• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Sinyal - Pengaruh Pengumuman Laporan Audit Wajar Tanpa Pengecualian dan Audit Repor Lag terhadap Harga Saham dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderator pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indone

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Sinyal - Pengaruh Pengumuman Laporan Audit Wajar Tanpa Pengecualian dan Audit Repor Lag terhadap Harga Saham dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderator pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indone"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Sinyal

Teori Sinyal (Signal theory) menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Reaksi pasar setelah tanggal pengumuman menandakan bahwa adanya kandungan informasi pada laporan audit wajar tanpa pengecualian. Reaksi pasar dapat dilihat dari adanya perubahan harga saham.

(2)

21 news), sebaliknya jika informasi tersebut bersifat negatif maka akan berdampak negatif (bad news).

2.2. Teori Keagenan

Teori Keagenan (Agency Theory) merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara principals dan agents. Pihak principal adalah pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agent, untuk melakukan semua kegiatan atas nama principal dalam kapasitasnya sebagai pengambil keputusan (Sinkey, 1992:78; Jensen dan Smith, 1984:7).

Hubungan prinsipal dan agen tidak selalu terjadi kesesuaian informasi diantara kedua pihak tersebut. Ketidaksesuaian informasi ini disebut asymmetric information antara pihak agen dengan prinsipal. Asymmetric information yaitu distribusi informasi antara pihak agen dengan prinsipal tidak seimbang. Menurut Jensen and Meckling (1976) asymmetric information dapat menyebabkan dua permasalahan untuk perusahaan, yaitu:

1. moral hazard merupakan permasalahan yang timbul karena agen tidak melaksanakan hal yang telah disepakati dalam kontrak kerja bersama,

2. adverse selection merupakan suatu keadaan dimana prinsipal tidak

dapat mengetahui apakah suatu keputusan yang diambil agen benar-benar mendasarkan informasi, atau terjadi sebagai sebuah kelalaian tugas.

(3)

22 penyelesaian audit atas laporan keuangan. Audit report lag mempunyai hubungan erat dengan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan, karena manfaat laporan keuangan menjadi berkurang apabila tidak disampaikan secara tepat waktu. Ketepatan waktu menunjukan rentang waktu antara informasi yang ingin disajikan dengan pelaporan, apabila informasi tersebut tidak disampaikan tepat waktu mengakibatkan nilai dari informasi menjadi berkurang. Berkurangnya nilai informasi yang disampaikan kepada prinsipal menimbulkan asimetris informasi. Asimetris informasi merupakan salah satu elemen teori keagenan, dalam hal ini pihak agen lebih banyak mengetahui informasi internal perusahaan secara detail dibandingkan pihak prinsipal yang hanya mengetahui informasi perusahaan secara eksternal melalui hasil kinerja yang dibuat oleh manajemen. Oleh karena itu, hal ini memerlukan ketepatan waktu untuk mengurangi adanya asimetris informasi antara pihak agen atau manajemen dengan pihak prinsipal atau pemegang saham, sehingga laporan keuangan dapat disampaikan secara transparan kepada prinsipal.

2.3. Harga Saham

2.3.1. Definisi Harga Saham

(4)

23 buku “Kamus Istilah Akuntansi” (1999:441) yang diterjemahkan oleh Moh.Kurdi

mendefinisikan harga saham sebagai tingkat harga saham equilibrium dimana terdapat kesepakatan antara pembeli dan penjual pada pasar modal di Bursa Efek.

2.3.2. Klasifikasi Saham

Menurut Susilo et all (1999:200), secara sederhana saham dapat di definisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Ditinjau dari segi klaim dan cara peralihannya, saham dibedakan menjadi beberapa jenis (Darmadji dan Fakhrudin, 2006:7):

1. saham biasa (common stock), yaitu saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi,

2. saham Preferen (preferred stock), yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor,

3. saham atas unjuk (bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor yang lain,

4. saham atas nama (registered stock), merupakan saham dengan nama pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya.

2.3.3. Penilaian Harga Saham

Dalam penilaian harga saham, terdapat tiga pedoman yang dipergunakan, yaitu:

(5)

24 2. apabila harga saham sama dengan nilai intrinsiknya maka harga saham tersebut dinilai wajar. Pada kondisi ini, sebaiknya perilaku pasar tidak melakukan transaksi pembelian maupun penjualan saham yang bersangkutan,

apabila harga saham lebih kecil dari nilai intrinsiknya maka saham tersebut dikatakan undervalued (harganya terlalu rendah). Bagi para pelaku pasar, saham sebaiknya tetap dimiliki, karena kemungkinan besar dimasa yang akan datang akan terjadi lonjakan harga.

2.4. Laporan Keuangan

2.4.1. Definisi Laporan Keuangan

(6)

25 2.4.2. Komponen Laporan Keuangan

Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK), laporan keuangan yang lengkap terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

1. Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan (neraca) merupakan daftar asset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada waktu tertentu, biasanya pada tanggal terakhir dari bulan atau tahun tertentu.

2. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi merupakan ringkasan dari pendapatan dan beban untuk suatu periode waktu tertentu seperti satu bulan atau satu tahun. Laporan tersebut memberikan informasi mengenai kinerja entitas untuk periode yang bersangkutan. Kinerja didefinisikan sebagai hubungan pendapatan yang diperoleh dan beban yang terjadi selama satu periode waktu, biasanya satu tahun.

3. Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas merupakan ringkasan perubahan dalam ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu seperti satu bulan atau satu tahun.

4. Laporan arus kas

(7)

26 setara kas untuk suatu periode pelaporan dengan memperlihatkan perubahan tersendiri dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pembiayaan.

5. Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan bertujuan menyediakan informasi, deskripsi naratif atau disaggregasi pos-pos yang disajikan di dalam laporan keuangan utama dan informasi mengenai transaksi atau peristiwa yang tidak diakui.

2.5. Laporan Audit

2.5.1. Definisi Laporan Audit

(8)

27 2.5.2. Tipe Opini Audit

Beberapa tipe pokok opini audit yang diterbitkan oleh auditor adalah : 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

Istilah unqualified bukan berarti tidak memenuhi syarat. Unqualified berarti tanpa kualifikasi (qualification) atau tanpa keberatan. Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi berterima umum dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan prinsip akuntansi berterima umum tersebut, serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan.

2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan (Unqualified Opinion Report with Explanatory Language)

Laporan keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien namun ditambah dengan hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan. Keadaan itu antara lain:

a. pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain,

(9)

28 c. diantara periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam

penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya, d. keadaan tertentu yang berhubungan dengan laporan auditor atas

laporan keuangan komparatif,

e. data keuangan kuartalan tertentu yang diharuskan oleh Bapepam namun tidak disajikan atau tidak di review,

f. informasi tambahan yang diharuskan oleh IAI telah dihilangkan, yang penyajiannya menyimpang jauh dari panduan yang dikeluarkan dewan tersebut, dan auditor tidak dapat melengkapi prosedut audit yang berkaitan dengan informasi tersebut, atau auditor tidak dapat menghilangkan keragu-raguan yang besar apakah informasi tambahan tersebut sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh dewan tersebut, g. informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan

auditan secara material tidak konsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)

Pendapat ini hanya diberikan jika secara keseluruhan laporan keuangan yang disajikan oleh klien adalah wajar, tetapi ada beberapa unsur yang dikecualikan, yang pengecualiannya tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Jika auditor menjumpai salah satu kondisi-kondisi berikut ini, maka ia memberikan pendapat wajar dengan pengecualian dalam laporan audit. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

(10)

29 b. auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada di luar kekuasaan klien maupun auditor,

c. laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum,

d. prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten.

4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)

Pendapat tidak wajar diberikan jika laporan keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum sehingga tidak menyajikan secar wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan saldo laba dan arus kas perusahaan klien. Pendapat tidak wajar merupakan kebalikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika ia tidak dibatasi lingkup auditnya, sehingga ia dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh auditor, maka informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)

(11)

30 a. pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit,

b. auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya.

Perbedaan antara pernyataan tidak memberikan pendapat dengan pendapat tidak wajar (adverse opinion) adalah pendapat tidak wajar ini diberikan dalam keadaan auditor mengetahui adanya ketidakwajaran laporan keuangan klien, sedangkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat karena ia tidak cukup memperoleh bukti mengenai kewajaran laporan keuangan auditan atau karena ia tidak independen dalam hubungannya dengan klien.

2.6. Audit Report Lag

2.6.1. Definisi Audit Report Lag

Menurut Wiguna (2012) definisi audit report lag adalah periode waktu antara tanggal akhir tahun fiskal perusahaan dengan tanggal yang tercantum dalam laporan keuangan. Audit report lag juga dapat diartikan lamanya jangka waktu penyelesaian audit hingga laporan keuangan siap untuk dipublikasikan. Jangka waktu penyelesaian audit akan mempengaruhi respon pasar saham serta ketepatan penyampaian publikasi laporan keuangan.

2.6.2. Pembagian Lag

Menurut Dyer dan McHugh (1975) menyatakan bahwa keterlambatan (lag) dibagi menjadi tiga bagian yaitu preliminary lag, auditor’s signature lag, dan total lag.

(12)

31 2. Auditor’s signature lag, merupakan interval waktu antara tanggal berakhirnya tahun buku sampai dengan tanggal yang tertera dalam laporan auditor independen.

3. Total lag merupakan, interval waktu antara tanggal berakhirnya tahun buku sampai dengan tanggal diterimanya laporan keuangan publikasi auditan oleh pasar modal.

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal, No.Kep 36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan laporan auditor independen harus disampaikan kepada Bapepam selambat lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan. Peraturan ini menyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan.

(13)

32 2.7. Kualitas Audit

2.7.1. Definisi Kualitas Audit

Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu. Selanjutnya De Angelo (1981) mendefinisikan audit quality sebagai probabilitas (kemungkinan) dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Deis dan Giroux (1992) menjelaskan adapun kemampuan untuk menemukan salah saji yang material dalam laporan keuangan perusahaan tergantung dari kompetensi auditor sedangkan kemauan untuk melaporkan temuan salah saji tersebut tergantung pada independensinya.

2.7.2. Ukuran KAP Sebagai Proksi Kualitas Audit

Kualitas audit merupakan sesuatu yang abstrak sehingga sulit diukur, sehingga sampai saat ini tidak ada definisi yang seragam mengenai kualitas audit. Banyak penelitian empiris yang menggunakan beberapa dimensi atau proksi sebagai wakil dari kualitas audit karena kesulitan mengukur kualitas audit. Menurut Davidson, et. al. (1993) beberapa proksi yang lazim digunakan dalam penelitian mengenai kualitas audit adalah ukuran KAP (brand name reputation), fee audit yang diterima dan spesialisasi dalam suatu industri.

(14)

33 berdasarkan jumlah klien yang dilayani oleh suatu KAP, jumlah rekan/anggota yang bergabung, serta total pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode. 2.8. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam dari peneliti sebelumnya. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Firth

(1978)

Variabel Independen : Laporan Audit Wajar pengecualian secara parsial berpengaruh terhadap harga saham dan keputusan investasi

2 Gullamon (2003)

Variabel Independen : Opini Audit

Variable Dependen : Keputusan Investasi dan Keputusan Pembiayaan

Opini audit secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan investasi dan pembiayaan

3 Martinez

et al

(2004)

Variabel Independen : Pendapat Auditor Wajar dengan Pengecualian

Variabel Dependen : Harga Saham

Pendapat auditor wajar dengan pengecualian tidak berpengaruh terhadap harga saham

4 Habib dan Bhuiyan (2010)

Variabel Independen : Spesialis Auditor Industri Variabel Dependen : Audit Report Lag

Spesialisasi auditor industri secara signifikan berpengaruh terhadap audit report lag

5 Onofe dan Ediae (2013)

Variabel Independen : Audit Delay

Variabel Dependen : Kualitas Audit

Audit delay secara signifikan berpengaruh terhadap kualitas audit

6 Arinda (2013)

(15)

34 Firth (1978) Meneliti pengaruh pengumuman laporan audit wajar dengan pengecualian terhadap harga saham pada tanggal pengumuman laporan dan pengaruhnya terhadap keputusan investasi. Sampel yang digunakan adalah 247 perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa harga saham bereaksi terhadap beberapa jenis pengecualian. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa investor bereaksi secara berbeda untuk berbagai jenis pengecualian.

Gullamon (2003) Menggunakan metodologi eksperimental untuk meneliti manfaat opini laporan audit di perusahaan brokerage dan institusi kredit dalam hal pengambilan keputusan. Peneliti menggunakan kuisoner untuk mengambil data dan informasi sebagai salah satu sumber informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini menemukan bahwa opini audit merupakan salah satu sumber informasi yang bermanfaat dalam melakukan pengambilan keputusan investasi dan pendanaan.

Martinez et al (2004) Meneliti reaksi pasar modal spanyol terhadap laporan audit wajar dengan pengecualian. Penelitian menggunakan even study untuk menyelidiki hubungan antara pengumuman laporan audit wajar dengan pengecualian dan harga saham. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara harga saham dan pendapat audit wajar dengan pengecualian.

(16)

35 spesialis industri dengan audit report lag (ARL) rata – rata adalah 61 hari. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa auditor spesialis mampu menghasilkan audit report lag yang lebih pendek daripada auditor non-spesialias.

Onofe dan Ediae (2012) meneliti mengenai pengaruh audit delay terhadap kualitas audit menggunakan proksi reputasi KAP. Penelitian ini menggunakan 50 sampel perusahaaan yang terdaftar pada Nigeria Stock Exchange tahun 2011. Pemilihan sample penelitian ini menggunakan tehnik random sederhana. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa audit delay berpengaruh signifikan secara positif terhadap audit report lag (ARL).

Arinda (2013) Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris apakah ada perbedaan harga saham sebelum dan sesudah pengumuman laporan audit wajar tanpa pengecualian dan untuk membuktikan secara empiris apakah kualitas audit memoderasi pengaruh pengumuman laporan audit wajar tanpa pengecualian terhadap harga saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan untuk harga saham sebelum dan sesudah pengumuman laporan audit wajar tanpa pengecualian. Kesimpulan selanjutnya adalah kualitas audit tidak memoderasi secara signifikan pengaruh laporan audit wajar tanpa pengecualian terhadap harga saham.

2.9. Kerangka Konseptual

(17)

36 formal untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkaitan tentang apa yang telah dilakukan auditor dan kesimpulan yang dicapainya atas audit laporan keuangan. Laporan auditor memiliki kandungan informasi yang dapat dimengerti, objektif dan relevan. Pasar modal akan bereaksi terhadap seluruh informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan. Kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Pengumuman Laporan Audit Wajar tanpa Pengecualian dan Audit Report Lag terhadap Harga Saham dengan

Kualitas Audit sebagai Variabel Moderator

Gullamon (2003) menyatakan dalam penelitiannya bahwa opini audit merupakan sumber informasi yang bermanfaat dan dapat digunakan ketika melakukan pengambilan keputusan untuk investasi dan pembiayaan. Berdasarkan gambar 2.1, maka dapat dijelaskan bahwa pengumuman laporan audit wajar tanpa pengecualian dan audit report lag merupakan informasi yang

Pengumuman Laporan Audit

Wajar Tanpa Pengecualian (X1)

Audit Report lag (X2)

Harga Saham (Y) Kualitas Audit (X3)

(18)

37 dapat mempengaruhi reaksi harga saham baik secara simultan maupun secara parsial. Laporan audit wajar tanpa pengecualian merupakan informasi yang dapat mempengaruhi reaksi pada perubahan harga saham yang terjadi pada perusahaan yang memiliki laporan tersebut. Jangka waktu seorang auditor dalam mengaudit laporan keuangan juga dapat mempengaruhi harga saham serta kualitas laporan audit yang dibuat oleh auditor. Karena apabila terjadi keterlambatan publikasi laporan keuangan memberikan dampak terhadap harga saham yang tidak pasti dan investor menjadi lebih sulit dalam pengambilan keputusan. Kualitas audit sebagai variabel moderator dapat mempengaruhi hubungan antara pengumuman laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan harga saham. Kualitas audit sebagai variabel moderator juga dapat mempengaruhi hubungan audit report lag dengan harga saham.

2.10. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2007:51). Dari kerangka konseptual, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

1. pengumuman laporan audit wajar tanpa pengecualian dan audit report lag berpengaruh terhadap harga saham baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012 , 2. kualitas Audit memoderasi hubungan antara pengumuman laporan audit

(19)

38 3. kualitas Audit memoderasi hubungan antara audit report lag dengan harga

Gambar

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Pengumuman Laporan Audit Wajar

Referensi

Dokumen terkait

Perjanjian Kontrak Kerja adalah perjanjian antara pegawai baru dengan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya yang memuat hak dan kewajiban di kedua belah

(4) Permohonan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) serta pengurangan

Perbedaan Perilaku Seksual Remaja yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) pada Remaja SMU di Kabupaten Jember; Muhammad

Hal ini berarti lansia laki- laki mempunyai tingkat keseimbangan lebih baik dengan kriteria risiko jatuh rendah, sedangkan lansia perempuan mempunyai tingkat

Data curah hujan kota Bandar Lampung (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Lampung, 2013).. Data curah hujan kota Bandar Lampung (Badan Meteorologi Klimatologi

Gambaran jumlah pasien yang dilakukan penandaan lokasi operasi sesuai dengan jenis operasi di Instalasi Bedah Sentral IBS RSUP Dr Sardjito periode 24 November-24

Tingkat tegangan yang lebih tinggi, selain untuk memperbesar daya hantar dari saluran transmisi yang berbanding lurus dengan kuadrat tegangan, juga untuk memperkecil rugi-rugi

Hence, the writer‟s assumption is that by using SQ3R technique in teaching reading, especially reading recount text, can help students to comprehend the text efficiently