ANALISIS DAMPAK RELOKASI PASAR TRADISIONAL
PADA PEDAGANG
(STUDI KASUS PASAR KARANGAMPEL INDRAMAYU TAHUN 2015)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) pada Jurusan Mu’amalah Hukum Ekonomi Syari’ah
Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam
ITA NOVITA NIM : 14122210991
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
i ABSTRAK
ITA NOVITA: “ANALISIS DAMPAK RELOKASI PASAR TRADISIONAL PADA PEDAGANG (STUDI KASUS PASAR KARANGAMPEL INDRAMAYU TAHUN 2015)”
Pasar tradisional merupakan pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah daerah. Relokasi suatu pemindahan aktivitas sarana dan prasaran penunjang dari aktifitas satu tempat ke tempat lain guna mempertinggi faktor keamanan, kenyamanan dan legalitas. Pasar tradisional Karangampel salah satu pasar yang terletak di desa Karangampel yang tambah tahunnya mengalami peningkatan jumlah pedagang. Dengan itu pemerintah Kabuaten Indramayu memutuskan untuk merelokasi pasar, salah satunya pasar tradisional Karangampel Indramayu, tujuan pemerintah merelokasi pasar tradisional Karangampel untuk merapihkan pasar dulu yang tidak tertata rapih, dengan adanya relokasi menimbulkan dampak atau pro dan kontra bagi pedagang dan masyarakat sekitar. Permasalahn dalam penelitian ini adalah alasan relokasi pasar tradisional Karangampel, pandangan msyarakat terhadap kebijakan pemerintah dengan adanya relokasi dan dampak relokasi pada pedagang. Tujuan penelitian untuk mengetahui dampak relokasi pasar tradisional Karangampel Indramayu baik pedagang maupun pembeli dan kepuasan dengan adanya relokasi pasar Karangampel Indramayu ke tempat yang lebih nyaman, anam dan ideal untuk pasar tradisional.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.Kemudian tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis isi yang dimulai sejak peneliti mengumpulkan data di lapangan, sedang berada di lapangan dan selesai mengumpulkan data di lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan pasar tradisional karangampel indramayu direlokasi dengan melihat bangunan yang sudah tidak layak pakai, habisnya masa kontrak bangunan dengan asset desa karangampel dan akan bertambahnya pedagang setiap tahunnya. Konsumen pasar karangampel merasakan dampak dari relokasi pasar yang menjadi lebih luas, aman dan nyaman walau lebih jauh dari pasar yang dulu. Dampak yang paling mempengaruhi pasar karangampel direlokasi ini yang dirasakan oleh pedagang yang sangat tidak setuju dengan adanya relokasi yang dilakukan oleh pemerintah, dan yang paling mempengaruhi pendapatan pedagang yang turun sejak pasar tradisional karangampel direlokasi.
ii
ABSTRACT
ITA NOVITA: "RELOCATION IMPACT ANALYSIS ON TRADITIONAL
MARKET TRADERS (CASE STUDY MARKET KARANGAMPEL
INDRAMAYU 2015)"
The traditional market is a market that is built and maintained by local governments. Relocation of a transfer of facilities and infrastructure supporting the activities of the activities one place to another in order to enhance the safety, comfort and legality. Traditional markets Karangampel one market located in the village were added Karangampel year has increased the number of merchants. With that Indramayu Kabuaten government decided to relocate the market, one of the traditional markets Karangampel Indramayu, the government's aim to relocate the traditional market Karangampel merapihkan first market that do not neatly arranged, with the relocation of an impact or the pros and cons for both merchants and the surrounding community. Permasalahn in this research is the reason for the relocation of traditional markets Karangampel, msyarakat view of government policies with their relocation and the impact of relocation on traders. The aim of research to determine the impact of the relocation of traditional markets Karangampel Indramayu both traders and buyers and their satisfaction with the Indramayu Karangampel market relocation to a more comfortable, anam and ideal for the traditional market.
This study used a qualitative approach to data collection through interviews, observation and dokumentasi.Kemudian techniques of data analysis used in this study using content analysis researchers began collecting data in the field, was in the field and finished collecting data in the field.
The results showed that the traditional market reasons Karangampel indramayu relocated to see buildings that have been unsuitable, expiration of the contract with the asset building Karangampel villages and merchants will increase annually. Consumers Karangampel market felt the impact of the relocation of the market which is becoming more widespread, secure and comfortable, though far away from the market first. The largest impact affecting the market relocated Karangampel is perceived by traders who strongly disagree with their relocation by the government, and most affect the income of traders who descend from the traditional markets Karangampel relocated.
xix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...
ABSTRAKSI ... i
ABSTRACT. ... ii
صخلملا ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
LEMBAR PERSETUJUAN ... v
NOTA DINAS ... vi
PERNYATAAN OTENTITAS SKRIPSI ... vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... viii
KATA PENGANTAR ... x
PEDOMANTRANSLITERASI ARAB-INDONESIA ... xii
DAFTAR ISI ... xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Penelitian Terdahulu ... 7
F. Kerangka Berfikir... 9
G. Metodologi Penelitian ... 12
H. Sistematika Penulisan... 15
BAB II Relokasi Pasar Tradisional Pada Pedagang A. Pasar ... 17
B. Relokasi Pasar Tradisional ... 30
C. Strategi Pasar Tradisional ... 31
D. Lokasi Ideal Pasar Tradisional ... 36
E. Kebijakan Pemerintah ... 39
xx
BAB III Kondisi Obejktif Pasar Tradisional Karangampel
A. Sejarah Pasar Karangampel... 56
B. Lokasi Pasar Karangampel ... 59
C. Visi dan Misi Pasar Karangampel. ... 61
D. Pedagang Pasar Karangampel. ... 61
E. Struktur Organisasi... 65
BAB IV Dampak Relokasi Pasar Tradisional Pada Pedagang A. Alasan Relokasi Pasar Tradisional karangampel Indramayu ... 69
B. Pandangan Masyarakat Terhadap Kebijakan Relokasi Pasar Tradisional Karangampel Indramayu ... 72
C. Dampak Relokasi Pasar Tradisional Karangampel Indramayu pada Pedagang ... 75
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 81
B. Saran ... 82
Daftar Pustaka ... 83
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahBelakangan ini perekonomian di Indonesia sedang mengalami
penurunan akibat dari naiknya Dollar, hal ini perekoniman di Indonesia sangat
penting bagi warga Indonesia karena itu warga Indonesia tidak mau jatuh
dalam perekonomian dan tidak terulang kembali untuk dijajah oleh negara
lain. Warga Indonesia sekarang berlomba-lomba untuk membuka usaha
individu atau komunitas usaha, dalam membuat suatu usaha pasti ada
persaingan usaha yang dimana mulai dan kian memperoleh perhatian dari
berbagai kalangan baik di kalangan komunitas pelaku usaha maupun para
akademisi di bidang ekonomi.1
Dengan ini pemerintah mempunyai rencana dan harapan untuk warga
Indonesia agar tidak jatuh dalam perekonomian, dengan ini pemerintah ingin
mengentas kemiskinan dan mengurangi pengangguran dengan cara membuka
lapangan pekerjaan. Akan tetapi, lapangan pekerjaan lambat tahun susah
dicari dan pada akhirnya masyarakat mengharpkan pemerintah membuka
lapangan pekerjaan dengan membuka usaha dalam bentuk pasar.
Pemerintah membuka lapangan pekerjaan dalam bentuk pasar, di
dalam pasar ini pasti ada pedagang dan pembeli yang akan bertransaksi antara
penjual dan pembeli. Dalam transaksi, orang tersebut membutuhkan barang
yang ia inginkan dengan menggunakan alat tukar. Di mana ada pasar pasti ada
pedagang dan pembeli, pedagang di pasar, pemerintah mengatur kegiatan
perdagangan melalui kebijakan dan pengendalian di mana dimaksudkan
pemerintah mengarahkan pada peningkatan efisiensi, efektivitas,
pengintegrasian perluasan pasar dan meningkatkan akses pasar. Dengan
adanya pasar pemerintah harus memfasilitasi pengembangan sarana
1
2
perdagangan.2 Fasilitas yang diharapkan oleh para pedagang ini pastinya ingin
lebih aman dan nyaman untuk bertransaksi jual beli. Salah satu bidang
pekerjaan yang boleh dipilih ialah berdagang sepanjang tuntunan syariat Allah
swt dan Rasul-Nya, pada prinsipnya hukum jual beli atau dagang dalam Islam
adalah halal. Prinsip hukum ini ditegaskan dalam Al-Qur’an dan sunnah diterangkan dalam QS. Al-Baqarah : 275 yang berbunyi:3
“….padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”
Penjelasan ayat di atas barang siapa yang sampai kepadanya ayat-ayat
hukum yang melarang dan mengharamkan memungut riba atau memakannya,
lalu ia hentikan dengan segera tanpa mengulanginya kembali karena
mematuhi larangan Allah. Maka ia tidak dibebani untuk mengembalikannya
kepada orang dari siapa ia pernah memungut riba, yang telah terlanjur
dipungut pada masa jahiliyah itu tidak dipersoalkan lahi terserah kepada
Allah.4
Pasar (market) adalah tempat pembeli dan penjual bertemu untuk
membeli atau menjual sumberdaya, barang dan jasa. Pada waktu silam pasar
diartikan sebagai lokasi geografis, di mana banyak orang berkumpul untuk
transaksi jual dan beli, tetapi sekarang ini pasar tidak mempunyai batasan
geografis, karena komunikasi modern memungkinkan pembeli dan penjual
untuk bertemu tanpa melihat wajah.5
Pasar mempunyai beberapa fungsi utama. Fungsi pasar yang pertama
adalah menetepkan nilai, dalam ekonomi pasar harga mmerupakan alat
pengukur nilai. Fungsi yang kedua adalah mengorganisasi pasar, di mana
pasar adanya organisasi untuk mengatur memaksimumkan output produk
2
Undang-undang Republik Indinesia nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan, 13 3
Sohari Sahrani, Fikih Muamalah, (Bogor : Ghalia Indonesia,2011), 88
4
Bachtiar Surin, Az-Zikra Terjemah dan Tafsir Al-Qur’an, (Bandung : Angkasa 2004), 189
5
3
dengan input sumber daya untuk menghasilkan barang. Fungsi ketiga adalah
pasar mendistribusikan produk, di mana mereka yang menghasilkan barang
paling banyak maka mereka akan menerima pembayaran paling banyak.
fungsi keempat pasar menyelenggarakan penjatahan, maksud dari penjatahan
ini ketersediaan harga sebab penjatahan membatasi konsumsi dari produksi
yang tersedia. Fungsi yang kelima pasar menyediakan barang dan jasa untuk
keperluan di masa yang akan datang, tabungan dan investasi semuanya terjadi
di pasar dan keduanya merupakan usaha mempertahankan dan mencapai
kemajuan perekonomian di Indonesia.6
Dengan ini kebijakan pemerintah daerah untuk mengentas kemiskinan
dan pengangguran di daerahnya pemerintah membangun pasar, yang lebih
dikenal dengan pasar tradisional dan dikelola oleh pemerintah daerah. Di
mana pasar itu tempat jual beli atau tempat bertemunya penjual dan pembeli
dengan jumlah penjual lebih dari satu, dalam membuat pasar ini banyak
peraturan-peraturan yang harus terpenuhi oleh pemerintah. Peraturan ini
pemerintah harus melindungi pemberdayaan pasar tradisional berdasarkan
asas kemanusiaan, keadilan, kesamaan kedudukan, kemitraan, ketertiban dan
kelestarian hukum, kejujuran usaha dan persaingan sehat.
Pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab secara langsung
atas pengelolaan pasar tradisional perlu mengupayakan langkah-langkah
penanganan terhadap masalah-masalah pasar tradisional tersebut untuk
memperbaiki citra pasar tradisional dimata masyarakat. Agar masyarakat lebih
nyaman dan aman dalam berbelanja di pasar tradisional tersebut.
Salah satu permasalah dalam pasar tradisonal Karangampel Indramayu
adalah maslah kesemerawutan penataan ruang di lingkungan pasar tradisional,
lapak-lapak pedagang yang tidak tertata menimbulkan kesan yang kurang
rapih di dalam pasar. Selain itu, penempatan lapak-lapak untuk berjualan yang
berada di lingkungan luar pasar ataupun berhadapan langsung dengan jalan
sering kali memenuhi area parker maupun area jalan bagi pembeli atau
6
4
pengunjung. Perilaku pedagang yang berjualan seenaknya bahkan kadang
hingga menggunakan badan jalan akan berdampak kemacetan arus jalan lalu
lintas di area pasar tersebut.
Pasar Karangampel merupakan salah satu pasar tradisional yang
terdapat di wilayah kecamatan karangampel. Pasar ini terpusat di daerah
kecamatan dengan akses yang lebih mudah dan ditinjau dari segala hal ini
lebih mudah para penjual untuk menjual dagangannya di Pasar Karangampel,
Pasar Karangampel menghadapi permasalahan yang dihadapi Pasar
Karangampel tersebut.
Dengan adanya program Pemerintah Daerah Karangampel Indramayu
tentang relokasi pasar tradisional, relokasi dapat menjadi solusi pembenahan
pasar tradisional. Program relokasi dapat dijadikan sebagai salah satu
alternatif pencitraan ulang pasar tradisional menjadi tempat transakasi antara
penjual dan pembeli yang lebih rapih dan nyaman. Dan juga mampu
memberikan kontribusi daya tarik masyarakat sebagai pembeli untuk kembali
melirik pasar tradisional sebagai tempat salah satu jual beli.
Berdasarkan pengamatan terhadap Pasar Karangampel, jarak
lapak-lapak penjual area luar terlalu dekat dan tidak sesuai dengan penataannya dan
terlalu dekat dengan area parkir, jalan masuk pembeli atau pengunjung.
Kepadatan pedagang baru sangat tinggi dan kemunculan pedagang kaki lima
di sekitar pasar, hal ini menyebabkan masalah pasar bertambah kumuh, arus
lalu lintas yang terganggu serta keberadaan pedagang dipinggiran luar pasar
yang dianggap merugikan para pedagang yang ada didalam pasar. Pedagang
yang ada di luar pasar (pedagang kaki lima) akan mendapat keuntungan yang
lebih karena pembeli akan membeli dipasar yang aksesnya lebih mudah.
Dengan ini para pedagang di dalam pasar (yang punya kios) keuntungan tidak
5
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut dengan melakukan penelitan yang berjudul “ANALISIS DAMPAK RELOKASI PASAR TRADISIONAL PADA PEDAGANG (Studi Kasus Pasar Karangampel Indramayu Tahun 2015)”.
B. Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
a. Wilayah penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam wilayah Pasar Ekonomi
khususnya pada relokasi pasar tradisional Karangampel Indramayu
yang berpengaruh pada pedagang pasar.
b. Pendekatan penelitian
Pendeketan penelitian menggunakan metode penelitian
kualitatif. Diperoleh dari berbagai informasi-informasi yang ada di
lokasi penelitian yakni para pedagang di pasar tradisional karangampel
Indramayu.
2. Jenis masalah
Jenis masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah dampak
relokasi pasar tradisional pada pedagang pasar tradisional karangampel
Indramayu
3. Pembatasan penelitian
Peneliti memberikan batasan pada masalah yang akan diteliti. Hal ini
supaya peneliti tidak melebar pada permasalahan lainnya dan diharapkan
fokus dalam menganalisis masalah yang peneliti angkat. Penelitian ini
akan difokuskan pada dampak relokasi pasar karangampel Indramayu
pada pedagang dengan.
4. Pertanyaan penelitian
a. Apa alasan relokasi pasar tradisional Karangampel Indramayu?
b. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap kebijakan relokasi pasar
6
c. Bagaimana dampak relokasi pasar tradisional Karangampel Indramayu
pada pedagang?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mendeskripsikan alasan relokasi pasar tradisional Karangampel
Indramayu.
b. Untuk menganalisis pandangan masyarakat terhadap relokasi pasar
tradisional Karangampel Indramayu.
c. Untuk mengetahui dampak relokasi pasar pada pedagang di pasar
Karangampel Indramayu
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam
mengembangkan kajian-kajian mengenai ekonomi pasar tradisional,
khususnya mengenai pasar lokal yang sangat penting bagi masyarakat
untuk mengembangkan usaha atau bisnis bagi masyarakat setempat.
b. Kegunaan Praktis
Penelitian ini juga diharapkan berguna bagi yang melakukan
usaha atau bisnis yang melakukan prektek bisnis di dalam pasar lokal
dengan konsep yang sesuai dengan ajaran agama islam. Supaya
masyarakat lebih mengerti bagaimana pasar lokal yang menggunakan
konsep syariah.
c. Kegunaan Akademik
Penelitian ini merupakan perwujudan Tri Dharma Perguruan
Tinggi di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Khususnya jurusan MEPI
(Muamalah) Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam sebagai sumbangan
pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai referensi
7
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan
perbandingan dan acuan, selain itu untuk menghindari anggapan kesamaan
dengan penelitian ini. Maka peneliti mencantumkan penelitian terdahulu
sebagai berikut:
Penelitian dari Erditya Rahmadi tentang “Implikasi kebijakan relokasi pasar terhadap usaha pedagang kaki lima (studi kasus di pasar wisata belanja kota Malang)” Universitas Brawijaya Malang hasil penelitiannya adalah keberadaan para pedagang kaki lima sering menjadi persoalan diberbagai
kota, persoalan yang sering terjadi adalah keberadaan mereka yang tidak pada
tempatnya untuk berusaha, pemerintah kota malang menerbitkan surat
keputusan Wali Kota Malang no.193 tahun 2003 tentang penataan dan
pengelolaaan wisata belanja yang pada saat itu dinas pariwisata, informasi dan
komunikasi ditunjuk sebagai dinas yang membawahi wisata belanja
dikarenkan UPTD Gor pada saat itu juga bagian dari disparikom. Keputusan
pemerintah kota Malang, merelokasi pasar tersebut kehalaman luar stadion
barsayana disambut positif oleh masyarakat dan para pedagang. Pada akhirnya
para pengunjung lebih puas untuk berbelanja sebab penataan pasar cukup
bagus. Relokasi pasar dilakukan pemerintah kota Malang setelah
mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat atas aktivitas berjualan yang
mengganggu dijalanan.
Penelitian selanjutnya tentang “presepsi masyarakat terhadap relokasi pasar tradisional dikelurahan benggulang kecamatan kotmobagu utara” Syobrian R Mokoginta, Universitas Sam Ratulangi Manad hasil penelitiannya
adalah Indonesia sedang banyak pembangunan-pembangunan disegala bidang,
akan tetapi keberadaan pasar tradisional yang sangat mendesak dengan adanya
pasar modern dan mall, sedangkan pasar tradisional semestinya bisa menjadi
pilar tawar menawar dan membangun ekonomi masyarakat yang terabaikan.
Banyak pasar tradisional yang setelah renovasi justru menjadi sepi dan
8
pasar ini sangat cocok dan pas, maka pemerintah merelokasi pasar tradisional
dan modern dikarenakan pasar ini diperuntukkan langsung oleh pemerintah
dengan alasan tidak terlalu jauh dari pusat kota.
Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Septian Pratama tentang “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapat pedagang pasar setelah direlokasi di pasar Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan Semarang” Universitas Negeri Semarang yang hasil penelitiannya adalah dikategorikan kedalam
pasar trsdiional dan pasar modern, hal yang membedakan dari keduanya itu
proses interaksi dan pola pengelolaan atau manajemen antar keduanya. Pada
pasr tradisional umumnya dimiliki oleh pemerintah, di pasar tradisional terjadi
adanya interkasi anatara penjual dan pembeli dengan proses tawar menawar
sedangkan pasar modrn pembelian melakukan kegiatan secara swalayan
pembelian dilakukan dengan harga yang sudah ditetapkan. Keberadaan pasar,
khususnya pasar tradisional merupakan salah satu indicator paling nyata
kegiatan ekonomi masyarakat disuatu wilayah. Pasar tradisional memiliki
keunggulan bersaing alamiah yang tidak dimiliki oleh pasar modern, dengan
lokasi yang strategis, area penjualan yang luas, keragaman barang yang
lengkap, harga rendah dengan sistem tawar menawar mengakrabkan antara
penjual dan pembeli. Akan tetpi, pasar tradisional memiliki berbagi
kelemahan yang menjadikan karakter dasar yang sangat sulit untuk diubah,
mulai dari factor desain, tata ruang, tata letak, dan tampilan yang tidak sebaik
pusat perbekanjaan modern, sehingga berbagi isu yang merusak citra pasar
tradisional .
Dengan ini pemerintah merelokasikan pasar tradisional, akan tetapi
setelah direlokasi pasar tersebut oleh pemerintah yang menyediakan kios,
MCK, musholah, parkir dan lainnya. Tapi, para pedagang memilih tidak
berjualan dikarenkaan tidak memiliki biaya untuk menyewa kios tersebut.
Pada kenyataannya para pedagang membeli kios tapi tidak berjualan
dikarenakan modal yang tidak cukup. Dengan itu para pedagang mengalami
9
berjualan , hasil ini didapatkan retribusi dari pedagang pasar, dapat diketahui
bahwa peran pemerintahan suatu retribusi pasar adanya dengan pajak kios,
pajak fasilitas kios, serta pajak ijin mendirikan dagangan.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan yang sekarang adalah objek
penelitian terdahulu di Daerah Malang dan Semarang. Sedangkan penelitian
sekarang dilakukan di pasar tradisional Karangampel Indramayu, selain itu
penelitian sekarang lebih fokus pada relokasi pasar tradisional pada pedagang.
E. Kerangka Pemikiran
Tujuan pemerintah dengan adanya relokasi pasar tradisional adalah
untuk merapihkan pasar yang dulu tidak teratur tata letak pasar, para
pedagang yang tidak sesuai jajarannya menjadi sejajar dengan apa yang
mereka jual. Dengan itu pemerintah merelokasi pasar tradisional supaya lebih
baik dari sebelumnya.
Pasar merupakan sebuah mekanisme pertukaran produk baik berupa
barang maupun jasa yang alamiah.7 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
disebutkan bahwa pasar adalah tempat orang berjual beli.8 Sedangkan
menurut istilah, Pasar sebuah mekanisme pertukaran barang dan jasa yang
alamiah dan telah berlangsung sejak peradaban awal manusia.9
Sedangkan dalam kajian ekonomi, pasar adalah suatu tempat atau
proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari
suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga
keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap
proses yang mempertemukan antara penjual dan pembeli, maka akan
membentuk harga yang akan disepakati oleh keduanya.10
7
M. Nur Rianto Al Arif Dan Euis Amalia, Teori Mikro ekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi
Islam Dan Ekonomi Konvensional, (Jakarta: Kencana, 2010), 263 8
Muda Ahmad A. K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Reality Publisher, 2006),
224 9
. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) UII Yogyakarta, Ekonomi Islam,
( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), 301 10
10
Relokasi pasar merupakan tindakan pemerintah yang ingin
perekonomian daerahnya lebih baik dan pasar tradisional tidak diremehkan
dengan kondisi yang selalu kotor. Berbeda dengan kondisi pasar modern yang
selalu rapih, bersih dan nyaman. Hal ini pemerintah merelokasi pasar
tradisional untuk lebih baik dan dapat bersaing dengan adanya pasar modern.
Dengan adanya relokasi pasar tradisional menjadikan peluang bisnis
baru bagi masyarakat yang ingin terjun dalam dunia bisnis, sehingga hal ini
akan dimanfaatkan masyarkat untuk membuka usaha baru dan mengurangi
pengangguran, dengan adanya relokasi pasar para pedagang akan menawarkan
harga yang lebih menarik kepada para konsumen, oleh karenanya persaingan
antar penjual selalu terjadi baik pedagang yang lama dengan pedagang baru.
Lokasi pendirian Pasar Tradisional wajib mengacu pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang
Kabupaten/Kota, termasuk Peraturan Zonasinya.
Pada dasarnya PERDA No 7 tahun 2011 Kabupaten Indramayu dan
ungkapan kepala pasar itu tidak sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya,
melainkan para pedagang kian merosot dalam hal pendapatan maupun barang
yang keluar yang sedikit yang tidak biasanya seperti yang dulu. Dan banyak
alasan pemerintah untuk merelokasi pasar tradisional tersebut dengan alasan
untuk membangun sarana pendidikan, pada faktanya semua itu hanyalah
bisnis belaka.
Dengan ini upaya pemerintah untuk meyakinkan para pedagang untuk
dapat direlokasikan ke tempat yang lebih layak lagi dan lebih nyaman dalam
transaksi jual beli, relokasi ini dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat
yang ingin mengembangkan usahanya.
Selain jumlah pedagang yang lama banyak, tapi banyak pula pedagang
yang baru untuk berjualan di pasar tersebut, dengan ini terjadi persaingan
antara pedagang lama dan pedagang baru, dengan ini pihak pengelola pasar
11
Pasar tradisional itu tempat jual beli barang atau tempat bertemunya
penjual dan pembeli lebih dari satu, baik yang disebut pasar tardisional
maupun pusat perbelanjaan, perdagangan, pertokoan atau pun yang lainnya11.
Pasar tradisional ini di bangun oleh pemerintah daerah atau usaha milik
daerah, dengan ini pemerintah Karangampel Indramayu merelokasi pasar
tradisional Karangampel untuk mengembangkan pendapatan daerah yang
lebih baik lagi.
Pemerintah Daerah Indramayu mempunyai strategi untuk merelokasi
pasar tradisional yang lebih baik, PERDA Indramayu memperhitungkan sosial
ekonomi masyarakat, usaha mikro kecil, menengah dan toko modern.
Menyediakan fasilitas yang menjamin pasar tradisional yang lebih bersih,
sehat, higenis, aman, tertib dan ruang publik yang nyaman, menyediakan area
parkir kendaraan bermotor dan tidak bermotor yang memadai didalam area
bangunan dengan memperhitungkan area parkir satu buah kendaraan roda
empat dan tempat untuk bongkar muat barang yang memadai. Menyediakan
tempat pemberhentian kendaraan umum dan kejelasan pembagian blok tempat
usaha yang sesuai penggolongan jenis barang dagngan dengan kelengkapan
dan kecukupan sistem pelayanan, penerangan dan sirkulasi fasilitas umum
seperti musholah, toilet umum, pemadam kebakaran dan sarana persampahan
guna meningkatkan kualitas kebersihan dalam pasar tradisional.12
Pemerintah Daerah Indramayu merelokasi pasar tradisional
Karangampel Indramayu sesuai dengan PERDA Indramayu, masyarakat
pedagang dan konsumen akan merasa puas apa yang dilakukan oleh
Pemerintah terhadap relokasi pasar tradisional. Kepuasan masyarakat
pedagang dan konsumen diukur dengan seberapa besar harapan konsumen
pada fasilitas yang disediakan PERDA pada pasar tradisional, kepuasan
konsumen akan merasakan senang atau kecewa yang muncul setelah
11
PERDA Kabupaten Indramayu : 2011 12
12
membandingkan kinerja dan harapan, kepuasan konsumen juga didasarkan
pada pengalaman yang dulu.13
Dalam pandangan masyarakat pedagang dengan adanya relokasi pasar
ke tempat yang lebih baik lagi dari sebelumnya itu merupakan suatu alasan
supaya tempat untuk berdagang lebih layak, bersih, nyaman dan aman.
Pedagang berharap dengan adanya relokasi pasar, penjualan meningkat dari
sebelumnya. Terkadang pedagang merasa takut untuk direlokasi, yang
ditakutkan oleh pedagang ini adalah akan kehilangan pelanggan dan banyak
persaingan dalam berdagang.
Dampak dari relokasi ini sangat banyak, salah satunya kehilangan
pelanggan dan mendapatkan pelanggan baru. Dari segi lokasi menurut penjual
dan pembeli jarak yang ditempuh lebih jauh dari sebelumnya, akan tetapi
setelah direlokasi pasar tradisional karangampel ini lebih rapih dari
sebelumnya walaupun ada satu dua pedagang yang tidak mentaati peraturan.
Dengan kondisi jarak yang lebih jauh dari sebelumnya, banyak para
konsumen beralih pada pasar modern dan toko sembako yang lebih dekat
dengan rumah.
F. Metodologi Penelitian 1. Metode penelitian
Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif karena yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif lapangan, metode penelitian kualitatif adalah metode yang
umumnya mengambil sampel lebih kecil dan pengambilannya cenderung
memilih yang purposive dari pada acak. [enelitian kualitatif lebih
mengarah kepenelitian proses dari pada produk dan biasanya membatasi
pada satu kasus.14
13
Etta Mamang Sangadji, perilaku konsumen, (Yogyakarta : Andi, 2013), 180 14
Hoeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif Pendekatan Positivistik, Rasionalistik,
13
2. Sumber data
a. Sumber data primer, yaitu data yang diambil langsung dari lapangan.
Dalam hal ini data yang diambil dari pimpinan pasar, pedagang dan
konsumen pasar karangampel-Indramayu.
b. Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku,
jurnal, dokumentasi dan lain-lain yang terkait dengan masalah yang
akan disusun menjadi skripsi.
3. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
Observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu utamanya selain
pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Karena
itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan
pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu
dengan pancaindra lainnya. 15
b. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab bertatap muka antara
pewancara dengan informan atau orang yang diwancarai, dengan atau
menggunakan pedoman wawancara, di mana peancara dan informan
terlibat dalam kehidupan sosialyang relative lama. Dengan demikian
kekhasan wawancara dengan keterlibatannya dalam kehidupan
informan.16
Ada beberapa cara pembagian jenis wawancara yang
dikemukakan dalam kepustakaan yakni: (a)wawancara pembicaraan
informal, (b) pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara
15
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif , (Jakarta : Kencana, 2008).115
16
14
dan (c) wawancara baku terbuka, pembagian wawancara yang
dilakukan oleh Patton didasarkan atas perencanaan pertanyaan.17
c. Dokumentasi
Salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam
metodologi penelitian sosial. metode documenter ini untuk menelusuri
data historis, dengan demikian dokumentasi sebenarnya sejumlah
besar fakta dan data sosial tersim[an dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan cara
menganalisa atau memeriksa data, mengorganisasikan data, memilih dan
memilahnya menjadi suatu yang diolah, mencari dan menemukan pola.
Menemukan yang pening berdasarkan kebutuhan dalam penelitiandan
memutuskan apa yang dapat dipublikasikan, langkah analisis data akan
melalui beberapa tahap yaitu : pengumpulan data, pengelompokan data,
memilih dan memilah data, kemudian dianalisa.18 Analisa data ini berupa
narasi dari rangkaian hasil penelitian yang mulanya untuk menjawab
rumusan masalah dengan proses analisis data menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber yaitu dari hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi, kemudian melakukan reduksi data dengan membuat
abstraksi, kemudian tahap kedua melakukan penyajian data dan tahap
ketiga menyimpulkan dan memferifikasi data menjadi hasil sementara
yang subtansi dengan menggunakan metode tertentu.19
a. Reduksi Data
Reduksi data berarti merengkum, memilah hal yang pokok,
memfokuskan hal yang penting dicari tema dan pokonya. Dengan
17
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2013). 187
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2012), 243
19
15
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan. Dalam
hal ini peneliti akan mengumpulkan data yang berhubungan
dengan dampak relokasi pasar tradisional.
b. Penyajian Data
Data yang telah direduksi selanjutnya akan dilakukan
penyajian data berupa naratif teks. Penyajian data ini bertujuan
untuk mempermudah dalam memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut. Dari data yang diperoleh melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi di pasar tradisional Karangampel
Indramayu, selanjutnya akan disajikan pada laporan akhir
penelitian.
c. Kesimpulan dan Verifikasi Data
Dalam kesimpulan dan verifikasi data akan menjawab
kesimpulan awal sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan
pada tahap awal sudah mendapatkan bukti yang valid dan
konsisten pada saat pengumpulan data dilapangan yang akan
mendapatkan kesimpulan yang kredibel.
G. Sitematika Penulisan
Untuk memudahkan penyusunan penulisan dalam skripsi, peneliti
membuat sitematika penulisan dengan konsep sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pendahuluan akan membahas mengenai fenomena yang akan
dijelaskan dalam latar belakang masalah, selanjutnya rumusan masalah yang
16
penelitian, kemudian tujuan dan kegunaan penelitian, penelitian terdahulu,
kerangka pemikiran, metodologi penelitian dan sistematikan penulisan.
BAB II Landasan Teori
Dalam bab ini diuraikan mengenai Relokasi Pasar Tradisional, strategi
dan ideal pasar tradisional, kebijakan pemerintah dan pasar dalam islam
BAB III Kondisi Objektif Pasar Tradisional
Dalam bab ini dijelaskan mengenai sejarah berdirinya pasar
karangampel, lokasi pasar karangampel Indrmayu, pedagang ditempat yang
lama dan baru, dan struktur organisasi pedagang pasar Karangampel
Indramayu.
BAB IV Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini diuraikan mengenai alasan-alasan relokasi pasar
tradisional Karangampel Indramayu dan dampak relokasi pasar tradisioanal
Karangampel Indramayu pada pedagang.
BAB V Penutup
Dalam bab ini yang terdiri dari kesimpulan dan saran, uraian dan
jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Setelah
melalui analisis pada bab sebelumnya, saran berisi rekomendasi peneliti
mengenai permasalahan yang diteliti sesuai dengan hasil kesimpulan yang
83
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. Muda A K., 2006. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Reality
Publisher
Al Arif. M. Nur Rianto., 2010. Teori Mikro Ekonomi : Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Jakarta : Kencana
Alam. Andi Syamsu. Faried Ali., 2012. Studi Kebijakan Pemerintah. Bandung : Refika Aditama
Alma. Buchari., 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta
Amalia. Euis. M. Nur Rianto Al Arif., 2010. Teori Mikro ekonomi: Suatu
Perbandingan Ekonomi Islam Dan Ekonomi Konvensional. Jakarta : Kencana
Aprilliyani. Renny. Rubyah Hutomo ., 2012. Analisis Faktor Perilaku Konsumen Pasar Tradisional, Gemawisata Vol. 10 No.1,
Bagus. Lorens., 1996. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia press
Basri, Faisal., 2002. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga
Bilas. Ricrad A., 1985. Teori Fiqih Muamalah. Bogor : Ghalia Indonesia
Boediono., 1996. Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
Bungin. Burhan., 2008. Penelitian Kualitatif . Jakarta : Kencana
Damsar., 2002. Sosiologi Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Artikel Peran Pasar Tradisional http://www .dpd. go.id/artikel-957-peran-pasar-tradisional-sebagai-pondasi-dasar-ekonomi-kerakyatan rabu 8 juni 2016-06-08
Fathurrozi. M. Tati suhartati joesron., 2012. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Hasan.Irmayanti., 2011. Manajemen Operasional Prespektif Integratif. Malang : UIN Malang Press
84
Jurnal Penelitian., 2014. Model Penataan Pasar Tradisional Berdasarkan Karakteristik Kegiatan, Fasilitas dan Utilitas, Universitas Jember
Jurnal Relokasi Pasar (penelitian Universitas Sumatera Utara)
Jurnal, Afrawibawa tentang lokai strategis, UNIKOM
Kangjojo https://kangjojo.wordpress.com/pengertian-dan-fungsi-pasar-dalam-islam/ di akses 10 Juni 2016
Khaf. Monzer., 1995. Islamic Economic Analytical of the Functioning of the Islamic Economic System, terjemah. Mahcnum Husein, Ekonomi Islam Tela‟ah Analitik
Terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Kotler. Philip., Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga
Malano. Herman., 2011. Selamatkan Pasar Tradisional. Jakarta : PT Gramedia
Utama
Mardani., 2012. Fiqh Ekonomi Syariah:Fiqh Muamalah. Kencana : Jakarta
Mengenal Etika Dagang Syariah http://www.bppk.depkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-umum/21129-mengenal-etika-dagang-syariah 7 april 2016
Moleong. Lexy J., 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Muhadjir. Hoen., 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif Pendekatan Positivistik, Rasionalistik, Phenomenologi dan Realisme Methapisik Telaah Studi Teks dan Penelitian Agama. Yogyakarta : Rake Sarasin
Murni. Asfia., 2012. Ekonomika Mikro. Bandung : Refika Aditama
Pasar tradisional Karangampel Indramayu, https://id.wikipedia.org/wiki/Karangampel Indramayu di unduh 9 April 2016 02:00 WIB
Peraturaan Daerah Kabupaten Indamayu no 7 Tahun 2011 tentang Perlindungan, Pemberdayaan Pasar Tradisional dan Penataan serta Pengendalian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
85
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam., 2008 UII Yogyakarta. Ekonomi Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Rencana pasar karangampel yang dulu, http://www. republika. co.id/berita/
pendidikan/ eduaction
/15/03/25/nlrn3l-bangunan-pasar-karangampel-direncanakan-jadi-sekolah di unduh 9 april 2016 02:30 WIB
Rozalinda., 2015. Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sahrani, Sohari., 2011. ikra Terjemah dan Tafsir Al-Qur’an. Bandung : Angkasa
Sejarah pasar tradisioanal Karangampel Indramayu, https://id.wikipedia. org/wiki/Karangampel Indramayu di unduh 9 April 2016 02:00 WIB
Suara masyarakat pedagang, http://poskotanews.com/2015/03/10/meski-diprotes-pasar-karang-ampel-diresmikan/ di unduh 10 April 2016
Sugiyono., 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sukirno. Sadono., 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Sungadji. Etta Mamang., 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Andi
Supriyato., 2008. Ekonomi Mokro Prespektif Islam. Malang : Malang press
Surin, Bachtiar., 2004. Az-Zri Ekonomi Mikro. Jakarta : Erlangga
Suryani. Suyadi Prawirosentono., 2010. Manajemen Stratejik dan Pengambilan Keputusan Korporasi. Jakarta : PT Bumi Aksara
Undang-undang Republik Indonesia nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan
Wahid. Djoerban., 1985. Microeconomic Theory. Jakarta : Erlangga