

bersama.

4) Keluarga bukan tempat bergantung anak-anak akan tetapi

sebagai tempat berlatih mandiri

Mungkin ada persepsi yang perlu diluruskan, yaitu anggapan

bahwa keluarga sebagai tempat bergantung. Sebenarnya, secara

(14)

akanmembentuk keluarganya sendiri. Sedangkan untuk

membentuk keluarga diperlukan kesiapan yang akan

dibutuhkan ketika secara nyata telah membentuk keluarga

sendiri yang baru.

5) Keluarga bukan tempat menuntut hak

Sebagaimana dipaparkan diatas bahwa keluarga bukanlah

tempat bergantung melainkan sebagai tempat berlatih

mandiri.Dengan demikian harus ditepis sementara anggapan

bahwa keluarga adalah tempat untuk menuntut hak.Justru

sebaliknya, kewajibanlah yang ditekankan, karena hak

diberikan setelah kewajiban tertunaikan.

6) Keluarga adalah tempat menumbuhkan kehidupan religius

Kesadaran beragama seseorang harus dipupuk sedini mungkin

sebab agama terkait erat dengan keyakinan.

7) Keluarga adalah tempat yang aman karena aturan permainan

antar anggota dirtegakkan

Biasanya sebuah keluarga menetapkan aturan-aturan yang

boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan oleh salah seorang

anggotanya.Umumnya penetapan dilakukan secara tidak

tertulis namun seringnya dipegang teguh semaksimal mungkin.

Dari pendapat ahli diatas mengenai fungsi lingkungan keluarga

(15)

pendidikan pertama bagi anak, keluarga juga memberikan tempat

tinggal, kenyamanan dalam berbagi rasa senang maupun sedih,

keluarga merupakan tempat belajar yang paling efektif.Sehingga

keluarga sangat penting bagi membentuk individu dapat bersosialisasi

dengan masyarakat.

D. Penelitian Yang Relevan

1. Berdasarkan penelitian dari Wijaya, Bernardus Victor mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang membahas tentang “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Minat Mengikuti Ekstrakurikuler Akuntansi Pada Peserta

Didik Kelas Xi Ipa Di Sma N 1 Surakarta Tahun 2011”. Dengan hasil

analisis dapat disimpulkan bahwa dari 6 faktor yang mempengaruhi minat

hanya terdapat 4 faktor yang dapat mempengaruhi minat. (1) Faktor

Intrinsik : (a) Keinginan berprestasi dari anak kelas XI IPA dari

mengikuti ekstrakurikuler ini. (b) Faktor mengisi waktu luang. Peserta

didik kelas XI IPA mengikuti ekstrakurikuler (2) Faktor Ekstrinsik : (a)

Faktor keluarga, bagi peserta didik kelas XI IPA, (b) Faktor teman

pergaulan, teman pergaulan mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi

peserta didik kelas XI IPA untuk mengikuti ekstrakurikuler akuntansi ini.

Selain itu dengan adanya teman yang mengikuti ekstrakurikuler yang

sama dengan peserta didik, membuat peserta didik semakin bersemangat

(16)

2. Berdasarkan penelitian dari Utami Retno Hapsari, Prasetyo Budi Widodo,

Imam Setyawan, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro yang

membahas tentang “Hubungan Antara Minat Mengikuti Kegiatan

Ekstrakurikuler Dengan Intensi Delikuensi Remaja Pada Siswa Sekolah

Menengah Kejuruan (Smk) Dikota Semarangtahun 2010”. Berdasarkan

hasil analisis diperoleh koefisien korelasi (rxy) sebesar -0,491 dengan p =

0,000 (p<0,01). Nilai tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan negatif

yang signifikan antara minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan

intensi delinkuensi remaja pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) di Kota Semarang. Sumbangan efektif (Rsquare) dalam penelitian

ini sebesar 0,241, artinya intensi Delinkuensi remaja 24,1% ditentukan

oleh minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan sisanya sebesar

75,9% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam

penelitian ini.

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka terdapat beberapa

penelitian sebelumnya yang jadikan acuan untuk memperkuat penelitian yang

dilakukan oleh peneliti.karena penelitian tersebut sejenis penelitian yang

peneliti lakukan dengan judul “pengaruh pergaulan teman sebaya dan

(17)

E. Kerangka Berfikir

Uma Sekaran dalam Sugiyono (2013:91) berpendapat bahwa, kerangka

berfikir adalah konseptual tentang bagaimana hubungan teori dengan

beberapa faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

1. Pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap minat ekstrakurikuler

Pergaulan teman sebaya adalah kontak langsung antara individu

maupun kelompok yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang

sama. Dalam kelompok-kelompok teman sebaya ini mereka

cenderung malakukan kegiatan secara bersama-sama karena merasa

nyaman dan senang dengan pergaulan teman sebayanya.

Dalam minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa yang

memiliki pergaulan teman sebaya cenderung mengikuti teman

sebayanya dalam memilih ekstrakurikuler yang diminati. Apabila

salah satu atau beberapa teman dalam satu kelompok mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler tertentu maka siswa yang lain atau teman

sebayanya yang lain juga mengikuti minat ekstrakurikuler sama.

Sehingga memalui pergaulan teman sebaya siswa dapat memilih

kegiatan ekstrakurikuler dan lebih semangat dikarenakan siswa

merasa nyaman dan senang dalam mengikuti kegiatan tersebut.

2. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat ekstrakurikuler

Merupakan lingkungan pendidikan pertama anak untuk dapat

(18)

dengan baik di lingkungan sekitarnya.Dengan adanya pendidikan di

keluarga siswa dapat memiliki bekal sifat kepribadian yang diajarkan

di keluarga untuk mengikuti kegiatan yang ada disekolah.

Dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa cenderung

memilih kegiatan ekstrakurikuler dengan bantuan atau saran dari

keluarga. Karena siswa memiliki ikatan yang kuat dengan

keluarganya maka siswa menganggap bahwa kelaurga memiliki

pengetahuan yang lebih mengenai, potensi maupun bakat yang

dimiliki siswa sehingga siswa merasa kelaurga dapat menentukan

kegiatan ekstrakurikuler seperti apa yang cocok untuknya.

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi setiap

individu, lingkungan keluarga juga lebih menganal pribadi setiap

individu secara baik.Melalui pengenalan ini keluarga dapat

memberikan saran untuk siswa mampu meningkatkan potensi yang

ada didalam diri setiap siswa sehingga dapat memperoleh prestasi

dalam kegiatan ekstrakurikuler.

3. Pengaruh pergaulan teman sebaya dan lingkungan keluaraga terhadap

minat ekstrakurikuler

Pergaulan teman sebaya merupakan individu yang memiliki usia

yang sama atau sejajar dan berkumpul bersama sehingga memberikan

efek senang dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu

(19)

pertama bagi setiap individu dengan adanya dukungan dari setiap

keluarga untuk siswa dapat mengemabangkan potensi dalam dirinya

maka akan timbul perasaan senang sehingga dapat mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler dengan baik. Melalui kedua lingkungan tersebut siswa

dapat mengembangkan wawasan yang dimilikinya, dan

mengembangkannya secara lebih baik lagi melalui kegiatan

ekstrakurikuler yang dilaksanakan disekolah.

Berdasakan kerangka berfikir yang telah dijelaskan sebelumnya maka

dapat ditentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Variabel dependen diberi

notasi (X1), (X2) dan variabel independen diberi notasi (Y).dapat dilihat pada

paradigma penelitian seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

Keterangan :

X1 : Pergaulan Teman Sebaya

X2 : Lingkungan Keluarga

X1

Y

(20)

Y : Minat Ekstrakurikuler

: Pengaruh

F. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010:96), hipotesis adalah jawaban sementara yang

dikemukakn dari rumusan masalah yang ada dalam penelitian. Berdasarkan

masalah, kajian teori dan penelitian relevan yang telah dibahas sebelumnya

maka dapat dikemukakan hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini

adalah :

1. Terdapat pengaruh signifikan antara Pergaulan Teman Sebaya

terhadap Minat Ekstrakurikuler siswa SMP N 2 Pabelan.

Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

H0 : β = 0

H1 : β ≠ 0

β< 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

β> 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

2. Terdapat pengaruh signifikan antara Lingkungan Keluarga terhadap

Minat Ekstrakurikuler siswa SMP N 2 Pabelan.

H0 : β = 0

H1 : β ≠ 0

β< 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

(21)

3. Terdapat pengaruh signifikan antara Pergaulan Teman Sebaya dan

Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler siswa SMP N 2

Pabelan.

H0 : β = 0

H1 : β ≠ 0

β< 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

Gambar

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hasil rata-rata kelengkapan pengisian lembar terapi farmakologi adalah 87,91%, dengan angka kelengkapan minimal adalah 71% dan angka kelengkapan maksimal adalah 93%.Hasil

Merangkum materi kuliah Memberikan tugas untuk mempelajari kurikulum dari negara yang berbeda (untuk setiap kelompok berbeda).

PL tidak dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh antara NWC terhadap ROE dikarenakan pada hasil penelitian ini meskipun terjadi peningkatan yang cukup besar

Meningkatnya kesadaran hukum dan hak dari masyarakat, perlu direspon dengan meningkatkan perhatian para dokter terhadap etika kedokteran dalam menjalankan profesinya, agar terhindar

Jika email address dan password salah, maka akan muncul gambar seperti di bawah ini... Setelah berhasil login, sebaiknya langsung

Kekuatan otot tungkai kaki yang dimaksud disini adalah kekuatan atau yang dimaksud disini adalah kekuatan atau kemampuan otot tungkai kaki yang digunakan untuk meloncat

dilakukan di Desa Teluk Kiambang Kecamatan Tempuling menunjukkan bahwa banyak sekali anak-anak yang memiliki status gizi sangat kurus dan kurus pada orang tua

Maka dengan menggunakan barisan aritmatika akan didapat bilangan dominasi jarak dua dari graf hasil operasi shackle titik pada sebanyak n salinan adalah