• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan I Pendidikan Pancasila 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertemuan I Pendidikan Pancasila 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Pendidikan Pancasila

Pendidikan

Pancasila

Landasan

Pancasila

Landasan

Historis

Landasan

Kultural

Landasan

Filosofs

Landasan

Yuridis

(2)

Landasan Pancasila dapat di bagi 4 :

1. Landasan Historis

bahwa nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam setiap sila dalam Pancasila sebelm dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia indonesia itu sendiri sejak dari zaman kerajaan yang ada di Nusantara kita.

2. Landasan Kultural

bahwa setiap bangsa memiliki ciri khas berbeda 1 sama lain serta pandangan hidp yang berbeda. Bangsa indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbagsa dan bernegara pada asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila dalam Pancasila bukan hanya lahir dari hasil konseptual seseorang saja akan tetapi diangkat dari nilaiyradisi yang sudah ada pada zaman sebelumnya yang sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia itu sendiri.

3. Landasan Yuridis

Landasan Yuridis dalam Pendidikan Pancasila tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang tercantu Pada Pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan pancasila. Dan dalm SK Dirjen DIKTI No. 43/DIKTI/KEP/2006 dijelaskan bahwa Misi Pendiiikan Pancasila dan kewarganegaraan adalah untuk memnatapkan kepribadaan mahasiswa agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

4. Landasan Filosofs

Bahwa Pancasila sebagai dasar flsafat negara dan pandangan flosofs bangsa Indonesia. Oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(3)

Memiliki Kemampuan untuk mengambil sikap

Yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nurani.

Memiliki kemampuan untk mengenali masalah hidup

Dan kesejahteraan serta cara –cara pemecahannya.

Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah

Dan nilaai-nilai budaya bangsa untuk menggalang

Kesatuan dan Persatuan bangsa.

Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan

Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

(4)

Pengertian Pancasila

Pancasila

Sebagai

Dasar Negara

Pengertian

Pancasila

Secara

Etimologis

Secara

Terminologis

(5)

Pengertian Pancasila secara kronologis dan rumusan peristilahannya

dapat di bagi beberapa :

1. Pengertian Pancasila secara Etimologis

bahwa Panasila pengertian harfa, asal dari sebutan Pancasila itu sendiri.

Mulai dari bahasa Sangsekerta samapi istilah menurut ajaran Budha.

Sangat bermacam-macam namun pada intinya adalah mengarah pada

pengertian lima dasar yang mengatur perilaku dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Pengertian Pancasila secara Historis

bahwa Pada Perjalanannya untuk dirumuskan menjadi dasar negara

Pancasila melalui perdebatan dalam perumusan mengenai apa saja

yang terkandung dalam ke – 5 sila yang ada dalam pancasila.

Antara lain Konsep Pancasila menurut ir. Soekarno, Prof. M. Yamin atau

melalui Piagan Jakarta. Yang pada akhirnya ditetapkan lah Pancasila

menjadi dasr negara bangsa Indonesia dengan kelima silanya.

3. Pengertian Pancasila secara Terminologis

Pancasila secara Terminologisnya adalah rumusan Pancasila yang benar

yang telah disahkan adalah yang terkandung dalam pembukaan UUD

1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam sidangnnya yang telah

berhasil mengesahkan UUD 1945 yang terdiri dari Pembukaan UUD

1945, 37 Pasal UUD 1945, 1 Aturan Peralihan yang terdiri dari 4 pasal

dan 1 pasal Aturan Tambahan yang terdiri dari 2 Pasal.

(6)

Bangsa Indonesia

ZAMAN

KERAJAAN

KEBANGKITAN NASIONAL / KEMERDEKAAN

 KERAJAAN KUTAI

KERAJAAN SRIWIJAYA SEBELUM MAJAPAHIT KERAJAAN MAJAPAHIT

BUDI UTOMO

Persiapan Kemerdekaan

ZAMAN

PENJAJAHAN

(7)

Proses Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

1. Sidang BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia ) yang Pertamaberanggota kan 60 orang melaksnakan sidang pertama untuk

menyampaikan usulan mengenai Dasar Negara Indonesia berturut-turut: a. Tanggal 29 Mei 1945 : Mr. M. Yamin

b. Tanggal 29 Mei 1945 : Prof. Soepomo c. Tanggal 29 Mei 1945 : Ir. Soekarno

2. Sidang Kedua ( 10 – 16 Juli 1945 ) dengan penambahan anggota menjadi 66 Orang. Dan Ir. Soekarno sebagai ketua Panitia kecil yang “ Hukum Dasar “ yang nantinya akan berubah menjadi Dasar Negara yang disebut Panitia Sembilan.

Selanjutnya di bentuk Panitia Persiapan / Perangcang UUD 1945 3. Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI

Kemenangan Sekutu terhadap Jepang memberikan dampak yang positif bagi bangsa Indonesia pada tanggal 7 Agustus 1945 di bentuklah Patia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan di hadiri oleh Jend. Terauchi.

Dengan Ir. Soekarno sebagai Ketua PPKI dengan beranggotakan 21 orang

Setelah dilakukannya rapat dan pertemuan beberapa kali maka pada pagi Hari Jumat pukul 10.00 WIB tanggal 17 Agustus 1945 di Proklamasikannya

kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno didampingi Dr. Moh. Hatta. 4. Sidang PPKI (18 Agutuss 1945)

Pembahasan rancangan UUD 1945 dan pembukaan UUD 1945 yang merupakan sebagian besar diambil dari Piaga,m Jakarta

(8)

Nilai dan Sikap yang terkandung dalam Sila-Sila

dalam Pancasila

Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa

Mengandung Sikap dan Nilai bahwa manusia Indonesia percaya

terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan

kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusian yang adil

dan beradab.

Sikap yang dikembangkan dalam kehidupan masyarakat bangsa

Indonesia adalah sika hormat-menghormati dan bekerja sama antara

pemeluk agama dan peganut-penganut kepercayaan yang

berbeda-beda sehingga dapat selalu dibina kerukunan hidup sesama umat

beragama.

Sikap saling menghormati membebaskan menjalankan ibadah sesuai

agama kepercayaannya masing-masing.

(9)

Sila Kedua : Kemanusiaan yng Adi dan

Beradab

Kemanusian yang Adi dan Beradab berarti

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar

melakukan kegiatan kemanusiaan, dan berani

membela kebenaran dan keadilan.

Dalam Sila Kedua ini Mengandung Sikap saling

menyanyangi sesama manusia sikap tenggang rasa

serta sikap tidak semena-mena terhadap orang lain

Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka

bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian

dari seluruh umat manusia, karena itu

(10)

Sila Ketiga : Persatuan indonesia

• Dalam sila ini, bangsa Indonesia menempatkan

persatuan, kesatuan serta kepentingan dan

keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan

Pribadi dan golongan.

• Dengan sikap seperti itu manusia Indonesia sanggup

rela berkorban untuk kepentingan Bangsa dan

Negara, apabila diperlukan. Maka perlu

dikembangkannya sikap cinta tanah air dalam

memelihara ketertiban dunia berdasarkan

perdamaian abadi dan keadilan sosial

(11)

Sila Keempat : Kerakyatan yang Dipimpin

oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawatan / Perwakilan

Dalam sila ini, warga negara Indonesia mempunyai

kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

Dalam menggunkan hak dan kewajiban ia perlunya

selalu memperhatikan dan menggunakan

kepentingan Negara dan Kepentingan Masyarakat.

Karena mempunyai kedudukan,hak dan kewajiban

yang sama maka pada dasarnya tidak boleh

memaksakan suatu kehendak kepada orang lain.

Dalam mengambil keputusan harus hendaknya

dilakukan musyawarah dengan semangat

(12)

Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi seluruh

Rakyat indoensia

• Dalam sila ini, bangsa Indonesia menyadari hak dan

kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan

sosial dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia.

• Dalam hal tersebut perlu dikembangkan sikap

perbuatan yang luhur mencerminkan kekeluargaan

dan kegotong-royongan.

• Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama,

Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,

serta menghormati hak-hak orang lain

• Perlu dilestarikan untuk untuk tidak menggunakan

hak miliknya untuk usaha-usaha yang bersifat

(13)
(14)
(15)

Dasar Pemikiran Pendidikan

PANCASILA

Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa

Indonesia diarahkan untuk meningkatakan kecerdasan serta

harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta

masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan YME.

Jiwa patrioti, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan,

kesetiaan sosial, kesadaran pada sejarah bangsa, dan sikap

menghargai para pahlawan di kalangan mahasiswa akan

dipupuk melalui Pendidikan Pancasila ini.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum dan isi

pendidikan yang memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan

Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan terus ditingkatkan

dan dikembangkan di semua jalur, jenis dan tingkat

(16)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan

Nasional Menetapkan Kurikulum Pendidiakan Tinggi wajib memuat

Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan,

dan Bahasa. Selanjutnya ditegaskan kembali dalam

Peraturan Pemerintahan RI Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar

Nasional Pendidikan menetapkan Kurikulum tingkat satuan Perguruan

Tinggi wajib memuat mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan

Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia dan

Bahasa Inggris. Dengan menindak lanjuti Peraturan Pemerintahan

tersebut

Dirjen Pendidikan Perguruan Tinggi Mengeluarkan

Keputusan Nomor 43/DIKTI/Kep/2006

tentang Rambu-Rambu

Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan

Tinggi meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Pendidikan

Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia sedangkan Pendidikan

Pancasila dinyatakan sebagai substansi serta identitas yang harus

mampu diamalkan dari kempetensi.

Hal Diatas merupakan juga Landasan Yuridis Mengenai Mata Kuliah

Pendidikan Pancasila disamping Landasan Utama yaitu yang

tercantum dalam

-

Undang-Undang Dasar 1945 Alenia II dan IV,

tersurat dalam

cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia untuk mencerdaskan

kehidupan Bangsa

Referensi

Dokumen terkait

Kedudukan Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara Indonesia, makna isi Pembukaan UUD 1945, Kedudukan. Pembukaan UUD 1945

Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia serta

Dalam pengertian yang bersifat yuridis kenegaraan, Pancasila yang berfungsi sebagai dasar negara tercantum dalam Alinea Keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, yang dengan

Nilai-nilai dasar Pancasila adalah sila-sila Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa,

Dalam Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah Pancasila, namun yang dimaksudkan dasar negara RI adalah Pancasila, hal ini didasarkan pada : a.Sidang PPKI tgl.18 Agustus

Dalam hubungan yang bersifat formal antara Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dapat ditegaskan bahwa rumusan Pancasila sebagai dasar

Rumusan pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar Negara Republik Indonesia.. Yang di sah kan oleh

Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 telah lama dijadikan sebagai dasar negara. Dasar negara pancasila sesungguhnya ada karena nilai-nilai yang