• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nur Afifah Agustina 071411231002 Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Nur Afifah Agustina 071411231002 Bisnis"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nur Afifah Agustina – 071411231002 – Bisnis Internasional Week 5

Peluang dan Motif Perusahaan Menuju Pasar Internasional

Perusahaan memiliki alasan tersendiri mengapa berusaha mengembangkan sayapnya dalam pasar internasional. Pertama, haruslah dibedakan antara faktor menyeluruh utama dan faktor-faktor spesifik perusahaan yang mempengaruhi keputusan untuk menjelajah luar negeri. Pada dasarnya, keputusan ini dimotivasi oleh misi organisasi dan tujuan. Tujuan keseluruhan dan tujuan yang terinci sebagai sub-set. Pencapaian tujuan dan sasaran, bagaimanapun, secara signifikan dipengaruhi oleh lingkungan internasional umum dan dengan kondisi di negara-negara tertentu. Motif utamanya adalah untuk meningkatkan laba atau keuntungan, menumbuhkan bisnisnya, mempertajam reputasi perusahaan dalam dunia internasional, dan keuntungan kompetitif yang ingin didapat. Perubahan lingkungan internasional seperti globalisasi juga membuat perluasan pasar semakin menguat, stabilitas internasional dan perdamaian yang saat ini dirasa cukup signifikan untuk meraup keuntungan dalam bisnis internasional. Perkembangan ekonomi dunia disertai tumbuhnya negara-negara dalam bidang ekonomi juga menjadi faktor pemicu. Ada pula reduksi dari batasan negara yang saat ini akses transportasi jauh lebih mudah dan disertai perkembangan teknologi dan skill yang semakin terorganisir. Spesifik faktornya adalah, akses dalam pasar untuk memperoleh penerimaan atau pendapatan yang lebih besar, memasuki atau menciptakan pasar baru bisa juga merupakan pasar percobaan. Dalam hal resources juga dapat dikatakan bahwa banyaknya kuantitas sumber daya yang diperlukan produksi juga menjadi motif perluasan perusahaan untuk menjangkau ranah internasional. Ditambah lagi dengan faktor produksi yang lebih murah diluar negeri seperti pegawai, dan alat-alat serta keterjangkauan akses pada pasar. Hal tersebut dapat mengurangi cost perusahaan dan meningkatkan keuntungan (Harrison, 2011:3).

(2)

internasional, berpeluang besar dalam luar pasar lokal yang memiliki perkembangan besar mempengaruhi aspek-aspek pembaharuan di berbagai unsur pemasaran. Yaitu sasaran utamanya adalah bagaimana bisa merubah suatu kebiasaan dalam negara, contohnya Starbuck yang begitu gencarnya bisa dengan mudah diterima di China yang mana orang-orang menengah keatas cenderung lebih suka minum kopi saat ini daripada teh yang notabennya adalah budaya asli China. Pendekatan polycentric, karakteristik perusahaan multinasional yang memiliki bauran pemasaran diadopsi manajer-manajer di suatu negara. Yangmana suatu perusahaan terpusat untuk mendominasi dalam hal cakupan internasional. Terakhir orientasi regiocentric atau geocentric, ciri-ciri dari perusahaan global dan transnasional memiliki peluang pemasaran yang memiliki kombinasi dari dua strategi yaitu adaptasi dan perluasan di pasar global (Kotler & Amstrong, 2012).

(3)

bagian dunia sejak tahun 1980-an. IMF sebagai neraca pembayaran yang manual memberikan definisi terhadap FDI sebagai tujuan dari sebuah entitas penduduk dalam satu ekonomi memperoleh kepentingannya yang abadi dalam perusahaan-perusahaan setempat dalam perekonomian lain. FDI biasanya melibatkan beberapa tingkat kepemilikan pada bagian dari investor asing dan IMF dan PBB menganggap 10 persen saham ekuitas sebagai persyaratan minimum, meskipun tidak ada persyaratan kepemilikan yang disepakati secara universal. Lebih penting adalah bahwa FDI memerlukan beberapa derajat kontrol manajemen, ini membedakan investasi langsung dari investasi portofolio - yang terakhir yang melibatkan pembelian saham atau aset keuangan lain tetapi tidak dikontrol. FDI ini dapat mencakup pembentukan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki atau sering disebut dengan greenfield investment. Usaha secara bersama dengan mitra asing atau diebut joint- venture, dan akuisisi asing atau pengambil-alihan. Contohnya adalah investasi greenfield Kia Motor di Slovakia tahun 2004-06, contoh tersebut melibatkan kontrol manajemen atas bagian dari investor asing (Harrison, 2001:11).

(4)

patungan atas dasar kesepakatan. Karena tingkat kontrol yang terlibat, mungkin juga digolongkan sebagai bentuk FDI. Tipe pengaturan ini telah digunakan sebagai strategi international entry di mana kepemilikan penuh dianggap terlalu berisiko atau tidak diperbolehkan di negara tuan rumah, atau yangmana untuk beberapa alasan lain pihak ingin mempertahankan identitas hukum mereka yang pada dasarnya terpisah. Strategis dari sebuah perusahaan independen umumnya dikenal sebagai aliansi strategis. Tujuan dari aliansi tersebut adalah untuk mendapatkan keuntungan kompetitif bersama melalui kerjasama dalam produksi, penelitian dan pengembangan, pemasaran, atau pembelian. Kadang-kadang, mitra aliansi dapat memiliki saham ekuitas di satu sama lain. Aliansi strategis yang sering ditemukan dalam industri motor, yang melibatkan pembangunan bersama model-model baru dan platform produksi umum, dan di antara penerbangan komersial, di mana adanya perjanjian code sharing, fasilitas bersama di bandara, dan pengaturan pembelian bersama memberikan manfaat pemasaran dan penghematan biaya. Aliansi ini sering menciptakan keunggulan kompetitif, yang memungkinkan mitra untuk mengembangkan produk baru, mengakses pasar baru, dan mengurangi biaya. Mereka juga mengangkat isu persaingan, karena mereka mendorong kerjasama bukan kompetisi. Karena loyalitas begitu dipertanggungjawabkan (Harrison, 2011:13). Kelima adalah internasionalisasi produksi dalam bentuk outsourcing dan offshoring, outsourcing yang melibatkan kontrak dari operasi produksi atau jasa kepada pemasok eksternal. Penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai cara untuk memperoleh keahlian khusus atau mengurangi biaya. jikalau offshoring merupakan relokasi proses bisnis dari sebuah negara ke negara lain yang biasanya proses operasi seperti manufaktur atau penekanan pada proses biaya amnesti akuntansi perpajakan. Istilah ini umumnya mengacu pada bisnis perusahaan swasta, namun pemerintah kadang-kadang juga melakukan alih keluar (Harrison, 2001:13).

(5)

dan kemauan perusahaan untuk mempengaruhi keputusan, sistem, dan metode di pasar luar negeri. Dalam jenis waralaba dari perjanjian lisensi, kontrol atas operasi diberikan kepada franchisee dalam pertukaran untuk beberapa jenis pembayaran dan untuk janji untuk mematuhi syarat-syarat kontrak. Risiko teknologi adalah parameter ketiga bentuk modal dan pengambilan keputusan. Konsep ini dapat didefinisikan sebagai potensi perusahaan mengaplikasikan pengetahuan suatu perusahaan tersebut dalam bentuk yang tangible atau intangible yang akan sengaja ditransfer ke perusahaan lokal (Osland et.al., 2001:4).

Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah, setiap perusahan memiliki motifnya tersendiri untuk mengembangkan jangkauannya hingga pada ranah Internasional. Yangmana factor primer, factor dari internal perusahaan, factor ekonomi dunia, factor pasar, hingga factor pengurangan cost menjadi suatu pertimbangan yang sangat diperhitungkan dalam pengembangan perusahaan khususnya dalam bisnis internasional. Ada pula pendekatan yang digunakan untuk melihat sejauh mana perusahaan internasional dalam bisnisnya itu terindentifikasi, yaitu melalui pendekatan ethnocentric, polycentric dan geocentric. Yang terakhir ada beberapa cara untuk memasuki pasar internasional, mulai dari FDI, direct dan indirect exporting dan importing, Licensing dan Franchising, hingga melakukan outsourcing dan offshoring. “The secret of business is to know something that nobody else knows” – Aristotle Onassis.

Referensi:

Harrison, Andrew., 2011. International Entry and Country Analysis. A lecture program delivered at the Technical University of Kosice. United Kingdom: Teesside University.

Kotler, Philip & Amstrong, Gary. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Maignan, I. and Lukas, B.A. 1997. "Entry Mode Decisions: The Role of Managers' Mental Models" dalam Journal of Global Marketing, Vol. 4, pp. 7-22.

Referensi

Dokumen terkait

(3) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gorontalo yang asal daerah pemilihannya pada Pemilihan Umum Tahun 2004 terbagi ke dalam wilayah Kabupaten

Umumnya pembuatan biogas dilakukan dalam alat yang disebut digester yang kedap udara, sehingga proses penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme dapat

Dalam suatu usaha terdapat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi usaha tersebut baik lingkungan eksternal maupun internal. Lingkungan internal adalah

Sehingga untuk mendapatkan LPG diperlukan proses pengolahan dan pemisahan minyak bumi (pengilangan minyak bumi) tahap pertama dengan distilasi bertingkat yang akan

Simkin dalam buku Accounting Information Sistems Concept and Practise For Effective Decision Making (New York : John Willey & Sons, second edition, 1984, halaman 4) :

dengan Budd-Chiari syndrome). Trombosis di daerah lengan selalu dihubungkan dengan adanya pemasangan kateter vena sentral. Tanda-tanda thrombosis ditempat jarang

Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan analisis data penelitian menggunakan SEM (Structural Equation Model) dengan program AMOS 6. Hasil penelitian

ketika mahasiswa menganggap bahwa skripsi tidak dapat membuat dirinya mendapatkan hal yang berguna untuk pengembangan diri dan mendapatkan hal-hal yang diinginkan di