• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Tutor Sebaya Dipadu dengan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas V SD Negeri Kauman Kidul Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Metode Tutor Sebaya Dipadu dengan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas V SD Negeri Kauman Kidul Tahun "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

penting dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua materi yang diajarkan dalam matapelajaran matematika memiliki peran yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dari bangku pendidikan sekolah dasar sampai sekolah menengah, matapelajaran ini sudah diajarkan. Secara umum Garis-Garis Besar Program Pengajaran Matematika atau disingkat GBPP Matematika mengungkapkan bahwa matematika di sekolah dasar memiliki dua tujuan umum, tujuan tersebut antara lain:

1) Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan dan didunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasinoal, kritis, cermat, jujur, dan efektif.

2) Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika

dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. (Karso, 2007: 2.7-2.8)

(2)

(Fitri, Helena dan Syarifuddin, 2014:18). Hasil belajar dinilai sangatlah penting karena hasil belajar merupakan salah satu penentu keberhasilan siswa dalam bidang pendidikan (Fitria, Helena dan Syarifuddin, 2014:18).

Pengamatan di SD N Kauman Kidul, penulis mendapati salah seorang siswa yang sedang kebingungan dalam mengerjakan soal matematika. Karena merasa kebingungan, pada akhirnya dia memilih untuk menengok jawaban milik temannya. Ketika penulis menghampiri siswa tersebut, penulis mencoba untuk sedikit membantu dengan memberikan contoh bagaimana cara pengerjaan yang tepat. Namun yang terjadi adalah siswa tersebut bolak balik bertanya kepada penulis apakah jawabannya sudah tepat atau masih belum tepat.

Hasil belajar siswa kelas V di SD N Kauman Kidul pada mata pelajaran matematika semester I tahun ajaran 2016/2017 menunjukkan dari 22 siswa, 15 siswa atau 68% berada di atas KKM dan 7 siswa atau 32% masih berada dibawah KKM, yaitu 65. Rata-rata kelasnya adalah 72,30 dengan skor maksimal 99 dan skor minimal adalah 24. Dari 7 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM terdapat 6 siswa yang memiliki nilai yang jauh dibawah KKM dengan

rentang nilai 24-46.

Tujuh siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM ini perlu mendapatkan perhatian lebih karena pada dasarnya hasil belajar merupakan penentu dari kemampuan belajar seseorang (Fitria, Helena dan Syarifuddin, 2014:18). Kemampuan belajar seseorang sangatlah penting dimiliki oleh siswa sebagai bekal untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan, terutama kemampuan belajar dalam matapelajaran matematika. Hal ini dikarenakan model-model matematika dinilai mampu mengatasi masalah-masalah yang ada di dunia nyata (Karso, 2007:1.4). sehingga akan sangat disayangkan jika tujuh siswa ini memiliki hasil belajar yang rendah.

(3)

yang disebut tutor sebaya. Tutor sebaya ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan alasan bahwa tutor sebaya memiliki hubungan yang jauh lebih dekat dibandingkan guru sehingga ketika tutor sebaya menjelaskan kepada teman satu kelasnya mereka akan menggunakan ungkapan yang sederhana untuk membuat teman-temannya mengerti (Suparno, 2013:148). Sehingga apabila terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa maka dapat dikatakan kemampuan belajar siswa juga meningkat.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Wijaya (2014:15-19) mengenai tutor sebaya dalam peningkatan motivasi belajar siswa, terdapat peningkatan dari siklus pertama ke siklus kedua. Dimana siswa yang awalnya masih kurang aktif disiklus pertama menjadi lebih aktif disiklus kedua. Sedangkan dalam penelitian ini juga mengatakan bahwa tutor sebaya mampu memenuhi empat pilar yang dikemukakan oleh UNESCO yaitu learning to know, Learning to do, learning to live together dan learning to be. Dari penelitian yang dilakukan oleh Afifah (2011,64-81) mengenai tutor sebaya, mengatakan bahwa hasil belajar siswa berkesulitan belajar kelas III di SDN Kepatihan Surakarta tahun pelajaran 2010/

(4)

ahli meyakini suatu mapel mampu dikuasi siswa dengan sungguh-sungguh apabila siswa tersebut dapat mengajarkan kepada siswa lain (Silberman, 2009: 165). Dengan memberikan pengajaran kepada siswa lain, siswa yang berperan sebagai tutor juga mampu belajar hal yang bermakna secara bersamaan.

Dalam penelitian ini nantinya tutor sebaya juga akan dipadukan dengan metode inkuiri. Metode inkuiri adalah salah satu metode scientific atau Pendekatan scientific yang diyakini sebagai titian emas dalam mengembangkan dan menumbuhkan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan siswa dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kiteria ilmiah (Atsan dan Gazali, 2013:429). Sehingga akan sangat tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan lebih memaksimalkan proses belajar siswa ketika kegiatan tutorial dilaksanakan. Kriteria ilmiah dalam pendekatan scientific ini adalah:

1. Berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika

2. Penjelasan guru, respon siswa, interaksi guru dengan siswa terbebas dari dugaan atau penalaran yang menyimpang dari alur berfikir logis

3. Mendorong siswa befikir kritis, analitis, dan tepat dalam memecahkan masalah.

4. Mendorong siswa berfikit hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, atau hubungan pada materi pembelajaran.

5. Mendorong siswa memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola pikir yang rasional dan objektif saat merespon materi pembelajaran.

6. Berbasis pada konsep, teori, fakta empiris yang mampu dipertanggungjawabkan.

7. Tujuan pembelajaran dijelaskan secara sederhana dan jelas namun merik dalam system penyajiannya. (Atsan dan Gazali, 2013:429-430)

(5)

Alasan kenapa penulis tidak memilih metode discovery adalah karena metode discovery memberikan kebebasan pada siswa untuk menemukan sesuatu sendiri (Suparno,2013:78). Hal ini tidak sesuai dengan keinginan penulis yang mengharapkan proses belajar yang terarah. Untuk itu penulis memilih metode inkuri dengan alasan supaya siswa dapat belajar lebih terarah sesuai pada metode scientific dan tujuan pembelajaran. Sehingga metode pembelajaran yang digunakan benar-benar ditekankan pada pemerolehan hasil belajar yang baik pada siswa.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari apa yang penulis amati di kelas lima SD N Kauman Kidul pada semester genap 2016/2017, terdapat tujuh siswa yang memiliki hasil belajar yang rendah pada matapelajaran matematika. Hasil belajar yang rendah tersebut ditandai dari nilai ulangan harian tujuh siswa pada matapelajaran matematika yang hampir selalu rendah dibawah KKM yaitu dibawah 65. Penyebab dari rendahnya nilai ulangan harian ketujuh siswa ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tesebut terbagi menjadi dua golongan yaitu faktor internal dan faktor ekstenal.

Faktor internal dari rendahnya ulangan harian ketujuh siswa kelas lima SD N Kauman Kidul semester genap 2016/2017 pada matapelajaran matematika disebabkan oleh minat siswa terhadap matapelajaran ini. Ketika penulis melakuan wawancara singkat dengan ketujuh siswa, enam dari tujuh siswa mengaku tidak menyukai matapelajaran matematika dengan alasan yang beragam. Ada yang mengatakan bahwa mereka merasa kesulitan, kadang kala suka kadang kala tidak, dan ada juga yang mengatakan mereka malas berhitung. Sehingga tidak jarang, saat berlangsungnya proses pembelajaran, tujuh siswa ini sering sekali berbicara sendiri, gaduh, dan mengganggu teman disekitar bangku mereka. Ketika siswa-siswa tersebut diingatkan atau diminta maju kedepan kelas, mereka akan menanggapi dengan santai.

(6)

memiliki tempat untuk berilindung satu sama lain. Sehingga ketika siswa diingatkan akibat kesalahan mereka seperti berbicara sendiri, gaduh, dan mengganggu teman tidak mereka renungkan dengan baik. Peringatan yang diberikan kepada ketujuh siswa ini dilakukan dengan harapan agar siswa lebih memperhatikan pelajaran dengan baik. Jika siswa tidak memperhatikan pelajaran dengan baik maka akan sedikit ilmu yang mereka serap dari pelajaran yang mereka pelajari terutama matapelajaran marematika. Terlebih matematika memiliki keterkaitan pada setiap konsepnya sehingga apabila siswa tidak mengetahui dasar konsep yang sebelumnya dijelaskan maka siswa tidak akan mampu menyelesaikan masalah pada konsep selanjutnya. hal inilah yang menyebabkan ketujuh siswa ini mendapatkan nilai ulangan harian yang rendah pada matapelajaran matematika semester genap 2016/2017.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya pada latar belakang masalah bahwa hasil belajar siswa mempengaruhi kemampuan belajar siswa yang nantinya dapat digunakan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan terutama mata pelajaran matematika yang dinilai mampu mengatasi masalah-masalah pada dunia

nyata. Jika hasil belajar siswa rendah maka kemampuan belajar siswa juga dapat dikatakan rendah. Sehingga bekal yang mereka miliki untuk masa depan juga belum mencukupi. Jika hal ini terus dibiarkan, maka dikhawatirkan ketujuh siswa tersebut akan mengalami kesulian dalam mengikuti arus jaman yang selalu barubah-ubah terutama dalam mengatasi masalah yang terdapat didunia nyata.

(7)

Inkuiri, diharapkan siswa lebih terbuka dalam menyampaikan pendapat terhadap masalah yang ditemukan dalam topik pembelajaran, siswa dapat terlibat aktif dalam proses belajar, sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar matematika sebagai wujud dari pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

Dalam pelaksanaannya, metode tutor sebaya ini akan menempatkan siswa yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk belajar dengan teman sebaya yang memiliki nilai diatas rata-rata. Tutor sebaya juga bukan hanya bagaimana siswa belajar dari siswa yang lebih pandai namun juga siswa belajar bagaimana bekerjasama dalam melakukan sesuatu. Sehingga terjadilah pembelajaran yang bermakna. Manfaat yang akan didapatkan siswa dari tutor sebaya adalah siswa yang tidak tahu akan menjadi tahu ketika mencari materi dari tugas yang diberikan, meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa, bekerjasama dalam mengatasi konflik, memberikan siswa bekal untuk hidup bersama dengan orang lain yang berbeda, menumbukan rasa percaya diri sehingga siswa lebih memahami diriya, dan lebih mampu mengendalikan diri dan konsisten (Wijaya, 2014:19).

Selain metode tutor sebaya, metode inkuiri juga akan digunakan dalam penelitian ini. Metode inkuri merupakan metode yang menekankan pada siswa untuk menyelidiki masalah dan menemukan jawabannya sesuai dengan metode ilmiah atau metode scientific (Suparno, 2013:82). Metode inkuiri dapat memberikan situasi tertantang pada diri siswa untuk menjawab masalah yang dihadapi. Hal ini dapat terjadi dengan adanya peran guru. Seperti yang diungkapkan oleh Sofiani (2011:8) bahwa peran guru dalam kegiatan metode inkuiri adalah menstimulasi siswa agar tertantang untuk berfikir kritis. Sehingga perhatian siswa akan lebih tefokus untuk menyelidiki masalah dan tidak mudah teralihkan dengan gangguan yang lain.

(8)

Sedangkan, melalui hasil penelitian yang dilakukan Trisnadewi, Darsana, dan Wiyasa (2014:1), menunjukan bahwa metode inkuiri mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya yang ditunjukan dengan nilai rata-rata siswa dari kriteria sedang kekriteria tinggi.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan hasil observasi yang telah di lakukan maka dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah metode tutor sebaya dipadu dengan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang tuntas dan tidak tuntas pada matapelajaran matematika kelas V di SD N Kauman Kidul semester II tahun 2016/2017?

2. Bagaimana metode tutor sebaya dipadu dengan metode Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang tuntas dan tidak tuntas pada mata pelajaran matematika kelas V SD N Kauman Kidul semester II tahun 2016/2017?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian di SD N Kauman Kidul adalah sebagai berikut.

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang tuntas dan tidak tuntas pada mata pelajaran matematika dengan metode tutor sebaya dipadu metode inkuiridi kelas V SD N Kauman Kidul semester II tahun 2016/2017. 2. Untuk menjelaskan alasan rasional bahwa metode metode tutor sebaya

(9)

1.5 Manfaat Penelitian

Dalam penelitan tindakan kelas manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis ini adalah sumbangan pengetahuan dalam meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran metode tutor sebaya dan metode inkuiri pada mata pelajaran matematika.

2. Manfaat Praktis Bagi Siswa

a. Dengan adanya tutor sebaya siswa dapat lebih mudah memahami pelajaran.

b. Dengan menggunakan metode inkuiri siswa dapat belajar secara ilmiah.

c. Siswa dapat mudah menyesuaikan materi yang selanjutnya akan dibahas.

d. Meningkatnya motivasi dalam diri siswa.

Bagi Guru

a) Membantu guru dalam mengatasi kesenjangan usia antara siswa dengan guru.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bentuk implementasi e-Gov, maka Sistem Informasi Dukcapil Kota Tangerang memanfaatkan teknologi internet sehingga dapat diakses secara online, yakni dapat dibuka

Virus AIDS atau HIV terdapat dalam darah dan cairan tubuh seseorang yang telah tertular, walaupun orang tersebut belum menunjukkan keluhan atau gejala penyakit.

Berdasarkan Tabel 2 maka dapat dilihat bahwa responden menjawab material atau perlengkapan bahan yang digunakan untuk pembuatan tracer tidak ada sebanyak 8 orang (53%),

Peserta tidak fokus pada gagasan sendiri Peserta melihat semua dimensi secara seimbang “Sebelum pembicara baru, saya akan rumuskan dulu pokok-pokok penting diskusi tadi…”

Protozoa pada keadaan yang tidak menguntungkan dapat.. membentuk kista untuk mempertahankan hidupn

Hasil penelitian ini adalah produk Sosftware / Aplikasi pelayanan kemoterapi di rumah sakit ini terdiri dari data master meliputi: data pasien, data obat, data ICD10 dan data

Berdasarkan data diketahui ibu yang mempunyai pengetahuan baik 1 (1%) orang dan memiliki sikap unfavorable, ibu yang memiliki pengetahuan cukup 6 orang (13 %)

Terdapat pengaruh yang signifikan antara penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi oleh kelompok sebaya (peer group) terhadap pengetahuan seks pranikah remaja RW 12 Desa