Ilmu Alamiah Dasar
Oleh:
PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
SEJAK ZAMAN KUNO
-
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA)
adalah ilmu yang mempelajari
alam dengan segala isinya.
-Nokes dalam bukunya “science in
education” menyatakan bahwa IPA
adalah pengetahuan teoritis yang
diperoleh dengan metode khusus.
ahli astronomi Babilonia menetapkan
pembagian waktu, tahun dibagi
dalam 12 bulan, minggu dibagi dalam
7 hari dan hari dalam 24 jam.
Selanjutnya jam dibagi dalam 60
menit dan menit dalam 60 detik.
Kemudian satuan 60 ini juga
digunakan untuk pengukuran sudut,
60 detik sama dengan 1 menit, 60
menit sama dengan 1 derajat dan
satu lingkaran penuh adalah 360
derajat.
Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada zaman Yunani Kuno, disebabkan oleh kemampuan berpikir rasional dari bangsa Yunani. pada tahap ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan
sebagaimana adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawaban tentang asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu.
Beberapa pandangan dan pendapat itu adalah sebagai berikut :
1. Thales ( 624 – 548 SM )
Ahli filsafat dan matematika, pelopor dari segala cabang ilmu. Ia dianggap orang pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan segala isinya. Thales berpendapat bahwa pangkal segala sesuatu adalah air. Disamping itu dia juga menyatakan bahwa bintang
mengeluarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan menerima cahaya dari matahari.
2. Anaximenes ( 588 – 526 SM )
Berpendapat bahwa zat dasar adalah
udara. Segala zat terjadi dari udara
yang dapat merapat dan merenggang.
3. Anaximander ( 610 – 546 SM )
Berpendapat bahwa langit dan segala
isinya itu mengelilingi bumi dan
4
. Heraklitos ( 535 -475 SM )
Menyatakan bahwa api adalah asal segala
sesuatu, sebab api ini yang menggerakkan
sesuatu, mengidupkan alam semesta yang
berubah-ubah sifatnya di dalam proses yang
kekal.
5. Pythagoras ( 580 – 499 SM )
Mengemukakan empat unsur dasar yaitu
bumi, air,udara, dan api. Dalam bidang
matematika menemukan dalil yang terkenal
itu yaitu bahwa kuadrat panjang sisi miring
6. Empedokles ( 495 -499 SM )
Menerima empat unsur dasar dari Pythagoras dan
menyatakan bahwa sifat segala benda terjadi dari
percampuran keempat unsur itu dalam perbandingan yang
berbeda.
Keempat unsur itu adalah sifat panas, dingin, basah, dan
kering.
7. Leukippos dan Demokritos ( 460 – 370 SM )
Dalam mencari unsur dasar dari segala sesuatu Leukippos
dan Demokritos mengemukakan teori atom sebagai berikut :
zat memiliki bangun butir. Segala zat terdiri atas atom, yang
tidak dapat di bagi, tak dapat di musnahkan tak dapat
diubah. Atom-atom dapat berbeda dalam bentuk dan
ukurannya. Segala zat berbeda dalam jumlah dan susunan
atom.
8. Plato ( 427 – 347 SM )
Menyangkal teori atom, yang menganggap bahwa kebaikan dan keindahan itu timbul dari sebab-akibat mekanik. Plato menyatakan bahwa
pengetahuan yang benar adalah yang sejak semula telah ada dalam alam pikiran atau alam ide. Apa yang nampak oleh panca indera hanyalah
bayangan belaka. Pengalaman yang kekal dan benar adalah yang telah dibawa oleh roh dari alam yang gaib.
9. Aristoteles ( 384 – 322 SM )
Menerima emapt unsur dasar : tanah, udara, air, dan api dan
menambahkan unsur yang kelima yaitu eter atau “ quint essentia “ . ia menganggap bahwa unsur yang satu dapat berubah menjadi unsur yang lain, kecuali eter yang tak dapat berubah. Pendapat Aristoteles yang lain adalah bahwa untuk mencari pengetahuan yang benar adalah dengan jalan pikiran secara deduktif. Berbeda dengan Plato, Aristoteles menyangkal
bahwa pengetahuan yang benar itu berasal dari dunia yang gaib. Melainkan menghargai pengetahuan yang diperoleh dan dibuktikan dengan
10. Ptolomeus ( 127 – 151 )
Berpendapat bahwa bumi sebagai pusat jagad
raya,
bintang dan matahari mengelilingi bumi
(geosentrisme).
Planet beredar melalui orbitnya sendiri dan
terletak
antara bumi dan bintang. Karya
2. Zaman Pertengahan
di bagi menjadi 2 zaman :
Zaman Alkimia ( abad 1 – 2 )
Ahli kimia menerima pendapat empat buah unsur
( tanah, udara, air, dan api ) dan bahkan
menambahkan tiga lagi yaitu : air raksa,
belerang dan garam
2. Zaman Latrokimia
Sampai dengan tahun 1400, perkembangan IPA
hampir tidak berarti karena semuanya masih di
dasarkan atas pengetahuan Yunani terutama
paham Aristoteles.
Perkembangan yang lebih penting dilakukan di
Arab. Pada zaman keemasan islam, pengaruh
bangsa Arab sangat menonjol. Daerah kekuasaan
islam mulai dari India ke barat sampai Spanyol
dan Portugal. Karya-karya Yunani diterjemahkan
kedalam bahasa Arab. Oleh cendekiawan islam,
buku-buku Yunani dipelajari, dikembangkan dan
diperkaya. Jasa orang arab ( orang islam ) adalah
memelihara pengetahuan dan memperkaya karya
Yunani, yang kemudian dipelajari oleh
Beberapa cendekiawan Islam diantaranya :
1. Al Khowarisni ( 825 )
Menyusun buku aljabar dan aritmatika yang kemudian mendorong
penggunaan sisitem decimal. Menurut catatan sejarah karya al khowarisni merupakan pengembangan dari karya bangsa Hindu yang bernama
Aryabhata ( 476 ) dan Brahmagupta ( 628 ) Kemudian Omar Khayam ( 1043 – 1132 ) ahli matematika dan astronomi, Abu Ibnusina ( atau Avicenna,
980 – 1137 ) menulis buku tentang kedokteran.
Secara garis besar sumbangan bangsa arab dalam pengembangan pengetahuan alam adalah :
Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani, mengembangkannya dan kemudian menyebarkannya ke Eropa dan selanjutnya dikembangkan di Eropa.
Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam lapangan kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia dan biologi. Memantapkan penggunaan sisitem penulisan bilangan dengan dasar
sepuluh dan ditulis dengan posisi letak, artinya nilai suatu angka terletak padaletaknya.
4.
Zaman modern ( timbulnya IPA )
Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman
Yunani sampai dengan abad pertengahan
memang sudah banyak, tetapi belum tersusun
secara sistematis dan belum dianalisis menurut
jalan pikiran tertentu. Kalau ada kesimpulan
yang didapat, biasanya masih diwarnai oleh
cara berpikir ahli flsafat, agama atau bahkan
mistik.
Beberapa tokoh yang mengembangkan metode
eksperimen adalah :
a. Roger Bacon ( 1214 – 1294 )
Menyatakan bahwa pada hakekatnya IPA adalah ilmu yang
berdasarkan kepada kenyataan yang disusun dan dibentuk
dari pengalaman, penyelidikan dan percobaan. Matematika
merupakan dasar untuk berpikir dan merupakan kunci
untuk mencari kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
b. Leornado Davinci ( 1452 – 1519 )
Pernah menyatakan bahwa : percobaan tidak mungkin
sesat, yang tersesat adalah pandangan dan pertimbangan
kita.
Beberapa tokoh yang mengembangkan metode
eksperimen adalah :
a. Roger Bacon ( 1214 – 1294 )
Menyatakan bahwa pada hakekatnya IPA adalah ilmu yang
berdasarkan kepada kenyataan yang disusun dan dibentuk
dari pengalaman, penyelidikan dan percobaan. Matematika
merupakan dasar untuk berpikir dan merupakan kunci
untuk mencari kebenaran dalam ilmu pengetahuan.
b. Leornado Davinci ( 1452 – 1519 )
Pernah menyatakan bahwa : percobaan tidak mungkin
sesat, yang tersesat adalah pandangan dan pertimbangan
kita.
c. Francis Bacon ( 1561 – 1626 )
Berpendapat bahwa caraberpikir induktif
merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai
kebenaran : Hanya penyelidikan dalam percobaan
yang menumbuhkan pengertian terhadap keadan
alam.
Mulai saat itu kegiatan eksperimen ditingkatkan
sehingga cara memperoleh pengetahuan dilakukan
dengan langkah – langkah :
Observasi dan pengumpulan data
Menyusun model atau ramalan generaliasi
Melakukan eksperimen untuk menguji ramalan
atau generaliasi sehingga dieroleh kesimpulan atau
hukum yang lebih mantap.
c. Francis Bacon ( 1561 – 1626 )
Berpendapat bahwa caraberpikir induktif
merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai
kebenaran : Hanya penyelidikan dalam percobaan
yang menumbuhkan pengertian terhadap keadan
alam.
Mulai saat itu kegiatan eksperimen ditingkatkan
sehingga cara memperoleh pengetahuan dilakukan
dengan langkah – langkah :
Observasi dan pengumpulan data
Menyusun model atau ramalan generaliasi
Melakukan eksperimen untuk menguji ramalan
Beberapa pandangan atau hasil yang merupakan dasar untuk perkembangan ilmu pengatahuan alam modern adalah sbb :
1. Nicolas Copernicus ( 1473 – 1543 )
Ahli astronomi, matematika dan pengobatannya. Karyanya antara lain sbb :
Matahari adalah pusat dari system tata surya ( heliosentrisme )
Bumi mengelilingi matahari sedangkan bulan mengelilngi bumi.
2. Johannes Kepler ( 1571 – 1630 )
Mengemukakan tiga buah hukum tentang peredaran planet mengelilingi matahari sebagai berikut :
Orbit dari semua planet berbentuk elips
Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet
dan matahari selalu melintas bidang yang luasnya sama.
Pangkat dua hari waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk
3. Gelileo Galilei ( 1546 – 1642 )
Antara lain menemuka 4 hukum gerak, penemuan tata bulan
planet Jupiter, mendukung heliosentrisme dari Copernicus
dan hukumnya Keppler. Ia juga menegaskan bahwa bulan
tidak datar, penuh dengan gunung, planet. Merkurius dan
venus tidak memancarkan cahaya sendiri dan juga
menemukan empat buah bulan pada planet Jupiter.
Penemuannya ini didasarkan atas pengamatan dengan alat
teropong bintangnya.
Semua penemuan dan pendapat yang telah disebutkan diatas
disusun berdasarkan hasil percobaan. Mulai saat itu dianggap
sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern. Dianggap
demikian karena pengetahuan yang diperoleh tidak anya
menggunakan cara berpikir deduktif saja tetapi juga
bertumpu pada pengetahuan yang sudah diakui kebenarannya
dengan eksperimen. Dengan kata lain setelah manusia
memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen
Thank for your attention…..