• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika merupakan disiplin ilmu yang berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya

deduktif.

Menurut Dienes (dalam Hudoyo, 1988) dikatakan bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti secara sempurna hanya jika pertama-tama disajikan kepada peserta didik dalam bentuk konkrit.

Siswa lebih mudah mengerti dan memahami matematika secara nyata berdasarkan fakta yang jelas dan dapat dilihatnya. Dengan menggunakan media atau alat peraga tersebut anak akan lebih menghayati matematika secara nyata berdasarkan fakta yang jelas dan dapat dilihatnya, sehingga anak lebih mudah memahami topik yang disajikan.

Bagi guru alat peraga dapat sebagai alat untuk mengevaluasi terhadap kecakapan siswa-siswanya dalam menerima pelajaran matematika yang disampaikannya.

1.2 Pengertian Alat Peraga

Secara ethimology, alat peraga merupakan alat yang memperagakan suatu konsep atau prinsip.

Makna “memperagakan” adalah menjadikannya jelas secara visual atau menjadikannya konkrit (dapat disentuh) atau menjadikannya bekerja pada suatu konteks.

Alat peraga merupkan media pengajaran yang mengandung atau

membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari secara langsung atau tidak langsung.

(2)

Alat mempunyai fungsi, yaitu sebagai perlengkapan, alat sebagai

pembantu untuk mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan (Ahmad D. Marimba, dalam Syaiful Bahri Djamarah, 1996: 54).

Alat peraga adalah alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika.

Alat peraga sendiri merupakan seperangkat atau salah satu benda konkrit yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja, dan dipergunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam matematika.

Maka dapat disimpulkan bahwa alat peraga yaitu alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika. Alat peraga sendiri merupakan

seperangkat atau salah satu benda konkrit yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja, dan dipergunakan untuk membantu menanamkan atau

mengembangkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam matematika. Dengan menggunakan alat peraga didalam pembelajaran berarti memberikan pengalaman belajar kepada siswa mulai dari sesuatu yang konkrit menuju suatu yang abstrak (Sriyono, 1992: 124), dengan alat peraga seseorang dapat belajar dengan mengamati secara langsung dan melakukan sendiri, mengamati orang lain yang mengerjakan sesuatu dan membaca.

1.3 Fungsi dan Manfaat Alat Peraga

1. Mengatasi hambatan dalam berkomunikasi 2. Siswa lebih aktif

3. Untuk menurunkan keabstrakan dari konsep

4. Siswa mapu menagkap arti sebenarnya dari konsep yang dipelajari

(3)

1.4 Klasifikasi dan Macam Alat Peraga

Alat peraga matematika dapat diklasifikasikan berdasarkan aspek fungsionalnya kedalam 6 jenis, yaitu:

a) Model, alat peraga ini berfungsi untuk memodelkan suatu konsep (khususnya konsep geometris). Contoh: model bangun ruang, model jaring-jaring.

b) Jembatan, alat peraga ini berfungsi untuk menjembatani ke arah konsep (bukan wujud konkrit suatu konsep matematika). Contoh: model

pythagoras.

c) Keterampilan, alat peraga ini berfungsi sebagai media mentrampilkan suatu fakta konsep atau prinsip. Ciri-ciri dari alat peraga ini merupakan berbentuk permainan dengan cara menyelesaikan rutin, dan isi dari alat peraga merpukan contoh-contoh dari konsep yang dimaksud. Contoh: kartu permainan.

d) Demonstrasi, alat peraga ini mendemonstrasi suatu konsep, operasi atau prinsip matematika. Contoh: logika listrik.

e) Aplikasi, alat peraga ini berbentuk dari penerapan konsep-konsep matematika. Contoh: kartu-kartu tebakan tanggal lahir, klinometer. f) Sumber, alat peraga ini berfungsi sebagai sumber masalah untuk

pemecahan masalah. Contoh: menara hanoi, tangram, loncat katak.

1.5 Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga a) Kelebihan:

1. Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik.

2. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan.

(4)

b) Kekurangan:

1. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru. 2. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan.

3. Perlu kesediaan berkorban secara materil.

1.6 Prinsip Alat Peraga

Selain memperiapkan langkah-langkah penggunaan alat peraga, seperti persiapan guru, lingkungan, persiapan siswa, penggunan alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar, maka perlu untuk diperhatikan prinsip-prinsip dalam penggunaan alat peraga, diantara sebagai berikut:

1. Penggunaan alat peraga hendaknya konsisten dengan tujuan kegiatan belajar mengajar.

2. Alat peraga yang digunakan sesuai dengan bentuk pembelajarannya. 3. Guru harus menguasai penggunaan alatnya.

4. Kelebihan dan kelemahan alat peraga tidak tergantung hanya pada konkrit dan abstraknya alat.

5. Alat peraga yang digunakan sesuai dengan kemampuan siswa dan gaya belajarnya.

6. Pemilihan alat peraga harus objektif, tidak didasarkan kepada kesenagan pribadi.

7. Keberhasilan penggunaan alat peraga juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.

1.7 Tujuan Alat Peraga

1. Memberikan kemampuan berpikir matematika secara kreatif. Bagi

sebagaian orang, matematika tampak seperti suatu sistem yang kaku, yang hanya berisi simbol-simbol untuk memecahkannya. Sesuangguhnya matematika memiliki banyak hubungan untuk mengembangkan kreatifitas. 2. Mengembangkan sikap yang menguntungkan ke arah berpikir matematika.

(5)

3. Menunjang matematika diluar kelas, yang menunjukkan penerapan matematika dalam keadan sebenarnya. Siswa dapat menghubungkan pengalaman belajarnya dengan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan keterampilan individu mereka dapat menyelidiki atau mengamati benda-benda disekitarnya, kemudian mengorganisirnya untuk memecahkan suatu masalah.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kartu Domino

Alat peraga dengan nama kartu domino adalah suatu media untuk mempermudah pembelajaran yang bentuknya dibuat seperti kartu domino, yang terbuat dari kertas marga atau

manila dengan ukuran 5cm×8cm berbentuk persegi panjang dengan nilai berbeda dikedua ruas persegi tersebut. Untuk membuat satu set kartu diperlukan membuat bilangan dasar untuk topik dan dipakai untuk kelas berapa. Alat peraga ini dibuat

untuk menarik minat siswa dalam belajar matematika.

Pembelajaran menggunakan kartu domino ini dilatar belakangi adanya strategi belajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2.2 Manfaat Kartu Domino

1. Sebagai motivasi bagi guru untuk menerapkan metode mengajar dan mendia pembelajaran dalam setiap kegiatan proses belajar mengajar matematika.

2. Sebagai masukan bagi guru atau calon guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar matematika.

(7)

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Kartu Domino a. Kelebihan

1. Cara pembuatan kartu domino sangat mudah. 2. Mudah digunakan sebagai alat bantu untuk belajar.

3. Siswa lebih tertarik dengan media yang menonjolkan warna b. Kekurangan

1. Guru harus memperiapkan terlebih dahulu konsep apa yang akan diajarkan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Apabila guru tidak mahir menggunakan alat peraga, siswa akan lebih kesulitan untk memahaminya.

2.4 Petunjuk Penggunaan Kartu Domino

1. Permainan ini dimainkan oleh 3, 4 atau 6 orang pemain atau secara berkelompok.

2. Kartu dibagikan ke masing-masing anggota kelompok secara imbang dan setiap masing-masing anggota kelompok mendapatkan 4 kartu.

3. Pemain pertama atau anggota kelompok pertama meletakkan sebuah kartu dimeja. 4. Dengan urutan sesuai

arah jarum jam, para pemaian atau anggota kelompok

(8)

5. Nilai kartu yang dipasangkan atau dijatuhkan disesuaikan dengan nilai kartu yang ada (yang dijatuhkan) sampai pemain tidak memiliki kartu lagi.

6. Jika pemain atau anggota kelompok tidak bisa “jalan” maka ia kehilangan satu giliran.

(9)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Cara dan macam penggunaan setiap alat peraga memang berbeda-beda sesuai dengan konsep materi yang harus dipahami oleh siswa, apalagi disesuaikan dengan metode pembelajaran yang dipakai. Untuk itu harus dipahami betul cara penggunaan alat peraga matematika tersebut.

Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk penggunaan setiap alat peraga matematika ini, penampilan seorang guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran akan lebih baik dan optimal.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan Efektivtas Kerja Pegawai UPTD Balai Benih Sentral Air Tawar Sebulu dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa

Setelah itu teller akan memanggil dan nasabah akan memberikan sejumlah uang dan buku tabungan untuk meminta pencetakan transaksi setor tunai ke bank..

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufiq, hidayah serta inayahNya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Empati-Partisipatif; KKN PPMP dilaksanakan untuk menggerakan masyarakat dalam pembangunan melalui berbagai kegiatan yang dapat.. melibatkan, mengikutsertakan, dan

62. Majlis Kebangsaan boleh melantik Pemegang Amanah atau Perbadanan Amanah untuk memegang tanah dan pelaburan bagi pihak Persatuan, mengikut mana-mana yang berkenaan, dengan kuasa

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan,

Pembelajaran lari Sprint pada siswa kelas IV SDN 01 Pringsurat Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan nilainya masih banyak yang rendah dibawah KKM (Kriteria

[r]