• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dan PBL Ditinjau dari Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas 5 SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dan PBL Ditinjau dari Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas 5 SD"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

25

3.1.1

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen kuasi atau

lebih dikenal dengan penelitian eksperimen semu yang mana terdapat

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tujuan dari penelitian

eksperimen semu adalah untuk mendapatkan informasi yang merupakan

perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen

sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol

atau memanipulasi semua variabel yang relevan (Slameto, 2015: 195).

3.1.2

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain

Nonequivalent Control Grup

Design.

Terdapat dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol yang dipilih tidak secara random, tetapi

matching

only

(Gay, 1987: 277). Kedua kelompok eksperimen tersebut tersebut

(kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) diberikan

pretest

dan

posttest

. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara kelompok

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Sugiyono, 2014: 116).

Gambaran lebih rinci dari desain penelitian

Nonequivalent Control Grup

Design

dijelaskan pada gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1

Nonequivalent Control Grup Design

Keterangan :

X

1

: Perlakuan 1 (pembelajaran menggunakan model

Discovery Learning

)

X

2

: Perlakuan 2 (pembelajaran menggunakan model

PBL

)

Kelompok

Sebelum

perlakuan

Perlakuan

Perlakuan

Sesudah

Kelompok eksperimen

O

1

X

1

O

2

(2)

O

1

: Hasil

pretest

kelompok eksperimen

O

2

: Hasil

posttest

kelompok eksperimen

O

3

: Hasil

pretest

kelompok kontrol

O

4

: Hasil

posttest

kelompok kontrol

3.1.3

Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri SD Negeri Urutsewu 3

dan SD Negeri Kaligentong 1 pada semester II tahun pelajaran 2017/2018.

3.2

Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu nilai/sifat dari objek,

individu/kegiatan yang memiliki banyak variasi tertentu antara satu dan

yang lainnya yang telah ditentukan untuk dipelajari dan dicari informasinya

serta ditarik kesimpulannya (Slameto, 2015: 195).

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y). Variabel bebas (

independent

) merupakan variabel

yang dimanipulasi secara sistematis. Sedangkan variabel terikat merupakan

variabel yang diukur sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel bebas.

Penerapan model pembelajaran

Discovery Learning

dan

PBL

merupakan

variabel bebas (X), sedangkan hasil belajar tematik merupakan variabel

terikat (Y) yang muncul karena pengaruh variabel bebas.

3.3

Populasi, Sample, dan Teknik Pengambilan Sample

3.3.1

Populasi

Populasi merupakan daerah generalisasi yang terdiri dari subjek

dan objek yang kemudian ditunjuk peneliti untuk dipelajari dan ditarik

simpulan karena memiliki karakter masing-masing (Sugiyono, 2014: 61).

(3)

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Gugus Slamet Riyadi

No

Nama Sekolah

Status

Jumlah

siswa

kelas V

1. SD Negeri 1 Kaligentong

SD Inti

24

2. SD Negeri 2 Urutsewu

SD Imbas

20

3. SD Negeri 3 Urutsewu

SD Imbas

25

4. SD Negeri 1 Urutsewu

SD Imbas

21

5. SD Negeri 2 Kaligentong

SD Imbas

37

6. SD Muhammadiyah Program Khusus Ampel SD Imbas

65

Jumlah keseluruhan

192

3.3.2

Sampel

Sampel merupakan cerminan dari sebuah populasi (Sanjaya 2013:

228). Hal serupa disampaikan oleh Slameto (2015: 432) yang menjelaskan

bahwa bagian dari populasi merupakan sampel.

Penelitian ini mengambil sampel siswa kelas 5 SD Negeri

Kaligentong 1 yang berjumlah 23 siswa sebagai kelompok eksperimen

dan siswa kelas 5 SD Negeri Urutsewu 3 yang berjumlah 24 siswa sebagai

kelompok kontrol. Secara ringkas rincian sampel penelitian ini disajikan

pada tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2

Sample Penelitian

No.

Nama Sekolah

Status

Kelompok

Jumlah

1.

SDN 1 Kaligentong

SD Inti

Eksperimen

24

2.

SDN 3 Urutsewu

SD Imbas

Kontrol

25

(4)

Imbas. Pembelajaran kelas 5 di kedua SD tersebut sama, terlihat dari

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memiliki kesamaan.

Selain itu kedua SD tersebut juga berada dalam satu gugus yang sama

yakni Gugus Slamet Riyadi. Kedua SD tersebut belum pernah

menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning

dan

PBL.

3.4

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini memerlukan teknik pengumpulan data. Dalam hal

tersebut, teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui :

1)

Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui

pengamatan langsung maupun tidak langsung dibantu dengan alat

observasi (Sanjaya, 2013: 270). Instrumen observasi tersebut mencakup

lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa

dalam mempraktikkan model pembelajaran

Discovery Learning

dan

PBL

serta lembar observasi sikap dan lembar observasi keterampilan siswa

untuk menilai sikap dan psikomotorik siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

2)

Tes

(5)

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian

ini terdiri dari lembar aktivitas guru dan lembar aktivitas siswa dalam

mempraktikkan model pembelajaran

Discovery Learning

dan

PBL

dan

lembar soal

pretest

dan

posttest

yang berjenis pilihan ganda dan uraian.

Observasi dilakukan oleh guru kelas 5 (observer) masing-masing SD untuk

mengetahui tingkat ketercapaian guru dan siswa dalam menerapkan model

pembelajaran

Discovery Learning

dan

PBL.

Kisi-kisi lembar observasi

aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan model

Discovery Learning

dan

PBL

adalah sebagai berikut.

1)

Kisi-kisi Instrumen

a)

Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Tabel 3.3

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Discovery Learning

No Aktivitas Guru Nomor Item

Pertemuan 1

1. Guru memperlihatkan 2 gambar mengenai lingkungan yang berbeda. 1

2. Guru bertanya kepada siswa mengenai 2 gambar yang diperlihatkan. 2 3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai “menentukan cara menjaga

lingkungan , menyebutkan peristiwa-peristiwa atau tindakan pada teks nonfiksi, menjabarkan peristiwa pada bacaan “Siklus Air Tanah” dalam bentuk diagram alir dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi siklus air”.

3

4. Guru meminta siswa membaca pengantar mengenai perubahan lingkungan karena faktor alam dan kegiatan manusia.

4

5. Guru mengajak siswa bertanya jawab mengenai perubahan lingkungan yang menguntungkan dan perubahan lingkungan yang merugikan, alasan air di dunia ini tidak cepat habis dan pembangunan jalan menggunakan aspal yang dapat menyebabkan banjir.

5

6. Guru mengajukan permasalahan kepada siswa mengenai bagaimana proses terjadinya siklus air? faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya siklus air tanah? faktor-faktor yang memengaruhi berkurangnya ketersediaan air tanah?

6

7. Guru memberi kesempatan siswa untuk menjawab pertanyaan. 7

8. Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. 8 9. Guru membimbing siswa untuk melakukan simulasi terjadinya siklus air tanah. 9 10. Guru membagikan lembar teks bacaan “Siklus Air Tanah”, poster Siklus Air Tanah, lembar

(6)

12. Guru meminta siswa beserta kelompok mendemonstrasikan simulasi terjadinya siklus air dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan.

12

13. Guru meminta siswa membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diperoleh melalui simulasi siklus air, poster maupun hasil diskusi. Kemudian menjelaskannya kepada siswa lainnya.

13

14. Guru memotivasi siswa untuk mengkritik dan menyanggah hasil presentasi dari kelompok

penyaji. 14

15. Guru mendemonstrasikan kembali simulasi terjadinya siklus air. 15

16. Guru meminta siswa agar cermat dalam membuktikan benar tidaknya hipotesis dengan menghubungkan data melalui percobaan yang telah dilakukan.

16

17. Guru membimbing siswa menemukan jawaban atas permasalahan melalui lembar kerja yang telah diberikan.

17

18. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada materi yang belum jelas. 18 19. Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. 19

Pertemuan 2

1. Guru menunjukkan sebuah gambar mengenai siklus air tanah. 1

2. Guru bertanya kepada siswa mengenai gambar dan bagaimana proses terbentuknya air tanah. 2 3. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi dan tujuan pembelajaran yang akan

dipelajari hari ini yaitu “melakukan percobaan terjadinya air tanah & air permukaan dan membuat gambar siklus air tanah”.

3

4. Guru mengajukan permasalahan kepada siswa mengenai alasan dan bagaimana proses terbentuknya air tanah dan air permukaan yang berbeda.

4

5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan sebagai hipotesis atas pertanyaan.

5

6. Guru membentuk siswa dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. 6 7. Guru mengondisikan siswa untuk melakukan percobaan. Setiap kelompok melakukan

langkah-langkah percobaan sesuai dengan lembar percobaan. 7

8. Guru meminta siswa untuk menuliskan laporan pengamatan hasil kegiatan. 8 9. Guru meminta siswa beserta kelompok mendemonstrasikan dan mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan.

9

10. Guru meminta siswa untuk mengkritik maupun menyanggah pendapat kelompok penyaji apabila tidak sesuai dengan hasil diskusi kelompok guna mendapatkan kesimpulan atas permasalahan yang ada.

10

11. Guru mengajak siswa untuk kembali melihat berbagai kesimpulan yang telah disampaikan. 11 12. Guru meminta siswa agar cermat dalam membuktikan benar tidaknya hipotesis dengan

menghubungkan data melalui percobaan yang telah didapat.

12

13. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila ada hal yang belum jelas. 13 14. Guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. 14

Pertemuan 3

1. Guru memberi kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru tentang materi pembelajaran hari ini.

1

2. Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa. 2

3. Guru berkeliling mengawasi siswa mengerjakan soal evaluasi. 3

(7)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Discovery Learning

No. Aktivitas Siswa Nomor Item

Pertemuan 1

1. Siswa memperhatikan 2 gambar mengenai lingkungan yang diperlihatkan guru. 1

2 Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 2

3 Siswa memerhatikan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran hari ini. 3 4 Siswa membaca pengantar mengenai perubahan lingkungan karena faktor alam dan

kegiatan manusia.

4

5 Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai perubahan lingkungan yang menguntungkan dan perubahan lingkungan yang merugikan.

5

6 Siswa mendengarkan dengan baik penyampaian masalah dari guru. 6

7 Siswa menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh guru. 7

8 Siswa membentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. 8 9 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai simulasi yang akan dilakukan. 9 10 Perwakilan kelompok siswa mengambil lembar teks bacaan “Siklus Air Tanah”, poster

Siklus Air Tanah, lembar kerja siswa, alat dan bahan yang akan digunakan untuk simulasi.

10

11 Siswa mengerjakan tugas berdasarkan lembar kerja siswa yang telah dibagikan. 11 12 Siswa mengkritik, menyanggah hasil presentasi dari kelompok penyaji. 12 13 Siswa beserta kelompok mendemonstrasikan simulasi terjadinya siklus air dan

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan.

13

14 Siswa menyampaikan kesimpulan berdasarkan data yang telah diperoleh melalui simulasi siklus air, poster maupun hasil diskusi. Kemudian menjelaskannya kepada siswa lainnya.

14

15 Siswa mengkritik dan menyanggah hasil presentasi dari kelompok penyaji 15

16 Siswa memperhatikan demostrasi dari guru. 16

17 Siswa membuktikan benar tidaknya hipotesis dengan menghubungkan data melalui

percobaan yang telah dilakukan dengan cermat. 17

18 Siswa menemukan jawaban atas permasalahan melalui tugas yang telah diberikan. 18

19 Siswa bertanya apabila ada yang belum jelas. 19

20 Siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. 20

Pertemuan 2

1. Siswa memerhatikan guru saat memerlihatkan sebuah gambar mengenai siklus air tanah. 1 2. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai gambar dan bagaimana proses terbentuknya air

tanah. 2

3. Siswa memerhatikan penjelasan guru mengenai materi dan tujuan pembelajaran hari ini. 3 4. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru mengenai alasan dan bagaimana

proses terbentuknya air tanah dan air permukaan yang berbeda.

4

5. Siswa untuk menjawab pertanyaan sebagai hipotesis atas pertanyaan. 5 6. Siswa berkumpul berdasarkan kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. 6 7. Siswa melakukan percobaan. Setiap kelompok melakukan langkah-langkah percobaan

sesuai dengan lembar percobaan.

7

8. Siswa menuliskan laporan pengamatan hasil kegiatan, lalu mempresentasikan di depan kelompok-kelompok lain.

8

9. Siswa beserta kelompok mendemonstrasikan dan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan.

(8)

10. Siswa mengkritik maupun menyanggah pendapat kelompok penyaji apabila tidak sesuai dengan hasil diskusi kelompok guna mendapatkan kesimpulan atas permasalahan yang ada.

10

11. Siswa melihat kembali jawaban berbagai kesimpulan yang telah disampaikan. 11 12. Siswa membuktikan benar tidaknya hipotesis dengan menghubungkan data melalui

percobaan yang telah didapat dengan cermat.

12

13. Siswa bertanya apabila ada hal yang belum jelas. 13

14. Siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari dibimbing oleh guru. 14

Pertemuan 3

1. Siswa bertanya dengan guru tentang materi pembelajaran hari ini. 1

2. Siswa menerima soal evaluasi dari guru. 2

3. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. 3

4. Siswa membuat kesimpulan bersama guru. 4

Tabel 3.5

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Problem Based Learning

No Aktivitas Guru Nomor Item

1. Guru memperlihatkan beberapa gambar mengenai daerah subur dan daerah tandus dan meminta siswa untuk mengelompokkan.

1

2. Guru bertanya kepada siswa mengenai penyebab daerah dapat menjadi tandus dan dapat pula menjadi subur, manfaat dan kerugian perubahan lingkungan.

2

3. Guru memberi motivasi untuk menjawab pertanyaan. 3

4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai “menentukan cara menjaga lingkungan , menyebutkan peristiwa-peristiwa atau tindakan pada teks nonfiksi, menjabarkan peristiwa pada bacaan “Siklus Air Tanah” dalam bentuk bagan, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi siklus air dan membuat gambar berupa poster siklus air tanah”.

4

5. Guru memberikan permasalahan dengan memerlihatkan gambar. 5

6. Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok. 6

7. Guru mengarahkan kelompok untuk memilih ketua. Ketua mengarahkan anggotanya dalam membagi tugas.

7

8. Guru meminta siswa membaca teks bacaan “Siklus Air Tanah” dan meminta untuk membuat poster, menuliskan faktor-faktor pengaruh berkurangnya air tanah, kegiatan untuk menjamin adanya air.

8

9. Guru membagikan kertas karton dan lembar kerja siswa kepada setiap ketua. 9 10. Guru meminta siswa mencari informasi dari berbagai sumber, yaitu gambar, bacaan maupun

pengalaman pribadi siswa untuk mengerjakan tugas.

10

11. Guru meminta siswa agar mendiskusikan informasi yang telah didapat. Bila siswa belum mengerti guru dapat memberikan pengarahan agar siswa memiliki ide untuk mengerjakan tugas tersebut.

11

12. Guru meminta siswa untuk menyiapkan laporan hasil diskusi secara rinci, rapi dan sistematis.

12

13. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi

bantuan, bila diperlukan. 13

(9)

15. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan kritikan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan sedangkan siswa lain dibolehkan saling menanggapi.

15

16. Guru meminta siswa unttuk memberikan alasan yang membuat siswa tidak sependapat dengan kelompok lain, apakah mereka sudah yakin dengan jawabannya atau belum.

16

17. Guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi mengenai pembelajaran pada hari ini. 17 18. Guru meluruskan berbagai jawaban dari siswa dan menyimpulkan jawaban akhir yang tepat. 18

Pertemuan 2

1. Guru menunjukkan sebuah poster mengenai siklus air tanah milik salah satu kelompok. 1 2. Guru bertanya kepada siswa mengenai proses terbentuknya air tanah dan mana yang

merupakan air tanah dan air permukaan. 2

3. Guru memberi kesempatan siswa untuk menjawab pertanyaan. 3

4. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi dan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari hari ini yaitu “melakukan percobaan terjadinya air tanah & air permukaan”.

4

5. Guru meminta siswa berkumpul ke dalam kelompok. 5

6. Guru mengondisikan siswa untuk melakukan percobaan. Setiap kelompok melakukan langkah-langkah percobaan sesuai dengan lembar percobaan.

6

7. Guru meminta siswa membaca langkah-langkah percobaan 7

8. Guru meminta setiap kelompok melakukan langkah-langkah percobaan sesuai dengan lembar percobaan.

8

9. Guru membimbing siswa melakukan langkah-langkah percobaan apabila siswa belum mengerti.

9

10. Guru meminta siswa menuliskan laporan pengamatan hasil kegiatan secara rinci, rapi dan

sistematis. 10

11. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja menyusun laporan hasil diskusi, dan memberi bantuan, bila diperlukan.

11

12. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 12 13. Guru meminta siswa dari kelompok lain memberikan tanggapan berupa kritikan atau

sanggahan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan. 13

14. Guru meminta siswa untuk memberikan alasan yang membuat siswa menyanggah maupun tidak sependapat dengan kelompok lain, apakah mereka sudah yakin dengan jawabannya atau belum.

14

15. Guru membimbing siswa untuk melakukan refleksi pada pembelajaran hari ini. 15 16. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada materi yang belum jelas. 16 17. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. 17

Pertemuan 3

1. Guru memberi kesempatan untuk bertanya jawab dengan guru tentang materi pembelajaran

hari ini. 1.

2. Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa. 2.

3. Guru berkeliling mengawasi siswa mengerjakan soal evaluasi. 3.

(10)

Tabel 3.6

Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa

dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Problem Based Learning

No. Aktivitas Siswa Nomor Item

Pertemuan 1

1. Siswa memerhatikan guru saat memerlihatkan beberapa gambar mengenai daerah subur dan daerah tandus dan mengelompokkannya.

1

2. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan dari guru dengan antusias. 2 3. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru dengan sungguh-sungguh. 3 4. Siswa memerhatikan gambar dengan sungguh-sunguh dan mencatat permasalahan yang diberikan. 4

5. Siswa berkelompok dengan kelompok yang sudah ditentukan. 5

6. Siswa memilih ketua kelompok. 6

7. Siswa membaca teks bacaan “Siklus Air Tanah”, membuat poster, menuliskan faktor-faktor pengaruh berkurangnya air tanah, kegiatan untuk menjamin adanya air. 7 8. Ketua kelas maju untuk mengambil kertas karton dan lembar kerja siswa. 8 9. Siswa mencari informasi dari berbagai sumber, yaitu gambar, bacaan maupun pengalaman pribadi

siswa untuk mengerjakan tugas.

9

10. Siswa mendiskusikan informasi yang telah didapat. Dan meminta pengarahan guru apabila belum mengerti.

10

11. Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi secara rinci, rapi dan sistematis. 11

12. Siswa bekerja menyusun laporan hasil diskusi. 12

13. Siswa mempresentasikan poster dan hasil diskusi di depan kelas. 13

14. Kelompok lain memberikan kritikan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan sedangkan siswa lain dibolehkan saling menanggapi

14

15. Siswa memberikan alasan yang membuat tidak sependapat dengan kelompok lain dan meyakinkan jawabannya.

15

16. Siswa melakukan refleksi mengenai pembelajaran pada hari ini. 16

17. Siswa menarik kesimpulan dibimbing oleh guru. 17

Pertemuan 2

1. Siswa memerhatikan guru saat memerlihatkan poster mengenai siklus air tanah milik salah satu kelompok.

1

2. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan dari guru mengenai proses terbentuknya air tanah dan mana yang merupakan air tanah dan air permukaan? dengan antusias.

2

3. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru dengan sungguh-sungguh. 3

4. Siswa berkelompok dengan kelompok yang sudah ditentukan. 4

5. Siswa melakukan percobaan. Setiap kelompok melakukan langkah-langkah percobaan sesuai

dengan lembar percobaan. 5

6. Siswa membaca langkah-langkah percobaan dengan cermat. 6

7. Setiap kelompok melakukan langkah-langkah percobaan sesuai dengan lembar percobaan. 7 8. Siswa menuliskan laporan pengamatan hasil kegiatan secara rinci, rapi dan sistematis. 8

9. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 9

10. Kelompok lain memberikan kritikan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan sopan sedangkan siswa lain dibolehkan saling menanggapi

10

11. Siswa melakukan refleksi pada pembelajaran hari ini. 11

12. Siswa memberikan alasan yang membuat tidak sependapat dengan kelompok lain dan meyakinkan jawabannya.

(11)

13. Siswa menarik kesimpulan dibimbing oleh guru. 13

Pertemuan 3

1. Siswa bertanya dengan guru tentang materi pembelajaran hari ini. 1

2. Siswa menerima soal evaluasi dari guru. 2

3. Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. 3

4. Siswa membuat kesimpulan bersama guru. 4

b)

Kisi-kisi Instrumen Tes

Penyusunan kisi-kisi soal yang akan digunakan untuk

penilaian siswa sebagai

pretest

dan

posttest

didasarkan pada

Standar Kompetensi yang telah direncanakan dan kompetensi dasar

yang harus dicapai oleh siswa.

Tabel 3.7

Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba

No Kompetensi Dasar Indikator Soal Bentuk Asesmen sonoTak

mi

PG Isian Uraian

1. Bahasa Indonesia

3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi

Siswa mampu menyebutkan peristiwa-peristiwa atau tindakan pada teks nonfiksi (arti perubahan lingkungan) dengan benar.

Siswa dapat menentukan cara menjaga lingkungan dalam siklus air berdasarkan bacaan “Siklus Air Tanah”.

Siswa dapat mengidentifikasi unsure-unsur yang terdapat dalam siklus air pada bacaan “Siklus Air Tanah”.

11, 13,

15, 16 15, 17, 2, 12, C2

4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi

Siswa dapat menjabarkan peristiwa pada

bacaan “Siklus Air Tanah” dalam bentuk bagan. 5 C4

2. IPA

3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan

makhluk hidup

Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi siklus air. 5, 6, 7, 8, 10,

25

10, 14,

16, 18, C2

Siswa dapat menentukan dan menjabarkan pemanfaatan serta cara penghematan air dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa dapat mengidentifikasi membandingkan kondisi yang menyebabkan terjadinya air tanah dan air permukaan.

24, 26,

27 9, 19

9 C1

C4

Siswa dapat menguraikan proses terbentuknya air tanah dan air permukaan berkaitan dengan sifat porositas batu

19 11, 13 10 C4

4.8 Membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai sumber

Siswa dapat membuat gambar siklus air tanah. 11 C6

(12)

Tabel 3.8

Kisi-kisi Instrumen Soal Evaluasi

Kompetensi Dasar Indikator Soal

Bentuk Soal Nomor Soal Jumlah Soal Bahasa Indonesia

3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi

Siswa mampu menyebutkan peristiwa-peristiwa atau tindakan pada teks nonfiksi (arti perubahan lingkungan) dengan benar.

Pilihan Ganda 4 3

Isian 6

Uraian 1

Siswa dapat menentukan cara menjaga lingkungan dalam siklus air berdasarkan bacaan “Siklus Air Tanah”.

Pilihan Ganda 21, 30 2

Isian -

Uraian -

Siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang terdapat dalam siklus air pada bacaan “Siklus Air Tanah”.

Pilihan Ganda 13 2

Isian 17

Uraian -

4.8 Menyajikan kembali peristiwa

atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi

Siswa dapat menjabarkan peristiwa pada bacaan “Siklus Air Tanah” dalam bentuk bagan.

Uraian 5 1

IPA

3.8 Menganalisis siklus air dan

dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan makhluk hidup

Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi siklus air.

Pilihan Ganda 8, 10 3

Isian 10

Uraian -

Siswa dapat menentukan dan menjabarkan pemanfaatan serta cara penghematan air dalam kehidupan sehari-hari.

Pilihan Ganda 18 3

Isian 4

Uraian 3

Siswa dapat mengidentifikasi membandingkan kondisi yang menyebabkan terjadinya air tanah dan air permukaan.

Pilihan Ganda 24, 27 2

Isian -

Uraian -

Siswa dapat menguraikan proses terbentuknya air tanah dan air permukaan berkaitan dengan sifat porositas batu

berdasarkan informasi dari berbagai sumber

Siswa dapat membuat gambar

siklus air tanah. Uraian 11 1

(13)

3.5

Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran Soal dan Uji Kepraktisan

3.5.1

Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu instrumen yang menunjukkan tingkat

ketepatan atau keajegan suatu instrumen untuk mengukur apa yang harus

diukur. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan kriteria Sugiyono

(2013:90) dengan mengkorelasikan antara skor total item. Hasil korelasi

terlihat pada output item-total statistics pada kolom

Corrected Item Total

Correlation

. Nilai yang ada pada kolom

Corrected Item Total Correlation

dibandingkan dengan nilai yang ada dalam r tabel dengan taraf signifikansi

yang digunakan sebesar 0,05 untuk responden sebanyak 24, maka di dapat

r tabel sebesar (0,355) dengan taraf signifikan 5%. Hasil dari r tabel inilah

yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak. Item soal

dinyatakan valid apabila memiliki indeks daya diskriminasi item 0,355.

Namun apabila koefisien validitas itu kurang dari 0,355, maka item

dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan diperoleh

data sebagai berikut :

Tabel 3.9

Uji Validitas Intrumen Soal

Jenis

Soal

Nomor Soal

Jumlah

Butir

Soal

Keterangan

Pilihan

Ganda

4,5,8,9,10,13,18,19,21,22,23,24,25,27,29,30

1,2,3,6,7,11,12,14,15,16,17,20,26,28

16

14

Tidak Valid

Valid

Isian

4,6,8,9,10,11,14,15,16,17

10

Valid

1,2,3,5,7,12,13,18,19,20

10

Tidak Valid

Uraian

1,3,5,8,9,10,11

7

Valid

(14)

Indikator Soal Jenis soal Butir soal Jumlah peristiwa atau tindakan pada teks nonfiksi (arti perubahan lingkungan) dengan benar.

Menentukan cara menjaga lingkungan dalam siklus air berdasarkan bacaan “Siklus Air Tanah”.

Menjabarkan peristiwa pada bacaan “Siklus Air Tanah” dalam bentuk bagan.

Uraian 5 1 Valid

IPA

Menentukan faktor-faktor yang

mempengaruhi siklus air. Pilihan Ganda 5,8,10,25 6,7 4 1 Valid Tidak valid

Isian 10,14,16 3 Valid

18 1 Tidak valid

Uraian - - -

Menentukan dan menjabarkan pemanfaatan serta cara penghematan air dalam kehidupan sehari-hari membandingkan kondisi yang menyebabkan terjadinya air tanah dan air permukaan.

(15)

Tabel 3.9 Menunjukkan hasil uji validitas instrument yang valid

dengan r hitung > 0,355. Maka terdapat 16 item soal pilihan ganda, 10

item soal isian dan 8 item soal uraian yang dapat digunakan dalam

penelitian. Item soal yang valid selanjutnya dipilih 10 soal pilihan ganda

(nomor 4, 8, 10, 13, 18, 19, 21, 24, 27, 30), 5 soal isian (nomor 4, 6, 10,

11, 17) dan 5 soal uraian (nomor 1, 3, 5, 10, 11).

3.5.2

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas suatu alat untuk memberikan hasil pengukuran

yang konstan atau ajeg. Koefisien reliabilitas selalu ada dalam rentanan 0

sampai dengan 1 yang merujuk pada persentase varian

error

dengan

sumber variasi yang berbeda. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu

tes (mendekati 1), main tinggi pula ketepatannya (Wardani dkk, 2012:

344-346). Berdasarkan nilai alfa dapat diinterpretasikan seperti berikut ini

:

Tabel 3.10

Rentang Indeks Reliabilitas

Nilai Reliabilitas

Kategori

0,80 - 1,00

Sangat reliabel

< 0,80 - 0,60

Reliabel

< 0,60 - 0,40

Cukup reliabel

< 0,20

Kurang reliabel

Uji coba instrumen diuji cobakan pada siswa kelas V SD Negeri 05

Sidorejo Lor, Salatiga. Berdasarkan hasil uji coba menunjukkan reliabilitas

instrumen setelah dikurangi item soal yang tidak valid. Hasil uji

reliabilitas yang diolah dengan bantuan SPSS 16.0 for windows, diperoleh

hasil sebagai berikut :

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Pilihan Ganda

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

(16)

Dari tabel 3.10 diatas,

Cronbach Alpha

pada hasil uji coba instrument soal

pilihan ganda menunjukkan 0,834 yang berarti soal valid telah teruji

sangat reliable.

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Isian

Reliability Statistics

Cronbach' s Alpha

N of Items

.663 10

Dari tabel 3.10 diatas,

Cronbach Alpha

pada hasil uji coba instrument soal

isian menunjukkan 0,663 yang berarti soal valid telah teruji reliable.

Tabel 3.13

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Uraian

Reliability Statistics

Cronbach' s Alpha

N of Items

.839 7

Dari tabel 3.10 diatas,

Cronbach Alpha

pada hasil uji coba instrument soal

uraian menunjukkan 0,839 yang berarti soal valid telah teruji sangat

reliable.

3.5.3

Tingkat Kesukaran Soal

(17)

Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut

ini.

Keterangan :

P = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = Jumlah siswa yang menjawab benar

N = Jumlah seluruh siswa.

Ketentuan taraf kesukaran soal pada penelitian ini mengacu pada

rentang nilai tingkat kesukaran soal yang dikemukakan oleh Wardani, dkk

(2014:338). Untuk menemukan criteria soal yang di uji dinyatakan mudah,

sedang, dan sukar maka setiap butir soal dapat dilihat dari nilai P sebagai

berikut :

Tabel 3.14

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai

Kategori

0,00 – 0,30

Sukar

0,31 – 0,70

Sedang

0,71 – 1,00

Mudah

Berikut merupakan hasil uji kesukaran instrument soal.

Tabel 3.15

Hasil Uji Kesukaran Instrumen

Rentang

Kriteria

Bentuk

Soal

Indikator Soal Jumlah Total

0,00-0,30

Soal Sukar Pilihan

Ganda

8, 9, 19, 24

4

10

Isian

9, 10, 16

3

Uraian

8, 9, 11

3

0,31-0,70

Sedang

Soal

Pilihan

Ganda

5, 21, 29, 30

4

10

Isian

6, 8, 11, 14

4

Uraian

3, 10

2

0,71-1,00

Mudah

Soal

Pilihan

Ganda

4, 10, 13, 18, 22,

23, 27

7

12

Isian

4, 15, 17

3

Uraian

1, 5

2

Jumlah

32

(18)

Dari tabel 3.14 Uji kesukaran instrumen soal, terdapat 10 soal

dengan kriteria sukar, 10 soal dengan kriteria sedang dan 12 soal dengan

kriteria mudah. Dari hasil uji tingkat kesukaran soal tersebut instrumen

soal yang digunakan dinyatakan seimbang karena sudah memuat soal-soal

dengan kriteria sukar, sedang dan mudah.

3.5.4

Uji Kepraktisan

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

Hasil uji kepraktisan yang didapat :

1.

Aktivitas guru dan siswa dalam penerapan model

discovery learning

sudah dilakukan dengan baik, dengan terlaksananya 18 item aktivitas

guru dari total 19 item dan 19 item aktivitas siswa dari total 20 item

pada pertemuan pertama, terlaksananya 13 item aktivitas guru dari 14

item total dan 13 item aktivitas siswa di 14 item total pada pertemuan

kedua serta terlaksananya 4 item aktivitas guru dari total 4 item dan 4

item aktivitas siswa dari 4 item total pada pertemuan ketiga.

(27)

fasilitator yang baik selama berlangsungnya pembelajaran. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran sudah

memenuhi kategori memuaskan.

3.6

Teknik Analisis Data

3.6.1 Uji Prasyarat

a.

Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas

mempunyai distribusi data yang normal atau tidak, apabila data

berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik

sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik

nonparametrik. Acuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai

signifikansi/probabitas > 0,05. Dalam uji normalitas data ini bisa

menggunakan bantuan software SPSS 23 yaitu

analyze-nonparametrik-one

sampel KS-

masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada

test distribution-ok.

b.

Uji Homogenitas Variasi Data

Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian

kedua kelompok homogen atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok

homogen adalah jika nilai probabilitas/signifikansi > 0,05. Analisis uji

homogenitas varian ini bisa dilakukan menggunakan software

SPSS 16

yaitu

analyze-comperemean-aneway Anova atau analyze-descriptive

statistic-explore.

3.6.2 Uji Beda Rata-Rata

(28)

3.6.3 Uji Hipotesis

Setelah diperoleh hasil uji-t lalu dilakukanlah analisis uji hipotesis

untuk mengetahui apakah H

0

diterima atau ditolak. Pembelajaran

dikatakan efeketif apabila tujuan yang direncanakan tercapai dari proses

pembelajaran yang sudah terlaksana, dengan kesesuaian penggunaan

media, aktivitas siswa meningkat saat proses pembelajaran dan hasil

belajar yang diperoleh meningkat.

Setelah dianalisis hasil uji hipotesis kemudian dirumuskan kesimpulan

sebagai berikut:

1.

H

0

: μ1 = μ2 artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada

hasil belajar Tematik Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 2

Perubahan Lingkungan dalam penerapan model pembelajaran

Discovery Learning

dan

Problem Based Learning

pada siswa kelas 5

SD semester 2.

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat keanekaragaman (H¹) yang tergolong rendah (Tabel 5.) di lokasi penelitian menunjukkan bahwa komunitas vegetasi tanaman buah di daerah pertambangan emas tersebut

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 1-5 TAHUN DI DESA.. JATISARONO NANGGULAN KULON PROGO

Tujuan: Untuk menilai kesepakatan skala DN4 dalam bahasa Indonesia sebagai instrumen pemeriksaan yang reliabel, dapat dipercaya, dan mengetahui nilai validitas DN4

This paper presents different compression failure types of cylindrical specimens using two kinds of superplasticizer based on experimental research for compression test of

[r]

In Dominant 7 chord type, barre chord 1 fingering group generates the lowest average accuracy.. This is because some strings in Dominant 7 fingering don’t ring

Ulkus Diabetikum atau biasa disebut luka diabetikum adalah komplikasi penyakit Diabetes Militus, luka muncul akibat kelainan syaraf dan pembuluh darah yang

Menurut Saudara, aktivitas penting yang perlu dilakukan pada fase identifikasi dalam workshop value engineering pada tahap pelaksanaan proyek bangunan gedung di PT X adalah :