• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Dari Kacamata Masyarakat Desa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Dari Kacamata Masyarakat Desa"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Permasalahan kemiskinan yang memang sangat kompleks sudah lama terjadi di

dunia ini, sehingga membutuhkan penanganan yang lebih terpadu dari semua pihak dan

terkoordinasi. Salah satu penanganan kemiskinan yang sekarang ini adalah dengan

melakukan pembangunan dalam setiap negara, terutama negara-negara dunia ketiga. Selain

untuk mengurangi kemiskinan, pembangunan terebut juga berguna untuk memenuhi

tantangan dalam setiap negara untuk menjalankan roda pemerintahannya.

Dibeberapa negara dunia ketiga seperti Bangladesh dan Afrika Selatan, juga yang

sedang melakukan pembangunan. Pemerintahan Bangladesh dalam pembangunannya

mengajak LSM dan berbagai lembaga sukarela mandiri yang dapat membantu

mengentaskan kemiskinan, dan sementara itu, pemerintahannya sendiri melakukan atau

melancarkan program pendidikan dasar nonformal untuk mambantu para rakyatnya dari

buta huruf. Sementara itu, pada pemerintah Afrika Selatan dalam pembangunannya

menerapkan kebijakan yang berorientasi pasar dengan mengandalkan sektor swasta yang

mapan sebagai tulang punggungnya. Hal tersebut dilakukan karena Afrika Selatan

tergolong negara industri yang masih dalam kelompok negara berkembang. Pemerintahnya

mencoba mengatasi kemiskinan dengan mengadakan program-program kesehatan,

(2)

Di Indonesia sendiri hampir sama dengan pemerintahan Bangladesh yang mencoba

melakukan pembangunannya dengan melakukan program-program yang lebih pada

pemberdayaan masyarakatnya, yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan di berbagai

tempat. Proses-proses pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Hampir segala aspek kehidupan masyarakat mengalami perkembangan. Sehingga

menimbulkan penanganan kemiskinan yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan

masyarakatnya. Dalam penanganan kemiskinan yang terjadi masyarakat tidak sendirian

menghadapinya, tetapi dibantu dan diatur oleh pemerintah agar tidak terjadi tumpang-tindih

antara daerah yang satu dengan yang lain. Deangan program-program yang tepat akan

memberikan hasil yang baik dan efektif terhadap masyarakat. Dalam hal ini diperlukan

kerjasama yang baik dan bersinergi antara pemerintah dengan masyarakat sehingga

pembangunan yang diharapkan dapat terlaksana.

Salah satu program pemerintahan Indonesia dalam penangani kemiskinan adalah

melalui Program Negara Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang mulai di

perkenalkan pada tahun 2007. PNPM Mandiri terbagi menjadi 3 bagian yaitu : PNPM

Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, dan PNPM Mandiri wilayah khusus dan

desa tertinggal. Dalam penelitian yang akan diteliti adalah PNPM Mandiri perdesaan yang

merupakan pengembangan dari Program Pengembangan Kecamatan (PPK).

Pelaksanaan PNPM Mandiri dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan

(PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta

program pendukungnya seperti PNPM Generasi; Program Penanggulangan Kemiskinan di

(3)

perkotaan; dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) untuk

pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM

Mandiri diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial

Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk mengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi

dengan daerah sekitarnya. PNPM Mandiri diperkuat dengan berbagai program

pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan

pemerintah daerah. Pelaksanaan PNPM Mandiri 2008 juga akan diprioritaskan pada

desa-desa tertinggal.

Dengan pengintegrasian berbagai program pemberdayaan masyarakat ke dalam

kerangka kebijakan PNPM Mandiri, cakupan pembangunan diharapkan dapat diperluas

hingga ke daerah-daerah terpencil dan terisolir. Efektivitas dan efisiensi dari kegiatan yang

selama ini sering berduplikasi antar proyek diharapkan juga dapat diwujudkan. Mengingat

proses pemberdayaan pada umumnya membutuhkan waktu 5-6 tahun, maka PNPM

Mandiri akan dilaksanakan sekurang-kurangnya hingga tahun 2015. Hal ini sejalan dengan

target waktu pencapaian tujuan pembangunan milenium atau Millennium Development

Goals (MDGs). Pelaksanaan PNPM Mandiri yang berdasar pada indikator-indikator

keberhasilan yang terukur akan membantu Indonesia mewujudkan pencapaian target-target

MDGs tersebut.

Sedangakan Program PNPM Mandiri Perdesaan adalah program untuk

mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan di sektor

perdesaan. Pendekatan terhadap program ini merupakan pengembangan dari Program

(4)

PPK adalah berupa penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat

miskin, efisiensi dan efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan

partisipasi rakyat. Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhnya kebutuhan

dasar yang ada dilingkungannya, mampu mengakses sumber daya diluar lingkungannya,

serta mengelola sumber daya tersebut umtuk mengatasi masalah kemiskinan. Sedangkan

misi PNPM Mandiri Perdesaan adalah:

1. Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya,

2. Pelembagaan sistem pembangunan partisipatif,

3. Pengefektifan fungsi dan peran pemerintah lokal,

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi

masyarakat,

5. Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

Dalam rangka mencapai visi dan misi PNPM Mandiri Perdesaan, strategi yang

dikembangkan PNPM Mandiri Perdesaan yaitu menjadikan rumah tangga miskin (RTM)

sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem pembangunan pastisipatif, serta

mengembangkan kelembagaan kerja sama antar desa. Berdasarkan visi, misi dan strategi

yang dikembangkan, maka PNPM Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya

pemberdayaan sebagai pendekatan yang dipilih. Melalui program ini diharapkan

masyarakat dapat menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu tercapainya kemandirian dan

keberlanjutan, setelah tahapan pembelajaran dilakukan melalui Program Pengembangan

(5)

Tujuan umum PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatkan kesejahteraan dan

kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong kemandirian dalam

pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Tujuan khususnya meliputi:

1. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan

atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan.

2. Melembagakan pengelolaan pembanguan pastisipatif dengan mendayagunakan

sumberdaya lokal.

3. Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pengelolaan

pembangunan partisipatif.

4. Menyediakan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang diprioritaskan oleh

masyarakat.

5. Melembagakan pengelolaan dana bergulir.

6. Mendorong terbentuk dan berkembangnya Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD).

7. Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya

penangulangan kemiskinan perdesaan.

Dalam negara Indonesia terdapat kurang lebih 81,2% merupakan wilayah

perdesaan. Pada saat ini terdapat kurang lebih 63.058 desa yang tersebar pada 3329

kecamatan, 295 kabupaten, didalam berbagai wilayah provinsi diseluruh

Indonesia.berdasarkan tingkat pendidikan dan tingakat teknologi, wilayah desa masih

tergolong dalam wilayah urutan corak kehidupan yang agraris dan sederhana. Selain itu

(6)

Sumatera Utara meruakan salah satu bagian dari Indonesia yang jumlah penduduk

miskinnya mencapai sekitar 1.768.000 jiwa atau 13,9% dari 12,4 juta penduduk di daerah

ini. Sumatera Utara terdiri dari Kabupaten. Salah satunya adalah Kabupaten Karo.

Kabupaten Karo adalah salah satu Kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. ibu

kota kabupaten ini terletak di Kabanjahe. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.127,25

km2 dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 500.000 jiwa. Kabupaten ini berlokasi di

dataran tinggi Karo, Bukit Barisan Sumatera Utara. Terletak sejauh 77 km dari kota Medan,

Ibukota Provinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi

dengan ketinggian antara 600 sampai 1.400 meter di atas permukaan laut. Karena berada

diketinggian tersebut, Tanah Karo Simalem, nama lain dari kabupaten ini mempunyai iklim

yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 sampai 17° C.

Dalam kawasan Kabupaten Karo terdapat desa Mardingding yang berada dibawah

kaki gunung Sinabung. Di desa Mardingding terdapat berbagai suku, agama dan juga mata

pencaharian yang beragam dari masyarakatnya. Tetapi mata pencaharian yang utama

adalah petani. Desa ini juga telah terpilih untuk melaksanakan Program Negara

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP). Program pedesaan ini

diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan mengurangi

kemiskinan di desa tersebut.

Untuk membantu pemerintah dalam mengurangari kemiskinan yang terdapat di

desa, maka instasi-instansi pemerintahan desa harus ikut dilibatkan. Keterlbatan

pemerintahan desa tersebut dengan memberukan pelayanan-pelayanan program yang di

(7)

selanjutnya program tersebut berjalan dalam lingkungan desa yang telah mendapatkan

persetujuan ntuk mengembangkan desanya sendiri.

Dana PNPM Mandir Perdesaan di daerah kabupaten Karo dipakai untuk membeli

beberapa keperluan bahan-bahan bangunan dengan rincian dibawah ini:

Nama desa : Desa Tiganderket, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo

No Jenis Barang Volume Harga Satuan

Jumlah (dengan angka) 162.300.000,-

( Sumber: Buku panduan program PNPM MP)

Salah satu tujuan PNPM Mandiri Perdesaan adalah menyediakan sarana dan prasana

sosial dan ekonomi yang nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat desa.

Dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan secara umum terdapat pembangunan fisik

desa, seperti:

1. Perbaikan atau pengerasan jalan.

2. Perbaikan kamar mandi umum.

3. Pembenahan jalan dengan membuat taman yang berorientasi pada ramah

lingkungan.

Untuk pembangunan fisik desa, kebijakan pembangunan diarahkan pada

(8)

desa yang belum tersentuh pembangunan. Pembangunan infrastruktur diharapkan dapat

meningkatkan atau mendorong perkembangan ekonomi wilayah dan menggerakkan

kegiatan ekonomi rakyat di suatu kawasan dan sekitarnya, sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa, mempercepat kemajuan ekonomi perdesaan, memberikan

akses bagi masyarakat pedesaan untuk berusaha, menciptakan lapanagan kerja,

memperlancar arus barang dan jasa, serta menjamin tersedianya bahan pangan dan bahan

pokok lainnya.

Pembangunan merupakan salah satu cara untuk membuka keterisolasian suatu

daerah agar lebih optimal pemanfaatan dan pengelolahan sumberdaya yang terdapat didesa

yang melakukan pembangunan. Pembangunan prasarana yang berawal dari program

pemerintah menandakan bahwa desa tersebut sudah melakukan pergerakan yang lebih baik

atau maju. Mengingat bahwa salah satu hasil dari PNPM Mandiri Perdesaan tersebut adalah

perbaikan jalan, sehingga masyarakat dapat melakukan mobilitas dengan mudah dan juga

dapat menignkatkan hasil produlsi pertanian, yang hingga pada akhirnya dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Melihat dari berbagai bentuk kehidupan bermasyarakat yang beragam, saya tertarik

untuk meneliti manfaat yang terjadi dalam program PNPM mandiri tersebut dari perspektif

masyarakat desa Mardingding. Mengingat berbagai pandangan yang beragam tentang

(9)

1.2Perumusan Masalah

Begitu banyaknya pembangunan yang terjadi di Indonesia ini, yang banyaknya

menimbulkan pendekatan dalam mengembangkan masyarakatnya. Pembangunan yang

bersifat pastisipasi merupakan visi dari program PNPM MP yang telah berjalan. Dengan

mengandalkan modal dari pusat untuk membanguna sarana dan prasana desa yang

nantinya akan mendatangkan manfaat yang menguntungkan bagi warganya

Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah : ingin melihat perspektif masyarakat desa Mardingding

terhadap program PNPM Mandiri Perdesaan yang telah berjalan di desa tersebut, karena

setiap masyarakat desa pasti memiliki perbedaan-perbedaan dalam menanggapai,

melaksanakan program PNPM MP yang telah dilaksanakan.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif masyarakat desa Mardingding

terhadap program PNPM Mandiri Perdesaan.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan menjadi sebuah hasil kajian ilmiah

(10)

akademis dalam bidang pendidikan khususnya, instansi pemerintahan dalam melihat

perkembangan pembangunan desa dan bagi masyarakat.

2. Manfaat Praktis, hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah referensi bagi

peneliti yang tertarik dengan manfaat PNPM dalam persepsi masyarakat desa

Mardingding.

3. Manfaat Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan

dan kemampuan serta wawasan penulis mengenai pembangunan desa yang ada di

dalam wilayah pemerintahan desa dan sebagai wadah latihan serta pembentukan

pola pikir yang rasional dalam menghadapi segala macam persoalan yang terjadi di

dalam masyarakat.

1.4Defisi Konsep

1.4 Definisi Konsep

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa definisi konsep untuk mempermudah

melalukan suatu penelitian. Konsep adalah istilah yang terdiri dari satu kata atau lebih yang

menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide gagasan untuk menjelaskan

maksud dan pengertian konsep-konsep yang terdapat dalam proposal peneltian ini, maka

dibuat batasan-batasan konsep yang dipakai sebagai berikut:

1. Pedesaan

Menurut

(11)

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan

asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian

dari

daerah. Berbeda denga

Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.

Dalam kamus sosiologi kata tradisional dari bahasa Inggris, Tradition artinya

Adat istiadat dan kepercayaan yang turun menurun dipelihara, dan ada beberapa pendapat

yang ditinjau dari berbagai segi bahwa, pengertian desa itu sendiri mengandung

kompleksitas yang saling berkaitan satu sama lain diantara unsur-unsurnya, yang

sebenarnya desa masih dianggap sebagai standar dan pemelihara sistem kehidupan

bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan,

gotong royong, kepribadian dalam berpakaian, adat istiadat , kesenian kehidupan moral

susila dan lain-lain yang mempunyai ciri yang jelas.

Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat

setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Dari defenisi tersebut, sebetulnya desa merupakan bagian vital bagi keberadaan

bangsa Indonesia. Vital karena desa merupakan satuan terkecil dari bangsa ini yang

(12)

kekuatan penyokong bagi tegak dan eksisnya bangsa. Dengan demikian penguatan desa

menjadi hal yang tak bisa ditawar dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa ini

secara menyeluruh.

Ciri-ciri Masyarakat desa

a)

Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi

“Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional

(Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai berikut :

b)

Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan

kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong,

menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya

tanpa pamrih.

c)

Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka

mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang

yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman

persamaan.

Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan

keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif,

perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu

(13)

d)

e)

Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh

berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang

sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).

Kewenangan desa adalah:

Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara

pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan

bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat

Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya

tanpa pengaruh dari luar.

 Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa

 Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan

pemerintahan yang secara langsung dapat meningkatkan pelayanan masyarakat.

 Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota

 Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa.

Fungsi desa adalah sebagai berikut:

 Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota)

 Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan

(14)

 Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik

Indonesia

2. Masyarakat Desa

Masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh

adat istiadat lama. Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang sudah mantap dan mencakup

segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam

kehidupan sosial hidup bersama, bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama,

dengan sifat-sifat yang hampir seragam.

3. Prasarana Jalan

Prasarana adalah bentuk hasil dari kerja manusia yang digunakan untuk

mempermudah dan memperlancar aktivitas manusia. Salah satu prasarana adalah jalan.

Jalan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jalan desa. Jalan desa secara umum

memiliki fungsi sebagai berikut: sebagai penghubung antar desa ke lokasi pemasaran,

sebagai penghubung hunian/perumahan, sebagai penghubung desa ke

kecamatan/kabupaten/provinsi.

Pengelompokan jalan dimaksudkan untuk mewujudkan kepastian hukum

penyelenggaraan jalan sesuai dengan kewenangan Pemerintah dan pemerintah daerah. Jalan

umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan

(15)

1. Jalan nasional, merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan

primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis nasional,

serta jalan tol.

2. Jalan provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang

menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antaribukota

kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.

3. Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang

tidak termasuk jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota

kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan

lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan

sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.

4. Jalan kota, adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang

menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat

pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan

antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.

5. Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar

permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan. Jalan-jalan ini dibangun oleh

pemerintahan desa dengan masyarakatnya. Jalan desa yang dibangun dalam

program PNPM MP desa yang terdapat didesa Mardingding dengan “coran” semen

Referensi

Dokumen terkait

Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa harga yang setara adalah harga yang dibentuk oleh kekuatan pasar yang berjalan secara bebas, yakni pertemuan antara kekuatan

Dari hasil regresi multivariat juga dapat dikatakan bahwa Kemampuan Akademik, Aktifitas Belajar Bahasa Inggris, Kegiatan Akademik memiliki hubungan yang lemah

Berdasarkan Tabel 5 menjelaskan sebanyak 57,6% pasien yang memanfaatkan pelayanan kesehatan Puskesmas Puu’Weri akan mencari tahu tentang Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada

negeri yang menerima premi atau menanggung resiko di Indonesia BENTUK USAHA TETAP Pasal 2 ayat (5) DAPAT BERUPA DITETAPKAN OLEH DIRJEN PAJAK TEMPAT TINGGAL ORANG PRIBADI TEMPAT

Alternatif strategi promosi bagi Esia yaitu meningkatkan intensitas promosi above the line, baik melalui media cetak maupun elektronik (A), aktif melakukan promosi

Hasil penelitian disimpulkan: (1) tidak terdapat pengaruh bokashi dan pupuk hayati dengan agens hayati Trichoderma terhadap pertumbuhan bibit kakao kecuali pada parameter

pengaruh yang optimal dalam mempertahankan kesegaran bunga mawar potong yaitu perlakuan larutan air kelapa dengan kadar konsentrasi 60% dengan penambahan larutan gula 10%, hal ini

Reaktivitas : Tidak ada data tes khusus yang berhubungan dengan reaktivitas tersedia untuk produk ini atau bahan bakunya. Dalam kasus debu produk organis kemungkinan ledakan debu