• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISIPLIN KERJA WAKTU 1 Sesi 90 menit TUJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DISIPLIN KERJA WAKTU 1 Sesi 90 menit TUJ"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DISIPLIN KERJA

WAKTU: 1 Sesi 90 menit

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Mengidentifikasikan asumsi-asumsi progresif dari disiplin dan menggambarkan tingkatan proses pendisiplinan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Mengetahui apa itu disiplin kerja 2. Mengetahui tujuan dari disiplin kerja

3. Mengetahui pentingnya penerapan disiplin dalam kehidupan organisasi 4. Menerapkan disiplin sebagai manajer dalam situasi simulasi

MATERI

1. Perkenalan 2. Definisi disiplin

(2)
(3)

PENDAHULUAN

Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga perawat/bidan yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena perawat/bidan tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.

Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya.

PENGERTIAN

(4)

Disiplin merupakan arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan sesuatu menjadi lebih baik.

 Disiplin adalah suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara obyektif, melalui kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi.

Sanksi indisipliner dilakukan untuk mengarahkan dan memperbaiki perilaku pegawai dan bukan untuk menyakiti. Tindakan disipliner hanya dilakukan pada pegawai yang tidak dapat mendisiplinkan diri, menentang/tidak dapat mematuhi praturan/prosedur organisasi. Melemahnya disiplin kerja akan mempengaruhi moral pegawai maupun pelayanan pasen secara langsung, oleh karena itu tindakan koreksi dan pencegahan terhadap melemahnya peraturan harus segera diatasi oleh semua komponen yang terlibat dalam organisasi.

Pengembangan Disiplin

Asumsi : Tidak ada orang yang sempurna, oleh sebab itu setiap individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan koreksi dilakukan apabila individu tidak dapat mematuhi peraturan sesuai standar minimal atau tidak dapat meningkatkan tujuan organisasi.

PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN

1. Pemimpin mempunyai prilaku positif

Untuk dapat menjalankan disiplin yang baik dan benar, seorang pemimpin harus dapat menjadi role model/panutan bagi bawahannya. Oleh karena itu seorang pimpinan harus dapat mempertahankan perilaku yang positif sesuai dengan harapan staf.

(5)

Dampak dari tindakan indisipliner cukup serius, pimpinan harus memahami akibatnya. Data dikumpulkan secara faktual, dapatkan informasi dari staf yang lain, tanyakan secara pribadi rangkaian pelanggaran yang telah dilakukan, analisa, dan bila perlu minta pendapat dari pimpinan lainnya.

3. Kesegeraan

Pimpinan harus peka terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh bawahan sesegera mungkin dan harus diatasi dengan cara yang bijaksana. Karena, bila dibiarkan menjadi kronis, pelaksanaan disiplin yang akan ditegakkan dapat dianggap lemah, tidak jelas, dan akan mempengaruhi hubungan kerja dalam organisasi tersebut.

4. Lindungi Kerahasiaan (privacy)

Tindakan indisipliner akan mempengaruhi ego staf, oleh karena itu akan lebih baik apabila permasalahan didiskusikan secara pribadi, pada ruangan tersendiri dengan suasana yang rileks dan tenang. Kerahasiaan harus tetap dijaga karena mungkin dapat mempengaruhi masa depannya .

5. Fokus pada Masalah.

Pimpinan harus dapat melakukan penekanan pada kesalahan yang dilakukan bawahan dan bukan pada pribadinya, kemukakan bahwa kesalahan yang dilakukan tidak dapat dibenarkan.

6. Peraturan Dijalankan Secara Konsisten

Peraturan dijalankan secara konsisten, tanpa pilih kasih. Setiap pegawai yang bersalah harus dibina sehingga mereka tidak merasa dihukum dan dapat menerima sanksi yang dilakukan secara wajar.

(6)

Tindakan disipliner ditetapkan apabila seluruh informasi tentang pegawai telah di analisa dan dipertimbangkan. Hal yang menjadi pertimbangan antara lain adalah tingkat kesalahannya, prestasi pekerjaan yang lalu, tingkat kemampuannya dan pengaruhnya terhadap organisasi

8. Mengandung Nasihat

Jelaskan secara bijaksana bahwa pelanggaran yang dilakukan tidak dapat diterima. File pegawai yang berisi catatan khusus dapat digunakan sebagai acuan, sehingga mereka dapat memahami kesalahannya.

9. Tindakan Konstruktif

Pimpinan harus yakin bahwa bawahan telah memahami perilakunya bertentangan dengan tujuan organisasi dan jelaskan kembali pentingnya peraturan untuk staf maupun organisasi. Upayakan agar staf dapat merubah perilakunya sehingga tindakan indisipliner tidak terulang lagi.

10. Follow Up (Evaluasi)

Pimpinan harus secara cermat mengawasi dan menetapkan apakah perilaku bawahan sudah berubah. Apabila perilaku bawahan tidak berubah, pimpinan harus melihat kembali penyebabnya dan mengevaluasi kembali batasan akhir tindakan indisipliner.

TUJUAN DISIPLIN

(7)

TINDAKAN INDISIPLINER

Bimbingan Teguran Secara Lisan

Skors Teguran Secara Tertulis

TEGURAN SECARA LISAN

Teguran secara lisan terbatas dalam hal mengingatkan perawat untuk kesalahan yang kecil dan baru pertama kali dilakukan. Sebagai suatu tindakan koreksi, biasanya teguran dilakukan secara pribadi dengan cara yang bersahabat dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan. Bantu bawahan untuk membuat keputusan agar tidak mengulangi kesalahannya. Buat catatan khusus bahwa perawat telah melakukan konsultasi, catat waktu, tempat, dan permasalahannya, serta kesimpulan konsultasi. Dokumen dimasukkan kedalam file pribadi perawat.

TEGURAN SECARA TERTULIS

(8)

KEPUTUSAN TERAKHIR/SKORS

Keputusan terakhir atau terminasi dilakukan karena pimpinan melihat bahwa kesalahan yang dilakukan oleh bawahan sudah sangat serius dan selama batas waktu perbaikan perilaku bawahan tidak memperlihatkan perubahan. Keputusan terakhir biasanya dilakukan dengan melibatkan pimpinan organisasi/Departemen. Keputusan terakhir /skors dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada tingkat kesalahannya maupun kebijakan dari institusi / organisasi. Antara lain adalah : Penurunan pangkat, mutasi, penundaan kenaikan pangkat / berkala, penurunan insentif, tidak diperkenankan bekerja untuk jangka waktu pendek , jangka waktu panjang, atau akhirnya diberhentikan / dikeluarkan.

IMPLEMENTASI PROSEDUR DISIPLIN

Persiapan

 Tangung jawab yang dilanggar sebagai bukti..

Objektif

 Pelanggaran yang dilakukan harus diteliti dengan cermat , dengan bukti yang nyata, sebelum tindakan disipliner yang dilakukan.

 Tindakan indisipliner harus dilakukan dengan adil.

 Seleksi yang adil tidak pilih kasih.

Kerahasiaan

 Catatan harus dijaga kerahasiaannya.

 Wawancara dilakukan dengan rileks diruangan tertutup dan tenang.

 Hormati hak individu, beri kesempatan untuk mengemukakan pendapat.

(9)

Modifikasi Perilaku

Dapatkah perilaku bawahan dirubah oleh perubahan perilaku pimpinan ?

Apakah perilaku pimpinan dapat digunakan sebagai contoh yang baik dan layak ditiru oleh bawahannya ?

Ada beberapa cara yang dapat digunakan pimpinan untuk menstimulasi bawahan agar dapat merubah perilaku yang kurang baik kearah yang lebih baik sehingga peningkatan kinerja sesuai standar dapat dicapai:

Penguatan yang positif

Penguatan positif akan meningkatkan kemungkinan individu untuk mengulangi kembali tindakan yang diharapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan segera memberikan pujian terhadap hal positif yang dilakukan bawahan .

Contoh :

“ Anda telah mengumpulkan informasi yang berharga selama anda mewawancarai Tn. Saroja “

“ Saya sangat menghargai perawat yang menghadiri pertemuan ini “

(10)

KASUS DISIPLIN

Zr. Ana Seorang Kepala Ruangan Bedah Anak, terkejut karena pada jam 01.00 pagi dini hari, kepala jaga menelpon bahwa salah satu pasien usia 4 tahun telah meninggal, setelah diberikan Sonde Fooding oleh salah satu perawat dinas malam (Zr. Ati). Sementara semua perawat yang berdinas di ruang Bedah tersebut, telah mengikuti penataran 1 tahun yang lalu tentang memberikan Sonde Fooding (Naso gastrie tube).

Diskusikan dalam Kelompok :

1. Bila anda sebagai Zr.A, hal apa yang pertama-tama harus dilakukan ?

2. Gunakan pemecahan masalah di atas dengan langkah-langkah pendisiplinan.

KESIMPULAN

Disiplin kerja sangat penting digunakan sebagai arahan untuk membentuk dan melatih seseorang melakukan sesuatu menjadi baik, dan merupakan proses untuk menumbuhkan perasaan seseorang dalam mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara objektif melalui kepatuhannya manjalankan peraturan organisasi.

Koreksi dan pencegahan terhadap melemahnya peraturan harus segera diatasi dan dilakukan oleh semua komponen yang terlibat dalam organisasi. Karena melemahnya disiplin kerja dalam organisasi akan secara langsung mempengaruhi moral pegawai maupun terhadap pelayanan yang diberikan.

(11)

EVALUASI

1. Apakah pengertian Disiplin ? 2. Apa tujuan Disiplin bagi saudara ?

3. Sebutkan prinsip-prinsip dalam menetapkan tindakan Indisipliner ? 4. Sebutkan tahapan-tahapan tindakan Indisipliner ?

5. Sebutkan contoh tindakan Modifikasi Perilaku ?

KEPUSTAKAAN

Armstrong , M. (1991) A Hand Book on personnel Management Practice ( 4th ed),

London Hogan Page.

Marriner,A.T. (1995) ,Nursing Management and Leadership ( 5th ed), Mosby St Louis,

Baltimore.

Hastings,J. (1999), Discipline At Workpart One of The Informal Process, Nursing Management, 6 (5), 20-23

Referensi

Dokumen terkait

Secara keseluruhannya, kepekatan COD bagi kedua- dua lokasi kajian ini berada dalam kategori rendah (berkepekatan rendah) seperti yang ditunjukkan menerusi Jadual 8 (nilai tipikal

Instrumen penelitian yang digunakan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh peneliti dengan model yang telah direncanakan terlebih dahulu

Murid yang mempelajari materi secara visual umumnya mempunyai kemampuan membaca yang baik, sangat sistematis dan konsentrasi yang tinggi, bahkan tidak jarang murid di

Selain itu, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mengubah sasaran strategis dan indikator kinerja utamanya karena indikator kinerja utama merupakan ukuran

MEMPERHATIKAN : Hasil Lokakarya Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Program Studi Pendidikan: Pendidikan Bahasa Inggris,

Tetanus dapat terjadi pada orang yang belum diimunisasi, orang yang diimunisasi sebagian, atau telah diimunisasi lengkap tetapi tidak memperoleh imunitas yang cukup

dungan protein susu yang tidak berbeda nyata ini disebabkan oleh pemberian katu pada level 0,03 dan 0,05 % BB belum mampu memberikan kontribusi yang cukup

Stock footages dapat berupa gambar, video (video hasil shooting / video jadi pada konten Kamus Ustadz yang lain, video animasi, dan video motion graphics) maupun